You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ISOLASI SOSIAL

PADA Tn J DENGAN OBSEBSI PSIKOTIK

DI RUANG ARJUNA RSUD BANYUMAS

MAFAZA RISTY DHININA NIM P1337420215103

INTAN RESTIANA LAELASARI NIM P1337420215104

OKI MIFTAKHURRIZQI NIM P1337420215105

DHIAULHAQ REZKA HUTOMO NIM P1337420215106

ALFUNANTO DLIFA P.D NIM P1337420215107

SINTA RATRI WARENGGI NIM P1337420215108

RENANDA PRIHASTINA NIM P1337420215110

SITI MUNFARIDA NIM P1337420215111

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2017
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ISOLASI SOSIAL PADA Tn J

DENGAN OBSEBSI PSIKOTIK DI RUANG ARJUNA RSUD BANYUMAS

Tanggal Pengkajian : 18 Juli 2017

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.J
Umur : 25 th
No Cm : 00815128
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : SMK
Tanggal masuk RS : 10 Juli 2017
Alamat : Mandiraja Rt 08 Rw 03

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Umur : 58 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Hub dg klien : Ayah kandung
Alamat : Mandiraja Rt 08 Rw 03
3. Alasan Masuk
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 10 juli 2017 dengan adanya
perubahan tingkah laku setelah dianiaya dipondok dengan perubahan perilaku
pasien terlihat ketakutan, dan merasa takut bila didekati orang lain dan kondisi
fisik pasien muka memar,mata merah dan luka pada telinga.
4. Faktor Prespitasi
Pasien dibawa kepondok oleh keluarga untuk dirukyah namun setelah 11 hari
pasien di jemput oleh keluarga dan kondisi pasien merasa takut dan gemetar jika
didekati orang lain yang belum dikenal,dan muka memar,mata merah.
5. Faktor Predisposisi
Keluarga paien mengatakan pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
Pengalaman yang tidak menyenangkan Pasien pernah bekerja di apotik sekitar 5
tahun yang lalu disuruh berbohong llusan smk famasi.pasien keluar dari
pekerjaan,semenjak keluar dari pekerjaan pasien sering melihat sesuatu yang
kebenarannya tidak ada ( halusinasi) yang membuat pasien ketakutan,lalu pasien
konsul psikolog dan mencoba pengobatan alternative di pondokan namun selama
dipondokan pasien dianiaya dan sekarang pasien sangat ketakutan jika didekati
orang lain yang mukanya menyeramkan.
6. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mensyukuri apa yang telah dimiliki dalam tubuhnya sebagai anugerah
dari Allah SWT
b. Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya laki-laki, belum menikah, tidak bekerja.
c. Peran
Pasien mengatakan didalam keluarganya berperan sebagai anak pertama dari
empat bersaudara dan pembantu keuanagan keluarga.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin bekerja lagi.
e. Harga diri
Pasien mengatakan takut kepada orang lain karena pasien trauma dianiaya
pada saat di pondok.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti
Pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang
tuanya.
b. Peran serta dalam kegitan kelompok
Kelien tidak aktif dalam kegiatan kelompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Keluarga klien mengtakan klien jarang bercakap cakap dengan orang lain dan
lebih suka menyendiri.
8. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Pasien

