Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan
Keperawatan Stroke
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari
sempurna. Karena itu dengan hati yang lapang serta terbuka penulis menerima
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan kualitas dan
kesempurnaan tugas ini di masa yang akan datang.
Akhirnya kami mengharapkan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Inderalaya,
September 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
A. Kesimpulan .................................................................................. 23
B. Saran ............................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) merupakan gangguan
persyarafan dimana persediaan darah diinterupsi untuk bagian tertentu dari
3
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian stroke pada lansia.
2. Untuk mengetahui etiologi stroke pada lansia.
3. Untuk mengetahui patofisiologi stroke pada lansia.
4. Untuk mengetahui manifestasi stroke pada lansia.
5. Untuk mengetahui komplikasi stroke pada lansia.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang stroke pada lansia.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan stroke pada lansia.
8. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan stroke pada lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Etiologi
Menurut Padila, (2012) Faktor penyebab stroke yaitu :
a. Faktor non reversible yaitu jenis kelamin (pria lebih sering
ditemukan menderita stroke dibanding wanita), usia (makin tinggi
usia beresiko terkena stroke), keturunan (adanya riwayat keluarga
yang menderita stroke).
b. Faktor reversible seperti hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas,
policitemia dan stress emosional.
a) Etiologi Stroke Hemoragik
1) Menurut Muttaqin, (2008) Stroke hemoragik disebabkan
oleh Perdarahan Intraserebral. Pecahnya pembuluh darah
terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke
6
3. Patofisiologi
Obtruksi atau bekuan di suatu pembuluh darah otak dapat terlepas
kemudian dibawa melalui arteri ke otak akibatnya perfusi otak akan
7
Perdarahan Intraserebral
Aneurisma
Perembesan darah ke otak
Ketidakefektifan
Defisit perfusi jaringan
infark jaringan otak serebral
neurologis
Kehilangan kontrol Disfungsi bahasa
Edema voluter dan komunikasi
Koma Hempilegi dan Distria, disfasia/
Hemiparesis afasia, apraksia
8
Penekanan saluran
Hambatan Hambatan
Ketidakefektifan Pola Napas mobilitas fisik komunikasi verbal
5. Komplikasi
Menurut Padila, (2012) Stroke dapat menimbulkan beberapa
komplikasi, yaitu :
a. Paralitic Ileus adalah keadaan dimana usus gagal / tidak mampu
melakukan kontraksi peristaltic karena usus mengalami
dismolititas. Pasien tidak dapat buang air besar.
b. Atrial Fibrilasi adalah bentuk gangguan irama jantung,
ketidakteraturan denyut jantung (aritmia) sehingga darah tidak
terpompa sepenuhnya dapat menyebabkan pengumpulan dan
penggumpalan darah.
c. Diabetes Insipidus adalah kelainan dimana terdapat kekurangan
hormon antidiuretik (hormon yang mencegah pembentukan air
kemih terlalu banyak) menyebabkan rasa haus berlebihan
(polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat
encer (poliuri).
11
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien stroke untuk
mengetahui penyebab dan daerah yang terkena sebagai berikut
a. Angiografi Serebal.
Alat ini digunakan untuk mendefinisikan sifat, lokasi dan tingkat
keparahan penyakit oklusi pembuluh darah dan untuk
mengidentifikasi kelainan vascular yang menyebabkan perdarahan
otak seperti aneurisma sakular, malformasi vaskular (Goldszmidt
dan Caplan, 2013).
b. Skan tomography (Computer Tomography scan_CT Scan)
Mengetahui adanya tekanan normal dan adanya trombosis, emboli,
serebral, dan tekanan intrakranial (TIK). Peningkatan TIK dan
cairan yang mengandung darah menunjukan adanya perdarahan
subarakhnoid dan perdarahan intrakranial. Kadar protein total
meningkat, beberapa kasus trombosis disertai proses inflamasi
(Batticaca, 2012).
c. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Alat ini digunakan untuk menentukan lokasi, tipe stroke (iskemik
atau hemoragik) dan komplikasi stroke. MRI berguna dalam
mendeteksi infark otak dalam 72 jam pertama (Goldszmidt dan
Caplan, 2013).
d. Ultrasonografi Doppler (USG Doppler).
Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi penyakit arteriovena
(masalah sistem arteri karotis {aliran darah atau timbulnya plak})
dan arteriosklerosis (Batticaca,2012).
e. EEG (Electroenchephalogram)
12
7. Penatalaksanaan Medis
Menurut Junaidi, (2012) Stroke membutuhkan penatalaksanaan medis
yang meliputi :
a. Membatasi luasnya infark dengan mengurangi perluasan area
penumbra.
b. Memperbaiki fungsional fungsi neuron dan membatasi kecacatan.
c. Mencegah terjadinya stroke berulang.
Menurut Muttaqin, (2012) beberapa pengobatan pada pasien stroke
meliputi :
a. Pengobatan konservatif.
1) Medikasi antitrombosit dapat diresepkan karena trombosit
memainkan peran sanga penting dalam pembentukan trombus
dan embolisasi.
2) Antikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya atau
memberatnya thrombosis / embolisasi dari tempat lain dalam
sistem kardiovaskuler.
3) Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
4) Mencegah peningkatan tekanan intrakranial.
13
k. Pengajaran / pembelajaran
Data Subjektif :
Riwayat hipertensi keluarga, stroke
penggunaan kontrasepsi oral
l. Pertimbangan rencana pulang
menentukan regimen medikasi / penanganan terapi
bantuan untuk transportasi, shoping , menyiapkan makanan ,
perawatan diri dan pekerjaan rumah
(Doenges E, Marilynn,2000 hal 292)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah :
penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral,
edema serebral.
b. Ketidakmampuan mobilitas fisik b.d kelemahan neuromuskular,
ketidakmampuan dalam persespi kognitif
c. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan sirkulasi serebral,
gangguan neuromuskuler, kehilangan tonus otot fasial / mulut,
kelemahan umum / letih.
d. Perubahan persepsi sensori b.d penerimaan perubahan sensori
transmisi, perpaduan ( trauma / penurunan neurologi), tekanan
psikologis ( penyempitan lapangan persepsi disebabkan oleh
kecemasan)
e. Kurang perawatan diri b.d kerusakan neuromuskuler, penurunan
kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol /koordinasi otot
f. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d kerusakan batuk,
ketidakmampuan mengatasi lendir
g. Gangguan pemenuhan nutrisi b.d reflek menelan turun,hilang rasa
ujung lidah
3. Perencanaan Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah :
penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral,
edema serebral.
Tujuan Pasien / kriteria evaluasi ;
Terpelihara dan meningkatnya tingkat kesadaran, kognisi dan
fungsi sensori / motorik
Menampakan stabilisasi tanda vital dan tidak ada PTIK
Peran pasien menampakan tidak adanya kemunduran /
kekambuhan
17
Intervensi :
Tentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi
individu/ penyebab koma / penurunan perfusi serebral dan
potensial PTIK
Monitor dan catat status neurologis secara teratur
Monitor tanda-tanda vital
Evaluasi pupil 9 ukuran bentuk kesamaan dan reaksi terhadap
cahaya 0
Bantu untuk mengubah pandangan , misalnya pandangan kabur,
perubahan lapang pandang / persepsi lapang pandang
Bantu meningkatakan fungsi, termasuk bicara jika pasien
mengalami gangguan fungsi
Kepala dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral.
Pertahankan tirah baring , sediakan lingkungan yang tenang ,
atur kunjungan sesuai indikasi
Kolaborasi
Berikan suplemen oksigen sesuai indikasi
Berikan medikasi sesuai indikasi :
Antifibrolitik, misal aminocaproic acid ( amicar )
Antihipertensi
Vasodilator perifer, missal cyclandelate, isoxsuprine.
Manitol
b. Ketidakmampuan mobilitas fisik b.d kelemahan neuromuskular,
ketidakmampuan dalam persespi kognitif
Tujuan Pasien / kriteria evaluasi ;
Tidak ada kontraktur, foot drop.
Adanya peningkatan kemampuan fungsi perasaan atau
kompensasi dari bagian tubuh
Menampakan kemampuan perilaku / teknik aktivitas
sebagaimana permulaannya
Terpeliharanya integritas kulit
Intervensi :
Ubah posisi tiap dua jam ( prone, supine, miring )
Mulai latihan aktif / pasif rentang gerak sendi pada semua
ekstremitas
Topang ekstremitas pada posis fungsional , gunakan foot board
pada saat selama periode paralysis flaksid. Pertahankan kepala
dalam keadaan netral
Evaluasi penggunaan alat bantu pengatur posisi
Bantu meningkatkan keseimbangan duduk
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke adalah gangguan fungsi otak fokal atau global dengan gejala
gejala yang berkembang cepat berlangsung selama 24 jam atau lebih
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler (Muttaqin, 2008).
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke hemoragik dan stroke non
hemoragik. Stroke hemoragik merupakan stroke yang disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak. Pendarahan dapat terjadi pada
intraserebral dan subaraknoid. Penderita stroke hemoragik umumnya
menderita hipertensi. Sedangkan stroke non hemoragik yaitu tersumbatnya
22
B. Saran
Untuk mahasiswa diharapkan agar dapat melakukan asuhan
keperawatan gerontik pada lansia dengan baik dan benar. Dengan banyak
membaca buku dan memahaminya dengan baik dan benar, latihan-latihan ,
serta praktek kasus di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
A, Basjiruddin ; darwin Amir (ed.). 2008. Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf
(Neurologi) edisi 1. Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran :
Universitas Andalas.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran : EGC.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2007. Diunduh dari: http://www.
litbag.depkes. go. id/sites/download/ buku laporan/ lapnas
riskesdas2007/Indonesia.zip. Diakses 14 September 2013.
Batticaca, B. F. 2012. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan, Jakarta : Salemba Medika.
23
Goldszmidt, A. J & Caplan, L.R. 2013. Stroke Esensial Edisi kedua. Jakarta :
Indeks.
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Bengkulu : Nuha Medika.
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth ( Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC
Waluyo, S. 2009. 100 Questions & Answers Stroke. Jakarta: Media Komputindo.