Professional Documents
Culture Documents
lailagitaafara@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze performance of Koperasi Wanita "Bakti
Pertiwi" (Kopwan) using Balanced Scorecard, in order to expand its business
unit. The performance assessments consists of financial perspective, customer
perspective, internal business processes perspective, and learning and growth
perspective. Using survey method on 50 respondents consists of customers,
members and employees of Kopwan; this study finds that the performance of
financial perspective is fluctuated, all financial performance measures show
significant declining in 2013. The finding for customer perspective shows that on
average satisfaction of members was very satisfied and liveliness level is 59.18%.
The performance of internal business processes perspective is not good because
still limited to one business unit. In addition, average employee satisfaction of
Kopwans products shows highly satisfied; the last finding is among
administrators and members of Kopwan have good relationships.
Keywords: Balanced Scorecard, Performance, Women Cooperative
PENDAHULUAN
Dalam hal ini, pemberdayaan koperasi menjadi begitu penting karena dengan
pesat dan salah satu yang cukup menarik perhatian yaitu peningkatan jumlah
volume Koperasi Wanita. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM
Jawa Timur terdapat 8.506 Koperasi Wanita (Kopwan) yang telah tersebar di
Jawa Timur sampai tahun 2015. Dengan jumlah yang tergolong cukup besar
masyarakat kecil.
kelompok tentu tidak dapat diam, mereka dituntut untuk mengikuti arus
kinerjanya. Beberapa Kopwan yang masih berada dalam masa pertumbuhan juga
Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi tiap
tercermin secara keseluruhan pada pengukuran kinerja dari segi keuangan. Untuk
itu, agar dapat mencerminkan kualitas dengan baik maka dapat diterapkan metode
3
keuangan dan aspek non-keuangan yang disajikan dalam empat perspektif yaitu
juga perlu dilakukan pada koperasi sehingga tidak hanya berfokus pada aspek
keuangan berupa Sisa Hasil Usaha (SHU) tetapi pengukuran kinerja koperasi juga
menghasilkan penilaian kinerja yang berbeda untuk tiap jenis koperasi. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Permana (2013), bahwa kinerja koperasi pada
kinerja suatu koperasi dengan melakukan penelitian lebih lanjut melalui jurnal
KAJIAN PUSTAKA
Kinerja
Kinerja dapat dikatakan sebagai suatu prestasi yang merupakan wujud dari
cerminan keadaan atau kondisi yang sedang dialami oleh organisasi. Maka dari itu
dan tindakan untuk memperbaiki kinerja dalam mencapai sasaran atau target
organisasi. Dalam hal ini, penggunaan tolok ukur harus diperhatikan karena
keakuratan tolok ukur akan menghasilkan informasi yang relevan. Beberapa tolok
ukur yang digunakan dalam mengukur kinerja menurut Bastian (2001: 331) antara
lain aspek finansial terkait anggaran dan arus kas, aspek kepuasan yang dapat
dirasakan semua pihak baik pelanggan maupun pegawau, aspek operasi dalam
merancang langkah atau usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran organisasi, dan
Balanced Scorecard
karena sebagai pelengkap pengukuran kinerja tradisional yang selama ini masih
berfokus pada kinerja keuangan yang bersifat jangka pendek. Dalam hal ini, tidak
hanya berfokus pada kinerja keuangan namun Balanced Scorecard juga berfokus
5
pada kinerja operasional atau non keuangan yaitu Perspektif Pelanggan, Perspektif
Setiap perspektif memiliki fokus atau tolok ukur yang berbeda. Perspektif
pada ukuran pelanggan. Tolok ukur dari Perspektif Proses Bisnis Internal terletak
kompleks dan memberi nilai tambah serta manfaat bagi organisasi, seperti
koperasi dalam menyusun rencana kerja serta sebagai alat evaluasi organisasi. Hal
ini menandakan bahwa sasaran koperasi tidak hanya terfokus pada ukuran
melakukan evaluasi terkait cara atau langkah yang akan diambil dalam
masa mendatang.
METODE PENELITIAN
Wanita tingkat Desa yang bergerak dalam pengelolaan unit usaha simpan pinjam.
