You are on page 1of 11

Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri .....

(Azis Ikhsanudin) 81

FORMULASI VANISHING CREAM MINYAK ATSIRI


SERE (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) DAN UJI SIFAT
FISIKNYA SERTA UJI AKTIVITAS REPELAN
TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti BETINA

FORMULATION OF VANISHING CREAM SERE


ESSENTIAL OIL (Cymbopogon citratus (DC) Stapf) AND
PHYSICAL PROPERTIES ALSO REPELLANT
ACTIVITY TESTING AGAINTS FEMALE Aedes aegypti
MOSQUITOES

Azis Ikhsanudin
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan; E_mail :are_size@yahoo.com;
azis.ikh@gmail.com.

Abstrak

Minyak atsiri daun sere merupakan bahan alam yang telah terbukti secara
ilmiah mempunyai efek repelan terhadap nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus (D.C)
Stapf) dalam basis vanishing cream terhadap sifat fisik dan daya repelan terhadap
nyamuk Aedes aegypti betina. Minyak atsiri sere sere (Cymbopogon citratus (D.C)
Stapf) diperoleh dengan cara destilasi uap air yang selanjutnya di evaluasi
organoleptisnya dan indek biasnya. Selanjutnya minyak atsiri di formulasikan dalam
basis vanishing cream dengan konsentrasi, formula I : 20%v/b; formula II : 30%v/b dan
formula III : 40%v/b. Ketiga formula tersebut kemudian diuji sifat fisiknya yang
meliputi uji daya lekat dan daya sebar serta selanjutnya diuji daya repelan terhadap
nyamuk Aedes aegypti betina sebanyak 20 ekor per kandang dengan probandus tangan
relawan berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisa dengan menggunakan statistik kolmogorov-smirnov dan uji t-test
(main- whitney), dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil yang diperoleh menunjukkan
daya lekat formula I : 0,900,029 detik, formula II : 0,600,017 detik, formula III :
0,460,040 detik, sedangkan daya sebarnya formula I : 64,894,559 cm2, formula II :
64,714,600 cm2 dan formula III : 54,9614,783 cm2. Untuk daya repelan waktu yang
82 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 81 - 91

paling lama memberikan penolakan adalah formula III yaitu : 3014,220,163 detik
atau 50,23 menit karena dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri sere maka
daya repelan makin meningkat.

Kata kunci : Vanishing Cream,Repelan, minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus


(D.C) Stapf.), Aedes aegypti betina

Abstract

Essential oil of sere leaf has been proven as repellant against mosquitoes. This
research aims to know about the influence of concentration sere essential oil
(Cymbopogon citratus (DC) Stapf) in a vanishing cream bases to physical properties
and repellant testing against female Aedes aegypti mosquitoes. Essential oil of sere
(Cymbopogon citratus (DC) Stapf) was isolated with steam water distillation and was
evaluated the organoleptic appearance and refraction index. Furthermore, the
essential oils were formulated in a vanishing cream base with the different formulas,
contain formula I: 20% v/w; formula II: 30% v/ w and formula III: 40% v / w. Then this
three formulas were evaluated for physical properties including adhesive, dispersive
and the repellent activity testing against female Aedes aegypti mosquitoes amount of
twenty mosquitoes per cage while seven female volunteers as the probandus. The data
have been analyzed using Kolmogorov-Smirnov test and t-test (Main-Whitney), with
95% signifancy level. The results were obtained that the adhesion of formula I: 0.90
0.029 seconds, formula II: 0.60 0.017 seconds, formula III: 0.46 0.040 seconds,
while the dispersion of formula I is 64.89 4.559 cm2, the formula II is 64.71 4.600 cm
2
and the formula III is 54.96 14.783 cm 2. The longest time repellent was formula III
showed 3014.2 20.163 seconds or 50.23 minutes. It was concluded that the increase of
concentration essential oils of sere leaf followed by the increase of repellant activity.

