You are on page 1of 19

CHAPTER XIV

CONSTRUCT, DELIVER AND MAINTENANCE SYSTEM


PROJECT
( MEMBANGUN, MELAKSANAKAN DAN MEMELIHARA PROYEK
SISTEM)

1. PENGEMBANGAN SISTEM INTERNAL


Perusahaan biasanya memperoleh sistem melalui dua cara, yaitu:
a. Mengembangakn sistem khusus secara internal melalui berbagai aktivitas
pengembangan sistem yang formal
b. Membeli sistem komersial dari pemasok peranti lunak.
Para pemasok melayani perusahaan perusahaan yang memiliki kebutuhan
informasi umum. Biasanya, perusahaan klien mereka memiliki praktek bisnis yang
begitu terstandardisasi, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat membeli sistem
informasi yang telah siap desainnya dan nmenggunakannya dengan sedikit atau tanpa
modifikasi.

Gambar 14.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

BERBAGAI ALAT UNTUK MENINGKATKAN PENGEMBANGAN SISTEM

1
Proyek pengembangan sistem tidak selalu merupakan cerita keberhasilan.
Diperkirakan dari semua proyek sistem, 25% diantaranya gagal. SDLC telah dicemari
oleh tiga masalah yang menimbulkan kegagalan dalam kebanyak sistem yaitu:
a. Kebutuhan sistem yang tidak dispesifikasikan dengan baik
b. Teknik pengembangan yang tidak efektif.
c. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem.
Berbagai masalah ini menyebabkan para peneliti mencari cara-cara memperbaiki
proses pengembangan. Fokus dari usaha ini adalah pada teknik untuk mengurangi waktu
pengembangan, memfasilitasi dengan lebih baik dalam hal transfer informasi,
mendorong keterlibatan pengguna dan meningkatkan kualitas sistem secara umum.
Beberapa teknik yang digunakan untuk perbaikan pengembangan sistem yaitu:
a. Pembuatan Prototipe (prototyping)
Pebuatan prototipe adalah teknik yang memberikan pengguna versi awal dari
sistem. Tujuannya adalah untuk menyajikan spesifikasi fungsional yang tidak
ambigu, yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan belajar, serta akhirnya
akan berubah menjadi sebuah sistem yang diimplementasikan secara penuh.
Ketika digabungkan dalam tahapan awal SDLC pembuatan prototipe adalah alat
yang efektif untuk menentukan kebutuhan pengguna. Jika kebutuhan tersebut
telah ditetapkan, prototype akan dibuang dan akan digunakan untuk
mengembangkan aplikasi terstruktur, seperti siostem akuntansi.

Gambar 14.2. Teknik Pembuatan Prototipe

b. Pendekatan CASE (Computer-Aided Software Engineering)


Teknologi Computer-Aided Software Engineering (CASE) adalah berbagai
produk piranti lunak komersial yang terdiri atas berbagai aplikasi yang sangat
terintegrasi dan yang mendukung berbagai aktivitas SDLC. Metodologi ini
dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas para professional sistem,
memperbaiki kualitas desain sistem, dan mempelancar SDLC.

2
Kebanyakan produk CASE terdiri atas beberapa alat atau aplikasi atas dan
bawah. Alat CASE atas mendukung berbagai aktivitas konseptual analisis dan
desain. Alat CASE bawah mendukung berbagai aktivitas fisik yang berkaitan
dengan pemrograman aplikasi dan pemeliharaan sistem. Alat CASE digunakan
untuk menetapkan kebutuhan pengguna, menciptakan basis data fisisk dari
diagram ER konseptual, menghasilkan spesifikasi desain sistem, secara otomatis
menghasilkan kode program komputer, dan memfasilitasi pemeliharaan program
yang dibuat melalui teknik CASE atau non-CASE.

Gambar 14.3. Spektrum CASE sebagai Alat Pendukung SDLC

c. Diagram PERT (Project Evaluation and Review Technique)


Teknik evaluasi dan tinjauan proyek (project evaluation and review technique-
PERT) adalah alat untuk menunjukkan hubungan antar berbagai aktivitas
penting yang membentuk gagasan serta proses pelaksanaan. Prinsip utama
diagram ini adalah:
1. Aktivitas pekerjaan yang harus diselesaikan dalam proyek tersebut.
Berbagai pekerjaan ini diberi label (dan diber huruf A sampai L) diatas
garis.
2. Peristiwa yang menandai penyelesaian sebuah aktivitas dan awal
aktivitas berikutnya. Peristiwa dalam diagram ini diberi angka 1 hingga
9.
3. Jalur jalur dalam diagram yang menghubungkan berbagai peristiwa
dari awal hingga akhir.
4. Jalur kritis jalur dengan waktu keseluruhan yang tertinggi. Jalur kritis
dalam proyek ini adalah C-F-G-J-L, dengan waktu total 20 (4+5+3+4+4)
minggu.

