You are on page 1of 9

Antara Cinta Dan Nafsu

Antara Cinta Dan Nafsu - Pembaca yang budiman, kisah ini adalah setengah nyata,
jika ada kesamaan nama maupun tempat pasti hanya kebetulan saja. Tanggung jawabku
sebagai seorang Shipping Manajer menyebabkan aku punya banyak relasi bisnis dari
perusahaan perusahaan pelayaran maupun perusahaan angkutan lainnya. Namun ada
satu rekanan bisnisku yang akan kuceritakan dalam kisah ini.

Sebut saja Susi, begitu nama sales executive dari sebuah pelayaran di kota S, bertinggi
badan kurang lebih 165 cm, dengan postur tubuh proporsional dan busung dada 36.
Hidungnya mancung dan rambut hitam ikal sebahu. Perusahaannya memang bonafide,
sehingga beberapa pekerjaan skala besar dapat terkirimkan dengan baik. Jujur saja
dalam hati kecil ini juga kagum pada kecantikan Susi dan sebagai lelaki normal yach
secara tak sengaja melihat sisi dalam pahanya saat disilangkan yang membuat seonggok
daging kenyal disela- sela pahaku, unjuk diri.
Sebagai relasi yang baik Susi terkadang mengajak lunch di luar ataupun hanya
memberiku cindera mata atau selepas kerja kami nongkrong di kafe musik. Pada saat
itulah Susi bertanya banyak tentang diriku dan kujawab semua dengan benar, aku
memang suka berterus terang termasuk keadaan diriku yang sudah berkeluarga yang
mempunyai 2 anak ,5 tahun dan istriku sedang mengandung 8 bulan. Akhirnya aku pun
tahu bahwa Susi adalah menjadi simpanan boss- nya bule asal Amerika yang bernama
Richard, namun kini telah meninggalkan Indonesia karena sudah diganti oleh GM baru
asal Indonesia.
Mata Susi tampak menerawang jauh dan angannya terbang ke Amerika sana namun dia
tersadar itu tak mungkin lagi menikmati kebersamaan mereka lagi. Tepat liburan umum
di bulan Januari lalu Susi meneleponku dan mengajak ke Batu, katanya sich dalam
rangka merayakan ultahnya yang ke-29 dan untuk menemaninya (biasanya Susi
menghabiskan weekend di sana bersama Richard).
Mas Sony mau nggak temenin aku ke Batu nanti di acara ultah-ku? tanya Susi di
telepon.
Emang acaranya apaan? tanyaku.
Ah.. udah dech pokoknya temenin aku yach, please.. rengeknya setegah memohon.
Ini khan ultah-ku yang ke-29, please Mas Bram please.. kali ini saja! pintanya.
Lelaki mana yang sanggup menolak kamu Sus, wajahmu yang cantik, bodi kamu punya,
bibir tipis nan sensual waah segalanya deh, bathinku dalam hati. Aku tersadar saat Susi
menyambung pembicaraannya lagi.
Atau aku mesti bilang ke Mbak Santi istri Mas.. imbuhnya.
Ngg.. nggak usah dech, oke.. oke.. Buru-buru aku menyergahnya.
Sabtu malam ini kami ngobrol berdua dengan istriku dan aku bohong padanya kalau
aku besok malam harus menemani tamu Technical Advisor-ku dari Jepang termasuk
mencarikan hiburan buat tamuku juga. Sabtu pagi aku berpamitan pada istriku dan
memacu Capella kesayanganku ke arah Malang, aku sendiri sekarang tinggal di Gresik.
Namun sebelum itu aku menjemput Susi di rumah kontrakannya di kawasan Surabaya
Barat. Selang lima menit aku pencet bel keluarlah Susi mengenakan stelan span deep
marine dan atas you can see biru muda, sebuah pemandangan yang amat serasi dan
indah.
