You are on page 1of 10

Feb

20

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TEKNIK DISTRAKSI DAN
RELAKSASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Topik : Teknik Distraksi dan Relaksasi


Sub Topik : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan Relaksasi
Tempat : Ruang Mawar (ginekologi) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : Jumat / 29 Januari 2016
Pukul : 10.00 Wita
Alokasi Waktu : 30 menit
Penyuluh :Mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wiyata Husada
Samarinda Kelompok 6

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang
Teknik Distraksi dan Relaksasi

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat
:
1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

C. Materi
Terlampir

D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

E. Media
- Leaflet
- Laptop
- LCD

F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b. Menggunakan penampang materi dari laptop dan LCD agar dapat lebih mudah
diperhatikan seluruh peserta.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.
G. Proses Penyuluhan
N KEGIATA W PENYAJI SASARA
O N A N
K
T
U
1 Pembukaan 5 1. Mengucapka 1. Membalas
n salam salam
m 2. Memperkenal 2. Memperhat
e kan diri ikan dan
n mendengar
i kan
t
2 Penyajian 2 1. Menjelaskan 1. Mendengar
bahan 0 pengertian kan
tentang: teknik 2. Mempertah
1. Menjelaskan m distraksi dan ankan
pengertian e relaksasi kontak
teknik n 2. Menjelaskan mata
distraksi dan i jenis-jenis
relaksasi t teknik
2. Menjelaskan distraksi dan
jenis-jenis relaksasi
teknik 3. Menjelaskan
distraksi dan tujuan
relaksasi distraksi dan
3. Menjelaskan relaksasi
tujuan 4. Menjelaskan
distraksi dan manfaat
relaksasi distraksi dan
4. Menjelaskan relaksasi
manfaat 5. Menjelaskan
distraksi dan tips distraksi
relaksasi dan relaksasi
5. Menjelaskan 6. Menjelaskan
tips distraksi penatalaksana
dan relaksasi an distraksi
6. Menjelaskan dan relaksasi.
penatalaksan
aan distraksi
dan
relaksasi.
3 Evaluasi 1 1. Memberi
5 kesempatan
kepada
m peserta untuk
e bertanya
n untuk
i mengevaluasi
t peserta,apaka
h peserta
dapat
menjelaskan
kembali
materi penkes
dengan
bertanya
2. Menyimpulka
n kembali
materi yang
disajikan
3. Diharapkan
30%
memahami
materi
4 Penutup 5 1. Penyaji 1. Menjawab
mengucapkan salam
m terima kasih
e 2. Mengucapka
n n salam
i penutup
t

H. Pengorganisasi
1. Moderator : Imanuel Unyat
Tugas : Memimpin jalannya acara dan proses penyuluhan

2. Penyaji : Rustina Susanti


Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
3. Notulen : Evy Purwaningsih
Tugas : Mencatat pertanyaan dari peserta

4. Observer : Nispul Aisyah

Tugas : Mengamati jalannya proses penyuluhan dan mengevaluasi


hasil penyuluhan sesuai dengan SAP

5. Fasilitator : Zerry Satriawan


Yohana Hamisah

Tugas : Menyediakan fasilitas pendukung proses penyuluhan

I. Evaluasi
1. Proses : - Penyuluhan berjalan lancar.
- Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan
- Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%.
2. Hasil : - audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi
- audiens dapat menjelaskan tujuan relaksasi
- audiens dapat menjelaskan manfaat relaksasi
- audiens dapat menjelaskan tips relaksasi
- audiens dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi
- audiens dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi
TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI
A. Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi
retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang
berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang
atau tidak dirasakan oleh klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien
menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan
partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat
individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan
sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi
satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah"
dibuat tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan
relaksasi, puncaknya adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali.
Oleh karena itu, relaksali melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang
secara terus menerus dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem
kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka,

B. Jenis Tekhnik Distraksi antara lain :


1. Distraksi visual
2. Distraksi pendengaran
3. Distraksi pernafasan
4. Distraksi intelektual
5. Imajinasi terbimbing

C. Jenis-jenis relaksasi:
1. Relaksasi pernafasan
2. Imagery
3. Senam

D. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima
teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih
menyenangkan.

E. Manfaat Latihan Relaksasi dan Distraksi


1. Membuat lebih mampu menghindari stress
2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stressseperti: sakit
kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung dan nyeri
lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social

D. Tips Melakukan Relaksasi dan Distraksi


1. Dilakukan secara rutin dan teratur atau 2x sehari, sebelum makan, hendak tidur
2. Dilakukan dengan santai
3. Pikiran tidak terfokus pada penyakit atau perasaan anda
4. Cari tempat yang nyaman seperti sofa atau tempat tidur
5. Longgarkan pakaian yang terasa sempit, lepas jam tangan, kaca mata dan libatkan
semua panca indra ikat pinggang bila anda memakainya
6. Hilangkan pikiran yang mengganggu, kamar diberi penerangan yang cukup
7. Siapkan diri anda sesantai-santainya, duduklah atau berbaringlah ditempat yang anda
pilih senyaman-nyamannya.
8. Libatkan semua panca indera
E. Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai
berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan
betapa nyaman hal tersebut
3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
5. Biarkan telapak kaki rileks.
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan
kelompok otot-otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.
Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:
1. Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan
gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung
serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik
tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama
lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu
seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
a. Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik
klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling
dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat
ketegangan emosi atau nyeri fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr.
Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai Efek Mozart.
b. Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya
Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di
otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu
sendiri. Namun, tidak berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan
(Andreana, 2006)
3. Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus
pada satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui
hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati).
Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar
yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan
ritmik. Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan
ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.
5. Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang
menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-
angsur membebaskan diri dari dari perhatian terhadap nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba
Medika.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan
praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner &
Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.

You might also like