You are on page 1of 21

Teory Arrestivitas Dimensi Baru Dalam Dunia Fisika Abad 21

Perkembangan ilmu fisika periode sekarang ini perlu ukuran atau perangkat baru guna
memahami kinerja alam semesta secara keseluruhan,saya memperkenalkan pada
pembaca,sebuah ukuran baru untuk ilmu fisika,saya beri nama Teori Arrestivitas! atau teori
penahanan atau lebih mudahnya bisa disebut Teory anti gravitasi.
Penelaahan saya tentang gejala anti gravitasi,sudah dimulai sejak tahun 1989 akhir hingga
pertengan april tahun 1994,sejak itu saya menghentikan dulu penelaahan saya terhadap
fenomena anti gravitasi,baru sekarang ini saatnya saya mempublikasikan teori ini kepada
publik.
Teory ini terdiri dari 2 prinsip baru dalam dunia fisika.
Prinsip ke 1 Berbunyi:"Bilamana suatu benda diberi tindakan percepatan,maka dalam benda
tersebut akan tercipta atau timbul gaya penahanan yang arahnya atau
vektornya akan selalu berlawanan arah dengan arah benda tersebut
Saat Bergerak.
Sedang jumlah dari pada gaya Arrestivitas itu akan selalu sesuai dengan proporsi massa
benda bersangkutan dan tidak akan pernah menguranginya ataupun melebihinya,dan gaya
Arrestivitas itu memiliki sifat Elastis terhadap perubahan kedudukan benda bersangkutan.
Prinsip pertama ini dapat disebut sebagai gaya Arrestivitas/penahanan Pasif,karena benda-
benda yang di kuasai oleh prinsip ke 1 ini sepenuhnya dikuasai secara mutlak oleh arah-arah
gerakannya,dengan kata lain,bilamana semakin cepat benda bersangkutan bergerak maka
akan semakin lemah gaya Arrestivitas yang diderita oleh benda bersangkutan,begitu pula
sebaliknya.
Prinsip ke 1 ini, saya berhasil menurunkanya dalam bentuk Matematika,setelah mengadakan
experiment pemikiran selama kurang lebih 4 tahun ,dimulai dari akhir tahun 1989 semester
akhir(sewaktu masih duduk di SMA dulu) sampai tahun 1994 pertengahan bulan april,itupun
setelah penulis menderivatkan 150 rumus matematika dasar, obyek yang sedang diteliti.dan
pada saat yang bersamaan penulis mempelajari rumus Newton: f = m . a,,saya mendapatkan
inspirasi bahwasannya formula matematika yang menguasai fenomena ke 1 diatas harus
berlawanan dengan formula Newton.
Formula Prinsif ke 1 gaya Arrestivitas tersebut adalah :

Fa = m . 1/a - Fa : Gaya Arrestivitas


m : massa awal benda
a : Akselerasi/percepatan,
Anggap aja ada suatu kubus yang ditempatkan diruang alam semesta yang benar-benar bebas
gravitasi,penulis visualisasikan ada panah yang mengarah ke kubus adalah visualisasi gaya
Arrestivitas :Fa ,dan kedua, ada arah panah yang menjauhi kubus penulis visualisasikan
sebagai akselerasi atau : a,kubus tersebut benar-benar ada diruang alam semesta yang bebas
dari percepatan gravitasi apapun atau sigma a = o,mutlak,maka jika hasil ini kita masukan
dalam persamaan matematis prinsip ke 1,maka hasilnya adalah Fa adalah tak
terhingga,dengan kata lain kubus tersebut benar-benar tak ada yang
menguasainya(Gravitasi)dan massanya terhadap lingkungannya adalah "Nol",sementara
terhadap dirinya sendiri sangat berat sekali!keterangan ini salah satu dasar pemikiran
gaya Arrestivitas aktif!.
Oleh karena terhadap lingkungannya adalah Nol maka penulis dengan pasti dapat
meyakinkan bahwa massa benda bersangkutan tidak dapat diukur dengan instrument
secanggih apapun,dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a.Tak ada gerakan momentum apapun terhadap benda/kubus tersebut.


b.Tak ada gerakan apapun dari kubus tersebut terhadap alat timbangan.
c.Jumlah dari seluruh percepatannya adalah Benar-benar Nol mutlak.
- akan dilanjutkan kemudian-

Kemana arah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di abad ke-


21?
Ditulis oleh Yulianto Mohsin pada 21-04-2003

Di abad ke-21 ini, kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
memang masih didominasi oleh negara-negara maju, terutama Amerika Serikat (AS).
Kita lihat saja, dalam 100 tahun terakhir ini, bangsa Amerika telah berhasil mendaratkan
manusia di bulan, mengirim penjelajah Sojourner Rover ke planet Mars dan menelurkan
banyak pemenang-pemenang hadiah Nobel di bidang fisika, kimia dan kedokteran. Mau
tidak mau, arah kemajuan IPTEK di abad ini biasanya didtentukan oleh arah kemajuan
IPTEK di AS.
Michio Kaku adalah seorang fisikawan Amerika keturunan Jepang yang menulis buku
berjudul Visions: How Science Will Revolutionize the 21st Century yang
diterbitkan pada tahun 1997. Di bukunya, Kaku memprediksi arah riset di bidang sains
dan teknologi AS di abad ke-21. Setelah mewawancarai sekitar 150 ilmuwan dan
insinyur ternama dari berbagai institusi, pusat studi dan universitas terkenal di AS dalam
kurun waktu sepuluh tahun, dia berkesimpulan bahwa ada tiga revolusi di bidang sains
yang sedang terjadi di AS. Revolusi di bidang Nanoteknologi, Bioteknologi dan
Infoteknologi i. Tidak lama setelah buku ini terbit, berbagai media massa dan jurnal
terkemuka dunia mulai menerbitkan berita-berita penting di ketiga bidang ini.
Pada hari Selasa tanggal 27 Juni 2000, suratkabar harian terkemuka New York Times
memuat headline yang cukup menggemparkan "Genetic Code of Human Life Is
Cracked by Scientists". Pada saat yang hampir bersamaan di akhir bulan Juni 1993 (7
tahun sebelumnya), New York Times juga memuat headline yang tak kalah hebat di
halaman mukanya tentang pembuktian Teorema Fermat yang Terakhir. Teorema ini
sangat terkenal di bidang matematika karena isinya mudah dimengerti oleh anak
sekolah dasar, tetapi pembuktiannya makan waktu kurang lebih tiga abad setelah
matematikawan Perancis Pierre de Fermat mencetuskan teorema ini pertama kali.
Bedanya, kalau pemberitaan tentang Teorema Fermat hanya ditulis dalam satu artikel,
pemberitaan tentang terobosan baru di bidang Biologi tadi diulas dalam dua artikel di
halaman utama ditambah ulasan khusus di bagian Science Times. Isi berita mengatakan
bahwa 90% uraian genom manusia telah berhasil dipetakan, dan uraian yang hampir
lengkap ini dinamakan working draft. Pada pertengahan bulan Februari tahun 2001,
majalah Nature dan Science memuat beberapa artikel yang menganalisa hasil working
draft genom manusia tadi. ii

