Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KEGIATAN
No Kegiatan Keterangan
Gotong Royong
Kegiatan Harian Di Puskesmas Sentosa Baru
- Poli Umum
- Apotek
6 - Poli Gigi Senin, 06 April 2015
- KIA/KB
3. KIA/KB
Kegiatan :
Memeriksa ibu hamil di bawah bimbingan bidan, memberi
pengetahuan kepada ibu hamil tentang nutrisi yang baik selama
kehamilan, melihat perkembangan janin dengan melakukan
pengukuran seperti Berat badan, Tinggi Badan, dan Lingkar kepala.
Masalah :
Ada beberapa alat yang kurang memadai.
Pemecahan masalah :
Penambahan dan perbaikan alat-alat kesehatan.
5.1.2 Posyandu
Kegiatan :
Penimbangan BB, pengukuran TB dan imunisasi pada bayi dan
balita.
Tujuan : Bayi dan balita yang datang ke Posyandu
Tempat: Posyandu Bina Persada II Kelurahan Sidorame Timur.
Waktu : Kamis, 02 April 2015
Masalah :
Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk membawa anaknya ke
posyandu untuk imunisasi.
Sasaran :
Ibu-ibu yang datang ke Posyandu
Tempat :
Posyandu Bina Persada II Kelurahan Sidorame Timur.
Waktu :
Kamis, 02 April 2015
Hasil :
Ibu-ibu sangat antusias terhadap penyuluhan yang diberikan.
Solusi :
Memberikan informasi dan edukasi terpadu secara berkala minimal 1
kali seminggu mengenai berbagai penyakit.
Tujuan :
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pasien/Audience
tentang Diabetes Melitus.
Memberikan edukasi kepada pasien tentang pengelolaan Diabetes
Melitus.
Melihat respon pasien terhadap kegiatan penyuluhan yang
diberikan.
Sasaran :
Seluruh pasien yang datang ke Puskesmas
Tempat :
Puskesmas Sentosa Baru
Waktu :
Selasa, 31 Maret 2015
Hasil :
Pasien sangat antusias terhadap penyuluhan yang diberikan.
Solusi :
Memberikan informasi dan edukasi terpadu secara berkala minimal
1 kali seminggu mengenai berbagai penyakit.
5.1.5 Penyuluhan di Sekolah
Kegiatan:
Memberikan penyuluhan tentang Bahaya Merokok dan
Penyalahgunaan Narkoba.
Melakukan tanya jawab dengan siswa/Audience.
Tujuan :
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada siswa/Audience
tentang Rokok dan Narkoba.
Memberikan edukasi kepada siswa tentang bahaya merokok dan
penyalahgunaan narkoba.
Melihat respon siswa terhadap kegiatan penyuluhan yang diberikan.
Sasaran :
b. Bersih
11 Rapihpenyimpanan makanan tertutup/tidak?
Apakahc.tempat
d. Mengerti gizi dan kesehatan
12 2. Apakah
Dana dan modalyang tersedia tersusun secara rapi atau
makanan
a. Sendiri
tidak? b. Koperasi/bank
13 Apakah jarak antara dapur dengan tempat penyimpanan
3. Lokasi dan ruang makan
makanana. dan
Dalam sekolah
tempat
pencucian piring saling berdekatan?
b. berdekatan dengan jamban/kamar
14 Apakah jarak tempat penyimpanan makanan dengan tempat
mandi dan tempat sampah
pencucic.piring
Ruang sesuai/tidak?
bersih dan nyaman
d. Dilengkapi tempat cuci tangan
15 Apakah terlihat air yang tergenang di tempat cucian
,dilengkapi sabun ,lap dan mudah
piring/tidak?
dijangkau anak sekolah
4. Sarana
Sarana : ruang khusus kantin
a. Meja
b. Rak
c. Alat kebersihan
d. Alat makan dan minum
5. Sumber air dan tempat air
Sumber : PAM
Sumur
Air mengalir
Tempat :
- Ember atau wadah tertutup
- Bak penampungan air
Tempat penyimpanan dan pengelolaan
5.
penyajian makanan
- Tempat makanan tertutup dan
bersih
- Tempat pengelolaan nya bersih
5. Tempat cuci alat makan
Air mengalir
7. Tempat pembuangan sampah
a. Tempat sampah umum
b. Keranjang sampah
8. Makanan yang dijual
- Siap saji
- Direbus
- Digoreng
- Penyedap rasa
- Pengulangan minyak goreng
- Pewarna makanan
9. Minuman
- Air mentah
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan
- Air masak Medan
Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas
- Air Galon Baiturrahmah Padang
2015 104
- Pewarna Minuman
- Minuman bersoda
- Pemanis buatan
5.2 DEMAM BERDARAH DENGUE
5.2.1 Pengertian Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue)
Demam Berdarah Dengue adalah salah satu penyakit di daerah
tropis yang di sebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti (betina). Ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari
tanpa penyebab yang jelas, lemah, lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai
tanda perdarahan di kulit berupa bintik-bintik merah, lebam (ecchymosis)
atau ruam (purpura), kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung
(mimisan), berak darah, muntah bercampur darah, kesadaran menurun atau
shock.
Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari,
gigitan nyamuk itu sendiri lebih dari satu kali. Demam Berdarah hanya
ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti (betina) yang berkembang biak di
dalam air jernih di sekitar rumah, bukan di got / comberan yang berair kotor.
Protein yang terkandung di dalam darah diperlukan oleh nyamuk betina
untuk perkembangbiakan (produksi) telurnya.
b. Fogging ( pengasapan )
Nyamuk A. aegypti dapat diberantas dengan fogging
(pengasapan) racun serangga, termasuk racun serangga yang
digunakan sehari-hari di rumah tangga. Melakukan pengasapan
saja tidak cukup, karena dengan pengasapan itu yang mati hanya
nyamuk dewasanya saja.
Selama jentik tidak dibasmi, setiap hari akan mucul
nyamuk yang baru menetas dari tempat perkembangbiakannya.
Disamping itu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan fogging
juga cukup besar. Karena itu cara yang tepat memberantas
3. Cara Biologis
Dengan memelihara ikan pemakan jentik yang diletakan pada
kolam atau genangan air yang sulit dikuras, seperti ikan kepala
timah, cupang dan lainya. Menanam tanaman pengusir nyamuk
seperti Lili gundi.
Pengelolaan Sampah
Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang,
yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya
(Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sampah organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah
organik basah dan sampah organik kering. Istilah sampah organik basah
dimaksudkan sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup
tinggi, contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang
termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang
kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering diantaranya
kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa
berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta
beracun. Jenis yang termasuk ke dalam kategori ini bisa didaur ulang
(recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam.
5.3.4 Perilaku
Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana,
sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku
manusia (Notoatmodjo, 2003).
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah
dipelajari dari situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu materi atau
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu
sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungi bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tetutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan
atau aktivitas namun merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi
tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok
sosialnya (Sarwono, 1997).
Tindakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk
terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah
fasilitas. (Notoatmodjo, 2007).
4. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik,
artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut (Notoatmodjo, 2003).
5.4 POSYANDU
5.4.1 Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar / sosial dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi.
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar
keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam
pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan intergratif serta saling
memperkuat antar kegiatan dan program untuk kelangsungan pelayanan di
posyandu sesuai dengan situasi / kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya
serta mempraktekan aspek pemberdayaan masyarakat.
B. Pelaksanaan Posyandu
1. Pendaftaran
A. Pendaftaran Balita
a) Balita didaftar dalam pencatatan Balita
b) Mintalah KMS/Buku KIA pada ibu.untuk balita yang baru
pertama kali ditimbang dan tidak mempunyai KMS/Buku
KIA, berikan KMS sesuai jenis kelamin/Buku KIA. Isi
kolomnya secara lengkap, nama balita dicatat pada
secarik kertas dan diselipkan pada KMS/Buku KIA. Bagi
balita yang tidak mempunyai KMS/Buku KIA karena
hilang, pencatatan sementara menggunakan SIP Posyandu
c) Ibu dipersilahkan membawa balita menuju ke tempat
penimbangan
B. Pendaftaran ibu hamil
2. Penimbangan
a) Mempersiapkan Dacin
b) Menimbang Balita
1) Masukkan balitakedalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak
lurus.
2) Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung
bandul geser
3) Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku
bantu dalam kg dan ons.
4) Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari
sarung/celana/kotak timbang.
c) Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS
1) Cara mengetahui keadaan gizi ibu hamil dan WUS yang
paling sederhana adalah dengan mengukur LINGKAR
LENGAN ATAS (LILA).
2) Gunakan Pita LILA panjang bagian merah 23,5 cm
3) Bila tak tersedia pita LILA gunakan pita jahit pakaian
dengan ukuran yang sama (23,5 cm)
B. Ibu hamil
Hasil penimbangan berat badan dan pengukuran LILA ibu
hamil dicatat dalam Buku KIA dan register ibu hamil (SIP).
C. PUS/WUS
Hasil pengukuran LILA pada WUS dicatat pada register
PUS/WUS.
4. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan untuk perorangan yang dapat diperkaya
dengan penyuluhan kelompok.
A. Penyuluhan untuk ibu balita
1) Perhatikan umur dan hasil penimbangan anak bulan ini.
5.5 IMUNISASI
5.5.1 Pengertian
b. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Bardetella pertusis dengan gejala batuk beruntun dan pada akhir batuk
menarik nafas panjang terdengar suara hup ( whoop ) yang khas,
biasanya disertai muntah. Serangan batuk lebih sering pada malam hari.