Sepanjang perjalanan kami hanya ngobrol ringan soal pekerjaan dan kami bersenda
gurau di antaranya. Aku tahu Susi adalah wanita yang amat kesepian, aku juga
terkadang kasihan melihatnya. Meski dia sukses di kariernya tapi di lain pihak di juga
butuh pendamping yang mengisi kekosongan jiwanya.
Mas Sony, sebelumnya aku minta maaf kalo permintaanku kali ini menyita waktu
untuk keluarga Mas, Susi mulai membuka pembicaraan.
Aku sukses dalam berkarierku dan hidup mewah karena support besar company Mas
Sony, khususnya Mas Pribadi dari Mas, kata Susi, (ini karena perusahaanku
merupakan big customer bagi dia).
Its OK, jawabku.

Mas Sony kali ini aku meminta kepada Mas, buatlah 2 hari ini berarti buat kekosongan
hidupku, pinta Susi. Hiburlah aku yang kesepian Mas, pinta Susi lagi. Cihuy.. sorak
aku dalam hati.
Setelah check in kami lantas menuju ke paviliun paling ujung yang mempunyai view
sangat indah berpagar bukit dan taman anggrek nan segar dipandang mata. Hawa
dingin ini membuatku sedikit malas untuk melakukan aktivitas dan kami menghabiskan
kurang lebih satu setengah jam untuk ngobrol. Yach hitung-hitung sekaligus
pendekatan kepada Susi karena selama ini hanya sebatas hubungan kerja atau formal
bukan suasana privacy seperti saat ini. Jam tiga sore badanku mulai gerah dan rasanya
ingin mengajak Susi berenang di kolam air hangat di Hotel tersebut.
Kami pun berenang bersama dan rasanya sungguh nikmat, hangat dan segar. Mas Sony
masih kelihatan gagah yach, puji Susi saat aku istirahat sebentar dan duduk di tepian
kolam.
Ah Masak sich? sahutku.
Sepintas aku menangkap gerakan bahwa matanya tertuju pada selangkanganku yang
memang sudah hampir 1 ,5 bulan tidak pernah lagi bersarang. Meski lagi mengkerut
akan tetapi dengan celana renang ketat ini pastilah menonjol testisku. Kulihat Susi
sedikit menahan nafas karenanya. Kami lantas berenang dan berenang lagi sampai
badanku terasa sedikit capai. Aku lantas berhenti dan melilitkan handukku menuju ke
kursi di pinggiran kolam, lalu kuteguk air mineral ukuran setengah liter itu sampai
habis. Susi sendiri masih asyik berenang dan tak kusangka tubuhnya yang biasa dibalut
jas kerjanya itu kelihatan ramping dan mulus sekali.
Aku berdiri melakukan gerakan pelemasan kecilku sambil menikmati tubuh mulus Susi
dan Susi semakin merasa aku perhatikan semakin terkesan dibuat- buat gerakannya
memancing birahiku. Aku kemudian rebahan kembali di kursi dam melemaskan ototku,
Susi sebentar kemudian naik menyusulku mengambil tempat di sampingku.
Sus.. panggilku yang aku buat-buat semesra mungkin.
Hem.. sahut Susi yang ternyata masih menyedot orange juice dan bibirnya itu wah
tidak dibayangkan dech kalau lagi menghisap punyaku ini.
Dan perlahan namun pasti penisku mengeras menyembul di bawah belitan handukku,
lalu aku sedikit naikkan pinggulku agar Susi juga dapat menikmati apa yang ia inginkan
sesaat lagi.
Ada apa Mas..? tanya Susi sedikit serius namun matanya melirik ke arah penisku yang
sudah setengah mengeras. Enggak, cuman aku melihat hari ini kamu lebih seksi,
rayuku.
Emm.. gimana yach kalo si kekar dan si seksi bersatu yach.. tanya Susi mengerlingkan
mata kirinya.
Pengin tau jawabnya? Hayo kita ke markas, ajakku seraya membimbingnya berdiri.
Kami lantas berjalan bergandengan menuju paviliun kami menginap.
