You are on page 1of 15

Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa

atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu


Ruangan
Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya
Yang Kita Butuhkan?
Pertanyaan ini sering muncul saat kita hendak memilih lampu untuk penerangan di rumah : Berapa besar watt lampu
yang dibutuhkan atau berapa banyak lampunya?
Jika cahaya lampunya melebihi kebutuhan maka mata akan cepat lelah karena silau dan tentunya akan terjadi
pemborosan penggunaan energi listrik. Tapi jika cahaya lampunya kurang maka mata juga akan cepat lelah karena
harus bekerja keras untuk dapat melihat dengan baik.
Artikel ini mencoba untuk memberikan langkah praktis untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin hasilnya bisa
saja tidak tepat, karena bicara mengenai pencahayaan ini adalah bicara mengenai rasa. Ada yang merasa nyaman
dengan cahaya terang dan juga sebaliknya. Tetapi terlepas dari itu semua, semoga artikel ini bisa membantu anda
untuk mendapatkan penerangan yang baik.

Konsep Dasar Yang Harus Dipahami


Untuk bisa menhitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, kita harus memahami dulu beberapa istilah yang
digunakan dalam pencahayaan. Yaitu istilah Candela, Lumen dan Lux.

Candela
Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin mempunyai sifat menyebar.
Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut menyebar.

Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai angka satuan cahaya dari lampu.
Candela ini dihitung dari kekuatan sinar cahaya seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil
akhir kekuatan cahaya di suatu tempat.

Lumen
Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu
selalu dicantumkan nilai lumen-nya.
Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja
dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi.
Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih terang atau dibuat menyebar sehingga
terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada
suatu bidang yang di sinari.

Lux
Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu, dengan
memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya rendah yang bias.
Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut. Bukan dilihat dari kekuatan cahaya
di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di
rumah.
Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka akan terlihat cahaya yang sangat terang. Tetapi bila titik
tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas
pencahayaan lebih redup dengan pembiasan.

[Type text] Page 1


Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi secara mudahnya, lumen
adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux adalah pencahayaan pada bidang yang
disinari.
Contohnya, lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar
= 1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat terang. Artinya nilai lux-nya besar. Tetapi bila
lampu yang sama dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan tinggi sama maka cahayanya akan terlihat
kurang terang. Dalam hal ini nilai lux-nya menurun.
Karena itu 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter persegi.
Artikel mengenai Spesifikasi Yang Perlu Anda Ketahui dalam Memilih Lampu Hemat Energi mungkin bisa
membantu anda untuk lebih memahami mengenai lux dan lumen ini.

Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan


Dalam menentukan cahaya ini, salah satu pedoman yang bisa digunakan adalah tabel SNI- 03-6197-2000 dimana
terdapat standar lux yang dibutuhkan setiap ruangannya.

Contohnya adalah ruang kerja berukuran panjang x lebar = 3 x 4 meter, jadi luasnya adalah 12 M2. Berapa
kebutuhan lampu yang sesuai?

Dari tabel diatas, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut antara 120~250lux. Kita ambil nilai
tengahnya sebesar 185 lux. Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup bagi kegiatan
kerja atau membaca.
Dari penjelasan sebelumnya,
Lux = Lumen per meter persegi, atau
Lux = Total Lumen / Luas Ruang

[Type text] Page 2


Maka :
Total Lumen = Lux x Luas Ruang, atau 185 lux x 12M2 = 2.220 lumen

Setelah mendapatkan angka Total Lumen, selanjutnya Anda menentukan jenis lampu apa yang Anda pilih, apakah
itu jenis Fluorescent (Neon), atau Lampu Pijar (Bohlam), (LED) Light Emitting Diode.

Sebagai catatan, lampu yang terpasang adalah model standar perumahan dengan fiting lampu biasa, bukan model
downlight. Karena perhitungannya akan berbeda.
Setelah diketahui lumen, maka berapa banyak lampu yang kita butuhkan?

