Professional Documents
Culture Documents
Dekan,
ttd.
i
PIMPINAN FAKULTAS
ADMINISTRASI
iv
BAB I
SEJARAH, VISI MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD)
Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat bagian-bagian hukum yang ada di lingkungan Fakultas
Hukum UNPAD dalam membantu kegiatan tri dharma perguruan tinggi antara lain :
1) Bagian Hukum Keperdataan;
2) Bagian Hukum Pidana;
3) Bagian Hukum Administrasi Negara;
4) Bagian Hukum Tata Negara;
5) Bagian Hukum Dasar;
6) Bagian Hukum dan Pembangunan/Masyarakat;
7) Bagian Hukum Acara;
8) Bagian Hukum Internasional; dan
9) Bagian Hukum dan Teknologi.
Struktur organisasi Fakultas Hukum yang ramping memudahkan pengendalian dan pengawasannya.
Dengan struktur demikian suasana organisasi menjadi sehat, karena apapun yang terjadi dapat segera
diketahui. Disamping itu, fungsi kontrol telah dilakukan oleh Senat Fakultas sebagai implementasi good
governance.
hlm. 1
Fakultas Hukum UNPAD pada saat ini memiliki dosen tetap sebanyak 118 orang, terdiri atas 12
orang Guru Besar, 21 orang berpendidikan Doktor (S3), 85 orang Magister dan Sarjana (S1). Dosen di
Fakultas Hukum UNPAD yang berpedoman pada Tridharma Perguruan Tinggi, selain melaksanakan
kegiatan belajar mengajar juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta terlibat
dalam pengelolaan pendidikan, baik di Bagian, Fakultas maupun Universitas.
Para alumni Fakultas Hukum UNPAD tersebar dalam berbagai tempat, seperti melanjutkan
pendidikan S2, bekerja di instansi pemerintah dan swasta. Banyak alumni yang memiliki daya saing
(competitiveness) dan kinerja (performance) yang memuaskan para pengguna. Hasil penelitian dan
pengabdian yang dilakukan oleh dosen dijadikan salah satu bahan perbandingan dan pengayaan dalam
menyampaikan materi pelajaran di kelas kepada mahasiswa. Sebaliknya, materi pengajaran menjadi
bahan acuan dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sarana dan prasarana yang dimiliki Fakultas Hukum UNPAD dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi sudah cukup memadai karena untuk masing-masing kegiatan telah mampu
diakomodasi dengan telah dimilikinya ruang-ruang untuk keperluan kuliah, ruang praktikum,
perpustakaan hukum Mochtar Kusumaatmadja, ruang dosen, ruang ujian, dan laboratorium computer
(E-Learning), bimbingan dan konseling, pimpinan, administrasi, dan lain-lain. Ketersediaan dan
pengelolaan sarana dan prasarana akan terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan kebutuhan
stakeholders. Fakultas Hukum UNPAD saat ini telah mengembangkan Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) dan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) yang ditujukan untuk lebih meningkatkan
layanan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi serta pemaparan berbagai informasi melalui
situs resmi yang mempermudah informasi bagi sivitas akademik Fakultas Hukum UNPAD.
Lulusan Fakultas Hukum UNPAD telah memiliki kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan
Fakultas Hukum, yaitu sarjana hukum yang profesional di bidangnya. Dengan mengacu pada kebutuhan
stakeholders, maka kurikulum baru yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan luasnya bidang kerja dan
cepatnya proses serapan terhadap lulusan.
Peningkatan mutu akademik di lingkungan Fakultas Hukum dilakukan secara berkesinambungan
sesuai dengan pedoman penyelenggaraan pendidikan. Semua kegiatan di bidang pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan kemahasiswaan dilakukan secara optimal dengan sasaran dapat
memberikan nilai tambah bagi peningkatan kualitas baik individu maupun institusi.
Perkembangan dan pertumbuhan Fakultas Hukum UNPAD tidak dapat terlepas dari peran-peran
para dekan yang pernah memimpin Fakultas Hukum UNPAD dari tahun 1957 sampai saat ini, adapun
dekan-dekan yang pernah memimpin Fakultas Hukum UNPAD antara lain :
hlm. 2
Prof. Dr. Iwa Koesoemasoemantri, S.H. Prof. Soeria Soemantri, drg
Periode : 1957-1962 / 1963-1964 Periode : 1962-1963
Prof. Mr. Usep Ranawidjaja Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M.
Periode : 1965-1966 Periode : 1962-1965 / 1971-1973
Prof. Dr. H. R. T. Sri Soematri, S.H Prof. Dr. Sjahran Basah, S.H., CN.
Periode : 1982 -1985 / 1985-1988 Periode : 1988-1991 / 1992-1995
Prof. Dr. Mieke Komar K, S.H., M.CL.,CN. Prof. Dr. H. Man S. Sastrawidjaja, S.H., S.U.
Periode : 1995-1998 / 1998-2002 Periode : 2002-2005
hlm. 3
Prof. Dr. H. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H., FCBArb Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H
Periode : 2005-2009 Periode : 2009 sekarang
hlm. 4
b. Kompetensi Lulusan Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran antara lain :
Sikap : 1. Imtaq;
2. Cerdas;
3. Mandiri;
4. Berbudi pekerti luhur;
5. Berbudaya;
6. Menjunjung tinggi etika profesi hukum;
7. Tanggap untuk menangkap permasalahan yang berkembang di
masyarakat.
2) Khusus
a) Konsentrasi/ Peminatan Hukum Bisnis
Pendidikan Konsentrasi/ Peminatan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, bertujuan:
i. Mampu meningkatkan pelayanan hukum dalam perkembangan bisnis yang
semakin modern;
hlm. 5
ii. Mampu mengembangkan Ilmu Hukum dan Profesi Hukum dalam spektrum yang
lebih luas dalam upaya menghadapi tantangan pasar bebas;
iii. Mampu merumuskan penyelesaian berbagai masalah hukum bisnis melalui
penalaran ilmiah.
c) Magister Kenotariatan
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
bertujuan :
Sikap : 1. Memiliki sikap yang objektif dan positif terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan hukum, budaya, interdisiplin, kerjasama, institusi,
otoritas dan pekerjaan;
2. Menghargai upaya interdisiplin dan multidisiplin secara proporsional
dalam menggali, memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam.
hlm. 6
Kemampuan : 1. Mampu mengembangkan, memutakhirkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan di bidang hukum;
2. Mampu memecahkan permasalahan di bidang hukum melalui
penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan
kaidah-kaidah berdasarkan metodologi penelitian hukum.
a. Tujuan Pendidikan Program Doktor Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran : Tujuan utama
dari penyelenggaraan program pendidikan doktor ilmu hukum adalah menghasilkan lulusan
yang beriman, bertaqwa dan berkualitas dalam menguasai ilmu hukum serta mampu mengatasi
permasalahan hukum sesuai kebutuhan pembangunan, masyarakat dan negara serta
stakeholder.
b. Standar Kompetensi
1) Motivasi
a) Memiliki rasa ingin tahu tentang dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama di bidang hukum;
b) Memiliki kemampuan yang kuat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang hukum dan menerapkannya sehingga dapat memecahkan
permasalahan-permasalahan hukum dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
masyarakat dan yang terkait dengan masalah hukum nasional, regional dan
internasional;
c) Memiliki kemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan kemampuan dengan
ketrampilan di bidang hukum sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
2) Sikap
a) Memiliki sikap yang objektif dan positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
hukum, budaya, interdisiplin, kerjasama, institusi, otoritas dan pekerjaan;
b) Menghargai upaya interdisiplin dan multidisiplin secara proporsional dalam menggali,
memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam.
3) Keahlian
a) Terampil dalam mengelola ide, konsep, penemuan, pengembangan dan penerapan ilmu
hukum dan interrelasinya dengan cabang ilmu lainnya;
b) Terampil dalam menerapkan konsep dan teori untuk menjawab fenomena kemanusiaan
dan lingkungan;
c) Terampil dalam menyajikan ide, konsep, penemuan dalam bentuk karya tulis dan
mempresentasikannya;
d) Terampil dalam menganalisis dan merumuskan ide, konsep, teori dan penemuan dalam
bidang ilmu hukum.
4) Kemampuan
a) Mampu mengembangkan, memutakhirkan dan menerapkan ilmu pengetahuan di bidang
hukum;
b) Mampu memecahkan permasalahan di bidang hukum melalui penelitian dan
pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan kaidah-kaidah berdasarkan
metodologi penelitian hukum.
hlm. 7
5) Pemahaman
a) Memahami konsep dan teori dalam ilmu hukum;
b) Memahami dasar-dasar dan pengertian-pengertian tentang arti, tujuan dan fungsi
hukum;
c) Memahami metodologi dalam pengembangan ilmu hukum;
d) Memahami interrelasi hukum dengan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
hlm. 8
BAB II
PROGRAM-PROGRAM STUDI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD)
Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran
serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai petunjuk penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran , yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam
rangka pencapaian gelar sarjana hukum.
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran menyediakan kurikulum dengan jumlah SKS sekurang-
kurangnya 144 dan sebanyak-banyaknya 160, yang dapat ditempuh dalam waktu 8 (delapan) semester.
Kurikulum memungkinkan untuk ditempuh kurang dari delapan semester bagi mahasiswa yang memiliki
kemampuan akademik lebih baik dengan memanfaatkan semester biasa dan semester alih tahun.
Jenis matakuliah di dalam kurikulum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran terdiri atas Kurikulum Inti
dan Kurikulum Institusional yang meliput kelompok: Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB), Matakuliah Perilaku
Berkarya (MPB), dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
1. Matakuliah Wajib (Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional) merupakan jenis matakuliah yang
harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Matakuliah Wajib Fakultas, harus ditempuh oleh seluruh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran;
b. Matakuliah Wajib Program Kekhususan, hanya ditempuh oleh mahasiswa yang memilih Program
Kekhususan tertentu. Matakuliah Wajib Program Kekhususan dapat menjadi matakuliah pilihan
bagi mahasiswa program kekhususan lainnya.
2. Matakuliah Pilihan
Merupakan jenis matakuliah yang dapat ditempuh oleh mahasiswa yang sedapat mungkin disesuaikan
keterkaitannya dengan Program Kekhususan yang dipilih.
Jumlah SKS Matakuliah Wajib dan Matakuliah Pilihan adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Matakuliah Wajib adalah 128 SKS, terdiri atas:
a. Jumlah Matakuliah Wajib Fakultas : 118 SKS
b. Jumlah Matakuliah Wajib Program Kekhususan : 10 SKS
2. Jumlah Matakuliah Pilihan
Matakuliah Pilihan dapat diambil dari semester ganjil dan genap sebanyak 16 - 20 SKS (lihat tabel
matakuliah pilihan).
3. Mata Kuliah Prasyarat
Matakuliah prasyarat adalah matakuliah yang dijadikan syarat untuk menempuh matakuliah
berikutnya. Matakuliah prasyarat pernah ditempuh dan telah memperoleh nilai A,B,C,D, E dan T. Nilai
E adalah nilai yang diperoleh dari Hasil Ujian Akhir. Nilai K berarti belum menempuh matakuliah yang
bersangkutan.
