You are on page 1of 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi yaitu 390 per 100.000

kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu tersebut sebagian besar (lebih dari

90%) disebabkan oleh adanya perdarahan (30,3%), toksemia gravidarum (16,3%)

dan infeksi (22,2%). Kematian ini umumnya dapat dicegah bila komplikasi

kehamilan tersebut dan keadaan risiko tinggi lainnya dapat dideteksi sejak dini,

kemudian mendapat penanganan yang adekuat. Pencegahan komplikasi kehamilan

dan deteksi dini risiko tinggi dapat dilakukan melalui Ante Natal Care (Ilmu

Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan

Bidan, Ida Bagus Manuaba. Jakarta :EGC; 1998 )

Pemeriksaan Ante Natal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan

untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya

koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Tujuannya adalah untuk

menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas

dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Pemeriksaan Ante

Natal dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan terdidik dalam bidang kebidanan.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan

khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan

Page 1
ibu maupun janin. Risiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil pada

mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.

Dengan latar belakang tersebut, maka kebutuhan kesehatan reproduksi

wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan SDM sehingga

angka kematian ibu dapat diturunkan. Oleh karena itu kita sebagai tenaga

kesehatan yang profesional, bidan harus mampu mendeteksi secara dini adanya

resiko tinggi pada ibu hamil dengan pengawasan dan pemeriksaan kehamilan

secara teratur

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui dengan jelas dan melaksanakan manajemen kebidanan pada

wanita hamil dalam pemberian asuhan kebidanan secara optimal, profesional

dan bertanggung-jawab dengan menerapkan ilmu dan pengetahuan tentang

kebidanan serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian / pengumpulan data.

b. Menentukan identifikasi masalah / diagnosa.

c. Menentukan antisipasi masalah potensial.

d. Menentukan rencana asuhan kebidanan disertai rasionalisasi dan

intervensi.

Page 2
e. Melakukan intervensi yang telah ditentukan sesuai dengan

kebutuhan klien.

f. Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan

Page 3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Teori

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari

perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan

peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah

mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi.

b. Diagonosis Kehamilan

1) Pada palpasi dirasakan bagian-bagian janin

2) Dapat dirasakan gerakan janin dalam rahim

3) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin

4) Pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin

c. Perubahan fisiologi yang terjadi dalam kehamilan

1) Uterus

Page 4
a) Ukuran : Rahim (uterus) membesar dibawah pengaruh estrogen dan

progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya

disebabkan hypertropi dan hyperplasia otot polos rahim, serabut-serabut

kalogen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar

estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan rahim.Uterus

pada kehamilan cukup bulan panjangnya 30 cm, lebar 23 cm, dan

tebalnya 20 cm.

b) Berat : Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000

gram pada akhir kehamilan (40 minggu).

c) Bentuk dan konsistensi : Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk

uterus seperti buah alvokad agak gepeng, pada kehamilan 4 bulan

berbentuk bulat, dan pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk

semula lonjong seperti telur.

d) Posisi rahim dalam kehamilan : Pada kehamilan 12 minggu, uterus naik

ke luar dari pelvic untuk menjadi organ abdomen. Uterus ini tidak lagi

antefleksi atau retrofleksi, tetapi menjadi vertical. Pada saat uterus naik

memasuki abdomen, uterus tersebut condong ke kanan. Uterus

mencapai umbilicus pada kehamilan 24 minggu dan mencapai prosessus

xiphoideus pada kehamilan 36 minggu, dan setelah itu uterus mulai

turun ke dalam pelvis.

e) Vaskularisasi : Pembuluh darah bertambah besar untuk dapat mengikuti

uterus yang bertambah besar. Arteria uterina menjadi kurang berkelok-

Page 5
kelok dan besar lumennya bertambah. Vena-vena ovarica menjadi

sangat membesar untuk dapat menampung darah yang berlebih yang

berasal dari uterus.

2) Indung Telur (Ovarium)

Pada awal ovulasi terdapat hormone relaxin yang bersintesis di

korpus luteum di awal kehamilan. Relaxin meningkat dalam trimester I dan

mempunyai pengaruh untuk menenangkan hingga pertumbuhan janin

menjadi baik hingga aterm.

3) Serviks Uteri

Serviks mengalami perubahan karena peningkatan hormon estrogen

dan adanya hypervaskularisasi mengakibatkan konsistensi serviks menjadi

lunak.

4) Vagina dan vulva

Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.

Adanya hypervaskularisasi, mengakibatkan vagina dan vulva tampak

lebih merah, agak kebiruan (Livide). Warna livide pada vagina dan portio

disebut tanda Chadwick.

5) Mammae

Payudara mengalami perubahan-perubahan sebagai persiapan untuk

memberikan ASI pada masa laktasi. Payudara akan tampak menjadi lebih

Page 6
besar, areola menjadi lebih hitam dan payudara lebih menonjol. Perubahan

ini disebabkan oleh pengaruh hormon somatomammotropin.

Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara,

progesteron menambah sel-sel asinus sedangkan somatomammotropin

mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan

dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktaglobilin dan

lactalbumin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi.15

6) Sistem sirkulasi darah

a) Volume darah lam kehamilan akan bertambah secara fisiologik dengan

adanya pencairan darah yang disebut hydremia. Volume darah akan

bertambah banyak kira-kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32

minggu, diikuti dengan curah jantung (Cardiac output) yang meningkat

sebanyak 30 %.

b) Protein Darah

c) Protein dalam darah berubah. Jumlah protein, albumin dan

gammaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan akan meningkat

secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen

akan terus meningkat.

d) Hemoglobin

e) Secara keseluruhan, terdapat peningkatan volume eritrosit untuk

kebutuhan transport Oksigen (O2) yang sangat diperlukan selama

kehamilan. Konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih

Page 7
rendah, akibat penambahan volume plasma yang jauh lebih besar.

Leokosit meningkat sampai 10.000/ml.

f) Tekanan darah
g)
Tekanan diastolic akan menurun secara drastis pada trimester I dan

mencapai yang terendah pada usia kehamilan 16-20 minggu.

Kemudian akan kembali pada tekanan yang sama seperti pada

trimester I.

h) Jantung
i)
Volume darah total ibu akan mulai meningkat sekitar 30-50% pada

trimester I yang kemudian meningkat pesat pada pertengahan

kehamilan, dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

7) Sistem Pernafasan

Wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek

nafas. Hal ini disebabkan oleh karena usus-usus yang tertekan oleh uterus

yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa

bergerak pada kehamilan 32 minggu ke atas. Oleh karena itu wanita hamil

selalu bernapas lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang

meningkat 20%.

