You are on page 1of 50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMK FARMASI TENGGARONG

Kelas/ semester : X/I

Mata pelajaran : Dasar-dasar Kefarmasian

Materi pokok : Sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan Farmakope

Indonesia

Alokasi waktu : 35x 45 menit (10 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta
melalui pengembangan berbagai keterampilan ilmu resep sebagai tindakan pengamalan
menurut agama yang dianutnya
2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya
3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,
hati-hati, bertanggung-jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam
setiap tindakan sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan dasar-dasar kefarmasian
pada ilmu resep.
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap tindakan sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan dasar-dasar kefarmasian pada ilmu resep.
5. Menjelaskan pengertian, sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan ketentuan umum farmakope
Indonesia.
6. Menguraikan sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan farmakope indonesia dengan
perkembangan kefarmasian saat ini.
C. Indikator
1. Memahami pengertian ilmu resep
2. Memahami sejarah Kefarmasian
3. Mengenal tokoh-tokoh di bidang farmasi
4. Memahami Farmakope indonesia
5. Menjelaskan ketentuan Umum Farmakope Indonesia
6. Memahami pengertian CPOB
7. Memahami tujuan CPOB
8. Menyebutkan aspek-aspek CPOB

D. Tujuan Pembelajaran

1. menerapkan perilaku jujur, disiplin, pro aktif dan peduli selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
2. Menerapkan perilaku toleran, santun, responsif, dan tanggung jawab selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. menjelaskan pengertian ilmu resep dengan benar
4. memahami sejarah kefarmasian
5. mengenal tokoh-tokoh dibidang farmasi
6. Menjelaskan buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
7. Memahami farmakope Indonesia
8. Menjelaskan ketentuan umum di farmakope indonesia.
9. Memahami pengertian CPOB
10. Memahami tujuan CPOB
11. Menyebutkan aspek-aspek CPOB

E. Deskripsi Materi Pembelajaran


1. Definisi ilmu resep
Ilmu resep adalah ilmu yang ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu
ini mengandung kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang
mempelajari seni meracik obat ( art of compounding), terutama di tujukan untuk
melayani resep dokter.Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan,
pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan.
Pada waktu seseorang mulai terjun masuk ke dalam pendidikan kefarmasian berarti dia
mulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :
a. Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
b. Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
c. Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.
Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si sakit.
2. Sejarah kefarmasian
Ilmu resep sebenarnya telah ada di kenal semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya
manusia di dunia ini mulai timbul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit yang
di lanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usaha pencegahan terhadap
penyakit.
Dalam homeric epics istilah pharmakon ( bahasa yunani) yang merupakan asal kata
farmasi berarti suatu gunan-guna atau suatu obat yang dapat dipakai untuk maksud baik
atau maksud jahat.
Berdasarkan penemuan ahli arkeologi, telah di temukan tulisan-tulisan dari batu yang
ditulis 3000 tahun sebelum masehi, yang memuat formula atau ramuan obat yang
digunakan pada zaman itu.
Mungkin yang paling terkenal dari catatan-catatan yang ada adalah papyrus ebers, suatu
kertas yang panjangnya 60 kaki dan lebarnya 1 kaki dari abad ke 16 SM.
The Ebers Papyrus
isi dari papyrus ebers, terutama formula-formula obat dengan menguraikan lebih dari 800
formula atau resep dan di samping itu disebutkan juga sekitar 700 obat-obatan yang
berbeda. Obat-obatan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan walaupun tercatat juga obat-
obatan yang berasal dari mineral dan hewan.
Ilmuwan-ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah :
1. Hipocrates ( 460-370 SM)
Adalah dokter yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah.
Hasil pekerjaannya diantaranya uraian dari beratus-ratus obat-obatan yang ada masa itu
timbul istilah farmakon, diartikan sebagai obat yang dimurnikan hanya untuk tujuan
kebaikan melebihi dari arti terdahuu. Berdasarkan kerjanya sebagai pelopor dalam ilmu
kedokteran maka hipocrates diberi penghargaan disebut sebagai Bapak Ilmu
Kedokteran.

Ilustrasi Hipocrates
2. Dioscorides (Abad ke 1 setelah masehi)
Adalah ahli botani yunani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan
tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Karyanya De Materia Medica, dianggap
sebagai awal dari pengembangan botani farmasi. Ilmu dalam bidang ini sekarang
dikenal sebagai farmakognosi suatu istilah yang dibentuk, dari dua kata yunani,
pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti pengetahuan. Obat-obatan yang
dibuatnya yaitu Apridium, Opium, Ergot, Hyosyamus dan Cinnamon.

Sampul muka buku De Materia Medica

Buku De Materia Medica


Buku Materi Medika Indonesia
3. Galen (130-200 setelah Masehi)
Adalah dokter dan ahli farmasi bangsa yunani. Karyanya dalam ilmu kedokteran dan
obat-obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi yaitu Farmasi
Galenika. Formula yang paling terkenal adalah krim pendingin yang disebut Galens
Cerats.

Ilustrasi Galen
4. Philipus Aurelus Theopratus Bombatus Van Hohenheim(1493-1541 M)
Adalah seorang dokter dan ahli kimia dari swiss yang menyebut dirinya paracelcus,
sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat spesifik
dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.
Ilustrasi : philipus Aurelus Theopratus Bombatus Van hohenheim
Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di
Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis dan buku
tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku pelajaran, majalah,
farmakope maupun komentar. Di Amerika sekolah farmasi pertama berdiri pada tahun 1821 di
Philadelphia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami
perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan, misalnya
farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia farmasi.