Keywords: Vanishing Cream, Repellant, sere essential oil (Cymbopogon citratus


(DC) Stapf.), female Aedes aegypti mosquitoes
Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri ..... (Azis Ikhsanudin) 83

PENDAHULUAN kanker paru dan kanker kulit dalam


jangka waktu 5-10 tahun (Anonim,
Demam berdarah merupakan
2007).
salah satu masalah utama bagi negara-
negara yang memiliki iklim tropis salah Dampak negatif dalam peng-
satunya adalah negra Indonesia. Sudah gunaan repelan mengandung insektisida
banyak penduduk Indonesia meninggal adalah residunya yang sulit terdegradasi
akibat demam berdarah. Beberapa sehingga membahayakan bagi pengguna
daerah di Indonesia merupakan daerah maupun lingkungan. Untuk itu maka
endemik demam berdarah. Penyebab perlu dilakukan penelitian mengenai
utama terjadinya demam berdarah adalah bahan-bahan repelan yang aman. Salah
adanya vektor yaitu nyamuk Aedes satu bahan alam yang sering digunakan
aegypty. Banyak cara yang sudah dilaku- sebagai repelan adalah minyak sere
kan pemerintah maupun masyarakat (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf).
sendiri dalam rangka mencegah terjadi- Tanaman sere telah digunakan sebagai
nya demam berdarah yaitu dengan repelan alami sejak lama yang bekerja
penyemprotan DEET, penggunaan dengan cara memutuskan ketertarikan
kelambu dan penggunaan abate untuk nyamuk terhadap manusia karena efek
mencegah perkembangan jentik nyamuk, repelan itu sendiri. Atas dasar inilah
hal ini masih kurang efektif, karena maka perlu dilakukan penelitian dan
terjadinya demam berdarah diakibatkan pengembangan sediaan repelan yang
kontak antara vektor dengan tubuh berasal dari minyak atsiri daun sere
seseorang melalui proses gigitan dan ini (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf)
bisa terjadi dimanapun kita berada. sebagai alternatif repelan alami. Menurut
penelitian Kripsamaya (2011), yang
Sekarang yang banyak dilakukan
berjudul daya tolak repelan minyak sere
oleh masyarakat dalam menanggulangi
terhadap nyamuk Aedes aegypti betina,
kontak antara vektor dengan tubuh
kemampuan repelan minyak sere adalah
adalah dengan penggunaan repelan (anti
8299,22 detik
nyamuk) yang dioleskan pada kulit agar
terhindar dari gigitan nyamuk. Repelan Untuk meningkatkan accep-
yang ada dipasaran hampir semua tabilitas minyak atsiri sere dibuat sediaan
mengandung bahan-bahan berbahaya, vanishing cream, yaitu suatu sediaan
salah satunya adalah Diethyltoluamide setengah padat, berupa emulsi
atau DEET. Sifat DEET ini sangat mengandung air tidak kurang dari 60%
korosif, sehingga bisa menyebabkan dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
iritasi kulit. Dampak yang dirasakan Krim akan rusak jika terganggu sistem
langsung akibat pemakaian produk anti campurannya yang dapat disebabkan
nyamuk berbeda-beda pada setiap perubahan suhu dan perubahan salah
individu, terutama pada anak-anak. satu fase secara berlebihan. Daun sere
Umumnya anak akan merasakan sesak mempunyai minyak atsiri yang tidak
nafas, batuk-batuk, pusing, mual, hingga tahan panas dan ditujukan untuk pe-
pingsan. Dalam jangka panjang pada makaian luar tubuh sehingga sangat tepat
pemakaian produk anti nyamuk terus- untuk dibuat sediaan vanishing cream.
menerus setiap hari bisa menimbulkan Dalam penelitian ini konsentrasi minyak
84 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 81 - 91