Emh belum-belum khok udah loyo, ejekku kepada Susi dan berlari kecil
meninggalkannya.
Eh sialaan.. teriak Susi lalu mengejarku yang berlari ke arah Paviliun itu. Mas Sony,
gandeng doong.. rengek Susi manja disela-sela nafasnya yang terengah-engah.
Kami pun bergandengan mesra bak orang pacaran dan semua terjadi spontan. Aku tak
ingat lagi istri dan anakku di rumah saat ini, yang kuinginkan hanyalah kenikmatan dan
kehangatan tubuh Susi untuk melampiaskan libidoku. Kami memasuki paviliun itu dan
duduk di sofa besar menghadap ke arah bukit indah. Matahari serasa mengintip kami
dari balik bukit itu dan enggan menutup tirai hari ini dan dilain pihak kami sudah ingin
segera menikmati malam indah nanti. Kami duduk berdampingan menikmati alunan
musik lembut dan pemandangan yang mempesona di bukit sana.
Lis, aku sebenarnya.. sedikit.. emmhh.. kataku ragu.
Mas Sony, aku adalah wanita normal dan punya hasrat seks akan tetapi Mas Sony
jangan khawatir padaku, aku nggak bakal minta macam-macam dari Mas Sony dan kita
hanya bersenang-senang saja, just fun, kata Susi semakin memantapkan rasa hatiku.
Lagian nggak mungkin karena aku tahu Mas Sony punya keluarga yang bahagia,
imbuh Susi.
Bukankah istri Mas juga tidak boleh melayani lagi karena bahaya bagi usia
kandungannya, bela Susi seraya melingkarkan kedua lengan rampingnya ke leherku.
Aku kemudian mendekap Susi, terasa hangat dan lembut tubuh indah ini lalu
kudekatkan wajahku ke arah wajahnya. Kami bertatapan cukup lama dan penuh arti,
kulihat dari tatapan matanya Susi sudah betul-betul horny demikian pula aku yang
sudah 2 bulan lalu tidak mengasah batang pejal kebangganku. Sekejap bibir kami mulai
menyatu dalam alunan kemesraan berselimut hasrat bergelora. Ujung lidah kami
bergantian menggelitik rongga mulut kami masing-masing.
Mass.. oohh puaskan aku yach sayang, rengek Susi di sela-sela desah nafasnya yang
memburu deras.
Segera sayang, saatnya sebentar lagi tiba. Aku akan membawamu ke langit tujuh,
bisikku sambil melepas satu persatu kain di tubuhnya.
Udara dingin yang bersentuhan langsung dengan pori-pori Susi menambah sensasi dan
rindu akan sentuhan dan juga rabaan-rabaan maupun jilatan sekujur tubuhnya. Kali ini
aku akan memperlakukannya bak seorang putri maka akan berbahagialah Susi dalam
dua hari ini. Setelah memakaikan dia sleeping jas, aku kemudian mengajaknya berdiri
di dekat jendela menikmati senja nan indah dan syahdu ini, aku mendekapnya dari
belakang dan belakang telinganya mulai kusentuh dengan ujung lidahku.
Mass.. oogghh.. Susi hanya bisa mendesah dan mengesek kedua pahanya.
Sudah Berapa lama Say.. bisikku di sela-sela permainanku di belakang telinga dan
tengkuknya.
Tiga bull.. aa.. aahh.. gellii, pekik Susi sambil membalikkan tubuhnya menghadapku.
Wajah penuh gairah itu mendongak ke arahku dan kulumat bibirnya sementara
tanganku mulai menanggalkan semua yaang tersisa di tubuhnya.
Masshh.. oogghh.. mmpphh, Susi menceracau sambil melucuti pakaianku.
