You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PANKREAS

MENURUT TEORI JEAN WASTON

Oleh

HELEN HARDIANTI.S

(2012610078)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

2014
TEORI JEAN WASTON
Jean waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan waston ini didasari pada unsur teori
kemanusian. Pandangan teori jean waston ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi:

1. Kebutuhan Biophysikal : kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi,


kebutuhan ventilasi.
2. Kebutuhan Psikofisikal : kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksualitas.
3. Kebutuhan Psikososial : kebutuhan berprestasi, kebutuhan berorganisasi
4. Kebutuhan Intrapersonal Interpersonal : kebutuhan aktualisasi diri.

KASUS
Tn. A datang ke RS pada tanggal 10 oktober 2012 dengan keluhan sudah 2 hari
merasakan mual muntah, pusing, muncul penyakit kuning, berat badan menurun dan
gangguan pernafasan (dispnea, takipnea).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PANKREAS

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. A
Umur : 59 th
Jenis Kelamin :L
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Alamat : Ds. Carang Rejo, Kesamben, Jombang
No. Reg : 10039
Tgl. MRS : 10 Oktober 2012
Tgl. Pengkajian : 10 Oktober 2012

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri Akut
1.1 Riwayat penyakit sekarang
Pasien sudah 2 hari merasakan mual muntah, pusing, muncul penyakit kuning, berat badan
menurun dan gangguan pernafasan (dispnea, takipnea).
Upaya yang telah dilakukan :-
Terapi atau operasi yang pernah dilakukan :-
1.2 Riwayat penyakit dahulu
Pasien sering merasakan sakit di ulu hati.
Kebiasaan berobat :-
Alergi :-
1.3 Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien pernah ada yang menderita diabetus militus.
1.4 Riwayat kesehatan lingkungan
Lingkungan tempat tinggal pasien cukup terjaga kebersihannya.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital :
S : 38C
N : 64 x/mnt
TD : 100/70 mmHg
RR : 26 x/mnt
BB : 45 Kg

D. PEMERIKSAAN PER-SISTEM
1. Sistem Kardiovaskuler
Wajah
Inspeksi : sianosis(-)
Leher
Inspeksi : bendungan vena jugularis (-)
Palpasi : arteri carotis komunis (frekuensi : , kekuatan: , irama : )
Dada
Inspeksi : kesimetrisan dada (+)
Palpasi : letak ictus cordis (normal)
Perkusi : batas jantung (normal)
Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, tidak ada kelainan pada bunyi jantung.
2. Sistem Pernafasan
Hidung
Inspeksi : cuping hidung (-), secret (-), pemberian O2 (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Mulut
Inspeksi : sianosis (-)
Dada
Inspeksi : penggunaan otot bantu pernapasan (-)
Perkusi :-
Palpasi : nyeri tekan (+), odema (-)
Auskultasi :-
3. Sistem Pencernaan
Abdomen
Inspeksi : pembesaran abnormal (+),
Palpasi :
Kuadran I:
Hepar hepatomegali(+), nyeri tekan(+), shifting dullness
Kuadran II:
Gaster nyeri tekan abdomen(+), distensi abdomen(+)
Lien splenomegali
Kuadran III:
Massa (skibala, tumor)(+), nyeri tekan(+)
Kuadran IV:
Nyeri tekan pada titik Mc Burney(+)
Perkusi : batas batas hati (ada pembengkakan pada KW1)
Auskultasi: bising usus (+), borborygmi (-), hiperperistaltik (+), hipoaktif(+)
4. Sistem Perkemihan
BAK : > 1500 ml / 24 jam, penggunaan kateter (-), gatal (+)
Ginjal
Inspeksi : pembesaran daerah pinggang (+)
Palpasi : nyeri tekan (+)
Perkusi : nyeri ketok (-).
5. Sistem Muskuluskeletal
Inspeksi : Pembengkakan (+)
Palpasi : kekakuan sendi (-)& nyeri (+)
Warna Kulit : perubahan warna kulit (+)
Kekuatan otot :
4 4
4 4
6. Sistem Endokrin dan Eksokrin
Kepala
Inspeksi : distribusi rambut, ketebalan, kerontokan
Leher
Inspeksi : pembesaran kelenjar thyroid (-), perubahan warna (+)
Palpasi : nyeri tekan (+).
7. Sistem Neurologi
Anamnesa : mual muntah
Tingkat kesadaran (kualitas) : Compos Mentis : sadar sepenuhnya, dapat menjawab
pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
Tingkat kesadaran (kuantitas) : E (4), M (6), V (5).
8. Sistem Reproduksi
Anamnesa : keluhan waktu coitus (kemampuan ereksi ,rasa nyeri, ejakulasi dini)
Genetalia
Inspeksi : kebersihan, odema (-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan (+)
9. Sistem Persepsi Sensori
Mata
Inspeksi : kesimetrisan mata (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan kantong mata (-)
E. ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn A.
No. Reg : 10039
Dx. Medis : CA Pankreas