Human Genome Project ini merupakan salah satu projek besar yang dimulai pada tahun
1990 dan disponsori oleh US Department of Energy dan National Institute of Health.
Pakar dari berbagai negara bekerja sama dalam mengidentifikasi 30,000 gen di dalam
DNA manusia dan menguraikan 3 milyar nukleotida yang membentuk DNA. Beberapa
tahun setelah projek ini dimulai, satu perusahaan swasta yang bernama Celera
Genomics berdiri untuk melakukan hal yang sama, mengurai dan memetakan genom
manusia. Pemimpin perusahaan itu, Dr. Craig Venter, bersama dengan pimpinan Human
Genome Project, Dr. Francis Collins diundang oleh mantan Presiden Clinton untuk
mengumumkan working draft tersebut pada akhir Juni 2000.
Seperti yang kita ketahui, DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah pita molekul yang
ditemukan di dalam kromosom di dalam setiap sel di tubuh manusia. Ciri-ciri yang
diturunkan oleh orang tua ke anaknya tersimpan dan tersandikan dalam DNA (lihat
artikel terpisah mengenai penemuan struktur DNA-Red). Maka tidak jarang orang
bilang bahwa pemetaan genom manusia yang dilakukan di Human Genome Project ini
sama saja seperti menemukan cetak biru informasi genetik manusia. Kalau kita
mengetahui cetak biru ini maka hal-hal seperti penyakit turunan dapat coba
disembuhkan di level yang paling mendasar (gene therapy). Oleh karena itu, informasi
mengenai genom manusia ini bermanfaat sekali bagi industri-industri farmasi dimana
obat-obat untuk berbagai penyakit di masa akan datang dapat diracik custom made,
sesuai dengan DNA masing-masing individu. Dengan cara ini, efek-efek sampingan dari
suatu obat dapat ditiadakan.
Berita terakhir mengenai perkembangan HGP ini diumumkan hari Senin tanggal
14 April lalu, dimana konsorsium internasional para ilmuwan yang berkecimpung dalam
projek HGP mengumumkan bahwa mereka telah selesai memetakan genom manusia
dengan akurasi 99.99%. Dr. Collins lebih lanjut memberitakan bahwa bagian AS dalam
projek besar ini diselesaikan mendahului waktu deadline dan dibawah anggaran. Projek
yang diperkirakan memakan waktu 15 tahun dan menghabiskan dana US$ 3 milyar ini
diselesaikan dalam waktu 13
tahun dan menghabiskan dana US$ 2.7 milyar.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan headline di atas, tepatnya tanggal 15 Juni
2000 jurnal sains popular Nature iii memuat artikel yang berjudul "Nanotech Thinks
Big". Isi artikel memberitakan di antaranya tentang National Nanotechnology Initiative,
suatu program riset di bidang nanoteknologi yang diluncurkan mantan presiden Clinton
dalam pidatonya di California Institute of Technology bulan Februari tahun 2000 lalu.
Nanoteknologi ini adalah teknologi yang berbasis skala nanometer (1 nanometer = 10 -
9 m). Skala ini sangat kecil, jauh lebih kecil dibanding mikroteknologi yang berada di
skala mikrometer (1 mikrometer = 10-6 m). Berbagai macam alat yang dibentuk pada
skala nanometer dapat merevolusi bidang komputasi, informasi dan tehnik. Bahkan,
karena beberapa senyawa penting di dalam tubuh manusia juga berskala nano, satu
ilmuwan dari Cornell University Dr. Montemagno, telah berhasil membuat baling-baling
berskala nano dan membuat baling-baling tersebut berputar oleh biological motor F1-
ATPase (suatu enzim yang menggunakan adenosine triphosphate, atau ATP sebagai
sumber energinya).iv
Berita-berita di bidang nanoteknologi saat ini masih didominasi oleh terobosan di
bidang Material Science. Beberapa ilmuwan telah berhasil menciptakan bahan baku baru
yang terdiri dari atom-atom karbon dengan nama carbon nanotube. Seperti yang kita
ketahui, atom karbon merupakan unsur dasar banyak benda di sekeliling kita dari mulai
pohon-pohon kayu, polimer sampai berlian yang sangat berharga itu. Carbon
nanotube yang diprediksi akan menjadi "promising building blocks for nanosystem" ini
memiliki sifat material yang sangat spesial. Youngs modulus (modulus elastisitas)
carbon nanotube ini berdasarkan hasil experimen dan riset mempunyai nilai sampai lebih
dari satu terapascal v. Sebagai bandingan, modulus elastisitas baja kurang lebih hanya
seperlimanya dari itu. Carbon nanotube juga mempunyai konduktivitas (kemampuan
untuk menghantar) termal dan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi. Dan harap
diingat, diameter carbon nanotube ini hanya satu nanometer dan panjangnya beberapa
mikrometer.
Kemajuan di bidang nanoteknologi ini juga digembar-gemborkan akan membangun
landasan baru untuk suatu revolusi industri kedua, sebagaimana halnya mesin uap
meluncurkan revolusi industri yang pertama di Inggris pada abad ke-19. Tetapi
perkembangan di bidang ini masih dalam tahap awal, sehingga kucuran dana dari
pemerintah AS untuk membangun fondasi di bidang ini pun sangat besar. Untuk tahun
2001 saja, dana yang dikucurkan berjumlah 500 juta dolar.

