Professional Documents
Culture Documents
(PATOFISIOLOGI)
Disusun Oleh :
Kelompok : I
Tingkat : ID
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini, yang
Makalah ini berisikan tentang informasi Patofisiologi Atrofi. Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep tersebut . Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pigment adalah substansi berwarna yang dapat merupakan bahan normal dalam sel.
Pigmen yang ada dalam tubuh dapat berasal dari endogen yang disintesa dalam tubuh, dan
eksogen berasal dari luar tubuh.
4
BAB II
PEMBAHASAN
- Hemosiderin ; adalah pigmen yang berbentuk granular atau kristal dan berwarna
kuning keemasan hingga coklat dan banyak mengandung zat besi didalam sel
(intraselular). Haemosiderin dibentuk dalam 24 jam.
- Hematoidin ; pigmen bentuk Kristal berwarna coklat keemasan, tidak
mengandung zat besi dan identik dengan bilirubin. Hematoidin merupakan pigmen
ekstraselular. Haemotoidin dibentuk dalam 7 hari.
- Bilirubin ; pigmen normal yang dijumpai pada empedu, berasal dari haemoglobin
tetapi tidak mengandung besi. Jika konsentrasi pigmen dalam sel dan jaringan
meningkat, terjadi pigmentasi warna kuning yang disebut ikterus. Meskipun
didistribusikan keseluruh tubuh namun jumlah terbanyak ditemukan dalam hati
dengan produksi normal 0,2 0,3 gram, berasal dari penghancuran sel eritrosit
yang sudah tua oleh proses fagosif mononuclear di limpa, hati dan sumsum tulang.
5
1.3 Contoh Penumpukan Pigmen
1. Tahi lalat
Tahi lalat merupakan indikasi adanya penumpukan pigmen yang sudah tertahan di
bawah kulit sejak masih dalam kandungan. Pigmen-pigmen ini memiliki
tempat/sarang di bawah kulit dan dapat muncul sewaktu-waktu. Inilah alasan tahi lalat
bisa bertambah banyak seiring bertambahnya usia.
2. Penyakit Hati
Penumpukan pigmen empedu pada kulit dan sklera menyebabkan perubahan
warna menjadi kuning yang disebut ikterus atau jaundice. Bilirubin adalah suatu pigmen
empedu, yang merupakan produk akhir degradasi eritrosit tua oleh sistem monosit-
makrofag.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pigment adalah substansi berwarna yang dapat merupakan bahan normal dalam
sel. Pigmen yang ada dalam tubuh dapat berasal dari endogen yang disintesa dalam
tubuh, dan eksogen berasal dari luar tubuh.
Penumpukan pigmen dapat terjadi dikarnakan oleh pengaruh luar seperti
carbon, dan perak yang masuk kedalam tubuh.
3.2 Saran
Untuk mencegah terjadinya penumpukan pigmen, sebaiknya kita lebih menjaga
kebersihan udara lingkungan kita, dan juga menjaga tubuh kita agar tidak menghirup udara
yang sudah tercempar.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/patologi-keperawatan-tentang-
penumpukan-pigmen.html
http://ayoechocolate.wordpress.com/penyakit-hati-dan-kantung-empedu/
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/penumpukan-pigmen-empedu.html