You are on page 1of 17

ANALIAIS JURNAL GAGAL GINJAL KRONIK

Nursing Strategies for Patients with Chronic Renal FailureUndergoing Maintenance


Hemodialysis Treatment by Arteriovenous Fistula

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK II

NAMA:

1. ANDRE ADRIAN TAMBIRI (141100202)


2. IKA DESI AMALIA (141100220)
3. EKA WULANSARI (141100212)
4. EGI RISKA (141100211)
5. FILZA AHYAR (141100217)
6. RAFIK MAHMUD (141100241)
7. MILDA (141100232)
8. RESTIANI (141100244)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Nursing Strategies for Patients with Chronic
Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous
Fistula. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk pemenuhan tugas sistem perkemihan juga
untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Salis Miftakhul khoeriyah S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen mata kuliah sistem
perkemihan .
2. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan materil serta nasihat
yang bermanfaat sehingga penulis selalu ingin berusaha dan tidak mudah menyerah.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan bekerjasama dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun sebagai perbaikan untuk menyusun makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat.Amin.

Yogyakarta,01 Mei 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................3

BAB I

Pendahuluan ........................................................................................4

A. Latar belakang masalah...........................................................4


B. Tujuan ....................................................................................5
C. Sistematika penulisan..............................................................5

BAB II

Resume jurnal penelitian.....................................................................6

A. Judul jurnal..............................................................................6
B. Latar belakang .........................................................................6
C. Tujuan .....................................................................................6
D. Metode penelitian....................................................................6
E. Hasil ........................................................................................7
F. Kesimpulan .............................................................................8

BAB III

Analisis jurnal dan pembahasan..........................................................9

A. Analisis jurnal penelitian ........................................................9


B. Pembahasan ..........................................................................14

BAB IV

A. Kesimpulan ...........................................................................16
B. Saran ....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui
ginjal, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi
kelebihannya sebagai kemih. Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan
komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan
ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi tubulus. Ginjal
dilalui oleh sekitar 1.200 ml darah per menit, suatu volume yang sama dengan 20
sampai 25 persen curah jantung (5.000 ml per menit). Lebih 90% darah yang masuk ke
ginjal berada pada korteks, sedangkan sisanya dialirkan ke medulla.
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal
yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit ( toksik uremik ) di
dalam darah. (Arif Muttaqin,2011;166).
Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable
diseases) terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit
ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menular (communicable diseases) sebagai
masalah kesehatan masyarakat utama.
Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga
dapat membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami
komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan
penyakit pembuluh darah perifer. Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi
ginjal yang memerlukan terapi pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal.
Penyakit ginjal kronik biasanya desertai berbagai komplikasi seperti penyakit
kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran cerna, kelainan di tulang dan
otot serta anemia.

4
Selama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis
dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang merupakan penyebab penyakit
ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah terjadi gagal ginjal. Bukti
ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak bergantung pada
etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini. Oleh
karena itu, upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan pencegahan yang
efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena berbagai
faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk menganalisis jurnal dengan judul Nursing Strategies for Patients with
Chronic Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by
Arteriovenous Fistula

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menganalisis jurnal penelitian keperawatan yaitu Nursing Strategies for Patients
with Chronic Renal FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by
Arteriovenous Fistula

2. Tujuan khusus
a. Melakukan analisis jurnal internasional hasil penelitian yang telah dilakukan
peneliti
b. Memberikan saran terkait dengan penerapan hasil jurnal penelitian yang dapat
diaplikasikan di indonesia.

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penulisan pada makalah ini terdiri dari :
1. BAB I : pendahuluan
2. BAB II : resume jurnal penelitian
3. BAB III : analisis jurnal penelitian dan pembahasan
4. BAB IV : penutup

5
BAB II

RESUME JURNAL PENELITIAN

A. JUDUL JURNAL
Judul dari jurnal yang didapatkan berdasarkan kasus gagal ginjal kronik yaitu:
Nursing Strategies for Patients with Chronic Renal FailureUndergoing
Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous Fistula.

