Professional Documents
Culture Documents
I. Latar Belakang
Sediaan farmasi terdapat beberapa bentuk obat yang umumnya untuk menentukan bentuk
obat yang akan dibuat. Setiap bentuk sediaan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian. Secara garis besar ada tiga bentuk sediaan
obat yaitu sediaan Padat, Semipadat, dan Liquid atau sediaan cair.
Bentuk sediaan cair sering digunakan untuk pasien yang susah mengkonsumsi tablet atau
kapsul terutama pada anak-anak, karena sediaan cair mudah untuk di konsumsi dari pada
bentuk tablet. Selain itu sediaan cair biasanya dapat menutupi rasa tidak enak atau rasa pahit
dari obat, tetapi sediaan cair lebih mudah rusak oleh tempat penyimpanan sediaan, sediaan
bentuk ini juga mudah terkontaminasi oleh bakteri karena air merupakan media yang paling
bagus untuk pertumbuhan bakteri.
Salah satu bentuk sediaan cair adalah larutan. Larutan adalah sediaan cair yang
mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air yang
karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya tidak dimasukkan kedalam
golongan produk lainnya. Penggolongan sediaan larutan menurut cara pemberiannya yaitu
larutan oral dan larutan topikal. Contoh larutan oral adalah sirup dan eliksir, sedangkan
contoh larutan topikal adalah lotio dan larutan otik.
Oleh karena itu, pada praktikum FTS ini akan dibuat larutan oral yaitu eliksir, dan
bagaimana cara pembuatan larutan oral eliksir. Dengan melakukan praktikum diharapkan
dapat mengetahui cara pembuatan sediaan liquid dengan memilih bahan yang sesuai, metode
pembuatan dan mengevaluasi apabila sediaan sudah jadi untuk mendapatkan hasil yang baik.
II. Preformulasi
a. Zat Aktif
Struktur kimia
penyimpanan
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : basa
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Larutan
(krim/salep) :
Kemasan :botol kaca 100 ml
Struktur kimia
Rumus molekul C3H8O2
Nama kimia 1,2-Propanediol [57-55-6]
(-)-1,2-Propanediol [4254-14-2]
(+)-1,2-Propanediol [4254-15-3]
Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene
glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Berat molekul 76.09
Pemerian Bening, tidak berwarna , kental, praktis tidak berbau, manis, rasa
sedikit pedas menyerupai gliserin
Kelarutan Larut dalam aseton, klorofom, etanol 95 %, gliserin dan air.
Kemudian larut dalam 1 dari 6 bagian eter , tidak larut dengan
minyak tetapi akan larut beberapa minyak essensial
pH larutan 3,8-6,1
pKa 12,62
Titik lebur 99C
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 1.038 g/cm3 pada suhu 20C
Stabilitas
Panas Pada temperatur panas,ruangan terbuka mudah mengoksidasi
Hidrolisis/oksidasi sehinggga menimbulkan produk seperti propionaldehida, asam
Cahaya laktat, asam piruvat dan asam asetat.
b.2. Etanol
Struktur kimia
b.6 Aquadest
Struktur kimia H-O-H
Rumus molekul H2O
Nama kimia Aqua Destillata
Sinonim Air Suling
Berat molekul 18,02
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa
Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
pH larutan -
pKa -
Titik lebur -
Konstanta Dielektrik 78,54
Bobot jenis 1,00 g/cm3
Stabilitas Stabil di semua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Panas
Hidrolisis/oksidasi
Cahaya
Kegunaan Sebagai Pelarut
Wadah dan Dalam wadah tertutup baik . Wadah yang dapat membatasi
penyimpanan pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah kontaminasi
kegunaan pelarut.
b.7 Sorbitol
Struktur kimia
Kelarutan Tidak larut dalam klorofom, ether, sedikit larut metanol, larut
dalam etanol dan air
pH larutan 4.5-7.0
pKa
Titik lebur Bentuk Anhidrat : 110 1128C
PolimorfGamma : 97.78 C
Bentuk Metastabil : 938C
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis -
Stabilitas Stabil terhadap kering dan dingin
Panas
Hidrolisis/oksidasi
Cahaya
Kegunaan Humektan, plasticizer, agen penstabil, agenpemanis
Wadah dan Dapat disimpan dalam kaca, aluminium plastik, dan stainless baja
penyimpanan kontainer. Serta untuk injeksi dapat disterilkan oleh autoclaving.
Bahan massal bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam
wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering
5. Penyelesaian Masalah
1. Untuk menutupi rasa pahit aminophyllin, ditambahkan pemanis sirupus simpleks
sebagai pemanis.
2. Agar sediaan tidak terlalu encer maka ditambahkan propilenglikol untuk menambah
kekentalan sediaan
3. Sediaan dikemas dalam wadah atau botol coklat tertutup rapat agar zat aktif tetap
stabil
4. Pendekatan Formula (Formula Yang Diusulkan)
NO. Bahan Jumlah Fungsi Bahan Alasan Penambahan
1 Aminophyllin 20mg/5ml Zat aktif Aminophyllin dibuat
dalam sediaan larutan
karena aminophyllin
sukar larut dalam
etanol dan eter.
