You are on page 1of 13

TEORI SISTEM

DALAM PELAYANAN KESEHATAN

A. KONSEP DASAR TEORI SISTEM


1. PENDAHULUAN
Pada era sekarang ini, kita hidup dalam organisasi yang terdiri dari berbagai
komponen didalamnya, seperti sifat mereka, interaksi antara mereka, dan derajat
organisasi yang lekat didalamnya. Organisasi seperti ini dianggap sebagai suatu
sistem karena kenaturalannya seperti organisme yang hidup, tersusun seperti
organisasi sosial. Oleh karena itu, kita tidak bisa memandang dan menjelaskannya
dalam bagian-bagiannya, akan tetapi bagian-bagian itu harus dijelaskan dalam arti
menyeluruh.
Teori sistem dapat dikatakan teori yang relatif baru. Teori ini muncul
sebagai reaksi positif terhadap administrasi klasik yang terlalu menekankan
pembagian tugas dalam melaksanakan suatu program. Suatu organisasi pada
dasarnya dibentuk oleh sekelompok manusia yang berinteraksi antara satu dengan
yang lainnya, maka munculah teori hubungan manusia serta teori perilaku yang
merupakan dasar dari Teori Sistem.
Teori sistem sangat penting dalam dunia keperawatan, karena dalam teori
sistem ini kita dapat mempelajari suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan
keseluruhan aspek sosial manusia, struktur masalah-masalah organisasi,
serta perubahan hubungan internal dan lingkungan di sekitarnya.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan yang terjalin pada perawat, dokter
atau tim kesehatan lain akan berhasil secara sempurna apabila ada sikap saling
menunjang dalam melakukan praktek keperawatan. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Dalam melakukan pelayanan kesehatan, keperawatan
merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan.
Para perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara berkualitas
bagi masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, sehingga tidak ada
perbedaan pendapat yang akan terjadi antara perawat dan pasien. Di samping itu,
dalam menerapkan prinsip- prinsip perubahan perawat harus menerapkannya secara
menyeluruh (holistik).
Salah satu kemajuan yang dicapai saat ini adalah kemajuan dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam bidang kesehatan dikenal dengan istilah
Sistem Informasi Kesehatan, yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan
dalam organisasi kesehatan. Sistem informasi menerima masukan data dan
instruksi, serta mengolah data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan
hasilnya. Model dasar sistem berupa masukan, pengolahan dan keluaran adalah
model yang sesuai bagi suatu kasus informasi yang paling sederhana. Oleh karena
itu, pengetahuan sistem dan pendekatan sistem dasar sangat penting untuk
dipelajari dalam sistem informasi kesehatan.

2. PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Beberapa definisi sistem :
Ludwig Von Bertalanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat
dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan.
Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan antara satu sama lain.
L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang
terdiri dari bagian-bagin dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
John-A. Beckett, sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.

Dari beberapa definisi di atas yang lebih jelas memaparkan sistem


adalah Gordon B. Davis dalam bukunya Managemen Development yang
menyatakan bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi
untuk mencapai beberapa tujuan. Dengan kata lain, suatu sistem bukanlah
merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dirakit secara sembarangan, tetapi
terdiri dari unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang
menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.
William A. Shorde dan Dan Voich J.R. dalam bukunya Organization and
Management menyebut enam ciri sistem sebagai berikut :
1) Perilaku berdasarkan tujuan tertentu: sistem terorientas ikan pada sasaran
tertentu.
2) Keseluruhan : keseluruhan melebihi jumlah semua bagian.
3) Keterbukaan : sistem saling berhubungan dengan sebuah sistem yang lebih
besar, yakni lingkungannya.
4) Transformasi : bagian-bagian yang beroperasi menciptakan sesuatu yang
mempunyai nilai.
5) Antar hubungan : berbagai macam bagian harus cocok satu sama lain.
6) Mekanisme kontrol : adanya kekuatan yang mempersatukan dan
mempertahankan sistem bersangkutan.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan


yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya,
negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk suetu negara dengan
rakyat sebagai penggeraknya. Kata sistem sering digunakan baik dalam
percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan
untuk banyak hal dan berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamin untuk mencapai
hasil yang diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagai
suatu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan
keseluruhan aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta
perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri
atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga
tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses berfungsi dalam memenuhi
tujuan yang hendak dicapai; dan Isi terdiri atas bagian yang membentuk suatu
sistem.