Kami sudah telanjang bulat bersama sambil berdansa seirama alunan musik hotel,
tubuh kami menyatu dan saling dekap dalam kelembutan dan kehangatan birahi dan
tetap berdansa dalam irama kelembutan. Tangan Susi melingkar di tengkukku dan
kulingkarkan tanganku di pinggangnya, namun kemudian kuturunkan ke arah
bongkahan pantatnya dan meraba serta meremas lembut. Pada saat itulah Susi
melepaskan bibirnya untuk melenguh sejenak menikmati rabaan serta sentuhanku.
Penisku sedari tadi mengeras tegak itu menempel di perut Susi membuat sensasi
kehangatan di antara kehangatan tubuh kami.
Cukup lama kami berdansa dan entah sudah berapa lagu kami lewati bersama namun
aku tidak ingin segera mengakhiri foreplay ini karena aku ingin Susi lebih dapat
menikmati keromantisan ini lebih lama lagi. Aku membimbingnya ke arah Sofa dan
kududukkan Susi di pangkuanku, kami pun semakin tenggelam dalam suasana, namun
aku tetap berusaha menguasai diri. Pangkal penisku tepat bersentuhan dengan
vaginanya yang terasa sudah amat merekah karena rangsangan hebat dan lelehan mani
Susi semakin deras terasa menetes ke telor-ku. Cumbuan demi cumbuan dan rabaan
serta sentuhan sudah kulakukan terhadap Susi.
Bibirku sudah pindah ke arah dada Susi kukulum payudara yang kiri dan tangan
kananku memilin puting yang kanan, punggungnya aku beri sentuhan dengan tangan
kiriku. Susi semakin tak mampu menguasai birahinya yang sudah di ubun- ubun
tubuhnya menggelinjang hebat.
Ooogghh.. aahhkkhh.. please.. masukin.. mass.. sshh, desis Susi sambil menjambak
rambutnya sendiri.
Bibirnya mendesis tubuhnya ia jatuhkan ke belakang dan bertumpu pada lenganku.
Kesempatan itu kugunakan untuk melirik ke arah vaginanya yang merekah menebar
bau semerbak, aku tertegun sejenak karena sebelumnya aku belum pernah melakukan
ini terhadap istriku atau wanita lainnya. Namun aku yakin (seperti di cerita-cerita situs
ini) jika kujilat vagina Susi hal ini akan mampu membuat Susi menggapai orgasmenya
lewat hisapanku nanti.
Soonnhh.. cepp.. peethh.. issepphh.. rengek Susi terengah- engah saat aku mulai
mencumbui bagian bawah perutnya yang indah.
Aku tak menjawab namun segera kududukkan Susi di sofa, kedua pahanya kuletakkan
di pundak dan mulailah aku dengan jilatanku di vagina Susi. Vaginanya harum
bentuknya pun begitu indah dan masih sempit rambutnya tercukur bersih.
Ssshh.. oouuwww.. aagghh.. pleasee.. pinta Susi diikuti penekanan kepalaku ke arah
selangkangannya.
Sekejap kemudian aku memainkan kasarnya permukaan lidahku untuk menjilat bibir
minoranya yang merekah dan Susi hanya bisa menjerit lirih menahan orgasmenya yang
begitu cepat datang. Sudah tiga bulan, pantas saja sekejap sudah mencair birahi wanita
ini, bathinku dalam hati. Aku menyambutnya dengan patukan dan juluran lidahku di
dinding rahimnya lalu kukeluar- masukkan lidahku bak penis selagi memompa vagina
secara teratur dan lembut.
Aaawwuughh.. aaghh.. aaghh.. sshh.. Maasshh.. Susi mengawali orgasmenya dengan
jeritan panjang.
Aku menyambutnya lagi dengan menghisap vaginanya dalam-dalam, aku sundut-
sundut dengan interval yang lembut teratur. Dan benar dugaanku kali ini, orgasmenya
yang kedua segera menyambung membuatnya semakin ngilu dan geli yang amat sangat.
Aaagghh.. kuu.. llaaghh.. gii.. aakkhh.. Susi mendongak, kedua tangannya
mencengkeram erat sofa.