Mahasiswa dapat mengambil Matakuliah Wajib Program Kekhususan (PK) dan Matakuliah Pilihan
mulai semester 3 dengan memperhatikan Matakuliah prasyarat.
hlm. 9
Sebaran Matakuliah
SEMESTER II (KEDUA)
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS Kurikulum MK Prasyarat
SEMESTER IV (KEEMPAT)
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS Kurikulum MK Prasyarat
SEMESTER V (KELIMA)
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS Kurikulum MK Prasyarat
hlm. 10
5. A10A.060113 Hukum Pemerintahan Daerah 2 Ins. A10A.060106
6. A10A.060114 Hukum Hak Kekayaan Intelektual 2 Ins.
7. A10A.060115 Hukum Hak Asasi Manusia 2 Ins.
Jumlah 14
SEMESTER VI (KEENAM)
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS Kurikulu MK Prasyarat
m
1. A10A.060210 Metode Penelitian 2 Inti
& Penulisan Hukum
2. A10A.060211 Hukum Acara Peradilan Tata Usaha 3 Inti A10A.060108
Negara
3. A10A.060212 Hukum Dagang 3 Inti A10A.060105
4. A10A.060213 Ilmu Perundang-undangan 2 Ins. A10A.060106
5. A10A.060214 Hukum Penyelesaian Sengketa 2 Ins. A10A.060205
Internasional
6. A10A.060215 Hukum Pajak 2 Ins. A10A.060108
7. A10A.060216 Kapita Selekta Hukum Administrasi 2 Ins. A10A.060108
Negara
Jumlah 16
Jumlah 4-19
hlm. 11
2. MATA KULIAH WAJIB PROGRAM KEKHUSUSAN (10 SKS)
Semester Ganjil
1. A10A.06B101 Hukum Tata Ruang 2
2. A10A.06B102 Hukum Perijinan 2
3. A10A.06E103 Hukum Keuangan Negara 2
Semester Genap
4. A10A.06B201 Kapita Selekta Hukum Lingkungan 2
5. A10A.06B202 Hukum Lingkungan Internasional 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM EKONOMI
Semester Ganjil
1. A10A.06C101 Hukum Ekonomi 2
2. Hukum Perusahaan 2 A10A.0
A10A.06C102 60212
3. Hukum Jaminan 2 A10A.0
A10A.06C103 60110
Semester Genap
4 A10A.06C201 Hukum Ekonomi Internasional 2
5 A10A.06C202 Hukum Penanaman Modal 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM INTERNASIONAL
Semester Ganjil
1 A10A.06D101 Hukum Organisasi Internasional 2
2 A10A.06D102 Hukum Perjanjian Internasional 2
3 A10A.06D103 Hukum Udara dan Ruang Angkasa 2
Semester Genap
4 A10A.06D201 Studi Kasus Hukum Internasional 2
5 A10A.06D202 Hukum Laut Internasional 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Semester Ganjil
1 A10A.06E101 HAN di Daerah 2
2 A10A.06B102 Hukum Perijinan 2
3 A10A.06E103 Hukum Keuangan Negara 2
Semester Genap
4 A10A.06E201 Hukum Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan 2
5 A10A.06E203 Hukum Kepegawaian 2
Jumlah 10
hlm. 12
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM TATA NEGARA
Semester Ganjil
1 Hukum Acara Mahkamah Konstitusi 2 A10A.
A10A.06F101 060209
2 A10A.06F102 Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian 2
3 A10A.06F103 Kapita Selekta Hukum Tata Negara 2
Semester Genap
4 A10A.06F201 Hukum Konstitusi 2
5 A10A.06F202 Perbandingan Hukum Tata Negara 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM PIDANA
Semester Ganjil
1 A10A.06G101 Kriminologi 2
2 A10A.06G102 Hukum Pidana Internasional 2
3 A10A.06G103 Perbandingan Hukum Pidana 2
Semester Genap
4 A10A.06G201 Hukum Pidana dalam Yurisprudensi 2
5 A10A.06G202 Pengadilan HAM/ International Criminal Court 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Semester Ganjil
1 A10A.07H101 Sistem Hukum Nasional 2
2 A10A.07H102 Sejarah Hukum 2
3 A10A.07H103 Antropologi Hukum 2
Semester Genap
4 A10A.07H201 Penafsiran Hukum 2
5 A10A.07H202 Penemuan Hukum 2
Jumlah 10
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasya
rat
PROGRAM KEKHUSUSAN ( PK ) HUKUM DAN TEKNOLOGI
Semester Ganjil
1 A10A.07I101 Hukum Perdagangan secara Elektronik 2
2 A10A.07I102 Hukum Telekomunikasi 2
3 A10A.07I103 Hukum Penyelesaian Sengketa Alternatif dan Arbitrase 2
Semester Genap
4 A10A.07I201 Hukum Media 2
5 A10A.07I202 Studi Kasus Hukum Teknologi 2
Jumlah 10
hlm. 13
3. MATA KULIAH PILIHAN ( 16 - 20 SKS )
hlm. 14
MATA KULIAH PILIHAN SEMESTER GENAP
No. Sandi Mata Kuliah (MK) SKS MK
Prasyarat
1. A10A.06P201 Psikologi Hukum 2
2. A10A.06P202 Viktimologi 2
3. A10A.06P203 Bahasa Inggris Hukum 2
4. A10A.06P204 Hukum Pengangkutan Laut 2
5. A10A.06P205 Sosiologi Pembangunan 2
6. A10A.06P206 Hukum Ketenagakerjaan 2
7. A10A.06P207 Hukum Alih Teknologi 2
8. A10A.06P208 Hukum Administrasi Negara dalam Yurisprudensi 2
9. A10A.06P209 Dasar-dasar Manajemen 2
10. A10A.06P211 Hukum Perbankan 2
11. A10A.06P212 Hukum Pembangunan 2
12. A10A.06P213 Hukum Perang dan Humaniter 2
13. A10A.06P214 Hukum Perdagangan Internasional 2
14. A10A.06P215 Ekologi Pembangunan 2
15. A10A.06P216 Ekonomi Pembangunan 2
16. A10A.06P217 Kapita Selekta Hukum Ekonomi 2
17. A10A.06P218 Sistem Peradilan Pidana 2
18. A10A.06P219 Bahasa Belanda 2
19. A10A.06P220 Kapita Selekta Hukum Keluarga 2
20. A10A.06E202 Hukum Asuransi 2
21. A10A.06P123 Pengantar Ilmu Ekonomi 2
22. A10A.06A201 Perbandingan Hukum Perdata 2
23. A10A.06A202 Hukum Adat Dalam Perkembangan 2
24. A10A.06B201 Kapita Selekta Hukum Lingkungan 2
25. A10A.06B202 Hukum Lingkungan Internasional 2
26. A10A.06C201 Hukum Ekonomi Internasional 2
27. A10A.06C202 Hukum Penanaman Modal 2
28. A10A.06D201 Studi Kasus Hukum Internasional 2
29. A10A.06D202 Hukum Laut Internasional 2
30. A10A.06E201 Hukum Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan 2
31. A10A.06E203 Hukum Kepegawaian 2
32. A10A.06F201 Hukum Konstitusi 2
33. A10A.06F202 Perbandingan Hukum Tata Negara 2
34. A10A.06G201 Hukum Pidana dalam Yurisprudensi 2
35. A10A.06G202 Pengadilan HAM/ International Criminal Court 2
36. A10A.07H201 Penafsiran Hukum 2
37. A10A.07H202 Penemuan Hukum 2
38. A10A.07I201 Hukum Media 2
39. A10A.07I202 Studi Kasus Hukum Teknologi 2
40. A10A.07J201 Praktikum Negosiasi dan Mediasi 2
41. A10A.07J202 Etika Profesi Hukum 2
Bobot
No. Jenis Mata Kuliah
(SKS)
1 Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6
2 Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 108
3 Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 24
4 Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 4
5 Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 6
hlm. 15
Pedoman Penyelenggaraan Praktikum Fakultas Hukum UNPAD
1. Bentuk-bentuk praktikum yang dapat dilaksanakan adalah praktikum analisis kasus, diskusi interaktif,
kuliah kerja lapangan, keterampilan Bahasa Inggris, dan keterampilan pemanfaatan Information
Communication Technology (ICT).
a. Praktikum dalam bentuk analisis kasus meliputi examinasi putusan pengadilan, legal opinion,
dan legal audit;
b. Praktikum dalam bentuk diskusi interaktif meliputi seminar, lokakarya, workshop, dan
mengundang dosen tamu;
c. Praktikum dalam bentuk kuliah kerja lapangan meliputi kunjungan ke instansi, pengamatan,
atau kuliah di instansi;
d. Praktikum Keterampilan Bahasa Inggris diberikan kepada mahasiswa yang telah menempuh 120
SKS, diberikan dalam bentuk English Language Training (TOEFL Like) dan akan mendapatkan
sertifikat yang akan dipergunakan untuk memenuhi persyaratan pengajuan Sidang Tugas Akhir.
2. Mata kuliah yang dapat diselenggarakan kegiatan praktikum adalah mata kuliah Hukum Keilmuan dan
Keterampilan (MKK).
3. Untuk praktikum yang berbentuk analisis kasus, mata kuliah yang dapat mengajukan kegiatan
praktikum antara lain Hukum Lingkungan, Perbandingan Hukum Perdata, Tindak Pidana Khusus, Cyber
Law, dan Hukum Administrasi Negara.
4. Untuk praktikum dalam bentuk diskusi interaktif mata kuliah yang dapat diajukan kegiatan praktikum
antara lain Sosiologi Hukum, Antropologi Hukum, dan Teori Hukum Pembangunan.
5. Untuk praktikum dalam bentuk Kuliah Kerja Lapangan, mata kuliah yang dapat diajukan kegiatan
praktikum meliputi: Hukum Acara Perdata, Hukum Acara Pidana, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
Negara, dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi.
hlm. 16
A10A.060204 HUKUM ISLAM (MKK) 2 (2-0)
Pokok bahasannya meliputi pengertian tentang Islam, Syariat dan Hukum Islam.
Membahas sumber Syariat Islam serta kaitannya dengan perkawinan dan masalah
peradilan agama, waris, waqaf dalam hukum positif Indonesia, memahami Asas-asas
Hukum Islam (Ushul Al Fiqh). Metoda pembentukan hukum berupa Ijtihad, Qias,
pengkategorian hukum dalam Islam, mengaktualisasikan asas-asas Hukum Islam
seperti Bank Muamalat, dan atau masalah hukum perdata dalam Fiqh Muamalat,
bagaimana mengentaskan kemiskinan dengan konsep Islam melalui Zakat, Infaq, dsb.
Serta sejauh mana kemungkinan syariat Islam berperan dalam pembinaan hukum
nasional kelak. Pemecahan kasus-kasus perdata dan pidana dalam Islam.
A10A.060103 ILMU NEGARA (MKK) 3 (3-0)
Ilmu Negara membahas dan mengkaji pengertian-pengertian pokok dan Sendi-sendi
pokok Negara, bahan dasar Negara, metode, dan ruang Lingkup, serta pertumbuhan
dan perkembangan negara secara sosiologis dan yuridis.
A10A.060104 HUKUM PIDANA (MKK) 4 (4-0)
Matakuliah Hukum Pidana membahas materi-materi: hubungan hukum pidana
dengan ilmu-ilmu lainnya, fungsi/ tujuan dan jenis hukum pidana, asas berlakunya
hukum pidana menurut tempat dan waktu, sifat melawan hukum dan
pertanggungjawaban pidana, alasan-alasan penghapusan pidana, ajaran penyertaan
dan concursus, pemidanaan termasuk hal-hal yang menggugurkan hak menuntut dan
melaksanakan pidana, sejarah KUHP, dll. Pembahasan materi-materi tersebut
dikaitkan dengan pembahasan hukum positif dan kasus-kasus (yurisprudensi)
mengenai materi tersebut, yang dibahas sebagai satu kesatuan.
A10A.060205 HUKUM INTERNASIONAL (MKK) 4 (4-0)
Matakuliah diberikan melalui kuliah mimbar dan diskusi. Materi tentang kaidah-
kaidah dasar yang berlaku dalam masyarakat internasional, yang bersumber pada
perjanjian internasional, Hukum Kebiasaan Internasional, prinsip-prinsip hukum
umum, doktrin dan putusan Mahkamah Internasional. Pokok bahasan mencakup
pengertian, sejarah, hakikat, dan dasar berlakunya, sumber Hukum Internasional,
hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional, subyek Hukum
Internasional, pengakuan negara, kedaulatan negara, yurisdiksi Hukum Internasional,
pertanggungjawaban negara, suksesi negara. Studi kasus dan perkembangan sebagai
penguat teoritik dan memberikan wawasan aplikatif dari Hukum Internasional
A10A.060105 HUKUM PERDATA (MKK) 4 (4-0)
Perkuliahan ini bertujuan agar mahasiswa memahami latar belakang, ruang lingkup
Hukum Perdata yang berlaku pada waktu dahulu, mengetahui mana yang masih
berlaku sampai sekarang dan yang tidak berlaku lagi. Substansi matakuliah Hukum
Perdata merupakan Tinjauan Umum Hukum Perdata yang meliputi (1) Pengantar; (2)
Hukum Perorangan; (3) Hukum Keluarga; (4) Hukum Benda; (5) Hukum Waris; (6)
Hukum Perikatan.
A10A.060106 HUKUM TATA NEGARA (MKK) 3 (3-0)
Perkuliahan diberikan dalam bentuk kuliah tatap muka dan diskusi. Materi
perkuliahan Hukum Tata Negara terbagi atas dua pokok bahasan utama, yaitu materi
yang bersifat umum dan khusus.
A. Materi umum meliputi :
a. Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara;
b. Ruang Lingkup Hukum Tata Negara;
c. Hubungan Hukum Tata Negara dengan cabang ilmu hukum dan ilmu
kenegaraan lainnya;
d. Sumber-sumber Hukum Tata Negara;
e. Sistem Pemerintahan;
f. Sistem Kepartaian; dan
hlm. 17
g. Sistem Pemilihan Umum.