atsiri sere dalam vanishing cream dibuat kabupaten Magelang setelah disortasi
bervariasi bertujuan untuk diperoleh dan diangin-angin kemudian didestilasi
vanishing cream yang paling stabil dan secra uap dan air untuk mengambil
memiliki sifat fisik yang baik serta daya minyaknya. Minyak atsiri yang
repelan yang paling lama. diperoleh belum murni sehingga airnya
harus dipisahkan dengan ditambah
METODE PENELITIAN Na2SO4 anhidrat (Anonim, 1985).
Waktu destilasi yaitu 4 jam setelah
Bahan tetesan pertama, dengan kecepatan alir
destilasi 4 ml/menit. Minyak atsiri
Bahan yang digunakan dalam pe- hasil destilasi diukur volumenya dan
nelitian ini adalah : daun sere ditampung pada wadah gelap, tertutup
(Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) rapat, dilapisi alumunium foil agar
yang diambil dari Borobudur kabupaten terlindung cahaya dan disimpan ditempat
Magelang Jawa Tengah, aquades, etanol sejuk. Setelah diperoleh minyak atsiri-
96%, larutan gula 10 %, Asam stearat, nya maka dilakukan uji organoleptis
malam putih, vaselin putih, trienolamin, minyak atsiri meliputi : uji organoleptis,
dan propilen glikol. uji indek bias dan penetapan berat jenis
minyak atsiri.
Alat-alat
Alat yang digunakan dalam pe- Pembuatan Vanishing Cream Minyak
nelitian ini antara lain destilator uap dan Atsiri Sere
air, Refraktometer ABBE (2WAJ), Vanishing cream minyak atsiri
Rheon 1 viscotester VT-04, alat-alat sere berbagai variasi konsentrasi dibuat
gelas, sangkar nyamuk serta aspirator. dengan cara mencampurkan minyak
atsiri sere konsentrasi 20%(v/b) (formula
Hewan Uji dan Probandus I), 30%(v/b) (formula II), dan 40%(v/b)
Hewan uji yang digunakan adalah (formula III), kedalam basis vanishing
nyamuk Aedes aegypti betina usia 7-24 cream sebanyak 5 gram dalam kondisi
hari diambil dari laboratorium Para- dingin dan formula dapat dilihat pada
sitologi Fakultas Biologi UGM. tabel I. Melelehkan malam putih, asam
Probandus yang digunakan adalah stearat dan vaselin putih diatas penangas
tangan dari relawan yang berjenis air pada suhu 75oC. Trietanolamin dan
kelamin perempuan sebanyak 7 orang. propilenglikol dilarutkan dalam air
hangat suhu 75oC. Campuran TEA dan
JALANNYA PENELITIAN propilenglikol tersebu kemudian di-
masukan ke dalam lelahan malam putih,
Isolasi Minyak Atsiri asam sterarat dan vaselin putih lalu aduk
sampai homogen dalam mortir hangat.
Daun sere yang akan diambil Setelah krim dingin kemudian tambah-
minyak atsirinya berasal dari Borobudur kan minyak atsiri sere ke dalam krim.
Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri ..... (Azis Ikhsanudin) 85

Tabel I. Formula vanishing cream minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf).

No. Nama Bahan Formula I Formula II Formula III


1 Asam stearat 150 g 150 g 150 g
2 Malam putih 20 g 20 g 20 g
3 Vaselin putih 80 g 80 g 80 g
4 TEA 15 g 15 g 15 g
5 Propilen glikol 80 g 80 g 80 g
6 Aquadest 655 g 655 g 655 g
7 Minyak sere 20 % v/b 30 % v/b 40 % v/b

Uji Efek Repelan Vanishing cream dilakukan oleh Fradin dan Day (2002)
minyak sere dalam penelitiannya Comparative
Efficacy of Insect Repellent against
Penelitian dilakukan secara
Mosquito Bites.
eksperimental. Sangkar yang digunakan
berukuran 20 x 20 x 20 cm dengan
lubang sirkuler berdiameter 15 cm, berisi Uji Sifat Fisik Vanishing Cream
20 ekor nyamuk Aedes aegypti betina Minyak Atsiri Sere
dewasa yang belum pernah digigitkan, Dalam menjamin kualitas
dipuasakan sehari sebelum percobaan. farmasetik, sediaan yang dibuat harus
Pada tangan yang akan diolesi sediaan memenuhi beberapa parameter fisik
dipastikan bebas dari pengaruh bahan yang meliputi daya sebar, viskositas, dan
kimia lainnya dengan cara mencuci daya lekat Uji sifat fisik repelan
tangan dengan sabun selanjutnya dibilas dilakukan setelah dilakukan uji anti
dengan etanol 96% dan didiamkan nyamuk pada repelan minyak atsiri sere
selama 2-3 menit. Ketika repelan yang dalam basis Vanishing cream dengan
mengandung minyak atsiri yang berbagai konsentrasi.
dioleskan pada kulit, minyak atsiri akan
meresap kekulit dan bercampur dengan a. Uji daya sebar
senyawa-senyawa yang merupakan
atraktan bagi nyamuk Aedes aegypti. Setengah (0,5) gram sediaan
Kemudian campuran senyawa tersebut repelan diletakkan diatas kaca bulat
menguap dan menimbulkan bau yang berskala, kemudian ditutup dengan
dideteksi oleh chemoreseptor nyamuk, menggunakan kaca bulat yang tidak
yang dilanjutkan oleh impuls syaraf dan berskala yang telah diketahui bobotnya
diterjemahkan oleh otak nyamuk. Ber- selama 1 menit, dicatat diameter pe-
dasarkan hal tersebut, maka nyamuk nyebarannya, dilanjutkan dengan beban
akan menghindar atau tidak menggigit 50 gram, 100 gram, dicatat diameter
(Anonim, 2004). Untuk uji repelan penyebaran repelan, dilakukan replikasi
peneliti mengacu pada metode yang sebanyak 3 kali.
86 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 81 - 91