Contoh dari kemasan / box lampu diatas, lumen yang tertera adalah 7W/560 lumen, berarti akan dibutuhkan
sebanyak 2220/560 = 3,96 --> dapat dibulatkan menjadi 4 titik lampu.

Dari ilustrasi perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk sebuah ruangan dengan luas 12m2, bila dipilih lampu
sebesar 7watt maka akan memerlukan 4 titik lampu.

Ini Tips dan Triknya


Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang mutlak. Kita harus mempertimbangkan
juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut.

Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi bagi anda.

[Type text] Page 3


Gunakan Lampu Dengan Watt Lebih Besar
Lampu yang mempunyai Watt lebih besar akan mempunyai nilai Lumen yang lebih besar. Contohnya adalah pada
lampu seperti ini :

Lampu diatas mempunyai spesifikasi 23W, 1600 lumen. Dengan perhitungan :


Lux = Lumen/Luas Ruangan , maka Lux yang dihasilkan = 1600/12 = 133,3 Lux
Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat pencahayaan untuk ruang kerja dari tabel diatas yaitu antara
120 250 Lux. Jadi cukup dengan satu titik lampu saja.
Jadi yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih
memenuhi syarat.

Gunakan Lampu Baca atau Lampu Meja


Pilihan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik.
Karena mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama sedangkan waktu kerja hanya sebentar.
Untuk itu solusi dengan menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah satu solusi yang hemat
energi.

http://infopromodiskon.com/news/detail/96/cara-menghitung-jumlah-lampu-yang-dibutuhkan-dalam-
suatu-ruangan.html

[Type text] Page 4


Menentukan Kebutuhan Daya Listrik Pada
Rumah Tinggal Berdasarkan PUIL
Ditulis oleh Administrator2 pada Senin, 06 Maret 2017 | Dilihat 5811 kali

Memperkirakan Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tinggal


Seringkali muncul pertanyaan: Bagaimana menghitung kebutuhan daya listrik pada rumah tinggal? Biasanya akan
muncul beberapa jawaban seperti ini :
Biasanya rumah tinggal tipe 30 dan 36 cukup menggunakan daya listrik 1300VA
Tergantung kebutuhan, jika yang saat ini MCB di kWh-meter tidak pernah turun berarti masih cukup, tidak perlu
tambah daya.
Dan lainnya.
Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan
listriknya.
Jadi, bagaimana sebaiknya?

Pemahaman Dasar Mengenai MCB


MCB ini adalah pengaman beban lebih pada rumah anda. Pengaman beban lebih ini dapat di fungsikan sebagai
pengganti fuse atau sikring di Rumah anda. MCB berfungsi sebagai pemutus rangkaian listrik dari arus beban lebih
dan hubung singkat.
Sedangkan ELCB adalah proteksi yang melengkapi MCB sebagai terhadap arus sisa atau arus bocor ke bumi.
Karena keterbatasan MCB yang hanya mengamankan beban lebih dan hubung singkat.
Untuk lebih jelasnya masing-masing fungsi dasar ini dapat di baca di bawah ini:
MCB Sebagai Alat Proteksi Instalasi Listrik Tidak Wajib Dipasang
ELCB Pengaman Arus Bocor

[Type text] Page 5


Acuan Standar : PUIL 2011
Untuk perhitungan kebutuhan daya listrik, ada baiknya kita melihat dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
tahun 2011, sebagai acuan yang menjadi Standar Nasional Indonesia.
Perhitungan kebutuhan daya listrik dijelaskan dalam PUIL bagian 2.3 yaitu Cara Perhitungan Kebutuhan Maksimum
di Sirkit Utama dan Sirkit Cabang
Menurut PUIL, kebutuhan maksimum di sirkit utama dan sirkit cabang harus ditentukan dengan salah satu cara
sebagai berikut :
a. Dengan perhitungan (bagian 2.3.2)
b. Dengan penaksiran (bagian 2.3.3)
c. Dengan pengukuran (bagian 2.3.4)
Instansi Pemeriksa dapat menetapkan cara yang harus dipakai. Selain itu diberlakukan tambahan persyaratan
sebagai berikut :
a. Bila nilai kebutuhan maksimum, yang diperoleh dari pengukuran, melampaui nilai yang diperoleh dari perhitungan
atau penaksiran, maka nilai hasil pengukuran inilah yang diambil sebagai kebutuhan maksimum.
b. Bagi sirkit utama atau sirkit cabang yang menyuplai sirkit akhir, yang diproteksi dengan pemutus daya arus lebih
dengan setelan pada nilai tertentu, kebutuhan maksimumnya tidak boleh diambil lebih besar dari jumlah nilai setelan
arus pemutus daya yang mengamankan sirkit akhir.
Kita akan bahas ketiga cara tersebut, dengan catatan perhitungannya dibatasi hanya untuk instalasi rumah tunggal.

