You are on page 1of 5

ANALISIS JURNAL

1. Judul artikel: Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Kenyamanan
Pasien Angina Pektoris Stabil Sebelum Tindakan Angiografi Koroner
2. Kata Kunci : coronary angiography, pasien APS, pijat punggung, respons fisiologis-
psikologis, stres
3. Penulis : Edi rosfiati, Elli nurachman, Yulia
1. Telaah Step 1 (FokusPenelitian)
Problems Pasien dengan angina pektoris stabil (APS) yang menghadapi
tindakan diagnostik coronary angio-graphy dan kemungkinan
diintervensi lanjut dengan percutaneous coronary interventions (PCI),
sering cemas dan merasa tidak nyaman karena stres. Cemas dan tidak
nyaman sebagai respon fisiologis dan psikologis tubuh, terlihat
dengan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
Respon pasien berbentuk respon psikologis yang beragam termasuk
timbulnya kecemasan, ketakutan, ketegangan bahkan depresi. Pasien
yang dilakukan tindakan kateterisasi jantung dengan coronary
angiography dan PCI, tetap mengalami kecemasan walaupun sudah
dipersiap-kan dengan baik termasuk pemberian penjelasan prosedur
dan segala risiko yang dapat terjadi serta informed consent yang
ditandatangani pasien (Eran, Erdmann, & Er, 2010).
Justifikasi: Dalam penelitian ini tidak dicantumkan data yang dapat
menjadi data pendukung terhadap fakta yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian ini, baik itu secara global maupun lokal,
dalam penelitian ini hanya menjelaskan beberapa permasalahan yang
dapat dialami pasien dengan angina pektoris dari beberapa teori.
Berdasarkan penguraian madalah diatas mengenai rrspon psikologis
yang dialami pasien yang akan dilakukan tindakan PCI,coronary
angio-graphy pemberian terapi pijat pyngging ini sangat tepat untuk
diberikan mengingat tujuannya untuk mengurangi nyeri, cemas,
takikardia, dan hipertensi pada pasien beberapa tahun terakhir ini.
Pijat punggung bertujuan untuk membantu pengobatan sistem saraf
dan kardiovaskular secara efektif menimbulkan rasa aman, rileks, dan
rasa nyaman, sehingga dengan perbaikan keadaan psikologis pasien
dengan angina pektoris klien akan lebih rileks untuk menjalani
tindakan yang direncanakan selanjutnya.
Intervention Pijat punggung yang merupakan salah satu tindakan alternatif dan
terapi komplementer seperti terapi musik, relaksasi, guided imagery,
reflexiology, herbal medicine, hypnotis, terapi sentuhan yang
digunakan untuk mengurangi nyeri, cemas, takikardia, dan hipertensi
pada pasien beberapa tahun terakhir ini. Pijat punggung Pijat
punggung bertujuan untuk membantu pengobatan sistem saraf dan
kardiovaskular secara efektif menim-bulkan rasa aman, rileks, dan
rasa nyaman (Hajbaghery, Abasi, & Behestabad, 2012).
Comparison Tidak terdapat intervensi pembanding dalam penelitian ini, tetapi
dalam penelitian ini, terdapat kelompok intervensi dan kelompok
Intervention
kontrol, kelompok intervensi mendapatkan terapi pijat punggung
sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi.
Justifikasi: Dari hasil penelitian pada jurnal diatas jelas untuk
pemberian intervensinya dimana kelompok intervensi mendapatkan
terapi pijat punggung dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan
intervensi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh atau manfaat
yang diberikan terapi pijat punggung.
Outcame Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah pijat punggung pada tingkat kecemasan, tingkat
kenyamanan, tekanan darah diastolik, nadi, respirasi, dan suhu, yaitu
sebelum diberikan terapi pijat punggung hasilnya ( p= 0,048 ;
0,454; 0,112; 0,352; 0,444; 0,733; 0,324), sedangkan hasil setelah
diberikan tindakan pijat punggung adalah (p= 0,002; 0,0001; 0,016;
0,0001; 0,005; 0,052). Hasil penelitian ini kemungkinan juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan,
Justifikasi: hasilnya jelas dan sesuai, dengan adanya hasil pre dan
post pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, serta
membandingkan kedua kelompok. Dimana hasil intervensi terapi
pijat punggung menunjukkan adanya perubahan sebelum san setelah
diberikan intervensi, dengan adanya perbedaan yang signifikan
intervensi ini lebih efektif mengurangi kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan pada kelompok yang diberikan terapi pijat punggung.