b. Uji daya lekat Uji Sifat Fisik Minyak Atsiri


Uji daya lekat dilakukan dengan Sifat fisik minyak atsiri adalah
cara sediaan repelan diratakan pada salah satu parameter konstan yang
objek glas dengan ukuran kurang lebih 3 diukur pada kondisi yang tetap, sifat fisik
cm x 2 cm , kemudian ditutup dengan minyak atsiri ini digunakan untuk me-
objek glass lain, ditekan dengan beban ngetahui kemurnian minyak atsiri dan
seberat 1 kg selama 5 menit. Objek glass menentukan mutu minyak atsiri
dipasang pada alat uji dilepas dengan (Anonim, 1985). Hasil uji sifat fisik
beban seberat 80 gram dan waktu yang minyak atsiri meliputi:
diperlukan untuk memisahkan kedua a. Hasil uji organoleptis: minyak atsiri
objek glass tersebut dicatat. Pengujian daun sere mempunyai bau khas
dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing- aromatik, rasa pedas tajam dan ber-
masing konsentrasi. warna kuning jernih.
Analisis Data b. Penetapan indek bias merupakan
salah satu cara untuk menguji sifat
Data waktu aktivitas repelan dan fisik minyak atsiri yang bertujuan
data hasil uji sifat fisik (daya lekat, daya untuk menguji kemurnian minyak
sebar dan viskositas) repelan diuji atsiri. Penentuan indek bias minyak
homogenitas dan test Kolmogorov- atsiri daun sere dilakukan di
mirnov. Bila data terdistribusi normal Laboratorium Kimia Organik Uni-
pada test Kolmogorov-smirnov (a versitas Ahmad Dahlan. Hasil
0,05) dan homogen pada uji homogenitas penetapan indeks bias minyak atsiri
(a 0,05), maka dilakukan uji daun sere adalah 1,481 pada suhu
parametrik one way Anova dan post 31,1oC. Dalam buku The Essential
hock test. Apabila tidak sesuai dengan Oil dicantumkan bahwa minyak
ketentuan tersebut, dilanjutkan uji non atsiri daun sere adalah 1,4842
parametrik Kruskal-Wallis dan Mann 1,4888 pada suhu 20 C. Hal ini
Whitney. Data berbeda bermakna bila menunjukkan bahwa indeks bias
pada uji parametrik atau pada uji non minyak atsiri daun sere sesuai dengan
parametrik a 0,05. standar (Guenther, 1952).
Uji pendahuluan atau orientasi ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan bertujuan untuk menemukan
formula terbaik berdasarkan pada sifat
Hasil Pembuatan Minyak Atsiri Daun fisik vanishing cream khususnya
Sere stabilitas creamnya. Dengan stabilnya
Hasil destilasi daun sere sebanyak sifat fisik vanishing cream maka di-
20,25 kg diperoleh minyak atsiri se- harapkan akan memberikan efek repelan
banyak 65,80 ml. Rendemen yang diper- yang lebih baik. Dari hasil orientasi
oleh sebesar : 65,80 ml / 20250 g x 100% peneliti menetapkan formula I dengan
= 0,325% v/b . konsentrasi 20% v/b, formula II 30% v/b
dan formula III 40% v/b, sedangkan
Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri ..... (Azis Ikhsanudin) 87