3. KOMPONEN SISTEM
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jika dalam suatu
sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya, maka
sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak
sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Komponen sistem terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik
dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

Feedback

Input Proses Output Dampak

Lingkungan

a) Input
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Masukan dapat
berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
b) Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suatu
masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut,
sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud
proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
c) Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam
sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan
yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
d) Dampak
Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi relatif
lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan
mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh
masyarakat.
e) Umpan Balik
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan
dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas
tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
f) Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan
kesehatan

Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen,


berikut :
a) Masukan
Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal
dari pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan
lingkungan dan fungsi fisiologis klien).
b) Hasil
Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses
keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau
tetap stabil sebagai hasil asuhan keperawatan.
c) Umpan balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang
bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil
menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan.
d) Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu,
penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi
tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu.

Layaknya semua sistem, proses keperawatan mempunyai tujuan. Yaitu


untuk mengatur dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan
keperawatan.

4. JENIS SISTEM
a) Sistem Terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses
keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan
lingkungan.
b) Sistem Tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak
berhubungan dengan lingkungan.

Tabel : Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup :


Sistem Terbuka Sistem Tertutup
1) Terjadi proses interaksi. 1) Tidak dipengaruhi dan
2) Terdapat masukan dari lingkungan. mempengaruhi lingkungan.
3) Terdapat proses transformasi 2) Tak ada masukan dari/dan
4) Keluaran (hasil) dikembalikan ke ke lingkungan.
lingkungan. 3) Proses tidak mengadakan
5) Bersifat dinamis. penyesuaian.
6) Terdapat proses terus menerus dalam 4) Tak ada alur umpan balik.
mengadakan penyesuaian. 5) Tak ada adaptasi terhadap
7) Hasil yang dicapai sesuai dengan lingkungan.
kebutuhan.
8) Mempunyai daya adaptasi terhadap
lingkungan & dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan.
9) Masukan terus berubah dengan akibat
proses terus berubah.
10) Menggunakan umpan balik.

5. TUJUAN SISTEM
Suatu sistem memiliki tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran
(objectives). Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran
(objektif) meliputi ruang lingkup yang sempit. Kalau suatu sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Karena suatu sistem dikatakan berhasil jika mencapai tujuan dan
dikatakan gagal jika tujuannya tersebut tidak tercapai.

B. PENDEKATAN SISTEM DALAM PELAYANAN KESEHATAN


Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik
itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat (menurut Lovey dan
Loomba). Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kesatuan
dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai
suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari
berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter,
atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada dimasyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting
dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat mamberikan
pelayanan secara berkualitas.

1. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN


Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari system pelatanan
kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan
akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan.

a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam
memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau
sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.
b. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk
perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang
masuk dalam tingkat perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi
BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk mencegah TB (Tuberculosis), DPT
(Difteri Pertusis Tetanus), Hepatitis, campak, dan lain-lain.
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini
dapat berupa kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara
individu maupun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan
terhadap meluasnya kasus.
d. Disability Limitation (Pembatasan Cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan dapat berupa perawatan
untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut dan
pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan serta mencegah kematian.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

2. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN


Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan
kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat
pelayanan kesehatan ini sangat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan
kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi
kesehatan, community based agency, dan hospice.

a. Rawat Jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit
yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat
inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik kesehatan, seperti
klinik dokter spesialis, klinik petawatan spesialis dan lain-lain.
b. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup
dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat rehabilitasi,
dan lain-lain.
c. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan
kepada klien yang sakit terminal, agar lebih tenang dan dapat melewati masa-
masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini biasanya digunakan dalam home
care.
d. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada
klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti
praktek perawatan keluarga dan lain-lain.

3. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,
pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan
subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut
memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat
diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk, yaitu primary health care
(pelayanan kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan
kesehatan tingkat kedua), dan tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat
ketiga). Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang
dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.

a. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)


Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat
yang memilki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat, tetapi
ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera.
Sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah kesehatan dasar.
b. Secundary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan
di pelayanan kesehatan utama.
c. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Tingkat pelayanan keehatan ini diguakan apabila tingkat pertama dan kedua
tidak lagi digunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau
spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit A atau B.

4. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYAN KESEHATAN


Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Pelayanan keperawatan oleh
tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan
keperawatan keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan
memberikan asuhan keperawatn secara umum pada pelayanan rujukan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat
memberikan asuhan keperwatan melalui pendekatan proses keperawatan anak.
Untuk lingkup keperawatan jiwa, perawat akan memberikan asuhan keperawatan
pada pasien gangguan jiwa dll.
5. FAKTOR YANG MEMPENAGARUHI PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan
terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik,
ekonomi dan politik.

a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru


Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan. Seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit
penyembuhannya, maka digunakanlah alat seperti laser, terapi pembuahan gen
dll. Maka pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan
butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.
b. Pergeseran nilai masyarakat
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Demikian juga sebaliknya, pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan
kesehatan, sehinnga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi system
pelayanan kesehatan.
c. Aspel legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntunan
hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi
pelayanan kesehatan dituntut harus memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional dengan memperhatikan norma dan etik yang ada dalam masyarakat.
d. Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang, maka pelayanan kesehatan lebih mudah
diperoleh dan di jangkau. Begitu sebaliknya, dengan orang yang tergolong
ekonomi rendah. Keadaan ekonomi ini akan mempengaruhi dalam sistem
pelayanan kesehatan.
e. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayan kesehatan. Kebijakan-
kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.
Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya adalah:
pemahaman tentang paradigma sehat, srategi professionalisme dalam segala
tugas, adanya JPKM dan desentralisai.
Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah menyusun misi
yang akan di jalankan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
diantaranya :
Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
Memelihara, meningkatkan melindungi kesehatan individu, keluarga,
masyarat dan lingkungan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
Meningkatkan kemandirian masyatakat hidup sehat

Dalam melaksanakan misi yang ada, keperawatan sebagai profesi dalam


bidang kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan
berorientasi pada paradigma sehat sesuai dengan paradigma keperawatan yang
dimiliki. Salah satunya adalah pembangunan kesehatan yang berorientasi
penyembuhan pada orang. Pemberian pelayanan kesehatan difokuskan pada
promotif dan preventif, agar dapat lebih meningkatkan dan memelihara
kesehatan. Sehingga akhirnya akan terjadi pola atau gaya hidup sahat pada
semua lapisan masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

E, Kast, Fremont dan E, Rosenzweig, James. Organisasi dan Manajemen 1. Bumi Aksara.
Jakarta. 2002.
Sutarto. Dasar-Dasar Organisasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.2006
http://www.utwente.nl/cw/theorieenoverzicht/Theory%20clusters/Organizational%20Com
munication/System_Theory.doc/, diakses tanggal 26 November 2015 pukul 23.00
wibLabel
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem diakses tanggal 26 November 2015 pukul 23.15
wib
http://file.upi.edu/Direktori/B%20%20FPIPS/LAINNYA/ANTON%20SUDARTONO/Sist
em%20Informasi%20Kepariwisataan/Bahan%20Ajar/Hand%20Out/SIK.pdf diakses
tanggal 26 Maret 2015 pukul 23.20 wib
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1392/1/sipil-muslim3.pdf diakses tanggal
26 Maret 2015 pukul 23.30 wib
http://m7apriandi.blogspot.com/2013/12/teori-sistem.html diakses tanggal 27 November
pukul 00.10 wib
http://1bs1keperawatan.blogspot.com/2013/09/teori-sistem.html diakses tanggal 27
November 2015 pukul 00.20 wib
https://www.scribd.com/doc/48400583/teori-sistem diakses tanggal 27 November 2015
pukul 00.25 wib.
http://nursingppni.blogspot.com/p/sistem-pelayanan.html diakses tanggal 27 November
2015 pukul 00.27 wib

You might also like