You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita hamil dan janinnya rentan terhadap banyak infeksi dan penyakit
infeksi. Beberapa penyakit ini mungkin cukup serius dan mengancam nyawa
bagi ibu, sementara yang lain menimbulkan dampak besar pada neonates karena
besarnya kemungkin infeksi pada janin (Obstetri William. 2005).

Bakteri, virus dan parasit dapat memperoleh akses ke plasenta saat tahap
viremia, bakterimia, atau parasitemia infeksi pada ibu. Mikroorganisme juga
dapat menembus selaput ketuban yang utuh. Infeksi pada janin mungkin terjadi
pada awal kehamilan dan menyebabkan stigmata yang nyata saat lahir.
Sebaliknya, organism mungkin mengolonisasi dan menginfeksi janin saat
persalinan dan kelahiran (Obstetri William. 2005).

Efek infeksi virus terhadap kehamilan bergantung pada apakah virus dapat
melewati barier plasenta (Mochtam rustam. 1998).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Infeksi Kehamilan?


2. Bagaimana siklus Infeksi Kehamilan?
3. Apakah definisi dari gangguan dalam Infeksi Kehamilan?
4. Apakah definisi dari macam macam gangguan dalam Infeksi Kehamilan?
5. Bagaimana patofisiologi dari macam macam gangguan dalam Infeksi
Kehamilan?
6. Bagaimana manifestasi klinis gangguan dalam Infeksi Kehamilan?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa/i dapat memahami Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
Dengan Penyakit Infeksi Kehamilan
1.3.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui Konsep medis dari Penyakit Infeksi
Kehamilan
Agar mahasiswa mampu memahami pengkajian pada pasien dengan
Penyakit Infeksi Kehamilan
Agar mahasiswa mampu memahami diagosa pada pasien dengan Penyakit
Infeksi Kehamilan
Agar mahasiswa mampu memahami Intervensi pada pasien dengan
Penyakit Infeksi Kehamilan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.2 Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

2.2.1 Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh

lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,

ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. Kanker servik

adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus, suatu

daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim

yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).

Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah

tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian

terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker

serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidak

terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan

disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).

3
Penyebab Kanker serviks

Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang

dapat menyebabkan kanker.

Tanda/gejala dari Kanker Serviks.

a) Pendarahan setelah senggama/berhubungan

b) Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.

c) Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.

d) Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.

e) Nyeri ketika berhubungan seksual.

2.2.2 Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri,

parasit atau jamur (Manuaba,2001) Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina

terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)

4
Penyebab dari Vaginitis

1. Jamur

Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa

gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih

kekuning-kuningan dengan bau yang khas.

2. Bakteri

Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut

bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan

beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-

ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.

3. Virus

Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,

condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.

Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka

melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan

condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang

sering menyerang ibu hamil

4. Parasit

Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang

menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau

kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.

Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-

5
meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain

sebagainya.

Tanda dan Gejala :

1) Pruritus vulvae

2) Nyeri vagina yang hebat

3) Disuria eksterna dan interna

4) Rash pada vulva

5) Eritematosa

6) Sekret khas seperti keju lembut.

7) Secret banyak dan bau busuk

8) Edema vulva

9) Vagina berbau busuk dan amis

10) Perdarahan pervaginam

11) Dispareunia

2.2.3 Bartolinitis

Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat

menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,

pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga

dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

6
Penyebab Bartolinitas

1) Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.

2) Jamur : kandida albikan.

3) Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.

4) Bakteri : neiseria gonore.

Tanda/Gejala Bartolitis

1) Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam

kelenjar, nyeri tekan.

2) Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau

duduk,juga dapat disertai demam

3) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan

gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air

kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.

4) Terdapat abses pada daerah kelamin

5) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur

dengan darah.

7
2.2.4 Kista Ovarium

Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik

atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang

paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang

cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat

menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all,

1999).

Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari

pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ). Kista

ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau

korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium

ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).

Panyebab Kista Ovarium

Gaya hidup tidak sehat.

a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

8
b. Zat tambahan pada makanan

c. Kurang olah raga

d. Terpapar denga polusi dan agen infeksius

e. Sering stress

f.

Faktor genetik

Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu

yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan

yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,

protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :

a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.

b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.

c. nyeri saat bersenggama.

d. perdarahan.

