You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,terutama sebagai
penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat merupakan senyawa
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan
rumus empiris (CH2O)n.Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat disentesis dari CO2 dan H2O
melalui proses fotosintesis yang terjadi di dalam klorofil. Karbohidrat yang dihasilkan
merupakan cadangan makanan yang disimpan di dalam akar, batang dan biji yang sebagian besar
merupakan amilum atau selulosa.
Dalam tubuh manusia sebagian besar karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen yang
tersimpan dalam hati dan jaringan otot. Glikogen dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
cadangan energi. Melalui mekanisme kerja hormon dan aktivitas enzim, glikogen dipecah
menjadi unit-unit glukosa. Pada umumnya karbohidrat merupakan senyawa padat berupa serbuk
putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air,
kecuali polisakarida (selulosa) yang tidak larut dalam air. Monosakarida dan disakarida
mempunyai sifat manis sehingga sering disebut gula. Kebanyakan monosakarida dan disakarida
kecuali fruktosa adalah kelompok gula pereduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus
aldehid atau keton bebas dalam molekulnya. Larutan gula perduksi bereaksi positif dengan
pereaksi fehling, pereaksi Tollens maupun pereaksi benedict.
Kebanyakan karbohidrat yang ditemukan di alam terapat sebagai polisakarida dengan
berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida, sedangkan yang lain berfungsi sebagai unsur struktural di dalam dinding sel dan
jaringan pengikat. Hidrolisis sempurna oleh asam atau oleh enzim spesifik terhadap polisakarida
menghasilkan monosakarida atau senyawa turunannya. Polisakarida yang merupakan karbohidrat
kompleks mempunyai sifat kurang larut dalam air dingin. Pemanasan suspensi pati secara
bertahap dapat membentuk larutan koloid dan akhirnya menjadi pasta.
1.2 Tujuan Praktikum
1. mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan
2. membedakan antara monosakarida dan sakarida
3. membuktikan adanya polisakarida
4. membuktikan adanya gula pereduksi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun
dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-
cabang.Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang
paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel
tubuh (Supriyanti, 2005).
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat : monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida (kata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula). Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida
yang paling banyak dialam adalah D-glukosa 6 karbon. Oligosakarida (bahasa Yunani, oligos
yang berarti sedikit) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-
sama oleh ikatan kovalen. Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit tidak
terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai sampai polipeptida pada glikoprotein
dan proteoglikan. Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan
unit monosakarida. Beberapa polisakarida, seperti selulosa, mempunyai rantai kinear, sedangkan
yang lain, seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang paling banyak
dijumpai pada dunia tanaman, yaitu pati dan selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, teta[i
senyawa-senyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitka datu dengan yang lain
(Lehninger, 1982).
Produk utama karbohidrat adalah karbondioksida, hidrogen, metan, asam lemak rantai
pendek yang mudah menguap. Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan
kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang dilakukan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah tes Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak
dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, tes ini bisa
dilakukan untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan
memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direksikan dengan alphanaftol dan asam sulfat
pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang
bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan
dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pratana, 2003).
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah
kanan, glukosa terdapat pada buah-buahan, madu lebah, dalam darah manusia. Didalam dunia
perdagangan dikenal sirup glukosa, yaitu suatu larutan glukosa yang sangat pekat, sehingga
mempunyai viskositas atau kekentalan yang tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum
melalui proses hidrolisis dengan asam. Monosakarida lainnya adalah fruktosa, fruktosa terdapat
pada madu lebah. Fruktosa merupakan suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar kekiri
dan karenanya disebut levulosa. Fruktosa memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan
glukosa dan sukrosa. Monosakarida yang jarang terdapat bebas didalam adalah galaktosa, yang
umumnya berikatan dengan galaktosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu
(Poedjiadi, 2005).
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono
dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida
yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa
berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak bersifat
mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta.
Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida
yang penting di antaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa .( Ronditasyah, 2009)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


alat
tabung reaksi
penjepit tabung reaksi
rak tabung reaksi
pipet tetes
sikat tabung reaksi
penangas air
pengatur waktu

bahan
perekasi molisch
H2SO4 pekat
pereaksi benedict
pereaksi millon
larutan uji ( fultosa, sukrosa, maltosa, amilum, glikogen, glukosa, masing masing kosentrasi 1 %
3.2 Prosedur Kerja
A. uji molisch
1. masukkan 15 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
2. tambahkan 5 tetes pereaksi molisch, aduk sampai homogen
3. mirirngkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hat hati 1 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung
reaksi agar tidak bercampur.
reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua
lapisan.