B. Materi khusus meliputi :
a. Sejarah ketatanegaraan Indonesia;
b. lembaga-lembaga Negara;
c. Wilayah negara;
d. Prinsip-prinsip hukum pemerintahan daerah;
e. Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia, hukum kewarganegaraan dan
keimigrasian.
A10A.060207 HUKUM ACARA PERDATA (MKK) 4 (4-0)
Mata Kuliah Hukum Acara Perdata merupakan pengetahuan yang memuat mengenai
pengantar, tindakan-tindakan sebelum sidang, pemerikasaan perkara, upaya hukum,
putusan, pelaksanaan putusan dan acara perdata dalam perkembangan.
A10A.060107 HUKUM AGRARIA (MKK) 2 (2-0)
Memahami aspek-aspek Hukum Agraria, baik dari segi positif, maupun dari kasus-
kasus yang terjadi di masyarakat. Dalam sejarah dibahas dualisme Hukum Agraria
(Hukum Tanah Barat dan hukum Tanah Adat) pada masa kolonial, sejarah
terbentuknya Hukum Agraria Nasional (UUPA), dan asas-asas yang mendasari
pelaksanaan UUPA. Dalam hak menguasai negara diuraikan tentang perbedaannya
dengan Domein Verklaring serta Hak Ulayat. Dalam pembahasan hak-hak atas tanah
menurut UUPA dibahas berbagai masalah pemilikan, peralihan serta pendaftarannya.
Dalam Landreform dan Land use diuraikan berbagai usaha pemerintah dalam
penataan pemanfaatan tanah untuk berbagai penggunaan (perumahan, industri,
pertambangan, kehutanan dll) serta berbagai konflik yang timbul dari berbagai
penggunaan tsb.
A10A.060208 HUKUM ACARA PIDANA (MKK) 4 (4-0)
Mata kuliah ini memuat mengenai Pengantar, Tahap-tahap dalam Penyelesaian
perkara Pada Pemeriksaan Pendahuluan, Penuntutan, Pemeriksaan Persidangan,
Upaya Hukum Pelaksanaan Putusan, dan Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan
Putusan Hakim.
A10A.060108 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (MKK) 3 (3-0)
Membahas dan mengkaji kaidah-kaidah hukum (juridische instrumentarium), dalam
rangka mewujudkan tujuan kehidupan bernegara R.I. Untuk itu, perlu lebih lanjut
dikaji dari mulai peristilahan; metode; ruang lingkup; persamaan dan perbedaan serta
kaitannya dengan ilmu kenegaraan lainnya; menelusuri sejarah perkembangan dan
dalam tipe negara macam apakah perkembangan itu jauh lebih pesat, tidak hanya
dalam situasi sekarang, melainkan juga seberapa jauhkah peranannya untuk masa-
masa yang akan datang. Menempatkan posisi warga negara terhadap pemerintah
dalam rangka hak dan kewajiban; pemikiran ulang mengenai publiktisasi dan
privatisasi dalam rangka pembinaan hukum nasional.
A10A.060209 HUKUM TENTANG LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA (MKK) 2 (2-0)
Mata kuliah ini membahas: (1) Istilah dan pengertian jabatan dan pejabat; (2) Istilah
dan pengertian Lembaga Negara; (3) Lembaga Negara dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia (UUD 1945 Periode 1, Konstitusi RIS, UUDS 50, UUD 1945 Periode 2); (4)
Lembaga Negara Pasca perubahan UUD 1945; (5) Cara pengisian dan masa jabatan,
tugas dan wewenang, dan hubungan antar lembaga negara.
A10A.060109 HUKUM LINGKUNGAN (MKK) 2 (2-0)
Berkembangnya pengetahuan di bidang ekologi, ekosistem, daya dukung, daya
tampung, dan daya lenting lingkungan, serta timbulnya masalah-masalah lingkungan
global, regional dan nasional baik di negara maju maupun negara berkembang, maka
tumbuh pula kesadaran baru terhadap lingkungan hidup. Kesadaran baru ini diawali
dengan lahirnya Deklarasi Stockholm 1972 di Swedia, dan diikuti dengan deklarasi-
deklarasi lainnya, seperti Deklarasi Nairobi, Deklarasi Rio de Janeiro 1992, dan
hlm. 18
Deklarasi Johanesberg 2002. Masalah lingkungan sudah ada sejak zaman dulu,
ditandai dengan Hukum Lingkungan Adat yang diikuti oleh hukum Lingkungan
(klasik) ditujukan untuk menjamin penggunaan dan kegunaan sumber daya semata-
mata untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan manusia. Perkembangan di atas,
diantisipasi oleh Hukum Lingkungan (modern) yang Berwawasan Lingkungan dan
bersifat Utuh-Menyeluruh dengan pendekatan secara Interdisipliner, Multidisipliner
serta lintas Sektoral, seperti tertuang dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1982
tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang kemudian diubah
dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan telah dirubah dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Beranjak dari pengertian Lingkungan (Hidup),
maka seluruh peraturan yang mengatur segi-segi lingkungan hidup membentuk suatu
sistem hukum (peraturan perundang-undangan) yang saling terkait dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Penaatan dan penegakan Hukum
Lingkungan meliputi aspek-aspek hukum adat, administrasi, keperdataan, pidana, dan
internasional serta penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui mediasi,
konsiliasi, dan negosiasi di samping instrumen ekologi dan ekonomi serta Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
A10A.060210 METODE PENELITIAN & PENULISAN HUKUM (MKB) 2 (2-0)
Matakuliah ini membahas dasar-dasar Metodologi Penelitian Hukum, melakukan
penelitian baik kepustakaan (Library Research) maupun penelitian lapangan (Field
Research), serta pengetahuan dasar tentang tata cara penyusunan laporan penelitian
hukum. Selain itu , membahas/ menganalisis masalah yang timbul dalam masyarakat
dengan menggunakan kaidah/ peraturan hukum yang berlaku, yang disusun dalam
bentuk paparan tulisan hasil penelitian dengan mengikuti prosedur penelitian hukum
berbentuk Memorandum Hukum atau Studi Kasus atau Skripsi
A10A.060110 HUKUM PERIKATAN (MKK) 2 (2-0)
Hukum Perikatan merupakan dasar bagi mahasiswa untuk dapat memahami
perkembangan baik dalam bidang keperdataan maupun dalam bidang perdagangan.
Oleh karena itu matakuliah ini akan memberikan landasan mengenai perdata pada
umumnya dan perjanjian-perjanjian tertentu.
A10A.060211 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA (MKK) (3-0)
Mata kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara membahas dan mengkaji
untuk memahami bagaimana Hukum Administrasi Negara materil ditegakan oleh
hukum acaranya dalam hal ini Hukum Acara Peradilan Administrasi Murni. Kemudian
pembahasan dititikberatkan terhadap penyelesaian sengketa di Pengadilan yang
dimulai dari prosedur gugatan sampai dengan putusan dan pelaksanaannya serta
upaya hukum yang dapat ditempuh.
A10A.060212 HUKUM DAGANG (MKK) 3 (3-0)
Secara umum tujuan matakuliah hukum Dagang antara lain adalah membantu
mahasiswa agar dapat memahami peran hukum dagang untuk mengarahkan kegiatan
bisnis sesuai strategi pembangunan nasional. Oleh karena itu, materinya berkaitan
dengan prinsip-prinsip umum yang meliputi: Sejarah Hukum Dagang, Pengertian-
Pengertian, Kontrak Dagang, Pelaku Dagang, Perantara Dagang, Perbuatan Melawan
Hukum (Dagang), Penyelesaian Sengketa Dagang, Kepailitan, Penundaan Pembayaran
dan Likuidasi Dagang.
A10A.060111 TINDAK PIDANA KHUSUS (MKB) 2 (2-0)
Matakuliah ini selain membahas materi-materi yang termasuk dalam Buku II KUHP
tentang Kejahatan, yang meliputi a.l. delik terhadap harta kekayaan, delik terhadap
kesusilaan, delik terhadap nyawa dan tubuh, dll; dibahas pula berbagai delik yang
terdapat dalam berbagai ketentuan perundang-undangan yang tersebar diluar KUHP,
seperti, a.l. Delik Subversi, Narkotika, Ekonomi (dalam arti sempit), Korupsi, dsb.
hlm. 19
A10A.060213 ILMU PERUNDANG-UNDANGAN (MKK) 2 (2-0)
Perkuliahan diberikan dalam bentuk tata muka dan diskusi. Materi Perkuliahan
meliputi :
1. Peristilahan dan pengertian peraturan perundang-undangan;
2. Tempat peraturan-perundang-undangan dalam sistem hukum;
3. Fungsi peraturan perundang-undangan;
4. Dasar-dasar peraturan perundang-undangan yang baik;
5. Asas-asas peraturan perundang-undangan;
6. Lingkungan berlakunya peraturan perundang-undangan;
7. Tata Urutan, Jenis dan Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan;
8. Kekuatan Mengikat dan Berakhirnya Peraturan Perundang-Undangan;
9. Pengujian peraturan perundang-undangan.
A10A.060112 HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (MKB) 2 (2-0)
Hukum Perdata Internasional (HPI) merupakan matakuliah yang bertujuan
memberikan bekal bagi mahasiswa untuk mempelajari berbagai hal yang berkenaan
dengan masalah perdata yang di dalamnya terdapat unsur-unsur asing (foreign
elements). Materi HPI meliputi, Kontrak (perjanjian) Internasional, Hukum Dagang
Internasional, teori-teori khusus mengenai Benda, Status Personal, Hukum Acara HPI,
serta praktik-praktik penyelesaian sengketa Bisnis Internasional melalui pengadilan
dan Arbitrase Internasional. Selain itu juga dibahas berbagai Konvensi Internasional
di bidang HPI yang relevan dengan kepentingan Indonesia.
A10A.060214 HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL (MKB) 2 (2-0)
Mata kuliah ini mencakup pembahasan tentang prinsip-prinsip dasar dalam
penyelesaian sengketa internasional publik berdasarkan sumber hukum internasional
yang relevan, termasuk Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Materi
pembahasan mencakup cara-cara penyelesaian sengketa internasional melalui
metode diplomatik seperti negosiasi, mediasi, jasa-jasa baik, dan konsiliasi, serta
melalui metode hukum seperti arbitrase internasional dan Mahkamah Internasional.
Dibahas pula dalam mata kuliah ini penyelesaian sengketa di tingkat regional;
penyelesaian sengketa melalui mekanisme PBB; dan penyelesaian sengketa melalui
institusi-institusi khusus, seperti World Trade Organization (WTO) dan International
Tribunal for the Law of the Sea (ITLOS).
A10A.060113 HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH (MKK) (2-0)
Perkuliahan diberikan dalam bentuk tata muka dan diskusi. Materi Perkuliahan
meliputi :
1. Pengertian Hukum Pemerintahan Daerah;
2. Letak Hukum Pemerintahan Daerah dalam Pohon Hukum;
3. Dasar Hukum Pengaturan Pemerintahan Daerah di Indonesia;
4. Dasar-Dasar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
5. Teori-teori ajaran rumah tangga;
6. Sejarah pengaturan pemerintahan daerah di Indonesia;
7. Susunan Pemerintahan Daerah;
8. Perundang-Undangan Daerah;
9. Hubungan Pusat dan Daerah;
10. Otonomi Khusus, Daerah Istimewa, Daerah Khusus;
11. Pemerintahan Desa;
A10A.060215 HUKUM PAJAK (MKK) 2 (2-0)
Di dalam mata kuliah hukum pajak dipelajari teori falsafah asas, dasar fungsi dan
peraturan-peraturan perpajakan yang sedang berlaku di Indonesia (Hukum Pajak
Positif) dan Teknik penguasaan hukum pajak positif.
hlm. 20
A10A.060114 HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (MKK) 2 (2-0)
Matakuliah ini mengkaji perlindungan hukum terhadap bentuk-bentuk Hak Kekayaan
Intelektual, seperti: Hak Cipta, Paten, Merek, Indikasi Geografis, Disain Industri, Disain
Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang, dan Perlindungan Varietas Tanaman.
Selain regulasi hukum nasional berupa peraturan perundang-undangan di bidang HKI
dan yang terkait, dalam pengkajiannya juga mendasarkan pada instrumen hukum
internasional tentang HKI, antara lain TRIPs-WTO. Pembahasan terhadap kasus-kasus
HKI yang terjadi dilakukan dengan cara diskusi dan simulasi, termasuk kasus-kasus
yang terjadi di luar negeri sebagai bahan perbandingan.
