You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA SDR.

T DENGAN

ANEMIA
DI RUANG MAWAR
RS PROF DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

Popri Sri Istantiningsih


G1B207017

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2008
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 23 September 2008
Jam : 13.00 WIB

a. Identitas
Nama : Sdr. T
Umur : 17 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat :
No. Reg : 019247
Diagnosa medis : Anemia

b. Riwayat kesehatan
Keluhan Utama
Menstruasi tidak berhenti-berhenti sudah 12 hari
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kalau sudah 12 hari menstruasi tidak berhenti-berhenti,
selain itu pasien juga merasa badanya lemas dan kepalanya ousing, pasien
merasa cemas sehingga pasien mengatakan/berbagi rasa kepada
keluarganya, karena sudah sering seperti ini keluargapun merasa cemas
dan langsung membawa pasien ke rumah sakit margono soekardjo
purwokerto pada hari senin, 22 september 2008.

Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga dan pasien mengatakan kalau pasien sudah lama mengalami
penyakit seperti ini yaitu sejak pasien masih duduk kelas 2 SMP. Mulanya
6 bulan sekali pasien ke rumah sakit untuk transfusi darah, namun lama-
kelamaan 2 bulan sekali karena pasien sering merasa pusing dan lemes.
Jika sudah seperti keluarga langsung membawa pasien ke rumah sakit
untuk meminta pertolongan kesehatan. Pasien mengatakan kalau siklus
menstruasinya tidak teratur, kadang sebulan sekali namun juga kadang 2
bulan tidak menstruasi, waktunya pun kadang 7 hari namun juga kadang
lebih dari 10 hari seperti ang sekarang pasien alami. Pasien merupakan
anak kembar, saudara kembarnya sekarang masih duduk di kelas 1 SMU,
sedangkan pasien tidak melanjutkan sekolah ke SMU karena sakit-sakitan

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien dan keluarga mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang
pernah mengalami kecelakaan seperti yang di alami pasien sekarang.
Dalam keluarga pasien juga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan, seperti Diabetes Melitus, Hipertensi dan penyakit keturunan
lainya.

c. Pola kesehatan fungsional


1. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan jika ia sakit atau ada anggota keluarga lain yang
sakit selalu dibawa ke puskesman/mantri/dokter terdekat untuk
berobat.
2. Nutrisi Metabolik
Pasien mengatakan kalau pola makan pasien tidak terganggu, pasien
juga tidak kehilangan nafsu makan, sehingga pasien selalu makan
dengan teratur sehari 3 kali, bahkan kadang lebih.
3. Eliminasi
Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan dalam BAK dan
BAB 1 kali per hari biasanya pasien BAB pada pagi hari.
4. Aktivitas
Pasien mengatakan setelah sakit pasien tidak terlalu banyak
beraktifitas, paling hanya nonton TV di rumah, kadang membantu
keluarga mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan, sesekali main ke
tetangga, itupun hanya tetangga dekat, tidak berani jauh-jauh karena
khawatir dengan keadaan fisiknya yang sering merasa lemas dan
pusing.
5. Pola Persepsi Kognitif
Pasien mengatakan dulu sewaktu dia masih sekolah pasien bisa
mengikuti pelajaran seperti biasa sebagaimana teman-temanya yang
lain.
6. Pola Istirahat
Pasie megatakan pola istirahatnya baik, jarang terjaga di malam hari.
7. Konsep Diri
Pasien mengatakan harus bersabar dengan cobaan yang sekarang
sedang di alami, mudah-mudahan semua ada hikmahnya dan semoga
pasien / anak saya kuat, semua pasti ada hikmahnya,
8. Pola Peran dan hubungan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai hubungan yang
baik dengan keluarga dan teman-temanya. Pasien sering bermain
dengan teman-teman di dekat rumahnya maupun teman sekolahnya.
Pasien di tunggui oleh ibunya.
9. Pola Reproduksi dan Seksual
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak terakhir dari 6
bersaudara dan merupakan anak kembar, kembaranya masih duduk di
bangku SMU kelas 2 dan sehat.
10. Pola Pertahanan diri/koping
Keluarga pasien mengatakan bahwa kalau masalah dengan anggota
keluarganya selalu dikomunikasikan dengan keluarganya secara baik-
baik termasuk juga keputusan untuk membawa pasien ke RS Margono
Soekardjo Purwokerto sekarang ini. Pasien dan keluarganya sangat
kooperatif selama di rumah sakit
11. Keyakinan dan Nilai
Keluarga pasien mengatakan seluruh anggota keluarga dalam
keluarganya beragama islam, keluarga pasien mengatakan bahwa
semuanya sudah pasrahkan pada Allah, yang penting sering berdoa dan
berusaha.

