Professional Documents
Culture Documents
Fasilitator :
Nama Kelompok :
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i
akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa dengan judul KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI
REALITA (WAHAM). Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-
rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
Penulis
2i
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Faktor Presipitasi
Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita,
selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.
C. RENTANG RESPON didalamnya ada Pohon Masalah
Ada pun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan
sundeen, 1998 hal 302) :
Rentang respon
neurobiologis
Respon maladaptif
Respon adaptif
maladaptif
Gangguan proses
Pikiran logis Distorsi pikiran
III. pikir/delusi/waham
Persepsi akurat
IV. Ilusi
Halusinasi
V.
Emosi konsisten dengan Reaksi emosi berlebihan
Sulit brespon emosi
pengalaman atau kurang
Prilaku disorganisasi
Prilaku sesuai Prilaku aneh
Isolasi sosial
Berhubungan social Menarik diri
4
POHON MASALAH
D.PENENTUAN DIAGNOSA
5
TANDA MINOR (Linda Jual C)
Penurunan kognitif, termasuk deficit memori, abstraksi, pemecahan
masalah
Kecurigaan
Halusinasi
Delusi/Waham
Fobia
Obsesi
Konfusi/disorientasi
Perilaku ritualistic
Impulsivitas
Perilaku social yang tidak sesuai
Distraksibilitas (dapat dialihkan)
Kurangnya persetujuan validasi
6
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Keperawat Rasional
an Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubunga
komunikasi
n dengan
verbal
waham
TUK :
1. Klien dapat 1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina 1.1.1. Hubungan saling
membina mengungkapkan hubungan percaya sebagai
hubungan perasaannya dan saling percaya dasar interaksi
saling keadaan saat ini Salam yang terapeutik
percaya. secara verbal. terapeutik
Perkenalkan
diri
Jelaskan
tujuan
interaksi
Ciptakan
lingkungan
yang tenang
Buat
kontrak
yang jelas
Tepati
7
waktu
1.1.2. Jangan 1.1.2. Meningkatkan
membantah orientasi realita
dan dukung klien dan rasa
waham klien percaya klien
Katakan
perawat
menerima
dan yakin
Katakan
perawat
tidak
mendukung
1.1.3. Observasi 1.1.3. Waham harus
apakah dikenal terlebih
waham klien dahulu oleh
mengganggu perawat agar
aktivitas intervensi efektif.
sehari-hari
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat 2.1.1. Beri pujian 2.1.1. Memberikan hal
mengidentifi menunjukkan pada yang positif atau
kasi kemampuan penampilan pengakuan akan
kemampuan yang dan meningkatkan
yang dimilikinya. kemampuan harga diri klien.
dimiliki klien yang
realitas.
Klien dapat
2.1.2. Diskusikan 2.1.2. Meningkatkan/me
menyebutkan
dengan klien ngingatkan
kelemahan yang
8
ada pada dirinya. kemampuan kembali
yang dimiliki pengetahuan dan
pada waktu kemauan klien
lalu dan saat
ini yang
realistis.
9
agar klien tidak meningkat.
tidak
mempunyai
waktu untuk
menggunakan
wahamnya.
4. Klien dapat 4.1. Klien dapat
4.1.1. Untuk
berhubungan bercerita/sesuai 4.1.1.Berbicara
menghindari
dengan dengan realitas. dengan klien
waham
realitas dalam konteks
realitas.
4.1.2. Agar klien dapat
4.1.2.Sertakan klien berorientasi
dalam terapi dengan realitas.
aktivitas
kelompok
4.1.3. Meningkatkan
4.1.3.Berikan pujian
harga diri klien
terhadap
sehingga berani
tindakan
bergaul dengan
positif yang
lingkungannya.
dilakukan oleh
klien
5. Klien dapat 5.1.1. Untuk mencegah
5.1. Setelah 2 kali
dukungan terjadinya kembali
pertemuan klien 5.1.1. Diskusikan
dari keluarga dengan waham.
dapat membina
hubungan dan keluarga
keluarga Gejala
waham
Cara
merawatnya
10
Lingkungan
keluarga,
follow up
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan
kebesaran
dengan orang
berhubunga
lain tanpa 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan 1.1.1.Mengidentifikasi
n dengan
merasa rendah menyebutkan dengan klien hal-hal positif yang
harga diri
diri kemampuannya kelebihan dimiliki klien
rendah
yang ada setelah yang ada pada
kronis
1x pertemuan. dirinya.