Kecamatan Mojowarno yang belum melakukan perkembangan unit usaha lain dan
hanya menyediakan unit usaha simpan pinjam. Dalam penelitian ini, populasi
dan simple random sampling yaitu gabungan teknik pengambilan sampel dimana
yang diperoleh sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel. Ukuran sampel untuk anggota Koperasi Wanita
N
=
1 + Ne2
98
=
1 + 98 (0,01)
Keterangan:
n = Ukuran sampel
7
N = Ukuran populasi
sampel yang masih dapat ditolerir/ diinginkan - sebesar 10% (populasi berjumlah
banyak)
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer
yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu pengurus dan anggota Kopwan
penelitian diambil dari penelitian Marisah (2010) dan Nazia (2010). Sedangkan
Anggota Tahunan dari tahun 2013 sampai dengan 2015 dan data pengurus dan
Perspektif Keuangan
1) Rasio Profitabilitas,
8
operasi (SHU).
(SHU).
2) Rasio Likuiditas
Aktiva Lancar
= 100%
Hutang Lancar
Perspektif Pelanggan
pasif.
Anggota aktif
= 100%
Total jumlah anggota
Anggota pasif
= 100%
Total jumlah anggota
Organisasi.
Alat ukur yang digunakan dalam kinerja perspektif proses bisnis internal:
pertumbuhan:
menggunakan skala likert yang dikembangkan oleh Sugiyono (2003: 107) sebagai
orang terkait fenomena sosial. Dalam penelitian ini, item instrumen menggunakan
4 = Puas (P)
Uji Validitas
12
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dihitung dengan menggunakan
korelasi person dimana nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item
Total Correlation. Suatu instrumen dikatakan valid apabila hasil r hitung lebih
Uji Reliabilitas
yang berupa kuesioner ini dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh
cronbachs alpha sebagai hasil dari program software SPSS. Secara umum suatu
instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbachs alpha > 0,6.
Sebuah instrumen penelitian dianggap valid jika nilai r hitung lebih besar
dari nilai r tabel. Kuesioner untuk Indikator Kepuasan Pelanggan (IKP) dengan 27
butir pernyataan yang diuji pada 50 responden dinyatakan valid karena hasil nilai
r hitung untuk tiap pernyataan lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,361.
Corrected Item-Total
Butir pertanyaan Keterangan
Correlation (R Hitung)
X1.1 .445 Valid
X1.2 .452 Valid
X1.3 .500 Valid
X1.4 .721 Valid
X1.5 .759 Valid
X1.6 .369 Valid
X1.7 .553 Valid
X1.8 .623 Valid
X1.9 .373 Valid
X1.10 .417 Valid
X1.11 .500 Valid
X1.12 .695 Valid
X1.13 .773 Valid
X1.15 .537 Valid
X1.16 .546 Valid
X1.19 .487 Valid
X1.20 .632 Valid
X1.23 .578 Valid
X1.24 .484 Valid
X1.26 .588 Valid
Sumber: Data SPSS
digunakan dalam penelitian. Hasil dari r tabel (df=n-2, 10%) sebesar 0,361. Pada
run test pertama terdapat 6 butir pernyataan yang tidak valid kemudian dilakukan
run test kedua dengan penghilangan 6 butir pernyataan dan hasilnya masih
terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid. Run test ketiga dilakukan dengan
penghilangan 1 butir pernyataan yang tidak valid sehingga diperoleh hasil diatas
dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel yang menandakan butir
Perspektif Keuangan
Realisasi (%)
No. Indikator
2013 2014 2015
1. Profitabilitas
a. NPM 75,88 71,26 70,69
b. ROA 18,91 13,11 16,88
c. ROE 24,61 13,59 17,48
2. Likuiditas (CR) 2359,2 2809,75 2885,7
Sumber: Data di olah
a. Hasil prosentase dari Net Profit Margin mengalami penurunan untuk tahun
2012 sebesar 75,88% menurun menjadi 71,26% tahun 2014 sampai dengan
b. Hasil prosentase dari ROA mengalami fluktuasi selama kurun waktu tiga
c. Hasil prosentase dari ROE juga mengalami fluktuasi dari tahun 2013, 2014
17,48%.
tahun terakhir.
15
Perspektif Pelanggan
Realisasi (%)
No. Indikator
2013 2014 2015
1. Tingkat Pertumbuhan Anggota 14,55 50,79 3,16
2. Tingkat Profitabilitas Anggota
a. Anggota Aktif 58,73 - 59,18
b. Anggota Pasif 41,27 - 40,82
Sumber: Data di olah
tahun 2014 sebesar 50,79% dari yang semula 14,55% pada tahun 2013
jumlah anggota aktif pada tahun 2013 sebesar 58,73% menjadi 59,18% pada
pelayanan kredit dan sebanyak 46 anggota merasa sangat puas terhadap pelayanan
serta peran Kopwan Bakti Pertiwi dalam menjalin hubungan baik dengan
anggotanya.