8) Sistem Pencernaan (Traktus Digestivus)

Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (mual),

akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus

digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus

Page 8
berkurang, makanan lebih lama berada didalam lambung dan apa yang

telah dicerna akan lebih lama berada dalam usus-usus sehingga dapat

menyebabkan obstipasi. Gejala muntah(emesis), biasanya terjadi pada pagi

hari yang biasa di kenal dengan morning sicknees.

9) Sistem Perkemihan (Traktus urinarius)

Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus

yang mulai membesar dan akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun,

pintu atas panggul tertekan kembali sehingga timbul sering kencing. Uterus

membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh hormon

progesteron.

10) Kulit

Peningkatan melanophore stimulating hormon (MSH) menyebabkan

perubahan berupa hyperpigmentasi pada wajah (cloasma gravidarum),

payudara, linea alba, striae livide pada perut dan sebagainya.

11) Tulang dan Gigi

a) Tulang (Sistem Muskuloskeletal)

Menurut miller Harrety, 1997 dalam Salmah, 2006, estrogen dan

relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvik

pada akhir kehamilan.

b) Gigi

Peningkatan estrogen memperbanyak sekresi air ludah dan sifatnya

menjadi lebih asam yang memudahkn terjadinya lubang gigi. Jika

Page 9
asupan berkurang, bukan kalsium gigi yang termobilisasi, melainkan

kalsium tulang. Pembengkakan di sekitar gigi sangat sering terjadi,

sehingga gusi terkesan mudah berdarah.

12) Kelenjar endokrin

a) Hormon adrenal dan hipofisis

Ukuran dan aktifitas kelenjar adrenal mengalami peningkatan selama

kehamilan. Estrogen merangsang pembentukan kortisol oleh adrenal

dengan menghambat metabolisme kortisol dan meningkatkan sintesis

protein pengikat kortisol. Progesterone meningkatkan resistensi

jaringan terhadap kortisol. Sekresi kortisol mempengaruhi pelepasan

ACTH dari hipofisis anterior yang merangsang kelenjar adrenal untuk

menghasilkan kortisol. Peningkatan kortisol sebagai respon terhadap

stress, termasuk peningkatan curah jantung dan penurunan kadar

glukosa puasa pada trimester kedua kehamilan.

Selama kehamilan, kelenjar hipoffisis juga mengalami pembesaran yang

disebabkan oleh peningkatan junlah dan aktifitas sel kelenjar hipofisis

anterior.Sel penghasil prolaktin meningkat dari 10% menjadi 50%

populasi sel dibawah pengaruh estrogen dan progesterone.

b) Hormon Tiroid

Pada wanita hamil, kelenjar tiroid membesar karena peningkatan

aktivitas kelenjar tiroid dan pengeluaran iodium melalui ginjal. Kelenjar

Page 10
tiroid mengalami hipertropi untuk meningkatkan penyerapan iodium

untuk sintesis hormone.

13) Perubahan Metabolisme

Kehamilan mempunyai efek terhadap metabolisme, oleh karena itu

wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi

sehat.

a) Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat hingga 15%-20% pada

triwulan terkahir (trimester ketiga).

b) Kebutuhan protein wanita hamil sangat diperlukan untuk perkembangan

alat kandungan, mammae, dan untuk janin, serta persiapan untuk laktasi.

c) Kebutuhan kalori didapat dari pembakaran hidrat arang dan lemak.

d) Berat badan wanita hamil akan naik antara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg.

Terutama dalam kehamilan 20 minggu. Kenaikan ini disebabkan oleh :

Hasil konsepsi ; fetus, plasenta dan liquor amni dan dari ibu sendiri ;

uterus dan mamma yang membesar, volume darah, serta peningkatan

lemak dan protein.

2. Anemia dalam Kehamilan

Page 11
a. Pengertian Anemia

Menurut Departemen Kesehatan, anemia adalah suatu keadaan yang

ditandai dengan menurunnya kadar haemoglobin hemotroktik dan jumlah

eristrosit atau zat warna merah dalam sel darah merah.

Anemia menurut varney adalah kondisi dimana sel darah merah

menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut

oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi

berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi

hemoglobin kurang dari 10, 50 sampai 11, 00 gr/dl.

b. Macam-macam Anemia Dalam Kehamilan

1) Anemia defesiensi besi

Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan

zat besi. Hal ini disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan,

karena gangguan resorbsi, atau karena terlampau banyaknya zat besi yang

keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

2) Anemia megaloblastik

Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi

yang kronik.

3) Anemia hipoplatik

Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat

sel-sel darah baru

4) Anemia hemolitik

Page 12
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung

lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar

menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi lebih

berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis

hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

c. Klasifikasi anemia

1) Hb 11 gr% tidak anemia

2) Hb 10 gr 9- 10% anemia ringan

3) Hb 7 -8 gr% anemia sedang

4) Hb < 7 gr% anemia berat

d. Patofisiologi Anemia

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan

meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta

kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume

plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi

aldesteron.

Page 13
Zat besi masuk kedalam tubuh melalui makanan. Pada jaringan tubuh

besi berupa senyawa fungasional seperti hemoglobin,mioglobin dan enzim-

enzim,senyawa besi trsnsportasi yaitu dalam bentuk transferin dan senyawa

besi cadangan seperti feritin dan hemosiderum. Zat besi yang berasal dari

makanan seperti daging hatimtelur, sayuran hijau dan buah-buahan diabsorpsi

diusus halus.

Rata-rata makanan yang masuk mengandung 10-15 mg zat besi, tetapi

hanya 5-10% yang dapat diabsorpsi.Penyerapan dipengaruhi oleh factor

adanya protein hewani dan vitamin C. Sedangkan yang menghambat serapan

adalah kopi,teh ,garam kalsium dan magnesium karena bersifat mengikat zat

besi.Menurunnya asupan zat besi yang merupakan unsure utama pembentukan

hemoglobin, maka kadar atau produksi hemoglobin juga akan menurun.

e. Tanda dan Gejala Anemia

Secara klinis dapat dilihat ibu kelelahan, keletihan, dan stomatitis

angular dapat juga terjadi yaitu robekan yang terasa nyeri pada sudut mulut

yang menyebabkan kurang nafsu makan. Pucat pada kulit dan membran

mukosa dapat dilihat dan mungkin tampak pada telapak tangan dan

konjungtiva.

f. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

1) Risiko terjadi abortus

2) Persalinan prematur.

3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.

Page 14
4) Mudah terjadi infeksi.

5) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).