Cara Perhitungan
Cara perhitungan kebutuhan maksimum pada instalasi rumah tunggal dijelaskan pada bagian 2.3.2.2 dengan
menggunakan table 2.3-1 sebagai berikut :

tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda

[Type text] Page 6


tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda (lanjutan)

gbr. ilustrasi beban listrik di rumah

Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan
listriknya. Tapi khusus untuk jawaban pertama mengenai cara perhitungan total beban, perlu dicermati bahwa nilai
total tersebut bukanlah nilai yang langsung dipakai sebagai nilai total daya listrik yang dibutuhkan. Bila merujuk pada

[Type text] Page 7


perhitungan berdasarkan PUIL (lihat kolom 2), maka beban listrik dapat di bagi dalam beberapa kategori. Misalnya
peralatan listrik yang ada:
1. Pencahayaan biasa:
Lampu 10 titik masing-masing 8 Watt (Lampu LED)
Lihat table bagian A (1 sampai 20 titik), maka beban lampu 10 titik dihitung sebesar 2A
2. Kotak kontak yang tidak melebihi 10A:
Mesin air 250 Watt
TV 100 Watt (TV LED)
Kulkas 2 pintu 100 Watt
Rice Cooker untuk menghangatkan 80 Watt
Dispenser 100 Watt
Mesin cuci 250 Watt
Setrika listrik 300 Watt
Lihat table bagian B (1 sampai 20 titik), maka kotak kontak 7 titik dihitung sebesar 5A
3. Kotak kontak yang melebihi 10A:
AC 1PK sebanyak 1 unit, perhitungannya sebagai berikut
1 PK = 746W, dimana 75% nya adalah 559,5W.

Sesuai dengan rumus daya, dimana :


P = daya (volt ampere)
V = voltase/tegangan (volt)
I = arus (ampere)

Pada perhitungan di bawah adalah menggunakan rumus daya 1 phasa :


P = V.I
I = 559,5W/220 = 2.54A 2,5A.
Maka total kebutuhan maksimumnya adalah:
= Beban listrik 1 + beban listrik 2 + beban listrik 3
= 2 + 5 + 2,5
= 9,5A 10A
Berdasarkan perhitungan diatas maka besar amper circuit breaker adalah 10A. Akan tetapi perlu kita mencermati
apakah semua peralatan tersebut dipakai bersamaan atau bergantian. Umumnya sih bergantian. Karena itu daya
1300VA akan cukup-cukup saja. Kuncinya adalah bagaimana mengatur waktu penggunaan peralatan listrik tersebut.

Cara Penaksiran
Cara penaksiran dapat dipertimbangkan terutama jika :
a. Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik turun atau intermiten dan daur tugas tertentu
dapat ditetapkan.
b. Instalasinya besar dan rumit, atau
c. Jika terdapat penghunian khusus.
Dalam hal instalasi rumah tunggal yang relative sederhana, cara penaksiran ini bisa tidak diperlukan.

[Type text] Page 8


Cara Pengukuran atau Pembatasan

Menurut PUIL, cara pengukuran dilakukan dengan menentukan konsumsi listrik tertinggi yang direkam atau yang
dapat dipertahankan selama periode 15 menit oleh indikator atau perekam maksimum. Pengukuran semacam ini
dilaksanakan sesuai dengan cara yang diizinkan.