A10A.060216 KAPITA SELEKTA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (MKB) 2 (2-0)
Merupakan topik khusus dalam membahas dan mengkaji aspek-aspek tertentu di
dalam implementasi kaidah-kaidah hukum (juridische instrumentarium) dalam
kaitannya dengan mewujudkan kehidupan bernegara. Aspek-aspek tertentu ini dapat
timbul dalam kajian pembahasan a.l. perlindungan hukum kepada warga negara;
bentuk-bentuk khusus dari ketetapan (beschikking) dan membedakannya dengan
bentuk produk hukum lain; badan usaha milik negara (daerah), pertanahan, peradilan
semu berikut acaranya.
A10A.060115 HUKUM HAK ASASI MANUSIA (MPK) 2 (2-0)
Matakuliah Hak Asasi Manusia (HAM) diberikan dalam bentuk uraian aspek hukum
dari perlindungan dan jaminan HAM, baik dalam lingkup hukum nasional maupun
internasional. Dalam hukum nasional, uraiannya meliputi konsepsi bangsa Indonesia
tentang HAM dan penjabarannya di dalam Konstitusi serta peraturan perundang-
undangan lainnya. Dalam lingkup hukum internasional uraian meliputi instrumen-
instrumen HAM internasional baik global maupun regional, termasuk mekanisme
pengimplementasiannya secara global, regional dan nasional.
A10A.060119 TEKNIK PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas tentang pengantar mengenai syarat-syarat peraturan yang
baik, penyusunan naskah akademik, teknik pembuatan peraturan dari mulai bagian
pembukaan sampai penutup, serta cara mengevaluasi suatu peraturan
A10A.060217 TEORI HUKUM PEMBANGUNAN (MBB) 2 (2-0)
Teori Hukum Pembangunan memperlajari aliran-aliran dalam filsafat hukum yang
melandasi konsepsi hukum sebagai sarana pembangunan, membahas dan
mempelajari pengertian hukum, sistem hukum, fungsi hukum, dan pembinaan serta
pendidikan hukum yang sesuai dengan bangsa dan negara Indonesia yang sedang
membangun
A10A.06P219 BAHASA BELANDA (MBB) 2 (2-0)
Dalam Mata kuliah Bahasa Belanda dibahas ejaan bahasa Belanda, konstruksi kalimat,
menganalisis dan menterjemahkan kalimat hukum Bahasa Belanda ke dalam Bahasa
Indonesia yang baik.
A10A.06P123 PENGANTAR ILMU EKONOMI (MPB) 2 (2-0)
Matakuliah ekonomi diberikan tujuannya untuk memperkenalkan dan menanamkan
apresiasi mahasiswa tentang Ilmu Ekonomi secara garis besar. Uraian terutama
mengenai asal mula Ilmu ekonomi dan hubungannya dengan Ilmu hukum serta
pentingnya pengetahuan ekonomi bagi sarjana hukum. Juga diuraikan tentang pokok-
pokok ekonomi pembangunan dilihat dari sudut ekonomi dan atau dari sudut yuridis,
sehingga nantinya bagi mahasisswa diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam
menghadapi masalah-masalah pembangunan.
A10A.06P111 POLITIK HUKUM 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas tentang Arti dan Makna Politik Hukum, Tempat Politik
Hukum dalam Cabang-Cabang Ilmu Hukum, Ruang Lingkup Politik Hukum, Politik
Perundang-Undangan (Legal Policy), Politik Penegakan Hukum (enforcement Policy),
Kebijakan Penaatan (Compliance Policy), Kebijakan Sanksi, Lembaga-Lembaga
hlm. 21
Hukum, dan Cita Hukum Nasional.
G10E.060101 PENGANTAR SOSIOLOGI (MBB) 2 (2-0)
Materi perkuliahan meliputi pembahasan & pemahaman tentang:
1. Kedudukan Sosiologi sebagai penunjang ilmu hukum dan ilmu negara;
2. Kedudukan Sosiologi sebagai masukan didalam menyusun Garis-Garis Besar
Haluan Negara Republik Indonesia (Social Planning);
3. Ruang lingkupnya meliputi gejala sosial, struktur sosial dan patologi sosial.
Metodenya empiris dan verstehen.
UNX10.060101 PENDIDIKAN AGAMA (MPK) 2 (2-0)
Mengantarkan mahasiswa dalam pengembangan profesi dan kepribadian
keagamaan yang beriman dan bertakwa, berilmu dan berakhlak mulia serta
menjadikan ajaran agama sebagai landasan berfikir dan berprilaku dalam
pengembangan profesi.
UNX10.060101 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MPK) 2 (2-0)
UNX10.060103 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN (MPK) 2 (2-0)
UNX10.060105 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KATOLIK (MPK) 2 (2-0)
UNX10.060107 PENDIDIKAN AGAMA HINDU (MPK) 2 (2-0)
UNX10.060109 PENDIDIKAN AGAMA BUDHA (MPK) 2 (2-0)
UNX10.060111 PENDIDIKAN PANCASILA (MPK) 2 (2-0)
Mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar Pancasila serta kesadaran berbangsa, bernegara, dalam menerapkan
ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan dengan kompetensi
menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas
sebagai manusia intelektual yang memiliki; sikap bertanggung jawab sesuai dengan
hati nuraninya; mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara
pemecahannya; mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan iptek;
memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa guna menggalang
persatuan Indonesia.
G1E102 ANTROPOLOGI BUDAYA (MKK) 2 (2-0)
Antropologi budaya merupakan cabang dari antropologi yang menyelidiki
kebudayaan pada umumnya di seluruh dunia. Ilmu ini menyelidiki bagaimana
manusia mampu berkebudayaan dan mengembangkan kebudayaannya sepanjang
zaman. Matakuliah ini diberikan di Fakultas Hukum sebagai matakuliah wajib
fakultas (kurikulum institusional) bertujuan: (1) untuk mengantarkan mahasiswa
kepada pemahaman bahwa hukum merupakan salah satu aspek kebudayaan; (2)
agar mahasiswa mempunyai wawasan luas tentang perkembangan dan perubahan
kebudayaan dunia yang dapat mempengaruhi perikehidupan manusia dewasa ini
sehingga dapat pula mempengaruhi perkembangan ilmu hukum. Materi yang
diberikan meliputi: Pengertian Antropologi dan Antropologi Budaya; Ruang Lingkup
Antropologi; Fase-Fase Perkembangan Antropologi Budaya; Hubungan Antropologi
Budaya Dengan Ilmu Lainnya; Metode Penelitian Antropologi; Pengertian
Kebudayaan; Unsur-Unsur dan Aspek-Aspek Kebudayaan; Perubahan Masyarakat
dan Kebudayaan; Aliran-Aliran Dalam Perubahan Masyarakat dan Kebudayaan; dan
Antropologi Terapan. Penyampaian materi kuliah dilakukan dengan bentuk tatap
muka, tugas-tugas, dan diskusi (kelompok).
hlm. 22
Matakuliah Program Kekhususan
hlm. 24
diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dikemukakan untuk hal-
hal tsb.
A10A.06C103 HUKUM JAMINAN (MKK) 2 (2-0)
Hukum Jaminan merupakan matakuliah penunjang Hukum Ekonomi, dan ini
berarti pula menunjang pembangunan ekonomi. Di dalam matakuliah Hukum
Jaminan ini dipelajari tentang (1) Perjanjian kredit, macam-macam kredit, tujuan
pemberian kredit, syarat pemberian kredit, kredit bagi golongan ekonomi lemah,
kredit investasi dalam negeri dan kredit komersial luar negeri. (2) Hukum
jaminan pada umumnya, jaminan kebendaan dan jaminan perorangan, lembaga-
lembaga jaminan dan jaminan dalam kredit perbankan.
hlm. 25
perkuliahan dilengkapi dengan studi kasus dan perkembangan terkini yang
relevan.
A10A.06D103 HUKUM UDARA DAN RUANG ANGKASA (MKK) 2 (2-0)
Materi kuliah mencakup pengaturan internasional dan nasional mengenai
kegiatan manusia di ruang udara dan ruang angkasa. Pokok bahasan hukum
udara meliputi kedaulatan negara di ruang udara dan aplikasinya, serta
perjanjian-perjanjian penerbangan sipil internasional dan nasional baik
berjadwal maupun tidak berjadwal. Pokok bahasan hukum ruang angkasa
meliputi delimitasi ruang udara dan ruang angkasa, perjanjian-perjanjian
internasional yang mengatur tentang aktivitas manusia di ruang angkasa baik
yang bersifat publik maupun komersial.
A10A.06D201 STUDI KASUS HUKUM INTERNASIONAL (MKB) 2 (2-0)
Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari mata kuliah hukum internasional yang
diberikan dalam bentuk analisis penerapan hukum internasional melalui kasus-
kasus nyata yang telah mendapat keputusan pengadilan. Analisis dilakukan
melalui tinjauan terhadap fakta-fakta yang relevan, masalah hukum yang timbul,
hukum positif yang terkait (termasuk perkembangannya), dan bagaimana
putusan diberikan, yang mana mahasiswa dapat memberikan komentar atau
kritik terhadapnya. Cara pengajaran lebih ditekankan pada diskusi. Praktikum
hukum berupa workshop, pembahasan kasus, dan pembahasan dokumen hukum.
A10A.06D202 HUKUM LAUT INTERNASIONAL (MKK) 2 (2-0)
Mata kuliah ini diberikan dalam bentuk uraian dan diskusi yang meliputi sejarah
perkembangan hukum laut sejak zaman abad pertengahan, Konferensi Kodifikasi
Den Haag 1930, perkembangan setelah Perang Dunia II, Konvensi-konvensi
Jenewa tentang Hukum Laut 1958, sampai terbentuknya Konvensi Hukum Laut
1982. Materi perkuliahan juga mencakup ketentuan-ketentuan hukum laut
internasional di berbagai zona maritim, pengaturan perikanan internasional,
pelayaran, perlindungan dan pelestarian lingkungan laut, dan penelitian ilmiah
kelautan. Diberikan juga beberapa contoh tentang praktik negara-negara,
beberapa kasus/ sengketa antara negara (khususnya yang melibatkan Indonesia),
serta beberapa pengaturan di bidang kelautan dalam peraturan perundang-
undangan Indonesia.
A10A.06E103 HUKUM KEUANGAN NEGARA (MKK) 2 (2-0)
Matakuliah ini memberikan bekal kepada mahasiswa dalam kerangka teoritis
mengenai seluk beluk dari segi hukum (yuridis) dari keuangan negara serta
bagaimana pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dijalankan di
Indonesia berdasarkan UUD 1945. Substansi matakuliah ini meliputi: (1)
Pengertian landasan hukum serta struktur dan sistem hukum keuangan negara;
(2) siklus anggaran negara; (3) Pengawasan APBN; (4) Perhitungan dan
pertanggungjawaban APBN; (5) Hak milik negara dan kerja sama pemerintah
dengan pihak lain pengaruhnya terhadap keuangan negara.
A10A.06E203 HUKUM KEPEGAWAIAN 2 (2-0)
Mata kuliah ini merupakan pengetahuan yang memberikan deskripsi mengenai
seluk beluk kepegawaian dan peraturan (hukum) kepegawaian di Indonesia
dalam bingkai Hukum Administrasi Negara, termasuk di dalamnya masalah
manajemen kepegawaian.
A10A.06F101 HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas tentang Pengertian-pengertian Dasar, Objek Perkara
yang menjadi kewenangan MK, Para pihak dan Proses Beracara, Proses beracara
dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang-Undang Dasar 1945, Proses
beracara Sengketa lembaga negara, Proses beracara Pembubaran partai politik,
Proses beracara Sengketa Pemilu, Pemberhentian presiden.
hlm. 26
A10A.06F102 HUKUM KEWARGANEGARAAN DAN KEIMIGRASIAN (MKK) 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas tentang warga negara dan hukum kewarganegaraan,
isi kewarganegaraan, asas-asas kewarganegaraan, sejarah pengaturan
kewarganegaraan Indonesia, UU No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan,
imigrasi dan hukum keimigrasian, UU No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian,
serta isu-isu terkini kewarganegaraan & keimigrasian.
A.06F201 HUKUM KONSTITUSI (MKK) 2 (2-0)
Mata kuliah ini membahas tentang peristilahan dan batasan, kedudukan
konstitusi dalam suatu negara, klasifikasi konstitusi, materi muatan konstitusi,
materi muatan konstitusi indonesia, constitution making, perubahan konstitusi,
perubahan UUD 1945.
