You are on page 1of 2

Abstracts

Background:
Aims: Tujuan Literatur review ini adalah untuk mengetahui efektiftas pemberian terapi
keluarga pada pasien dengan penyakit kronis diabetes melitus
Methods: Pembuatan lieratur review ini dimulai dengan mencari dan menganalisis semua
studi yang memenuhi syarat penelitian, artikel review dan yang terdapat pada database
elektronik yaitu PubMed, Medline, Proquest, Science Direct. literatur review ini
menekankan pada penelitian pemberian terapi keuarga pada pasien dengan penyakit kronis
Diabetes Melitus
Results: Dari 8 artikel penelitian yang dianalis, terdapat beberapa cara pendekatan terhadap
keluarga dalam merawat pasien Diabetes melitus. Diantaranya Multisistemik Therapy (MST)
Behavioral Family Systems Therapy with diabetes (BFST-D), ES, SC, menjadi satu strategi
evidence based practice yang relevan dan efektif dalam meningkatkan konsistensi, kualitas
hidup pada pasien dengan Diabetes Melitus. Hasil penelitian menunjukkan perubahan
signifikan kearah positif pada pasien dengan keterlibatan keluarga ( terapi keluarga ). studi
penelitian yang telah menguji dua model intervensi terapi keluarga yang disesuaikan untuk
diabetes: Multisistemik Therapy (MST) (Ellis et al., 2004, 2005, 2005a, b, 2007, 2008; Naar-
King, Ellis , Idalski, Frey, & Cunningham, 2007) dan Behavioral Family Systems Therapy
with diabetes (BFST-D; Wysocki et al., 2006, 2007, 2008). meningkatkan kepatuhan
pengobatan (misalnya, pengujian glukosa; Ellis et al, 2004, 2005a, b, 2007, 2008; Naar-King
et al., 2007) dan mengurangi jumlah kunjungan ruang gawat darurat (Ellis et al. 2005b,
2008). BFST-D disampaikan dalam 12 sesi selama 6 bulan dan mencakup PST, pelatihan
komunikasi, restrukturisasi kognitif, dan terapi keluarga fungsional. Keluarga yang diacak
untuk BFST-D, dibandingkan dengan dukungan pendidikan (ES) dan SC, mengalami
penurunan yang signifikan dalam konflik diabetes dan perbaikan kontrol gliken pada follow
up 6, 12, 15, dan 18 bulan. Dua penelitian menemukan bahwa kehadiran orang tua dapat
mempengaruhi kontrol glycmie yang lebih baik (Murphy et al., 2007). Hasil penelitian
yang lain menunjukan bahwa, dalam melakukan psikoedukasi keluarga dalam 5 sesi
menunjukkan p value (0,000) < (0,05). Hasil tersebut menunjukan Psikoedukasi efektif
dalam menurunkan tingkat kecemasan keluarga sebagai care giver dalam merawat anggota
keluarga yang sakit Kronis Diabetes melitus.

Conclusion: pemberian terapi keluarga pada pasien dengan penyakit kronis diabetes melitus
Pada systematic review disarankan kelaurga tidak mengalami masalah psikologis dalam
merawat pasien yang lama dengan biaya yang cukup besar.
Keywords : terapi keluarga, penyakit kronis, diabetes melitus

You might also like