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH


10 10 DS : Pasien sudah 2 Merokok 1. Nyeri Akut
2012 hari merasakan mual DM(diabetus
muntah militus)
,pusing,muncul Pankreatitis kronik
penyakit kuning
gangguan pernafasan.
DO :
S : 38C
N : 64 x/mnt
TD : 100/70
mmHg
RR : 26 x/mnt
BB : 45 Kg
10 10 DS : Pasien Diet daging goreng 2. Ketidakseimbangan
2012 mengatakan tidak yang tinggi kalori nutrisi kurang dari
nafsu makan kebutuhan
sehingga berat badan
menurun
DO :
S : 38,5C
N : 69 x/mnt
TD : 100/60 mmHg
RR : 26 x/mnt
BB : 43 Kg
10 10 - DS : Pasien mengeluh Proses penyakit 3. Hipertermi
2012 badan terasa panas yang menjalar berhubungan dengan
DO : sehingga terjadi penyakit
S : 41C komplikasi
N : 59 x/mnt
TD : 100/60 mmHg
RR : 27 x/mnt
BB : 43 x/mnt

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena
faktor biologi
3. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jarigan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam
hal kerusakan sedemikian rupa, , awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat dianstipasi atau dipredikasi dan
berlangsung <6 bulan.
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
1. 1 Lakukan pengkajian Control Nyeri : 1.Melaporkan
Management nyeri yang komprehensif Aksi individu untuk pengontrolan nyeri
(1400) tentang nyeri, termasuk mengontrol nyeri. 2.Mendeskripsikan
Definisi : lokasi, karakteristik, (1605) faktor penyebab
Mengurangi nyeri onset/durasi, frekuensi, 3.Mengakui hubungan
atau menurunkan kualitas, intensitas, atau gejala dengan nyeri
nyeri ke level beratnya nyeri dan factor 4.Mengakui serangan
kenyamanan yang presipitasi nyeri
diterima oleh 2.Beri informasi tentang 5.Menasehati
pasien nyeri, misal penyebab pemakaian analgesik
nyeri, berapa lama
berakhir, antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
3.Pastikan pasien
menerima analgesic yang
tepat.
4. Mempertimbangkan
kapan memilih strategi
untuk meringankan type
dan sumber nyeri.
5. Membantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan memberikan
dukungan.
6. Mencaritahu faktor
yang memperbaiki nyeri
pasien.
7. Mencaritahu
pengetahuan dan
kepercayaan pasien
tentang nyeri.

2. Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


Definition : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
A. 1.Tentukan motivasi pasien untuk Status nutrisi: 1. Makanan oral,
Management mengubah kebiasaan makan intake makanan pemberian
nutrisi (1100) 2. Pantau nilai laborotorium dan cairan. (1008) makanan lewat
Definisi : khususnyatransferin, albumin, dan selang, atau nutrisi
Keadaan elektrolit parenteral total
individu yang 3. Pengelolaan nutrisi 2. Asupan cairan
mengalami - Ketahui makanan kesukaan oral atau IV
kekurangan pasien
asupan nutrisi - Tentukan kemampuan pasien
untuk untuk memenuhi kebutuhan
memenuhi nutrisi
kebutuhan - Pantau kandungan nutrisi dan
metabolik kalori pada catatan asupan
- Timbang pasien pada interval
yang tepat
4. Ajarkan metode untuk
perencanaan makan
5. Ajarkan pasien tentang
makanan bergisi dan tidak mahal
6. Pengelolaan nutrisi
Beri informasi yang tepat
tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya.

