You are on page 1of 15

Tugas : Panum Manajemen Keperawatan

Dosen Penguji : Tutik Agustini, S.Kep,Ns.M.Kep

RONDE KEPERAWATAN

Oleh Kelompok VII

MUHAMMAD YADIN 14420162065


ANDI RAMLIATI 14420162078
FADLIA USMAN 14420162080
DIAN HARZEYLA 14420162075
NUR INDAH SARI 14420162069
NUR AFNI SYAFRUDIN 14420162070
ARLIN AJIRIA 14420162060
FAHMI S. ASABE 14420162072

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017

RONDE KEPERAWATAN

A. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang
dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang
profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang
dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim
keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Selain
itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional sebagai
perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan
secara baik dan benar terkadang pasien memiliki masalah
keperawatan yang perlu penatalaksanaan secara multidisiplin yang
melibatkan banyak pihak. Diharapkan dari penatalaksanaan ini
pencapaian dalam pemberian asuhan keperawatan secara
komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP yang
dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah
ronde keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk
mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana
ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat
primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah
keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan
seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah
satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.

Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang


mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus
baru atau langka.
B. Pengertian
Ronde keperawatan merupakan proses yang memberikan
kesempatan kepada perawat untuk bertukar pikiran atau
mengungkapkan ide antar perawat satu dengan yang lain, perawat
dapat mengungkapkan kondisi pasien dan karakteristik keluarga
pasien
Ronde keperawatan adalah kegiatan bertujuan mengatasi
masalah keperawatan klien, dilaksanakan perawat, pasien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Akan tetapi, pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer atau konsuler, kepala ruangan, perawat associate,
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2010).
Sementara itu menurut Potter (1991), nursing rounds adalah
pertukaran informasi diantara 2 shift dimana dilaporkan tiap tiap
kondisi pasien dengan cara mengunjungi pasien satu persatu
(berkeliling), kemudian mendiskusikannya. Jadi pelaksanaan ronde
keperawatan ini berkaitan dengan pergantian shift dimana terjadi
diskusi pada kasus-kasus tertentu.
C. Karateristik
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
3. PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP
dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
D. Tujuan
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana
perawatan.
E. Manfaat
Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan
oleh perawat, diantaranya:
1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan pada perawat. Clement (2011) menyebutkan
manfaat ronde keperawatan adalah membantu
mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut
Wolak et al. (2008) denga adanya ronede keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya
keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga
peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak
et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya
keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan
pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal.
2. Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat
mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien
berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan,
evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini
juga ditegaskan oleh Oconnor (2006) pasien sebagai alat untuk
menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3. Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat
dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi
percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai
pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak
et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde
keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata
dilapangan (Clement, 2011).
4. Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu
mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat
yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang
dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa
dicegah, ronde keperwatan membantu mengorientasikan
perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
5. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien.
Penelitian Febriana (2009) ronde keperwatan meningkatkan
kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde
keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde
keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang
dirawat.
F. Tipe-tipe ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine
(2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons rounds, nurse
management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
1. Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang
perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi
pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde
ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan
kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat
dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds menurut Close dan Castledine
(2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok
pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan
serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi.
Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat
dan head nurse.
3. Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005)
ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan
pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk
pasien tidur.
4. Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005)
dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau
mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran.
Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa
perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau
mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat
langsung pada pasien.
G. Tahapan ronde keperawatan
Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning
(perencanaan), orientation (orientasi).
2. Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction
(interaksi), observation (pengamatan), instruction (pengajaran),
summarizing (kesimpulan).
3. Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback
(saran), reflection (refleksi), preparation (persiapan).

H. Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:


1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu
pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/
kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang
akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah
dan yang akan ditetapkan.
I. Syarat yang harus di persiapkan dalam ronde keperawatan
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa
dilakukan persiapan sebagai berikut:
1. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka).
2. Menentukan tim ronde keperawatan.
3. Mencari sumber atau literatur.
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
6. Diskusi : apa diagnosis keperawatan?; Apa data yang
mendukung?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?;
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?

J. Komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan


Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini
adalah perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan,
perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan lainnya.
1. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawata utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat asosiasi
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah
peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang
bisa disebutkan antara lain :
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjtunya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
3. Peran perawat primer
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

K. Alur Ronde Keperawatan


Alur yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai
berikut :
Tahap Pra ronde Katim

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien:
- Informed consent
- Hasil pengkajian / validasi
data

Tahap pelaksanaan Penyajian Masalah:

Di Nurse station Apa diagnose keperawatan?

Apa data yang mendukung ?

Bagaimana intervensi yang


sudah dilakukan?

Apa hambatan yang


ditemukan?

Validasi Data

Tahap Pelaksanaan __________ Diskusi KATIM KATIM,

di Kamar Pasien Konselor, KARU


Lanjutan Diskusi di Nurse
Station

Tahap Rekomendasi __________ Kesimpulan dan


Pasca Ronde Solusi Masalah

1. Pra Ronde

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi


dan masalah yang langka)

b. Menentukan tim ronde

c. Mencari sumber atau literatur memersiapkan pasien

d. Membuat proposal

e. Mempersiapkan : informed consent dan pengkajian

f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang


mendukung, asuhan keperawatan yang dilakukan dan
hambatan selama perawatan

2. Pelaksanaan Ronde

1. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yanng


difokuskan pada masalah keperawatan dan rencanan
tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan

2. Diskusi antar anggota ti tentang kasus tersebut


3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
epala ruangan tentang masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan

3. Pasca Ronde

1. Evaluasi, revisi dan perbaikan

2. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis,


intervensi keperawatan selanjutnya.

CONTOH SCENARIO RONDE KEPERAWATAN

Nama-nama pemain roel play

1. Operator : Fahmi S Asabe


2. Kepala Ruangan : Nur indah sari

3. Perawat Primer : Nur Afni Syafrudin

4. Perawat Asossiat : Arlin Ajira


Muh Yadin
5. Konselor : Dian Harzeyla
6. dokter : Andi Ramliati
7. pasien : Fadlia Usman

Contoh Kasus
Di Rumah Sakit X, tepatnya di ruang perawatan terdapat pasien NY f
yang mempunyai masalah penyakit belum teratasi, sehingga kepala
ruangan beserta tim medis lainnya mengadakan ronde keperawatan
guna menyelesaikan masalah tersebut.
Pada tanggal 02 maret 2017 pukul 09.00 pagi PP mendatangi
kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas
1)

PP : asalamualaikum bu, permisi


Karu : waalaikum salam, silahkan masuk dan duduk
PP : begini bu, saya ingin konsultasi dengan ibu tentang
pasien ny f dan meminta saran ibu
Karu : iya silahkan, ada apa dengan pasien ny f
PP : jadi, nyf datang dengan keluahan batuk > 30 hari dan
mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas di
tenggorokan, kadang ny F mengalami sesak napas
dan nyeri dada. Dari diagnose medis yang di temukan
adalah TBC. Sestelah dirawat selama dua hari dan
sudah diberi tindakan keperawatan.
Karu : lalu apakah sudah menyiapkan tim rondenya ? siapa
yang akan kamu ajak ? dan kapan mau dilaksanakan ?
PP : sudah bu, saya sudah membentuk tim keperawatan
rencananya bu, saya akan melakukan ronde
keperawatannya besok, saya mengajak dokter, pp, pa
dan konsultan.
Karu : baiklah kalau sudah siap, silahkan kamu lanjutkan dan
persiapkan yang ingin kamu siapkan.
PP : oh iya bu, kalau begitu saya permisi dulu

(setelah masalah perizinan sudah selesai, kemudian pp


mendatangi PA meminta untuk mengunjungi kamar pasien nyF
untuk melakukan inform concent dan meminta perseujuan untuk
dilakukan ronde keperawatan)
PA : asalamualaikum, permisi bu, bagaimana kondisi ibu hari
ini.
Pasien : waalaikum salam, seperti biasa suster, saya masih
batuk dan sakit di dada.
PA : begini bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit
yang masih dirasakan ibu maka kami berencana untuk
mengadakan ronde keperawatan.
PA : Ronde keperawatan itu merupakan memecahkan
masalah kondisi ibu yang masih sesak nanti
permasalahan ibu akan diberikan solusi oleh dokter ahli
dan tim medis.
PA : kami ingin minta izin kepada ibu unuk diadakannya
ronde keperawatan besok pagi dan mohon ibu mengisi
formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Pasien : baiklah saya setuju asalkan saya bisa sembuh
PA : baiklah terimaq kasih atas persetujuan ibu, kami permisi
dulu.
Ronde

