You are on page 1of 5

Edu-Bio; Vol. 4, Tahun 2013 M.

Syahran Jailani, Ragam

RAGAM PENELITIAN QUALITATIVE bahwa penelitian secara induktif lebih dapat menemukan kenyataan-
kenyataan jamak yang terdapat dalam data, membuat hubungan
(Ethnografi, Fenomenologi, Grounded Theory,dan peneliti dengan responden lebih eksplisit, (5) Teori dari dasar-
Studi Kasus) grounded theory, teori yang bersal dari bawah ke atas, (6)
deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, (7)
M. Syahran Jailani lebih mementingkan proses dari pada hasil, (8) adanya batas yang
ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria pengabsahan data, (10)
Abstrak design yang bersifat sementara, (11) hasil penelitian dirundingkan
Penelitian kualitatif itu berangkat dari fenomena yang ditemukan dan disepakati bersama. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, pada
dilapangan kemudian dikembangkan pemahaman secara dasarnya penelitian kualitatif bertumpu secara mendasar pada
mendalam, alamiah, melibatkan konteks secara penuh, data fenemenologi. Sementara kebudayaan, teori simbolik,
dikumpulkan langsung dari partisipan langsung. Sehingga etnometodologi dijadikan sebagai dasar tambahan yang melatar
penelitian kualitatif secara memiliki beberapa tipe-tipe diantaranya belakangi secara teorities penelitian kualiatatif.
adalah fenomenologi, etnografi, grounded teori, dan studi kasus. Seperti yang telah diuraikan diatas dapat dipahami bahwa
penelitian kualitatif itu berangkat dari fenomena yang ditemukan
Kata kunci : Penelitian kualitatif, fenomenologi, etnografi, dilapangan kemudian dikembangkan pemahaman secara
grounded teori, dan studi kasus. mendalam, alamiah, melibatkan konteks secara penuh, data
dikumpulkan langsung dari partisipan langsung. Sedangkan desain
A. Pendahuluan penelitian kualiatatif bersifat fleksibel atau berubah-rubah sesuai
Pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah penelitian yang dengan situasi dan kondisi data yang didapat dilapangan.
bermaksud untuk memahami fenomena (fenomeologis) tentang apa Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka melalui makalah yang
yang dialami oleh subjek penelitian, seperti; perilaku, persepsi, sederhana ini akan diulas beberapa tipe-tipe penelitian kualitatif
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara secara umum diantaranya adalah fenomenologi, etnografi, grounded
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks teori, dan studi kasus. Bagaimanakah masing-masing tipe itu
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode diaplikasikan dilapangan serta metode masing-masing sehingga
alamiah ( Kirk dan Miller, Jane Richie, Bogdan dan Bikley, Guba dan akan nampak perbedaan.
Lincoln). Dengan kata lain bahwa penelitian kualitatif bertitik tolak
dari paradigma fenomenologis yang objektifitasnya dibangun atas B. Fenomenologis
rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh Pada hakikatnya penelitian kualitatif mengunakan
individu atau kelompok sosial tertentu yang relevan dengan tujuan pendekatan secara fenomenologis. Artinya Peneliti berangkat
penelitian. Penelitian kuailitatif memiliki sejumlah ciri-ciri kelapangan dengan mengamati fenomena yang terjadi dilapangan
sebagaimana yang ditawarkan oleh Guba dan Lincoln (1985:34-44 ) secara alamiah. Namun nanti yang akan membedakan masing-
Serta Spradley (1980) masing jenis penelitian itulah fokus penelitian. Apakah penelitian itu
Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut; (1) fokus kebudaya, fenomena, kasus dan sebagainya.
berlatar alamiah, hal ini dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif Penelitian fenomena ini pertama dikemukakan oleh Edmund
melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari Hursserl (1859-1938) seorang filsuf Jerman. Pada mulanya
suatu keutuhan karena menurut Guba (1985) ontologi alamiah penelitian ini bermula dari penelitian sosial. Ada beberapa
menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagi keutuhan yang pengertian tentang fenomenologi menurut Hursserl diantaranya
tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. (2) manusia yaitu: (a) pengalaman subjektif atau fenomenologikal, (b) suatu studi
sebagai instrumen (alat) penelitian, hal ini peneliti ini atau dengan tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Hal ini
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama dapat dipahami bahwa penelitian fenomenolgi merupakan
(participation observation-pengamatan berperan serta), (3) metode pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman-
kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pengamatan, pengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan
wawancara, (4) Analisis data secara induktif, penelitian yang pengalamannya. Ditinjau dari hakekat pengalaman manusia
beranjak dari hal umum sampai ke khusus dengan beberapa alasan
41 42
Edu-Bio; Vol. 4, Tahun 2013 M. Syahran Jailani, Ragam

