Professional Documents
Culture Documents
Noda 1 Noda 1
Jarak bercak: 2,4 cm Jarak bercak: 3 cm
Jarak pelarut: 5 cm Jarak pelarut: 5 cm
Rf = Jarak bercak / jarak pearut Rf = Jarak bercak / jarak pelarut
Rf = 2,4 cm / 5 cm = 0,48 Rf = 3 cm / 5 cm = 0,6
Noda 2 Noda 2
Jarak bercak: 1,2 cm Jarak bercak: 1,4 cm
Jarak pelarut: 5 cm Jarak pelarut: 5 cm
Rf = Jarak bercak / jarak pelarut Rf = Jarak bercak / jarak pelarut
Rf = 1.2 cm / 5 cm = 0,24 Rf = 1.4 cm / 5 cm = 0,28
Pada praktikum kali ini kelompok 4 melakukan pemeriksaan minyak atsiri secara
kromatografi lapis tipis. Sampel yang digunakan yaitu oleum caryophyli, oleum cajuputi,
oleum anisi, dan oleum menthae piperitae. Pelat kromatografi yang digunakan berupa silica
gel GF254 sebagai fase diam dan heksana : etil asetat (96:4) sebagai fase gerak. Pelarut yang
digunakan adalah hexan-etilasetat karena kepolarannya sama dengan senyawa yang di uji.
Hexan-etilasetat bersifat non polar.
Minyak atsiri bersifat non polar, oleh karena itu minyak atsiri dapat mengangkut
senyawa non polar (pelarut) sehingga naik pada fase diam silica gel. Hal ini sesuai dengan
prinsip like dissolve like pada pelarut, di mana reaktan yang nonpolar akan larut dalam
pelarut nonpolar sedangkan reaktan yang polar akan larut pada pelarut polar
Angka Rf berjangka antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua desimal.
hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h), menghasilkan nilai berjangka 0 100.
Pada praktikum ini didapat hasil Rf dari masing-masing minyak atsiri adalah yaitu
yang pertama Oleum Menthae Piperitae, kandungan utamanya adalah menthol. Pada
praktikum didapatkan 2 noda pada fasa diam silica gel. Pada noda 1 jarak bercak 2.4 cm dan
jarak pelarut 5 cm sehingga didapat nilai Rf 0,48. Pada noda 2 jarak bercak 1,2 cm dan jarak
pelarut 5 sehingga didapat nilai Rf 0,24. Sedangkan pada literature didapatkan nilai Rf dari
menthol yaitu 0,35-0,40. Maka nilai rf yang didapatkan dari hasil praktikum tidak sesuai
dengan yang ada pada literature, akan tetapi perbedaanya tidak terlalu jauh. Sehingga tetap
dapat dipastikan sample oleum menthae piperitae positif mengandung menthol.
Yang kedua Oleum Caryophylli, kandungan utamanya adalah eugenol. Pada noda 1
jarak bercak 3 cm dan jarak pelarut 5 cm sehingga didapat nilai Rf 0,6. Pada noda 2 jarak
bercak 1,4 cm dan jarak pelarut 5 sehingga didapat nilai Rf 0,28. Sedangkan pada literature
didapatkan nilai Rf dari menthol yaitu 0,50. Maka nilai rf yang didapatkan dari hasil
praktikum tidak sesuai dengan yang ada pada literature.
Yang terakhir Oleum Cajuputi, kandungan utamanya adalah sineol atau kayuputol.
Pada praktikum didapatkan jarak bercak 2,6 cm dan jarak pelarut 5 cm sehingga didapat nilai
Rf 0,52. Sedangkan pada literature didapatkan nilai Rf dari menthol yaitu 0,45. Maka nilai rf
yang didapatkan dari hasil praktikum tidak sesuai dengan yang ada pada literature. .
Berdasarkan hasil praktikum di atas bisa dilihat pada sample pertama dan ketiga
hasilnya sesuai dengan literatur dan positif kandungannya. Sedangkan pada sample kedua dan
keempat hasilnya melenceng dari literature meskipun tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini dapat
disebabkan setelah pentotolan sample yang kurang tepat, pembilasan pipa kapiler dengan
methanol kurang bersih sehingga pipa kapiler masih mengandung sample yang sebelumnya
dan tercemar, fase gerak (kemurnian pelarut), bejana pengembang (ukuran bejana, kuantitas
pelarut, kejenuhan), dan kuantitas sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Pelter, L. S. W., A. Amico, dkk, 2008, Analysis of peppermint leaf and spearmint leaf
extracts by thin layer chromatography, Journal of Chemical Education, 85, pp. 133-
134
Anonim. ___ http://eprints.undip.ac.id/44266/3/BAB_II.pdf (diakses 3 Desember 2016)