: Menikah

: Tinggal dalam satu rumah

: Garis keturunan

a. Pola pengambilan keputusan


Keluarga mengatakan bahwa dalam keluarga yang mengambil keputusan
adalah ayahnya setelah dirundingkan dengan saudara-saudaranya.
b. Persepsi peran keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga mempunyai peranan yang penting dalam
hidupnya.
c. Persepsi kemampuan keluarga
Keluarga mengatakan akan slalu berusaha untuk memberikan perawatan yang
baik untuk pasien.
9. Persepsi & harapan klien dan keluarga
a. Persepsi klien atas masalahnya
Pasien merasa ketakutan jika bertemu orang lain yng baru.
b. Persepsi keluarga atas masalahnya
Keluarga mengatakan klien sakit dan membutuhkan perawatan serta
pengobatan untuk kesembuhanya
c. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah
Pasien mengatakan sudah tidak betah dan ingin cepat pulang.
d. Harapan keluarga dg pemecahan masalah
Keluarga mengatakan bahwa keluarga berharap klien agar cepat sembuh dan
bisa hidup normal kembali.
10. Masalah Budaya
a. Masalah dg hubungan kelompok / masyarakat
Pasien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di bagsal jiwa
RSUD Banyumas. Hal ini di buktikan dengan datangnya keluarga klien untuk
menjenguk.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien termasuk orang pendiam ,terlihat menyendiri, memiliki kekurangan
dalam berinteraksi dengan orang lain ,pasien mengatakan malas berinteraksi,
pasien berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu.
c. Masalah dalam pendidikan
Pasien sudah lulus SMK, pasien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, karena ingin langsung bekerja.
d. Masalah pekerjaan
Keluarga Pasien mengatakan mengalami masalah dalam pekerjaannya yaitu
saat pasien pernah bekerja di apotik disuruh berbohong dengan ijazah smk
farmasi namun sekarang sudah berhenti.
e. Masalah perumahan
Pasien merasa takut dan malu sehingga tidak pernah keluar rumah.
f. Masalah ekonomi
Pasien merasa belum bisa mencukupi kehidupan sehari-harinya
g. Masalah dg pelayanan kesehatan
Pasien kurang kooperatif ,dan kurang terbuka saat ditanya bingung dalam
menjawab dan saat tindakan keperawatan yg diberikan pasien masih takut.
11. Status Mental
a. Penampilan
Pasien berpenampilan rapi, berpakaian rapi,rambut pendek,
b. Pembicaraan
Pasien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan
bicara.Pasien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan
inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan.
c. Aktivitas Motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata kurang, pasien lebih banyak diam
ketika tidak ditanya,dan menunduk.
d. Alam perasaan
Pasien mengatakan perasaannya takut, sedih.
e. Afek
Datar, karena selama interaksi pasien banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya.
f. Interaksi selama wawancara
Pasien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Pasien
berbicara hanya saat diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu pasien
kembali diam.
g. Persepsi
Pasien dirumah kadang melihat hal yang menakutkan yang sebenarnya tidak
ada.
h. Isi pikir
Pasien memiliki phobia pada orang yang baru dikenal.
i. Proses pikir
Pasien selalu merasa ketakutan jika pasien bertemu orang baru atau orang
asing.
j. Tingkat kesadaran
Selama berinteraksi dg perawat tampak bingung
k. Memori
Pasien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi.
Pasien mengalami gangguan daya ingat jagka panjang.
l. Tingkat konsentrasi & berhitung
Pasien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien
mampu menjawab dengan baik.
m. Kemampuan menilai
Pasien dapat menilai yang baik dan yang buruk.
n. Daya tilik diri
Pasien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa
sehat tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.
12. Mekanisme koping
Pasien mengatakan lebih sering diam jika tidak ada yang perlu dibicarakan, dan
jarang berkomunikasi dengan orang lain.
13. Pemeriksaan fisik
a. TTV
TD : 120/80 mmHG
N : 84 x/m
S : 36,5C
R : 24 x/m
b. Ukur
BB : 60 kg
TB : 162 cm
c. Keluhan fisik
Luka pada telinga,memar pada muka dan paha,dan mata merah.
14. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : obsebsi psikologi
b. Terapi yg diberikan
Obat oral :
- Clobazam 70 mg 3x1
- Trihexyphenidyl 2 mg 3x1
- Resperidon 2mg 2x1
- aprazolam 0,5 mg 3x1
15. Kebutuhan perencanaan pulang
a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Melatih pemenuhan kebutuhan pasien, perawatan kesehatan
b. Kehidupan sehari-hari
Bantuan minimal perawatan diri seperti mandi,makan,BAB/BAK, kebersihan,
berpakaian.
c. Nutrisi
Meningkatkan nafsu makan dalam frekuensi makan sehari 3x
d. Tidur & Istirahat
Pasien mengatakan sudah tidak mengalami masalah dalam istirahatnya
e. Penggunaan obat
Pasien minum obat secara mandiri, pasien minum obat secara teratur dengan
dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
f. Pemeliharaan kesehatan
kelurga mengatakan apabila pasien sakit pergi berobat ke puskesmas. Bila
menurut pasien sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk
angin, dll). Dan saat ini klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang
diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat.
g. Aktivitas dirumah
Pasien mengatakan didalam rumah sering menonton televisi dan mengurung
diri dikamar
h. Aktivitas diluar
Memotivasi pasien untuk meningkatkan interaksi dengan orang lain.