3
Gambar 14.4. Diagram PERT untuk Proyek Pengembangan Secara Internal

d. Diagram GANTT (Gant Chart)


Diagram Gantt adalah diagram batang horizontal yang menyajikan waktu secara
horizontal dan aktivitas secara vertikal. Diagram gantt banyak digunakan karena
dapat menunjukkan status saat ini suatu proyek dalam waktu singkat.

Gambar 14.5. Diagram Gantt

2. MEMBENTUK SISTEM

4
Tujuan utama dari tahap pembentukan adalah untuk mendesain dan
mengembangkan peranti lunak yang siap untuk diuji dan disediakan bagi komunitas
pengguna. Pendekatan yang digunakan untuk desain dan pemograman sistem yang
modern yaitu:
a. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan desain terstruktur (structured design) adalah cara yang kaku untuk
mendesain sistem dari atas ke bawah. Pendekatan ini dimulai dengan gambaran
umum dari sistem yang diusulkan dan yang secara bertahap didekomposisi
menjadi lebih terperinci sampai benar-benar dipahami seluruhnya. Dalam
pendekatan ini, proses bisnis yang didesain biasanya didokumentasi berdasarkan
aliran data dan diagram struktur.

Gambar 14.6. Dekomposisi dari Atas ke Bawah dalam pendekatan Desain Terstruktur

b. Pendekatan Berorientasi Objek


Pendekatan desain berorientasi objek adalah untuk membangun sistem
informasi dari komponen standar atau objek yang dapat digunakan kembali.

5
Pendekatan ini dapat disamakan dengan proses membuat mobil. Contohnya tiap
model mobil yang diproduksi oleh sebuah pabrik mobil tertentu dapat saja
menggunakan jenis mesin, gigi, alternator, as roda, radio, dan sebagainya, yang
sama. Beberapa dari komponen mobil tersebut akan menjadi produk-produk
standar industry yang digunakan oleh produsen mobil lainnya.

Elemen pendekatan desain berorientasi objek


Karakteristik khusus dalam pendekatan desain berorientasi objek ini adalah baik
data dan logika pemrograman, seperti uji integritas, aturan akuntansi, dan prosedur
pembaruan, disatukan dalam modul untuk mewakili objek.
Objek objek sama dengan kata benda. Contohnya pemasok, pelanggan,
persediaan, dan akun, semuanya adalah objek. Berbagai objek ini memiliki dua
karakteristik: atribut dan metode. Atribut adalah data yang menjelaskan objek.
Metode adalah tindakan yang dilakukan terhadap atau oleh objek yang dapat
mengubah atributnya.
Class dan Instance kelas objek adalah pengelompokan lopgis berbagai objek
yang memiliki atribut dan metode yang sama. Instance adalah sebuah
keberadaan objek dalam sebuah kelas.
Warisan warisan berarti tiap instance objek mewarisi berbagai atribut dan
metode kelas di mana instance tersebut berada. Contohnya semua instance dalam
hierarki kelas persediaan berbagai atribut yang sama dalam hal nomor barang,
keterangan, dan jumlah barang di gudang. Berbagai atribut ini akan ditetapkan
sekali dan hanya sekali untuk objek persediaan. Karena desain berorientasi objek
mendukung tujuan penggunaan kembali, bagian dari sistem, atau keseluruhan
sistem, dapat pula dibuat dari modul yang telah ada. Contohnya sistem di masa
mendatang yang dapat saja membutuhkan atribut dan metode yang ditentukan
oleh modul pengendalian yang ada, dapat mewarisinya dengan cara difungsikan
sebagai objek subkelas. Terakhir pendekatan berorientasi objek ini menawarkan
potensi peningkatan keamanan daripada model terstruktur. Fungsionalitas
(perilaku) tiap objek ditentukan berdasarkan kumpulan metodenya, yang akan
membentuk dinding kode yang tidak dapat dimasuki di sekeliling datanya.
Artinya data internal objek terkait dapat diubah hanya melalui berbagai
metodenya. Akses langsung ke struktur internal objek tidak diizinkan.

6
Gambar 14.7. Karakteristik Berbagai Objek

DESAIN SISTEM
Tujuan dari tahap desain adalah untuk menghasilkan gambaran terperinci sistem
yang diusulkan, yang akan memenuhi kebutuhan sistem yang diidentifikasi selama
analisis sistem, dan yang sesuai dengan desain konseptualnya. Dalam tahap ini, semua
komponen sistem tampilan pengguna, tabel basis data, proses, dan pengendaliannya
akan ditetapkan secara sangat hati-hati dan terperinci. Pada akhir tahap ini, berbagai
komponen tersebut akan disajikan secara formal dalam laporan desain yang terperinci.
Laporan ini terdiri atas satu rangkai cetak biru yang menentukan format layar input,
tata letak laporan output, struktur basis data, dan logika proses. Rencana yang telah
dilengkapi ini kemudian akan diteruskan ke tahap akhir dalam SDLC.