dipahami bahwa setiap orang akan melihat realita yang berbeda yang akan dikembangkan. Selanjutnya peneliti mengembangkan
pada situasi yang berbeda dan waktu yang bebeda. Sebagai contoh pertanyaan penelitian. Dalam mengajukan pertanyaan penelitian ada
perasaan ( feeling) pada pagi ini akan berbeda pada pagi besok. dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : (a) apakah unsur yang
Sehingga kalau kita melakukan wawancara kepada seseorang pada penting dari pengalaman atau perasaan, (b) apakah keberadaan
pagi hari akan berbeda pada pagi lainnya.Sehinga jarak, waktu, pengalaman menentukan hakikat manusia. Sumber data dari
hubungan manusia, tempat tinggal akan mempengaruhi setiap penelitian ini adalah fenomena yang sedang dipelajari yang berupa
pengalaman manusia. Maka metode dalam fenomenologis ini pengalaman subjek yang diteliti. Data akan dikumpulkan melalui
menekankan kepada bagaimana seseorang memaknai wawancara langsusng, observasi, menggunakan video, catatan
pengalamannya. Istilah fenomenologis sering digunakan sebagai lapangan. Data yang dikumpulkan diperoleh dari wawancara
anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari mendalam antara peneliti dengan informan (subjek). Sebagai
berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti khusus istilah contoh dari penelitian fenomenologi ini dibidang pendidikan seperti
ini mengacu kepada pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran fenomena pengajaran disekolah, dimana peneliti melihat proses
dari persfektif pertama seseorang. pengajaran X disekolah apa, kenapa, bagaimana proses itu
Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologis yang dilakukan dilakukan oleh pendidik, peserta didik, dan sebagainya.
oleh peneliti fenomenologis menurut Moleong( 2007:8) yaitu: (a) Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
mengacu kepada kenyataan, dalam hal ini kesadaran tentang penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologi adalah
sesuatu benda secara jelas (b) memahami arti peristiwa dan kaitan- sebuah penelitian yang mengamati tentang fenomena yang terjadi
kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi dalam kehidupan manusia Dimana para peneliti berusaha masuk ke
tertentu. (c) memulai dengan diam. dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa
Para fenomenologis berasumsi bahwa kesadaran bukanlah sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian
dibentuk karena kebetulan oleh sesuatu hal yang lain daripada yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam
dirinya sendiri. Demikian juga dalam kehidupan sehari hari, kehidupan sehari-hari.
seseorang tidak ada kontrol terhadap kesadaran terstruktur. Analisis
fenomenologis berusaha mencari untuk menguraikan ciri-ciri C. Etnografi
dunianya, seperti apa aturan-aturan yang terorganisasikan , dan apa Istilah ethnos dalam bahasa Yunani adalah orang, ras, atau
yang tidak dan dengan aturan apa objek dan kejadian itu berkaitan. budaya sekelompok orang (A.D Smith 1989 dalam Denzin, 1994:25)
Aturan-aturan ini bukanlah sebenarnya ciri-ciri yag berdiri sendiri Kalau ethno sebagai awalan digabungkan dengan graphic
namun terbentuk oleh kebermaknaan dan nilai-nilai dalam sehingga membentuk etnographic yang merupakan suatu disiplin
kesadaran yang kita alami sebagai hal yang berdiri sendiri dari kita. ilmu yang mengkaji budaya sekelompok orang. Penelitian Etnografi
Para fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan bermula dari penelitian antropologi yang mengamati budaya di suatu
kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tempat. Hal ini dilakukan oleh para peneliti awal seperti Taylor,
situasi tertentu. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam Frazer, Morgan sekitar abad 20. Dimana penelitian lapangan ini
merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang hanya terfokus pada perkembangan budaya di suatu daerah.
sedang diteliti.Dalam hal ini ditekankan pada aspek subjektif dari Selanjutnya penelitian ini terus berkembang (modern 1915-1925).
prilaku orang. Dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia Racliffe-Brown dan Malinowski mengembangkan penelitian etnografi
konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga ini yang menekankan kepada kehidupan masa kini oleh anggota
mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang masyarakat yaitu way of life suatu masyarakat. Dimana penelitian ini
dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan berusaha mendiskripsikan dan membangun struktur sosial budaya
sehari-hari. Para fenomenologis percaya bahwa pada makhluk hidup suatu masyarakat dan membandingkan sistem sosial dalam rangka
tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman mendapatkan kaidah kaidah umum tentang masyrakat. Dalam
melalui interaksi dengan orang lain . Pengertian pengalaman kitalah etnografi modern, bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun
yang membentuk kenyataan. dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar sang peneliti. Struktur
Sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa langkah pertama budaya yang dideskripsikan adalah struktur sosial dan budaya
dalam melakukan penelitian fenomenologi adalah meneliti fenomena masyarakat tersebut menurut interprestasi sang peneliti.