Logo farmasi
Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga
buku pedoman maupun undang-undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri
Belanda. Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masih cocok
tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.
Pekerjaan kefarmasian terutama meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yang
dilakukan oleh Asisten Apoteker di bawah pengawasan Apoteker. Dalam melakukan kegiatan di
apotek mulai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan, antara lain buku Farmkope ( berasal dari kataPharmacon yang
berarti racun/obat dan pole yang berarti membuat). Buku ini memuat persyaratan kemurnian,
sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan
obat-obatan.
Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri seperti :
1. Farmakope Indonesia milik negara Indonesia
2. United State Pharmakope (U.S.P) milik Amerika
3. British Pharmakope (B.P) milik Inggris
4. Nederlands Pharmakope milik Belanda
Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope Belanda.
Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak
itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi saja.
Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan :
1. Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 mei 1962
2. Farmakope Indonesia edisi I jili II terbit tanggal 20 mei 1965
3. Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 mei 1966
4. Farmakope Indonesia Edisi II terbit 1 april 1974
5. Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978
6. Farmakope Indonesia III terbit 9 oktober 1979
7. Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995.
3. Ketentuan Umum Farmakope Indonesia
Farmakope memuat persayaratan kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta
beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.

Sampul muka Farmakope Indonesia Ed.IV


Farmakope edisi terbaru yang berlaku hingga saat ini adalah Farmakope Indonesia Edisi IV.
Judul tersebut dapat disingkat menjadi Farmakope Indonesia edis IV atau FI IV.
a. Tatanama
Judul monografi memuat berturut-turut nama Latin dan nama Indonesia. Bagi yang
mempunyai nama lazim disertai nama lazim dan bagi zat kimia organik yang rumus
bangunnya dicantumkan, pada umumnya disertai nama rasional. Jika yang dimaksud adalah
zat resmi, bahan obat resmi atau sediaan farmasi resmi, maka huruf permulaan ditulis
namanya dengan huruf besar; untuk nama yang terdiri dari dua kata atau lebih, tiap huruf
permulaan kata yang ditulis dengan huruf besar, kecuali apabila kata yang kedua atau
berikutnya hanya menyatakan sifat keterangan.
b. Bahan dan Proses
Sediaan resmi dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi persyaratan dalam monografi
Farmakope untuk masing-masing bahan yang bersangkutan, yang monografinya tersedia
dalam farmakope.
Air yang digunakan sebagai bahan dalam sediaan resmi harus memenuhi persyaratan
untuk air, air untuk injeksi atau salah satu bentuk steril air yang tercantum dalam
monografi dalam FI. Air yang dapat diminum dan memenuhi persyaratan air minum
yang diatur oleh pemerintah dapat digunakan dalam memproduksi sediaan resmi.
c. Bahan Tambahan
Bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi tidak boleh mengandung bahan yang
ditambahkan kecuali secara khusus diperkenankan dalam monografi. Apabila
diperkenankan pada penandaan harus tertera nama dan jumlah bahan tambahan tersebut
d. Tangas uap
Jika dinyatakan penggunaan tangas uap, yang dimaksud adalah tangas dengan uap panas
mengalir.
e. Tangas Air
Jika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhu tertentu, yang
dimaksud adalah tangas air yang mendidih kuat.
f. Larutan
Kecuali dinyatakan lain, larutan untuk pengujian atau penetapan kadar dibuat dengan air
sebagai pelarut.
Pernyataan 1 dalam 10 mempunyai arti 1 bagian volume cairan atau 1 bagian bobot zat
padat diencerkan dengan atau dilarutkan dalam pengencer atau pelarut secukupnya
hingga volume akhir 10 bagian volume.
g. Bobot Jenis
Kecuali dinyatakan lain, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara pada suhu
25o terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu 25o.
h. Suhu
Kecuali dinyatakan lain, semua suhu di dalam Farmakope dinyatakan dalam derajat
celcius dan semua pengukuran dilakukan pada suhu 25o.
i. Air
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan air dalam pengujian dan penetapan
kadar adalah air yang dimurnikan.
j. Pemerian
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutama meliputi wujud,
rupa, warna, rasa, bau dan untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat
fisika, dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk dalam pengelolaan, peracikan, dan
penggunaan.
k. Kelarutan
Kelarutan zat yang tercantum dalam farmakope dinyatakan dengan istilah sebagai
berikut :
Istila kelarutan Jumlah bagin pelarut yang diperlukan
untuk melarutkan satu bagian zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
Praktis tidak larut Lebih dari 10.000