Urutan desain
Tahap desain sistem dalam SDLC mengikuti sebuah rangkaian urutan peristiwa:
membuat model data proses bisnis, menentukan tampilan konseptual pengguna,
mendesain tabel basis data yang dinormalisasi, mendesain tampilan fisik pengguna,
mengembangkan model proses, menentukan pengendalian sistem, dan melakukan
percobaan awal sistem.

Pendekatan iteratif
Karakteristik ini memiliki implikasi pengendalian bagi akuntan dan pihak
manajemen. Contohnya isu pengendalian yang sebelumnya dapat diatasi mungkin
akan perlu dilihat kembali sebagai akibat dari adanya perubahan dalam desain.

PERMODELAN DATA, TAMPILAN KONSEPTUAL DAN TABEL YANG


DINORMALISASI
Pemodelan data (data modeling) adalah kegiatan merumuskan kebutuhan data
proses bisnis sebagai model konseptual. Instrument utama dokumentasi yang digunakan
dalam pemodelan data adalah diagram relasi entitas. Teknik ini digunakan untuk
menunjukan berbagai entitas atau objek data dalam sistem.

MENDESAIN TAMPILAN FISIK PENGGUNA

7
Tampilan fisik adalah berbagai media yang digunakan untuk mengungkapkan
atau menyajikan data. Media-media ini meliputi laporan output, dokumen, dan layar
input. Sisa bagian ini akan berhubungan dengan sejumlah isu yang berkaitan dengan
desain tampilan fisik pengguna.
Mendesain tampilan output
Output adalah informasi yang dihasilkan oleh sistem untuk mendukung berbagai
pekerjaan dan keputusan pengguna. Pada tingkat pemrosesan transaksi, output
cenderung menjadi sangat detail. Sistem siklus pendapatan dan pengeluaran
menghasilkan berbagai laporan pengendalian untuk manajemen tingkat yang
lebih rendah dan dokumen operasional untuk mendukung aktivitas harian.
Sistem siklus konversi menghasilkan berbagai laporan untuk penjadwalan
produksi, mengelola persediaan, dan manajemen biaya. Sistem-sistem ini juga
menghasilkan dokumen untuk pengendalian proses produksi. Sistem buku besar
atau pelaporan keuangan dan sistem pelaporan manajemen menghasilkan output
yang lebih ringkas. Sistem laporan manajemen melayani berbagai kebutuhan
pihak manajemen pengguna internal. MRS menghasilkan berbagai laporan yang
sangat terkait dengan masalah dan sangat berbeda di antara entitas bisnis.

Atribut output
Tampilan output harus memiliki berbagai atribut antara lain:
a. Relevan Setiap elemen dalam output informasi harus mendukung
keputusan atau pekerjaan penggunanya.
b. Ringkasan Tingkat ringkasan akan makin tinggi ketika arus informasi
menuju ke atas dari para manajer tingkat yang lebih rendah ke pihak
manajemen puncak.
c. Beerorientasi pada pengecualian Laporan pengendalian operasi harus
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang akan keluar dari kendali dan
mengabaikan berbagai aktivitas yang berfungsi dalam batas normal.
d. Tepat waktu Informasi yang tepat waktu, yang cukup akurat dan
lengkap, lebih berharga daripada informasi sempurna yang terlambat
disampaikan hingga menjadi tidak berguna. Oleh karenanya, system
harus menyediakan pengguna informasi yang cukup tepat waktu untuk
mendukung tindakan yang dibutuhkan.
e. Akurat Output informasi harus bebas dari kesalahan yang penting.
Kesalahan penting adalah kesalahan yang menyebabkan pengguna
melakukan tindakan yang salah atau gagal mengambil tindakan yang
benar. Dokumen operasional dan laporan pengendalian tingkat rendah
biasanya membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi. Akan tetapi untuk
laporan perencanaan tertentu dan laporan yang mendukung pengambilan
keputusan yang cepat, desainer system mungkin harus mengorbankan
akurasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu.
f. Lengkap Informasi harus lengkap, idealnya tidak ada satu pun bagian
informasi penting bagi pekerjaan atau keputusan yang tidak ada dalam
output.
g. Menyeluruh output informasi hatrus disajikan sekomplit mungkin
dalam laporan atau dokumen.

8
h. Teknik laporan output Terdapat berbagai perbedaan dalam kognitif
antara para manajer, para desainer system harus menetukan jenis output
dan format yang paling berguna bagi pengguna.