Ogghh.. Masshh.. aaghhghh.. aakkhh.. aahhghh.. Susi mendesah mengakhiri
orgasmenya.
Aku berhenti untuk membersihkan mukaku dan menjilat sisa-sisa mani Susi yang
terlihat meleleh menetes hingga anusnya.
Mass.. aakhh.. please, pinta Susi kegelian saat aku membersihkan sisa maninya di
sela-sela labia minora-nya.
Aku kembali duduk di sofa dan mendudukkan Susi di pangkuanku, dan sebelum duduk
Susi ambil ancang-ancang untuk menancapkan penisku.
Slerrphh.. aakgghh.. hangatthh.. suara penis membongkar vagina dan desahan Susi
bersamaan 3 /4 penisku dengan mudah tenggelam menjejali vagina Susi.
Susi duduk tegak, kedua tangannya membelai rambutnya, matanya terpejam menggigit
bibir bawahnya, kemudian ia buka mulutnya saat mendesah bergantian, pinggulnya
digoyangkan perlahan sesekali dan pada saat yang tepat ia hentakkan ke pangkal
penisku. 16 ,5 cm penisku telah masuk mengisi rongga rahimnya membuat sensasi
kehangatan dan nikmat bercampur jadi satu.

Cinta Dan Nafsu - Oookkhh.. hangatthh.. aakkhh.. Masshh.. puassinnhh.. aku..


pinta Susi diiringi dengan gerakan naik-turun pinggulnya seperti seorang joki.
15 menit berlalu, tampaknya Susi masih tenggelam dalam alunan sorgawinya dan
kuperhatikan dari tadi matanya tampak terpejam menikmati sensasi ini. Aku sendiri
mengimbangi goyangan Susi dan menunda ejakulasiku, karena aku amat kasihan
melihat Susi yang haus akan kenikmatan birahi.Aku berusaha menambah rangsangan
dengan menggesekkan telunjukku ke anus Susi yang sebelumya kubasahi dengan
ludahku. Tepat saat ujung telunjukku memasuki anus Susi, Susi tampak sedikit terkejut
dengan membuka matanya lebar-lebar dan sekejap kemudian terpejam dan tubuhnya
menegang. Wajahnya menyeringai, kedua tangannya mencengkeram punggungku erat-
erat dan menarik tubuhnya menjauh dariku, tampaknya moment inilah yang Susi
tunggu sejak tadi.
Ngghh.. aagghh.. aakhh.. aakkh
aahhgghh.. Susi mulai mendapatkan
orgasmenya yang nyata yang ia pendam
selama tiga bulan.
Pinggulnya ia goyangkan keras tak
beraturan demikian pula hentakan
pinggulnya dan beruntung rambut
kemaluanku sudah aku cukur bersih
sehingga terbebas dari rasa sakit akibat
himpitan saat vagina menghujamnya.
Lelehan maninya sampai ke pangkal
telunjukku yang diam di anusnya
kemudian telunjukku yang sudah licin
tadi kutusuk-tusukkan lebih keras dan
dalam di rongga anusnya. Susi semakin
menghentak dan bergelinjang tak
karuan menyambut orgasmenya yang
keempat.
Aaargghh.. aagghh.. oohhgghh.. aakk..
akkhh.. kell.. luaarr aaghh.. Susi
menjerit keras menggapai orgasmenya kali ini. Vaginanya terasa hangat dan terasa lebih
menggelembung dari pada tadi.
Ooghh.. oommpphh.. aagghh.. desah Susi tampak lega mengakhiri orgasmenya.
Aku sengaja menunda orgasmeku agar weekend kali ini betul- betul lain dari yang lain
bagi Susi. Lalu kurengkuh kepalanya, kemudian kukecup mesra bibirnya, kulepas, lalu
kutatap lembut wajahnya, ekspresi kepuasan terpencar dari sudut matanya yang bening.
Masih tetap menancap penisku di rahimnya, kemudian kami berdekapan mesra lama
sekali.