l. Wadah dan Penyimpanan


Wadah
Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik
secara kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan kekuatan,
mutu atau kemurniannya hingga tidak memenuhi persayaratn resmi.
Kecuali dinyatakan lain, persyaratan wadah yang tertera di Farmakope juga berlaku
untuk wadah yang digunakan dalam penyerahan obat oleh apoteker.
a. Kemasan tahan rusak
Wadah suatu bahan steril yang dimaksudkan untuk pengobatan mata atau telinga,
kecuali yang disiapkan segera sebelum diserahkan atas resep dokter, harus disegel
sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan tanpa merusak segel.
b. Wadah tidak tembus cahaya
Wadah tidak tembus cahaya harus dapat melindungi isi dari pengaruh cahaya, dibuat
dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya atau dengan melapisi
wadah tersebut.
Wadah yang bening dan tidak berwarna atau wadah yang tembus cahaya dengan cara
memberi pembungkus yang buram. Dalam hal ini pada etiket harus disebutkan
bahwa pembungkus buram diperlukan sampai isi dari wadah dari habis karena
diminum atau digunakan keperluan lain.
c. Wadah tertutup baik
Wadah tertutup baik harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan
mencegah kehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan, dan
distribusi dalam keadaan biasa dan dengan cara biasa.
d. Wadah tertutup rapat
Harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan
mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan selama penanganan
, pengangkutan dan distribusi dan harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup
rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal.
e. Wadah terutup kedap
Harus dapat mencegah menembusnya udara atau gas selama
penanganan,penyimpanan,pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi.
f. Wadah satuan tunggal
Digunakan untuk produk obat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai dosis
tunggal yang harus digunakan segera setelah dibuka. Tiap wadah satuan tunggal
harus diberi etiket yang menyebutkan identitas, kadar atau kekuatan, nama produsen,
nomor batch dan tanggal kadaluarsa.

Contoh wadah satuan tunggal


g. Wadah dosis tunggal
Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang hanya digunakan secara parenteral.
Contoh wadah dosis tunggal (ampul)
h. Wadah dosis satuan
Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan bukan secara parenteral
dalam dosis tunggal, langsung dari wadah.

Contoh wadah dosis satuan


i. Wadah satuan ganda
Adalah wadah yang memungkinkan dapat diambil isinya beberapa kali tanpa
mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurnian sisa zat dalam wadah
tersebut.

Conto wadah satuan ganda


j. Wadah dosis ganda
Adalah wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan hanya secara parenteral.

Contoh wadah dosis ganda ( vial)


m. Suhu Penyimpanan
Dingin Adalah suhu tidak lebih dari 8o
Lemari pendingin memiliki suhu antara 2o dan 8o
Sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara -20o
dan -10o
Sejuk Adalah suhu antara 8o dan 15o.
Kecuali dinyatakan lain harus disimpan pada suhu sejuk
dapat disimpan didalam lemari pendingin
Suhu kamar Adalah suhu pada ruang kerja
Suhu kamar terkendali adalah suhu yang diatur antara
15o dan 30o.
Hangat Adalah suhu antara 30o dan 40o.
Panas berlebih Adalah suhu di atas 40o.

n. Penandaan
Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope harus diberi penandaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
o. Persen
1. Persen bobot per bobot (b/b), menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram larutan
atau campuran
2. Persen bobot per volume (b/v), menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan,
sebagai pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain.
3. Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml larutan.
Pernyataan persen tanpa penjelasan lebih lanjut untuk campuran padat atau setengah
padat, yang dimaksud adalah b/b, untuk larutan dan suspensi suatu zat padat dalam
cairan yang dimaksud adalah b/v, untuk larutan cairan di dalam cairan yang dimaksud
adalah v/v dan untuk larutan gas dalam cairan yang dimaksud adalah b/v.
p. Daluarsa
Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku.
Daluarsa dinyatakan dalam bulan dan tahun, harus dicantumkan dalam etiket.
Tetesan
Obat-obat sering juga diberikan/dipergunakan dengan memakai tetesan, tetapi menurut
pengalaman, pemakaian dengan cara tetesan sering mendatangkan kekeliruan. Sebaiknya
obat-obatan ini diberikan dalam bentuk sediaan lain, seperti obat minum dll. Botol tetes
sering dipergunakan terutama pada obat patent, tutup botolnya merupakan pipet atau alat
penetes. Hal ini tentu saja harus memenuhi syarat-syarat seperti penetes internasional.
Untuk meneteskan biasanya dipergunakan pipet yang sudah ditentukan yaitu penetes
internasional.

4. Cara pembuatan obat yang baik (CPOB


CPOB adalah pedoman dasar dalam pembuatan obat yang menyangkut seluruh aspek dalam
produksi dan pengendalian mutu yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat.
Tujuan CPOB adalah untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.
HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 Tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat
Yang Baik, maka aspek-aspek CPOB meliputi :
1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri, audit mutu dan Audit & Persetujuan Pemasok
9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali dan produk kembalian.
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
Industri Farmasi wajib menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan
pembuatan obat dan/ atau bahan obat.
Selain industri farmasi yang wajib menerapkan CPOB adalah :
a. Lembaga yang melakukan proses pembuatan sediaan radiofarmaka dan telah mendapat
pertimbangan dari lembaga yang berwenang di bidang pengawasan tenaga nuklir; dan
b. Instalasi farmasi rumah sakit yang melakukan proses pembuatan obat untuk keperluan
pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan.
Pengaturan di dalam CPOB ini meliputi obat dan bahan obat.
F. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Inquiry learning
c. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan
G. Alat/Media/Bahan
Alat/media : laptop,LCD Projector, internet, Alat dan bahan laboratorium
Sumber Belajar : Buku Ilmu Resep Kelas X dan Buku Guru
1). Ilmu Meracik Obat
2). Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
3). Formularium Nasional
http://www.google. com;
http://www.wikipedia.c] o.id