konsentrasi 45% v/b cream pecah atau dan III memiliki keberbedaan pada
tidak tercampurkan. jumlah aquadestnya disesuaikan dengan
jumlah minyak atsiri yang ditambahkan
Hasil Uji Sifat Fisik Vanishing Cream agar bobot tetap 5 gram. Data pada tabel I
Minyak Atsiri Sere menunjukkan daya lekat basis formula
III diperoleh daya lekat paling lama yaitu
Ketiga formula tersebut maka
1,670,213 detik tetapi setelah di-
selanjutnya dilakukan uji sifat fisik
tambahkan dengan minyak atsiri se-
sediaannya yang meliputi uji daya lekat,
banyak 40 %vb maka dengan pe-
uji daya sebar dan daya repelan dari
nambahan minyak atsiri maka akan me-
vanishing cream tersebut.. Hasil uji daya
nurunkan kemampuan lekatnya menjadi
lekat dapat dilihat pada tabel II.

Tabel II. Hasil uji daya lekat vanishing cream minyak atsiri sere dan basis

Daya Lekat Vanishing cream ( detik )


No.
Formula I Formula II Formula III Basis FI Basis FII Basis FIII
1 0,93 0,58 0,51 1,35 0,73 1,85
2 0,92 0,62 0,44 1,28 0,64 1,54
3 0,87 0,59 0,48 1,25 0,48 1,43
4 0,88 0,60 0,42 1,27 0,49 1,84
X SD 0,900,029 0,600,017 0,460,040 1,290,043 0,590,121 1,670,213

Keterangan : 0,460,040 detik. Data tersebut juga


terlihat pada basis formula I sebelum
Formula I : Vanishing cream dengan
ditambah minyak atsiri daya lekat
minyak atsiri sere 20 %v/b
menunjukkan 1,290,043 detik dan
Formula II : Vanishing cream dengan setelah ditambah minyak sebanyak 20
minyak atsiri sere 30 %v/b %v/b maka daya lekatnya menjadi
Formula III : Vanishing cream dengan 0,900,029 detik, ini menunjukkan
minyak atsiri sere 40 %v/b bahwa dengan penambahan minyak
atsiri maka akan menurunkan daya lekat
Basis FI : Basis Formula I belum ada karena ada penurunan konsistensi
minyak atsiri sere vanishing cream. Data formula I lebih
Basis FII : Basis Formula II belum lama daya lekatnya dibanding formula II
ada minyak atsiri sere. dan III, hal ini disebabkan jumlah
minyak atsiri yang ada di formula I lebih
Basis FIII : Basis Formula III belum
sedikit. Dengan semakin tinggi konsen-
ada minyak atsiri sere
trasi minyak atsiri sere maka akan mem-
Dalam uji daya lekat ada perbedaa pengaruhi konsistensi dan kekentalan
formula I, II dan III dimana perbedaan vanishing cream sehingga kemampuan
tersebut terletak pada konsentrasi daya lekatnya semakin menurun. Tabel
minyak atisirinya sedangkan basis I, II
88 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 81 - 91

kemampuan daya lekat dapat dilihat pada optimum pada formula II. Tabel daya
gambar 1. sebar dapat dilihat pada tabel III.
Keterangan :
Formula I : Vanishing cream dengan
minyak atsiri sere 20 %v/b
Formula II : Vanishing cream dengan
minyak atsiri sere 30 %v/b
Formula III : Vanishing cream dengan
minyak atsiri sere 40 %v/b
Gambar I. Grafik hasil uji daya lekat Basis FI : Basis Formula I belum ada
vanishing cream
minyak atsiri sere

Tabel III. Hasil uji daya sebar vanishing cream minyak atsiri sere dan basis

Daya Sebar Vanishing Cream ( cm2)


No.
Formula I Formula II Formula III Basis FI Basis FII Basis FIII
1 58,06 62,18 40,13 20,42 35,77 14,84
2 67,17 62,18 75,39 20,74 35,45 14,51
3 67,17 62,88 53,43 25,50 33,99 15,20
4 67,17 71,59 50,87 21,23 35,27 15,06
X SD 64,894,556 64,714,600 54,9614,783 21,972,380 35,270,870 14,900,300