6) Mengancam jiwa dan kehidupan ibu.

g. Diagonsa Anemia pada Kehamilan

1) Anamnese

Pada anamnese sering didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata

berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan

muda.

2) Pemeriksaan fisik

Kulit pucat, mukosa gusi dan kuku jari pucat, takikardi atau murmur lambat

(pada anemia yang parah).

3) Pemeriksaan darah

Pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali yaitu pada trimester I dan

trimester III.

h. Pencegahan Anemia

1) Pemberian tablet atau suntikan zat besi

Dosis suplementatif yang di anjurkan dalam satu hari adalah 2 tablet (1

tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat) yang di makan selama

paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi

sangat tinggi.

2) Pendidikan

Page 15
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya

yang mugkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah

satu penyebab aanemia adalah defisiensi zat besi.

3) Modifikasi makanan

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian

konsumsi makanan yang mengandung kalori dan meningkatkan

ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan

memromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan

yang bisa mereduksi penyerapan zat besi.

4) Pengawasan penyakit infeksi

Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehaatan

masyarakat melalui pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan

sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan.

i. Penanganan Anemia

1) Anemia ringan

Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga

hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 g asam folat

peroral sekali sehari. Hemoglobin dapat dinaikkan sebanyak 1 gr/dl sehari

mulai dari kelima dan seterusnya.

2) Anemia sedang

Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 g asam folat

peroral sekali sehari

Page 16
3) Anemia berat

Penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600

mg dan 400 g asam folat peroral sekali sehari selama 3 bulan.

3. Gangguan Haid (Dismenorea)

a. Pengertian Menstruasi

Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami

peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi. Menstruasi merupakan meluruhnya

jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh

sperma. Peristiwa itu begitu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa

semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu.

Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun dalam hidupnya dan

setiap bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara

bergantian dari salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh

organ kecil yang berada di dasar otak yang disebut hipofisis.

Selama menstruasi, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14

hari, proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung

telur (ovulasi). Silia yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur

tersebut. Melalui saluran telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran

telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang dari

arah yang berlainan (dari ruang rahim).

Page 17
Telur dapat dibuahi oleh satu benih sperma (ada kira kira 200 juta

sperma yang masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu sampai

ke ruang rahim, selaput lendir ruang rahim telah siap untuk menerima telur.

Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat melalui hormon esterogen dan

progesteron bahwa akan datang sel telur yang telah matang. Selaput lendir

ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat menerima telur.

Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan

mati beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim

seakan-akan sia-sia mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga

memperhatikan hal tersebut. Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur, lapisan

paling luar dari selaput lendir rahim (endometrium) diberi isyarat bahwa

bagian tersebut perlu mengalami peluruhan . maka secara tiba-tiba, lapisan

tersebut lepas atau meluruh sehingga menyebabkan perdarahan. Ha seperti

itulah yang dimnamakan haid atau menstruasi.

b. Pengertian Gangguan Menstruasi

Gangguan menstruasi adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal

dalam hal panjang siklus, lama siklus, jumlah darah siklus dan nyeri. Hal ini

melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan emdometrium. Fisiologi

menstruasi normal adalah sebagai berikut:

1) Siklus berlangsung antara 23_35 hari atau 21_31 hari.

2) Estrogen dihasilkan oleh folikel dan korpus luteum.

Page 18
3) Peningkatan estrogen depengaruhi hanya oleh corpus luteum.

4) Korpus luteum hanya ada jika terjadi ovulasi.

5) Korpus luteum hanya dapat bertahan 10_14 hari.

6) Fase luteal 14 hari (hampir selalu tetap).

7) Fase folikulogenesis (proliferasi) bervariasi 7_21 hari.

c. Pengertian Dismenorea

Menstruasi merupakan proses yang lami dan wajar dalam kehidupan

seorang wanita .Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang

mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid atau

desminore.

Dismenore adalah rasa nyeri pada perut yang berasal dari kram rahim

dan terjadi selama menstruasi. Dismonere biasanya terjadi akibat pelepasan

berlebihan prostaglandin tertentu, prostaglandin F2 alfa,dari sel-sel

endometrium uterus.

Dismenore juga dapat diartikan sebagai haid yang nyeri yang terjadi

tanpa tanda-tanda infeksi atau penyakit panggul. Selain itu, Dismenorea juga

memiliki arti sebagai nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenorea primer

tidak dikaitkan dengan patologi pelvis dan bisa timbul tanpa penyakit organik.

Intensitas dismonerea bisa berkurang setelah hamil atau pada umur sekitar 30

tahun. Jadi dapat disimpulkan definisi dari disminore adalah nyeri yang

dirasakan wanita saat haid.

Page 19
d. Macam-macam Dismenorea

Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore

spasmodik dan dismenore kongestif.

1) Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa

haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa harus

berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat

mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka yang pingsan, merasa sangat

mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Kebanyakan penderitanya

adalah wanita muda walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia

40 tahun ke atas. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak

dikurangi dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita yang

tidak mengalami hal seperti itu.

2) Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari

sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia mungkin akan

mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak menentu, bra

terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa

lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan,

menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan

atas dan sebagainya. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang

berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses

menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah

Page 20
berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita

dismenore kongestif akan merasa lebih baik.

Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri

haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan dismenore sekunder.

1) Dismenore primer (idiopatik/fungsional) muncul pada permulaan

menstruasi saat menarke, dan biasanya tidak terdapat dasar organik untuk

nyeri tersebut, yang diyakini disebabkan oleh aktivitas abnormal saraf dan

otot serviks uterus ataupun hormonal.. Sering dimulai pada waktu wanita

mendapatkan haid hari pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah,

dan diare. Gadis dan wanita muda dapat diserang nyeri haid primer.

Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab

yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita

itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim

yang agak kecil dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi

penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti dari teori itu. Etiologi

patogenesis adalah teori prostaglandin terutama prostaglandin F2. Pada

akhir daur haid, kadar progesteron menurun, kadar prostaglandin dalam

endometrium (dan darah haid) bertambah. peninggian kadar prostaglandin

ini menyebabkan bertambahnya kontraksi otot uterus, menyebabkan

timbulnya iskemi yang menimbulkan rasa sakit.:

Page 21
2) Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan

dismenore sekunder. Nyeri menstruasi dimulai lebih lambat dan sering kali

terkait dengan penyakit organik yang mendasari. Nyeri haid yang baru

timbul 1 tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan mudah

ditemukan penyebabnya melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada

usia 40 tahun ke atas timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami,

penting sekali baginya untuk memeriksakan diri. Rasa nyeri biasanya mulai

sebelum datang haid, dapat berlangsung sepanjang haid serta dapat pula

disertai keluhan-keluhan lainnya seperti pendarahan banyak, disprareunia

serta keputihan Nyeri haid sekunder dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

a) Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah

dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang

diperkirakan sebelumnya,

b) Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan

perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah.

c) Mioma uteri

d) adanya AKDR

e) Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-dan

jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran. Peradangan dapat

pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan.

f) Pemakaian spiral.