Sus.. tanyaku. Hem eemhh.. makasih Mas Sony, jawab Susi puas.
Karena capek Susi melepas gigitan vaginanya dan menghempaskan dirinya di sofa.
Aahgghh.. lega dan tiga menit Susi pun tertidur di sofa lalu aku mengambil selimut
hangat untuk Susi.
Setelah mengambil handuk dan mencuci penisku dengan shower hangat di kamar
mandi, aku mengambil sleeping jas-ku, kemudian menghampiri Susi di sofa. Kubelai
lembut Susi dan kuletakkan kepalanya di pahaku. Aku terdiam menikmati senja yang
mulai gelap, tak kulihat lagi indahnya bukit di seberang hotel yang tampak hanya lampu
kerlap kerlip di kejauhan. Karena udara semakin dingin menusuk ke tulang rasanya
maka aku menggotong Susi ke tempat tidur dan kudekap hangat ia di dadaku di balik
kehangatan selimut kami. Tiga puluh menit Susi terlelap, belum ada tanda-tanda ia
terjaga membuatku sedikit gelisah karena penisku kembali tegak berdiri.
Mmmpphh.. ooaakhh ampph.. hahh.. Susi tampaknya terjaga dan ia kaget mendapati
penisku mengeras.
Sebentar Yach Mas, aku ke kamar mandi dulu, entar gantian Mas aku puasin, kata
Susi datar seraya berlari kecil ke kamar mandi.
Aku kemudian melepas sleeping jas-ku dan mengelus-elus penis kebanggaanku yang
kokoh berdiri tegak. Dari kamar mandi Susi menghampiriku dan menepis tanganku dari
penisku dan kini mulut mungil Susi mulai mengulum kepala penisku. Batang penisku ia
kocok-kocok lembut terkadang ia remas hingga ke kedua biji kemaluanku.
Oookhh Suss.. sshh.. aku hanya dapat mendesis menikmati kocokan tangan lembut
ini.
Oookkhh.. lebih kerass.. ssaayy.. ceracauku tak karuan karena ejakulasiku tertunda.
Susi lebih keras lagi mengocok dan diselingi kuluman-kuluman di sepanjang batang
penisku. Kulihat Susi menggengam batangku dan terlihat kepala penisku menyembul di
antara genggaman tangannya. Ujung lidah Susi beradu dengan ujung kemaluanku tepat
di lubang sperma penisku dan Susi mematuk-matukkan lidahnya tepat di situ, rasanya
badan ini bergetar hebat dan ngilu yang amat sangat. Kedua pahaku otomatis terbuka
lebar dan Susi menempatkan tubuh rampingnya di antara kedua pahaku. Aku semakin
tak tahan dengan permainan Susi, kucengkeram erat rambutnya menahan rasa geli.
Suusshh.. ooghh.. Suss.. aku mendesis berusaha menahan laju spermaku.
Bocorin saja Mas.. ayo sayang..! kata Susi sambil melihat ke wajahku yang sedang
kelojotan kemudian meneruskan patukan lidahnya yang semakin nakal dipadu dengan
kocokannya yang lembut.
Aku melirik ke arah Susi, tampak wajahnya puas mengerjaiku kali ini.
Aaakhh.. Susshh.. mmpphh.. desahku menikmati permainan oral Susi.
Aku semakin tak tahan dengan sensasi yang dibuat Susi apalagi ia melakukannya juga
dipadu dengan pilinan lembut jemari kirinya di puting susuku. Aku berusaha mati-
matian menahan laju spermaku, namun usahaku itu sia- sia, tiga detik kemudian aku
melenguh panjang menyambut sensasi yang segera datang.
Suuss.. hisapphh.. Sayy.. aku mauu.. kell.. pintaku tak sabar.
Susi tanggap, kemudian menghisap dalam-dalam kepala penisku, sedetik kemudian..
Arr.. aakhh.. aakkhh.. aakhh.. aku terpekik melepas semburan maniku di mulut
mungil Susi.

