Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Komunitas alami biasanya ada beberapa jenis yang melimpah dan
banyak jenis yang jarang. Keanekaragaman cenderung menjadi lebih tinggi
dalam komunitas yang lebih tua dan rendah dalam komunitas yang baru
terbentuk (Odum, 1998)
43
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif,
pengambilan sampel dengan observasi lapangan menggunakan teknik
transek seluas area kajian di Kawasan Gunung Calang Desa Hinas Kiri
Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah.Teknik
transek di sebut juga teknik jelajah yang biasa digunakan untuk penelitian,
44
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
pada penelitian ini metode deskriptif digunakan ketika berjalan dari satu titik
ke titik selanjutnya, panjang transek pengamatan sepanjang 3 km yang di
bagi menjadi 3 daerah pengamatan. Sampel dalam penelitian ini adalah
benalu yang ada di pohon inang sepanjang transek (jalan setapak). Metode
pengambilan sampel menggunakan metode jelajah dengan luas area 3000
m x 100 m di desa Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten
Hulu Sungai Tengah. Data dianalisis secara diskriptif menggunakan pustaka.
Pembahasan
Jenis-jenis benalu yang ditemukan di Kawasan Gunung Calang Desa
Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah
berdasarkan inang berikut ini:
1) Jenis 1 (Dendrophtoe acacoides)
45
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
46
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, urat daun menyirip, tepi daun
rata, permukaan daun kasar, tekstur daun tipis
8). Jenis 8 (Loranthaceae 5)
Merupakan perdu hemiparasit, memiliki batang simpodial berbentuk
bulat dengan warna putih kecoklatan, diameter 0,5-1,1 cm. Daun tunggal
berhadapan, berbentuk lanset, ujung daun runcing, urat daun menyirip, tepi
daun rata, permukaan daun licin, warna daun hijau,tekstur tebal.
9). Jenis 9 (Loranthaceae 6)
Merupakan perdu hemiparasit, percabangan simpodial, bentuk bulat,
warna putih hijau, diameter 0,1-0,3 cm. Daun tunggal, bentuk daun elips,
ujung meruncing, urat daun menyirip, tepi daun rata, permukaan daun licin.
10). Jenis 10 (Loranthaceae 7)
Merupakan perdu hemiparasit, percabangan simpodial, bentuk bulat,
warna putih, diameter 0,8. Daun tunggal, bentuk daun elips, ujung
meruncing, urat daun menyirip, tepi daun rata, permukaan daun licin..
11). Jenis 11 (Macrosolen capitellatus)
Merupakan perdu hemiparasit, memiliki batang simpodial berbentuk
bulat dengan warna hijau. Daun tunggal berhadapan, berbentuk jorong,
ujung daun runcing, urat daun menyirip, tepi daun rata, permukaan daun
licin, warna daun hijau,tekstur tebal.
12). Jenis 12 (Scurulla ferruginea)
Merupakan perdu hemiparasit, memiliki batang dengan percabangan
simpodial, bentuk batang bulat. Daun merupakan daun tunggal, berbentuk
jorong dengan tepi rata, permukaan daun licin, warna hijau, ujung daun
meruncing, urat daun menyirip.
13). Jenis 13 (Scurulla parasitica)
Merupakan perdu hemiparasit, batang bulat, dengan percabangan
simpodial. Daun tunggal berbentuk lanset, tepi daun rata, permukaan licin,
ujung daun runcing, urat daun menyirip, warna hijau muda, pucuk daun
bagian bawah berwarna merah.
14). Jenis 14 (Scurulla philippensis)
47
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
48
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
PENUTUP
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pada kawasan ini ditemukan :Dendrophtoe acacoides, Dendrophthoe
curvata, Helixanthera sessiliflora, Loranthaceae (1), Loranthaceae (2),
,Loranthaceae (3), Loranthaceae (4), Loranthaceae (5), Loranthaceae
(6), Loranthaceae (7), Macrosollen capitellatus,Scurulla ferruginea,
Scurulla parasitica, Scurulla philippensis, Viscum articulatum.
2. Terdapat jenis-jenis tumbuhan inang yang ditempati benalu sebanyak 17
inang, yaitu: Langsat (Lansium domesticum Correa), Beringin (Ficus
benjamina), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Hampalam (Mangifera sp),
Mangga (Mangifera indica), Belimbing (Averhoa bilimbi.L.), Randu (Ceiba
pentandra), Jambu agung (Eugenia sp), Jambu bol (Syzygium
malaccense), Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.), Cempedak
(Artocarpus integer), Rambutan (Nephelium lappaceum), Nangka
(Artocarpus heterophyllus), Bambu(Bambusa sp), Maritam (Nephelium
ramboutan ake Leenh), Tarap (Artocarpus odoratissimus), Karet (Hevea
brasiliensis)
Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat diambil pada penelitian ini adalah:
1. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut lagi terhadap tumbuhan Benalu
dengan jenis baru yang belum diketahui nama jenisnya terdapat di
Gunung Calang Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang bermanfaat bagi masyarakat.
49
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Steniss, Van C.G.G.J. 1997. Flora malesiana volume 13. Central Kalimantan,
Bukit Raya area.
50
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016
51