Secara teoritis formula III seharus- Basis FII : Basis Formula II belum
nya memiliki daya sebar yang lebih besar ada minyak atsiri sere.
dibanding formula I dan II karena Basis FIII : Basis Formula III belum
konsentrasi minyak atsiri sere lebih ada minyak atsiri sere
banyak sehingga dengan penambahan
minyak atsiri sere kekentalan semakin Hasil analisa statistik menunjuk-
berkurang, akan tetapi apabila dilihat kan bahwa formula I dan II menunjukkan
dari daya sebar basis formula I , II dan III berbeda tidak signifikan daya sebarnya,
menunjukkan bahwa daya sebar basis dimana ditunjukkan harga p>0,05
yang paling rendah adalah basis formula ((p=0,886)) sedangkan formula I dan III
III. Hal ini kemungkinkan disebabkan (p= 0,343), formula II dan III (p= 0,343),
perbandingan antara emulgator minyak berarti daya sebar ketiga formula me-
dan emulgator air tidak seimbang karena nunjukkan berbeda signifikan. Dengan
adanya penambahan minyak atsiri secara adanya penambahan minyak atsiri sere
ekternal tanpa diimbangi dengan pe- yang berbeda jumlahnya tidak mem-
nambahan emulgator minyak. Batas ke- pengaruhi daya sebarnya selama pada
mampuan emulgator kemungkinan batas kemampuan emulgator. Sedangkan
basisnya memiliki tingkat keberbedaan
Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri ..... (Azis Ikhsanudin) 89

yang signifikan. Hal ini berkaitan dengan dipengaruhi oleh jumlah minyak atsiri
jumlah air digunakan dalam pembuatan yang masih terkandung dalam sediaan.
vanishing cream dikurangi dengan Dimungkinkan di formula II lebih
jumlah minyak atsiri yang ditambahkan rendah karena minyak atsiri sebagian
sehingga basis I, II dan III kekentalannya sudah menguap dalam proses pen-
berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar campuran dengan basis vanishing cream-
jumlah vasnishing cream yang diperoleh nya.
bobotnya selalu sama. Grafik uji daya Hasil statistik menunjukkan nilai
sebar vanishing cream dan basis dapat signifikansi p<0,05 sehingga disimpul
dilihat pada gambar 2. kan dari statistik ini bahwa baik formula
I, II, dan III serta basis menunjukkan
perbedaan signifikan, artinya ada per-
bedaan efek repelannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa formula III sangat
memiliki daya repelan yang paling lama
yaitu 3014,220,163 detik atau hampir
satu jam. Hasil penelitian ini masih
menunjukkan efek repelan yang masih
rendah dibandingkan efek repelan pada
formula cold cream dimana konsentrasi
Gambar 2. Grafik hasil uji daya sebar minyak atsiri 10 %v/b memberikan efek
vanishing cream dan basis repelan selama 145,400 menit atau
hampir 2 jam (Pranita, 2009). Perbedaan
ini disebabkan adanya perbedaan basis
Uji Daya Repelan Terhadap Nyamuk
vanishing cream dan cold cream dalam
Aedes aegypti Betina
penelitian Pranita melakukan optimasi
Data hasil uji repelan dapat dilihat emulgator pada sediaan cold cream,
pada tabel III, pada tabel tersebut sehingga dengan komposisi emulgator
formula III memiliki kemampuan pe- yang optimum maka akan menghasilkan
nolakan nyamuk yang lama dibanding sediaan yang baik serta sifat fisik dan
formula I dan II serta basis yaitu daya repelan juga meningkat, sedangkan
3014,220,163 detik. Formula III dalam penelitian vanishing cream basis
memiliki daya repelan hampir satu jam diperoleh berdasarkan formula standar
karena mengandung minyak atsiri sere tanpa menambah emulgator secara
sebanyak 40 %v/b, sedangkan formula I ekternal hal ini yang memungkinkan
dan II daya repelan berturut-turut adalah terjadinya perbedaan daya repelannya.
54,712,263 detik dan 25,172,042
detik. Perbedaan kemampuan repelan ini
90 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 2011 : 81 - 91

Tabel III. Hasil uji daya repelan vanishing cream minyak atsiri sere dan basis

Daya Lekat Vanishing Cream ( detik )


No.
Formula I Formula II Formula III Basis FI Basis FII Basis FIII
1 50,53 26,93 3018,60 3,00 10,00 13,00
2 59,87 22,93 3031,80 2,00 13,70 10,70
3 53,73 25,64 2992,20 2,70 3,70 5,70
X SD 54,712,263 25,172,042 3014,220,163 2,570,513 9,135,056 9,83,732