Page 22
g) Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di

dalam ruang panggul.

h) Fibroid atau tumor.

i) Infeksi pelvis.

e. Tanda dan Gejala Desminorea

Menurut Arif Mansjoer (2000) tanda dan gejala dari dismenore adalah

sebagai berikut:

1) Dimenore primer

a) Usia lebih muda, maksimal usia 15-25 tahun

b) Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur

c) Sering terjadi pada nulipara

d) Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastic

e) Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau

kedua haid

f) Tidak dijumpai keadaan patologi pelvic

g) Hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik

h) Sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa

i) Pemeriksaan pelvik normal

j) Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala

2) Dismenore sekunder

Page 23
a) Usia lebih tua, jarang sebelum usia 25 tahun

b) Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur

c) Tidak berhubngan dengan siklus paritas

d) Nyeri sering terasa terus menerus dan tumpul

e) Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya

darah

f) Berhubungan dengan kelainan pelvic

g) Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi

h) Seringkali memerlukan tindakan operatif

i) Terdapat kelainan pelvik

f. Patofisiologi Desminore

Ada beberapa faktor yang terkait dengan dismenorea primer yaitu

prostaglandin uterine yang tinggi, aktivotas uteri abnormal, dan faktor emosi/

psikologis. Belum diketahui dengan jelas bagaimana protaglandin bisa

menyebabkan dismenorea tetapi telah diketahui bahwa wanita dengan

dismenorea mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih tinggi dari pada

wanita tanpa dismenorea. Dismenorea primer biasanya timbul pada hari

pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram dan

dirasakan pada abdomen.

Page 24
g. Penatalaksanaan Desminore

Dismenorea primer dapat diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang

bisa menghalangi sintesis dan metabolisme prostaglandin. Obat anti-inflamasi

nonsteroid (nonsteroidal anti-inflamatory drugs, NSAID) adalah obat yang

efektif untuk menghambat sintesis prostaglandin. Contoh obat-obat ini adalah

Ibuprofen, Naproxen, dan Ketoprofen. Disminorea sekunder diatasi dengan

memperbaki penyebab organik.

Bagi sebagian besar wanita, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid

(NSAID) yang menghambat terbentuknya prostaglandin, misalnya ibuprofen,

dapat secara efektik mengurangi kram. Asetaminofen kurang membantu,

karena bekerja dengan mekanisme yang berbeda dengan obat-obat anti-

inflamasi terdahulu. Inhibitor prostaglandin harus digunakan pada saat tanda

awal nyeri muncul atau pada tanda pertama pengeluaran darah haid. Hal ini

dikarena kram akibat haid yang kuat dapat menyebabkan terjadinya

endometris (pertumbuhan jaringan uterus di luar uterus yang menyebabkan

nyeri) keluhan dismenore harus selalu dianggap serius dan harus dilakukan

upaya untuk mengurangi insidensnya.

Selain itu penatalaksanaan yang dapat dilakukan menurut Sarwono

(1999), adalah sebagai berikut :

1) Penerangan dan nasihat

Page 25
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah gangguan

yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan

dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan

penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu

atau tahayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai

makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.

Kadang-kadang diperlukan psikoterapi.

2) Pemberian obat analgetik.

Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesic yang dapat diberikan

sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di

tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi

penderitaan. Obat analgesic yang sering di berikan adalah preparat

kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang beredar di

pasaran ialah antara lain novalgin, ponstan, acet-aminophen.

3) Terapi hormonal

Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini

bersifat sementara dengan maksud membuktikan bahwa gangguan benar-

benar dismenore primer, atau untuk memungkinkan penderita

melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan

ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi

kontasepsi.

4) Terapi alternative

Page 26
Sebagai tambahan pemakaian obat penawar sakit tanpa resep, ada

banyak yang dapat anda lakukan sendiri untuk membantu mengurangi

kram menstruasi, dan dengan sedikit percobaan, anda pasti dapat

menemukan cara untuk membawa kelegaan. Suhu panas merupakan

ramuan tua yaitu dapat dilakukan dengan kompres handuk panas atau botol

air panas pada perut atau punggung bawah. Mandi air hangat juga bisa

membantu.

Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga, yang tidak

hanya mengurangi stress dan orgasme juga dapat membantu dengan

mengurangi tegangan pada otot-otot pelvis sehingga membawa

kekenduran dan rasa nyaman. Beberapa posisi yoga dipercaya dapat

menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing,

yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan

menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.

Page 27
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Narasi Keluarga

Keluarga Tn. A usia 42 tahun merupakan keluarga inti yang terdiri dari 3

anggota keluarga yaitu, Ny. Y usia 36 tahun sebagai istri dan mempunyai 1 anak

perempuan berumur 15 tahun yaitu An. S dan anak laki-laki berumur 10 tahun yaitu

An. I. merupakan perkawinannya yang pertama selama 19 tahun, usia ibu saat

menikah adalah 17 tahun dan usia suami saat menikah adalah 23 tahun.

Tn. A tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat, penyakit

menular, dan tidak memiliki penyakit keturunan, begitupun di keluarga tidak ada.

Setiap hari Tn.A bekerja sebagai buruh dari pukul 07.00-19.00 WIB. Tn.A

menghabiskan rokok 12 batang setiap harinya. Tn. A makan 3x per hari dengan

menu seadanya, tidak ada pantangan dan keluhan dalam pola makan. Tn. A minum

air putih 8 gelas per hari, tidak ada pantangan dan keluhan dalam pola minum.

Jenis minuman air putih. Tn. A BAB 1x per hari, tidak ada keluhan apapun. Tn. A

BAK 8x per hari dan tidak ada keluhan. Tn. A biasa mandi 2x per hari dan ganti

baju 2x per hari sesudah mandi.

Ny. Y mengaku hamil 2930 minggu, kehamilan ke 4, pernah mengalami

keguguran 1x. Selama kehamilan ini Ny. Y mengeluh sakit pinggang dan linu pada

perut bagian bawah. Ny. Y rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan di

posyandu. Ny. Y tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular. Ibu

Page 28
jarang memakan obat yang diberikan oleh petugas kesehatan. Setiap hari Ny. Y

diam di rumah dan melakukan aktivitas pekerjaan rumah tangga.