TUK : 1.1.2.Menghadirkan
1.1.2 Beritahu klien
1.2.Klien dapat realitas yang ada
1. Klien dapat bahwa
menyukai
11
memperluas kelemahan pada manusia tidak pada diri klien
kesadaran dirinya dan ada yang
diri menjadi halaman sempurna,
untuk mencapai semua
keberhasilannya. memiliki
kelebihan dan
kekurangan.
12
yang
dimilikinya.
2.1.3.Memberi
2.1.3. Beri penghargaan
reinforcement terhadap perilaku
positif positif.
terhadap
keberhasilan
yang telah 3.1.1.Mengingatkan
dicapai. klien bahwa ia
3. Klien dapat 3.1. Klien dapat
tidak selalu gagal.
mengevalua menyebutkan 3.1.1. Bantu klien
si dirinya. keberhasilan mengidentifik
yang pernah asikan atau
dialaminya. keinginan
yang berhasil 3.1.2.Memberi
dicapainya. kesempatan untuk
menilai dirinya
3.1.2. Kaji
sendiri.
bagaimana
perasaan klien
dengan
keberhasilann
ya tersebut. 3.2.1.Mengetahui sejauh
mana kegagalan
3.2.1. Bicarakan
tersebut
kegagalan
mempengaruhi
yang pernah
klien.
dialami klien
dan sebab-
sebab
terjadinya
kegagalan. 3.2.2.Mengetahui
3.2. Klien dapat
13
menyebut koping yang
kegagalan yang 3.2.2. Kaji selama ini yang
pernah bagaimana digunakan oleh
dialaminya. respon klien klien
terhadap
kegagalan
tersebut dan
cara
4.1.1.Klien tetap realistis
mengatasi.
4.1. Klien dapat terhadap
4. Klien dapat 4.1.1. Bantu klien
menyebutkan kemampuan yang
membuat untuk
tujuan yang ingin dimilikinya.
rencana merumuskan
dicapai setelah 1
yang tujuan yang 4.1.2.Mempertahankan
kali pertemuan.
realistis ingin dicapai. klien untuk tetap
4.1.2. Diskusikan realistis
dengan klien
tujuan yang
ingin dicapai. 4.1.3.Agar prioritas
yang dipilih sesuai
4.1.3. Bantu klien kemampuan
memilih
prioritas
tujuan yang 5.1.1.Memberikan
5.1 Keluarga dapat
5. Klien akan dicapai. kesempatan pada
berespon dan
mendapat 5.1.1. Anjurkan klien untuk sukses.
memperlakukan
dukungan pada keluarga
klien secara
dari untuk
tepat.
keluarga memberi
untuk kesempatan
meningkatk berhasil pada
an harga klien. 5.1.2.Membantu
14
dirinya. 5.1.2. Anjurkan meningkatkan
keluarga harga diri
untuk
menerima
klien apa 5.1.3.Meningkatkan
adanya. interaksi klien
5.1.3. Anjurkan dengan keluarga
keluarga klien
untuk
melibatkan
klien setiap
pertemuan
dalam
keluarga.
ii
15
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan
Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,
selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah
dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut
jabatan klien.
16
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien
belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.
Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak memiliki seorang
anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan
adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa
dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan
Masalah keperawatan :
V. Fisik
17
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.
18
2. Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.
b. Identitas
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.
d. Ideal diri
e. Harga diri
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.
3. Hubungan Sosial
19
4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
a. Penampilan
Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku
b. Pembicaraan
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak
dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan
pertanyaan perawat.
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.
20
e. Interaksi selama wawancara
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain
g. Isi pikir
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
21
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
c. Mandi
e. Mekanisme koping
22
BAB IV
ANALISA DATA
Masalah
No Data
Keperawatan
Data Objektif :
Data Objektif :
23
Kadang membisu
Sering tidak nyambung ketika
menjawab
Data Objektif :
Kurang rapi
Baju kusut
Rambut ada ketombe
Data Objektif :
24
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT
Diagnosa Keperawatan :
kebesaran.
4. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
25
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Kemuning
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubungan
komunikasi verbal
dengan waham
TUK :
1.2. Klien dapat 1.2.1. Bina hubungan saling percaya 1.1.4. Hubungan saling percaya sebagai
7. Klien dapat
mengungkapkan Salam terapeutik dasar interaksi yang terapeutik
membina hubungan
perasaannya dan Perkenalkan diri
saling percaya.
keadaan saat ini Jelaskan tujuan interaksi
secara verbal. Ciptakan lingkungan yang
tenang
Buat kontrak yang jelas
Tepati waktu
1.2.2. Jangan membantah dan
1.1.5. Meningkatkan orientasi realita
dukung waham klien
klien dan rasa percaya klien
Katakan perawat menerima
26
dan yakin
Katakan perawat tidak
mendukung
1.2.3. Observasi apakah waham 1.1.6. Waham harus dikenal terlebih
klien mengganggu aktivitas dahulu oleh perawat agar intervensi
sehari-hari efektif.