Mendesain tampilan input


Tampilan input data digunakan untuk menangkap berbagai fakta yang relevan
dengan sumber daya, peristiwa, dan pelaku yang terlibat dalam berbagai
transaksi proses bisnis. Di bagian ini input dibagi ke dalam dua golongan:
input salinan fisik dan input elektronik.

Mendesain input salinan fisik


a. Penanganan Formulir input adalah bagian dari jejak audit dan harus
dipelihara dalam bentuk yang dapat dibaca. Jika formulir tersebut dapat
disalahgunakan secara fisik, maka harus dibuat di ats kertas yang
berkualitas tinggi.
b. PenyampaianData yang ditulis di atas kertas yang berkualitas rendah
dapat menjadi kabur dalam kondisi yang ekstrem. Sekali lagi, data ini
mungkin memiliki implikasi jejak audit. Pertimbangan lain yang
berhubungan adalah perlunya melindungi formulir dari penghapusan.
c. Jumlah SalinanDokumen sumber sering kali dibuat dalam beberapa
salinan untuk memicu beberapa aktivitas secara simultan dan untuk dasar
rekonsiliasi.
d. Ukuran formulirRata-rata jumlah fata yang ditangkap untuk tiap
transaksi mempengaruhi ukuran formulir.
e. Desain formulirterdapat dua teknik yang baik dalam desain formulir
yaitu melalui zona dan instruksi melekat.
f. ZonaArea dalam formulir yang berisi data terkait. Setiap zona harus
dibentuk dari garis, judul, dan kotak, yang membantu mata pengguna
untuk menghindari kesalahan atau tidak tercantumnya data tertentu.
g. Instruksi MelekatBerada dalam bagian formulir itu sendiri dan bukan
merupakan lembar terpisah. Penting untuk menempatkan instruksi secara
langsung dalam area yang berhubungan dengan instruksi tersebut. Jika
suatu instruksi berkaitan dengan keseluruhan formulir, maka harus
diletakkan di bagian atas formulir. Intruksi harus singkat dan tidak
ambigu.
h. Mendesain Input ElektronikTeknik input elektronik terbagi dalam dua
jenis dasar yaitu input dari dokumen sumber serta input langsung.

MENDESAIN PROSES SISTEM


Setelah tabel basis data dan tampilan pengguna telah didesain, kita siap untuk
mendesain komponen proses. Tahap ini dimulai dengan DFD yang dihasilkan dalam
tahap desain umum. Tergantung dari keluasan aktivitas yang dilakukan dalam tahap
desain umum, sistem dapat dispesifikasikan pada tingkat konteks atau dapat diperbaiki
dalam DFD tingkat yang lebih rendah. Pekerjaan utama adalah mendekomposisi DFD
yang ada ke tingkat perincian yang akan berfungsi sebagai dasar untuk membuat
diagram struktur. Diagram struktur akan memberikan cetak biru bagi penulisan berbagai
modul program yang sesungguhnya.

9
Pendekatan Modular
Pendekatan Modular melibatkan pengaturan sistem dalam hierarki berbagai
modul kecil terpisah, yang masing-masing melakukan satu pekerjaan.
Mendesain modul dengan benar membutuhkan dua atribut yaitu dipasangkan
secara bebas dan memiliki kohesi yang tinggi. Perangkaian (coupling) mengukur
tingkat interaksi antara modul-modul. Interaksi adalah pertukaran data
antarmodul. Modul yang dipasangkan secara bebas bersifat independen dari
modul-modul lainnya.
Kohesi (cohesion) merujuk pada jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh suatu
modul. Kohesi yang kuat artinya tiap modul melakukan sebuah pekerjaan yang
telah dibentuk dengan baik. Berbagai pekerjaan ini akan dilakukan oleh modul-
modulyang berbeda.

Modul Sistem Pseudokode


Pseudokode dapat digunakan untuk menjelaskan fungsi dari Modul F. Modul ini
mengotorisasi pembayaran utang usaha dengan memalidasi berbagai dokumen
pendukungnya.
Penggunaan pseudokode untuk menentukan fungsi modul memiliki dua
keuntungan. Pertama, desainer dapat menyatakan logika terperinci modul
tersebut, apa pun bahasa pemrograman yang digunakan. Kedua, walaupun
pengguna akhir kurang memilki keahlian pemrograman, dia dapat secara aktif
terlibat dalam tahap teknis.

Gambar 14.8. DFD Untuk Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas

10
MENDESAIN PENGENDALIAN SISTEM
Ini adalah tahap terakhir dari tahap desain yaitu meliputi pengendalian
pemrosesan komputer, pengendalian basis data, pengendalian manual atas input ke dan
output dari sistem, serta pengendalian atas lingkungan operasional (contohnya,
pengendalian pemrosesan data terdistribusi.