A10A.06F103 KAPITA SELEKTA HUKUM TATA NEGARA 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas disertai diskusi tentang Pengantar mengenai beberapa
Issu Pilihan yang terkait dengan Perkembangan Konstitusi/UUD 1945, Organisasi
Negara, Lembaga Perwakilan, Lembaga Kepresidenan, Kekuasaan Kehakiman,
Pemerintahan Daerah, HAM, Kewarganegaraan, Keimigrasian, disertai dengan
catatan atas kasus-kasus ketatanegaraan.
A10A.06F202 PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA (MKB) 2 (2-0)
Mata Kuliah ini membahas tentang sejarah, pengertian dan uang lingkup
perbandingan hukum, pengertian dan ruang lingkup perbandingan hukum tata
negara, perbandingan konstitusi di beberapa negara, perbandingan sistem
pemerintahan antar negara di Malaysia dan Filipina, diskusi mahasiswa mengenai
perbandingan sistem perwakilan di Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Malaysia
dan Filipina, serta perbandingan sistem kekuasaan kehakiman Amerika Serikat,
Malaysia dan Filipina
A10A.06G101 KRIMINOLOGI (MKK) 2 (2-0)
Matakuliah kriminologi meliputi: sejarah perkembangan, kedudukan dan
hubungan antara kriminologi dan hukum pidana; pengertian kriminologi dan
kejahatan, aliran-aliran kriminologi, teori makro kriminologi dan teori mikro
kriminologi serta diuraikan interrelasi antara masalah kejahatan dan
pembangunan nasional. Proses belajar mengajar diakhiri dengan diskusi
mengenai kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha dalam kegiatan ekonomi
serta masalah kolusi antara birokrat dan pengusaha sebagai salah satu
penyimpangan pola perilaku yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia
kini.
A10A.06G102 HUKUM PIDANA INTERNASIONAL (MKK) 2 (2-0)
Matakuliah hukum pidana internasional memiliki lingkup pembahasan aspek
hukum (pidana) nasional terhadap hukum internasional dan aspek hukum
internasional terhadap hukum (pidana) nasional. Lingkup pembahasan pokok
meliputi: sejarah perkembangannya; tindak pidana internasional (international
crime) dan prosedur penegakan hukum terhadap tindak pidana internasional
termasuk pembahasan mengenai ekstradisi, mutual assistance in criminal matters
dan yurisdiksi mahkamah pidana internasional. Penyelenggaraan dan penilaian
dititikberatkan pada kegiatan diskusi.
A10A.06G201 HUKUM PIDANA DALAM YURISPRUDENSI (MKK) 2 (2-0)
Materi perkuliahan meliputi pengkajian dan pembahasan putusan-putusan
Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung, tentang perkara
pidana melalui kegiatan seminar dan diskusi.
A10A.06G103 PERBANDINGAN HUKUM PIDANA (MKB) 2 (2-0)
Materi kuliah disampaikan melalui kegiatan tatap muka, tugas-tugas membaca
atau menulis ringkasan buku-buku yang ditetapkan dan tugas materi lainnya.
Materi kuliah meliputi pengertian, istilah, sejarah perkembangan perbandingan
hlm. 27
hukum pada umumnya, khususnya perbandingan hukum pidana di Indonesia,
serta maksud dan tujuan mempelajari perbandingan hukum pidana. Materi pokok
akan membahas hukum pidana pada common law system dan civil law system dan
secara khusus akan dibahas mengenai konsep-konsep dasar hukum pidana pada
kedua sistem tersebut.
A10A.07H101 SISTEM HUKUM NASIONAL 2 (2-0)
Penggolongan Hukum yang berlaku bagi golongan penduduk yang berbeda (pasal
163 dan 131 I.S.) ditengarai sebagai pelaksanaan dalam menjalankan Politik
Hukum dari Pemerintah Kolonial Belanda yang bersifat rasial. Utrecht dalam buku
Pengantar dalam Hukum di Indonesia menyatakan aneka warna penggolongan
Hukum di Indonesia hanya berlaku bagi Hukum Privat. Artinya tidak berlaku
dalam lingkungan Hukum Publik
Kemerdekaan Indonesia yang melahirkan pemerintahan sendiri dapat dipastikan
membawa penerapan sendiri dalam politik hukum-nya, sekaligus akan
menggambarkan perkembangan, pertumbuhan, serta pandangan dalam
lingkungan hukum yang bersangkutan (publik privat). Perkembangan,
pertumbuhan dalam politik hukum sangat dipengaruhi oleh pandangan dari
pemerintah yang berkuasa, dan dipengaruhi pula oleh berbagai aspek dan faktor-
faktor penentu lainnya.
A10A.07H102 SEJARAH HUKUM 2 (2-0)
Hukum tidak hanya berubah dalam ruang dan letak, melainkan juga dalam lintasa
kala dan waktu, hal ini juga berlaku terhadap sumber-sumber hukum formal.
Norma-norma hukum seringkali hanya dapat dimengerti melalui sejarah hukum,
yang seringkali mendahului logika dan atau ajaran hukum itu sendiri. Sehingga
mampu menjelaskan mengapa dan bagaimana lembaga-lembaga hukum kita
bermunculan ke permukaan seperti saat ini; Pemahaman atas sejarah hukum
akan memberikan nilai akademis yang diperlukan oleh mahasiswa agar memiliki
pandangan yang lebih luas tentang hukum, sehingga dapat menempatkan hukum
dewasa ini di dalam dimensi waktu, sedangkan dimensi ruang akan diperoleh
melalui perbandingan hukum. Perkembangan hukum yang sangat pesat dewasa
ini, tidak dapat dilepaskan dari pengaruh berlakunya sistem-sistem hukum yang
tumbuh dan berkembang di belahan dunia ini dan diterapkan oleh negara-negara
tertentu.
A10A.07H103 ANTROPOLOGI HUKUM 2 (2-0)
Kebudayaan dalam arti sempit diartikan sebagai segala ciptaan budi manusia itu
sendiri. Manusia hidup dalam masyarakat, sehingga tingkah laku dan sikap
masyarakat, sehingga tingkah laku dan sikap manusia itu secara bersama-sama
menciptakan nilai-nilai dan hasil yang mendorong kepada kehidupan yang lebih
baik.
Hukum dalam pandangan antropologi bahkan politik dipandang sebagai korelasi
manusia dan karyanya kebudayaan sendiri merupakan aspek yang sangat
kompleks, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur seperti ilmu pengetahuan,
kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat dan yang lain. Pemahaman terhadap
kebudayaan (unsur dan atau unsur-unsurnya) merupakan salah satu modal dalam
menghasilkan Konklusi (pendapat hukum) terhadap eksistensi dan efektivitas
dari pada undang-undang.
10A.07H201 PENAFSIRAN HUKUM 2 (2-0)
Dalam sistem Kodifikasi, Penafsiran hukum (termasuk cara) dan upaya memenuhi
ruang kosong pada sistem perundang-undangan, hal tersebut lebih dititik
beratkan kepada tugas hakim saja.
Reformasi membawa paradigma baru dalam pembentukan undang-undang,
kedudukan undang-undang tidak lagi dinilai secara formal sebagai produk dari
hlm. 28
badan legislatif yang diposisikan sebagai kehendak rakyat akan tetapi peluang
untuk melakukan uji secara material telah dibuka luas dengan menggunakan
patokan atau tolok ukur Undang-undang Dasar. Perubahan. Undang-undang Dasar
saat inibukanlah hal yang tabu, sehingga kritik terhadap UUD dalam bentuk
amandemen adalah upaya penyempurnaan. Reorientasi dari materi penafsiran
hukum dan upaya memenuhi ruang kosong pada sistem undang-undang yang
sudah barang tentu harus disesuaikan dengan kondisi faktual pada paradigma
baru dalam pembentukkan hukum di negara kita
A10A.07H202 PENEMUAN HUKUM 2 (2-0)
Latar belakang pemikiran tentang pemilihan mata kuliah ini sejalan dengan
uraian pada mata kuliah penafsiran hukum. Kedua mata kuliah ini menambah
kemampuan analisa teknis terhadap undang-undang dari pada mahasiswanya
Penemuan hukum awalnya lebih ditekankan kepada peran dari pada hakim.
Akan tetapi apabila melihat otuputnya tidak lain adalah pendapat hukum (legal
opinion) pada sistem anglo saxon. Mengacu kepada pengertian opinion, maka
secara umum Penemuan Hukum pada mata kuliah ini mengarah pada
Conclusion, opini yang merupakan pernyataan atau pendapat berupa
pemikiran, keyakinan atau anggapan, yang memiliki nilai Hukum. Titik berat
materi disini adalah dalam membentuk kemampuan mahasiswa untuk
menghasilkan conclusion, yang sudah barang tentu dengan memperhatikan
aspek-aspek serta faktor-faktor yang berkaitan
A10A.07I101 HUKUM PERDAGANGAN SECARA ELEKTRONIK 2 (2-0)
Materi kuliah Hukum Perdagangan secara Elektronik (Electronic Commerce Law)
mencakup pengetahuan dan pemahaman atas penerapan kaidah-kaidah dasar
yang berlaku pada kegiatan perdagangan secara elektronik (e-commerce)
termasuk aspek governing law yaitu masalah hukum yang berlaku, pilihan hukum
dan pilihan forum; aspek pembuktian elektronik (e-evidence), alat bukti
elektronik sebagai alat bukti dan memiliki kekuatan hukum yang sah di muka
pengadilan; aspek informasi dan perlindungan konsumen yaitu
hlm. 30
perkembangan sampai saat ini. Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa
mampu memahami perkembangan serta dinamika Hukum Acara di Indonesia.
A10A.07J201 PRAKTIKUM NEGOSIASI DAN MEDIASI 2 (2-0)
Muatan materi dari mata kuliah ini ditujukan untuk memahami tata cara
penyelesaian sengketa melalui negosiasi dan mediasi. Penyampaian materi :
langkah-langkah negosiasi dan mediasi, serta teknik dan strategi negosiasi dan
mediasi, praktikum negosiasi & mediasi mampu memahami dan memiliki
ketrampilan melakukan penyelesian sengketa melalui negosiasi dan mediasi.
A10A.07J202 ETIKA PROFESI HUKUM 2 (2-0)
Muatan materi dari mata kuliah ini ditujukan untuk memahami etika profesi yang
berlaku bagi para penegak hukum, melalui penyampaian materi yang menyangkut
: pengertian dan pengaturan etika profesi hukum, teori-teori etika profesi hukum,
etika profesi yang berlaku bagi hakim, jaksa, polisi dan advokat; kasus-kasus
pelanggaran etika profesi hukum, penyelesaian pelanggaran etika profesi hukum.
Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami etika profesi
hukum sekaligus memiliki etika tersebut apabila kelak menjadi aparat penegak
hukum seperti Advokat, Jaksa dan Hakim.
Pengertian Dasar
Beberapa pengertian dasar yang digunakan dalam sistem SKS adalah sebagai berikut:
1. Semester
Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk menyatakan lamanya suatu
program dalam suatu jenjang pendidikan. Penyelenggaraan Program Pendidikan suatu jenjang
lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam kegiatan semesteran, sehingga tiap awal
semester mahasiswa harus merencanakan dan memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan
ditempuhnya pada semester tersebut itu.
Pada umumnya, untuk program sarjana 1 (satu) semester setara dengan kegiatan belajar sekitar 16
minggu kerja, dengan diikuti oleh evaluasi pada tengah dan akhir semester. Satu tahun akademik
terdiri dari dua semester reguler yaitu semester ganjil dan semester genap.
hlm. 31
3. Beban Studi dan Waktu Studi Kumulatif
Beban studi 1 (satu) semester adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa pada suatu semester
tertentu. Beban Studi Kumulatif adalah jumlah SKS minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar
dapat dinyatakan telah menyelesaikan suatu program studi tertentu. Program Sarjana Hukum
sekurang-kurangnya menempuh 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS. Masa studi untuk
program Sarjana Hukum selama 10 (sepuluh) semester dan dapat diperpanjang paling lama 14
(empat belas) semester.
4. Bobot SKS
a. Kegiatan Kuliah
Bobot satu SKS kegiatan kuliah ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu
semester, yang terdiri atas tiga kegiatan sebagai berikut:
a. 1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat);
b. 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh dosen matakuliah bersangkutan,
misalnya menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan makalah, menerjemahkan
suatu artikel, dan sebagainya;
c. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya: membaca buku rujukan, memperdalam materi,
menyiapkan tugas, dan sebagainya.