2.1.4. Beri pujian pada penampilan 2.1.4. Memberikan hal yang positif atau
8. Klien dapat Klien dapat
dan kemampuan klien yang pengakuan akan meningkatkan
mengidentifikasi menunjukkan
realitas. harga diri klien.
kemampuan yang kemampuan
dimiliki yang 2.1.5. Meningkatkan/mengingatkan
dimilikinya. kembali pengetahuan dan kemauan
2.1.5. Diskusikan dengan klien
Klien dapat klien
kemampuan yang dimiliki
menyebutkan 2.1.6. Untuk mengetahui sampai dimana
pada waktu lalu dan saat ini
kelemahan yang kebutuhan waham klien
yang realistis.
ada pada dirinya. 2.1.6. Jika klien selalu bicara
tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan
waham tidak ada.
27
9. Klien dapat 3.2. Klien dapat 3.2.1. Observasi kebutuhan klien 3.1.4. Untuk mengetahui apa kebutuhan
mengidentifikasi menjelaskan sehari-hari. klien.
kebutuhan yang semua 3.1.5. Untuk mengidentifikasi apa yang
tidak terpenuhi kebutuhan yang menjadi kebutuhan klien dan
3.2.2. Diskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi. pemecahan masalahnya.
tidak terpenuhi baik selama di
3.1.6. Agar waham klien tidak
rumah maupun di rumah
meningkat.
sakit.
3.2.3. Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
28
11. Klien dapat 5.2. Setelah 2 kali 5.2.1. Diskusikan dengan keluarga 5.1.2. Untuk mencegah terjadinya
dukungan dari pertemuan klien tentang : kembali waham.
keluarga dapat membina Gejala waham
hubungan dan Cara merawatnya
dukungan dari Lingkungan keluarga,
keluarga follow up
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa
berhubungan
merasa rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis
29
TUK : 1.3. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien 1.1.1.Mengidentifikasi hal-hal positif
menyebutkan kelebihan yang ada pada yang dimiliki klien
6. Klien dapat
kemampuannya dirinya.
memperluas 1.1.2.Menghadirkan realitas yang ada
yang ada setelah
kesadaran diri 1.1.2. Beritahu klien bahwa pada diri klien
1x pertemuan.
7. Klien dapat manusia tidak ada yang
1.4.Klien dapat
menyelidiki dirinya sempurna, semua memiliki
menyukai
8. Klien dapat kelebihan dan kekurangan.
kelemahan pada
mengevaluasi
dirinya dan 1.1.3. Anjurkan klien untuk lebih
dirinya. 1.1.3.Memberi kesempatan berhasil lebih
menjadi halaman meningkatkan kelebihan yang
9. Klien dapat tinggi.
untuk mencapai ada pada dirinya.
membuat rencana
keberhasilannya.
yang realistis
10. Klien
mendapat dukungan 2.2. Klien dapat 2.1.1. Diskusikan dengan klien ideal
dirinya, apa harapan selama di 2.1.1.Untuk mengetahui sampai dimana
dari keluarga untuk menyebutkan
rumah sakit, rencana klien realitis dari harapan klien
meningkatkan harga cita-cita dan
dirinya. harapan yang setelah pulang dan apa cita-
sesuai dengan cita yang ingin dicapai.
kemampuan 2.1.2.Membantu klien membentuk
2.1.2. Bantu klien mengembangkan
setelah 1 x harapan yang realistis
antara kemampuan yang
pertemuan.
dimilikinya. 2.1.3.Memberi penghargaan terhadap
perilaku positif.
2.1.3. Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.
30
3.3. Klien dapat 3.1.1. Bantu klien
menyebutkan mengidentifikasikan atau
3.1.1.Mengingatkan klien bahwa ia tidak
keberhasilan keinginan yang berhasil
selalu gagal.
yang pernah dicapainya.
dialaminya. 3.1.2.Memberi kesempatan untuk
3.1.2. Kaji bagaimana perasaan
3.4. Klien dapat menilai dirinya sendiri.
klien dengan keberhasilannya
menyebut
tersebut. 3.2.1.Mengetahui sejauh mana kegagalan
kegagalan yang
pernah tersebut mempengaruhi klien.