2 Sirup Simpleks 45 ml Zat Pemanis Karena zat aktif
(teofilin) yang
diunakan memiliki
rasa yang pahit maka
sebagai pemanis
dalam formula ini
digunakan sirup
simpleks
3. Vanilla essence 0.3 ml Zat Pengaroma Aminophyllin
berkhasiat untuk
spalsmolitikum
bronkial maka dalam
formula ini digunakan
Vanilla essence
sebagai pengaroma.
Aroma vanilla essence
yang segar diharapkan
dapat menimbulkan
rasa enak pada pasien
4. Green Color 5 ml Zat Pewarna Larutan yang dibuat
berwarna jernih
sehingga untuk
membuat warna yang
menarik maka
digunakan warna hijau
karena ini sesuai
dengan pengaroma
yang digunakan
5. Aquades , 105 ml Pelarut Digunakannya pelarut
etanol 15 ml campur air, alkohol
propilenglikol 30 ml dan propilenglikol
dikarenakan menurut
percobaan yang telah
dilakukan , zat
tersebut stabil satu
sama lain dalam
perbandingan tertentu
yaitu 70:10:20
5. Perhitungan
Contoh Perhitungan Dapar yang Digunakan
Jenis dapar/kombinasi Dapar fosfat
Target Ph 6
Kapasitas dapar 0,1
Perhitungan :
pKa = 7.09 Ka = 8,13 x 10-8
pH = 6 [H+] = 10-6 M
[asam]
6 = 7,09 log
[ garam]
[asam]
-1.09 = log
[ garam]
[asam]
= 1.09
[ garam]
K a [H3O ]
= 2.303 C x
(K a [H 3O ]) 2
0,1 8,13 108 106
2
C=
2,303 8,13 108 106
C = 0,62 M
0,62 = [asam] + [garam]
0,62 = 1,09 [garam] + [garam]
0,62 = 2,09 [garam]
[garam] = 0,30 M
Mr Natrium fosfat dibasik dodekahidrat = 358,08 g/mol
jumlah garam untuk Vol sediaan 150 ml = 0,30 x 0,15 x 358,08 = 16,11 g
[asam] = 0,33 M
Mr natrium fosfat monobasik dihidrat = 156,01 g/mol
Jumlah asam untuk Vol sediaan 150 ml = 0,33 x 0,15 x 156,01 = 7,72 g
Total dapar yang diperlukan = 16,11 g + 7,72 g = 23,83 g
= 60,864
6. Penimbangan
NO. Bahan Jumlah dalam Jumlah
formula penimbangan
1 aminophyllin 20 mg/5ml 20 mg/5ml x 100
ml= 400 mg
2 Syrup simplex 45 ml 45 ml
Vanilla essense 0,3 ml 0,3 ml
Green color 5 ml 5 ml
aquadest 105 ml 70/100 x 150
ml=104 ml
etanol 15 ml 10/100 x 150
ml=15 ml
propilenglikol 30 ml 20/100x 150
ml=30 ml
7. Prosedur Pembuatan
Dengan asumsi:
Volume pelarut adalah 150 mL
Volune pewarna dan pengaroma 5 mL
Volume etanol = 15 mL (diambil syarat maksimum karena fenobarbital larut
baik dalam etanol)
Volume gliserol = 30 mL (diambil syarat maksimum, karena berfungsi sebagai
kosolven dan pengawet)
Volume air = y mL
Volume propilen glikol = (150-5-15-20-y) mL = (110-y) mL
KD =
(. )+ (. )+ ( )+ (. )
( 80,4)+ (15 25,7)+ (30 43)+ ([110] 33)
60,864 =
150
ii. Suspensi
N Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Jumlah Hasil Syarat
o sampel pengamatan
1 Uji organoleptis Pengamatan secara 1
(warna, bau, visual.
rasa dan
kejernihan)
2 Uji pH suspensi Menentukan pH 1
larutan dengan pH-
meter yang telah
dibakukan dengan
larutan dapar tertentu.
3 Uji kecepatan Berdasarkan 1
sedimentasi kecepatan
partikel dalam pengendapan partikel
suspensi dalam suspensi akibat
adanya gaya gravitasi
bumi setelah
didiamkan selama
waktu tertentu (10,
20, 30, 60, 2 jam, 1
hari, 3 hari) dengan
menghitung rasio
tinggi endapan yang
terbentuk setelah
waktu tertentu
dengan tinggi sediaan
awal.
4 Penetapan Mengukur diameter 1
ukuran partikel partikel fasa
dan distrbusi terdispersi dalam
ukuran partikel suspensi dan
pasa terdispersi distribusi ukurannya.