B. ANALISA DATA
Dx Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : Perubahan Isolasi
-Klien mengatakan lebih baik diam jika tidak ada yang
status Sosial
perlu dibicarakan
-Keluarga klien mengatakan jika klien lebih sering diam mental
dan jarang berkomunikasi dg orang lain
DO :
-Klien tampak menyendiri
-Klien tampak bingung dalam menjawab pertanyaan
-Klien tampak menunduk saat menjawab pertanyaan
-Kontak mata kurang
-Menolak berhubungan dg orang lain
C. POHON MASALAH
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Effect

Isolasi Sosial : Menarik diri Core problem

Gangguan konsep Harga diri rendah Cause

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik Diri

E. INTERVENSI

No. DX. Rencana Rasional


Keperawatan Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Isolasi Sosial TUM : Klien Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling Hubungan
mampu tindakan keperawatan percaya dengan : saling percaya
berinteraksi selama 3 X 24 jam - beri salam setiap merupakan
dengan orang interaksi klien berinteraksi langkah awal
lain menunjukan tanda-tanda - Perkenalkan nama, untuk
percaya kepada atau nama panggilan melakukan
TUK 1 : Klien terhadap perawat : perawat, dan tujuan interaksi
dapat membina - Wajah cerah, perawat berkrnalan
hubungan saling tersenyum - Tanyakan dan panggil
percaya - Mau berkenalan nama kesukaan klien
- Ada kontak mata - Tunjukan sikap jujur
- Bersedia menceritakan dan menepati janji
perasaan setiap kali berinteraksi
- Berseddia - Tanyakan perasaan
mengungkapkan dan masalah yang
masalahnya dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi
yang jelas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan klien

TUK 2 : Setelah dilakukan 1.Tanyakan pada klien Dengan


Klien mampu tindakan keperawatan tentang : mengetahu
menyebutkan selama 3 X 24 jam - Orang yang tinggal tanda-tanda
penyebab tanda interaksi klien dapat serumah atau dengan dan gejala, kita
dan gejala menyebutkan minimal sekamar klien dapat
isolasi sosial satu penyebab menarik - Orang yang paling menentukan
diri : dekat dengan klien langkah
- Diri Sendiri dirumah atau diruangan intervensi
- Orang lain perawatan selanjutnya
- Lingkungan - Apa yang membuat
- klien dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang tidak
dekat dengan klien
dirumah atau diruangan
perawat
- Apa yang membuat
klien tidak dekat
dengan orang tersebut
- Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang tersebut
2.Diskusikan dengan
klien penyebab menarik
diri / tidak mau bergaul
dengan orang lain
3.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya

TUK 3 : Setelah dilakukan 1.Tanyakan pada klien Reinforcement


Klien mampu tindakan keperawatan tentang : dpat
menyebutkan selama 3 X 24 jam - Manfaat hubungan meningkatkan
keuntungan interaksi dengan klien sosiial harga diri klien
berhubungan dapat menyebutkan - Kerugian menarik diri
sosial dan keuntungan
kerugian berhubungan sosial, 2.Diskusikan bersama
menarik diri misalnya : klien tentang manfaat
- -Banyak teman berhubungan sosial dan
- Tidak kesepian kerugian menarik diri
- Saling menolong
3.Beri pujian terhadap
Dean kerugian menarik kemampuan klien
diri misalnya : mengungkapkan
- Sendiri perasaannya
- Kesepian
- Tidak bisa
diskusi
-
TUK 4 : Setelah dilakukan 1.Observasi perilaku Mengetahui
Klien dapat tindakan keperawatan klien tentang sejauh mana
melaksanakan selama 3 X 24 interaksi berhubungan sosial pengetahuan
hubungan sosial klien dapat klien tentang
secara bertahap melaksanakan hubungan 2.Beri motivasi dan berhubungan
(berkenalan soosial secara bertahaap bantuu klien untuk dengan orang
dengan orang dengan : berkenalan / lain
pertama- - Perawat berkomunikasi dengan
perawat) - Perawat lain perawat lain, klien lain,
- Kelompok kelompok