(setelah melakukan inform concent dan meminta izin


persetujuan pada nyf kepala ruangan mengadakan pertemuan
kepada PP dan tim ronde untuk mengadakan ronde
keperawatan)

Karu : asalamualaikum, terima kasih atas kehadirannya dan


hari ini kita akan mengadakan ronde keperawatan dan
saya akan memperkenalkan tim ronde kali ini
PP : ns. Nur Afni Syafrudin
PA : ns.Arlin Ajira, ns.Muh yadin
Dokter : dr Andi Ramliati
Konselor : ns Dian harzeyla
Baiklah masalah akan dijelaskan oleh PP
PP : Terimakasih atas kesempatanya, permasalahannya
adalah Nyf sudah dirawat selama dua hari dengan
diagnose TBC pasian datang dengan keluhan batuk
>30 hari dan mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa
panas di tenggorokkan, kadang Ny f mengalami sesak
napas dan nyeri dada. Maka dari itu saya mengadakan
ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta
saran kepada semuanya untuk menyelasaikan masalah
Nyf. sebelumnya, perawat asosiasi untuk pergi melihat
pasien ny f
PA : baiklah saya akan melihat pasien ny f

(PA arlin bersama PA yadin mendatangi pasien untuk validasi


data).

PA : asalamualaikum, permisi bu kami dan tim ronde


keperawatan ingin melakukan pemeriksaan fisik.
Pasien : walaikum salam , silahkan
PA : bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih batuk dan
nyeri dada
Pasien : masih pak, adauh sakit ini dada saya, uhuk
uhukkkkkk
PA : permisi bu, ditensi dulu yah (melakukan tindakan) ada
hasil foto rongtennya bu ?
Pasien : oh, sudah saya serahkan kepada perawatnya.
PA : oh iya bu, kalau begitu kami permisi dulu

(setelah mengecek data dari pasien, tim ronde keperawatan


kembali ke ners station untuk membahas masalah yang ada)
Karu : untuk mempersingkat waktu saya persilahkan kepada
pp dan konselor untuk memberikan solusi dan
intervensi lanjutan yang akan diberikan pad nyf.
PP : setelah mengecek data kepada pasien secara
langsung, saya mendapatkan bahwa pasien belum ada
perubahan. Bagaimana menurut dokter cara mengatasi
sesak pasien ?
Konselor : dilihat dari riwayat Ny F sebelumnya setelah kami
menanyakan kepada suami pasien, ternyata di keluarga
Tn n sebelumnya ada yang mengalami TBC, jadi
kemungkinan Ny F terkena virus TBC yang tertular
dari adiknya, selain itu kebiasaan yang tidak sehat yang
dilakukan oleh nyf sehingga hal itu memperparah
kondisi kesehatannya. Bagaimana menurut tim yang
lain?
Dokter : sebaiknya diberikan rifampisisn 600 mg3x/hari
Karu : ada lagi yang mau di sampaikan dokter ?
Dokter : untuk kestabilan nafas sebaiknya kita posisikan pasien
dengan posisi duduk, perhatikan untuk sering
memposisikan pasien bergantian agar tidak terjadi
dekubitas.
Karu : baiklah kalau semua sudah jelas, ronde keperawatan
kita kali ini sudah selesai. Silahkan nanti para tim ronde
untuk melakukan tugasnya dengan baik. Terima kasih
atas kerja samanya. Semoga masalah pasien kita bisa
segera teratasi. Aminnnnnn. Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Semua : waalaikum salam Wr. Wb
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, anggota tim
pun mulai melakukan tugasnya masing-masing

Sekian
Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Marquis, Bessie L, dkk.2010. Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan : Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Jakarta : EGC

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Ed. 1. Jakarta : Salemba Medika

Sitorus Ratna, Yulia, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di


Rumah Sakit Panduan Implementasi,. EGC, Jakarta

Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di


Rumah Sakit,. EGC, Jakarta

You might also like