Kegiatan seminar dan kapita selekta diatur seperti di bawah ini:
a. Jumlah kepustakaan yang dijadikan acuan mahasiswa dan kemudian dirangkum dalam
makalah dan dipresentasikan di depan forum/ kelas untuk bobot 1 SKS adalah minimum 3
buah judul, bergantung kepada jumlah kepustakaannya;
b. Mahasiswa secara bergilir diberi peran sebagai penyaji makalah, pembahas, atau moderator.
Dalam hal prasarana dan sarana fakultas memungkinkan, diselenggarakan dalam bentuk kelas
tunggal dan kelas paralel.
b. Kegiatan Praktikum di Laboratorium dan Sejenisnya
Bobot satu SKS kegiatan praktikum di laboratorium dan sejenisnya ditetapkan setara dengan
beban studi sekitar bobot 3 jam kerja laboratorik terjadwal, disertai dengan:
a. 1-2 jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh dosen yang bersangkutan, misalnya
diskusi dan penelitian laporan tiap minggu selama satu semester;
b. 1-2 jam kegiatan mandiri menulis makalah praktikum, misalnya membaca buku rujukan,
memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.
c. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Bobot satu SKS kerja lapangan ditetapkan setara dengan beban studi sekitar 4 jam terjadwal tiap
minggu selama satu semester, yang diiringi dengan:
a. 1-2 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh dosen matakuliah bersangkutan,
misalnya: diskusi, seminar, konferensi kasus, dan penulisan laporan tiap minggu selama satu
semester; dan
b. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya: membaca buku rujukan, memperdalam materi,
menyiapkan tugas, dan sebagainya.
Waktu yang digunakan mahasiswa untuk pergi dan pulang dari tempat berlangsungnya kerja
lapangan atau kunjungan ke pengadilan dan sebagainya tidak diperhitungkan.
d. Kegiatan Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir
Bobot satu SKS kegiatan penulisan Tugas Akhir (skripsi, studi kasus, atau memorandum hukum)
sebesar 6 (enam) SKS.
hlm. 32
IPK adalah angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif
mulai semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh, yang dihitung
tiap akhir semester dengan cara sebagai berikut:
IPK = Jumlah (Angka Mutu x SKS) seluruh semester yang telah ditempuh
Jumlah SKS seluruh semester yang telah ditempuh
IP merupakan IPK semester I bagi mahasiswa baru yang menempuh studinya mulai dari 0 (nol) SKS.
IPK ini merupakan patokan untuk menempuh jumlah SKS matakuliah pada semester II.
Pendaftaran Mahasiswa
Pada tiap awal semester mahasiswa diwajibkan melakukan dua macam pendaftaran, yaitu pendaftaran
administratif dan pendaftaran akademik.
1. Pendaftaran Administratif
A. Registrasi
a. Registrasi dimulai dengan pemeriksaan dokumen yang dilaksanakan di fakultas masing-masing
sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan tercantum pada form Bukti Pengisian Biodata Online,
yang dapat di download dan dicetak setelah melakukan updating biodata online;
b. Proses registrasi di fakultas adalah proses pengumpulan dan verifikasi data serta dokumen
kelengkapan registrasi mahasiswa baru Universitas Padjadjaran tahun ajaran berjalan;
c. Penetapan NPM dan pembuatan KTM dilakukan di universitas;
d. Jadwal penetapan NPM dan pembuatan KTM mahasiswa baru dapat dilihat pada lembar
notifikasi yang dicetak pada saat pengisian Biodata melalui Website (www.unpad.ac.id);
e. Denah lokasi fakultas dan gedung PTBS di kampus jatinangor dapat dilihat di website;
f. Persyaratan yang harus dibawa dalam registrasi di fakultas adalah :
1. Kartu pesertas asli;
2. Dokumen yang dicetak dari website;
3. Ijasah asli beserta fotokopi;
4. Transkrip Akademik atau rapor beserta fotocopy;
5. Akta kelahiran beserta fotokopi;
6. Bukti Pembayaran Bank;
7. Surat Keterangan Sehat dan bebas Buta Warna;
8. Pasfoto terakhir 2x3, 3x4, 6x4 berwarna dan hitam putih, masing-masing 4 (empat) lembar.
g. Proses registrasi harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, registrasi yang
dilakukan di luar jadwal tidak akan diterima.
hlm. 33
B. Verifikasi Dokumen dan Kelengkapan
a. Kegiatan verifikasi meliputi pengecekan keaslian, keabsahan dan kelengkapan dokumen yang
dibawa;
b. Fotokopi dokumen harus disertai dengan legalisasi dari pihak berwenang dan masa berlakunya
tidak boleh lebih dari (1) satu tahun, terhitung dari tanggal legalisasi hingga saat verifikasi
dilakukan;
c. Dokumen yang tidak lengkap tidak akan diproses sebelum dilengkapi;
d. Penggunaan dokumen palsu atau dokumen yang dipalsukan, serta adanya ketidaksesuaian
dengan data sesungguhnya, dapat menghentikan proses pengolahan data mahasiswa yang
bersangkutan dan dapat diberlakukan sanksi sesuai aturan yang berlaku;
e. Hal-hal yang timbul di luar ketentuan dan kekurangan persyaratan yang ditetapkan pada saat
proses registrasi akan ditangani khusus oleh meja kasus pada lokasi registrasi masing-masing;
f. Jadwal verifikasi dokumn dilakukan dan kelengkapannya sama dengan jadwal registrasi di
fakultas;
g. Proses melengkapi dokumen dilakukan selama proses registrasi dilaksanakan dan harus
diterima kembali oleh panitia selama jadwal registrasi yang berlaku untuk masing-masing
fakultas.
2. Pendaftaran Akademik
a. Pendaftaran akademik dilakukan untuk memperoleh ijin mengikuti kegiatan akademik;
b. Pengisian KRS dilakukan secara online melalui sistem KRS Online di alamat
http://students.unpad.ac.id (SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU-SIAT);
c. Mahasiswa diwajibkan mencetak hasil dari pengisian KRS secara online untuk disahkan oleh
dosen wali dan menyerahkan ke SBP;
d. KSM harus ditandatangani oleh KSBP untuk mendapatkan pengesahan;
e. Jika mahasiswa berhalangan, pengambilan KRS dapat diwakilkan kepada orang lain namun
tetap berlaku ketentuan a s.d. d di atas.
hlm. 34
f. Atas persetujuan dosen walinya, mahasiswa diperbolehkan mengubah KRS (mengganti,
menambah, maupun mengurangi) matakuliah pada masa pengisian Perubahan KRS (PKRS), pada
batas waktu yang telah ditetapkan;
g. KRS harus diserahkan sebelum batas waktu akhir yang ditentukan oleh fakultas dan Mahasiswa
yang tidak mengisi dan tidak menyerahkan kembali KRS dan/ atau Perubahan Kartu Rencana
Studi (PKRS) kepada SBP pada waktu yang telah ditentukan akan dikenakan sanksi yang diatur
pada point i ketentuan ini;
h. PKRS dapat dillakukan oleh mahasiswa paling lama 3 minggu terhitung sejak dimulainya
kegiatan perkuliahan menurut kalender akademik dan ketidakhadiran mahasiswa pada mata
kuliah baru hasil PKRS tetap diperhitungkan;
i. Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir g di atas, berakibat:
1) Mahasiswa yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dari kegiatan akademik pada
semester itu dan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian studinya;
2) Apabila pelanggaran tersebut diulangi kembali pada semester berikutnya, mahasiswa yang
bersangkutan dikenai sanksi berupa pemutusan studi.
hlm. 35
g. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UAS karena kurang kehadiran perkuliahan, namanya
tetap tercantum dalam DPNA, tetapi diberikan nilai K karena dianggap mengundurkan diri
setelah masa PKRS.
2. Dosen Wali
Untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mahasiswa, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
menetapkan dosen wali yang akan membimbing mahasiswa dalam kegiatan akademik selama
menempuh studi Program Sarjana.
Tugas dosen wali:
a. melakukan bimbingan pada mahasiswa secara periodik (pada awal, pertengahan, dan akhir
semester) untuk memantau perkembangan studinya;
b. memiliki, mengisi, dan menyimpan buku Berkas Informasi Mahasiswa (BIM), baik untuk
kepentingan bimbingan akademik maupun bimbingan pribadi mahasiswa apabila diperlukan;
c. membantu mahasiswa menyusun rencana studi, baik satu program studi penuh maupun
program tiap semester;
d. memberi pertimbangan kepada mahasiswa bimbingannya dalam menentukan jumlah SKS dan
jenis matakuliah yang akan ditempuh sesuai dengan IPK yang diperoleh semester sebelumnya;
e. mengarahkan mahasiswa baru pada awal semester I, antara lain mengenai:
1) perkiraan jumlah semester yang akan ditempuh dalam menyelesaikan studinya;
2) arah studi mahasiswa;
3) matakuliah yang akan ditempuh, seperti:
a) matakuliah prasyarat bagi matakuliah lainnya;
b) matakuliah yang disajikan pada semester ganjil atau genap;
hlm. 36
c) matakuliah yang jumlah jam kegiatan belajarnya tidak sama (kuliah/tatap muka,
praktikum, seminar);
d) matakuliah pilihan yang tersedia untuk keseluruhan program, khususnya yang
berhubungan dengan program kekhususan yang akan dipilih;
e) bobot SKS setiap matakuliah;
f) beban studi tiap semester.
f. memperhatikan jumlah huruf mutu D yang diperoleh mahasiswanya;
g. menyarankan mahasiswanya untuk melakukan bimbingan dan konseling ke Tim Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling (TPBK) Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran apabila mahasiswa
tersebut mendapat kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh dosen wali.
Ketentuan lebih lanjut mengenai bimbingan akademik dapat dilihat pada Buku Petunjuk Umum
Penyelenggaraan Pendidikan Unversitas Padjadjaran yang berlaku.
5. Nilai Akhir
Nilai akhir suatu matakuliah yang diperoleh mahasiswa dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan
huruf mutu dan angka mutu, yang dibagi ke dalam peringkat berikut:
6. Cara Penilaian
a. Penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi, baik yang sifatnya kognitif, psikomotorik,
maupun afektif. Cara penilaian yang dilakukan adalah PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan
kriteria sebagai berikut :
80 % - 100 % =A
68 % - 79 % =B
56 % - 67 % =C
45 % - 55 % =D
0 % - 44 % =E
b. Apabila dipandang perlu dosen diberi kewenangan untuk menggunakan sistem penilaian acuan norma
(PAN).
hlm. 38
7. Indeks Prestasi dan Jumlah Maksimum SKS yang dapat ditempuh
2,50 - 2,99 21
2,00 - 2,49 18
1,50 - 1,99 15
<1,50 12
hlm. 41
16. Ketentuan Penilaian Seminar Usulan Penelitian dan Sidang Tugas Akhir
a. Pembimbing dan penguji Seminar Usulan Penelitian serta Sidang Tugas Akhir masing-masing
memberi nilai ujian dengan menggunakan angka mutu dengan skala 04 yang kemudian
dikumulatifkan dengan nilai dari pembimbing dan penguji. dengan menggunakan acuan nilai
kelulusan sebagai berikut:
Apabila tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan di atas, yang bersangkutan tidak akan
didaftarkan sebagai wisudawan dan ijazah sarjana hukum akan ditahan sampai dipenuhinya
persyaratan tersebut.
hlm. 42
Pindahan dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri Lain
1. Prosedur dan persyaratan pindahan dari Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri Lain ke Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran adalah sebagai berikut :
a. Permohonan diajukan kepada Rektor u.p Wakil Rektor I dengan melampirkan transkrip
akademik (minimal IPK 3,30 sesuai dengan standar rata-rata lulusan di Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran) serta alasan kepindahan;
b. Wakil Rektor I meminta pertimbangan dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran;
c. Setelah mendapat pertimbangan, Rektor u.p Wakil Rektor I mengeluarkan keputusan menerima
atau menolak permohonan tersebut.
2. Mahasiswa yang dikabulkan permohonan pindahan dari Fakultas Hukum perguruan tinggi Negeri
lain, wajib menyelesaikan kewajiban administrastif sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas
Padjadjaran dan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
3. Permohonan harus diajukan sebelum dimulainya tahun akademik atau sekurang-kurangnya masih
memenuhi syarat minimal kehadiran mahasiswa 80% dalam mengikuti perkuliahan.
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik berupa
kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang telah ditetapkan dapat dikenakan sanksi berupa
teguran, skorsing, sampai pemutusan studi.