3.Libatkan klien dalam


terapi aktivitas
kelompok sosialisasi

4.Diskusikan jadwal
harian yang dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi

5.Beri motivasi klien


untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal
yang telah dibuat

6.Beri pujian terhadap


kemampuan klien
memperluas
pergaulanya melalui
aktifitas yang
dilaksanakan

TUK 5 : Setelah dilakukan 1.Diskusikan dengan Agar klien


Klien dapat tindakan keperawatan klien tentang lebih percaya
melaksanakan selama 3 X24 jam perasaanya setelah diri untuk
hubungan sosial interaksi klien dapat berhbungan sosial berhungan
secara bertahap melaksanakan hubungan dengan : dengan orang
(berkenalan soosial secara bertahaap -Orang lain lain
dengan orang dengan : - Kelompok
kedua- pasien) - Orang lain
- Kelompok 2.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya

TUK : 6 Setelah dilakukan 1.Diskusikan Agar klien


Klien mendapat tindakan keperawatan pentingnya peran serta lebih percaya
dukungan selama 2 kali keluarganay sebagai diri dan tau
keluarga dalam pertemuan, keluarga pendukung untuk akibat tidak
memperluas dapat menjelaskan : mengatasi perilaku berhubungan
hubungan sosial -pengertian menarik diri menarik diri dengan orang
-tanda dan gejala 2.Diskusikan potensi lain
menarik diri keluarga untuk
-penyebab dan akibat membantu klien
menarik diri mengatasi perilaku
-cara merawat klien menarik diri
menarik diri 3.Jelaskan pada
keluarga tentang :
-pengertian menarik diri
-tanda dan gejala
Setelah 2 kali menarik diri
pertemuan, keluarga -penyebab dan akibat
dapat mempraktekkan menarik diri
cara merawat klien -cara merawat klien
menarik diri menarik diri

4.Latih keluarga cara


merawat klien menarik
diri
5.Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan

6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi

7.Beri pujian pada


keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien dirumah
sakit

F. IMPLEMENTASI

Dx Waktu Implementasi Evaluasi Koping Paraf


Isoasi 18 juli -Membina hubungan saling S: Pasien diam
Sosial 2017,SP 1 percaya O: Pasien tampak
08.30 -Mengajak berkenalan diam,bingung

09.00 -Mengidentifikasi penyebab S: pasien bicara


O: Pasien mau bertatap
muka,mau menjawab
pertanyaan walau
bingung,sering diam jika
tidak ditanya,pasien
belum mampu
mengungkapkan
penyebab isolasi sosial
S: Pasien tenang
09.30 -Memperlihatkan sikap O: Pasien mulai fokus
menerima dengan kontak untuk percaya,mau
singkat tapi sering ditemani

10.40 -Mendiskusikan tentang S: Pasien mengatakan


penyebab tanda gejala isolasi jika tidak punya teman
sosial,mengenai keuntungan dan akan ketinggalan
kerugian tidak berinteraksi dg informasi,kalau punya
orang lain teman jadi tau
informasi,tidak kesepian
O:Pasien tampak ceria
karena ada yang
menemani ngobrol,
tampak mengungkapkan
pikirannya walau haya
sedikit

