You are on page 1of 6

ACARA I

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

1.1. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum acara satu ini adalah:
1. Praktikan mampu mendefinisikan pengertian analisis sistem.
2. Praktikan mampu menjelaskan peran para ahli yang akan terlibat dalam
pengembangan sistem.
3. Praktikan mampu memahami dan mendefinisikan problem statement.
4. Praktikan mampu mendefinisikan proses identifikasi kandidat obyek obyek
bisnis.
5. Praktikan mampu menjelaskan peran dan fungsi dari Usecase diagram.
6. Praktikan mampu membuat Usecase Form dan mampu menjelaskan scenario
setiap Use Case.

1.2 Landasan Teori


Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Kegiatan analisis sistem adalah
kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus
dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi
dalam sistem yang baru. Tahap untuk melakukan analisis sistem adalah penetapan
ruang lingkup sistem, analisis masalah, analisis kebutuhan, desain, dan analisis
keputusan.
Problem Statement merupakan dokumen yang mendeskripsikan kebutuhan
kebutuhan pelanggan sistem dalam suatu proyek sebagai basis untuk
mengidentifikasikan domain problem. Problem Statement menjelaskan semua
informasi dalam sistem, batasan batasan dalam pengembangan sistem, aliran
informasi, pengguna sistem, dan masukan/keluaran sistem. Sedangkan Problem

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-1


Domain adalah pernyataan grafis atau tekstual yang mendeskripsikan area dan masalah
masalah yang akan ditangani.
Dalam fase analisis ini dilakukan identifikasi daftar obyek dan kelas yang
diperlukan di sistem yang akan dikembangkan. Identifikasi ini dilakukan mulai dari
problem statement, cara untuk mengidentifkasi kandidat obyek dan kelas 3 yaitu
dengan menggaris bawahi kata benda dan frase kata benda dari problem statement. Saat
menentukan kandidat obyek, harus disertakan list dari kata benda dan frase kata benda
pada Problem Statement yang dilanjutkan dengan pembuatan nama kelas untuk calon
obyeknya.
Setelah menentukan kandidat dan nama kelas, maka tahap selanjutnya dalam
analisis kebutuhan adalah membuat Usecase Diagram. Usecase menggambarkan
kebutuhan sistem dari sudut pandang user, menggambarkan hubungan antara Usecase
dan Actor. Secara umum usecase mempunyai beberapa bagian penting seperti:
1. Usecase
Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja.
2. Actors
Actors menggambarkan orang, sistem,atau eksternal entitas yang menyediakan atau
menerima informasi dari sistem, sebuah tugas atau peran dan bukan jabatan.
3. System Boundary
System Boundary digambarkan dengan kotak disekitar usecase, untuk menggambarkan
jangkauan sistem. Digunakan apabila memberikan beberapa alternatif sistem yang
dapat dijadikan pilihan dan dalam penggunaanya bersifat optional.
4. Relationship
Relationship merupakan asosiasi bukan menggambarkan aliran data / informasi.
Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor terlibat dalam use case.

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-2


1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada praktikum acara satu ini adalah:
1. Modul praktikum APSI
2. Software Powes Designer

1.4 Langkah Kerja


Langkah kerja dalam praktikum acara satu ini adalah:
1. Menentukan Problem Statement
2. Menentukan Problem Domain
3. Menentukan Kandidat Obyek dan Kelas
4. Menentukan Form Kandidat Obyek dan Kelas
5. Membuat Use Case Diagram

1.5 Perancangan Sistem


1.5.1 Problem Statement
Industri transportasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Dari tiga sektor utama yaitu udara, air dan darat, sektor darat menjadi salah satu bagian
yang bertumbuh dengan pesat. Pertumbuhan ini secara khusus dapat dilihat pada moda
transportasi darat bus antar kota antar provinsi atau bus dalam kota. Bus - bus yang
berlalu lalang di jalan, pada dasarnya memiliki rangka dan fasilitas yang dirancang di
Indonesia. Sedangkan, untuk bakalan rangka dasar dan mesin bus diimpor langsung
dari negara negara seperti Jepang, Amerika dan Swedia. Pada proses pembuatan bus
tersebut, pabrik perakitan atau perancang bus melalui manager pengadaan bahan baku
akan melakukan penjaringan bahan baku dengan memberikan kriteria kriteria
tertentu. Kriteria kriteria tersebut antara lain kualitas bahan, harga, daya tahan dan
nilai investasi dari bahan. Kriteria kriteria tersebut akan di promosikan untuk
dilakukan penyeleksian pemasok terbaik bagi bus kelak. Pemasok yang menjadi
sasaran promosi adalah pabrik besi/baja, pabrik chassis bus dan pabrik dempol/cat.
Pemasok yang berminat dapat mengirimkan proposal penawaran produk beserta harga

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-3


produk yang ditawarkan. Proposal yang dirasa sesuai dengan keinginan pabrik
perancang bus, maka akan disetujui dan dilakukan transaksi pembayaran. Transaksi ini
dilakukan oleh manager keuangan pabrik dengan pemasok melalui pihak bank. Apabila
pembayaran tidak sesuai dengan harga yang disepakati, maka produk tidak dapat
dikirim. Apabila pembayaran terlambat, maka produk akan terlambat tiba di pabrik dan
proses perancangan menjadi tertunda. Setelah transaksi selesai, maka pabrik dapat
melakukan proses perancangan bus.

1.5.2 Kandidat dan Obyek Kelas


Berikut merupakan kandidat dan obyek kelas dari sistem pengadaan bahan baku
bus yang dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Kandidat obyek/kelas sistem pengadaan bahan baku bus
Kandidat obyek/kelas Nama Kelas
Manajer bahan baku Perusahaan
Manajer keuangan Perusahaan
Pabrik besi Pemasok
Pabrik Chassis Pemasok
Pabrik cat Pemasok
Bank Bank

1.5.3 Usecase diagram


Berikut merupakan usecase diagram dari sistem pengadaan bahan baku bus
yang dapat dilihat pada gambar 1.1

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-4


Gambar 1.1 Usecase diagram sistem pengadaan bahan baku bus

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-5


1.5.4 Usecase form
Berikut merupakan usecase form dari sistem pengadaan bahan baku bus yang
dapat dilihat pada tabel 1.2
Tabel 1.2 Usecase form sistem pengadaan bahan baku bus
Nama Pengadaan bahan baku bus
Actor Manajer bahan baku, manajer keuangan, pabrik
besi/baja, pabrik chassis, pabrik cat
Extends Memenuhi kriteria perusahaan, penyetujuan proposal
penawaran
Precondition Perusahaan memberikan kriteria dan promosi kepada
pemasok, menentukan standar kualitas bahan baku
Post Condition Menerima penawaran, melakukan pembayaran
Alur peristiwa 1. Perusahaan menentukan standar kualitas besi
2. Perusahaan menentukan standard an jenis chassis
3. Perusahaan menentukan jenis dan kualitas cat
4. Perusahaan menentukan jumlah bahan baku
5. Perusahaan menentukan biaya bahan baku
6. Perusahaan memberikan promosi
7. Pemasok menerima promosi dan mengajukan
penawaran
8. Kesepakatan pemasok dan perusahaan
9. Perusahaan melakukan pembayaran
Alur alternatif Dapat melihat kriteria yang diajukan sebelum
melakukan penawaran
Kinerja Perusahaan berinteraksi dengan pemasok

Laporan Sementara Praktikum Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi I-6

You might also like