3.4.1. Bicarakan kegagalan yang
dialaminya. pernah dialami klien dan 3.2.2.Mengetahui koping yang selama ini
sebab-sebab terjadinya yang digunakan oleh klien
kegagalan.
3.4.2. Kaji bagaimana respon klien
terhadap kegagalan tersebut
dan cara mengatasi.
31
5.1 Keluarga dapat 5.1.1.Memberikan kesempatan pada
berespon dan klien untuk sukses.
5.1.4. Anjurkan pada keluarga
memperlakukan
untuk memberi kesempatan 5.1.2.Membantu meningkatkan harga
klien secara
berhasil pada klien. diri
tepat.
5.1.5. Anjurkan keluarga untuk
5.1.3.Meningkatkan interaksi klien
menerima klien apa adanya.
dengan keluarga klien
5.1.6. Anjurkan keluarga untuk
melibatkan klien setiap
pertemuan dalam keluarga.
32
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
30/8/2009 TUK I 1. Salam terapeutik Selamat siang pak (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka dipanggil H
Memperkenalkan diri
13.00-13.30 Berjabat tangan O : Suara pelan
Duduk bersebelahan Bicara spontan
Membuat kontrak
Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling percaya
33
diri Bapak. A : Waham klien telah diketahui dan
Menyimpulkan kemampuan selama interaksi mengidentifikasi apa yang menjadi
Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah sebagai kemampuan klien
seorang tempat konsultan masalah pertanian, bapak
orang yang hebat !!, hanya saja karena mobil belum P : Pertemuan berikutnya klien dapat
diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di sini. menjelaskan semua apa yang menjadi
Mengakhiri pertemuan Baiklah pak pertemuan kita kebutuhan klien.
cukup sampai di sini.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
34
TUK 4 Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi sekali. S : Klien bercerita saya dulunya hampir
Bapak masih ingat kontrak kemarin ? tertangkap di Malaysia karena membawa
Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang realitas intan emas dan berlian untuk presiden
pada hari ini.
Menganjurkan klien untuk bermain dan bergabung O : Semangat
bersama teman-teman klien yang lainnya. Kontak mata
Memberi pujian terhadap tindakan yang dilakukan
pasien. Banyak berbicara tentang kelebihan yang
Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah kita dimiliki.
bicarakan sesuai kontrak ?
Mengobservasi responden verbal dan non verbal di saat A : Klien belum dapat berhubungan dengan
ini. realitas dan perlu ditingkatkan lagi
Mendiskusikan dengan klien macam-macam obat yang P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
dimakan CPZ (warnanya kuning orange, Heximer pada intervensi yang sama perlu
(warna kuning), Codameg (warna biru) dimakan 3x ditingkatkan
sehari.
Selamat siang Bapak ? sudah makan siang ? dan S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
TUK 5 bentuk dan nama obat serta dosis untuk
sudahkah bapak minum obat ?
dimakan
Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah Bapak O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan
masih ingat, kita sedang ingin membicarakan apa ? oleh perawat
waktu 15 menit.
Mengobservasi respon verbal dan non verbal. Menanyakan satu persatu obat yang
Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien, bapak dikenal
sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti jika
35
tidak punya mobil Bapak akan turun dari jabatan, bapak A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan dan dan guna obat
tidak mempunyai pekerjaan tetapi mereka masih dapat
menjalani kehidupan. P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat mulai
dapat menerima penjelasan dari perawat
Mengakhiri pertemuan dan menyepakati pertemuan
besok.
36
TUK 7 Menyampaikan salam terapeutik selamat pagi Bapak ! S : Saya ingin cepat pulang dan saya ingin
lagi nonton acara apa ? membeli sebuah mobil dan melanjutkan
Mengevaluasi TUK sebelumnya. kuliah.
Memberi pujian atas kemampuan yang dimilikinya.
Membantu membuat rencana realistik sesuai O : Bicara lancar
kemampuan klien Kontak mata lama
Mendiskusikan kegiatan yang biasa dilakukan secara
nyata. A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya
Mendorong klien untuk melaksanakan rencana yang dan perlu ditingkatkan lagi.
telah dibuat, mulai nanti sore Bapak sudah bisa
melaksanakan jadwal yang telah kita buat. P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak
Pertemuan siang ini kita sudah cukup bagus, Bapak pertemuan berikutnya.
sudah dapat membuat jadwal yang telah kita buat
37
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau kehilangan
minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan
Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang
tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata.
4.2 Saran
Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses penyembuhan dan
mampu merawat pasien di rumah agar tidak kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar
pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan harga diri pasien serta
kepercayaan pasien.
38
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. Jakarta
: PT. Fajar Interpratama.
39