You are on page 1of 8

LAPORAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN
BAHAN BAKAR NABATI
FERMENTASI dan DESTILASI NIRA TEBU

Pembimbing :
Yuana Susmiati, S.TP, MSi

Oleh :
1. Nabella Doris Tiyas Putri (B42120036)
2. Nindi Tya Rahma (B42120084)
3. Hasan Bassrih Putra (B42120046)
4. Edwin Dwi Hariono (B42120097)
5. Bagus Janu Tri Wahono (B42120106)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu energi yang dapat dikembangkan sebagai energi alternatif pengganti
bahan bakar fosil adalah bioethanol. Bioethanol adalah energi yang bersumber dari
bahan nabati (bahan bakar nabati) yang berupa alkohol.
Bioethanol berpotensi besar dikembangkan di indonesia dikarenakan limbah
organik di indonesia sangat banyak dan hanya sedikit yang memanfaatkannya sebagai
bahan daur ulang atau sebagainya.
Biethanol merupakan salah satu potensi besar untuk dikembangkan di
indonesia. Bukan hanya cara pembuatannya yang mudah, tetapi bahan bakunya yang
mudah didapat dan tersedia banyak, juga biaya pembuatan yang relatif tidak mahal atau
terjangkau.
Proses pembuatan bioethanol memiliki beberapa tahapan yaitu hidrolisis,
fermentasi dan destilasi. Hidrolisis adalah pemecahan bahan dasar karbohidrat atau gula
dengan enzim atau asam. Fermentasi adalah prosespengubahan bahan dasar menjadi
suatu produk oleh mikroba. Dan destilasi adalah pemurnian atau pemisahan bioethanol
dari air yang maasih berikatan erat di dalam ethanol.

1.2. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang proses fermentasi dalam pembuatan
bioethanol.
2. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang proses destilasi dalam pembuatan
bioethanol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fermentasi
Fermentasi adalah proses mengubah bahan dasar menjadi suatu produk oleh
mikroba. Aplikasi proses fermentasi terdiri dari beberapa tahap yaitu formulasi medium,
sterilisasi, produksi starter, pemeliharaan pertumbuhan organisme, pemanenan dan
pemurnian produk.
Fermentasi pada produksi bioethanol dimaksutkan untuk mengubah glukosa
menjadi ethanol dengan menggunakan ragi. Produksi ethanol dari substrat gula oleh
khamir merupakan proses fermentasi dengan kinetika sederhana, karena hanya
melibatkan satu fasa pertumbuhan dan produksi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan produksi bioethanol adalah
penghambatan pada proses metabolisme khamir oleh tingginya konsentrasi gula pada
substrat dan sebagai produk akhir. Pada umumnya konsentrasi gula pada substrat
berkisar 16-18%.

2.2. Destilasi
. Destilasi adalah suatu suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan titik didih. Dalam proses destilasi, campuran zat dididihkan sehingga
menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Metode ini merupakan unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan masing-masing komponen
akan menguapa sesuai titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada hukum
raoult dan hukum dalton.
Macam-macam dari destilasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara
lain, destilasi sederhana, destilasi fraksionasi (bertingkat), destilasi azeotrop, destilasi
kering dan destilasi vacum.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pelaksanaan Praktikum


Hari : Selasa, 30 September 2014
Waktu : 13.00 17.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Laboratorium TET

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
Alat yang digunakan antara lain, ceret, gelas ukur, timbangan analitis, pipet,
labu elenmeyer, pengaduk, kompor, timba, water bath, refractometer.
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan antara lain nira tebu, air, NPK, urea, ragi roti
(fermipan).

3.3. Prosedur Kerja


3.3.1. Percobaan 1 (Fermentasi Nira Tebu)
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pencampuran nira murni dengan nira imbibisi sebagai substrat.
3. Perhitungan nilai brix dan pH.
4. Pembuatan mikroba dengan ragi roti (fermipan) yang ditambah dengan air hangat
dan nutrisi dengan urea dan NPK.
5. Penambahan substrat dengan mikroba dan nutrisi.
6. Diamkan substrat sampai 72-96 jam.

3.3.2. Percobaan 2 (Destilasi Nira Tebu)


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Perhitungan nilai brix dan pH.
3. Masukkan substrat ke dalam destilator dan panaskan sampai titik didih stabil dari
etanol yaitu 78 C.
4. Diamkan sampai beberapa hari sampai bioethanol terbentuk.
5. Ukur kadar alkohol yang terbentuk.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Dan Data


4.1.1. Percobaaan 1 (Fermentasi Nira Tebu)
Tabel Data

No Bahan Nilai Brix Volume Substrat Nilai pH


1 Nira Imbibisi 15% 18990 ml 5

Untuk melakukan proses fermentasi nira tebu, dilakukan beberapa proses.