Pelanggaran terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa:
1. Kegiatan Intrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran.
1) Melalaikan/tidak mengikuti kuliah atau kegiatan kurikuler lainnya tanpa memberitahu dan
atau tanpa alasan yang jelas.
2) Mengganggu dalam proses belajar mengajar di kelas.
3) Melanggar nilai dan norma kejujuran ilmiah baik langsung maupun tidak langsung dalam
mengikuti ujian atau bentuk evaluasi lainnya dalam proses pembelajaran.
4) Melakukan interaksi dan tindakan yang mengandung unsur komersial dan/atau asusila
dengan dosen/karyawan, sesama mahasiswa dalam usaha memperoleh soal atau nilai hasil
ujian atau fasilitas belajar dan fasilitas lain untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga
menodai proses belajar mengajar.
5) Mempunyai sikap tidak terbuka terhadap kritik/koreksi dalam proses belajar mengajar di
kelas/kampus demi mempertahankan pandangan/pendapat/kepentingan pribadi dalam
rangka pelaksanaan tugas-tugas kurikuler.
6) Menyembunyikan atau tidak menyebutkan sumber informasi ilmiah yang diperoleh dari
orang lain dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kurikuler.
7) Menyuruh mahasiswa yunior melakukan suatu tugas di luar tugas yang resmi.
b. Bidang Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah.
1) Mengaburkan rancangan penelitian dengan tidak menjelaskan rancangan tersebut untuk
penulisan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi selengkapnya secara jujur kepada sumber
data, sehingga menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran, bahkan ketakutan warga
masyarakat yang diteliti.
2) Melakukan manipulasi atau bahkan memalsukan data (primer dan/atau sekunder) untuk
kepentingan pembenaran suatu pandangan atau kepentingan pribadi atau pihak-pihak
tertentu, sehingga hasil penelitian untuk skripsi/tesis/disertasi tidak ilmiah.
3) Melakukan plagiarisme sebagian atau seluruh hasil penelitian atau kajian orang lain dalam
rangka penulisan skripsi/tesis/disertasi.
4) Melakukan penulisan tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi yang mengandung unsur-unsur
yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran ilmiah.
c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
hlm. 43
1) Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma akademik dalam kegiatan
KKN/KKU atau PKL, sehingga merugikan nama baik lembaga/sivitas
akademika/fakultas/universitas.
2) Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma akademik dalam kegiatan
KKN/KKU atau PKL, sehingga menimbulkan ketegangan bahkan keresahan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
1) Mengikuti berbagai kegiatan akademik (diskusi ilmiah, seminar, lokakarya, lomba karya
ilmiah dsb.) di dalam atau di luar kampus tanpa kesungguhan berpartisipasi secara
akademis, tetapi lebih mengutamakan untuk memenuhi kepentingan pribadi atau
menyenangkan pihak-pihak tertentu.
2) Mengikuti berbagai kegiatan akademik atas nama lembaga/sivitas akademika tanpa
sepengetahuan dan persetujuan jurusan/bagian/ program studi dan fakulas/universitas.
3) Mengemukakan pandangan/pendapat yang bersifat provokatif-politis dalam berbagai
kegiatan akademik, sehingga menimbulkan ketegangan/kerusuhan sosial dalam kehidupan
masyarakat luas.
4) Melakukan berbagai kegiatan kemahasiswaan (pengembangan minat dan kegemaran,
organisasi, kesejahteraan, bakti sosial, dsb.) yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai
kebenaran ilmiah.
b. Bidang Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
1) Melakukan kegiatan penelitian/kerja praktik atas inisiatif sendiri yang mengandung unsur
pelanggaran terhadap norma-norma kegiatan akademik.
2) Melakukan berbagai tindakan yang mengandung unsur provokatif-politis dalam rangka
kegiatan penelitian atas inisiatif sendiri, sehingga menimbulkan keresahan dan gangguan
kehidupan masyarakat luas.
3) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai kegiatan akademik dan atau
media massa yang mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai
kebenaran ilmiah.
4) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai kegiatan akademik dan atau
media massa yang mengandung unsur-unsur provokatif-politis, sehingga menimbulkan
keresahan, kerusuhan dalam kehidupan masyarakat luas.
c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
1) Melakukan berbagai tindakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat atas inisiatif
sendiri atau atas anjuran jurusan/bagian/ program studi yang mengandung unsur
pelanggaran terhadap etika dan norma-norma kegiatan akademik.
2) Mengemukakan pandangan/ pendapat dalam rangka kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai
kebenaran ilmiah.
3) Mengemukakan pandangan/ pendapat dalam rangka pengabdian kepada masyarakat yang
mengandung unsur provokatif-politis, sehingga menimbulkan gangguan atau bahkan
rusaknya tata kehidupan masyarakat luas.
Sanksi Akademik
Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik, skorsing, dan atau pemutusan studi.
1. Peringatan Akademik
Peringatan akademik ditetapkan oleh Pembantu Dekan I yang ditujukan kepada mahasiswa dengan
tembusan kepada: Dekan, orang tua dan/atau wali, dan/atau lembaga pengirim dan/atau
penanggung serta kepada dosen wali dan Tim Pemantau Bimbingan dan Konseling (TPBK) untuk
memberitahukan tentang adanya kekurangan prestasi akademik mahasiswa atau tentang pemberian
hlm. 44
sanksi berupa skorsing terhadap pelanggaran ketentuan akademik tertentu. Hal ini dilakukan untuk
memperingatkan mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi.
a. Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa yang pada tiap akhir semester yang
mengalami salah satu kondisi di bawah ini:
1) Indeks Prestasi (IP) 2,00; dan/atau
2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00.
b. Peringatan akademik berupa anjuran untuk tidak melanjutkan studi dikenakan terhadap
mahasiswa yang menunjukkan prestasi akademik sebagai berikut:
1) Pada akhir semester II
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 1,99;
2) Pada akhir semester III:
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 1,99;
c. Peringatan akademik berupa skorsing dikenakan kepada mahasiswa yang melalaikan kewajiban
administratif dan/atau kewajiban akademik, antara lain: tidak melakukan
pendaftaran/pendaftaran ulang, tidak menyerahkan KRS tepat waktu. Semester yang
ditinggalkan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian masa studi. Apabila
perbuatan ini diulang lagi, baik pada semester berikutnya maupun pada semester lain,
mahasiswa dikenai sanksi pemutusan studi.
d. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, seperti mencontek, menjiplak
(makalah, laporan, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dsb.), melakukan perjokian, pemalsuan
tanda tangan KRS/PKRS membocorkan soal ujian, atau sejenisnya akan dikenai sanksi berupa
skorsing sampai dengan pemutusan studi.
e. Mahasiswa yang mengundurkan diri dari satu atau beberapa matakuliah setelah lewat batas
waktu PKRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi akademik berikut:
1. Matakuliah yang ditinggalkan dinyatakan tidak lulus (diberi huruf mutu E);
2. Huruf mutu E tersebut digunakan dalam penghitungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK);
3. Diberi peringatan secara tertulis oleh Pembantu Dekan I agar tidak mengulangi kembali;
f. Mahasiswa yang tidak melaksanakan herregistrasi, maka semester yang ditinggalkan
diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian studinya dan apabila perbuatan ini
diulangi lagi, baik pada semester berikutnya maupun pada semester lain, mahasiswa dikenai
sanksi pemutusan studi.
2. Pemutusan Studi
Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa yang memenuhi salah satu kondisi di bawah ini:
a. IP dan IPK di bawah minimum.
1) Pada akhir semester IV memiliki:
a) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) < 2,00; dan/atau
b) Jumlah kredit (jumlah matakuliah) yang memiliki huruf mutu D ke atas tidak mencapai
48 SKS.
2) Pada akhir semester VI memiliki:
a) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) < 2,00; dan/atau
b) Jumlah kredit (jumlah matakuliah) yang memiliki huruf mutu D ke atas tidak mencapai
72 SKS.
3) Melebihi batas waktu studi kumulatif yang ditetapkan.
b. Tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa yang telah registrasi atau herregistrasi, tetapi:
1) Tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar pada semester I dan/atau semester II tanpa alasan
yang dapat dibenarkan baik mengisi maupun tidak mengisi KRS;
2) Tidak mengisi KRS dan atau tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar dua semester berturut
turut tanpa alasan yang dapat dibenarkan.
hlm. 45
PEDOMAN PENULISAN SEMINAR USULAN PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR MAHASISWA FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Bobot SKS
Dalam Kurikulum, bobot SKS Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
1. Seminar Usulan Penelitian mempunyai bobot 1 (satu) SKS; dan
2. Penulisan Tugas Akhir mempunyai bobot 6 (enam) SKS.
Total Bobot SKS dalam Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa adalah 7 (tujuh) SKS.
Tujuan
Tujuan penulisan usulan penelitian dan tugas akhir mahasiswa adalah agar mahasiswa :
1. Mampu menyusun dan menulis rancangan usulan penelitian sesuai dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya;
2. Melakukan penelitian hukum yang relevan dengan masalah hukum;
3. Mampu menganalisis bahan-bahan hukum dan atau informasi tentang masalah hukum;
4. Mampu memecahkan masalah-masalah hukum yang berkembang dalam masyarakat.
hlm. 46
1) Tahap Penelitian dan Bahan Penelitian : Tahap penelitian terdiri atas penelitian
kepustakaan dalam upaya mencari data sekunder dengan menggunakan bahan hukum
primer, sekunder, dan tertier. Di samping itu, dapat juga dilakukan tahap penelitian
lapangan untuk memperoleh data primer.
2) Analisis Data : Analisis data dilakukan dengan cara analisis kualitatif.
G. Sistematika Penulisan : Berisi uraian tiap-tiap Bab secara teratur untuk memudahkan
penulisan.
H. Daftar Referensi.
I. Lampiran Outline.
hlm. 47
2). Sistematika Skripsi
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Pengesahan/Persetujuan
Halaman Abstrak
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Singkatan
Halaman Daftar Tabel (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(Tulis Judul Yang Relevan)
BAB III OBYEK PENELITIAN
(Tulis Judul Yang Relevan)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(Didasarkan Pada Identifikasi Masalah)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
BAB IV PEMBAHASAN
Bagian ini memuat analisis atau pembahasan terhadap identifikasi masalah.
BAB V PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban atas
identifikasi masalah. Saran merupakan usulan yang menyangkut aspek operasional,
konkret dan praktis.
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Pengesahan / Persetujuan
Halaman Memorandum
Halaman Abstrak
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM
BAB II PEMERIKSAAN DOKUMEN
BAB III TINJAUAN TEORETIK
BAB IV PENDAPAT HUKUM
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
hlm. 49
3). Penjelasan Sistematika :
Halaman Memorandum
Berisi informasi tentang nama penulis, kepada siapa memorandum ditujukan, masalah apa yang
dibahas di dalamnya, dan kapan memorandum dibuat.
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Pengesahan / Persetujuan
Halaman Abstrak
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
hlm. 50
BAB II MASALAH HUKUM DAN TINJAUAN TEORETIK
A. Masalah Hukum
B. Tinjauan Teoritik
BAB V KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
hlm. 51
(Contoh Format Halaman Judul / Cover)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh Sidang Ujian Sarjana
dan meraih gelar Sarjana Hukum
(Arial, 12, Bold)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Arial, 12, Bold)
Program Kekhususan :
(Arial, 12, Bold)
Pembimbing:
(Nama Pembimbing )
(Nama Pembimbing Pendamping)
(Arial, 12, Bold)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
(TAHUN)
(Arial, 16, Bold, UPPERCASE)
hlm. 52
(Contoh Format Lembar Pernyataan Keaslian)
PERNYATAAN
(Spasi)
(Spasi)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
(Spasi)
Nama :.
Nomor Pokok Mahasiswa :.
Jenis Penulisan TA :..(Skripsi/ Studi Kasus/ Memorandum Hukum)
Judul Penulisan TA :
.........
(Spasi)
menyatakan bahwa (TA) ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa TA ini adalah plagiat, saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai
ketentuan yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
(Spasi)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan dalam keadaan sadar, sehat walafiat, dan tanpa tekanan dari
manapun juga.
