You are on page 1of 17

MAKALAH

POTENSIAL TERMODINAMIKA

DISUSUN OLEH :

ANNISA EKA HANDAYANI

1512040015

PENDIDIKAN FISIKA-A
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini saya sajikan untuk membahas
tentang POTENSIAL TERMODINAMIKA. Untuk lebih jelas simak pembahasan
dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang
mendalam tentang termodinamika kepada kita semua.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
terimakasih.

Makassar, 24 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Termodinamika
B. Potensial Termodinamika
C. Hal-hal yang dibahas dalam Potensial Termodinamika
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material
yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan
energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak
acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata
menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses
ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada
satu arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara
bolak-balik. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu
mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan
lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi
equilibrium process).
Sejarah awal dari AC (Air Conditioner) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu
dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga
menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena
biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan
yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.
Kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday Image
menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan
pada tahun 1842 seorang dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah
sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image
adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air
conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun
1855.
Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika
menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan
untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan
dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada
tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di Mineapolis, Minnesota. Saat ini
AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di
perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang besar
hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu
ruangan agar orang merasa nyaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud termodinamika ?
2. Apa yang dimaksud potensial termodinamika ?
3. Apa saja hal-hal yang dibahasa dalam potensial termodinamika ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian termodinamika
2. Untuk mengetahui pengertian potensial termodinamika
3. Untuk mengetahui hal-hal yang dibahas dalam potensial termodinamika
BAB II
PEMBAHASAN

A. Termodinamika
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa
energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan
kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain
itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan,
yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam
kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik
dari matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi
angin, gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak
proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi
energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak
berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi
pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip
alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin
transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari
mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber.
energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas
permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.
Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja.
Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin
pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila.
Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu
thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di
Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine,
Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu
thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis
didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa
energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan
ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan
thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer,
yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.

B. Potensial Termodinamika
Potensial termodinamik adalah fungsi termodinamik yang digunakan dalam
membahas sifat dan stabilitas suatu sistem termodinamik. Potensial termodinamik
yang umum digunakan adalah energi dalam (U), energi bebas Helmholtz (H), energi
bebas Gibbs G, entalpi (H) dan potensial grand.
Proses termodinamik melibatkan peubah dan fungsi termodinamik tertentu.
Secara matematik, biasanya pasangan peubah dan fungsi tertentu lebih elegan
dibandingkan jika menggunakan pasangan peubah termodinamik yang lain.
Contohnya, peninjauan fisika biasanya menggunakan energi dalam U ( V, T ) sebagai
potensial termodinamik, sedangkan dalam kimia digunakan entalpi H ( P,T ). Antara
dua peubah ini dapat dilakukan transformasi, yaitu transformasi Legendre.
C. Hal-hal yang dibahas dalam Potensial Termodinamika
1. Fungsi Helmholtz dan Gibbs
Selain energy dalam (U) dan entropi (S) cukup banyak besaran yang dapat
didefinisikan berdasarkan kombinasi U, S serta variable keadaan lainnya.
Sudah didefinisikan entalpi, H
= +
Ada dua fungsi penting lainnya yakni fungsi Helmholtz, F dan fungsi Gibbs, G

a) Fungsi Helmholtz (F)


Entalphi
H = U + PV dan fungsi F = U TS
Tinjau Hukum I Termodinamika dan Hukum II Termodinamika
+ =
+ = 0 = (Tinjauan sistem)
+ = 0
+ = 0 (1)
Pada volume tetap, maka V = konstan dimana dV=0
+ = 0 Dimana = = 0
+ 0 = 0
= 0
= 0 (2)
dimana T=konstan, maka TdS dapat dituliskan d(TS), maka persamaan 2
dapat diformulasikan
() Formulasi inilah yang disebut fungsi Helmholtz(F)
Jika dijadikan dalam diferensial
=
= () dalam T=konstan
= dalam tinjauan sistem = +
=
dimana = ,=
=
= ( )
=
Energi bebas Helmholtz adalah kerja volum maksimum yang dihasilkan oleh
suatu proses reversible yang berlangsung pada suhu tetap.
b) Fungsi Gibs
=
= +
Berdasarkan persamaan Hukum I Termodinamika
= + Tinjauan system
+ = 0 =
= Hukum II Termodinamika
= = 0
Pada T = tetap, maka TdS dapat ditulis sebagai d(TS)
Pada V = tetap, maka PdV dapat ditulis sebagai d(PV)
Persamaan 1 dapat diformulasikan
+ () () = 0
( + ) = 0 karena H=U+PV
( ), Dimana =
=
Penurunan energi bebas Gibbs merupakan kerja maksimum selain kerja volum
yang dapat dilakukan oleh sistem dalam proses yang reversibel pada suhu dan
tekanan tetap.
Potensial Termodinamika
Diferensial fungsi Helmholtz dan Gibbs pada system PVT tertutup:
= =
= + = + +
Karena = , maka
=
= +
Dari entalpi:
= +
Dengan meninjau = (, ); = (, ); = (, ) = (, )
mak:

( ) = ( ) =


() = () =


( ) = ( ) =


( ) = ( ) =

Tampak seperti medan listrik E yang berasal dari potensial listrik



= () ; = (); = ( )

Dari sini tampak analogi T,S,V,P sebagai medan dan U,F,G,H sebagai
potensial. Oleh karena itu keempat besaran terakhir ini seringkali disebut
sebagai potensial termodinamika.
Apabila fungsi Helmholtz F diketahui sebagai fungsi T dan V, maka

= ( )


= ( )


= + = ( )

Variabel lainnya dapat diketahui.
Demikian juga jika G diketahui sebagai fungsi T dan P, maka

=( )


= ( )


= + = ( )

2. Relasi Maxwell
Dari:
dU = TdS PdV; dF = SdT PdV ;
dG = SdT + VdP; dH = TdS + VdP
Karena semuanya merupakan diferensial eksak maka:

() = ( )


() = ( )


() = ( )


() = ( )

3. Keseimbangan
Pengertian suatu sisten dalam keadaan seimbang yaitu apabila system
tersebut dalam keadaan seimbang stabil. Definisi tentang sifat-sifat zat pada
asalnya terbatas hanya pada keadaan seimbang stabil, menurut definisi ini
entropi, fungsi Gibbs dan lain-lain tidak berpengaruh didalamnya.
Apabila sejumlah uap pada tekanan yang tetap , tetapi didalamnya tidakk
terdapat inti pengembunan, misalnya debu, maka walaupun suhunya lebih
rendah dari pada titik embun, tidaklah akan terjadi pengembunan. Keadaan ini
akan berlangsung lama dan akan disebut kestabilan metastabil.
4. Syarat Keseimbangan
Persyaratan khusus yang menentukan keadaan stabil, diantaranya:
1) Pada proses ireversibel adiabatik, berlau hubungan

> = 0, > 0

Ini berarti pada proses ireversibel adiabatik, yang terjadi secara alami, entropi
system akan selalu bertambahbesar dan keadaan seimbang baru akan tercapai
setelah entropi ini mencapai maksimum, tidak mengalami pertambahan lagi.
Jadi syarat keseimbangannya
() = 0 =
2) Untuk proses dengan suhu dan volume tetap
Fungsi Helmhotz (F) selalu bertambah kecil. Keadaan seimbang akan dicapai
bila F telah mencapai nilai minimum.
() , = 0 = =
3) Proses dengan suhu dan tekanan tetap
Fungsi Gibbs (G) selalu bertambah kecil. Keadaan seimbang akan dicapai bila
F telah mencapai nilai minimum.
() , = 0 = =
4) Proses dengan entropi dan volume tetap
Energy dalam (U) selalu bertambah kecil. Keadaan seimbang akan dicapai
bila F telah mencapai nilai minimum.
(), = 0 = =
5) Proses dengan tekanan dan entropi tetap
Entripi (H) selalu bertambah kecil. Keadaan seimbang akan dicapai bila F
telah mencapai nilai minimum.
(), = 0 = =

5. Keseimbangan Antar Fase


Jika zat cair dan uapnya dalam keadaan seimbang, maka uap itu dikatakan
dalam keadaan jenuh. Ini berarti bahwa banyaknya molekul yang menguap
sama dengan molekul yang mengembun. Keadan seimbang ini berkaitan
dengan nilai tekanan dan suhu tertentu. Jika suhu T tetap, maka tekanan P
juga tetap, walaupun volumenya V berubah. Sebeb adanya perubahan volume
ini diikuti oleh adanya molekul-molekul yang menguap atau mengembun.
Oleh karena itu suatu zat dalam beberapa fase yang berada dalam keadaan
seimbang mempunyai derajat kebebasan yang lebih kecil dari pada zat itu
dalam satu fase.
Dua fase dalam keadaan seimbang, memiliki beberapa syarat, diantaranya:
1. Suhu kedua fesa harus sama, yaitu =
Syarat ini perlu karena apabila tidak dipenuhi, maka akan ada arus
kapasitas yang mengalir dari fase yang suhunya lebih tinggi ke fase yang
suhunya lebih rendah.
2. Tekanan kedua fase harus sama, =
Syarat ini perlu karena apabila tidak dipenuhi, maka akan terjadi arus di
molekul-molekul dari fase yang tekanannya lebih tinggi ke fase yang
tekanannya lebih rendah.
3. Fungsi Gibbs jenis kedua fase harus sama, = . Fungsi ini
tergantung pada suhu dan tekanan, jadi = ( , ) dan =
( , ). Tetapi = = = =
, (, ) = (, )
Maka = = =