Anak pertama yaitu An. S mengatakan jika haid mengalami nyeri perut dan

sering mudah tersinggung dan marah serta mudah lelah. Sedangkan anak kedua An.

I tidak memiliki penyakit apapun seperti penyakit berat, penyakit menular, dan

penyakit keturunan.

B. Pemberian Asuhan

Asuhan yang diberikan kepada keluarga Tn. A adalah memberikan penjelasan

mengenai kehamilan ibu bahwa kehamilannya saat ini merupakan kehamilan yang

beresiko sehingga ibu harus sering memeriksakan kehamilannya pada pelayanan

kesehatan.

Karena ibu jarang meminum tablet Fe yang di berikan oleh petugas kesehatan

maka ibu di beritahu mengenai pentingnya tablet Fe pada masa kehamilan dan

melakukan pemeriksaan Hb untuk mengetahui apakah ibu anemia atau tidak.

Kemudian memotivasi ibu untuk mendapat cukup nutrisi dan meminum tablet

penambah darah dan menganjurkan keluarga untuk memotivasi ibu.

Memberikan penkes tentang pengertian anemia dalam kehamilan, klasifikasi

derajat anemia, dan tanda gejala anemia dalam kehamilan. Menganjurkan ibu untuk

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti memperbanyak

mengkonsumsi sayuran hijau yang sudah di masak dan mengkonsumsi tablet

Page 29
penambah darah. Kemudian mendiskusikan kepada ibu dan keluarga bahaya efek

samping dari rokok dan asap rokok terhadap janin yang di kandung ibu.

Asuhan yang di berikan kepada An. S yaitu menjelaskan proses menstruasi

kepada, bahwa menstruasi merupakan suatu proses yang normal yanga akan dialami

setiap wanita subur. Hal ini biasanya diikuti oleh ketidaknyamanan yang timbul

akibat perubahan kadar hormonal dalam tubuh, dan memberitahu klien tentang cara

mengurangi rasa nyeri dan ketegangan selama proses menstruasi berlangsung

dengan istirahat yang cukup, yaitu tidur siang 2 jam dan tidur malam 7_8 jam serta

perbanyak minum air putih. Dapat juga memberikan kompres handuk atau botol

berisi air panas diperut dan punggung bawah, serta minum minuman yang hangat.

Atau dengan mandi air hangat. Mengurangi rasa nyeri dengan aroma terapi dan

pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan

melingkar dengan mengguankantelunjuk pada perut bagian akan membantui

mengurangi nyeri haid.

Kebutuhan nutrisi yang butuhkan harus terpenuhi dengan cara meningkatkan

pola makan, memakan makanan yang bergizi dan seimbang, seperti: nasi, sayur,

lauk, buah jika perlu ditambah dengan susu serta perbanyak konsumsi makanan

tinggi protein selama menstruasi. Memberikan support mental dan dukungan pada

klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa

mentruasi.

Page 30
BAB IV

PEMBAHASAN

Di dalam asuhan ini tidak dapat kesenjangan antara teori dan praktik. Tablet Fe

berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dalam darah pada ibu hamil, sehingga apabila

ibu tidak menkonsumsi tablet Fe dapat menimbulkan anemia. Ibu hamil yang rutin

mengkonsumsi tablet Fe dapat menurunkan resiko anemia.

Dalam teori mengatakan bahwa tanda gejala dismenore yaitu terjadi di usia lebih

muda, maksimal usia 15-25 tahun, timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur,

sering terjadi pada nulipara, nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari

pertama atau kedua haid. Sehingga dalam kasus ini tergolong ke dalam dismenore

primer.

Penanganan :

Terapi dan cara pengobatan penyakit kurang darah yang sering diberikan dirumah
sakit untuk mengobati penyakit anemia antara lain sebagai berikut :

1. Pemberian suplemen yang mengandung Zat besi, vitamin B12, dan vitamin-
vitamin lain yang dibutuhkan tubuh.
2. Pada penderita anemia berat bisa dilakukan Transfusi darah
3. Pemberian obat-obatan kortikosteroid yang mempengaruhi sistem imun tubuh
4. Pemberian Eritropoietin, yaitu jenis hormon yang membantu proses
hematopoiesis pada sumsum tulang.

Setting tempat : ruangan dan bed yang sesuai standar

Page 31
Alat : persediaan darah, obat obatan seperti obat penambah darah dan vitamin

PI : handscooen, masker

Page 32
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan ibu mengetahui kondisinya bahwa kehamilannya

merupakan kehamilan yang beresiko tinggi sehingga ibu mempersiapkan

persalinan lebih dini dan Ny. Y rutin mengkonsumsi tablet Fe dan setelah

dilakukan kunjungan ke 3 kadar Hb dalam batas normal sehingga anemia ibu sudah

ditangani. Ibu juga mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang.

Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan dan Nn. S mengerti dengan hasil

pemeriksaan bahwa keadaannya baik dan sudah mengerti tentang fisiologi

menstruasi, mengerti dan tahu tentang cara mengurangi rasa nyeri yang dialaminya

dan bersedia melakukannya. Klien dapat menerima saran dan masukan yang bidan

berikan dan klien sudah sedikit termotivasi.

B. Saran

Setelah dilakukan asuhan ibu mengetahui kondisinya bahwa kehamilannya

merupakan kehamilan yang beresiko tinggi sehingga ibu mempersiapkan

persalinan lebih dini dan Ny. Y rutin mengkonsumsi tablet Fe dan setelah

dilakukan kunjungan ke 3 kadar Hb dalam batas normal sehingga anemia ibu sudah

ditangani. Ibu juga mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang.

Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan dan Nn. S mengerti dengan hasil

pemeriksaan bahwa keadaannya baik dan sudah mengerti tentang fisiologi

Page 33
menstruasi, mengerti dan tahu tentang cara mengurangi rasa nyeri yang dialaminya

dan bersedia melakukannya. Klien dapat menerima saran dan masukan yang bidan

berikan dan klien sudah sedikit termotivasi.

C. Tindak lanjut

Tindak lanjut dalam asuhan ini yaitu dengan lebih mempersiapkan persalinan

karena kehamilan ibu beresiko tinggi. Agar ibu lebih siap dalam mengahadapi

persalinan perlu di persiapkan untuk perencanaan persalinan.

Tindak lanjut untuk remaja gangguan haid yaitu apabila gangguan haid terasa

nyeri perut yang lebih hebat lagi agar di periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan

agar di tindaklanjuti apabila terdapat kelainan penyakit.