Berita menarik yang lainnya menyangkut salah satu perguruan tinggi di AS. Renselear
Polytechnic University (RPI) yang berlokasi di Troy, New York bulan Maret 2001 lalu
mengumumkan bahwa perguruan tinggi dibawah pimpinan Dr. Shirley Ann Jackson itu
menerima sumbangan sebesar 360 juta dolar (sumbangan terbesar dalam sejarah
perguruan tinggi Amerika Serikat). viSumbangan yang diberikan oleh donor yang tak
ingin namanya disebutkan ini, diberikan tanpa syarat. Sebagai bandingan, perguruan
tinggi tehnik AS yang paling terkenal, Massachusetts Institute of Technology (MIT)
sampai saat ini "hanya" berhasil menerima sumbangan sebanyak 350 juta dolar yang
akan digunakan untuk riset mengenai otak. Dr. Jackson telah mengumumkan bahwa
dana yang didapat akan digunakan untuk membangun lab bioteknologi dan infoteknologi
yang mutakhir di kampus RPI. Dengan adanya dua laboratorium baru dan dana dengan
jumlah besar ini, sudah tentu, RPI akan menjadi salah satu magnet bagi para mahasiswa
pasca sarjana yang ingin melanjutkan studi di AS. Lab Computer Science milik MIT juga
sedang membangun infrastruktur baru di bidang informasi teknologi yang
dinamakan Project Oxygen vii. Projek inipun akan menjadi daya tarik sendiri bagi para
mahasiswa lulusan teknik informasi dan elektonika, matematika, fisika dan disiplin ilmu
lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut.
Lebih lanjut, hampir setiap saat belakangan ini kita mendengar kabar mengenai
kemajuan di bidang infoteknologi. Beberapa contoh: W3 consortium (sebuah konsorsium
yang diketuai oleh Tim Berners Lee, penemu world wide web) telah mengeluarkan
bentuk programming code baru untuk mendesain situs-situs di internet. Bahasa baru ini-
yang diberi nama Extended Markup Language (XML)-akan menggantikan HTML dengan
fleksibilitas desain yang tinggi. Istilah-istilah seperti neural network, fuzzy logic, genetic
algorithm, distributed intelligent, DNA dan quantum computing di berbagai media iptek
mengindikasikan bahwa infoteknologi yang sedang dikembangkan sangat terkait dengan
kedua bidang lainnya yang disebut di atas.

Keterkaitan di ketiga bidang ini sangat erat karena satu disiplin ilmu dapat menunjang
pengembangan disiplin ilmu lainnya, sehingga banyak perguruan tinggi di AS yang
membentuk departemen interdisipliner baru di kampus mereka. Sebagai contoh, di City
College of New York, telah berdiri departemen baru Biomedical Engineering
(http://www.ccny.cuny.edu/nycbe/index.html) setelah beberapa tahun berdiri sebagai
salah satu pilihan konsentrasi para mahasiswa tehniknya. Kurikulum departemen ini
terdiri dari mata-mata kuliah di bidang tehnik, kimia, fisika, dan biologi. Kalau kita turun
ke selatan pantai timur AS sedikit, Virginia Polytechnic Institute of Technology telah
membentuk Virginia Bioinformatics Institute (https://www.vbi.vt.edu/) yang memakan
biaya 100 juta dolar. Institusi ini berharap akan menarik mahasiswa yang akan
mendalami ilmu interdisipliner di bidang tehnik informatika, statistiks dan biologi.
Majalah Newsweek edisi April 30, 2001 juga memberikatakan bahwa University of Florida
di Gainsville, the University of Sciences di Philadelphia dan George Mason University di
Virginia telah membentuk fakultas baru interdisipliner serupa ini di kampus mereka.
Para sarjana tamatan kimia atau tehnik kimia dapat meraup keuntungan kemajuan
IPTEK ini karena disiplin ilmu yang didalami membuat mereka mampu berkecimpung di
mana saja dalam ketiga bidang tersebut. Diharapkan dengan adanya situs chem-is-
try.org yang memberikan banyak pelayanan pendidikan online di bidang kimia, banyak
rekan-rekan mahasiswa yang termotivasi untuk mendalami disiplin ilmu yang sangat
menarik ini.

Informasi tambahan:
Infotech:
DNA Computing
http://www.liacs.nl/home/pier/webPagesDNA/
Quantum Computing
http://www.cs.caltech.edu/~westside/quantum-intro.html
Nanotech:
Nanotechnology
http://www.zyvex.com/nano/
The Nanotube Site
http://www.pa.msu.edu/cmp/csc/nanotube.html
Biotech:
History of the Human Genome Project
http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/291/5507/1195
Human Genome Information Project
http://www.ornl.gov/TechResources/Human_Genome/
Referensi :
i Kaku, Michio. Visions : How Science Will Revolutionize the 21st Century. 1997.
Doubleday.
ii http://www.ornl.gov/hgmis/project/journals/journals.html#11
iii MacIlwain, Colin. 15 June 2000. Nanotech Thinks Big. Nature 405:730 732
iv Sharke, Paul. 2 February 2001. Hybrid NEMS. Mechanical Engineering. 123:42-45
v http://www.aip.org/enews/physnews/1996/split/pnu279-2.htm
vi http://www.rpi.edu/web/Campus.News/mar01/mar_12/home.html#1
vii http://oxygen.lcs.mit.edu

Yah sepertinya sejarah fisika adalah mata kuliah termudah yang pernah
turun ke muka bumi, itu hanya lelucon dari dosen mata kuliah sejarh fisika (pak
asep sutiadi).
Belajar sejarah fisika esensinya adalah mempelajari bagaimana dan
mengapa sebuah fenomena sejarah dalam ilmu fisika bisa terjadi. Itu merupakan
hal yang paling mendasar dalam mempelajari sejarah fisika. Selain itu kita juga
harus mempelajari bagaimana sikap seorang ilmuan agar bisa menemukan sesuatu
yang turut menyumbangkan terhadap perkembangan ilmu fisika. Karena
perkembangan dunia di abad ini tidak lepas dari prkembangan ilmu fisika yang
terjadi sejak zaman pra sains sampai zaman modern seperti sekarang ini. Fisika
mempunyai andil dalam semua teknologi yang hadir di abad ini dari mulai teknologi
informasi, farmasi, kedokteran, militer, aeronoutika dan teknologi lainya. Semua
itu tidak lepas dari temuan-temuan para ilmuan fisika. Sehingga yang harus
dipelajari disini adalah bagaimana paradigma mereka, sikap mereka, dan
pemikiran mereka sampai menemukan penemuan-penemuan yang mutakhir untuk
perkembangan ilmu fisika. Sejarah fisika juag mempelajari konten-konten atau
cabang ilmu fisika dan biografi beberapa ilmuan fisika yang berjasa
mengembangkan cabang ilmu fisika tersebut.
Hal utama yang dilakukan dalam sejarah fisika adalah kita harus mencari
tahu dan memahami setiap penemuan-penemuan dari ilmuan fisika itu, bagaimana
mereka bisa menemukan hal tersebut dan mengapa mereka bisa menemukan hal
tersebut. Berarti disini kita harus memahami bahwa sikap seperti apa yang
dilakukan oleh para ilmuan sehingga mereka bisa berpikir sampai menemukan
suatu hal yang berkaitan dengan ilmu fisika, bagaimana pola pikir dan paradigma
mereka ketika berpikir atau pun bereskperimen untuk menemuka hal tersebut.
Setelah kita memahaminya kita harus mengaplikasikan sikap seorang ilmuan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita juga harus mencari tahu dan memahami
bahwa fisika mempunyai peranan besar bagi perkembangan dunia di masa
sekarang serta mengetahui biografi singkat ilmuan-ilmuan fisika. Sehingga kita
bisa merubah paradigm kita tentang ilmu fisika yang utuh dan bagaiman menjadi
seorang ilmuan agar bisa produktif.
Media yang digunakan untuk belajar sejarah fisika bisa menggunakan film,
dengan melihat tayangan-tayangan film dokumenter kita bisa mempunyai
bayangan visual bagaiman suatu penemuan dapat ditemukan. Kita pun bisa
menggunakn banner atau pun poster-poster yang inspiratif yang memperlihatkan
biografi ilmuan dan penemuanya, sehingga kita bisa lebih mudah menghafal dan
tidak bosan untuk melihatnya. Bisa juga menggunakan slide power point agar
lebih mudah untuk melihat dan memepresentasikanya.
Zaman Kontemporer

Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai
dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam
dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak
dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk
alam semesta.

Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir
di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah
fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Menurut Tim
Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001: 83), fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20
adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18
April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwanfisika. Dia
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahiPenghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan pengabdiannya
bagi Fisika Teoretis. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian, efek fotolistrik, dan rumus
Einstein yang paling dikenal adalah E=mc. Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama
On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles
Suspended in a Stationary Liquid, mencakup penelitian tentang gerakan Brownian.
Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa
fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah
ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen)
kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada
saat itu juga kontroversial.

Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan Sains
Besar. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of
Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling
memuncak dalam pemodelan fisik DNA, rahasia kehidupan. Pada tahun ini juga James D.
Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan
genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa
genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human
Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang
besar.

Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi
proses primordial, yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa
dibangun sendiri dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg danErwin
Schrdinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum
sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 bahwa
kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak, mengarah pada pemahaman
bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big Bangoleh Georges
Lemaitre. Pengembangan bom atom di era Sains Besar selanjutnya terjadi selama Perang
Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan
penggunaan bom atom. Meskipun proses itu dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest
O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori
pergeseran benua oleh Alfred Wegener. Teori Lempeng Tektonik itu sudah digagas
pada tahun 1910-an, data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan
digunakan pada tahun 1970.

Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman
ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir olehnusantaranews.wordpress.comsebagai
penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC),
Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin
Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian
dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material,
Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini,
penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. Tempo (Rabu, 07 Mei 2008)
dan sumber lain telah memberitakan penemuan Memristor. Ini merupakan penemuan Leon
Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley.
Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem
elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori
yang bisa mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu
ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari
kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik, ke depan
komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat).

3. Contoh Revolusi Ilmu

Perkembangan ilmu dari zaman pra Yunani kuno sampai saat ini telah mengalami banyak
perubahan. Hal itu didorong oleh rasa keingin-tahuan manusia dengan hal-hal baru yang
belum ada sebelumnya. Dengan semua ini dapat mengembangkan potensi kreatif individu
dan kelompok yang merupakan kemungkinan dan kekuatan dalam rangka perubahan
kehidupan manusia. Dalam tenggang waktu yang sangat lama ini berbagai bidang ilmu
mengalami revolusi. Sebagaimana pendapat Kuhn dalam buku C.Verhaak dan Haryono Imam
(1995), menyatakan bahwa ilmu memang berkembang secara revolusioner.

Dapat dikatakan bahwa revolusi dilakukan dengan membuang paradigma lama yang telah
kritis dan mengambil paradigma baru yang berlawanan dan bertentangan. Naman, paradigma
baru tersebut dianggap lebih rasional, logis, dan diyakini lebih memberikan janji atas
kemampuannya memecahkan masalah untuk masa depan.

Dari periodisasi serta pengenalan tokoh dan karyanya pada uraian di atas, kita bisa
mengetahui contoh revolusi yang terjadi. Adapun contoh dari revolusi ilmu tersebut dapat
dilihat pada penjelasan di bawah ini:

Revolusi Astronomi

Dulu orang hanya mengetahui hanya ada lima planet di cakrawala kita. Kemudian dengan
laju-pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ditemukan kembali
tiga planet baru dan ribuan planet kecil, hal ini mengindikasikan bahwasanya kemajuan dari
aspek astronomi kian pesat. Kemudian, masyarakat yang beradap sekarang percaya
bahwa bumi dengan semua anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Dan hal
ini merupakan susunan kecil dari galaksi yang ada di jagad raya ini. Tetapi, semula
orang beranggapan, bahwa bumilah pusat alam semesta. Semua benda angkasa beredar
mengelilingi bumi. Beberapa tokoh dalam revolusi ini adalah Nicolaus
Copernicus, Kepler, dan Galileo.
Revolusi Fisika

Berawal dari hukum gerak dan grafitasi yang di bawa oleh Newton, dan penemuan listrik
dan magnetisme oleh Faraday, Ohm, dan lain-lain selama awal abad ke-19. Studi-studi ini
mengarah pada penyatuan dari dua fenomena menjadi satu teori
elektromagnetisme, oleh Maxwell (dikenal sebagai persamaan Maxwell). Pada awal abad
ke-20 hal ini membawa sebuah revolusi dalam fisika. Menurut Salam (2004), hal tersebut
benar-benar menghantarkan manusia ke zaman listrik dan industri modern. Hingga pada
saat ini bidang fisika terus mengalami perkembangan. Akhirnya dari revolusi fisika
berkembang menjadi Revolusi Elektromagnetik(www.Keudekupi.com/Revolusi-
Teknologi). Revolusi elektromagnetik secara drastis mengubah cara hidup manusia.
Revolusi elektromagnetik menghadirkan sumber daya listrik, telekomunikasi
radio, televisi, radar dan telepon/telegraph, hingga sinar x yang digunakan dalam dunia yang
sangat luas. Komunikasi yang sebelumnya mengandalkan surat dan kurir, sehingga
pesan sampai di tangan penerima setelah beberapa lama, sekarang mengandalkan
gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecepatan sangat tinggi.

Sedangkan dalam Keudekupi.com yang membahas tentang revolusi teknologi, menambahkan


ada beberapa revolusi, diantaranya:

Revolusi Industri

Revolusi industri yang dimulai dengan pembuatan mesin uap di tahun 1789, memberikan
percepatan yang begitu besar terhadap perubahan prinsip-prinsip produksi dari
pemanfaatan tenaga hewan/manusia ke tenaga mesin. Mesin-mesin dihasilkan untuk
kebutuhan pabrik dan transportasi. Kapal layar berganti menjadi kapal uap. Muncul kereta api
dan mobil untuk menggantikan kereta kuda. Aktor pada revolusi ini adalah James
Watt. Perkembangan setelah revolusi industri membawa pada penggunaan minyak untuk
menggerakkan mesin serta rekayasa pompa untuk membuat ruang vakum dan
ruang bertekanan tinggi.