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan ( 4 x 45 menit)
a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian
dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media serta
buku yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa bersama sebagai awal kegiatan.
b. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual dan sosial
siswa
c. Guru menyampaikan topik tentang sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan Farmakope
Indonesia. dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
d. Guru mempresentasikan materi tentang sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan
Farmakope Indonesia.
2. Kegiatan Inti ( 24 x 45 menit)
A. Mengamati
a. Dalam kegiatan mengamati ini diharapkan anda dapat mendatangi apotek, dan
toko obatdisekitar anda dan mengamati tugas dan tanggung jawab tenaga teknis
kefarmasian. Apakah ada kesamaan atau perbedaan antara tugas dan tanggung
jawab tenaga teknis kefarmasian di apotek dan toko obat.
Tuliskan hasil pengamatan dengan format sendiri atau dengan menggunakan
format di bawah ini
Format pengamatan tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian.
Apotek Toko Obat
Tugas
Tanggung
jawab

b. Guru menunjukkan beberapa foto/video, atau gambar tempat pekerjaan


kefarmasian. Anda secara berkelompok dapat juga membuat video/ gambar/foto
beberapa tempat pekerjaan kefarmasian yang ada di daerah anda. Amati dan pahami
tugas anda dibeberapa tempat pekerjaan kefarmasian, sehingga anda dapat
mendeskripsikan fungsi atau tugas anda di tempat tersebut
Tuliskan hasil pengamatan andaberdasarkan penugasan guru dengan membuat
format sendiri atau format seperti di bawah ini.
Lembar kegiatan mengamati.

No Tugas TTK

c. Anda secara berkelompok diharapkan mendatangi apotek/ rumah sakit/ mengamati


suhu penyimpanan dari sediaan obat.
Sediaan tablet/salep/sirup/tetes mata
No Nama obat Zat aktif Suhu penyimpanan
d. Anda secara berkelompok mendatangi apotek mengamati masa kadaluarsa dari
sediaan obat disetiap etiket/kemasan obat. Anda bisa membuat format
pengamatan sendiri atau mengikuti format di bawah ini
no Nama obat Tanggal kadaluarsa

B. Menanya
a. Anda secara berkelompok dapat mendatangi suatu tempat pekerjaan kefarmasian
seperti apotek/ rumah sakit/ puskesmas/ menanyakan tentang staf/ bagian yang
ada di pelayanan. Galilah segala pertanyaan yang ada dibenak anda sehingga
anda dapat memahami tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian
dibagian pelayanan.
b. Anda secara berkelompok dapat mendatangi rumah sakit dan menanyakan
dibagian instalasi farmasi rumah sakit tentang pelaksanaan CPOB
Beberapa pertanyaan dibawah ini dapat kamu gunakan dan kembangkan sendiri :
1. Apa peran farmasis di tempat pekerjaan kefarmasian
2. Tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di bagian pelayanan
kefarmasian.
3. Bagaimana cara pengelolaan perbekalan farmasi ditempat tersebut.
4. Permasalahan yang sering dihadapi di tempat pekerjaan kefarmasian
5. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan dalam melayani pasien
6. Keluhan pasien yang sering di hadapi.
7. Apakah diintalasi farmasi rumah sakit ini menerapkan CPOB
8. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan CPOB di instalasi farmasi
9. Tujuan penerapan CPOB di instalasi farmasi rumah sakit
10. Dan sebagainya
Lembar kegiatan menanya :
Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam
menghimpun dan mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai
susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks;
atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling akhir, dan seterusnya.
Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan. Agar
mudah pencatatannya, kamu dapat membuat format kegiatan menanya ini secara
mandiri atau mengembangkannya berdasar contoh yang ada di bawah ini:
Tabel . Lembar pertanyaan