Proses tersebut antara lain :
1. Pencampuran nira murni dengan nira imbibisi.
Untuk memperoleh volume substrat yang lebih banyak sehingga dilakukan
pencampuran antara nira murni dengan nira imbibisi. Total volume substrat yang
diperoleh dari pencampuran ini adalah 18990 ml.
2. Perhitungan nilai brix dan pH.
Sebelum memulai fermentasi, terlebih dahulu substrat diukur nilai brix dan
pHnya. Dari pengukuran yang dilakukan, nilai brix substrat adalah 15% dan
pHnya 5.
3. Penambahan Mikroba dan nutrisi.
Untuk melakukan fermentasi, dibutuhkan mikroba dan nutrisi untuk mikroba agar
dapat hidup. Dari percobaan yang dilakukan, pembuatan mikroba dengan ragi roti
(fermipan) dan nutrisinya urea dan NPK.
Perhitungan :
Untuk mikroba dari ragi roti (fermipan) :
Mikroba = 0.5% x 15% x 18990 ml
= 14.2425 gram.
Untuk nutrisi urea :
= 0.5% x 15% x 18990 ml
= 14.2425 gram.
Untuk nutrisi NPK :
= 0.06% x 15% x 18990 ml
= 1.7 gram.
4. Untuk menumbuhkan mikroba dari fermipan, siapkan air hangat dengan suhu 40
C didalam gelas ukur atau ceret sebanyak 1000 ml, lalu campurkan fermipan
dengan air hangat. Aduk dan tutup, tunggu sampai 10 menit.
5. Penambahan substrat dengan mikroba dan nutrisi.
Setelah mikroba dan nutrisi siap, tambahkan ke dalam substrat. Aduk sampai rata,
tutup kembali water bath dan tunggu sampai 72-96 jam.
6. Setelah 72 jam, substrat yang telah difermentasi akan menghasilkan bioethanol,
dan dapat diketahui dengan mencium aroma substrat, jika berbau seperti alkohol
(seperti tape) maka bahan tersebut mengandung bioethanol. Dari percobaan yang
dilakukan, setelah difermentasi substrat memiliki nilai brix 4% dan pHnya turun
dari 5 ke 4. Substrat juga berbau alkohol dan terbentuk busa dipermukaan
substrat yang menandakan bahwa mikroba berkembang biak dan menghasilkan
bioethanol.

4.1.2. Percobaaan 2 (Destilasi Nira Tebu)


Tabel Data

No Bahan Nilai Brix Volume Substrat Nilai pH


1 Nira Imbibisi 4% 18990 ml 4

Untuk melakukan proses Destilasi nira tebu, dilakukan beberapa proses.


Proses tersebut antara lain :
1. Perhitungan nilai brix dan pH.
2. Menyiapkan substrat hasil fermentasi.
3. Lakukan proses destilasi dengan suhu 78 C selama beberapa waktu. Dikarenakan
titik suhu etanol adalah 78C, diharapkan etanol dapat teruapkan dan air tidak
(sedikit sekali menguap) karena titik didih air adalah 100C.
4. Proses destilasi pertama dilakukan 17 jam 1 menit dan menghasilkan etanol
sebanyak 220 ml kadar 70% dengan suhu 78C dan destilasi kedua dilakukan 46
jam 30 menit dan menghasilkan etanol sebanyak 450 ml dengan kadar 64%
dengan suhu 80C. Tetesan etanol keluar pertama kali setelah 27 menit 36 detik.

No Destilasi Ke- Waktu Volume Kadar Etanol


1 1 15.29-08.30 220 ml 70%
2 2 08.30-07.00 450 ml 64%
4.1.3. Hasil dan Pembahasan
4.1.3.1. Percobaan 1 (Fermentasi Nira Tebu)
Hasil dari percobaan yang dilakukan, substrat nira tebu yang sudah di
fermentasi selama 48 jam, memiliki nilai brix 4% yang artinya semakin sedikit nilai
brix setelah difermentasi menunjukkan semakin banyak bioethanol yang terbentuk
dan pHnya turun dari 5 ke 4. Substrat nira tebu juga berbau alkohol dan terbentuk
busa dipermukaan substrat yang menandakan bahwa mikroba berkembang biak dan
menghasilkan bioethanol. Dengan hasil tersebut, percobaan fermentasi dianggap
berhasil dan dapat dilanjutkan pada proses selanjutnya yaitu destilasi.
4.1.3.2. Percobaan 2 (Destilasi Nira Tebu)
Hasil dari percobaan yang dilakukan, substrat nira tebu yang didestilasi
pertama selama 17 jam 1 menit menghasilkan etanol 220 ml dengan kadar 70% dan
destilasi kedua selama 46 jam 30 menit menghasilkan 450 ml dengan kadar 60%.
Dengan hasil tersebut, percobaan destilasi dianggap berhasil.
BAB V
KESIMPULAN

Dari percobaan pembuatan bioethanol yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
1. Percobaan 1 (Fermentasi Nira Tebu)
Hasil dari percobaan yang dilakukan, substrat nira tebu yang sudah di fermentasi
selama 48 jam, memiliki nilai brix 4% yang artinya semakin sedikit nilai brix setelah
difermentasi menunjukkan semakin banyak bioethanol yang terbentuk dan pHnya turun
dari 5 ke 4. Substrat nira tebu juga berbau alkohol dan terbentuk busa dipermukaan
substrat yang menandakan bahwa mikroba berkembang biak dan menghasilkan bioethanol.
Dengan hasil tersebut, percobaan fermentasi dianggap berhasil dan dapat dilanjutkan pada
proses selanjutnya yaitu destilasi.
2. Percobaan 2 (Destilasi Nira Tebu)
Hasil dari percobaan yang dilakukan, substrat nira tebu yang didestilasi pertama
selama 17 jam 1 menit menghasilkan etanol 220 ml dengan kadar 70% dan destilasi kedua
selama 46 jam 30 menit menghasilkan 450 ml dengan kadar 60%. Dengan hasil tersebut,
percobaan destilasi dianggap berhasil.

You might also like