Revolusi Semikonduktor

Revolusi ini dimulai dengan rekayasa transistor di tahun 1947. Revolusi ini dapat juga
dinamakan sebagai Revolusi Elektronika. Penemuan transistor membuat dunia elektronika
menjadi sederhana dan murah. Radio, televisi, telepon, perangkat pesawat terbang alat
elektronik lainnya menjadi sederhana. Dengan alat ini, ribuan produk yang memudahkan
kehidupan manusia pun dihasilkan. Dunia komputer juga merupakan produk atau efek dari
revolusi semikonduktor ini. Begitu juga dengan teknologi laser, internet (nirkabel)
dan mobile communication (telepon genggam). Revolusi ini masih juga akan berkembang ke
penggunaan memristor.

Revolusi Fotografi

Awal mula dari revolusi ini dimulai pada tahun 1988. Revolusi ini mengubah total
mekanisme fotografi dan menenggelamkan penggunaan film emulsi dan kertas foto. Revolusi
ini dimungkinkan oleh rekayasa CCD (charge coupled devices) pada tahun 1969 dan
diwujudkan sebagai piranti yang mampu merekam gambar pada tahun 1974. Kualitas
gambarnya pada waktu itu masih rendah dan masih hitam-putih, serta masih bersifat analog.
Perusahaan Fuji memulai era fotografi digital dengan prototipe komersial di tahun 1988, yang
kemudian diikuti oleh Kodak dengan kamera beresolusi 1,3 megapiksel di tahun 1991.
Revolusi fotografi digital ini, dapat kita lihat, memberikan efek yang dahsyat pada manusia.
Fotografi digital menyebabkan era fotografi pelat emulsi yang berkembang secara evolusi
sejak abad 19 berakhir. Fotografi menjadi hal yang sangat mudah, sangat murah, dan dipadu
dengan teknologi komunikasi global, sebuah gambar dapat langsung disebarkan ke seluruh
dunia dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Kamera menjadi piranti yang terpasang di
mana-mana, dari telepon genggam, laptop, bis, sudut-sudut ruangan hingga ke satelit ruang
angkasa.

4. Implikasi Revolusi Ilmu bagi Perkembangan Ilmu

Perkembangan ilmu hingga saat ini tidak lepas dari dampak revolusi ilmu. Revolusi yang
telah terjadi tidak berdampak pada suatu lokasi tertentu, tetapi telah berakibat untuk
masyarakat luas diseluruh penjuru dunia ini. Dengan revolusi ini, tentunya ilmu pengetahuan
mendorong kehidupan manusia menuju suatu keadaan yang lebih maju. Dengan hal ini
menghasilkan teknologi-teknologi yang memudahkan manusia, dan meningkatkan kehidupan
manusia. Dalam jangka waktu yang lama menurut Thoyibi (1997:61) berawal dari revolusi
maka manusia akan bisa menjangkau kehiduannya dari segala segi dan sendinya dan hingga
akhirnya akan merubah kebudayaan manusia juga.

Dari konsekuensi kemajuan teknologi, ada pula dampak negatifnya. Menurut Thoyibi
(1997:60) dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang ada, akan mendorong bertumbuhnya
jiwa arogansi ilmiah yang akan menghancurkan manusia sendiri. Dalam hal ini tentunya bisa
dilihat dari aspek internal maupun eksternal. Aspek internal dilihat dari konflik batin yang
akan dialami ilmuwan (terutama ahli genetika dan bio-medika). Menurut Verhaak dan Imam
(1995), mereka akan dihadapkan dengan prinsip lakukan apa saja sejauh bida atau prinsip
lakukan sesuatu asalkan semakin meningkatkan kemanusiaan. Kemudian dari aspek
eksternal bisa dilihat dari dampak yang akan terjadi bagi lingkungan atau habitat manusia dan
makhluk hidup di bumi ini. Dari perkembangan ilmu yang tidak bisa dikendalikan itu bisa
dilihat pada bidang persenjataan, bidang kedokteran, dan bidang industri maju.

5. Penutup

Sebagaimana telah kita diuraikan di atas, begitu panjang sejarah perkembangan ilmu. Dari
uraian tersebut diharapkan bisa menambah pengetahuan kita tentang periodisasi
perkembangan ilmu, tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap perkembangan ilmu, karya-
karya ilmuwan yang menjadi penopang sejarah perkembangan ilmu. Selain itu juga
memberikan gambaran revolusi ilmu yang telah terjadi pada masa perkembangan ilmu ini.
Dan akhirnya kita bisa perpikir dan mengoreksi akibat yang positif dan negatif atas
perkembangan ilmu ini, dan bagaimanakah peran atau kontribusi kita untuk perkembangan
ilmu pada saat ini dan yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 1996. PENGANTAR FILSAFAT ILMU. Yogjakarta: LIBERTY

Kuhn, Thomas S. 2002. THE STRUCTURE OF SCIENTIFIC OF REVOLUTIONS.Bandung:


Rosda
Salam, Burhanuddin. 2004. SEJARAH FILSAFAT ILMU & TEKNOLOGI. Jakarta : Rineka
Cipta

Tim Dosen Filsafat Ilmu. 2001. FILSAFAT ILMU. Yogyakarta: LIBERTY

Thoyibi, Muhammad. 1997. FILSAFAT ILMU dan PERKEMBANGANNYA. Surakarta:


MUHAMMADIYYAH UNIVERSITY PRESS

Verhaak, C. dan Haryono Imam. 1995. FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Internet:

Hikmatulloh. REVOLUSI ILMU PENGETAHUAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP


PEMIKIRAN ISLAM DAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM(http://www.ahikmat.wordpress.com)

http://www.keukedupi.com/revolusi-telnologi

http://www.nusantaranews.wordpress.com/20-penemuan-abad-20-yang-mengubah-dunia

*) mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, dan mohon koreksi untuk perbaikan artikel ini.
Terimakasih.

Teori Dentuman Besar (Big Bang) dan Ajarannya

Persoalan mengenai bagaimana alam semesta yang tanpa cacat ini


mula-mula terbentuk, ke mana tujuannya, dan bagaimana cara kerja
hukum-hukum yang menjaga keteraturan dan keseimbangan, sejak dulu
merupakan topik yang menarik.

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga


awal abad ke-20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak
terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya.
Menurut pandangan ini, yang disebut model alam semesta yang statis,
alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.

Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini


menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam
semesta ini adalah kumpulan materi yang konstan, stabil, dan tidak
berubah-ubah. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model alam
semesta yang statis. Saat ini, pada awal abad ke-21, melalui sejumlah
besar percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika modern telah
mencapai kesimpulan bahwa alam semesta memiliki awal, bahwa alam
diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu ledakan besar.
Selain itu, berlawanan dengan pendapat kaum materialis, kesimpulan
ini menyatakan bahwa alam semesta tidaklah stabil atau konstan, tetapi
senantiasa bergerak, berubah, dan memuai. Saat ini, fakta-fakta tersebut
telah diakui oleh dunia ilmu pengetahuan. Sekarang, marilah kita lihat
bagaimana fakta-fakta yang sangat penting ini dijelaskan oleh ilmu
pengetahuan.

