You are on page 1of 1

Asumsi Model Pemerintahaan Daerah Charles M Tiebout

Model Pemerintahan Daerah


Asumsi yang dikemukakan Charles M Tiebout mengenai Model Pemerintahan Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Konsumen pemilih (para individu) memiliki tingkat mobilitas yang tinggi sehingga mereka
akan memilih pindah ke masyarakat yang memiliki pola yang teratur dan memberikan
tingkat kepuasan paling tinggi.
2. Konsumen pemilih (para individu) memiliki pengetahuan yang baik mengenai pola
perbedaan antara pengeluaran dan pendapatan sehingga memiliki respon yang baik
untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran mereka.
3. Sebagian besar dari komunitas konsumen pemilih akan memilih tempat dimana dia akan
hidup (menetap atau tinggal).
4. Tidak ada pembatasan kesempatan kerja dan lokasi dimana orang tersebut tinggal
sehingga diasumsikan tidak akan mempengaruhi pendapatan individu.
5. Tidak ada perbedaan yang cukup mengenai kepemilikan sehingga masing-masing
individu dapat mencari satu dari jasa publik bertemu dengan permintaannya.
6. Untuk setiap bentuk dari pelayanan masyarakat yang dialukan , seorang pengurus suatu
kota yang mengikuti pilihan pada masyarakat yang merupakan ukuran masyarakat
secara optimal. Optimalisasi ini tergambar oleh jumlah penduduk yang menikmati
pelayanan yang diproduksi dengan biaya rata-rata terendah.
7. Asumsi terakhir, masyarakat dibawah ukuran optimal berusaha untuk menarik warga
baru untuk menurunkan biaya rata-rata.

Model Tiebout terkenal dengan kalimat Love it or Leave it. Artinya, masyarakat dapat
menentukan dimana mereka mau tinggal dan pergi ke suatu daerah. Pada hakekatnya
masyarakat memiliki hak untuk menilai suatu kota/wilayah.
Tiebout menekankan bahwa tingkat dan kombinasi pembiayaan barang publik bertaraf
lokal dan pajak yang dibayar oleh masyarakat merupakan kepentingan politisi masyakarat lokal
dengan Pemerintah Daerah-nya. Masyarakat akan memilih untuk tinggal di lingkungan yang
anggaran daerahnya memenuhi preferensi yang paling tinggi antara pelayanan publik dari
Pemerintah Daerah-nya dengan pajak yang dibayar oleh masyarakat. Ketika masyarakat tidak
senang pada kebijakan pemerintah lokal dalam pembebanan pajak untuk pembiayaan barang
publik bersifat lokal, maka hanya ada dua pilihan bagi warga masyarakat, yaitu meninggalkan
wilayah tersebut atau tetap tinggal di wilayah tersebut dengan berusaha mengubah kebijakan
pemerintah lokal melalui DPRD-nya

Fitri Dian Mayasari (BC116211001)

You might also like