B. uji benedict
1. masukkan dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi benedict. campurlah
dengan baik.
2. didihkanlah diatas api kecil selama 2 menit atau masukkan kedalam penangas air mendidih
selam 5 menit.
3. dinginkan perlahan lahan.
4. perhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
reaksi positif ditandai dengan timbulnya warna biru kehijauan,kuning, atau merah bata,
tergantung kadar gula pereduksi.

C. uji millon
1. masukkan dalam tabung reaksi 2 ml pereaksi uji
2. tambahkan pada tabung 1 ml pereaksi millon.
3. kemudian panaskan campuran tersebut, mungkin akan terbentuk endapan.
4. kemudian dinginkan di bawah air kran.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. uji molisch
bahan Hasil uji molisch Karbohidrat (+/-)

Amilum 1 % Terbentuk lapisan ungu +


Glikogen 1 % Warna menjadi keruh -
Sukrosa 1 % Lapisan berwarna putih -
Maltosa 1 % Tidak ada perubahan warna -
Fruktosa 1 % Tidak berubah warna -
B. uji benedict
Bahan Hasil uji benedict Gula reduksi (+/-)

Amilum 1 % Membentuk lapisan biru kehijauan +


Glikogen 1 % Membentuk lapisan biru kehijauan +
Sukrosa 1 % Menjadi biru kehijauan +
Maltosa 1 % Menjadi biru kehijauan +
Fruktosa 1 % Terbentuk biru kehijauan +
Glukosa 1 % Tetap warna biru +

C. uji millon
Bahan Hasil uji millon Monosakarida (+/-)

Amilum 1 % Terjadi perubahan warna dari bening menjadi -


keruh
Glikogen 1 % Tidak ada perubahan warna -
Sukrosa 1% Berubah menjadi keruh -
Maltosa 1 % Tidak terjadi perubahan warna -
Fruktosa 1% Tidak perubahan warna -
Glukosa 1 % Tetap bening -

4.2 Pembahasan
dalam percobaan kali ini melakukan uji dalam praktikum identifikasi karbohidrat ini
dilakukan beberapa uji yaitu mengenai identifikasi umum adanya karbohidrat pada suatu bahan.
Dimana, bahan yang digunakan dalam hal ini adalah glukosa, fruktosa, sukrosa,
maltosa,glikogen dan amilum. Dalam identifikasi umum karbohidrat uji yang digunakan adalah
uji molisch, hasil reaksi asam sulfat dengan karbohidrat. Hasil dari uji molisch ini bila sampel
yang dicobakan adalah terbentuk endapan berwarna ungu, dari semua sampel (bahan) setelah
ditambahkan dengan asam sulfat pekat semuanya terbentuk endapan berwarna ungu, namun
untuk sampel tepung maizena, tepung beras, tepung terigu, dan amilum terjadi adanya gumpalan.
Sedangkan pada sampel glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa terbentuk juga adanya cincin
atau lapisan biru kehijauan.
Dalam pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi, yaitu dilakukan dengan
melakukan uji benedict. Dari sampel glukosa tidak terjadi perubahan warna tetap dengan warna
biru, sedangkan semua monosakarida menurut teori adalah termasuk gula pereduksi.

sedangkan untuk uji millon yaitu dengan cara menambahkan sampel millon pada tabung
yang telah diberi pereaksi, dalam uji percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah terbentuk
perubahan warna atau tidak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari
satu molekul gula sederhana, yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan suatu aldoheksosa dan sering
disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan,
glukosa terdapat pada buah-buahan, madu lebah, dalam darah manusia.
Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida
yang penting di antaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa .
untuk membuktikan adanya gula,preduksi adalah dengan melakukan uji benedict yakni dengan
menggunakan larutan fultosa, sukrosa, maltosa, amilum, glikogen, glukosa, seperti hasil di
didalam haisl pengamatan.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang telah disediakan dimanfaatkan
dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh akurat,,
DAFTAR PUSTAKA

F. M. Titin Supriyanti.(2005). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia-Press

Lehninger, 1982. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar. Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat
Regional Indonesia Timur. Universitas Hasanuddin

Poedjiadi ,.1994.Dasar-Dasar Biokimia .Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia .

Pratana, Crys Fajar dkk. 2003. Kimia Dasar 2: Common Textbook. Malang: UM Press.

Ronditasyah, 2009. Analisis Makanan. Jogjakarta: Gadja Mada University


Press.

You might also like