You are on page 1of 2

2.

3 Prinsip Penanganan Penyakit Menular


Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian
penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah
seseorang yang sering jajan alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.Prinsip penanganan
penyakit menular meliputi 2 hal, yaitu penanganan umum dan penanganan khusus.
2.3.1 Penanganan Umum
1. Memutuskan rantai penularan infeksi PMS
2. Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya

Usaha-usaha pencegahan dan tindakan efektif terhadap penyebaran penyakit menular dapat
dilakukan antara lain:
1. Kontrol terhadap sumber atau reservoir infeksi
2. Memutuskan rantai penularan
3. Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan
1. Kontrol terhadapsumber atau reservoir infeksi
Kasus atau karier penyakit yang merupakan sumber utama infeksi dapat di kontrol dengan cara:
a. Diagnosis dini
Mendeteksi secara dini penyakit yang terjadi di masyarakat agar cepat diobatin dan tidak menjadi
kronis dan menular.
b. Notifikasi
Setiap kasus penyakit menular yang telah di deteksi perlu segera di laporkan pada dinas kesehatan
setempat agar dapat ditanggulangi dan melakukan persiapan lain yang di perlukan untuk
penanganan medis lebih lanjut.
c. Isolasi
Isolasi penderita bertujuan membatasi penyebaran penyakit ke masyarakat seperti avian influenza
dan lainnya.
d. Terapi
Merupakan bagian dari tindakan preventif yang bertujuan mengurangi periode masa penularan dan
hari kesakitan.
e. karantina
berupaisolasi orang sehat atau bintang yang berasal dari yang didugamenderita penyakit infeksi,
lama waktu isolasi biasanya dengan masa inkubasi penyakit ada.
f. Surveilans epidemologi
Berupa penelitian atau survei di lapangan terhadap segala sesuatu diduga penyebab terjadinya
penyakit.
g. desinfeksi
Melakukan suci hama pada tinja,urin,muntahan pasien serta peralatan yang telah di pakai oleh
penderita.
2. Memutuskan rantai penularan
Penularan penyakit dari orang sakit kepada orang lain dapat melalui beberapa jalan. Untuk
mencegah terjadinya penularan dapat dengan cara melakukan blokade atau memutus rantai
penularan.
a.Vehicle transmission
Penularan terjadi melalui media seperti air,makanan,sayuran,susu dan lainnya.Usaha pencegahan
yang dapat di lakukan berupa barier sanitasi yaitu mencegah sumber air,makanan,susu dan lainnya
terkontaminasi dengan tinja penderita.
b. Vector transmission
Penularan terjadi melalui vektor penyakit atau arthropoda. Usaha yang dapat dilakukan berupa
kontrol vektor dan manipulasi lingkungan.
c. Airborne transmission
Penularan terjadi melalui udara pernafasan. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memakai
masker, menjauhi atau isolasi penderita.
d. Contact transmission
Penularan terjadi melalui kontak intim. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan tidak berganti-
ganti pasangan dan menggunakan kondom.
3. Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan
a. Imunisasi aktif
Pemberian imunisasi aktif pada bayi yang sensitif terhadap penyakit menular seperti TBC, campak,
difteri, pertusis dan tetanus.
b. Imunisasi pasif
Pemberian gamma globulin dan antisera yang bertujuan untuk merangsang pembentukan antibodi.
c. Kemoprofilaksis
Pemberian obat-obat untuk pencegahan agar orang tidak menjadi sakit, seperti obat anti malaria,
TBC dan lainnya.
d. Pendidikan Kesehatan
Higiene pribadi, sadar lingkungan dan lainnya.

2.3.2 Pe nanganan Khusus


1. Tidak melakukan hubungan seksual, tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom
setiap hubungan.
2. Menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya.
3. Kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang tidak steril.

Yang lebih penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma
kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita akan terhindar dari
gangguan atau penyakit yang akan membawa kita dalam masalah serius.

You might also like