MELAKUKAN PERCOBAAN DESAIN SISTEM


Setelah menyelesaikan desain terperinci, tim pengembangan biasanya
melakukan percobaan (walkthrough) desain sistem untuk memastikan bahwa desain
tersebut bebas dari kesalahan konseptual yang dapat terprogram masuk ke dalam
swistem akhirnya. Banyak perusahaan melakukan percobaan formal dan terstruktur
yang dilakukan oleh kelompok penjamin kualitas. Ini adalah kelompok programmer,
analisis independen, pengguna, dan auditor internal.

Meninjau Dokumentasi Sistem


Laporan desain terperinci (detailed design report) melaporkan dan menjelaskan
sistem. Laporan ini menjadi :
a. Desain semua output layar, laporan, dan dokumen operasional.
b. Diagram ER yang menjelaskan hubungan berbagai data dalam sistem.
c. Bentuk normal ketiga desain untuk berbagai tabel basis data yang
menspesifikasikan semua elemen data.
d. Kamus data (data dictionary) yang diperbarui yang menjelaskan masing-masing
elemen data dalam basis data.
e. Desain untuk semua input layar dan dokumen sumber untuk sistem tersebut.
f. Diagram konteks untuk keseluruhan sistem.
g. Diagram arus data tingkat bawah dari proses sitem tertentu.
h. Diagram struktur untuk berbagai modul program dalam sistem, termasuk
penjelasan pseudokode untuk tiap modul.

Program Aplikasi Peranti Lunak


Tahap berikutnya dalam pengembangan secara internal adalah memilih bahasa
pemrogramana dari berbagai jenis nahasa yang tersedia dan sesuai untuk aplikasi.
Bahasa-bahasa tersebut meliputi bahasa procedural seperti COBOL, bahasa yang
digerakkan oleh peristiwa seperti isual basic, atau bahasa pemrograman berorientasi
objek (OOP) seperti Java atau C++. Bagian ini menyajikan gambaran umum secara
singkat berbagai pendekatan pemrograman. Para professional sistem akan membuat
keputusan mereka berdasarkan pada standar, arsitektur, dan kebutuhan pengguna di
perusahaan.

3. MELAKSANAKAN SISTEM

11
Dalam tahap ini, struktur basis data diisi dengan data, perlengkapan dibeli dan
diinstalasi, para karyawan dilatih, dan sistem didokumentasikan. Tahap ini diakhiri
dengan pelepasan sistem yang baru tersebut dan penghentian sistem yang lama.
Proses implementasi melibatkan berbagai usaha para desainer, programer,
administrator basis data, pengguna, dan akuntan. Semua langkah dalam tahap ini
mengharuskan menejemen yang hati-hati. Akan tetapi tidak semua langkah merupakan
bagian dari implementasi sistem, dan tidak semuanya merupakan kekhawatiran para
akuntan. Bagian ini difokuskan pada berbagai aktivitas yang memiliki implikasi terbesar
langsung atas para akuntan dan auditor.

Menguji Keseluruhan Sistem


Ketika semua modul telah dikodekan dan diuji, maka modul-modul tersebut
harus disatukan dan diuji sebagai satu kesatuan. Personel pengguna harus melaksanakan
pengujian untuk keseluruhan sistem sebagai pembuka dari pelaksanaan sistem secara
formal. Prosedur tersebut melibatkan pengguna sistem untuk memproses data fiktif.
Output dari sistem ini kemudian akan direkonsiliasi dengan hasil yang telah ditetapkan,
dan uji tersebut akan didokumentasikan sebagai bukti kinerja sistem tersebut. Terakhir,
ketika mereka yang melakukan pengujian puas dengan hasilnya, sebuah dokumen
penerimaan formal akan diisi. Dokumen ini adalah pengakuan secara eksplisit oleh
pengguna bahwa sistem yang sedang diuji tersebut memenuhi berbagai persyaratan
yang telah ditetapkan.

Menyimpan Data Uji


Pembuatan data uji adalah aktivitas yang berulangdan memakan waktu. Data-
data ini dapat disimpan untuk digunakan dimasa mendatang oleh auditor selama
peninjauan sistem. Dengan menyimpan adata uji, kita membuat apa yang disebutsebagai
kasus dasar (base case), yang mendokumentasikan cara sistem dijalankan pada suatu
periode waktu. Pada suatu saaat dimasa mendatan, data kasus dasar harus menghasilkan
berbagai hasil yang sama. Kasus dasar memberikan titik referensi untuk menganalisis
berbagai pengaruh perubahan sistem dan meringankan beban untuk membuat data uji.