Pemuaian Alam Semesta

Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson di California,


seorang astronom Amerika bernama Edwin Hubble membuat salah satu
temuan terpenting dalam sejarah astronomi. Ketika tengah mengamati
bintang dengan teleskop raksasa, dia menemukan bahwa cahaya yang
dipancarkan bintang-bintang bergeser ke ujung merah spektrum. Ia pun
menemukan bahwa pergeseran ini terlihat lebih jelas jika bintangnya lebih
jauh dari bumi. Temuan ini menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
Berdasarkan hukum-hukum fisika yang diakui, spektrum sinar cahaya yang
bergerak mendekati titik pengamatan akan cenderung ungu, sementara
sinar cahaya yang bergerak menjauhi titik pengamatan akan cenderung
merah. Pengamatan Hubble menunjukkan bahwa cahaya dari bintang-
bintang cenderung ke arah warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang
tersebut senantiasa bergerak menjauhi kita.

Tidak lama sesudah itu, Hubble membuat temuan penting lainnya:


Bintang dan galaksi bukan hanya bergerak menjauhi kita, namun juga
saling menjauhi. Satu-satunya kesimpulan yang dapat dibuat tentang alam
semesta yang semua isinya bergerak saling menjauhi adalah bahwa alam
semesta itu senantiasa memuai.

Agar lebih mudah dimengerti, bayangkan alam semesta seperti


permukaan balon yang tengah ditiup. Sama seperti titik-titik pada
permukaan balon akan saling menjauhi karena balonnya mengembang,
benda-benda di angkasa saling menjauhi karena alam semesta terus
memuai. Sebenarnya, fakta ini sudah pernah ditemukan secara teoretis.
Albert Einstein, salah seorang ilmuwan termasyhur abad ini, ketika
mengerjakan Teori Relativitas Umum, pada mulanya menyimpulkan bahwa
persamaan yang dibuatnya menunjukkan bahwa alam semesta tidak
mungkin statis. Namun, dia mengubah persamaan tersebut, dengan
menambahkan sebuah konstanta untuk menghasilkan model alam
semesta yang statis, karena hal ini merupakan ide yang dominan saat itu.
Di kemudian hari Einstein menyebut perbuatannya itu sebagai kesalahan
terbesar dalam kariernya.

Jadi, apakah pentingnya fakta pemuaian alam semesta ini terhadap


keberadaan alam semesta?
Pemuaian alam semesta secara tidak langsung menyatakan bahwa
alam semesta bermula dari satu titik tunggal. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa satu titik tunggal yang mengandung semua materi
alam semesta ini pastilah memiliki volume nol dan kepadatan tak
terbatas. Alam semesta tercipta akibat meledaknya titik tunggal yang
memiliki volume nol tersebut. Ledakan hebat yang menandakan awal
terbentuknya alam semesta ini dinamakan Dentuman Besar (Big Bang),
dan teori ini dinamai mengikuti nama ledakan tersebut.

Harus dikatakan di sini bahwa volume nol adalah istilah teoretis yang
bertujuan deskriptif. Ilmu pengetahuan hanya mampu mendefinisikan
konsep ketiadaan, yang melampaui batas pemahaman manusia, dengan
menyatakan titik tunggal tersebut sebagai titik yang memiliki volume nol.
Sebenarnya, titik yang tidak memiliki volume ini berarti ketiadaan. Alam
semesta muncul dari ketiadaan. Dengan kata lain, alam semesta
diciptakan.

Fakta ini, yang baru ditemukan oleh fisika modern pada akhir abad ini,
telah diberitakan al-Quran empat belas abad yang lalu: Dia Pencipta
langit dan bumi. (QS. Al Anaam, 6:101)

Jika kita membandingkan pernyataan pada ayat di atas dengan teori


Ledakan Besar, terlihat kesamaan yang sangat jelas. Namun, teori ini baru
diperkenalkan sebagai teori ilmiah pada abad ke-20.

Pemuaian alam semesta merupakan salah satu bukti terpenting bahwa


alam semesta diciptakan dari ketiadaan. Meskipun fakta di atas baru
ditemukan pada abad ke-20, Allah telah memberitahukan kenyataan ini
kepada kita dalam al-Quran 1.400 tahun yang lalu:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan


sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (QS. Adz-Dzariyaat, 51:
47) !

Pada tahun 1948, George Gamov mengemukakan gagasan lain


mengenai teori Ledakan Besar. Dia menyatakan bahwa setelah
terbentuknya alam semesta dari ledakan hebat, di alam semesta
seharusnya terdapat surplus radiasi, yang tersisa dari ledakan tersebut.
Lebih dari itu, radiasi ini seharusnya tersebar merata di seluruh alam
semesta.

Bukti yang seharusnya ada ini segera ditemukan. Pada tahun 1965,
dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson, menemukan
gelombang ini secara kebetulan. Radiasi yang disebut radiasi latar
belakang ini tampaknya tidak memancar dari sumber tertentu, tetapi
meliputi seluruh ruang angkasa. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
gelombang panas yang memancar secara seragam dari segala arah di
angkasa ini merupakan sisa dari tahapan awal Ledakan Besar. Penzias
dan Wilson dianugerahi Hadiah Nobel untuk temuan ini.

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background


Explorer (COBE) ke angkasa untuk melakukan penelitian mengenai radiasi
latar belakang. Pemindai sensitif pada satelit hanya membutuhkan waktu
delapan menit untuk menegaskan perhitungan Penzias dan Wilson. COBE
telah menemukan sisa-sisa ledakan hebat yang mengawali terbentuknya
alam semesta.

Bukti penting lain berkenaan dengan Ledakan Besar adalah jumlah


hidrogen dan helium di ruang angkasa. Pada penghitungan terbaru,
diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta sesuai
dengan penghitungan teoretis konsentrasi hidrogen-helium yang tersisa
dari Ledakan Besar. Jika alam semesta tidak memiliki awal dan jika alam
semesta ada sejak adanya keabadian (waktu yang tak terhingga),
seharusnya hidrogen terpakai seluruhnya dan diubah menjadi helium.

Semua bukti kuat ini memaksa komunitas ilmiah untuk menerima teori
Ledakan Besar. Model ini merupakan titik terakhir yang dicapai oleh para
ahli kosmologi berkaitan dengan awal mula dan pembentukan alam
semesta.