Peneliti : Hong Yan QIN, Ping JIA, Hui LUI


Tahun penelitian : 2014 -2015

B. LATAR BELAKANG
Peningkatan proporsi pasien dengan gagal ginjal chron-ic diberi perawatan
hemodialisis (MHD), yang secara signifikan meningkatkan fungsi ginjal dan kualitas
hidup dan memperpanjang waktu bertahan hidup. Arteriovenous fistula (AVF) adalah
akses vaskular op-timal MHD, memiliki banyak daya tarik seperti trauma ringan,
mudah tertusuk, aliran darah yang cukup dan tingkat infeksi rendah .

C. TUJUAN
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi keperawatan
pada pasien dengan gagal ginjal kronik (CRF) yang menjalani pengobatan hemodialisis
(MHD) dengan menusuk Arteriovenous Fistula.

D. METODE PENELITIAN

Sembilan puluh dua pasien dengan gagal ginjal kronis yang menjalani perawatan
hemodialisis (MHD) antara Januari 2014 dan Jan 2015 dimasukkan dalam penelitian
ini (semua menjalani Arteriovenous Fistula, dialisis selama 2-3 sesi per minggu, 4-5
jam per sesi) dan dibagi secara acak menjadi Kelompok kontrol dan kelompok
observasi. Pasien dalam kelompok kontrol diberi asuhan keperawatan standar dan
pasien dalam kelompok observasi diberi keperawatan profesional fistula internal.

6
Tingkat komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode perioperatif fistula internal,
waktu penggunaan fistula dan efek pada kualitas hidup pasien dari kedua kelompok ini
dibandingkan (selama follow up 18 bulan). Kelompok kontrol: Dua puluh sembilan
laki-laki, 17 perempuan; Berkisar antara 42-73 tahun. Kelompok observasi: Dua puluh
delapan laki-laki, 18 laki-laki; Berkisar antara 43-74 tahun. Pasien dalam kelompok
kontrol diberi perawatan rutin. Pasien dalam kelompok observasi diberi strategi
keperawatan profesional antar fistula, secara spesifik.

E. HASIL PENELITIAN
Tingkat komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode perioperatif fistula
internal kelompok pengamatan secara signifikan lebih rendah daripada kelompok
kontrol, dan perbedaannya secara statistik signifikan (P <0,05). Waktu rata-rata
penggunaan fistula internal meningkat secara signifikan, dan indeks kesehatan, indeks
emosi dan indeks kualitas psikologi dalam kelompok pengamatan jauh lebih tinggi
daripada kelompok kontrol (P <0,05).
Perbandingan tingkat komplikasi dan tingkat dis-fungsi selama masa fistula
internal perioperative. Kedua kelompok ditindaklanjuti selama sekitar 18 bulan.
Tingkat komplikasi dan disfungsi selama periode fistula fistula perioperatif kelompok
pengamatan secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol, dan
perbedaannya secara statistik signifikan (P <0,05) (Tabel 1). Perbandingan waktu
penggunaan fistula dan kualitas hidup pasien. Waktu rata-rata penggunaan fistula pada
kelompok observasi lebih dari 20 bulan sedangkan kelompok kontrol berumur 20 bulan,
dan perbedaannya signifikan secara statistik (Peringkat Rank Ex-aminasi 2 = 10.623,
P <0,001) (Tabel 1) . Tiga tanda indeks kesehatan, indeks emosi dan indeks psikologi
dalam kualitas hidup kelompok observasi secara signifikan lebih tinggi daripada
kelompok kontrol, dan perbedaannya signifikan secara statistik (P <0,05) (Tabel 2).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil Perbandingan tingkat
komplikasi dan tingkat disfungsi selama periode fistula perioperatif internal yaitu pada
kelompok kontrol dengan 46 kasus terdapat 6 pasien mengalami hematoma, 3 pasien
mengalami infeksi, 4 pasien mengalami halangan dalam perlakuan control, 2 pasien
mengalami hemangioma(tumor jaringan lunak), 2 pasien mengalami komplikasi
lainnya, jadi 17 pasien mengalami tingkat komplikasi dan 16 pasien mengalami tingkat
disfungsi. Sedangkan pada kelompok observasi dengan 46 kasus terdapat 3 pasien