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haid

b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau

sering berkemih.

c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang

menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.

d. Nyeri saat bersenggama.

Pada stadium lanjut :

9
a. Asites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam

rongga perut (usus dan hati)

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,

d. Gangguan buang air besar dan kecil.

e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

2.3 Pengkajian.

2.3.1 Pola sehat sakit

Riwayat penyakit sekarang : PQRST

QRiwayat penyakit terdahulu : Apakah klien pernah atau sedang mengalami penyakit

kelamin.

2.3.2 Pola aktivitas sehari hari

a. Nutrisi : Kaji pola nutrisi klien apakah klien mengalami mual, muntah

atau anoreksia berhubungan dengan adanya rasa nyeri dan adanya

inflamasi.

b. EliminasiPerubahan pola eliminasi berkemih biasanya ; terjadi

penurunan frekuensi / oliguri

c. Istirahat / tidur

b) Apakah klien mengalami gangguan tidur, keletihan, kelemasan, malaise

dikarenakan adanya inflamasi dan adanya rasa nyeri.

c) Apakah klien mengalami gangguan tidur karena ansietas / ketakutan terhadap

penyakitnya

10
2.3.3 Riwayat psikologis

Kaji bagaimana status emosi, gaya komunikasi, konsep diri, dan gambaran

diri klien berhubungan dengan penyakit yang dideritanya.

2.3.4 Riwayat social ekonomi

Pengkajian riwayat social ekonomi dapat memberikan sedikit gambaran

penyakit klien. Misalnya yang suka berganti ganti pasangan dapat mudah terkena

uretritis karena ia mudah terkena penyakit kelamin.

2.3.5 Riwayat kep

Fisiologis

a. Apakah klien mempunyai kelainan/penyakit yang dapat menyebabkan

gangguan dalam sistem reproduksi pria, misal; DM, PMS, Hipertensi,

dll.

b. Apakah klien mendapat pengobatan/pengetahuan tentang yang dapat

mengganggu sistem reproduksi, misal : terapi obat antihipertensi dgn

efek samping disfungsi ereksi, riwayat konsumsi alkohol dan perokok.

Perkembangan

Apakah klien beresiko tinggi karena usia atau situasi sosial, misal; lansia.

Psikologis

Adanya masalah perilaku atau emosional yang dapat meningkatkan resiko

gangguan pada sistem reproduksinya, Misal menyangkal adanya gejala PMS,

disfungsi ereksi, depresi.

11
Sosial kultural

Adakah faktor sosial, budaya, finansial, atau pendidikan yg menempatkan

klien pada peningkatan resiko atau mempengaruhi kemampuan untuk mematuhi

arahan tenaga medis, Misal Klien hanya mampu memenuhi resep obat tingkat rendah

tapi tidak mampu memenuhi resep dengan biaya yang lebih mahal.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya

secara internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi

yang mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi

alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar yang masing-

masing alat reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan dalam makalah

ini.

Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada salah satu system

Reproduksi dapat berakibat buruk pada kelangsungan hidup dan keturunan kita.

Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses terjadinya

dan penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.

3.2 Saran

3.2.1 Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan

mempelajari lebih dalam tentang sistem reproduksi pada

manusia karena sistem reproduksi ini sangat penting bagi

kelangsungan hidup agar tetap lestari.

3.2.2 Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing

mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami

dengan mudah tentang konsep materi ini. Dan yang paling

13
penting adalah setelah mempelajari materi ini mahasiswa/i tidak

mengarah kepada hal-hal yang negatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.
Burns, August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yayasan
Essentia Medica: Yogyakarta.
Masland, Robert, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui Remaja tentang Seks. Bumi
Aksara: Jakarta.
Shreeve, Caroline. 1993. Sindrom Pramenstruasi. Arcan Penerbit Umum: Jakarta.
Tan, Anthony. 2002. Wanita dan Nutrisi. Bumi Aksara: Jakarta.
Werner, David, dkk. 1999. Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter. Yayasan
Essentia Medica dan Andi Offset: Yogyakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo: Jakarta.
Winiastri, Virnye, dkk. 2002. Pengalaman Materi Membantu Remaja Mengatasi
Dirinya. Deputi Bidang KB dan Kespro BKKBN: Jakarta.

15

You might also like