Ditelannya semua spermaku hingga ke tetes terakhir dan penisku semakin terasa kasat
dibuatnya. Masih tetap ia kocok penisku sehingga tetap pada kondisi tegang terus meski
sudah menyemburkan mani kental. Apalagi sudah dua bulan tidak bersarang, pastilah
burungku akan menegang sampai menemukan sarangnya. Aku kemudian mengulum
bibir Susi sementara Susi masih mengelus penisku dengan lembut. Susi rupanya ingin
menikmati seks ini dengan alami karena ia merebahkan dirinya di sampingku, lalu aku
melingkarkan pahaku di atas kedua pahanya. Bibirku kini sudah berada di puting kiri
Susi untuk mengerjakan tugas berikutnya, yaitu menggigit-gigit kecil disertai remasan-
remasan.
Mpphh.. oowwghh.. mm.. Maashh.. tampaknya birahi Susi mulai bangkit dari
tidurnya.
Tangan Kiriku juga tak tinggal diam untuk memilin puting kanannya.
Aaaww mmpphh.. sshh.. Mass.. kamu hangat sayang.. puji Susi ketika aku mulai
menindih tubuhnya dan mencumbui kedua ketiaknya secara bergantian.
Oooghh.. aahhgghh.. kamu jantan Sayangg.. aku mencintaiimu, Susi terus memujiku,
tampaknya permainan lembutku membuatnya lupa diri.
Dari rabaan telunjukku tampaknya Susi sudah siap jika penisku membongkar rahimnya
lagi karena sudah lembab.
Aku masukin yach Say.. tanyaku.
Susi lalu mencumbui aku dengan lembut namun telapak tangan kanannya meremas
pantatku lalu menekannya.
Blesshh.. dengan mudah masuk seluruh batang penisku karena vagina Susi sudah
lembab dan licin akan sisa-sisa spermaku sore tadi.
Maasshh.. aakk, Susi mendesah panjang menyambut kehangatan yang mulai menjalar
ke semua rongga rahimnya.
Kami bercumbu bersama tanpa melakukan goyangan, namun sesekali aku memainkan
otot penisku di liang vagina Susi membuat Susi kelojotan menahan geli bercampur
nikmat.
Aaahh mmphh.. aah sshh.. aaghh.. ooghh.. nikmath.. desah Susi.
Kami masih bergumul dalam irama syahdu diiringi desah kelembutan nafas, entah
nafsu atau cinta aku pun tidak peduli. Badan Susi semakin menghangat tanda-tanda ia
menjelang puncak nafsunya. Aku mulai memompa penisku lembut dalam irama teratur
semetara kedua tanganku memilin dan meremas kedua bukit indahnya. Tubuh Susi
semakin terhentak kala tempo permainan hentakanku semakin kutambah, hal ini
karena sensasi yang aku rasakan juga semakin nikmat. Penisku terasa tergigit oleh labia
minora-nya kala aku menusukkan penisku dalam-dalam dan terasa terhisap kala aku
menarik penisku.
Pompaan penisku semakin kencang sampai badan Susi terhentak, namun Susi hanya
merengek manja, melenguh, mendesah dan menjerit lirih kala sedikit gesekan penisku
membuat vaginanya ngilu. 15 menit berlalu, kepalanya kulihat mulai menoleh ke kiri
dan ke kanan tak beraturan, wajahnya memerah oleh birahi, tubuhnya terasa lebih
hangat dan vaginanya mengempot teratur. Tubuhnya lalu menegang, kedua tangannya
lantas dibuka lebar-lebar ke atas, berpegangan pada sisi tempat tidur untuk bersiap-siap
melepas orgasmenya yang akan dahsyat. A
ku membantu menstimulasi gesekan penisku dengan klitorisnya yang kenyal di bagian
tubuh lain, aku mencumbui kedua ketiak Susi bergantian. Susi merasakan terbang di
langit yang tinggi beralaskan putihnya mega yang menyelimutinya dan shatin tempat
tidur ini memberi inspirasi seolah kami bercumbu di awan yang lembut.