Akibat batuk yang berat dapat terjadi pedarahan selaput lendir mata
( conjunctiva ) atau pembengkakan di sekitar mata ( oedema
periorbital ). Lamanya batuk bisa mencapai 1-3 bulan dan penyakit ini
sering disebut penyakit 100 hari.Pemeriksaan lab pada apusan lendir
tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis).
c. Tetanus
Tetanus adalah penyakit disebabkan oleh Clostridium tetani
dengan terdiri dari tetanus neonatorum dan tetanus.Tetanus neonatorum
adalah bayi lahir hidup normal dan dapat menangis dan menetek selama
2 hari kemudian timbul gejala sulit menetek disertai kejang rangsang
pada umur 3-28 hari.Tetanus dengan gejala riwayat luka, demam,
kejang rangsang, risus sardonicus (muka setan), kadang-kadang disertai
perut papan dan opistotonus (badan melengkung) pada umur di atas 1
bulan.
e. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles,
disebarkan melalui droplet bersin atau batuk dari penderita, gejala awal
penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis
(mata merah), selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian
menyebar ke tubuh, tangan serta kaki.
f. Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio
type 1, 2, atau 3.Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah
umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (acute flaccid
paralysis/AFP).Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia
(tinja) yang terkontaminasi.Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,
nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit.Kematian
bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera
ditangani.
g. Hepatitis B
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B
yang merusak hati. Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan
yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui
hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan
gejala. Gejala yang ada adalah lemah, gangguan perut dan gejala lain
seperti flu, urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning
bisa terlihat pula mata ataupun kulit.Penyakit ini bisa menjadi kronis
dan menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan
kematian.
a. Tujuan Umum :
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
b. Tujuan Khusus
1) Tercapainya target Universal child immunization (UCI) yaitu
cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada
bayi di 100% desa/kelurahan pada tahun 2010.
2) Tercapainya eliminasi tetatus maternal dan neonatal ( Maternal
Neonatal Tetanus Elimination /MNTE) (insidens di bawah 1/1000
kelahiran hidup dalam 1 tahun) di tingkat kabupaten/kota pada
tahun 2012
3) Eradikasi Polio pada tahun 2008
c. Strategi
1) Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat dan swasta
2) Membangun kemitraan dan jejaring kerja
3) Menjamin ketersediaaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai
vaksin dan alat suntik
4)Menerapkan sistem pemantauan wilayah setempat (PWS) untuk
menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan
5) Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/terlatih
6) Pelaksanaan sesuai dengan standard
7) Memanfaatkan perkembangan methoda dan tekhnologi yang lebih
efektif berkualitas dan efisien
8) Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan
d. Pokok-pokok kegiatan
1) Imunisasi rutin: a. Adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin
dan terus menerus harus dilakukan pada periode waktu yang telah
ditentukan. b. Berdasarkan kelompok usia sasaran, imunisasi rutin
dibagi menjadi : rutin pada bayi, wanita usia subur, dan anak
sekolah
2) Imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan
atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau
evaluasi. Kegiatan ini sifatnya tidak rutin, membutuhkan biaya
khusus dan kegiatannya dilaksanakan pada suatu periode tertentu.
Yang dimaksud dalam kegiatan imunisasi tambahan adalah :
a. Backlog fighting adalah upaya aktif melengkapi imunisasi
dasar pada anak yang berumur 1 - 3 tahun. Sasaran prioritas
adalah desa/kelurahan yang selama 2 tahun berturut turut tidak
mencapai desa UCI
b. Crash program ditujukan untuk wilayah yang memerlukan
intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB.
Kriteria pemilihan lokasi adalah :
5.5.4 Vaksin
Pengertian Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari
kuman, komponen kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman
(toxoid) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
A. Jenis-Jenis Vaksin
1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine), untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap tuberkulosa.
2. Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus), untuk pemberian kekebalan
secara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
3. Vaksin TT (Tetanus Toksoid), untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap tetanus.
4. Vaksin DT (Difteri dan Tetanus), untuk pemberian kekebalan simultan
terhadap difteri dan tetanus.
5. Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine), untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap poliomyelitis.
6. Vaksin Campak, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit
campak.
7. Vaksin Hepatitis B, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi
yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
8. Vaksin DPT/HB, untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit
difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B.
B. Jadwal Pemberian Imunisasi
C.Kerusakan Vaksin
Tabel 5.5.4.4 Vaksin Sensitif Beku
Vaksin Pada suhu Dapat Bertahan Selama
B. Termometer Muller
1. Suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan sensor
pengukur.
D. Freeze Tag
1. Suatu alat pemantau suhu dingin di bawah 0 0C.
2. Digerakkan dengan baterai 1,5 volt yang dapat bertahan
selama 3 tahun, menggunakan sistem elaktronik dengan
menampilkan tanda rumput (9) atau silang (X).
3. Bila tanda rumput pada monitor berubah menjadi tanda
silang hal ini menandakan bahwa sudah terpapar pada
suhu di bawah 0o C selama lebih dari 1 jam.
5.6.2 Pengertian
Yang dimaksud dengan UKS adalah segala usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan lingkungan sekolah
serta seluruh warga sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan
mulai TK/RA sampa SMA/SMK/MA.
5.6.3 Tujuan
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga sekolah serta
5.6.4 Sasaran
Sasaran UKS adalah peserta didik sekolah/madrasah, Satuan
Pendidikan Luar Sekolah, Guru, pamong Belajar, Pengelola Pendidikan,
pengelola Kesehatan dan masyarakat.
ANGGOTA :
1. Unsur Komite Sekolah
2. Petugas UKS/ Bidan (Puskesmas)
3. Unsur Guru
4. Unsur Siswa
LOGO UKS