No. Pertanyaan

C. Mengumpulkan Data
1. Guru meminta anda secara berkelompok untuk mencari, menemukan dan menggali
informasi/ data yang berkaitan tentang perkembangan kefarmasian di masa kini di dunia
dan diindonesia khususnya.
2. Guru meminta anda mengidentifikasi apakah perkembangan kefarmasian di negara lain
telah diterapkan di Indonesia? Bila belum diterapkan apa kendalanya?
3. Guru meminta anda mengidentifikasi( mengumpulkan informasi) berkaitan dengan
fungsi, tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di : apotek, puskesmas,
rumah sakit, industri farmasi dan industri obat tradisional.
4. Guru meminta anda mengidentifikasi wadah dan penyimpanan sediaan obat.
5. Anda diharapkan untuk mengumpulkan informasi tentang kelarutan suatu zat.
6. Anda diharapkan untuk mengumpulkan informasi, buku-buku farmasi yang dikeluarkan
oleh kementerian kesehatan selain farmakope indonesia.
D. Mengasosiasikan
Anda secara berkelompok mendiskusikan atau mengolah informasi dari hasil pengamatan,
menanya, dan mengumpulkan data yang telah dilakukan dari berbagai sumber.
topik diskusi yang akan dibahas adalah :
1. Fungsi,Tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di Apotek, puskesmas dan
2. rumah sakit
3. Penyimpanan sediaan obat menurut suhu
4. Wadah sediaan obat
5. Masa kadaluarsa sediaan obat
6. Perkembangan kefarmasian dimasa kini di dunia dan indonesia pada khususnya
7. Perkemabangan kefarmasian di negara lain telah diterapkan di indonesia, dan kendala yang
dihadapi apabila belum diterapkan.
8. Buku buku farmasi yang dikelaurkan oleh kementerian kesehatan.
9. Penerapan CPOB diinstalasi farmasi rumah sakit di daerah tempat tinggal.
Tuliskan hasil diskusi dengan teman kelompokmu, terutama masukan dari teman-temanmu,
untuk memperkaya dan memperbaiki informasi,dan kesimpulan sementara yang sudah anda
buat
Catatan Hasil diskusi
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
E. Mengkomunikasikan
1. Anda diminta untuk mempresentasikan laporan hasil dari pengamatan, pengumpulan data
dan kesimpulan dari hasil diskusi yang sudah anda buat.
2. Anda diminta mengkomunikasikan melalui berbagai media, baik dalam bentuk tertulis
seperti laporan tertulis/ jurnal, artikel yang dilengkapi power point, gambar, foto, maupun
dalam bentuk video. Semakin banyak media yang digunakan maka pemahaman kamu
mengenai sejarah , ruang lingkup kefarmasian dan Farmakope Indonesia semakin lengkap
juga.
3. Tuliskan masukan-masukan yang kamu peroleh dari presentasi yang kamu sajikan di
kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan
temuan kamu tentang sejarah, ruang lingkup dan farmakope Indonesia.
3. Kegiatan Penutup ( 7 x 45 menit)
a. Siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran dengan dibantu guru
b. Evaluasi Tertulis dan lisanuntuk mengukur ketercapaian pembelajaran
c. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
d. Sebagai umpan balik Guru menyampaikan informasi mengenai tugas laporan tertulis
secara individu tentang sejarah, ruang lingkup kefarmasian dan Farmakope Indonesia.
e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa ( Berdoa).
I. Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Sedangkan penilaian yang
dapat digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap atau penilaian hasil kerja peserta
didik. Jika penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dapat menggunakan tes tertulis.
1. Test formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar dari pernyataan di bawah ini :
1) Wadah yang dapat mencegah menembusnya udara/gas adalah :
a. Wadah tertutup baik d. wadah tertutup kedap
b. Wadah tertutup rapat e. Wadah dosis ganda
c. Wadah dosis satuan
2) Wadah yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku.....
a. Suhu penyimpanan d. Lot
b. Daluarsa e. Kemasan
c. Batch
3) Injeksi vitamin C menggunakan wadah........
a. Tertutup baik d. Dosis satuan
b. Tertutup rapat e. Satuan ganda
c. Dosis tunggal
4) Obat yang disimpan di tempat di lemari pendingin memiliki suhu........
a. 8 - 15oC d. 15 30oC
b. 0 15oC e. 2 8oC
c. 30 40oC
5) Suatu zat X mempunyai kelarutan dengan perbandingan 3 : 75, maka zat tersebut
dikatakan
a. Sangat sukar larut d. mudah larut
b. Sangat mudah larut e. Agak sukar larut
c. larut
6) pada kemasan paracetamol 500 mg, tertulis 06-14, angka tersebut berarti....
a. waktu pembuatan obat tersebut
b. waktu penyimpanan kemasan obat tersebut
c. waktu batas terakhir pemakaian kemasan obat tersebut
d. waktu pembuatan obat dan kemasan tersebut
e. waktu batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku
7) Suatu zat dikatakan mudah larut, berarti jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk
melarutkan 1 bagian zat tersebut adalah...
a. Kurang dari 1 d. 30 sampai 100
b. 1 sampai 10 e. 100 sampai 1000
c. 10 sampai 30
8) Pernyataan persen untuk larutan gas dalam cairan adalah....
a. b/v d. v/b
b. b/b e. o/m
c. v/v
9) pernyataan berikut yang bukan termasuk ke dalam penerapan aspek-aspek CPOB
adalah...
a. Personalia d. Sanitasi dan Higiene
b. Bangunan dan Fasilitas e. Peralatan
c. Pelayanan
10) Instansi yang menerapkan pelaksanaan CPOB adalah.....
a. Apotek dan Instalasi farmasi
b. Industri farmasi dan apotek
c. Industri farmasi dan puskesmas
d. Instalasi farmasi dan PBF
e. Instalasi farmasi dan industri farmasi

Kunci Jawaban Test Formatif


Jawaban tes formatif ( pilihan Ganda)
No Jawaban
1 D
2 B
3 C
4 E
5 C
6 E
7 B
8 A
9 C
10 E
Lembar Kerja Peserta Didik (LK)
Lembar kerja 1
Aktivitas :
a. Mengamati
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan
Kegiatan
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok mengerjakan/mendiskusikan tentang :
Suhu penyimpanan dari sediaan obat di bawah ini
Sediaan tablet :
No Nama Obat Zat Aktif Suhu penyimpanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Lembar Kerja Peserta Didik (LK)


Lembar kerja 2
Aktivitas :
a. Mengamati
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan
Kegiatan
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok mengerjakan/mendiskusikan tentang :
Suhu penyimpanan dari sediaan obat di bawah ini
Sediaan salep/krim/pasta/gel/linimenta:
No Nama Obat Zat Aktif Suhu penyimpanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Lembar Kerja Peserta Didik (LK)
Lembar kerja 3
Aktivitas :
a. Mengamati
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan
Kegiatan
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok mengerjakan/mendiskusikan tentang :
Suhu penyimpanan dari sediaan obat di bawah ini
Sediaan syrup/elixir/suspensi/emulsi:
No Nama Obat Zat Aktif Suhu penyimpanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Lembar Kerja Peserta Didik (LK)


Lembar kerja 4
Aktivitas :
a. Mengamati
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan
Kegiatan
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok mengerjakan/mendiskusikan tentang :
Suhu penyimpanan dari sediaan obat di bawah ini
Sediaan obat tetes mata:
No Nama Obat Zat Aktif Suhu penyimpanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Contoh Format Penilaian Konsep Diri Peserta Didik
Nama Sekolah :...........................................................................................................
Mata Ajar : ..........................................................................................................
Nama :...........................................................................................................
Kelas :...........................................................................................................