Mendokumentasikan Sistem
Dokumentasi sitem menjelaskan bagaimana sistem bekerja, yang terdiri dari:
a. Dokumentasi desainer dan programer
b. Dokumentasi operator
c. Dokumentasi pengguna
d. Dokumentasi akuntan (auditor)

Mengonversi Basis Data


Konversi basis data (database conversion) adalah langkah yang sangat penting
dalam tahap implementasi. Langkah ini meliputi transfer data dari bentuk sekarang ke

12
dalam format atau media yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Tingkat konversi
tergantung pada lompatan teknologi dari sistem yang lama ke sistem yang baru.

Beberapa aktivitas konversi sangat banyak membutuhkan tenaga kerja, karena


mengharuskan data dimasukkan ke basis data baru secara manual. Berikut adalah hal-
hal yang harus diperhatikan :
Validasi. Basis data yang lama harus divalidasi sebelum dikonversi.
Rekonsiliasi. Setelah tindakan konversi, basis data yang baru harus
direkonsiliasi dengan yang lama.
Cadangan. Salinan file asli harus disimpan sebagai cadangan jika terjadi
penyimpangan dalam data yang dikonversi.

Konversi ke Sistem Baru


Proses konversi dari sistem lama ke sistem yang baru disebut sebagai
perpindahan (cutover). Perpindahan sistem biasanya akan berdasarkan pada salah satu
dari tiga pendekatan ini, yaitu cold turkey, bertahap, atau operasi paralel.
a. Perpindahan
Dalam perpindahan cold turkey , perusahaan berpindah dari sistem yang baru
dan secara simultan menghentikan sistem yang lama. Jika mengimplementasikan
sistem yang sederhana, seringkali pendekatan ini adalah pendekatan yang
termudah dan paling murah. Untuk sistem yang lebih kompleks, pendekatan ini
paling beresiko. Perpindahan cold turkey adalah sama dengan terjun payung
tanpa perasut cadangan.
b. Perpindahan Bertahap
Perpindahan bertahap akan memulai pengoperasian sistem baru dalam beberapa
modul. Dengan membuat sistem baru beroperasi secara bertahap dalam modul,
maka resiko kegagalan sistem yang merupakan masalah besar, dapat dikurangi.
Akan tetapi, pendekatan bertahap ini dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara
subsistem baru dengan subsistem lama yang belum diganti. Masalah ini dapat
diatasi dengan mengimplementasikan sistem konversi khusus yang menyediakan
antarmuka sementara selama periode perpindahan
c. Perpindahan Operasi Paralel
Perpindahan Operasi Paralel melibatkan pengoperasian sistem lama dan sistem
baru secara simultan selama suatu periode waktu tertentu. Keuntungan dari
perpindahan paralel ini adalah pengurangan resiko. Dengan menjalankan dua
sistem, pengguna dapat merekonsiliasi kesalahan dan melakukan debug atas
kesalahan sebalum menjelaskan sistem yang baru saja. Operasi paralel biasanya
harus dilakukan untuk satu kali siklus bisnis, contohnya selama sebulan. Hal ini
akan memungkinkan pengguna merekonsiliasi kedua output pada akhir masa
siklus sebagai ujian akhir dari fungsi sistem.

13
Gambar 14.9. Perpindahan Bertahap

Gambar 14.10. Perpindahan Operasi Paralel

Tinjauan Pasca Implementasi


Tahap akhir dalam tahap implementasi sesungguhnya terjadi beberapa bulan
kemudian dalam tinjauan pascaimplementasi. Tujuannya adalah untuk mengukur
keberhasilan sistem tersebut dan proses setelah masalah diatasi. Walaupun para ahli
sistem sangat dingin menghasilkan sistem yang sesuai anggaran, tepat waktu, dan dapat
memenuhi kebutuhan para penggunanya, hal ini tidak selalu terjadi. Tinjauan
pascaimplementasi atas sistem yang baru diinstalasi dapat memberikan pandangan ke
dalam cara-cara memperbaiki proses untuk sistem baru di masa mendatang.

Peran Akuntan
Peran akuntan dalam pembentukan dan pelaksanaan di SDLC adalah signifikan.
Kebanyakan kegagalan sistem disebabkan karena desain yang tidak baik dan
implementasi yang tidak benar. Sebagai pemegang kepentingan dalam semua sistem
keuangan, para akuntan harus menerapkan keahlian mereka dalam proses ini untuk
membimbing dan membentuk sistem yang jadi. Secara khusus, para akuntan harus
terlibat dalam masalah berikut :
a. Memberikan Keahlian Teknis
Tahap desain terperinci spesifikasi barbagai prosedur, aturan, dan konersi yang
akan digunakan dalam sistem tersebut. Dalam hal SIA, berbagai spesifikasi ini
harus sesuai dengan GAAP, GAAS, dan peraturan SEC, serta aturan IRS.
Kegagalan untuk menaatinya dapat mengarah pada tuntutan hukum pada
perusahaan. Contohnya, memilih metode depresiasi atau teknik penilaian aktiva

