Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR PUSTAKA
6. Shafri MA, Mat Jais AM. Therapeutic potential of haruan (channa striatus):
from food to medicinal uses. Mal. J. Nutr. 2012; 18(10): 125-136.
8. Nugroho M. Uji biologis ekstrak kasar dan isolat albumin ikan gabus
(Ophiocephalus striatus) terhadap berat badan dan serum albumin tikus
mencit. Jurnal Saintek Perikanan. 2013; 9 (1): 49-54.
10. Rizki A. Uji efek penyembuhan luka sayat emulsi fase minyak ekstrak ikan
gabus (Channa striata) pada tikus jantan wistar secara oral. Skripsi.
Universitas Tanjungpura Pontianak. 2016.
11. Indrawan MZ. Uji efek penyembuhan luka fase air ekstrak ikan gabus
(Channa striata) pada tikus putih jantan wistar yang diberi perlukaan. Skripsi.
Universitas Tanjungpura Pontianak. 2016.
61
12. Nicodemus.Uji efek penyembuhan luka sayat ekstrak ikan toman (Channa
micropeltes) secara oral pada tikus putih jantan wistar. Skripsi. Universitas
Tanjungpura Pontianak. 2016.
13. Ansel HC. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi keempat (Diterjemahkan
oleh: Farida Ibrahim). Jakarta: UI Press; 1985. Hal: 337.
14. Ciptanto S. TOP 10 ikan air tawar. Yogyakarta: Lily Publisher; 2010. Hal:
138-143.
15. Phen C, Thang TB, Baran E, Vann LS. Biological reviews of important
Cambodian fish species, based on fishbase 2004. Malaysia: Worldfish Center;
2005. Hal: 3.
16. Kordi, KMGH. Panduan lengkap memelihara ikan air tawar di kolam terpal.
Yogyakarta: Lily Publisher; 2010. Hal: 63-65.
17. Djuhanda T. Dunia ikan, bagian I, kehidupan ikan dalam ekosistem perairan di
Indonesia; 1981. Hal: 20.
18. Kriswantoro M. Mengenal air tawar. Jakarta: Karya Bani; 1986. Hal: 65-67.
19. Woodward M et al. Nutrition & wound healing: expert guide for healthcare
professionals. Nestle Nutrition Healthcare. 2009; 6-8.
21. Winarno FG. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama;
2002. Hal: 20.
23. Duthie IF, Barlow SM. Dietary lipid exemplified by fish oils and their n-3
fatty acid. Food Sci Tech. 1992; 6: 20-35.
24. Daud D, Mat Jais AM, Ahmad Z, Akim AMD, Adam A. Bol. Latinom.
Caribe. Plant. Med. Aromat. 2010; 9(5): 414-429.
25. Astawan M. Teknik ekstraksi dan pemanfaatan minyak ikan untuk kesehatan.
Buletin Teknologi dan Industri Pangan. 1998; 9(1): 44-51.
62
26. Collins N, Sulewski C. Omega-3 fatty acids and wound healing. Ostomy
Wound Management. 2011; 10-13.
28. Monteiro Ana PT, et al. Leukotriene B4 mediates neutrophil migration induced
by heme. The Journal of Immunology. 2011; 86: 6562-6567.
29. Hankenson KD, Watkins BA, Schoenlein IA, Allen KG, Turek JJ. Omega-3
fatty acids enhance ligament fibroblast collagen formation in association with
changes in interleukin-6 production. Proc. Soc. Exp. Biol. Med. 2000; 223(1):
88-95.
30. Piggot GM, Tucker BW. Science open new horizon for marine lipids in
human nutrition. Food Rev. 1987; 3(1-2): 105-138.
31. Prakoso YS. Pengaruh penggunaan silase ikan yang diolah secara biologis
dalam ransum terhadap performans ayam broiler. Thesis. Institut Pertanian
Bogor. 2001.
32. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2007. Hal: 3.
33. Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori dan praktek farmasi industri,
edisi ke-3. Jakarta: UI Press; 1994. Hal: 1092-1093, 1095.
34. Perdanakusuma DS. Anatomi fisiologi kulit dan penyembuhan luka. Surabaya:
Plastic Surgery Departement; 2007. Hal: 1-8.
35. Tranggono RI, Latifah F. Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama; 2007: Hal: 11-13, 30.
36. Syamshuhidayat R. Buku ajar ilmu bedah edisi revisi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 1997. Hal: 66-68.
37. Mansjoer A. Kapita selekta kedokteran. Edisi III. Jakarta: Penerbit Media
Aesculapius FKUI; 2000: Hal: 396.
39. Anief M. Ilmu meracik obat teori dan praktik, cetakan kelimabelas.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2010. Hal: 132-134.
63
43. Rahmanda A. Uji efek penyembuhan luka fase minyak ekstrak ikan toman
(Channa micropeltes) pada tikus putih jantan wistar yang diberi luka sayat.
Skripsi. Universitas Tanjungpura Pontianak. 2014.
44. Irwanda WF. Uji efek penyembuhan luka fase air ekstrak ikan toman (Channa
micropeltes) pada tikus putih jantan wistar yang diberi luka sayat. Skripsi.
Universitas Tanjungpura Pontianak. 2014.
45. Anief M. Farmasetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; Hal: 162.
46. Poedjiadi A. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI Press; 2006. Hal: 59-62, 115-
119.
49. Pramesti G. Kupas tuntas data penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo; 2014. Hal: 91.
51. Nugroho M. Isolasi albumin dan karakteristik berat molekul hasil ekstraksi
secara pengukusan ikan gabus (Ophiocephalus striatus). Jurnal Saintek
Perikanan. 2013; 9(1): 40-48.
52. Batubara PL. Farmakologi dasar, edisi II. Jakarta: Lembaga Studi dan
Konsultasi Farmakologi; 2008. Hal: 51-52.
54. Fekedulegn, et al. Area under the curve and other summary indicators of
repeated waking cortisol measurements. Physicomatic Medecine. 2007; 69:
651-659.
55. Soewolo dkk. Fisiologi manusia. Malang: Universitas Malang Press; 2003.
Hal: 22.
56. Dewi Ida Ayu LP, I Made Damriyasa, I Ketut Anom Dada. Bioaktivitas
ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus) terhadap periode epitelisasi
dalam penyembuhan luka pada tikus wistar. Indonesia Medicus Veterinus.
2013; 2(1): 5875.
57. Kartika Ronald W. Perawatan luka kronis dengan modern dressing. CDK-230.
2015; 42(7): 546-550.
58. Wocare Center. Buku Panduan Pelatihan Perawatan Luka, Edisi 1. Bogor:
Certified Wound Care Clinician Associate; 2012. Hal: 11.
59. Carville K. Wound care: manual 5th edition. Australian: Silver Chain Nursing
Assosiation; 2010. Hal: 45.