Professional Documents
Culture Documents
(2) Tujuan
1. Efek triple response akibat pemberian histamin intradermal pada hewan coba
2. Efek proteksi antihistamin terhadap pemberian histamin intradermal pada hewan
coba
3. Efek histamin pada saluran pernapasan hewan coba
4. Efek proteksi antihistamin terhadap inhalasi histamin pada saluran pernapasan
hewan coba
5. Adrenalin merupakan obat terpilih untuk mengatasi bronkospasme akibat inhalasi
histamin pada hewan coba
(3) Hewan coba, alat, bahan, dan obat
1. Audivisual : Penggoresan histamin intradermal
2. Hewan coba : Marmot
3. Alat : Jarum suntik
Spuit steril
Alat penyemprot (nebulizer)
Kandang kaca yang tertutup
Mulai Diameter Diameter Lama Mulai Diameter Diameter lama Mulai Diameter Diameter lama Mulai Diameter Diameter lama
kerja edem flare max kerja edem flare max kerja edem flare max kerja edem flare max
max max max max
Sebelm 00.00.00 1,6 cm 9 cm 00.07.00 00.01.27 - 1,2 cm 00.02.30 00.00.00 1 cm 8 cm 00.07.00 00.00.30 - 0.5 mm 00.02.05
minum
obat
Setelah 00.00.20 1 cm 11 cm 00.06.54 00.01.05 - 0,9 mm 00.02.33 00.01.00 2 cm 9.5 cm 00.08.10 00.00.33 - 1 mm 00.01.45
minum
obat
X = 0,5; 0,9; 1; 10; 10; 12; 16; 20; 80; 90; 95; 110 (mm)
0.5+0.9+1+10+10+12+16+20+80+90+95+ 110
Mean : = 37,12 mm = 3,71 cm
12
Median : data ke : n/2 = 12/2 = 6; 12 mm = 1,2 cm
Modus: 10 mm = 1 cm
()2 200,91
Standar Deviasi: = = 121 = 18,26
1
= 18,26 = 4,27 cm
(6) Pembahasan
Apakah hasil praktikum sesuai dengan yang diharapkan dalam teori atau tidak?
Alasannya?
Efek yang timbul apabila diberikan antihistamin pada orang percobaan adalah
bertambah panjangnya waktu untuk timbulnya kemerahan pada tangan pada pemberian
histamin yang keuda kalinya. Selain dari bertambahnya waktu untuk timbulnya
kemerahan, hal lain yang juga cukup mencolok adalah berkurangnya pembengkakan yang
terjadi dan juga terjadi pengecilan dari diameter flare. Ketiga triple respon lewis ini
berkurang karena sebagian reseptor histamin pada OP sudah diduduki oleh anti histamin.
Hasil pengamatan yang didapatkan pada marmut yang tidak diberikan proteksi oleh
antihistamin mengalami sesak nafas. Sesak nafas ini terjadi setelah beberapa menit
setelah penyemprotan histamin. Waktu yang dibutuhkan hinggga marmut tersebut sesak
nafas termasuk sangat cepat dan juga memerlukan pertolongan yang cepat pula dengan
adrenalin. Sesak naafas yang terjadi pada marmut tersebut disebabkan oleh bekerjanya
reseptor histamin pada daerah bronkus. Reseptor histamin ini menyebabkan terganggunya
jalan nafas dan menyebabkan sesak nafas. Pemberian adrenalin segera setelah marmut
tersebut sesak nafas sangat diperlukan karena akan meningkatkan kemungkinan hidup
dari marmut tersebut.
(7) Kesimpulan