43 44
Edu-Bio; Vol. 4, Tahun 2013 M. Syahran Jailani, Ragam

Selanjutnya penelitian etnografi ini terus berkembang yang orang, berinteraksi atas dasar makna yang terkandung dalam diri
disebut Etnografi baru (1960-an). Penelitian ini dikembangkan oleh mereka sedangkan lokasi, waktu, tingkah laku, alat adalah simbol
Spradley. Dimana penelitian ini menekankan kepada usaha untuk yang mempunyai makna khusus) (b) Makna berbagai hal berasal
menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain. (c) Makna
budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan ditangani atau dimodifikasi melalui suatu proses penafsiran yang
budaya tersebut dalam kehidupan. Jadi bentuk sosial dan budaya digunakan oleh orang dalam kaitannya dengan berbagai hal yang
disini menurut aliran baru adalah susunan yang ada dalam fikiran dihadapi.
(mind) anggota masyarakat tersebut) dan tugas peneliti Kemudian bagaimana mengambil kesimpulan tentang
mengoreknya keluar dari fikiran mereka. Budaya suatu masyarakat budaya itu sendiri, Spradley menawarkan solusi dari tiga sumber
terdiri atas segala sesuatu yang ahrus diketahui dan dipercayai sebagai berikut : (a) dari yang dikatakan orang, (b) dari cara orang
seseorang agar dia dapat berprilaku sesuai dengan cara yang bertindak, dan, (c) dari berbagai artefak yang digunakan orang ( cuci
diterima masyarakat. Budaya bukanlah hanya suatu fenomena tangan sebelum makan, jangan berenang setelah makan, dll) .
material seperti benda-benda, manusia, prilaku, atau emosi. Tugas Pengetahuan budaya itu dapat disampaikan secara ekplisit dan
etnografi adalah menemukan dan menggambarkan organisasi fikiran implisit ( Spradley:1997:10). Secara eksplisit yaitu makna budaya
tersebut. Jalan yang paling utama dalam memahami suatu budaya yang didapat langsung dari masyarakat yang menggunakan budaya
dengan mempeajari bahasa suatu budaya tersebut. tersebut melalui bahasa yang digunakan. Sedangkan secara implisit,
Berangkat dari penjelasan diatas, maka penelitian etnografi seorang peneliti harus mengamati, mewawancarai, mencatat secara
merupakan pekerjaan mendiskripsikan suatu kebudayaan dari berulang.
sekelompok orang. Artinya memahami suatu pandangan hidup dari Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh seorang
sudut pandang penduduk asli. Sebagaimana yang dikemukakan etnografer dalam melakukan penelitian budaya yaitu: (a) bahasa-
oleh Malinowski dalam Spradley (1997:3), dimana tujuan etnografi bahasa apa yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dari
adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya informan karena langkah awal dari penelitian etnografi adalah
dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai mempelajari bahasa dari kelompok masyarakat yang akan diteliti, (b)
dunianya. Dengan arti lain adalah etnografi mempelajari masyarakat Informan- kriteria informan yang sesuai dengan fokus penelitian, (d)
dan belajar dari masyarakat. Lapangan penelitian, (e) cara meneliti ( Alur penelitian maju
Kemudian kebudayaan sebagai objek dari penelitian bertahap- The development Reseach Sequence). Berdasarkan cara
etnografi merupakan pola tingkah laku yang dikaitkan dengan meneliti Spradley menawarkan langkah-langkah sebagai berikut: (
kelompok kelompok masyarakat tertentu seperti custom (adat) atau adapun langkah-langkah ini akan dibahas lebih lanjut pada topik
cara hidup masyarakat s. Dimana pola tingkah laku, adat, dan yang relevan)
pandangan masyarakat, semua dapat didefenisikan,dan 1. mengidentifikasi budaya yang akan diteliti
diinterprestasikan,dan dideskripsikan dari berbagai perspektif. Dari 2. mengidentifikasi hal-hal yang muncul dalam budaya
paparan ini dapat dipahami bahwa pemahaman terhadap suatu 3. Kajian teori
budaya akan berbeda pada setiap orang yang berbeda budaya. Hal 4. memasuki lapangan
ini dapat dilihat dari contoh bahwa keinginan untuk menolong 5. penegelompokan budaya
seseorang akan berbeda makna dengan orang lain yang berbeda 6. memeproleh informan
budaya. Maka penelitian etnografi ini meneliti tingkah laku namun 7. mendapatkan data
lebih dalam dari itu menyelidiki makna tingkah laku itu sendiri. 8. analisa data
Konsep kebudayaan sebagai sistem simbol yang 9. menggambarkan budaya
mempunyai makna sebuah teori berusaha menjelaskan tingkah laku 10. mengembangkan teori
manusia dalam kaitannya dengan makna Interaksionalisme simbolik. Lebih lanjut diungkapkan bahwa ada 2 hal yang mendasar
Berdasarkan konsep tersebut Blummer (1969 dalam Spradley: 1997: dalam pendekatan kebudayaan ini yaitu secara emic dan etic.
7) menawarkan tiga premis sebagai landasan teori dari etnografi Pendekatan emic yaitu penelitian melibatkan perilaku dari budaya
yaitu: (a) Manusia melakukan berbagai hal atas dasar makna yang itu sendiri, sedangkan dari segi etic yaitu mengkaji perilaku dari
diberikan oleh berbagai hal kepada mereka. (orang, kerumunan luar budaya dan menganalisa persamaan dan perbedaan antar