d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Keadaan Umum/Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tanda Vital : TD 90/60 mmHg, Nadi: 64 x/mnt, R: 20 x/mnt, S: 37C
Head To Toe
1. Kepala/leher
Kepala : Bentuk mesochepal, rambut ikal, bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata : Conjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, bentuk simetris.
Hidung : Bentuk simetris, dan tidak ada polip
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Mulut dan gigi : Tidak ada caries gigi, mukosa bibir lembab
2. Dada (jantung/paru)
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Jantung : tidak ada suara gallop/murmur, tidak ada bising jantung
Paru : tidak ada suara ronkhi/wheezing pada paru, paru-paru
simetris kanan dan kiri
3. Payudara : Payudara simetris
4. Abdomen (pemeriksaan obstetrik) :
Supel dan cembung
5. Genitalia : Perempuan
6. Ekstremitas :
Atas : terpasang infus RL di tangan kanan
Bawah : Tidak ada fraktur dan tidak ada oedem
Varises : Tidak ada varises pada ekstremitas bawah
7. Refleks : Normal, + /+.
e. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
22 Sept 2008 Hematologi
Darah lengkap :
Hemoglobin 6,5 L : 14-18 P: 13-16 g/dl
Lekosit 23.100 5000-10000 ul
Hematokrit 21 L : 40-48 P : 37-43 %
Eritrosit 2,90 L 4,5-5,5 P : 4-5 juta/ul
Trombosit 49.000 150.000-400.000/ul
MCV 72 80-97 fl
MCH 22,4 26-32 pgr
MCHC 31,4 31-36 %
LED 5 L 0-10 P 0-15 mm/jam

Hitung Jenis
Basofil 1 0-1%
Eosinofil 1 1-4%
Batang 0 2-5%
Segmen 89 40-70%
Limfosit 8 19-48%3-9%
Monosit 1 3-9%

f. Terapi
1. Infus RL 30 tts/mnt
2.

B. ANALISA DATA
NO TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. 23-09-08 DS : Pasien mengatakan lemas Perfusi jaringan Kerusakan
dan pusing tidak efektif: transport
DO : serebral oksigen,
- TD 90/60 mmHg, Nadi: 64 penurunan
x/mnt, R: 20 x/mnt, S: konsentarsi Hb
37C dalam darah
- Hb : 6,5 gr/dl
-

2. 23-09-08 DS : Resiko Infeksi Pertahanan lapis


DO : kedua tidak
- Lekosit : 23.100 ul memadai ( Hb
- Hemoglobin : 6,5 gr/dl turun, lekosit
meningkat)

3. 23-09-08 DS : Pasien mengatakan sering Intoleransi Ketidakseimban


merasa lemas dan cepat aktivitas gan antara
lelah jika melakuka aktifitas kebutuhan dan
DO : suplai oksigen
- TD 90/60 mmHg, Nadi: 64
x/mnt, R: 20 x/mnt, S:
37C

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan tidak efektif: serebral berhubungan dengan kerusakan
transport oksigen, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh lapis kedua tidak
memadai (hemoglobin turun, lekosit meningkat)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen
4. PK Perdarahan berulang.