Realisasi (%)
Indikator
2013 2014 2015
Tingkat Pertumbuhan Peminjam -20 337,5 -71,4
Sumber: Data di olah
Seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas, hasil prosentase Tingkat
Pertumbuhan Peminjam pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Hasil
prosentase pada tahun 2013 dan 2015 negatif dikarenakan peningkatan jumlah
peminjam pada tahun tersebut tidak begitu signifikan hanya sebanyak 8 orang
pada tahun 2013 dan 10 orang pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2014
Realisasi (%)
Indikator
2013 2014 2015
Tingkat Retensi Karyawan 0 0 0
Sumber: Data di olah
17
mengalami penurunan ataupun kenaikan karena selama tiga tahun terakhir tidak
ada karyawan (pengurus) yang keluar. Hal ini disebabkan karena jumlah
dimana kelima pengurus tersebut telah memiliki dan menjalankan tugas masing-
masing dengan baik sesuai dengan job description yang telah ditentukan dan
disepakati.
Skor Keterangan
Kategori
1 2 3 4
Perspektif Bisnis Internal 1 4 Sangat Puas
Karyawan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner untuk tiap tiap sub
bahwa proses bisnis atau usaha yang dijalankan oleh koperasi dapat dikategorikan
sangat puas atau baik dalam memenuhi kebutuhan anggota. Sedangkan skor
bahwa pengurus koperasi dapat dikategorikan atau merasa sangat puas atas
fasilitas yang mereka terima dan kinerja yang mereka berikan atau kontribusikan
dalam koperasi.
18
PEMBAHASAN
Balanced Scorecard dalam menilai kinerja Koperasi Wanita Bakti Pertiwi yang
penurunan yang mana diartikan bahwa kinerja keuangan Koperasi Wanita Bakti
Pertiwi kurang baik. Hal ini disebabkan karena tidak adanya langkah koperasi
koperasi tiap tahun. Banyaknya anggota yang masuk terkadang lebih sedikit dari
jumlah anggota yang keluar dimana secara tidak langsung hal itu dapat
struktur modal yang masih lemah juga menjadi pemicu masih rendahnya kinerja
struktur modal masih didominasi oleh bantuan modal dari Pemerintah sebesar Rp
Desember 2015.
dan tidak memberatkan anggota koperasi yaitu berupa unit usaha simpan pinjam
Jangka waktu pengajuan pinjaman yaitu minimal dua bulan setelah menjadi
19
simpanan wajib Rp 5.000 per bulan. Jangka waktu realisasi satu bulan setelah
selama 10 bulan.
Bisnis Internal Koperasi Wanita Bakti Pertiwi dikatakan baik. Namun Koperasi
Wanita Bakti Pertiwi dapat mencapai kinerja yang lebih tinggi dengan
unit usaha lain ini dapat memperbaiki kinerja keuangan koperasi dari sisi
Pembelajaran dan Pertumbuhan juga dikatakan baik karena dari kelima pengurus
dengan baik sesuai dengan job description yang telah ditentukan dan disepakati
serta mereka merasa sangat puas dengan fasilitas yang telah mereka terima dan
Bakti Pertiwi.
Kesimpulan
Balanced Scorecard dalam menilai kinerja Koperasi Wanita Bakti Pertiwi Desa
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja tidak hanya dapat
dilakukan dari segi keuangan namun juga dari segi non keuangan melalui
20
Satu diantara keempat perspektif yang dianalisis pada Koperasi Wanita Bakti
ketiga perspektif yang lain yaitu Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal
Saran
pengurus Kopwan untuk mengoptimalkan kinerja dalam segi keuangan. Salah satu
yang menjadi fokus yaitu melakukan ekspansi melalui fasilitas unit usaha ataupun
data, luasnya periode pengamatan, dan banyaknya objek atau jenis unit usaha lain
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Dharma, Citra Setyani. 2010. Penggunaan Balanced Scorecard Sebagai Tolok
Ukur Kinerja Koperasi. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.
Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Indranatha, I Gst. Ngr. Agung L. dan I Ketut Suryanawa. 2013. Pengukuran
Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada Koperasi Serba Usaha Kuta
Mimba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.3 (2013): 451-471.
Indrilestari, Frida. 2016. Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC)
Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja di Koperasi Bahagia Kota Kediri.
Jurnal Skripsi. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Kaplan, Robert S. and David P. Norton. 1992. The Balanced Scorecard
Measures that Drive Performance. Harvard Business Review.
21