Dennis Sciama, yang membela teori keadaan ajeg (steady-state)


bersama Fred Hoyle selama bertahun-tahun, menggambarkan posisi
terakhir yang mereka capai setelah terkumpulnya semua bukti tentang teori
Ledakan Besar. Sciama mengatakan bahwa ia telah ambil bagian dalam
perdebatan sengit antara para pembela teori keadaan ajeg dan mereka
yang menguji dan berharap dapat menyangkal teori tersebut. Dia
menambahkan bahwa dulu dia membela teori keadaan ajeg bukan karena
menganggap teori tersebut benar, melainkan karena berharap bahwa teori
itu benar. Fred Hoyle bertahan menghadapi semua keberatan terhadap
teori ini, sementara bukti-bukti yang berlawanan mulai terungkap.
Selanjutnya, Sciama bercerita bahwa pertama-tama ia menentang
bersama Hoyle. Akan tetapi, saat bukti-bukti mulai bertumpuk, ia mengaku
bahwa perdebatan tersebut telah selesai dan teori keadaan ajeg harus
dihapuskan.

Prof. George Abel dari University of California juga mengatakan bahwa


sekarang telah ada bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta bermula
miliaran tahun yang lalu, yang diawali dengan Dentuman Besar. Dia
mengakui bahwa dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima teori
Dentuman Besar.
Dengan kemenangan teori Dentuman Besar, konsep zat yang kekal
yang merupakan dasar filosofi materialis dibuang ke tumpukan sampah
sejarah. Jadi, apakah yang ada sebelum Dentuman Besar, dan kekuatan
apakah yang menjadikan alam semesta ini ada melalui sebuah dentuman
besar, jika sebelumnya alam semesta ini tidak ada? Pertanyaan ini jelas
menyiratkan, dalam kata-kata Arthur Eddington, adanya fakta yang tidak
menguntungkan secara filosofis (tidak menguntungkan bagi materialis),
yaitu adanya Sang Pencipta. Athony Flew, seorang filsuf ateis terkenal,
berkomentar tentang hal ini sebagai berikut:

Semua orang tahu bahwa pengakuan itu baik bagi jiwa. Oleh karena
itu, saya akan memulai dengan mengaku bahwa kaum ateis Stratonician
telah dipermalukan oleh konsensus kosmologi kontemporer. Tampaknya
ahli kosmologi memiliki bukti-bukti ilmiah tentang hal yang menurut St.
Thomas tidak dapat dibuktikan secara filosofis; yaitu bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Sepanjang alam semesta dapat dianggap tidak
memiliki akhir maupun permulaan, orang tetap mudah menyatakan bahwa
keberadaan alam semesta, dan segala sifatnya yang paling mendasar,
harus diterima sebagai penjelasan terakhir. Meskipun saya masih percaya
bahwa hal ini tetap benar, tetapi benar-benar sulit dan tidak nyaman
mempertahankan posisi ini di depan cerita Dentuman Besar.

Banyak ilmuwan, yang tidak secara buta terkondisikan menjadi ateis,


telah mengakui keberadaan Yang Maha Pencipta dalam penciptaan alam
semesta. Sang Pencipta pastilah Dia yang menciptakan zat dan ruang/
waktu, tetapi Dia tidak bergantung pada ciptaannya. Seorang ahli
astrofisika terkenal bernama Hugh Ross mengatakan:

Jika waktu memiliki awal yang bersamaan dengan alam semesta,


seperti yang dikatakan teorema-ruang, maka penyebab alam semesta
pastilah suatu wujud yang bekerja dalam dimensi waktu yang benar-benar
independen dari, dan telah ada sebelum, dimensi waktu kosmos.
Kesimpulan ini sangat penting bagi pemahaman kita tentang siapakah
Tuhan, dan siapa atau apakah yang bukan Tuhan. Hal ini mengajarkan
bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, dan Tuhan tidak berada
di dalamnya

Zat dan ruang/waktu diciptakan oleh Yang Maha Pencipta, yaitu Dia
yang terlepas dari gagasan tersebut. Sang Pencipta adalah Allah, Dia
adalah Raja di surga dan di bumi.

Allah memberi tahu bukti-bukti ilmiah ini dalam Kitab-Nya, yang Dia
turunkan kepada kita manusia empat belas abad lalu untuk menunjukkan
keberadaan-Nya.
Kesempurnaan di Alam Semesta

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali


tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. (QS. Al-Mulk, 67: 3 - 4)!

Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung


jumlahnya bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian,
semuanya berada dalam keserasian. Bintang, planet, dan bulan beredar
pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem yang ditempatinya
masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang
bergerak melalui satu sama lain. Selama masa peralihan dalam beberapa
contoh yang sangat terkenal yang diamati oleh para astronom, tidak terjadi
tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada keteraturan alam semesta.

Di seluruh alam semesta, besarnya kecepatan benda-benda langit ini


sangat sulit dipahami bila dibandingkan dengan standar bumi. Jarak di
ruang angkasa sangatlah besar bila bandingkan dengan pengukuran yang
dilakukan di bumi. Dengan ukuran raksasa yang hanya mampu
digambarkan dalam angka saja oleh ahli matematika, bintang dan planet
yang bermassa miliaran atau triliunan ton, galaksi, dan gugus galaksi
bergerak di ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Misalnya, bumi berotasi pada sumbunya dengan kecepatan rata-rata


1.670 km/jam. Dengan mengingat bahwa peluru tercepat memiliki
kecepatan rata-rata 1.800 km/jam, jelas bahwa bumi bergerak sangat
cepat meskipun ukurannya sangat besar.

Kecepatan orbital bumi mengitari matahari kurang-lebih enam kali lebih


cepat dari peluru, yakni 108.000 km/jam. (Andaikan kita mampu membuat
kendaraan yang dapat bergerak secepat ini, kendaraan ini dapat mengitari
bumi dalam waktu 22 menit.)

Namun, angka-angka ini baru mengenai bumi saja. Tata surya bahkan
lebih menakjubkan lagi. Kecepatan tata surya mencapai tingkat di luar
batas logika manusia. Di alam semesta, meningkatnya ukuran suatu tata
surya diikuti oleh meningkatnya kecepatan. Tata surya beredar mengitari
pusat galaksi dengan kecepatan 720.000 km/jam. Kecepatan Bima Sakti
sendiri, yang terdiri atas 200 miliar bintang, adalah 950.000 km/jam di
ruang angkasa.
Kecepatan yang luar biasa ini menunjukkan bahwa hidup kita berada
di ujung tanduk. Biasanya, pada suatu sistem yang sangat rumit,
kecelakaan besar sangat sering terjadi. Namun, seperti diungkapkan Allah
dalam ayat di atas, sistem ini tidak memiliki cacat atau tidak seimbang.
Alam semesta, seperti juga segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak
dibiarkan sendiri dan sistem ini bekerja sesuai dengan keseimbangan
yang telah ditentukan Allah.