7
mengalami hematoma, 1 pasien mengalami infeksi, 2 pasien mengalamai halangan
dalam perlakuan kontrol, 1 pasien mengalami hemangioma ( tumor jaringan lunak), 1
pasien mengalami komplikasi lainnya, jadi 8 pasien mengalami tingkat komplikasi dan
7 pasien mengalami tingkat disfungsi.
Berdasarkan perbandingan kualitas hidup pasien (skor) didapatkan hasil pada
indeks pengamatan di bagi menjadi tiga yaitu indeks kesehatan, indeks emosi, dan
indeks psikologi. Pada indeks kesehatan grup kontrol didaptkan hasil sebanyak 15,3
4,2 dan pada indeks emosi sebanyak 60,58,4 dan pada indeks psikologi didapatkan
9,42,2. Sedangkan indeks kesehatan pada kelompok observasi didapatkan hasil
sebnyak 6,63,3, dan pada indeks emosi 39,7 7,6, dan indeks psikologi di dapatkan
hasil sebnyak 4,6 1,3.

F. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Strategi keperawatan profesional
fistula internal dapat memperpanjang waktu pelayanan, mengurangi komplikasi dan
memperbaiki kualitas hidup pasien yang menjalani perawatan hemodialisis perawatan
melalui fistula arteriovenosa.

8
BAB III
ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS JURNAL PENELITIAN

No Elemen kritik riset Ulasan kritik riset

1. Dimensi substansi dan teori

Tingkat kepentingan masalah Masalah yang diteliti dalam jurnal ini


sangat penting dan menarik karena meneliti
tentang pengaruh strategi keperawatan
pada pasien dengan gagal ginjal kronik
terhadap pemeliharaan perawaan
hemodialisis lanjut dengan fistula
arteriovena. Kepentingan untuk perawat
penelitian ini dapat digunakan sebagai
salah satu tindakan keperawatan dalam
strategi keperawatan pada pasien dengan
gagal ginjal kronik

Kekuatan konsep Konsep yang ada pada jurnal sudah cukup


kuat menjelaskan teori yang mendasari
penelitian yang mengacu pada strategi
keperawatan pada pasien dengan gagal
ginjal kronik terhadap pemeliharaan
perawaan hemodialisis lanjut dengan
fistula arteriovena.

Kreativitas dan kelayakan Kreativitas dan kelayakan kerangka


krangka konsep teori konsep teori cukup jelas. Dimana referensi

9
teori yang digunakan banyak dan dapat
dipertanggung jawabkan.

Pertanyaan memahami fenomena Pertanyaan memahami fenomena sudah


baik yaitu untuk mengevaluasi strategi
keperawatan pada pasien dengan gagal
ginjal kronik terhadap pemeliharaan
perawaan hemodialisis lanjut dengan
fistula arteriovena.

2. Dimensi metedologi

Desain Peneliti menggunakan desain penelitian


studi eksperimental
Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, terdiri
dari
1. Kelompok control: dalam kelompok
diberikan perawatan rutin metode
keperawatannya meliputi perawatan
psikologi, pendidikan kesehatan dan
perawatan selama masa penggunaan
fistula, pengamatan penyakit dan diet
serta panduan selama priode
hemodialisis
2. Kelompok observasi: diberikan
perawatan profesional diantaranya
yaitu
a. Menghindari manipulasi atau
pengobatan infasif pada tungkai
fistulisasi
b. Lakukan dengan baik keperawatan
sebelum penggunaan fistula
internal
c. Masa pematangan antara fistula
umumnya dibutuhkan waktu 1

10
sampai 6 bulan dan bisa ditusuk
untuk digunakan saat kuantitas
aliran darah melebihi
600ml/menit.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah dewasa
hingga lansia dengan penayakit gagal
ginjal kronik dirawat dirumah sakit
organisari jnan municipal organs sebanyak
92 pasien dibagi menjadi dua kelompok :
kelompok kontrol dan kelompok observasi

