Professional Documents
Culture Documents
terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar terkena infeksi yang dapat
menimbulkan dampak buruk pada penderita. Penggunaan antibiotika profilaksis bedah
sebaiknya dipakai sebagai pedoman yang efektif dalam mengendalikan infeksi
nosokomial pada waktu pembedahan.
Abortus inkomplit
Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap komplikasi
(perdarahan hebat, syok, infeksi/sepsis).
Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga
ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum, setelah itu evaluasi
perdarahan:
Bila perdarahan berhenti, beri Ergometrin 0.2 mg IM atau Misoprostol 400 mg
per oral.
Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau
dilatasi dan kuretase (pilihan tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks, dan
keberadaan bagian-bagian janin).
Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotik profilaksis (Ampicillin 500 mg
oral atau Doxycycline 100 mg).
Bila terjadi infeksi, beri Ampicillin 1 gr dan Metronidazole 500 mg setiap 8 jam.
Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di bawah 16 minggu, segera lakukan
evakuasi dengan AVM.
Bila pasien tampak anemik, berikan Sulfas ferosus 600 mg per hari selama 2
minggu (untuk anemia sedang) atau transfusi darah (untuk anemia berat).
Oksitosin drip
Oksitosin drip diperlukan pada evakuasi sisa konsepsi pada kasus abortus inkomplit
trimester kedua. Dosis oksitosin untuk tindakan ini dapat mencapai 200 unit oksitosin
dalam 500 ml cairan infus dengan kecepatan 30-40 tetes per menit. Ini dilakukan untuk
membuat uterus berkontraksi dengan baik agar dapat mengeluarkan sisa konsepsi dan
membuat dinding uterus tebal dan kuat (mencegah perforasi). Perhatikan timbulnya efek
samping dari pemberian oksitosin dosis tinggi ini. Sebagai pengganti, dapat diberikan
misoprostol 600 mg per oral. Setelah prosedur selesai, pantau tanda vital pasien. Pantau
tanda vital pasca tindakan hingga pasien dianggap stabil.9