45 46
Edu-Bio; Vol. 4, Tahun 2013 M. Syahran Jailani, Ragam

budaya. Langkah mengumpulkan data bisa dilakukan dengan Berangkat dari ciri-ciri tersebut maka penelitian grounded
interview dan partipation- observation( pengamatan berperan serta). theory memiliki beberapa strategi ( Moleong : 2007:27) yaitu : (a)
Adapun tujuan menggunakan pendekatan etnografi berguna koding, (b) memoing, (c) menyaring , dan (d) diagram terpadu.
untuk memahami rumpun masyarakat sehingga dengan adanya Koding adalah proses membuat kategorisasi data kualitatif
kajian etnografi ini dapat memberikan informasi teori-teori ikatan dan menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya.
budaya, menemukan teori grounded, memahami masyarakat yang Misalnya kode sederhana ( penghilangan rasa pedih) ketika saya
kompleks, serta memahami prilalaku manusia. Tujuan selanjutnya ngilu sendi, saya menelan aspirin. Setelah beberapa saat saya
adalah melayani manusia. Adanya anggapan bahwa para etnogafer merasa baik. Dari ungkapan ini ada beberapa kode yang
hanya mencari keuntungan dari objek telitiannya tanpa memberikan didapatkan yaitu :
kontribusi apapun dari hasil penelitiannya. Dengan kata lain, setelah Kondisi = rasa ngilu
peneliti mendapatkan data dari masyarakat, mereka ditinggalkan Fenomena = ngilu sendi
begitu saja Lalu apa yang harus dilakukan oleh peneliti etnografer Strategi = aspirin. Konsekuensi = merasa lebih baik.
yaitu berusaha mengsinkronisasikan kedua hal tersebut. Data
didapatkan dan adanya sumbangsih kepada informan. Menurut Glasser (1998), memoing (memo) adalah proses
Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mencatat pemikiran-pemikiran dan gagasan dari peneliti sewaktu hal
penelitian yang menggunakan pendekatan etnografi adalah itu muncul selama penelitian. Sedangkan diagram terpadu dan sesi
penelitian yang mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat digunakan untuk menarik seluruh rincian menjadi satu, untuk
serta mempelajari makna yang ditimbulkan oleh budaya tersebut. membantu agar data menjadi berarti dengan mengarahkan diri
Hal ini bisa dari bahasa, tingkah laku, dll. kepada teori.
Dari ulasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
D. Grounded Teori ( teori dari dasar) penelitian grounded theory beranjak dari pengembangan teori dari
Penelitian Grounded theory pertama dikemukakan oleh dasar Grounded theori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari
Glaser dan Strauss pada tahun 1960-an. Menurut Denzin (1994: data, namun tidak melihat hal itu sebagai bagian yang terpisah.
273), pada hakikatnya penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang Pengumpulan data, analisis dan formulasi teori dianggap sebagai
menggunakan seperangkat prosedur sistematik untuk sesuatu yang berkaitan , dan pendekatan memasukan prosedur
mengembangkan teori (theory development) dari dasar yang secara eksplisit. Pertanyaan penelitian adalah terbuka dan umum.
diperoleh secara induktif tentang suatu fenomena. Teori berasal dari
bawah dalam suatu pengamatan sampai menjadi istilah. Grounded E. Studi kasus
theory merupakan proses yang cukup rumit. Dimana penelitian Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian
dimulai dengan memunculkan pertanyaan umum. Sewaktu peneliti yang penelahaannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif,
mulai mengumpulkan data, konsep teorities diidentifikasikan.. Hal mendalam, mendeteil, dan komprehensif. Pendekatan studi kasus
mendasar dari penelitian ini adalah bahwa suatu teori harus muncul pada hakikatnya terfokus kepada kasus ( case). Kasus-kasus ini
dari data atau dengan kata lain suatu teori harus dari bawah. dapat diperoleh dari kasus yang unik, konteks khusus, isu- isu yang
Grounded teori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari data. sedang berkembang, budaya, alamiah, holistic, fenomena dan lain-
Adapun ciri-ciri dari penelitian grounded theory ini adalah lain. Penelitian studi kasus ini biasa dilakukan pada pendekatan
sebagai berikut: (a) data diperoleh dari dasar, (b) data harus sesuai kualiatatif dan kuantitatif. Kasus itu sendiri adalah suatu kesatuan
dengan fenomena, (c) dipercaya dari segi kenyaataan sehari-hari. kompleks beroperasi di dalam sejumlah konteks, mencakup phisik,
Dimana peneliti mengamati, mengumpulkan data, ekonomi, etis. Kasus itu sendiri bisa simpel dan bisa kompleks. Studi
mengorganisasikan data dan membentuk teori dari data pada waktu kasus itu sendiri bisa proses pembelajaran atau hasil proses
yang bersamaan Data yang diperoleh dibandingkan dengan data pembelajaran. Perbedaan Prinsip antara studi kasus dan penelitian
yang lain. Data yang diperoleh dari interview, observasi, dan lain adalah bahwa fokus perhatian adalah kasus yang individu dan
rekaman. bukan keseluruhan populasi kasus. Studi kasus terfokus kepada
sistem terikat (bounded system) biasanya dibawah kondisi alamiah
sehingga sistem dapat dipahami di dalam lingkungannya(Stake,