Orbit dan Alam Semesta yang Berrotasi

Salah satu sebab utama yang menghasilkan keseimbangan di alam


semesta, tidak diragukan lagi, adalah beredarnya benda-benda angkasa
sesuai dengan orbit atau lintasan tertentu. Walaupun baru diketahui akhir-
akhir ini, orbit ini telah ada di dalam al-Quran:

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
(QS. Al Anbiyaa, 21: 33) !

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam


sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur
seperti pada roda gigi suatu mesin. Tata surya dan galaksi kita juga
bergerak mengitari pusatnya masing-masing. Setiap tahun bumi dan tata
surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi posisi sebelumnya. Setelah
dihitung, diketahui bahwa bila suatu benda langit menyimpang sedikit saja
dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya sistem tersebut.
Misalnya, marilah kita lihat apa yang akan terjadi bila orbit bumi
menyimpang 3 mm lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.

Selagi berotasi mengitari matahari, bumi mengikuti orbit yang


berdeviasi sebesar 2,8 mm dari lintasannya yang benar setiap 29 km. Orbit
yang diikuti bumi tidak pernah berubah karena penyimpangan sebesar 3
mm akan menyebabkan kehancuran yang hebat. Andaikan penyimpangan
orbit adalah 2,5 mm, dan bukan 2,8 mm, orbit bumi akan menjadi sangat
luas dan kita semua akan membeku. Andaikan penyimpangan orbit adalah
3,1 mm, kita akan hangus dan mati. (Bilim ve Teknik, Juli 1983)

Matahari

Berjarak 150 juta km dari bumi, matahari menyediakan energi yang


kita butuhkan secara terus-menerus.

Pada benda angkasa yang berenergi sangat besar ini, atom hidrogen
terus-menerus berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar ton
hidrogen berubah menjadi 612 miliar ton helium. Selama sedetik itu, energi
yang dihasilkan sebanding dengan ledakan 500 juta bom atom.

Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari.


Keseimbangan di bumi yang tetap dan 99% energi yang dibutuhkan untuk
kehidupan disediakan oleh matahari. Separo energi ini kasatmata dan
berbentuk cahaya, sedangkan sisanya berbentuk sinar ultraviolet, yang
tidak kasatmata, dan berbentuk panas.

Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti lonceng.
Hal ini berulang setiap lima menit dan permukaan matahari bergerak
mendekat dan menjauh 3 km dari bumi dengan kecepatan 1.080 km/jam.

Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam Bimasakti.
Meskipun 325.599 kali lebih besar dari bumi, matahari merupakan salah
satu bintang kecil yang terdapat di alam semesta. Matahari berjarak 30.000
tahun cahaya dari pusat Bimasakti, yang berdiameter 125.000 tahun
cahaya. (1 tahun cahaya = 9.460.800.000.000 km.)

Perjalanan Matahari

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah


ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Yaasin, 36: 38)
!

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita,


matahari berjalan dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex,
suatu tempat pada bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega. (Ini
berarti matahari bergerak sejauh kira-kira 720.00024 = 17.280.000 km
dalam sehari, begitu pula bumi yang bergantung padanya.)

Langit Tujuh Lapis

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
(QS. Ath-Thaalaq, 65: 12) !

Dalam al-Quran Allah menyebutkan tujuh surga atau langit. Ketika


ditelaah, atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Di atmosfer
terdapat suatu bidang yang memisahkan lapisan dengan lapisan.
Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut
ini bertumpukan, bergantung pada suhu.

Lapisan pertama TROPOSFER: Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km


di kutub dan 17 km di khatulistiwa, dan mengandung sejumlah besar awan.
Setiap kilometer suhu turun sebesar 6,5C, bergantung pada ketinggian.
Pada salah satu bagian yang disebut tropopause, yang dilintasi arus udara
yang bergerak cepat, suhu tetap konstan pada 57C.

Lapisan kedua STRATOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 50


km. Di sini sinar ultraviolet diserap, sehingga panas dilepaskan dan suhu
mencapai 0C. Selama penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang
penting bagi kehidupan.

Lapisan ketiga MESOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km.


Di sini suhu turun hingga 100C.

Lapisan keempat TERMOSFER: Peningkatan suhu berlangsung lebih


lambat

Lapisan kelima IONOSFER: Gas pada lapisan ini berbentuk ion.


Komunikasi di bumi menjadi mungkin karena gelombang radio dipantulkan
kembali oleh ionosfer.

Lapisan keenam EKSOSFER: Karena berada di antara 500 dan 1000


km, karakteristik lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.

Lapisan ketujuh MAGNETOSFER: Di sinilah letak medan magnet


bumi. Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong. Partikel
subatom yang bermuatan energi tertahan pada suatu daerah yang disebut
sabuk radiasi Van Allen.

Gunung Mencegah Gempa Bumi

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia
meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak
menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala
macam jenis binatang. (QS. Luqman, 30: 10)

Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan


gunung-gunung sebagai pasak? (QS. An-Naba, 78: 7)

Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung


sangatlah sesuai dengan ayat al-Quran. Salah satu sifat gunung yang
paling signifikan adalah kemunculannya pada titik pertemuan lempengan-
lempengan bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan gunung
ini mengikat lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut,
pegunungan dapat disamakan seperti paku yang menyatukan kayu.

Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah


pengaruh aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan
bumi, sehingga mencegah magma menghancurkan kerak bumi.
Air Laut Tidak Saling Bercampur

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian


bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-
masing. (QS. Ar-Rahmaan, 55: 19-20) !

Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu, tetapi
tidak saling bercampur akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat terjadi?
Biasanya, bila air dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling
bercampur dengan suhu dan konsentrasi garam cenderung seimbang.
Namun, kenyataan yang terjadi berbeda dengan yang diperkirakan.
Misalnya, meskipun Laut Tengah dan Samudra Atlantik, serta Laut Merah
dan Samudra Hindia secara fisik saling bertemu, airnya tidak saling
bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat batas. Batas ini adalah
gaya yang disebut tegangan permukaan.

Dua Kode dalam Besi

Besi adalah satu dari empat unsur yang paling berlimpah di bumi.
Selama berabad-abad besi merupakan salah satu logam terpenting bagi
umat manusia. Ayat yang berkenaan dengan besi adalah sebagai berikut:

Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang


hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. (QS. Al Hadiid, 57: 25) !

Ayat ini melibatkan dua kode matematika yang sangat menarik.

Al Hadid (besi) adalah surat ke-57 di dalam al-Quran. Nilai numerik


(dalam sistem Abjad Arab, setiap huruf memiliki nilai numerik) huruf-huruf
dari kata Al Hadid jumlahnya sama dengan 57, yakni nomor massa besi.

Nilai numerik (Abjad) dari kata Hadid (besi) sendiri, tanpa


penambahan al, jumlahnya 26, yakni nomor atom besi.

Sumber: www.wisdoms4all.com

You might also like