Demikian cara perhitungan kebutuhan maksimum daya listrik pada suatu instalasi rumah tunggal menurut PUIL.
Besarnya kebutuhan daya listrik ini akan menentukan berapa rating MCB yang dibutuhkan dan juga daya listrik PLN
yang dibutuhkan

Menentukan Rating MCB


Sesuai contoh perhitungan kebutuhan maksimum diatas, didapat angka 9,5A. Sedangkan di pasaran,
rating MCB yang dijual adalah 2A, 4A, 6A, 10A.
Dengan demikian breaker (MCB) yang cocok untuk dipilih dan dipasang dirumah adalah 10A. Apabila anda ingin
memasang ELCB dapat menggunakan 10A dengan kemampuan arus bocor 30mA.
Kita tidak membahas mengenai pembagian grup MCB-nya. Karena pembagian grup ini relatif tergantung kebutuhan.
Secara umum, 1 atau 3 grup sirkuit sudah cukup.

Bagaimana cara menentukan kapasitas daya listrik cadangan yang dibutuhan ketika listrik PLN mati? Kami akan
membahasnya pada artikel berikutnya.

Referensi
PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011

Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi anda. Silahkan jika ada komentar masukan atau koreksi.

[Type text] Page 9


Cara Menghitung kebutuhan Lampu dalam
suatu ruangan

1 Watt Lampu dapat memberikan pencahayaan sebesar 75


Lumen.
Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan?

Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam
suatu ruangan?

Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam
suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai
membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang
akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda.
Baca juga: cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik

Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat
memberikan hasil penerangan yang diinginkan.

Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar
ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti
memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu
berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan
pemborosan daya listrik.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang
akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal,
maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa
besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan.

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam


suatu Ruangan
Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas,
adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan.

[Type text] Page 10


Menghitung Kebutuhan Lampu

Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu


ruangan?
Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu
mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu:

CANDELA
Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama
dengan besar pencahayaan lilin.

LUMEN
Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN,
menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya.

LUX
Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang
ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya.

Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara


menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan.
Baca juga: cara memilih lampu penerangan

[Type text] Page 11


Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita
ketahui, antara lain:

A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan


Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan

Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan
tersebut.
Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu.

Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal

TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX


RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 150 LUX
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 250 LUX
RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 250 LUX
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 250 LUX
KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX
DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX
GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX

Ruangan yang ada di dalam perkantoran

RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX


RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX
RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX
RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX
RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX

Ruangan yang ada di dalam Sekolahan

RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX


PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX
LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX
KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX

Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran

LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX


RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX

[Type text] Page 12


KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX
DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX

B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan


lebar ruangan.

C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu


yang akan digunakan.

D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan

Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak
lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam
ruangan tersebut.

Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu
ruangan.

Rumus:
N= ExLxW
x LLF x Cu x n

Penjelasan Rumus diatas, adalah :

N = Jumlah titik lampu


E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter
W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
= Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN
LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara
0,70,8
Cu = (Coeffesien of Utillization)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik

Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu
ruangan, kita dapat mengambil data berikut:

[Type text] Page 13


Contoh:
Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah
tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang
dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ?

Diketahui:
Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di
rumah tinggal adalah : 120 Lux 250 Lux.
Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux

Maka diketahui, E = 200 Lux.

Panjang ruangan atau L = 5 meter

Lebar ruangan atau W = 4 meter

Nilai Lumen lampu atau = 40 Watt x 75 Lumen


= 3000 Lumen.

Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien
atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %.

Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5

Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu,
penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya

Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7

Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1

Maka,

N= ExLxW
x LLF x Cu x n

N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter


3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1

N= 4000
1050

[Type text] Page 14


N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)
Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada
Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah
TL 40 Watt.

Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt.

Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan
pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan.

Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua !

Tempat kita berbagi ilmu


dikutip dari berbagai sumber

https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.co.id/2017/01/cara-menghitung-kebutuhan-lampu-
dalam-ruangan.html

[Type text] Page 15

You might also like