NO PERNYATAAN ALTERNATIF
YA TIDAK
1 Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar
2 saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
3 saya optimis bisa meraih prestasi
4 Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
5 Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
Masyarakat
6 Saya suka membahasa masalah politik, hukum dan
Pemerintahan
7 Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
8 Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
9 Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat,
Bangsa dan negara
10 Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
Bertanggung jawab
JUMLAH SKOR
Contoh Penilaian produk
Mata Ajar :..........................................................................................................
Nama Proyek :..........................................................................................................
Alokasi Waktu :..........................................................................................................
Nama Peserta didik :.........................................................................................................
Kelas /Semester :..........................................................................................................

No Tahapan Skor (1-5)


1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan
c. K3 (keselamatan Kerja, keamanan dan
Kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR

Anda dapat menggunakan format di bawah ini untuk penilaian silang ( menilai kinerja teman
dalam kelompok anda
Contoh : Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
Sikap
dengan

Hormat pada orang


Ketekunan belajar

Tanggung jawab
Tenggang rasa

Menepati janji
Kedisiplinan
keterbukaan
No

kepedulian
kerjasama

kejujuran
kerajinan

Ramah
teman

Nama
tua
Tenggarong, 20 juli 2015
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

.................................... .....................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMK FARMASI TENGGARONG

Kelas/ semester : X/I

Mata pelajaran : Dasar-dasar Kefarmasian

Materi pokok : Alat Alat Peracikan Obat

Alokasi waktu : 9 x 45 menit ( 3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta
melalui pengembangan berbagai keterampilan ilmu resep sebagai tindakan pengamalan
menurut agama yang dianutnya
2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya
3. Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta
melalui pengembangan berbagai keterampilan pengantar praktik resep sebagai tindakan
pengamalan menurut agama yang dianutnya
4. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya.
5. Menjelaskan alat peracikan di laboratorium.
6. Menerapkan alat peracikan di laboratorium.
C. Indikator
1. Menjelaskan jenis-jenis timbangan obat serta komponen-komponennya.
2. Mengetahui alat-alat ukur volume dan fungsinya.
3. Mengetahui alat-alat Peracikan dan alat-alat gelas serta fungsinya.
4. Mengetahui nomor-nomor ayakan dan derajat halus serbuk.
5. Mengaplikasikan alat-alat peracikan di Laboratorium
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasi
peserta didik dapat :
a. Menjelaskan jenis-jenis timbangan obat serta komponen-komponennya
b. Mengetahui alat-alat ukur volume dan fungsinya.
c. menerapkan perilaku jujur, disiplin, pro aktif dan peduli selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.

Pertemuan 2

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi peserta didik


dapat :
a. Mengetahui alat-alat Peracikan dan alat gelas serta fungsinya.
b. Mengetahui nomor pengayak serta derajat halus serbuk.
c. Menerapkan perilaku toleran, santun, responsif, dan tanggung jawab selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Pertemuan 3
Melalui kegiatan praktek peserta didik dapat :
a. Mengaplikasikan alat peracikan dilaboratorium
b. Menerapkan perilaku tanggung jawab, disiplin, dan peduli selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Pertemuan 4
a. Ulangan harian secara tertulis
E. Materi Pembelajaran
a. Timbangan obat
b. Alat-alat Ukur Volume
c. Alat-alat Peracikan dan Alat Gelas Lainnya
d. Pengayak dan Derajat Halus serbuk
F. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Inquiry learning
c. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan
G. Alat/Media/Bahan
Alat/media : LCD Projector, Alat-alat laboratorium
Sumber Belajar : Buku Ilmu Resep Kelas X dan Buku Guru
1). Ilmu Meracik Obat
2). Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
http://www.google. com;
http://www.wikipedia.co.id
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 5 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan, kelas, menyiapkan media serta buku
yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa
bersama sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
motivasi belajar dan sikap spritual dan sosial
siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang Timbangan
Obat dan alat ukur volume. dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.

Inti 2. Sebelum peserta didik mengetahui tentang jenis- 120 menit


jenis timbangan obat dan alat ukur volume, guru
dapat menunjukkan ilustrasi/paparan/wacana
tentang alat peracikan obat, Guru dapat memulai
pelajaran dengan mengenalkan tentang jenis-jenis
timbangan obat dan alat ukur volume.
Mengamati
3. Peserta didik mengamati video/gambar/jenis-
jenis timbangan obat dan alat ukur volume secara
langsung di laboratorium.
Menanya
4. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan jenis-jenis
timbangan dan alat ukur volume
Mengumpulkan Data
5. Peserta didik menggambar dan mengumpulkan
data tentang fungsi dari masing-masing jenis
timbangan serta alat ukur volume.
Mengasosiasikan
6. Peserta didik mengumpulkan hasil pengamatan
gambar timbangan dan alat ukur volume.
Mengkomunkasikan
7. Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
gambar secara tertulis yang berkaitan dengan
jenis timbangan dan alat ukur volume.