D. NCP
Tanggal/jam No. Tujuan Intervensi
Dx
23 Sept 2008 1 Pantau tanda vital: suhu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
tubuh, tekanan darah,
selama 3x24 jam, akan menunjukan status
sirkulasi dan kemampuan kognitif yang di nadi dan respirasi
tandai dengan indikator sebagai berikut :
Pantau PO2, PCO2, pH,.
1. Ekstrem
2. Berat dan kadar bikarbonat
3. Sedang
4. Ringan Pantau PaCO2, SaO2,
5. Tidak ada gangguan dan kadar hemoglobin
untuk menentukan
Indikator Awal Tujuan
1 2 3 4 5 pengiriman oksigen
Tekanan darah 3 kejaringan
sistolik dan
diastolik dalam Pantau ukuran, bentuk,
rentang yang di
harapkan kesimetrisan, dan
Tidak ada 4 reaktivitas pupil
hipotensi
ortostatik Pantau adanya
Tidak ada bising 5
pembuluh darah penglihatan kabur,
besar ketajaman penglihatan
Berkomunikasi 3
dengan jelas dan Pantau adanya sakit
sesuai dengan
usia serta kepala
kemampuan Pantau tingkat kesadaran
Menunjukan 3
perhatian, dan orientasi
konsentrasi, dan
orientasi Pantau adanya parestesi:
Menunjukan 4 mati rasa dan kesemutan
memori jangka
lama dan saat ini Pantau status cairan
Memproses 3
informasi termasuk asupan dan
Membuat 4 haluaran
keputusan
dengan benar Kolaborasi pemberian
therapy medis

23 Sept 2008 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Intervensi : (Perlindungan


Infeksi)
selama 3 x 24 jam faktor resiko infeksi akan Monitor tanda dan gejala
hilang atau menunjukan pengendalian infeksi sistemik dan
lokal
terhadap infeksi di buktikan dengan indikator Monitor hitung
sebagai berikut: granulosit, WBC
Monitor kerentanan
terhadap infeksi
1. Konsisten menunjukan Batasi pengunjung
Saring pengunjung
2. Sering menunjukan terhadap penyakit
3. Kadang-kadang menunjukan menular
Partahankan teknik
4. Jarang menunjukan aspesis pada pasien yang
5. Tidak pernah menunjukan beresiko
Pertahankan teknik
isolasi k/p
Indikator Awal Tujuan Berikan perawatan kuliat
1 2 3 4 5 pada area epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
Terbebas dari 4
terhadap kemerahan,
tanda atau gejala panas, drainase
infeksi
3 Ispeksi kondisi luka /
Menunjukan
higiene pribadi insisi bedah
yang adekuat Ambil kultur
Mengindikasikan 5 Dorong masukkan nutrisi
status yang cukup
gastrointestinal, Dorong masukan cairan
pernafasan, dan Dorong istirahat
imun dalam Monitor perubahan
batas tidak tingkat energi
normal 3
Dorong peningkatan
Memantau faktor
mobilitas dan latihan
resiko
lingkungan
Dorong batuk dan napas
dalam
Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Batasi buah segar,
sayuran dan merica pada
pasien nertipenia
Jauhkan bunga dan
tanaman dari lingkungan
pasien
Berikan ruangan pribadi
Yakinkan keamanan air
dengan hiperklorinasi
dan pemanasan
Laporkan kecurigaan
infeksi
Laporkan kultur positif

3 Intervensi :
23 Sept 2008 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Activity Therapy :
selama 3x24 jam pasien akan menunjukan
1. Tetapkan komitmen
perawatan diri : Aktivitas Kehidupan Sehari-
hari (AKS), ditandai dengan indikator sebagai
pasien untuk
berikut : menambah frekuensi
1.Ketergantungan (tidak dapat berpartisipasi) aktivitas.
2. Membutuhkan bantuan orang lain atau alat 2. Bantu untuk
bantu mengeksplorasi
3. Membutuhkan bantuan orang lain
kebiasaan aktivitas.
4. Mandiri dengan bantuan alat bantu
5. mandiri sepenuhnya 3. Bantu untuk memilih
aktivitas yang
disukai.Fasilitasi
kebutuhan pasien.
4. Berikan lingkungan
yang tenang, nyaman,
dan aman.
5. Beri reinforcemen atas
kemajuan klien dalam
beraktivitas.
6. Prioritaskan jadwal
asuhan keperawatan
untuk meningkatkan
Indikator Awal Tujuan istirahat.
1 2 3 4 5

Manajemen Energi :
Mandi/higiene 3 1. Kaji keterbatasan
gerak pasien
2. Kaji
Berpakaian/berhias
3 kehilangan/gangguan
keseimbangan gaya
Makan jalan, kelemahan otot.
3
3. Monitor intake nutrisi
Toileting yang adekuat.
3
4. Monitor
cardiorespiratory
(takikardi, dysritmia,
dispnea, diaphoresis,
pallor, hemodinamic
pressure, dan
respiration rate.
5. Bantu pasien untuk
duduk dan berjalan.

You might also like