47 48
Edu-Bio; Vol. 4, Tahun 2013 M. Syahran Jailani, Ragam

1988 Sebagai contoh latar belakang kehidupan sesorang dan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan seseorang pecandu norkoba, kehidupan intern sebuah
gang, pembentukan melitansi pada sebuah kelompok radikal, faktor-
faktor yang melatarbelakanggi tingginya swadaya pembangunan di Denzin, Norman K. & Lincoln, Yvonna S. (Eds.). 1994. The Handbook of
suatu desa, merupakan beberapa contoh dari topik telaahan suatu Qualitative Research Thousand Oaks, CA: Sage
studi kasus.
Langkah-langkah penelitian pada studi kasus sama dengan Glaser BG, Strauss 1967. A Discovery of Grounded Theory. Strategies
penelitian kualitatif karena pada hakekatnya penelitian kasus adalah for Qualitative Research. Sociology Press
bagian dari penelitian kualitatif. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian studi kasus menurut Denzin (1994: 244) Glaser BG. 1998. Doing Grounded Theory - Issues and Discussions.
adalah sebagai berikut: (a) membatasi kasus, menentukan objek dari Sociology Press,
penelitian, (b) meyeleksi fenomena-fenomena, tema atau isu
(sebagai pertanyaan penelitian, (c) menentukan pola data untuk Moleong, Lexy.J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; PT
mengembangkan isu, (d) obsevasi triangulasi, (e) menyeleksi Remaja Rosdakarya Offset
alternatif interpretasi, (f) mengembangkan kasus yang telah
ditentukan. Spradley James. P. 1980. The Ethnographic Interview. New York;
Random House.
F. Penutup .
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang
penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis, etnografi,
grounded teori dan studi kasus yaitu pada hakektanya kesemua
penelitian itu beranjak dari fenomena yang terjadi dilapangan. Yang
membedakannya satu sama lainnya adalah fokus penelitiannya.
Fenomenologi fokus kepada fenomena. Etnografi kepada budaya
yang terjadi lingkungan masyarakat. Sementara grounded teori
adalah data yang diperoleh dari dasr yang diperoleh secara induktif.
Terakhir adalah studi kasus yang focus penelitiannya pada kasus-
kasus yang terjadi dilingkungan masyarakat baik individu maupun
kelompok.
.Fenomenologis menekankan kepada fenomena, gejala
yang timbul atau terjadi dalam masyarakat secara nyata dimana
peneliti terjun kelapangan bebas dari proposisi, teori yang ada.
Sementara Etnografi menekankan kepada budaya sekelompok
masyarakat. Grounded theory teori yang ditarik secara induktif dari
penelitian fenomena yang mewakili, dimana peneliti tidak memulai
dengan suatu teori namun dimulai dari wilayah penelitian

49 50

You might also like