Penutup 8. Guru menyimpulkan materi jenis-jenis 10 menit


timbangan dan alat ukur volume.
9. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik
ditugaskan mencari gambar timbangan obat dan
alat ukur volume di internet.
10. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 1
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan gambar timbangan obat dan alat ukur volume.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
menyampaikan hasil pengamatan gambar secara tertulis yang berkaitan dengan jenis-jenis
timbangan dan alat ukur volume.
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 5 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan, kelas, menyiapkan media serta buku
yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa
bersama sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spritual dan sosial
siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang alat-alat
peracikan obat dan alat gelas lainnya serta nomor-
nomor ayakan dan derajat halus serbuk dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Inti 4. Sebelum peserta didik mengetahui tentang alat- 120 menit


alat peracikan obat dan nomor ayakan serta
derajat halus serbuk, guru dapat menunjukkan
ilustrasi/paparan/wacana tentang alat peracikan
obat. Guru dapat memulai pelajaran dengan
mengenalkan tentang alat-alat peracikan obat dan
nomor ayakan serta derajat halus serbuk.
Mengamati
5. Peserta didik mengamati video/gambar/jenis-alat-
alat peracikan obat dan alat gelas serta ayakan
secara langsung di laboratorium.
Menanya
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan alat-alat
peracikan obat dan alas gelas serta nomor ayakan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
dan derajat halus serbuk
Mengumpulkan Data
7. Peserta didik menggambar dan mengumpulkan
data tentang fungsi dari alat-alat peracikan obat
dan alat gelas serta ayakan dan derajat halus
serbuk.
Mengasosiasikan
8. Peserta didik mengumpulkan hasil pengamatan
gambar alat-alat peracikan obat dan alat gelas
serta ayakan.
Mengkomunkasikan
9. Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan
gambar secara tertulis yang berkaitan dengan jenis
timbangan dan alat ukur volume.
Penutup 10. Guru menyimpulkan materi alat-alat peracikan 10 menit
dan alat gelas serta nomor ayakan serta derajat
halus serbuk
11. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik
ditugaskan mencari gambar alat-alat peracikan
obat dan alat gelas serta ayakan dan derajat halus
serbuk.
12. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 2
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan gambar alat-alat peracikan serta alat gelas dan ayakan dan nomor derajat
halus serbuk.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
menyampaikan hasil pengamatan gambar secara tertulis yang berkaitan dengan jenis-
jenis timbangan dan alat ukur volume.
Pertemuan 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses 5 menit
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media serta
buku yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa bersama
sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar
dan sikap spritual dan sosial siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang penerapan alat-alat
peracikan obat dan menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Inti 4. Sebelum peserta didik mempraktekkan alat-alat peracikan 120 menit


obat, guru mengingatkan kembali tentang tentangalat
peracikan obat yang telah dipelajari dari pertemuan pertama
dan kedua. Guru dapat memulai pelajaran dengan
mengingatkan kembali kepada peserta didik tentang nama dan
fungsi dari alat-alat peracikan obat.
Praktek
5. Peserta didik mengaplikasikan alat-alat peracikan obat
dilaboratorium sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Menanya
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan penerapan alat-alat peracikan obat
Mengkomunikasikan
7. Peserta didik menyampaikan hasil praktek penerapan alat-alat
peracikan obat secara lisan .
Penutup 8. Guru menyimpulkan praktek pada penerapan alat-alat 10 menit
peracikan obat
9. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik ditugaskan
mencari gambar pengaplikasian alat-alat peracikan obat .
13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 3
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan melihat kemampuan siswa dalam menyesuaikan
fungsi dan kegunaan alat peracikan obat pada saat praktek.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
menerapkan alat-alat peracikan obat dilaboratorium.
Pertemuan 4

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses 5 menit
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media serta
buku yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa bersama
sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar
dan sikap spritual dan sosial siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang ulangan harian tentang
materi Sejarah Kefarmasian dan alat-alat Peracikan Obat

Inti 4. Ulangan Harian 120 menit

Penutup 5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa 10 menit


syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar
Tenggarong, 20 juli 2015
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

.................................... .....................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMK FARMASI TENGGARONG

Kelas/ semester : X/I

Mata pelajaran : Dasar-dasar Kefarmasian

Materi pokok : Obat, Resep dan Dosis

Alokasi waktu : 9 x 45 menit ( 3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta
melalui pengembangan berbagai keterampilan ilmu resep sebagai tindakan pengamalan
menurut agama yang dianutnya
2. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta dan semua unsur di dalamnya
3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,
hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam
setiap tindakan sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan dasar-dasar kefarmasian
pada ilmu resep.
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap tindakan sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan dasar-dasar kefarmasian pada ilmu resep.
5. Menjelaskan Obat, Resep dan dosis.
6. Merinci obat, Resep dan dosis
7. Mengukur Dosis.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian obat secara umum dan secara khusus
2. Mengetahui macam-macam penggolongan obat
3. Menjelaskan pengertian resep
4. Mengetahui Kelengkapan resep secara administratif
6. Mengetahui Komponen Resep menurut Fungsi
7. Menjelaskan Pengertian Copy Resep atau salinan resep
8. Mengetahui penyimpanan resep
9. Menjelaskan pengertian dosis
10. Mengetahui macam-macam dosis
11. Menghitung dosis maksimum berdasarkan umur dan dosis gabungan
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasi
peserta didik dapat :
a. Menjelaskan pengertian obat secara umum dan secara khusus
b. Menjelaskan macam-macam penggolongan obat.
c. menerapkan perilaku jujur, disiplin, pro aktif dan peduli selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.