11.20 -Mengajak pasien berkenalan S: Pasien diam


dengan orang lain O: Pasien tampak
menolak,dan berjalan
pergi

19 juli -Mengajak pasien melakukan S: Pasien mau


2017,SP 2 hubungan secara bertahap berkenalan
08.30 ( berkenalan dengan orang O: Pasien tampak mulai
pertama- perawat) mau untuk berkenalan
walau sedikit malu,dan
memangalihkan
pandangan
09.00 -Beri motivasi pasien dan bantu S: Pasien senang
pasien untuk berkomunikasi O:Pasien tampak ceria
dengan yang lain
09.30 -Diskusikan dengan pasien S: Pasien mau menerima
jadwal harian untuk O:Pasien tampak tenang,
meningkatkan bersosialisasi
10.10 -Beri pujia terhadap S: Pasien merasa senang
kemampuannya yang sudah kenal dengan temannya
mulai mau berinteraksi O:Pasien tampak masih
malu ,tidak mampu
memulai pembicaraan
setelah berkenalan
20 juli - Mengajak pasien melakukan S: Pasien mau
2017,SP 3 hubunga sosial secara bertahap berkenalan
09.15 ( berkenalan dengan orang O:Pasien tampak masih
kedua- Seorang pasien) gemetar/

09.35 -Beri motivasi klien dan bantu S: Pasien senang


untuk berkomunikasi dengan ditemani
orang lain O:Pasien tampak ceria

09.55 -Diskusikan dengan pasien S: Pasien mau untuk


jadwal harian untuk meningkatkan
meningkatkan bersosialisasi kemampuanya
O:Pasien tampak tidak
bingung lagi
10.15 -Beri pujian atas kemampuanya S:Pasien merasa senang
telah melakukan tindakan bisa kenal dengan teman
berkenalan seruangannya
O:Pasien tampak mau
bergaul
G. EVALUASI

Waktu DX Evaluasi Paraf


19 juli 2017 Isolasi Sosial S:
08.30 -Pasien mengatakan masih ingat dengan nama
perawat
-Pasien mengatakan perasaannya takut,sedih
O:
-Pasien tampak menyendiri,
-Pasien tampak pasif
-Pasien tidak mampu memulai pembicaraan
-Afek datar
-Pasien lebih sering menghindari komunikasi
A:
-BHSP dengan pasien tercapai
-Identifikasi penyebab isolasi sosial tercapai
-Pasien tau keuntunga dan kekurangan jika tidak
berhubungan dg orang lain tercapai
-Pasien belum mau berkenalan denga orang lain
,lanjut Sp2
Pperawat:
-Lanjutkan untuk kontak singkat tapi sering
-Lanjutkan untuk melatih cara berkenalan
Klien:
-Menganjurkan pasien untuk mengingat penyebab
isolasi sosial,keuntungan dan kerugian berhubungan
dengan orang lain
-Menganjurka pasien untuk berkenalan dg orang lain

19 juli 2017 Isolasi Sosial S: Pasien mengatakan masih belum ingin berkenalan
08.30 O:
-Pasien tampak bingung,dan mulai mau berkenalan
-Tampak pasif
A: Melatih pasien melakukan bersosialisasi secara
bertahap (berkenalan dg orag pertama-Perawat)
tercapai
Pperawat:
-Lanjutkan untuk kontak singkat tapi sering
-Lanjutkan untuk melatih cara berkenalan dengan
orang kedua
-Memberikan motivasi dan membantu pasien
berinteraksi
Klien:
-Menganjurkan pasien untuk meningkatkan
kemampuanya dalam berkomunikasi dengan orang
lain

20 juli 2017 Isolasi Sosial S: Pasien mengatakan malu untuk berkenalan dengan
teman seruanganya
O:
- sudah ada sedikit kontak mata
- klien mau melihat ke arah lawan bicara walaupun
hanya sekilas
A: Melatih pasien melakukan bersosialisasi secara
bertahap (berkenalan dg orang kedua-Pasien) tercapai
Pperawat:
-Lanjutkan untuk kontak singkat tapi sering
-Memberikan motivasi dan membantu pasien
berinteraksi
Klien:
-Menganjurkan pasien untuk meningkatkan
kemampuanya dalam berkomunikasi dengan orag
lain

You might also like