Page 34
LAMPIRAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Tn. A PADA NY. Y 36 TAHUN G4P2A1

USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN RESIKO TINGGI DAN

ANEMIA RINGAN

Tanggal Pengkajian : 20 Juni 2016

Waktu Pengkajian : Pukul 14.00 WITA

Tempat Pengkajian : Rumah Pasien

Pengkaji : Rita Febriani

S:

1. Identitas

Nama Istri : Ny. Y Nama Suami : Tn. A

Umur : 36 tahun Umur : 42 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Bugis Suku/Bangsa : Bugis

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaaan : IRT Pekerjaaan : Swasta

Alamat : Jl. Sentosa Gg. Kenangan

Page 35
2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan sakit pinggang dan linu pada perut bagian bawah.

3. Riwayat Kesehatan Klien

Ibu tidak pernah memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, hepatitis,

jantung, ginjal, asma, TBC dan penyakit lain yang kronis, atau yang dapat

memperberat atau diperberat proses persalinan, menular ataupun berpotensi

menurun

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga tidak sedang/memiliki riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, jantung,

ginjal, asma, TBC.

5. Riwayat Menstruasi

HPHT : 7 Desember 2015

Ibu mengatakan pertama kali haid pada usia 14 tahun, lama haid 7 hari, siklus

haid tidak teratur, banyaknya ganti pembalut 3 kali sehari dan tidak ada keluhan

dalam menstruasi.

Page 36
6. Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

Suami Ank UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktsi Peny

I 1 Aterm - Spt bidan RS - P 3100/50 + - + -

I 2 Aterm - Spt Bidan BPS - 3200/50 + - + -

I 3 Abortus

Hamil
I
ini

7. Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang ke-4, usia kehamilan 8 bulan.

Ibu merasakan gerakan janinnya pada usia 4 bulan. Ibu mengatakan sudah

mendapat imunisi TT 2 kali pada tanggal 13 Desember 2012 dan 11 Maret 2013.

Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke posyandu. Ibu jarang minum tablet fe.

8. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah mengalami penyakit yang

berhubungan dengan alat kandungan.

9. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan setelah menikah tidak menggunakan KB, setelah mengalami

abortus ibu memakai KB suntik 3 bulan selama 7 tahun, kemudian ibu berhenti

ber-KB karena ingin mempunyai anak.

Page 37
10. Pola Fungsional Kesehatan

Keterangan
Pola
Sebelum hamil Saat ini

- Makan 3x/hari dengan porsi - Makan 2x/hari dengan porsi

makan: nasi 1 porsi, lauk pauk 1 makan: nasi 1 porsi, lauk pauk

potong, sayur dan buah-buhan, 1 potong, sayur dan buah-

Nutrisi air putih 6-8 gelas/hari. buhan, air putih 4-5

- Tidak ada keluhan dalam gelas/hari, minum susu 3

pemenuhan nutrisi. gelas/ hari

- Nafsu makan baik

- BAK : 4-5x/hari, berwarna - BAK : 5 x/hari, berwarna

kuning jernih, konsistensi cair, kuning jernih, konsistensi cair,

Eliminasi tidak ada keluhan. tidak ada keluhan.

- BAB : 1x/hari, berwarna - Susah BAB

cokelat, konsistensi padat

- Tidur siang : 1 jam/hari - Tidur siang : 1 jam/hari


Istirahat
- Tidur malam : 6-7 jam/hari - Tidur malam : 5-6 jam/hari

- Di rumah : Membereskan rumah. - Di rumah : Membereskan

Aktivitas - Di luar rumah : Belanja rumah.

- Di luar rumah : Belanja

Page 38
- Mandi 2x/hari - Mandi 2x/hari
Personal
- Ganti baju 2-3x/hari - Ganti baju 2x/hari
Hygiene
- Ganti celana dalam 2-3x/hari - Ganti celana dalam: 3-4 x/hari

Seksualitas 2-3x/minggu Tidak ada

11. Riwayat Psikososio Kultural Spiritual

- Ini merupakan pernikahan pertama, lama menikah 19 tahun, status

pernikahan sah.

- Kehamilan ini direncanakan. Ibu, suami dan keluarga menerima kehamilan ini

dengan senang hati.

- Tidak ada budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janinnya

- Tidak ada budaya yang dapat membahayakan ibu dan janinnya.

O:

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan Emosional : Stabil

b. Antropometri

LILA : 26cm

TB : 156 cm

Page 39
BB sebelum hamil : 55 kg

BB setelah hamil : 69 kg

c. Tanda-Tanda Vital

T : 110/80 mmHg R : 22 x/menit

P : 80 x/menit S : 36,7 0C

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Kulit bersih, rambut hitam, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri

tekan.

Wajah : Tidak ada oedema, tidak ada kloasma.

Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada cairan abnormal.

Hidung : simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada polip.

Mulut : bibir simetris, ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada karies gigi.

Leher : tidak pembengkakan kelenjar tiroid, pembuluh limfe dan vena

jugularis.

Payudara : simetris, bersih, tidah ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal, puting susu menonjol bersih, ASI (+)

Abdomen : kulit bersih, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada striae

gravidarum.

Leopold I : TFU teraba di pertengahan px dan pusat, difundus teraba bagian

lunak, agak bulat tidak melenting.

Page 40
Leopold II : Bagian kanan teraba bagian keras memanjang, dibagian kiri teraba

bagian-bagian kecil.

Leopold III : dibagian bawah teraba bagian keras, bulat dan me-lenting, belum

masuk PAP

TFU Mc Donald : 27 cm

DJJ : 136 x / menit

TBBA : 2142 gram 2170 gram

Ekstremitas : Atas : kuku tidak pucat, tidak ada oedema, pergerakan aktif.

Bawah : kuku tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada varises.

3. Pemeriksaan Penunjang

Hb : 10 gram/dl

Protein Urine : Negatif (-)

Glukosa : Negatif (-)

A:

Keluarga Tn. A dengan ibu hamil Ny. Y 27 tahun G4P2A1 hamil 2930 minggu dengan

resiko tinggi dan anemia ringan.

P:

1. Memberitahukan kepada ibu dan suami bahwa keluarganya akan dijadikan keluarga

yang diberi asuhan kebidanan.

2. Melakukan pemeriksaan Hb, protein urine dan glukosa.

Page 41
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu, dan keluarga.