Pertemuan 2

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi peserta didik


dapat :
a. Menjelaskan pengertian resep.
b. Mengetahui kelengkapan resep secara administrasi
c. Mengetahui komponen resep menurut fungsi.
d. Menjelaskan Pengertian salinan resep atau copy resep
e. Mengetahui waktu penyimpanan resep
f. Menerapkan perilaku toleran, santun, responsif, dan tanggung jawab selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi peserta didik
dapat :
a. Menjelaskan pengertian dosis.
b. Mengetahui macam-macam dosis
c. Menghitung dosis maksimum berdasarkan umur dan dosis gabungan.
d. Menerapkan perilaku tanggung jawab, disiplin, dan peduli selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
E. Materi Pembelajaran
a. Obat dan Sediaan
b. Resep dan salinan resep
c. Dosis
F. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Inquiry learning
c. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan
G. Alat/Media/Bahan
Alat/media : LCD Projector, Resep dokter
Sumber Belajar : Buku Ilmu Resep Kelas X dan Buku Guru
1). Ilmu Meracik Obat
2). Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
http://www.google. com;
http://www.wikipedia.co.id
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 5 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan, kelas, menyiapkan media serta buku
yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa
bersama sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spritual dan sosial
siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang Obat dan
sediaan. dan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai.

Inti 4. Sebelum peserta didik mengetahui tentang obat 120 menit


dan sediaan, guru dapat menunjukkan
ilustrasi/paparan/wacana tentang obat dan
sediaan, Guru dapat memulai pelajaran dengan
mengenalkan tentang pengertian obat dan sediaan
obat.
Mengamati
5. Peserta didik menyimak materi yang berkaitan
dengan dengan obat dan sediaannya.
Menanya
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan obat.
Mengumpulkan Data
7. Peserta didik membaca literature lain yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
berkaitan dengan obat.
Mengasosiasikan
8. Peserta didik mengolah informasi dari literature
lain yang berkaitan dengan obat
Mengkomunkasikan
9. Peserta didik mempresentasikan hasil informasi
dari literature lain yang berkaitan dengan obat.
Penutup 10. Guru menyimpulkan materi obat dan sediaan . 10 menit
11. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik
diberikan tes tertulis mengenai obat.
12. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 1
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan pemberian tes tertulis kepada peserta didik.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
menyampaikan hasil informasi dari literatur lain yang berkaitan dengan obat.
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 5 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan, kelas, menyiapkan media serta buku
yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa
bersama sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spritual dan sosial
siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang resep dan
salinan resep dan menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai.

Inti 4. Sebelum peserta didik mengetahui tentang resep 120 menit


dan salinan resep, guru dapat menunjukkan
ilustrasi/paparan/wacana tentang resep dan salinan
resep. Guru dapat memulai pelajaran dengan
mengenalkan tentang pengertian resep dan salinan
resep .
Mengamati
5. Peserta didik menyimak materi yang berkaitan
dengan resep dan salinan resep.
Menanya
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan resep dan
salinan resep.
Mengumpulkan Data
7. Peserta didik melakukan eksperimen dengan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
membaca resep dokter dan menulis copy resep.
Mengasosiasikan
8. Peserta didik mengolah informasi dari eksperimen
membaca resep dokter dan menulis copy resep.
Mengkomunkasikan
9. Peserta didik membuat laporan hasil eksperimen
tentang resep dan copy resep.
Penutup 10. Guru menyimpulkan materi resep dan copy resep. 10 menit
11. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik
ditugaskan mengartikan bahasa latin yang terdapat
dalam resep yang diberikan.
12. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 2
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam
observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada
saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik untuk
mengartikan bahasa latin yang ada dalam resep.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam menyampaikan hasil eksperimen membaca resep dokter dan menulis copy
resep.
Pertemuan 3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses 5 menit
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi (absensi, kebersihan, kelas, menyiapkan media serta
buku yang diperlukan), dan selalu mengajak berdoa bersama
sebagai awal kegiatan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar
dan sikap spritual dan sosial siswa
3. Guru menyampaikan topik tentang dosis obat dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti 4. Sebelum peserta didik mengetahui tentang dosis obat, guru 120 menit
dapat menunjukkan ilustrasi/paparan/wacana tentang dosis
obat. Guru dapat memulai pelajaran dengan mengenalkan
tentang pengertian dosis obat dan macam-macam dosis .
Mengamati
5. Peserta didik menyimak materi yang berkaitan dengan dosis
dan perhitungan dosis.
Menanya
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan dosis.
Mengumpulkan Data
7. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menghitung dosis
dan melakukan perhitungan dosis.
Mengasosiasikan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

8. Peserta didik mengolah informasi dari eksperimen


perhitungan dosis.
Mengkomunkasikan
9. Peserta didik membuat laporan hasil eksperimen perhitungan
dosis.
Penutup 10. Guru menyimpulkan materi tentang dosis obat. 10 menit
11. Sebagai umpan balik pembelajaran peserta didik ditugaskan
menghitung dosis obat pada resep yang diberikan.
12. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

Penilaian Pertemuan 3
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini
misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan kepada peserta didik dalam
menghitung dosis obat.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam mengolah informasi dari hasil eksperimen dan laporan perhitungan dosis.
Resep

Dr. Maghfirah Nur Zahira


SIP : 0209/Dinkes/ 2013
Alamat : Jl.wolter Monginsidi No 1

No 1 Tgr,

R/ Paracetamol 250 mg
Luminal 15 mg
Laktosa 50 mg

m.f pulv dtd no VI


s.b dd pulv I

Pro : indah ( 5 tahun)


Alamat :

Tenggarong, 20 juli 2015


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. Syamsuddin Mallala,M.Pd SURYANI, S.Si,Apt

You might also like