3. Diagnosa Keperawatan : Hipertermi


Definisi : Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
1. Menurunkan 1.Mengkaji tanda-tanda Control resiko 1. Resiko kurangnya
suhu tubuh vital hipertermi : aksi pengetahuan
(37900 2. Memantau temperatur individu untuk 2. Mengidentifikasi
Definisi : pasien. mencegah, tanda dan gejala dari
mengurangi 3. Memantau warna kulit mendeteksi dari hipertermi
temperatur suhu pasien. ancaman suhu tubuh. 3. Menjelaskan tempat
tubuh ke arah 4. Berikan pengobatan (1922) tinggal untuk
yang lebih untuk mencegah atau mengontrol suhu
rendah dan mengontrol adanya kejang. tubuh.
mencegah
adanya
komplikasi.
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Dx
Tanggal, Jam Tindakan Paraf
Kep.
a.1. 10-10-2012 1. Lakukan pengkajian yang Ttd
08.00 komprehensif tentang nyeri, termasuk
lokasi, karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau
beratnya nyeri dan factor presipitasi
2.Beri informasi tentang nyeri, misal
penyebab nyeri, berapa lama berakhir,
antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
3.Pastikan pasien menerima analgesic
yang tepat.
4. Mempertimbangkan kapan memilih
strategi untuk meringankan type dan
sumber nyeri.
5. Membantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan memberikan dukungan.
6. Mencaritahu faktor yang memperbaiki
nyeri pasien.
7. Mencaritahu pengetahuan dan
kepercayaan pasien tentang nyeri.
b. 2. 11-10-2012 1. Tentukan motivasi pasien untuk Ttd
11.00 mengubah kebiasaan makan
2.Pantau nilai laborotorium khususnya
transferin, albumin, dan elektrolit
3. Pengelolaan nutrisi
- Ketahui makanan kesukaan pasien
- Tentukan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
- Pantau kandungan nutrisi dan kalori
pada catatan asupan
- Timbang pasien pada interval yang
tepat
4.Ajarkan metode untuk perencanaan
makan
5.Ajarkan pasien tentang makanan
bergisi dan tidak mahal
6.Pengelolaan nutrisi
7.Beri informasi yang tepat tentang
kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya.
3. 12-10-2012 1. Mengkaji tanda-tanda vital Ttd
08.00 2. Memantau temperatur pasien.
3. Memantau warna kulit pasien.
4. Berikan pengobatan untuk mencegah
atau mengontrol adanya kejang.
I. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Dx.
Tanggal, Jam Evaluasi Paraf
Kep.
1. 10 Oktober S : Pasien sudah 2 hari merasakan mual Ttd
2012, muntah ,pusing,muncul penyakit kuning
08.00 gangguan pernafasan.
O : S : 38,5C, N : 69 x/mnt, TD : 100/60
mmHg, RR : 26 x/mnt, BB : 43 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Lakukan pengkajian yang komprehensif
tentang nyeri, termasuk lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan
factor presipitasi
E : Keluarga pasien mengatakan cemas.
R : Belum tercapai
2. 11 Oktober S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan Ttd
2012, sehingga berat badan menurun.
11.00 O : S : 38,5C, N : 69 x/mnt, TD : 100/60
mmHg, RR : 26 x/mnt, BB : 43 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Tentukan motivasi pasien untuk
mengubah kebiasaan makan
E : Keluarga pasien merasa cemas karena
pasien tidak mau makan.
R : Belum tercapai
3. 12 Oktober S : Pasien mengeluh badan terasa panas
2012, O : S : 41C, N : 59 x/mnt, TD : 100/60
08.00 mmHg, RR : 27 x/mnt, BB : 43 x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Mengkaji tanda-tanda vital, Memantau
temperatur pasien, Memantau warna kulit
pasien, Berikan pengobatan untuk
mencegah atau mengontrol adanya kejang.
E : Keluarga pasien mengatakan sudah
tidak cemas.
R : sudah tercapai

You might also like