6. Persamaan Clausius-Clapeyron
Persamaan Clausius-Clapeyron adalah suatu hubungan yang penting yang
melukiskan bagaimana tekanan berubah dengan suhu untuk system yang
terdiri atas dua fase dalam keseimbangan. Andaikan suatu cairan dengan
uapnya dalam keseimbangan pada tekanan p dan suhu T, sehingga gc = gu.
pada suhu T + dT tekanannya adalah p + dp dan fungsi Gibbs jenisnya
menjadi gc + dgc dan gu + dgu. Tetapi jika cairan dan uap itu dalam keadaan
yang baru ini juga dalam keseimbangan, maka dgc harus sama dengan dgu.
Telah diperoleh bahwa
Dg= -s dT + v dp
Jadi dalam keseimbangan ang baru ini, berlaku
-sc dT + vc dp = -su dT + vu dp atau
(su sc) dT = (vu vc) dp
Akan tetapi selisih entropi jenis ini, (su sc) sama dengan bahan
transformasi (bahang penguapan) 1cu dibagi dengan suhu T, sehingga
1
( ) =
( )
Persamaan ini disebut persamaan Clausius-Clapeyron untuk keseimbangan
uap cair-uap.Secara geometrik persamaan ini menunjukan kemiringan (slope)
garis keseimbangan antara fase cair dan uap pada diagram p-T yang
dinyatakan dalam panas transformas, suhu dan volume jenis masing-masing
fase. Dengan melakukan penalaran yang sama, maka dapat diperoleh
1 1
( ) = ( ) =
( ) ( )

Bahang transformasi berubah dengan suhu, namun selalu positif kecuali untuk
He3 pada suhu ya ng lebih rendah dari 0,3 K. suhu T selalu positif dan volume
jenis uap selalu lebih besar dati pada volume jenis cairan dan zat padat,
sehingga vu- vc dan vu vp selalu positif. Oleh karena itu kemiringan pada

kurva tekanan uap dan kurva tekanan sublimasi, yaitu () dan () ,

selalu positif. Namun volume jenis pada fase dapat mungkin lebih besaratau
lebih kecil dari pada volume jenispada fase cair. Karena itu kemiringan pada
garis keseimbangan padat-cair, mungkin positif mungkin pula negatif. Inilah
sebabnya mengapa bidang p-v-T suatu zat seperti air, yang mengembang
tatkala membeku, berbeda dengan bidang p-v-T zat lain yang mengerut ketika
membeku. Faktor vc- vp adalah negatif untuk zat yang mengembang ketika
membeku dan positif untuk zat yang menguncup ketika membeku. Karena itu
bidang-bidang keseimbangan padat-cair atau proyeksinya, yang berupa garis
pada bidang p-T miring ke kiri-atas untuk zat seperti air yang mengembang
ketika membeku, dan miring ke kanan-atas untuk zat yang menguncup ketika
membeku. Tetapi proyksi bidang cair-uap dan padat-uap, selalu mempunyai
kemiringan yang positif.
Untuk perubahan suhu T dan perubahan tekanan p yang tidak terlalu
besar, maka bahang transformasi dan volume jenis dapat dianggap tetap
besarnya, dan kemiringan pada garis keseimbangan lebih kurang sama dengan
nisbah (ratio) perubahan tekanan p denga perubahan suhu T, yaitu p/T.
Demikianlah maka bahang transformasi pada sebarang suhu dapat dicari
secara pendekatan dari pengukuran tekanan keseimbangan pada dua suhu
yang berdekatan, jika volume jenis yang bersangkutan diketahui. Sebaliknya
jika tekanan keseimbangan dan bahang transformasi diketahui pada sebarang
suhu, maka tekanan pada suhu yang berdekatan dapat dihitung. Dalam
perhitungan semacam ini biasanya diandaikan bahwa uap bekelakuan sebagai
gas sempurna.
Untuk mengintegralkan persamaan clausius-clapeyron dan untuk
memperoleh pernyataan bagi tekanan itu sendiri sebagai fungsi suhu maka
bahang transformasi dan volume jenis harus diketahui sebagai fungsi suhu.hal
ini merupakan masalah yang penting dalam kimia fisika. Jika perubahan
bahang transformasi dapat diabaikan, dan jika salah satu fase adalah uap yang
dapat dianggap sebagsi gas sempurna, lagi pula volume jenis fase padat dan
cair dapat diabaikan terhadap jenis uap, maka pengintegralan dapat segera
dilakukan.

1 1 1
( ) = = =
( ) ()

1
Atau =
2

1
ln = + ln

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja
2. Potensial termodinamik adalah fungsi termodinamik yang digunakan dalam
membahas sifat dan stabilitas suatu sistem termodinamik. Potensial
termodinamik yang umum digunakan adalah energi dalam (U), energi bebas
Helmholtz (H), energi bebas Gibbs G, entalpi (H) dan potensial grand.
3. Hal-hal yang dibahas dalam potensial termodinamika yakni Fungsi
Helmholtz dan Gibbs, Relasi Maxwell, Keseimbangan, Syarat
Keseimbangan, Keseimbangan antar fase, dan Persamaan Clausiun
Clapeyron
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
http://www.unhas.ac.id/mkufisika/mekstat/node23.html
https://www.slideshare.net/MutiaHavina/potensial-termodinamika?from_action=save
www.infofisioterapi.com/info/makalah-termodinamika.html

You might also like