Formula I : Vanishing cream dengan


minyak atsiri sere 20
%v/b
Formula II : Vanishing cream dengan
minyak atsiri sere 30
%v/b
Formula III : Vanishing cream dengan
minyak atsiri sere 40
%v/b
Basis FI : Basis Formula I belum
Gambar 3. Grafik hasil uji daya repelan
ada minyak atsiri sere vanishing cream minyak sere dan basis
Basis FII : Basis Formula II belum
ada minyak atsiri sere. KESIMPULAN DAN SARAN
Basis FIII : Basis Formula III belum
ada minyak atsiri sere Kesimpulan
Dari gambar 3 dapat dilihat grafik Minyak atsiri sere (Cymbopogon
daya repelan vanishing cream minyak citratus (D.C) Stapf) dapat dibuat sediaan
atsiri sere dan basis, menunjukkan vanishing cream dengan konsentrasi
bahwa formula III memiliki daya minyak serenya 20 %v/b; 30 %v/b dan 40
repelan yang paling lama dibanding %v/b, lebih dari 45 %v/b sediaan
formula I dan II serta basis. Secara fisik vanishing cream pecah. Penambahan
dapat dilihat vanishing cream formula minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus
III memiliki bau minyak sere yang (D.C) Stapf) mempengaruhi daya lekat
menyengat dibanding formula I dan II dengan semakin banyak konsentrasi
sehingga ini mempengaruhi daya minyak sere maka daya lekat semakin
repelannya cepat, sehingga formula I lebih lama daya
lekatnya dibanding formula II dan III,
Daya sebar dari formula I, II dan III
menunjukkan hasil tidak ada perbedaan
secara signifikan dari setiap formula
vanishing, dimana formula I 64,894,556
Formulasi Vanishing Cream Minyak Atsiri ..... (Azis Ikhsanudin) 91

cm2, formula II 64,714,600 cm2, dan Anonim, 2007, Tanaman Pengusir


formula III 54,9614,783 cm2. Formula Nyamuk.
yang memiliki kemampuan daya repelan http://www.HarianGlobal.com/ne
terlama dalah formula III dengan waktu ws. 12 Mei 2007.
penolakan 3014,220,163 detik atau Fradin, S.M., dan Day, F.D, 2002,
50,23 menit, sedangkan formula I dan II Comparative Efficacy of Insect
daya repelan dibawah 1 menit. Repellents against Mosquito
Bites, The New England Journal
Saran of Medicine, Chapel Hill
1. Perlu dilakukan optimasi formula Dermatology, Vol.347 : 13-18.
vanishing cream minyak atsiri sere Guenther, 1952, The Essential Oil.
Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) Volume Five. Van Nostrand
dengan penambahan emulgator, se- Reinhodl Company. New York.
hingga dapat meningkatkan stabilitas
sediaan dan efek repelannya. Kripsamaya,G.L, 2011, Skripsi, Daya
Tolak Pemakaian Repelan Minyak
2. Perlu dilakukan uji stabilitas Sere (Oleum citronella) Terhadap
vanishing cream berkaitan dengan Nyamuk Betina Aedes aegypti,
stabilitas kandungan minyak atsiri Universitas Islam Indonesia
sere (Cymbopogon citratus (D.C) Yogyakarta.
Stapf) dalam sediaan.
Pranita PR, 2009, Skripsi, Optimasi
Tween 80 dan Span 80 Sebagai
Ucapan Terima Kasih
Emulgator dalam Basis Cold
Mengucapkan terima kasih Cream Repelan Minyak Atsiri
kepada DIPA Kopertis Wilayah V Daun Sere (Cymbopogon citratus
Yogyakarta yang telah membantu pen- (D.C) Stapf.) Terhadap Nyamuk
danaan sehingga terlaksana penelitian Aedes aegypti Betina Serta Uji
ini. Sifat Fisik Dengan Metode
Simplex Lattice Design, Uni-
DAFTAR PUSTAKA versitas Ahmad Dahlan Yogya-
Anonim, 2004, Informasi Penyakit karta.
Menular.
http://ppmplp.depkes.go.id 3
Maret 2004.

You might also like