14
yang benar membutuhkan latar belakang teknis yang tidak selalu dimiliki oleh
para professional sistem. Para akuntan harus memberikan keahlian ini dalam
proses desain sistem.
b. Menentukan Standar Dokumentasi
Dalam tahap implementasi, akuntan memainkan peran penting dalam
menentukan dokumentasi sistem. Karena sistem keuangan harus diaudit secara
berkala, sistem tersebut harus cukup terdokumentasikan. Akuntan harus secara
aktif mendorong ketaatan pada berbagai standar dokumentasi yang berlaku.
c. Memverifikasi Kecukupan Pengendalian
Pengendalian dapat diprogram atau merupakan prosedur manual. Beberapa
pengendalian adalah bagian dari operasi rutin sistem, sementara lainnya adalah
tindakan khusus yang mendahului, mengikuti, atau mengawasi pemrosesan rutin

4. TREN DALAM PERERANTI LUNAK KOMERSIAL


Empat faktor yang merangsang pertumbuhan pasar peranti lunak komersial
adalah :
a. Biaya peranti lunak komersial relatif rendah jika dibandingkan dengan peranti
lunak yang telah disesuaikan.
b. Berkembangnya pemasok dengan spesialisasi industri tertentu yang
menargetkan peranti lunaknya sesuai kebutuhan jenis bisnis tertentu.
c. Berkembangnya permintaan dari perusahaan yang terlalu kecil untuk mampu
memiliki staf pengembangan sistem secara internal.
d. Tren menuju perampingan unit perusahaan serta perpindahan menuju
lingkungan pemrosesan data terdistribusi, yang membuat pilihan peranti lunak
komersial lebih menarik untuk perusahaan besar.

Sistem Siap Pakai


Sistem siap pakai (turnkey system) adalah sistem yang telah jadi dan telah di uji
dan siap untuk diimplementasikan. Seringkali sistem ini adalah sistem bertujuan umum
atau sistem khusus untuk industri tertentu. Sistem siap pakai biasanya dijual hanya
sebagai kompilasi modul program, dan para pengguna memiliki kemampuan terbatas
untuk menyesuaikan sistem semacam ini dengan kebutuhan khusus mereka. Beberapa
sistem siap pakai memiliki pilihan peranti lunak yang memungkinkan penggunanya
menyesuaikan input, output, dan beberapa pemrosesan melalui pilihan menu. Pemasok
sistem siap pakai lainnya akan menjual ke pelanggan mereka berupa kode sumber
(source code) program tersebut jika dibutuhkan perubahan atas program. Contoh sistem
siap pakai yaitu Sistem Akuntansi Umum, Sistem Bertujuan Khusus, dan Sistem
Otomasisasi Kantor.
Sistem Backbone
Sistem backbone menyediakan struktur sistem dasar yang dapat dikembangkan.
Sistem backbone dilengkapi dengan semua modul pemrosesan utama yang telah
diprogram. Pemasoknya mendesain dan memprogram antarmuka pengguna agar sesuai

15
dengan kebutuhan klien. Pendekatan ini dapat menghasilkan sistem yang sangat
disesuaikan. Akan tetapi, menyesuaikan sistem adalah kegiatan yang mahal dan
memakan waktu. Banyak pemasok menggunakan desain sistem berorientasi objek, yang
memanfaatkan berbagai modul yang dapat digunakan kembali, hingga dapat
mengurangi biaya pembuatan khusus sistem bagi pengguna.

Sistem yang didukung Pemasok


Sistem yang didukung pemasok adalah gabungan dari sistem yang disesuaikan
dengan peranti lunak komersial. Dalam pendekatan ini, pemasok mengembangkan (dan
memelihara) sistem yang telah disesuaikan untuk para kliennya. Sistem itu sendiri
adalah produk yang disesuaikan, tetapi layanan pengembangan sistem disediakan secara
komersial.

Sistem ERP
Sistem ERP sulit untuk diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori tertentu
karena sistem ini memilikisemua karakteristik yang disebutkan diatas. Sistem ini adalah
sistem yang telah ditulis dan yang kadang diimplementasikan seperti aplikasi siap pakai.
Sistem ERP seringkali merupakan paket peranti lunak yang didukung oleh pemasok dan
yang diinstalasi oleh penyedia layanan dari luar perusahaan.