Telaah Step 2 Validasi

Recruitment Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan kasus angina
pectoris dengan Pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling dan didapatkan sebanyak 30 responden. Variabel penelitian
ini yaitu pemberian intervensi pijat punggung (variabel bebas), tingkat
kecemasan dan tingkat kenyamanan (variabel terikat), serta usia, jenis
kelamin, pendidikan, dan pekerjaan (variabel perancu), tidak
dicantumkan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini.
Selanjutnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15orang kelompok
intervensi dan 15 orang kelompok kontrol.,
Justifikasi: Jumlah sampelnya sudah sesuai dan dapat dibandingkan
pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi apakah terdapat
perbedaan pada dua kelompok ini. Tetapi dalam penelitian ini tidak
mencantumkan kriteria eksklusi tetapi hanya mencantumkan satu
kriteria inklusi.
Maintenance Proses pelaksanaan pemberian intervensi terapi pijat punggung
dilaksanakan pada satu kelompok perlakuan dan satu kelompok
kontrol sebagai pembanding. Sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok dilakukan pengukuran awal (pretest) dan posttest termasuk
pengukuran tekanan darah (TD), nadi, respirasi, dan suhu, kemudian
dilakukan terapi pijat ounggung sesuai dengan Stabdar operasional
yang ditetapkan.
Justifikasi: Metode penelitian yang digunakan sudah sesuai karena
tujuan penelitian adalah ingin melihat pengaruh intervensi yang
diberikan sehingga jika ingin melihat pengaruhnya harus dilihat hasil
pre dan postnya, dan dalam penelitian ini mencantumkan SOP untuk
intervensi yang dilakukan, tetapi kami berinisiatif untuk melampirkan
SOP yang yang paling terakhir untuk pengembangan tekniknya,
sehingga dapat dianalisis bersama mengenai penerapannya.
Measurement Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperiment dengan desain penelitian pre-test post-test with control
group. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
perlakuan yang diberikan intervensi terapi pijat punggung, serta
kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi.
Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner, persepsi
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi yang dimodifikasi
peneliti dari gugup (nervous), khawatir (worried), dan tegang
(tense)/NEWTEN (Kari, 2009). Tingkat kecemasan diukur dengan
rentang skala 010, untuk mengukur: gugup (nervous), khawatir
(worried), dan tegang (tense). Angka 0 mewakili pengertian bahwa
tidak ada; 13= ringan; 46= sedang; 78= berat dan 910= sangat
berat. Persepsi tingkat kenyamanan menggunakan skala Verbal Rating
Scale Questioner dari Kolcaba yang dimodifikasi peneliti (Dowd, et al.
2007). Instrumen ini dipilih untuk mengukur Kenya-manan yang
dirasakan responden dengan rentang skala 010. Angka 0 mewakili
pengertian bahwa tidak nyaman; 13= sedikit nyaman; 46= nyaman
sedang; 78= nyaman, dan 910= sangat berat. Kuesioner B
merupakan lembar observasi, diisi oleh observer sesuai dengan hasil
pengukuran dan pengamatan secara langsung untuk mengiden-tifikasi
tanda-tanda fisiologis (tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu).
Analisis data menggunakan uji statistik independent t test untuk
menguji hipotesis komparatif rerata. Satu sampel dalam pengukuran
berarti sampel tersebut berpasangan, yaitu model before-after yang
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Satu sampel diberi perlakuan
1 kali (Sugiono, 2010). Nilai confidence interval (CI) yang digunakan
adalah 95% dengan tingkat kemaknaan 5% (= 0,05). Pada penelitian
ini dilakukan juga uji homogenitas pada faktor konfonding pada kedua
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Model statistik yang
digunakan yaitu uji homogenitas dengan Chi-Square, Kolmogorof-
Smirnov test, uji independent-t, korelasi, dan regresi linear sederhana.
Uji homogenitas responden penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan pekerjaan memiliki kesetaraan atau tidak ada
perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol yang dibuktikan dari hasil uji statistik keempat variabel tersebut
memiliki nilai p> (0.05).
Justifikasi: Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan sudah
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu uji statistik independent t test
untuk menguji hipotesis komparatif, dan beberapa uji untuk
menganalisa homogenitas dan korelasi antara beberapa faktor yang
mempengaruhi pada pemberian terapi pijat punggung ini.

Telaah 3 (Aplikabilitas)

Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya?


Intervensi dalam penelitian ini dapat diterapakan sebagai salah satu tindakan dalam
pelayanan di rumah sakit mengingat hasil penelitian yang signifikan ditunjukkan dari
penelitian ini dalam membantu menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan pasien dengan kasus angina pectoris baik yang akan dilakukan atau tidak
dilakukan kateterisasi jantung dengan coronary angiography, untuk efek sampingnya
sejauh ini belum ditemukan adanya penelitian untuk efek samping dari terapi pijat
punggung ini hanya saja perlu diperhatikan untuk pijat secara umum seharusnya
memberikan kenyamanan, perasaan rileks, dan jika ditemukan rasa nyeri saat
pemberian terapi pijat seharusnya diberikan toleransi pemberian tekanan saat
pemijatan, selain itu untuk biaya dalam oenerapan tindakan ini tidak memakan biaya
yang banyak, cukup dengan kemampuan SDM yang sudah terlatih untuk
penerapannya, serta untuk waktu yang digunakan untuk melakukan tindakan tidak
terlalu lama karena setelah pasien merasa lebih rileks pasien sudah dapat dipersiapkan
untuk menjalani tindakan yang direncanakan selanjutnya. Adapun penatalaksanaan
tindakannya yaitu sebagai berikut:

You might also like