Professional Documents
Culture Documents
Konstruksi Statis tak tentu adalah : suatu konstruksi yang tidak dapat
diselesaikan dengan 3 persamaan keseimbangan yaitu :
M = 0V = 0 ; H = 0
Contoh :
A. Balok menerus 1perletakan sendi dan yang lainnya rol
H1 1 2 3 4
V1 V2 V3 V4
L1 L2 L3
Idealisasi balok di atas berupa satu perletakan sendi dan yang lainnya rol
sehingga reaksi perletakan yang timbul sebanyak 5 reaksi perletakan
yaitu :
Perletakan 1 (sendi) : 2 buah yaitu H1 dan V1
Perletakan 2 (rol) : 1 buah yaitu V2
Perletakan 3 (rol) : 1 buah yaitu V3
Perletakan 4 (rol) : 1 buah yaitu V4
P
M1
H1 1 2 3 4
V1 V2 V3 V4
L1 L2 L3
Idealisasi balok di atas berupa satu perletan sendi dan yang lainnya rol
sehingga reaksi perletakan yang timbul sebanyak 6 reaksi perletakan
yaitu :
H1 1 2 H2
V1 V2
Konstruksi statis tak tentu luar derajat 1
b. Pelengkung jepit
M2
M1
H1 H2
V1 V2
c. Portal 2 sendi
H1 1 (sendi) 2 H2
(sendi)
V1 V2
M1 M2
H1 H2
e. gantungan
kabel/baja
H1 1 2
(sendi) (Rol)
V1 V2
f. Sokongan
H1 1 2
(sendi) (Rol)
beton
V1 V2
g. Rangka batang
Bukan simpul
H1 H2
V1 V2
Metode yang lainnya akan dibahas lebih lanjut pada Analisa Struktur II
dan III
Seiring dengan jumlah reaksi kelebihan yang harus dihitung maka setiap
peninjauan perletakan yang dianggap akan terjadi reaksi kelebihan akan
menghasilkan 1 persamaan dengan variabel sebanyak reaksi kelebihan
yang akan dihitung. Dengan kata lain untuk konstruksi statis tak tentu
luar derajat 1 maka harus disusun 1 persamaan dengan 1 variabel reaksi
kelebihan, konstruksi statis tak tentu luar derajat 2, disusun 2 persamaan
dengan variabel masing-masing 2 reaksi kelebihan dan seterusnya.
Contoh :
q=1 t/m
A B
EI
L=4m
Hitung :
a. Reaksi Perletakan (RA, RB, MA, AH)!
b. Gambarkan benda bebas (free body) struktur balok tersebut
c. Gambar Bidang Momen
d. Gambarkan bidang Gaya Lintang
Penyelesaian :
I. Diselesaikan dengan metode konsisten Deformasi dengan
prinsip lendutan pada perletakan B = 0
q=1,5 t/m
A B
EI
L=4m
q=1,5 t/m
B (Perletakan B
dihilangkan)
A (Beban Luar tetap)
EI Bo
L=4m
+
B
B (Perletakan B diganti RB)
A (Beban luar
dihilangkan)
EI
RB (Arah dimisalkan)
L=4m
ql 4
a. Bo (rumus lendutan diujung kantilver akibat beban merata
8 EI
penuh)
1,5.44 384 48
Bo
8 EI 8 EI EI
RBl 3
b. B ' (rumus lendutan diujung kantilver akibat beban terpusat RB)
3EI
RB .43 64 RB
Bo
3EI 3EI
B =0
BoB = 0
48 64 RB
- =0 48 - 21,333.RB = 0 48 = 21,333.RB
EI 3EI
48
RB= = +2,25 ton (Z) sesuai dengan
21,333
pemisalan
MA + .q.L2 RB.L =0
MA + .1,5.4 2,25.4
2
=0
MA + 12 9 = 0 --- MA = -12 + 9 = -3 ton.meter
MA = 3 ton.meter ( )
Jadi MA = 3 ton.meter ( )
A B
EI
L=4m
C. BIDANG MOMEN
A B
EI
L=4m
.3 = 1,5 tm
(-) (+)
3 tm
Bidang M
3 1,5 = 1,5 tm
1/8.q.L2 = 1/8.1,5.42 = 3 tm
2,25 ton
(+)
Bidang D
(-)
3,75 ton
q=1,5 t/m
A B
EI
L=4m
q=1,5 t/m
B (Jepit di A diganti sendi)
A (Beban Luar tetap)
o EI
L=4m
MA
B (di A dikerjakan MA)
A (Beban luar
dihilangkan)
EI
L=4m
ql 3
a. Ao (rumus putaran sudut akibat beban merata penuh pada
24 EI
konstruksi 2 tumpuan)
1,5.43 96 4
Ao
24 EI 24 EI EI
M Al
b. A' (rumus putaran sudut di A akibat Momen pada perletakan A)
3EI
M A .4 4 M A 1,333.M A
A'
3EI 3EI EI
A 0
A0 A ' = 0
4 4 MA
- =0 12 4.MA = 0 12 = 4.MA
EI 3EI
12
MA = = +3 tm ( ) sesuai dengan
4
pemisalan
MA + .q.L2 RB.L =0
MA + .1,5.4 2,25.4
2
=0
MA + 12 9 = 0 --- MA = -12 + 9 = -3 ton.meter
MA = 3 ton.meter ( )
Jadi MA = 3 ton.meter ( )
A B
EI
L=4m
C. BIDANG MOMEN
A B
EI
L=4m
.3 = 1,5 tm
(-) (+)
3 tm
Bidang M
3 1,5 = 1,5 tm
1/8.q.L2 = 1/8.1,5.42 = 3 tm
2,25 ton
(+)
Bidang D
(-)
1,75 ton