Keuntungan Peranti Lunak Komersial


a. Waktu Implementasi
Sistem peranti lunak komersial kecil dapat diimplementasikan hapir secara
instan setelah mengenali kebutuhan perusahaan. Pengguna tidak perlu
menunggu. Keseluruhan ERP akan membutuhkan waktu beberapa minggu
hingga beberapa tahun, tetapi ini masih lebih cepat daripada yang dibutuhkan
untuk pengembangan secara internal atau outsourcing.
b. Biaya
Biaya pengembangan secara internal dapat secara keseluruhan digunakan oleh
satu pengguna. Akan tetapi karena biaya peranti lunak komersial disebarkan ke
banyak pengguna, biaya per unitnya dapat turun hingga jauh lebih kecil daripada
biaya pengembangan sistem secara internal.
c. Keandalan
Kebanyakan peranti lunak komersial telah diuji secara menyeluruh sebelum
dirilis ke pasar. Kesalahan sistem apa pun yang tidak terungkap selama
pengujian akan ditemukan oleh perusahaan penggunanya, segera setelah rilis dan
akan diperbaiki. Walaupun tidak ada sistem yang dijamin bebas dari kesalahan
daripada sistem yang sama, yang dikembangkan secara internal.
Kelemahan Peranti Lunak Komersial
a. Independensi
Membeli sistem yang didukung pemasok membuat perusahaan tergantung pada
pemasok untuk pemeliharaannya. Pengguna menghadapi risiko bahwa pemasok

16
akan berhenti mendukung sistem tersebut atau bahkan bangkrut. Hal ini
mungkin adalah kelemahan utama dari sistem yang didukung pemasok.
b. Kebutuhan akan Penyesuaian Sistem
Keuntungan utama dari pengembangan sistem secara internal adalah
kemampuan untuk menghasilkan aplikasi hingga spesifikasi yang tepat.
Keuntungan ini juga menjelaskan kelemahan peranti lunak komersial. Kadang,
kebutuhan pengguna unik dan rumit, sedangkan peranti lunak komersial yang
ada terlalu umum atau terlalu kaku.
c. Pemeliharaan
Sistem informasi bisnis mengalami banyak perubahan. Jika kebutuhan pengguna
berubah, maka mungkin akan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mengubah
peranti lunak komersial. Di pihak lain, pengembangan secara internal
memberikan pengguna aplikasi terbatas pada yang dapat dipelihara.

5. PEMELIHARAAN DAN DUKUNGAN


Pemeliharaan melibatkan implementasi versi peranti lunak terbaru dari peranti
lunak komersial dan membuat modifikasi internal atas sistem yang ada untuk
mengakomodasi berbagai perubahan kebutuhan pengguna. Pemeliharaan dapat relative
sulit seperti memodifikasi aplikasi untuk menghasilkan laporan baru, atau yang lebih
luas seperti pemrograman fungsi baru ke dalam sistem.
Beberapa perusahaan melihat layanan pemeliharaan sistem sebagai aktivitas
komoditas yang harus dilakukan outsourcing ke pemasok pihak ketiga dengan dasar
tawaran rendah. Justifikasi yang mendasari keputusan ini adalah manfaat ekonomi
jangka pendek. Dengan melakukan pemeliharaan dan dukungan outsourcing,
menejemen dapat menyalurkan sumber daya keuangan perusahaan ke dalam kompetensi
inti perusahaan. Sayangnya, mengisolasi aktivitas pemeliharaan dari perusahaan juga
mengganggu arus pengetahuan yang berkaitan dengan sistem yang mungkin menjadi
kepentingan strategis bagi perusahaan tersebut.

Dukungan Pengguna
Biasanya, titik pertama kontak untuk transfer data semacam ini adalah melalui
fungsi dukungan pengguna. Dukungan pengguna meliputi layanan bantuan, pelatihan
bagi pengguna, dan pendidikan, serta secara formal mendokumentasikan umpan balik
dari pengguna, berkaitan dengan berbagai masalah dan kesalahan sistem. Untuk
memfasilitasi pengumpulan dan analisis data, sistem manajemen pengetahuan adalah
alat pemeliharaan yang efektif.

Manajemen Pengetahuan dan Memori Kelompok


Manajemen pengetahuan adalah konsep yang terdiri atas empet proses dasar
yaitu mengumpulkan, mengatur, memperbaiki dan mempersebarluaskan.
Mengumpulkan adalah membawa data masuk ke dalam sistem. Mengatur berkaitan

17
dengan bagian-bagian data beserta subjeknya hingga dapat memberikan konteks.
Memperbaiki artinya menambah nilai dengan mengungkapkan hubungan antardata,
melakukan sintesis, dan abstraksi. Menyebarluaskan adalah mendapatkan pengetahuan
bagi penerima dalam bentuk yang dapat digunakan. Hal yang paling sulit untuk
diotomatisasikan dalam proses-proses ini adalah perbaikan

DAFTAR PUSTAKA

18
Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

19

You might also like