Sus.. I love you.. bisikku spontan kala mendapati wajahnya yang cantik rupawan,
memang dia adalah tipeku, tipe-tipe wanita langsing seperti dia.
Ahhghhku.. juhhggaa.. Masshh, Susi membalas cumbuanku dengan buas.
Kali ini Susi diam membisu dan tubuhnya mulai menegang, diam dan matanya
terpejam memancarkan ekspresi mendalam. Aku lalu melesakkan dalam-dalam penisku
terasa mentok sampai ke dasar dan aku diamkan di sana sambil aku mainkan otot-otot
penisku. Sedetik kemudian datanglah apa yang Susi rindukan,
Maasshh.. aagghh aaghh aakkhh.. aahkkuu.. ssaamm.. Susi mengawali orgasmenya
dengan lengkingan panjang.
Putingnya kini aku gigit-gigit kecil dan lereng bukit payudaranya aku remas lembut dan
tampak Susi masih mendesah meregang orgasmenya yang pertama. Stimulasi di
putingnya membuatnya menggapai orgasmenya yang kedua dan ketiga secara
bersamaan.
Ooouugghh.. aakku.. lahhggi.. aagghh.. Susi menggelinjang tak karuan.
Tangannya mencakar punggungku menahan geli bercampur yang amat sangat kala aku
semakin cepat memompa lagi penisku. Cairan mani Susi yang banyak menyebabkan
bunyi- bunyi saat penisku menghujam vagina Susi dan semakin melicinkan tusukanku
saja, dan yang kutunggu segera tiba.
Susshh.. aahku.. mmpphh.. gumamku sambil menggenjot penis dan meremas puting
Susi.
Masshh.. aagghku.. jugaa.. balas Susi.
Oouumpphh.. aa.. aa.. aaghh, teriak kami bersamaan, persetan dengan orang lain yang
mendengarnya.
Maniku mengalir deras bersamaan dengan Susi yang kurasakan hangat di sepanjang
batang penisku. Kami pun terbawa arus orgasme bersama yang sensasional bergumul,
mencumbui, menggigit kecil bergantian dan nikmat langit tujuh bagi Susi sudah ia
dapatkan dan juga aku. Susi masih tetap dalam dekapanku dan tak ingin kulepaskan
untuk selamanya saat penisku terlepas dari gigitan vaginannya. Aku melirik ke arah jam
dinding yang menunjukkan pukul 09 :00 malam dan itu berarti kami sudah bercinta
lebih kurang 5 jam sejak sore tadi.
Kami lalu berendam di bath tub hangat dan tidak melewatkan satu ronde di sana
sebelum kami keluar bersama mencari makan dan minuman energy serta gingseng.
Setelah itu kami kembali ke hotel lagi dan menghabiskan malam dengan berbagai gaya
bercinta seperti yang kami lihat di channel video kamar kami sampai jam 03 :00 pagi,
setelah itu kami tertidur karena lelah. Dua hari kami habiskan menguras mani kami
masing-masing sebelum akhirnya kami berpisah di Surabaya. Para pembaca, nafsu
memang bukanlah cinta karena seseorang bisa bilang cinta saat diselimuti nafsu,
demikian pula sebaliknya. Salam bagi semua dan semat beraktivitas apa saja, mau
diteruskan beronani atau bermasturbasi ria silakan.

cerita sex yg menyedihkan, cerita sex yg menyentuh hati, cerita sex yg sedih, cerita sex
young lex, cerita sex zaman belanda, cerita sex zaman dahulu, cerita sex zaman kuno,
cerita sex zaman nabi, cerita sex zaman purba, cerita sex zaman romawi kuno, cerita sex
zaman yunani kuno, cerita sex zeus dan hera, cerita sex zoya, cerita sexsual pria wanita
korea 2016

You might also like