5 Penentuan Menentukan densitas 1
densitas larutan larutan dengan
(FI IV, 1030) menimbang massa
larutan sebanyak
volume tertentu (10
mL) dengan
piknometer yang
kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui densitasnya
(aquadest) pada suhu
tertentu
6 Penentuan Mengukur tekanan 2
viskositas dan geser suspensi pada
sifat aliran beberapa kecepatan
suspensi putar tertentu.
dengan alat
Brokefield
7 Uji stabilitas Sediaan disimpan 1
sediaan pada temperatur
kamar untuk
mengamati lamanya
stabilitas sediaan.
iii. Suspensi rekonstitusi
N Jumlah Hasil
Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Syarat
o sampel pengamatan
1 Uji organoleptis Pengamatan secara 1 .
(warna, bau, visual.
rasa dan
kejernihan)
2 Uji pH suspensi Menentukan pH 1
setelah larutan dengan pH-
direkonstitusi meter yang telah
dibakukan dengan
larutan dapar tertentu.
3 Uji kecepatan Berdasarkan 1
sedimentasi kecepatan
partikel dalam pengendapan partikel
suspensi setelah dalam suspensi akibat
direkonstitusi adanya gaya gravitasi
bumi setelah
didiamkan selama
waktu tertentu (10,
20, 30, 60, 2 jam, 1
hari, 3 hari) dengan
menghitung rasio
tinggi endapan yang
terbentuk setelah
waktu tertentu
dengan tinggi sediaan
awal.
4 Penetapan Mengukur diameter 1
ukuran partikel partikel fasa
dan distrbusi terdispersi dalam
ukuran partikel suspensi dan
pasa terdispersi distribusi ukurannya.
5 Penentuan Menentukan densitas 1
densitas larutan larutan dengan
(FI IV, 1030) menimbang massa
larutan sebanyak
volume tertentu (10
mL) dengan
piknometer yang
kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui densitasnya
(aquadest) pada suhu
tertentu
6 Penentuan Mengukur tekanan 2
viskositas dan geser suspensi pada
sifat aliran beberapa kecepatan
suspensi dengan putar tertentu.
alat Brokefield
setelah
direkostitusi
7 Uji stabilitas Sediaan disimpan 1
sediaan pada temperatur
kamar untuk
mengamati lamanya
stabilitas sediaan.
8 Uji volume Pengukuran volume 30
terpindahkan sediaan dengan gelas
ukur.
9 Penetapan kadar Penetapan kadar zat 1
zat aktif aktif dengan metode
analisis yang sesuai
1 Waktu
0 rekonstitusi
v. Larutan
N Jumlah Hasil
Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Syarat
o sampel pengamatan
1 Uji organoleptis Pengamatan secara 1
(warna, bau, visual.
rasa dan
kejernihan)
2 Uji pH larutan Berdasarkan 1
perubahan warna
pada kertas pH
indikator yang
kemudian
dibandingkan dengan
warna standar pada
berbagai pH.
3 Penentuan Menentukan densitas 1 -
densitas larutan larutan dengan
(FI IV, 1030) menimbang massa
larutan sebanyak
volume tertentu (10
mL) dengan
piknometer yang
kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui
densitasnya
(aquadest) pada suhu
tertentu
4 Penentuan Mengukur waktu 2 -
viskositas yang dibutuhkan
larutan dengan oleh bola yang
alat Hoppler digunakan untuk
jatuh sejauh jarak
tertentu.
5 Uji stabilitas Sediaan disimpan 1
sediaan pada temperatur
kamar untuk
mengamati lamanya
stabilitas sediaan.
6 Uji volume Pengukuran volume 30
terpindahkan sediaan dengan gelas
ukur.
7 Penetapan kadar Penetapan kadar zat 1
zat aktif aktif dengan metode
analisis yang sesuai
vi. suppositoria
N Jumlah Hasil
Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Syarat
o sampel pengamatan
1 Uji organoleptis Pengamatan secara 1
(warna, bau,
bentuk/penampi visual.
lan)
Penampilan fisik
Suppositoria dibelah
secara longitudinal
kemudian diamati,
bagian internal dan
bagian eksternal harus
menunjukkan
penampakan yang
seragam
12. Kesimpulan :
13. Daftar Pustaka
Anonim. 1987. Formularium nasional edisi kedua. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Raymond C Rowe, Paul J Sheskey and Marian E Quinn. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Association.
EVALUASI SEDIAAN
Penentuan Bobot Jenis Larutan dengan Piknometer (FI IV p.1030)
a. Gunakan piknometer bersih dan kering
b. Timbang piknometer kosong
c. Timbang piknometer yang berisi air yang baru dididihkan
d. Timbang piknometer yang berisi sediaan larutan.
Wsediaan Wkosong
e. Bobot jenis sediaan = air
Wair Wkosong
Penentuan Organoleptis
a. Warna larutan diamati.
b. Bau larutan dicium.
c. Sediaan sediaan dirasakan.
Tinggi Sedimentasi
Hv/Ho (cm) 10 20 30 60 2 jam 1 hari 3 hari