4. Mendiskusikan manfaat Fe dan penggunaannya.

5. Memotivasi ibu untuk mendapat cukup nutrisi dan meminum tablet penambah darah

dan menganjurkan keluarga untuk memotivasi ibu.

6. Memberikan penkes tentang pengertian anemia dalam kehamilan, klasifikasi derajat

anemia, dan tanda gejala anemia dalam kehamilan.

7. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,

seperti memperbanyak mengkonsumsi sayuran hijau yang sudah di masak dan

mengkonsumsi tablet penambah darah.

8. Mendiskusikan resiko tinggi pada ibu hamil.

9. Mendiskusikan tanda bahaya pada kehamilan kepada ibu dan keluarga

10. Mendiskusikan kepada ibu dan keluarga bahaya efek samping dari rokok dan asap

rokok terhadap janin yang di kandung ibu.

11. Merencanakan kunjungan ulang.

Page 42
CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal Pengkajian : 22 Juni 2016

Tempat Pengkajian : Rumah Pasien

Pengkaji : Rita Febriani

I. DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan sakit pada pinggang dan linu pada perut bagian bawah

II. DATA OBJEKTIF

Tanda-Tanda Vital

T : 110/80 mmHg

S : 36,5 0C

R : 21 x/menit

P : 82 x/menit

Pemeriksaan Penunjang

Hb : 10,6 gr %

III. ANALISA DATA

Keluarga Tn. A dengan ibu hamil Ny. Y 27 tahun G4P2A1 hamil 2930 minggu

dengan anemia

Page 43
IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, dan keluarganya

2. Mendiskusikan manfaat Fe dan penggunaannya.

3. Memotivasi ibu untuk mendapat cukup nutrisi dan meminum tablet penambah

darah dan menganjurkan keluarga untuk memotivasi ibu.

4. Memberikan penkes tentang pengertian anemia dalam kehamilan, klasifikasi

derajat anemia, dan tanda gejala anemia dalam kehamilan.

5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,

seperti memperbanyak mengkonsumsi sayuran hijau yang sudah di masak dan

mengkonsumsi tablet penambah darah.

6. Memberikan penkes tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III.

7. Mendiskusikan kepada ibu dan keluarga bahaya efek samping dari rokok dan

asap rokok terhadap janin yang di kandung ibu.

8. Memberitahukan penkes resiko tinggi pada ibu hamil

9. Merencanakan kunjungan ulang

Page 44
CATATAN PERKEMBANGAN 3

Tanggal Pengkajian : 25 Juni 2013

Waktu Pengkajian : 11.00 WIB

Tempat Pengkajian : Rumah Pasien

Pengkaji : Rita Febriani

I. DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun.

II. DATA OBJEKTIF

1. Tanda-Tanda Vital

T : 110/80 mmHg

S : 36,5 0C

R : 22 x/menit

P : 82 x/menit

2. Pemeriksaan Penunjang

Hb : 11,2 gr %

III. ANALISA DATA

Keluarga Tn. A dengan ibu hamil Ny. Y 27 tahun G4P2A1 hamil 2930 minggu

dengan keadaan baik.

Page 45
IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, dan keluarganya

2. Mengevaluasi penkes mengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil

3. Mengevaluasi pelaksanaan senam hamil

4. Mengevaluasi tanda tanda persalinan.

5. Merencanakan kunjungan ulang

Page 46
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA

DENGAN GANGGUAN HAID

Tanggal Pengkajian : 20 Juni 2016 / Pukul : 07.00

Tempat : Rumah Pasien

Oleh : Rita Febriani

S:

1. Identitas

Nama : Nn. S

Umur : 15 tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Siswa

Alamat : Jl. Sentosa Gg. Kenangan Rt. 36

2. Keluhan utama

Klien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat

pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya.

Page 47
3. Riwayat kesehatan klien

a. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Pasien tidak sedang/memiliki riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, jantung,

ginjal, asma, TBC.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri

hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktifitasnya. Pasien

mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan apapun dan pasien

mengatakan tidak ada alergi obat.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak sedang/memiliki riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, jantung,

ginjal, asma, TBC.

5. Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi teratur, menstruasi pertama kali usia 13 tahun, siklus haid

teratur, lama haid 3-4 hari, banyaknya haid 2-3x ganti pembalut/hari, keluhan

merasakan nyeri haid.

Page 48
6. Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

N Suam Pen Pnl Tm Pen BB/ Abnormal Lak Pen


Ank UK Jenis JK H M
o i y g pt y PB itas tsi y

1 - - - - - - - - - - - - - - -

7. Riwayat kontrasepsi

Klien belum penah menggunakan alat kontrasepsi

8. Pola fungsional kesehatan

Pola Sebelum Haid Saat haid

Nutrisi Makan 3x sehari dengan porsi makan 2x. dengan porsi nasi, lauk

sedang, menu sayur, lauk, nasi. pauk, dan air teh/air putih.

Minum air putih 6-8 gelas/hari

Aktivitas Sekolah Sekolah

Belajar di rumah Belajar di rumah

Istirahat Tidur siang 1 jam Tidur siang 1 jam

Tidur malam selama 7-8 jam. Tidur malam selama 7-8 jam.

Page 49
Eliminasi BAB 1x/hari tidak teratur, BAB 1x/hari lancar, konsistensi

konsistensi padat, warna lembek, warna kuning

kuning kecoklatan. BAK 3-4x/hari, lancar, warna jernih

BAK 4-5x/hari, lancar, warna tidak ada keluhan

jernih tidak ada keluhan

Personal - mandi 2x/hari - mandi 1x/hari,

Hygiene - menggosok gigi tiap kali - menggosok gigi tiap kali mandi

mandi - mengganti baju tiap kali kotor

- menganti baju tiap kali kotor - Mengganti pembalut setiap kali

penuh

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual

- Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang dapat

mempengaruhi status kesehatannya.

- Klien cemas terhadap keadaannya saat ini

O:

1. Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Composmentis

Tanda Vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Page 50
Pernapasan : 18 x/menit

Suhu : 36,70C

Antropometri : Berat badan saat ini : 48 kg

Tinggi Badan : 155 cm

LILA : 26 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala

Kulit kepala cukup bersih, distribusi rambut merata, rambut lurus berwarna

hitam, tidak ada massa dan benjolan.

Muka

Tampak simetris, wajah tidak tampak oedem dan tampak sedikit pucat

Mata

Tidak ada oedema pada kelopak mata, konjungtiva tampak pucat, sklera tampak

putih.

Hidung/penciuman

Hidung tampak simetris dan bersih, tidak terdapat polip dan peradangan, tidak

tampak pengeluarans secret.