Metode Pasien dengan gagal ginjal kronik yang


prtama kali menjalani arteriovenous
fistula, Peneliti menggunakan metode
penelitian studi eksperimental.
Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, terdiri
dari
1. Kelompok control: dalam kelompok
diberikan perawatan rutin metode
keperawatannya meliputi perawatan
psikologi, pendidikan kesehatan dan
perawatan selama masa penggunaan
fistula, pengamatan penyakit dan diet
serta panduan selama priode
hemodialisis
2. Kelompok observasi: diberikan
perawatan profesional diantaranya
yaitu
a. Menghindari manipulasi atau
pengobatan infasif pada tungkai
fistulisasi
b. Lakukan dengan baik keperawatan
sebelum penggunaan fistula
internal

11
c. Masa pematangan antara fistula
umumnya dibutuhkan waktu 1
sampai 6 bulan dan bisa ditusuk
untuk digunakan saat kuantitas
aliran darah melebihi
600mL/menit

Kekurangannya tidak dicantum hasil


evaluasi dari kedua kelompok diatas,
dan hanya dilakukan evaluasi diakhir
penelitian saja
Analisis statistik Analisis statistik ini dilakukan dengan
menggunakan Perangkat lunak statistik
SPSS 19.0, digunakan untuk pencatatan
dan analisis. Data kuantitatif dinyatakan
sebagai mean standard deviation, dan
perbandingan antar kelompok dilakukan
dengan uji t; Data kualitatif dinyatakan
dengan persen (%) dan perbandingan antar
kelompok dilakukan dengan mengadopsi
uji 2; Waktu penggunaan fistula dianalisis
dengan metode Kaplan-Meier; P <0,05
dianggap signifikan secara statistic.
Instrument Melakukan pendekatan kepada pasien
dengan gagal ginjal kronik, menggunakan
alat arterivenous fistula, dan menjalani
hemodialisa.

3. Dimensi etik

Subjek penelitian Dewasa hingga lansia yang dirawat di RS


Organisari Jinan Mu-nicipal Organs
sebanyak 92 pasien dengan gagal ginjal
kronik, yang menjalani perawatan

12
hemodialisis berkisar antara umur 42-73
tahun.

Dilema etik Dalam penelitian ini tidak di temukan


dilema etik karena penelitian ini telah
mendapatkan persetujuan dari komite etik
di rumah sakit dan mendapat informasi
dari pasien dan keluarga. Sehingga
peneliti tidak mengalami kesulitan dalam
melakukan penelitian.

Pencegahan pelanggara etik Dalam penelitian ini tidak ada pelanggaran


etik selama proses penelitian.

4. Dimensi interpretasi

Pembahasan Dalam pembahasan cukup mendalam


karena disertai penjelasan mengenai
strategi keperawatan yang akan dijadikan
metode penelitian

Simpulan Kesimpulan disampaikan dengan jelas


bahwa strategi keperawatan pada pasien
gagal gijal kronik diberikan perawatan
rutin dan perawatan secara profesional
sehingga manajemen gagal ginjal kronik
semakin meningkat

5. Dimensi penyajian dan penulisan hasil riset

Informasi penting dan jelas Dalam jurnal ini terdapat informasi yang
penting dan cukup jelas mengenai hasil
penelitian. Dalam jurnal diterangkan dan
disertai dengan tabel hasil penelitian
sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

13
Penyususnan baik Secara umum penyusunan jurnal sudah
memenuhi kaidah penulisan jurnal yang
terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan dan kesimpulan.

Gaya tulisan Gaya tulisan dalam jurnal ini sudah baik


dan memenuhi standar ejaan yang baku.

