You are on page 1of 4

RUMAH SAKIT UMUM

WIRADADI HUSADA
ALUR PASIEN MASUK IBS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman


Jl. Menteri Supeno 25 RSWH.MED.SPO.004 0/0 1/4
Sokaraja BMS

Ditetapkan :
Tanggal Terbit Direktur RSU Wiradadi Husada

STANDAR PROSEDUR
19 Januari 2016
OPERASIONAL

dr. Laeli Isticharijah,MPH


NIPRS. 01.10.001
Pengertian Mekanisme yang diatur oleh RSU Wiradadi Husada berkaitan
dengan alur pasien masuk IBS dari ruang/unit perawatan lain.
Tujuan 1. Meningkatkan efektifitas kerja petugas kesehatan RSU
Wiradadi Husada (Perawat, Bidan dan Dokter)
2. Memperjelas alur pasien masuk IBS di setiap unit
perawatan
Kebijakan 1. Petugas kesehatan yang berwenang mempersiapkan pasien
pre operasi adalah Dokter, dan Perawat atau Bidan
2. Persiapan operasi pasien meliputi persiapan fisik dan
administrasi
3. Dokumen administrasi pasien pre operasi wajib dilengkapi
sebelum pasien dipindahkan ke IBS
4. Pendaftaran pasien cito operasi ke IBS selambat-lambatnya
30 menit sebelum pasien dipindahkan/jadwal operasi yang
telah ditetapkan operator
5. Pendaftaran pasien operasi elektif selambat-lambatnya 1-2
jam sebelum pasien dipindahkan/jadwal operasi yang telah
ditetapkan operator
6. Pasien pre operasi wajib dipindahkan ke IBS tepat waktu
7. Persiapan administrasi meliputi konsultasi dokter spesialis,
informed concent, Perawat/bidan mempersiapkan informed
concent dan meminta persetujuan tindakan pasien, dan
pendaftaran pasien ke IBS.
8. Pasien cito operasi adalah pasien yang memerlukan
tindakan pembedahan segera (<1 jam setelah pemeriksaan)
atas indikasi medis (ex. SC atas indikasi fetal distress,
histerektomi atas indikasi perdarahan uterus abnormal) atau
tanpa indikasi medis segera (ex. SC atas permintaan
sendiri)
Prosedur IGD-IBS
Alur pasien operasi dari IGD ke IBS adalah sebagai berikut
1. Dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan awal pasien
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
ALUR PASIEN MASUK IBS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman


Jl. Menteri Supeno 25 RSWH.MED.SPO.004 0/0 2/4
Sokaraja BMS

2. Dokter jaga melakukan konsultasi pasien kepada


DPJP/Operator
3. Jika DPJP/ operator belum memutuskan tindakan operasi,
petugas IGD melakukan stabilisasi kondisi pasien, dan
pasien dipersiapkan untuk dirawat inap
4. Tetapi Jika operator / DPJP memutuskan tindakan operasi
(cito / elektif) dan sudah dijadwalkan, petugas IGD
melakukan :
a. Persiapan administrasi meliputi konsultasi dokter
spesialis selambat-lambatnya 30 menit sebelum
pelaksanaan operasi, informed concent, Perawat/bidan
mempersiapkan informed concent dan meminta
persetujuan tindakan pasien, dan pendaftaran pasien ke
IBS;
b. persiapan fisik melliputi puasa, pemasangan DC, NGT
(jika perlu), lavage, skeren, IVFD, enema (lavement),
pemeriksaan laboratorium (DL, CT BT, gol darah, UR-
CREAT), pemeriksaan Ro ( sesuai indikasi) dan EKG (>
40 tahun atau jika ada indikasi), atau pemeriksaan
penunjang lainnya sesuai indikasi, persiapan darah,
TTV, baju operasi, selimut, dan pelepasan aksesoris
pasien)
c. Jika operasi elektif dan pasien sudah dipindahkan ke
IRNA selambat-lambatnya 1 jam sebelum pelaksanaan
operasi melakukan persiapan administrasi meliputi
konsultasi dokter spesialis lain (jika memungkinkan),
pemesanan kamar perawatan, pendaftaran ke IBS
selambat-lambatnya 1-2 jam sebelum jadwal operasi
(jika < 1 jam pasien masih di IGD); persiapan fisik
meliputi puasa (jika memungkinkan), IVFD, cek
laboratorium, pemeriksaan Ro/CT Scan sesuai indikasi,
pemeriksaan EKG sesuai indikasi (jika memungkinkan
di IGD))
d. Tetapi jika < 1 jam sebelum pelaksanaan operasi,
pasien pre operasi elektif masih di IGD, maka seluruh
persiapan administrasi dan fisik dilakukan di IGD dan
merupakan tanggung jawab IGD.
5. Selambat-lambatnya 15 menit sebelum jadwal operasi,
pasien di visite oleh Operator dan Spesialis Anastesi untuk
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
ALUR PASIEN MASUK IBS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman


Jl. Menteri Supeno 25 RSWH.MED.SPO.004 0/0 3/4
Sokaraja BMS

memastikan keamanan operasi (tidak salah tindakan,


insisi, dan salah pasien).
6. Pasien dipindahkan ke IBS
7. Petugas transport pasien (Perawat / bidan) melakukan
timbang terima atau serah terima pasien dengan petugas
IBS secara jelas dan sesuai dengan prosedur.
IRNA-IBS
Alur pasien operasi dari IRNA ke IBS adalah sebagai berikut
1. Dokter jaga (IGD) atau DPJP (Poli) melakukan
pemeriksaan awal pasien
2. Dokter jaga (IGD) melakukan konsultasi pasien kepada
DPJP/Operator
3. Jika DPJP/ operator belum memutuskan tindakan operasi,
petugas IGD melakukan stabilisasi kondisi pasien, dan
pasien dipersiapkan untuk dirawat inap serta dilakukan
pemeriksaan penunjang sesuai intruksi DPJP.
4. Jika DPJP memutuskan operasi (Poli), petugas Poli
melakukan:
a. Memesan kamar perawatan pasien
b. Persiapan administrasi seperti mengisi lembar serta
meminta persetujuan operasi (inform Consent), konsul
dokter spesialis anastesi (jika memungkinkan) dan
persiapan fisik seperti puasa, dan pemeriksaan
penunjang sesuai intruksi DPJP/indikasi (jika antrian
kamar perawatan >1 jam)
c. Pasien ditransfer ke ruang rawat inap selambat-
lambatnya 1 jam sebelum jadwal operasi, dan petugas
Poli melakukan serah terima dengan perawat ruang
secara jelas dan sesuai dengan prosedur.
d. Jika pasien belum dapat dipindahkan ke Ruang Rawat
Inap 30 menit sebelum pelaksanaan Operasi maka
seluruh persiapan wajib dilakukan oleh petugas Poli
e. Persiapan fisik yang belum dipersiapkan di Poli dapat
disiapkan di IBS.
5. Pasien dilakukan visite oleh DPJP di ruangan (jika dari
IGD)
6. DPJP memutuskan pasien dilakukan operasi elektif,
petugas ruangan melakukan:
a. keseluruhan persiapan operasi atau persiapan operasi
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
ALUR PASIEN MASUK IBS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman


Jl. Menteri Supeno 25 RSWH.MED.SPO.004 0/0 4/4
Sokaraja BMS

yang belum dilakukan di ruang sebelumnya jika operasi


elektif dan pasien sudah dipindahkan ke IRNA
selambat-lambatnya 2 jam sebelum pelaksanaan
operasi (administrasi meliputi konsultasi dokter spesialis
lain (anastesi, anak, dll) selambat-lambatnya 2 jam
sebelum pelaksanaan operasi, Perawat/bidan
mempersiapkan informed concent dan meminta
persetujuan tindakan pasien (jika belum dilakukan), dan
pendaftaran pasien ke IBS selambat-lambatnya 1-2 jam
sebelum pelaksanaan operasi; persiapan fisik melliputi
puasa, pemasangan DC, NGT (jika perlu), IVFD,
lavage, skeren, enema (lavement), pemeriksaan
laboratorium (DL, CT BT, gol darah, ureum creatinin),
pemeriksaan Ro ( sesuai indikasi) dan EKG (> 40 tahun
atau jika ada indikasi), atau pemeriksaan penunjang
lainnya sesuai indikasi, persiapan darah, TTV, baju
operasi, selimut, dan pelepasan aksesoris pasien)
b. Tetapi jika < 1 jam sebelum pelaksanaan operasi,
pasien pre operasi elektif baru dipindahkan ke ruangan,
maka persiapan fisik yang belum sempat dilakukan di
ruangan, dapat dilakukan di IBS (ex. IVFD, Skeren, DC,
dll) .
7. Selambat-lambatnya 15 menit sebelum jadwal operasi,
pasien di visite oleh Spesialis Anastesi untuk memastikan
keamanan operasi.
8. Pasien dipindahkan ke IBS
9. Petugas transport pasien (Perawat / bidan) melakukan
timbang terima atau serah terima pasien dengan petugas
IBS secara jelas dan sesuai dengan prosedur.
Unit Kerja IRNA, IGD, Poli, VK, ICU, IBS, IGD

You might also like