Mulut dan gigi

Page 51
Keadaan mulut tampak simetris dan bersih, bibir tampak sedikit pucat, tidak

tampak stomatitis, gigi geraham lengkap, tidak terdapat caries dentis, lidah

tampak tremor normal.

Telinga/pendengaran

Tampak simetris, keadaan telinga cukup bersih, tidak tampak adanya

secret/serumen.

Leher

Tidak teraba pembesaran pada vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar

lymfe, dan tidak teraba pembesaran kelenjer tiroid.

Dada

Bentuk dada tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, suara nafas

vesikuler, tidak terdapat wheezing dan ronchi, bunyi jantung terdengar teratur.

Payudara

tampak simetris, tampak bersih, tidak tampak retraksi, tidak teraba

massa/benjolan.

Abdoment

Tampak simetris, tidak terdapat luka bekas operasi dan asites, tidak teraba

massa

Genetalia

Tidak tampak oedema, benjolan dan varises, tampak pengeluaran darah, warna

merah, konsistensi cair sedikit bergumpal.

Page 52
Ekstremitas

Atas :

Tampak simetris, tidak teraba oedema, pada refleks capilary refill kembali

dalam waktu > 2 detik. Reflek Bisep (+),Reflek Trisep (+).

Bawah :

Tidak teraba oedem, Homan Sign(-),pada refleks capilary refill kembali dalam

waktu > 2 detik.Reflek Babinsky : (+),Reflek Patella (+).

3. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

A:

Diagnosis : Remaja usia 15 tahun dengan dismenore

Masalah : cemas

Diagnosis Potensial : tidak ada

Masalah Potensial : tidak ada

Kebutuhan : kompres air hangat

Page 53
P:

1. Memberitahu klien bahwa pemeriksaan sudah dilakukan dan keadaan klien baik

2. Menjelaskan proses menstruasi kepada klien, bahwa menstruasi merupakan suatu

proses yang normal yanga akan dialami setiap wanita subur. Hal ini biasanya diikuti

oleh ketidaknyamanan yang timbul akibat perubahan kadar hormonal dalam tubuh.

3. Memberitahu klien tentang cara mengurangi rasa nyeri dan ketegangan selama

proses menstruasi berlangsung, yaitu:

a. Istirahat yang cukup, dengan tidur siang 2 jam dan tidur malam 7_8 jam serta

perbanyak minum air putih.

b. Menggunakan heating pad (bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi

air panas diperut dan punggung bawah, serta minum minuman yang hangat. Atau

dengan mandi air hangat.

c. Mengurangi rasa nyeri dengan aroma terapi dan pemijatan juga dapat

mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan

mengguankantelunjuk pada perut bagian akan membantui mengurangi nyeri

haid.

4. Memberitahu klien tentang kebutuhan nutrisi yang butuhkan dengan cara

meningkatkan pola makan, memakan makanan yang bergizi dan seimbang, seperti:

nasi, sayur, lauk, buah jika perlu ditambah dengan susu serta perbanyak konsumsi

makanan tinggi protein selama menstruasi.

5. Memberikan support mental dan dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan

tidak merasa takut dalam menghadapi masa mentruasi

Page 54
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 22 Juni 2016

S:

Klien mengatakan rasa nyeri menstruasinya sudah tidak lagi dirasakan, sekarang

pasien sudah dapat beraktifitas seperti biasanya tanpa merasakan nyeri pada perut

bagian bawah

O:

Keadaan umum : Baik

Kesadaran: Composmenthis

Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 kali/menit

Respirasi : 20 kalimenit

Suhu : 36,6C

A:

Nn.S Umur 15 tahun telah sembuh dari gangguan reproduksi yaitu dismenorea

primer

P:

1. Memberitau pasien bahwa keadaannya dalam kondisi baik

Pasien merasa senang dengan keadaannya dan pasien sudah dapat beraktifitas

seperti biasanya
2. Menganjurkan pasien agar tetap menkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan,

ikan dan makanan bergizi lainnya serta menjaga pola makan pasien.

Pasien mengerti dan bersedia mengikuti anjuran

3. Menganjurkan dan mengingatkan kepada pasien untuk beristirahat cukup,

mengurangi dan menghindari stress, olahraga teratur, dan hidup sehat.

Pasien mengerti dan bersedia

4. Memberitahu pasien untuk tidak meminum obat-obatan anti nyeri dan lebih baik

segera datang kepetugas kesehatan terdekat apabila nyeri menstruasi

dirasakannya lagi karena untuk mengetahui penyebab nyeri berkepanjangan.

Pasien mengerti dan akan mengikuti anjuran dan saran yang diberikan

Page 55
SCORING DAN PRIORITAS MASALAH

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah kesehatan

yaitu:

1. Ny. A 36 tahun hamil 7 bulan anak ke- 4, pernah keguguran 1x.

No. Kriteria Hitung Skor Pembenaran

1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah ini dapat menjadi

ancama kesehatan bila

tidak segera di tangani

2 Kemungkinan masalah dapat 0/2 x 2 0 Kemungkinan masalah

diubah dapat di ubah dengan

mudah

3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk di

dicegah ubah tinggi

4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah ini tergolong

masalah yang harus segera

di tangani

Jumlah 2 2/3

2. Ibu jarang memakan obat yang di berikan oleh petugas kesehatan

No. Kriteria Hitung Skor Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dapat menjadi

masalah kesehatan apabila

tidak di tangani

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Masalah ini dapat di ubah

diubah dengan mudah

3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1 Potensi masalah ini untuk

dicegah di ubah tinggi

Page 56
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah berat harus segera

di tangani

Jumlah 4 2/3

3. Suami sering merokok di dalam rumah.

No. Kriteria Hitung Skor Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dapat menjadi

masalah kesehatan apabila

tidak di tangani

2 Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah

diubah dapat di ubah sebagian

3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 1/3 Potensi masalah ini untuk

dicegah di ubah rendah

4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Masalah tidak terlalu di

rasakan

Jumlah 2

4. Kurangnya pemahaman tentang gangguan nyeri haid pada remaja

No. Kriteria Hitung Skor Pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah ini dapat menjadi

masalah kesehatan apabila

tidak di tangani

2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Masalah ini dapat di ubah

dapat diubah dengan mudah

3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah ini untuk

dicegah di ubah tinggi

Page 57
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah berat yang harus

di tangani

Jumlah 4 1/3

Berdasarkan perhitungan skor di atas, maka urutan prioritas masalah kesehatan

keluarga Tn. A adalah Ny. Y jarang meminum obat yang di berikan oleh petugas

kesehatan.

Page 58

You might also like