Indikasi bias Indikasi bias dalam penelitian ini ada


karena jumlah sampel cukup mewakili
setiap kelompoknya dan metode penelitian
menggunakan kaplan meier serta terdapat
kriteria sampel yang jelas

Akurat, tulisan jelas, Jurnal penelitian ini cukup jelas, akurat dan
meyakinkan. meyakinkan serta dapat
dipertanggungjawabkan karena dalam
jurnal ini dijelaskan secara rinci prosedur
penelitian.

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis jurnal penelitan diatas dapat dibahas mengenai
kekuatan, kelemahan dan kemungkinan penerapannya di Indonesia terkait dengan
strategi keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik terhadap pemeliharaan
perawatan hemodialisis lanjut dengan fistula arteriousvena.

1. KEKUATAN
a. Waktu penelitian cukup lama jadi benar-benar bisa mengukur komplikasi dan
disfungsi pada pasien
b. Hasil penelitian cukup bagus sehingga dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan strategi keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal kronik
terhadap pemeliharaan perawatan hemodialisis lanjut dengan fistula
arteriovenous.
2. KELEMAHAN

14
a. Tidak ada perbandingan dengan hasil sebelumnya
b. Sampel penelitian hanya 92 sehingga efek strategi keperawatan pada pasien
gagal ginjal kronik (CRF) yang menjalani perawatan hemodialisis.

3. KEMUNGKINAN DAN STRATEGI PENERAPANNYA DI INDONESIA


Hasil penelitian ini bisa diterapkan di Indonesia dengan menggunakan strategi
keperawatan yang profesional melalui tindakan keperawatan seperti teknik
tusukan, opersi steril, meningkatkan pengetahuan tenteng perlindungan fistula
internal pasien dan prosedur perawatan yang di hargai.

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peningkatan proporsi pasien dengan gagal ginjal chron-ic diberi perawatan
hemodialisis (MHD), yang secara signifikan meningkatkan fungsi ginjal dan kualitas
hidup dan memperpanjang waktu bertahan hidup. Arteriovenous fistula (AVF) adalah
akses vaskular op-timal MHD, memiliki banyak daya tarik seperti trauma ringan,
mudah tertusuk, aliran darah yang cukup dan tingkat infeksi rendah. Pada dua tahun
pertama dialisis, persentasenya Penerimaan yang disebabkan oleh komplikasi akses
hemodia-lisis adalah tinggi sebagai 72,0%, menempati 20,5% dari pengakuan yang
disebabkan oleh gangguan ginjal tahap akhir. Selama proses penggunaan fistula
internal, berulang kali menusuk di tempat yang sama dapat menyebabkan cedera
pembuluh darah, fibrosis, pengerasan pembuluh darah dan penyempitan lumen dan
mempengaruhi jumlah aliran darah; Selain itu, titik tusukan tetap juga dapat
menyebabkan errhysis dan psudoaneu-rysm; Aliran darah yang lambat di dalam
aneurisma dapat menyebabkan trombus dan aneurisma besar mungkin pecah dan
pendarahan dan infeksi.
Dari hasil jurnal dapat disimpulkan bahwa pasien dengan gagl ginjal kronik
diberikan perawatan hemodialisis yang secara signifikan meninggkatkan fungsi ginjal
dan kualitas hidup serta memperpanjang waktu bertahan hidup. Dengan menjalani
perawatan fistula arterivena dengan metode penelitian eksperimen terhadap pasien
gagal ginjal kronik.

B. SARAN
1. Diharapkan strategi keperawatan baik secara rutin maupun profesional dapat
diterapkan pada perawat di indonesia
2. Hasil dari jurnal ini masih banyak kelemahan sehingga disarankan untuk
penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar

16
DAFTAR PUSTAKA

Qin yan hong. 2015. Nursing Strategies for Patients with Chronic Renal
FailureUndergoing Maintenance Hemodialysis Treatment by Arteriovenous
Fistula. http//ijph.tums.ac.ir

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Sousa CN, Figueiredo MH, Dias VF, Teles P, Apstolo JL (2015). Construction and
valida-tion of a scale of assessment of self-care be-haviours anticipatory to creation
of arteri-ovenous fistula. J Clin Nurs, 24: 3674-80.

17

You might also like