Professional Documents
Culture Documents
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya:
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien; dan
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal
terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi: (1) perumusan strategi (strategy
formulation), (2) perencanaan strategik (strategic planning), (3) penganggaran, (4)
operasional (pelaksanaan anggaran), dan (5) evaluasi kinerja. Saluran komunikasi informal
dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau melalui
metoda management by walking around.
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah
dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung
jawab manajemen puncak (top management). Perumusan strategi dapat bersifat tidak
sistematis dan tidak harus kaku.
Perumusan strategi yang dihasilkan dari proses perumusan srategi merupakan strategi global
(makro) atau dalam perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi makro tersebut
kemudian dijabarkan (break down) menjadi strategi lebih mikro dalam bentuk program-
program, kegiatan, atau proyek.
dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang. Berdasarkan analisis
SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi terbaik untuk mencapai tujuan
organisasi.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas lima
komponen dasar, yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekuitf
organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
Sementara itu Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi proses
perumusan strategi, yaitu:
Perencanaan strategik sangat penting bagi organisasi. Manfaat perencanaan strategik bagi
organisasi, antara lain:
2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan,
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal
(efektf dan efisien),
4. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action),
5. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara lebih
jelas, dan
Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi antara manajer
puncak dengan manajer level bawahnya. Adanya komunikasi ini akan memungkinkan
terjadi persetujuan antara manajer puncak dengan manajer level bawah mengenai strategi
terbaik untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Hal ini akan mendorong
terwujudnya goal congruence.
https://santigustiani.wordpress.com/2009/10/30/sistem-pengendalian-manajemen-sektor-publik/