(spasi)
(spasi)
Yang menyatakan,
(Nama Mahasiswa)
NPM.
hlm. 54
(Contoh Format Lembar Persetujuan Panitia Sidang Ujian)
(spasi)
(Nama Mahasiswa)
(NPM Mahasiswa)
(spasi)
(spasi)
(spasi)
(spasi)
Disetujui Untuk Diajukan Dalam Sidang Ujian
(spasi)
(spasi)
(spasi)
(spasi)
Panitia Sidang Ujian Sarjana Hukum
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
(Spasi)
(Spasi)
Ketua Ex Officio Sekretaris Ex Officio
Dekan, Pembantu Dekan I,
(Spasi)
(Spasi)
(Spasi)
(Spasi)
(Nama Dekan FH Universitas Padjadjaran) (Nama Pembantu Dekan I)
NIP. .. NIP..
hlm. 55
(Contoh Format Halaman Memorandum)
MEMORANDUM
Perihal : (Deskripsi umum tentang Persoalan Hukum yang Dibahas sesuai judul)
hlm. 56
(Contoh Format Abstrak)
.
(Alinea III : Ringkasan Hasil Penelitian)
hlm. 57
(Contoh Format Daftar Isi)
DAFTAR ISI
(spasi)
Halaman
Pernyataan ......................... i
Pengesahan Pembimbing........................... ii
Persetujuan Panitia Sidang Ujian...................... iii
Memorandum Hukum (hanya untukmemorandum hukum).................. iv
Abstrak................. v
Kata Pengantar.............. vi
Daftar Isi...............
Daftar Lampiran.............. ...
Daftar Singkatan ............... ...
Daftar Tabel (bila ada)
(spasi)
BAB I (JUDUL BAB I)
A. (Judul Sub Bab). ...
B. (Judul Sub Bab). ...
C. (Judul Sub Bab). ...
dst.
(spasi)
BAB II (JUDUL BAB II)
A. (Judul Sub Bab). ...
B. (Judul Sub Bab). ...
C. (Judul Sub Bab).
dst.
(spasi)
BAB III (JUDUL BAB III)
A. (Judul Sub Bab).. ...
B. (Judul Sub Bab).. ...
C. (Judul Sub Bab).. ...
dst.
(spasi)
BAB IV (JUDUL BAB IV)
A. (Judul Sub Bab) ...
B. (Judul Sub Bab) ...
C. (Judul Sub Bab) ...
dst.
(spasi)
BAB V (JUDUL BAB V)
A. (Judul Sub Bab) ...
B. (Judul Sub Bab) ...
C. (Judul Sub Bab) ...
dst.
hlm. 58
(Contoh Format Daftar Lampiran)
DAFTAR LAMPIRAN
(spasi)
Halaman
Lampiran I (Judul Lampiran)..
.....
Lampiran II (Judul Lampiran)..
..
Lampiran III (Judul Lampiran)..
..
dst.
hlm. 59
(Contoh Format Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA
(spasi)
(spasi)
Buku:
Nama pengarang, judul karangan, penerbit, tahun terbit ..............................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................................
..............................................................................................
Peraturan Perundang-Undangan:
hlm. 60
(Contoh Format Lampiran)
Lampiran I/II/III/dst.
(JUDUL LAMPIRAN)
(spasi)
(spasi)
(Dokumen Lampiran)
hlm. 61
(Contoh Format Curriculum Vitae)
CURRICULUM VITAE
(spasi)
(spasi) Pasfoto
(spasi) Berwarna
(spasi) 3x4
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Alamat Orang Tua :
Nomor Telepon :
Nomor HP :
E-Mail :
Riwayat Pendidikan :
1. SD.. .Lulus Tahun..
2. SMP.. ..Lulus Tahun..
3. SMU.. ..Lulus Tahun..
4. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (tahun masuk-hingga saat ini)
Pengalaman :
1...............................................
2...............................................
3...............................................
4...............................................
dst.
(spasi)
(spasi)
Bandung,
(Nama Mahasiswa)
NPM.
hlm. 62
DOSEN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Dosen Tetap
No Nama
1. Prof. Dr. Komariah E. Sapardjaja., S.H.
2. Prof. Dr. Hj. Etty R. Agoes, S.H., LL.M.
3. Prof. Dr. H. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H.FCBArb.
4. Prof. Dr. Veronica Komalawati, S.H., M.H.
5. Prof. Dr. I. Gde Pantja Astawa, S.H., M.H.
6. Prof. Huala Adolf, S.H., LL.M., Ph.D., FCBArb.
7. Prof. Dr. H. Eman Suparman, S.H., M.H.
8. Dr. Hj. Efa Laela Fakhriah, S.H., M.H.
9. Dr. Hj. Renny Supriyatni, S.H., M.H.
10. Dr. Agus Kusnadi, S.H., M.H.
11. Dr. Hj. Lastuti Abubakar, S.H., M.H.
12. Dr. Bambang Daru Nugroho, S.H., M.H.
13. Dr. Supraba Sekarwati W., S.H., CN.
14. Dr. Tarsisius Murwaji, S.H., M.H.
15. Dr. H. Agus Mulya Karsona, S.H., M.H.
16. Dr. An-An Chandrawulan, S.H., LLM.
17. Dr. Indra Perwira, S.H., M.H.
18. Dr. U. Sudjana, S.H., M.H.
19. Dr. Nia Kurniati, S.H., M.H.
20. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H.
21. Dr Hj. Sinta Dewi, S.H., LL.M.
22. Dr. Danrivanto Budhijanto, S.H., LL.M.in IT.Law.
23. H. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
24. Miranda Risang Ayu, S.H., LL.M., Ph.D.
25. Dr. H. Isis Ikhwansyah, S.H., M.H., CN.
26. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
27. Dr. Hj. Dewi Kania Sugiharti, S.H., M.H.
28. Dr. Idris, S.H., MA.
29. Dr. Hj. Sonny Dewi Judiasih, S.H., M.H., CN.
30. Dr. H. Amiruddin A. Dajaan Imami, S.H., M.H.
31. Dr. Zainal Muttaqin, S.H., M.H.
32. Dr. Sigid Suseno, S.H., M.H.
33. Dr. Hj. R. Kartikasari, S.H., M.H.
34. Dr. Hj. Yani Pujiwati, S.H., M.H.
35. Dr. H. Imamulhadi, S.H., M.H.
36. Dr. Ali Abdurahman, S.H., M.H.
37. Dr. Nyulistiowati Suryanti, S.H., M.H., CN.
38. Adrian E. Rompis, S.H., M.H., BB.A.
39. Yesmil Anwar, S.H., MSi.
40. Hernadi Affandi, S.H.,LL.M.
41. Atje, S.H., M.H.
42. Rr. Janti Surjanti, S.H., MS.
43. Hj. Susilowati Suparto Dajaan ,S.H.,M.H.
44. Lies Sulistiani, S.H., M.H.
45. H. Zul Afdi Ardian, S.H.
46. Elisatris Gultom, S.H., M.H.
47. Mulyani Djakaria, S.H., M.H.
hlm. 63
No Nama
48. Betty Rubiati, S.H., M.H.
49. Dadang Epi Sukarsa, S.H., M.H.
50. Dicky Risman, S.H., M.H.
51. H. Iwan Hermawan, S.H., M.H.
52. Hj. Sherly M. I. Slamet, S.H., M.H., CN.
53. Deden Suryo Raharjo, S.H.,MH
54. Sri Dewi Anggraeni, S.H., CN.
55. Etty Mulyati, S.H., M.H.
56. Kilkoda Agus Saleh, S.H., M.H.
57. Hj. Rika Ratna Permata, S.H., M.H.
58. Somawidjaja, S.H., M.H.
59. Rohaenah Padmadinata, S.H., M.H.
60. Fatmi Utarie Nasution, S.H., M.H.
61. Sudaryat, S.H., M.H.
62. H. Agus Takariawan, S.H., M.H.
63. Djanuardi, S.H., M.H.
64. Hj. Elis Rusmiati, S.H.,M.H.
65. Tiche Nurawati, S.H., M.H.
66. Linda Rachmainy, S.H.MH.
67. Rosi Rosmawati, S.H.MH
68. Hj. Aam Suryamah, S.H., M.H.
69. Muhamad Amirulloh, S.H., M.H.
70. R. A. Gusman Catur Siswandi, S.H., LL.M
71. Artaji, S.H., M.H.
72. Sarinah, S.H., M.Si.
73. Mustofa Haffas, S.H., M.Si.
74. Enni Soerjati P., S.H., M.H.
75. Widati Wulandari, S.H., M.Crim.
76. Dewi Sriyani Besman, S.H., M.H.
77. Anita Afriana, S.H., M.H.
78. Inna Junaenah, S.H., M.H.
79. Hj. Eidy Sandra, S.H., M.H.
80. Rachminawati, S.H., M.A.
81. Abi Maruf Radjab, S.H., M.H.
82. Hazar Kusmayanti, S.H., M.H.
83. Helza Nova Lita, S.H., M.H.
84. Laina Rafianti, S.H., M.H.
85. Pupung Faisal, S.H., M.H.
86. Ijud Tajudin, S.H., M.H.
87. Maret Priyanta, S.H. M.H.
88. Siti Noor Malia Putri, S.H., LL.M.
89. Santi Hapsari Dewi Adikencana, S.H., M.H.
90. Wanodyo Sulistyani, S.H., M.H.
91. Irawati Handayani, S.H., LL.M.
92. Rahayu Prasetyaningsih, S.H., M.H.
93. Deviana Yuanitasari, S.H., M.H.
94. Nella Sumika Putri, S.H., M.H.
95. Erika Magdalena C., S.H., M.H.
96. Tri Handayani, S.H., M.H.
97. Prita Amalia, S.H., M.H.
hlm. 64
No Nama
98. Diajeng Wulan Christianti, S.H., LL.M.
99. Rai Mantili, S.H.,M.H.
100. Agus Pratiwi, S.H., LL.M.
101. Nadia Astriani, S.H., M.Si.
102. Yusuf Saepul Zamil, S.H., M.H.
103. Ema Rahmawati, S.H., M.H.
104. Agus Suwandono, S.H., LL.M.
105. Holyness N.S., S.H., M.H.
106. Nun Harrieti, S.H., M.H.
107. Davina Oktivana, S.H., M.H.
108. Chloryne T.I.D., S.H., LL.M.
hlm. 65
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN (MKN)
Situs Resmi : www.mkn.fh.unpad.ac.id
SK DIKJEN DIKTI Nomor 79/DIKTI/Kep/2000 tanggal 7 April 2000 tentang Perubahan Status Program
Pendidikan Spesialis Notariat menjadi program Studi Magister Kenotariatan.
hlm. 66
a. Dalam mengikuti kuliah harus berpakaian rapih dan tidak dibenarkan memakai kaos oblong
serta menggunakan sandal dan sejenisnya;
b. Tepat waktu dalam mengikuti perkuliahan;
c. Tidak merokok dan makan minum selama kuliah berlangsung serta tidak membawa anak ke
dalam ruang kuliah;
d. Penandatanganan Daftar Hadir Mahasiswa hanya dilakukan oleh Mahasiswa yang bersangkutan
yang benar-benar hadir dalam perkuliahan;
e. Terhadap pelanggaran yang dilakukan dalam mengikuti perkuliahan, Program memberikan
Sanksi :
1) Teguran Lisan;
2) Teguran Tertulis;
3) Skorsing untuk mata kuliah yang bersangkutan.
hlm. 67
SMT KODE MATA KULIAH SKS
III A20F 301 1. H K I * 2
A20F 302 2. Peraturan Lelang 2
A20F 304 3. Kode Etik 2
A20F 305 4. Teknik Pembuatan Akta III 2
A20F 306 5. Kapita Selekta Hukum Kepailitan * 2
A20F 307 6. Hukum Agraria Dalam Praktek (Ke-PPAT-an) 2
UNX20.008 7. Usulan Penelitian 1
a. Teori Hukum
Peristilahan dan batasan teori hukum, letak tempat teori hukum di dalam disiplin hukum, objek
penyelidikan teori hukum, perkembangan teori hukum, aplikasi teori hukum pada masalah aktual,
pembahasan buku dan diskusi kelompok.
b. Penemuan Hukum
Membahas pengertian hukum meliputi arti, tujuan, fungsi hukum, sumber-sumber hukum, istilah, dasar,
elemen penemuan hukum, aturan-aturan penemuan hukum, sumber dan metode penemuan hukum dan
prosedur penemuan hukum.
c. Politik Hukum
Pengertian dan makna politik hukum, sistem hukum, sistem hukum Indonesia, dan sistem hukum
nasional. Masalah-masalah dalam politik hukum (a) faktor-faktor yang mempengaruhi politik hukum di
Indonesia; (b) berbagai asas yang melandasi politik hukum .
Politik hukum dalam persepektif konstitusi dalam (a) Konstitusi RIS 1949; (b) UUDS 1950; (c) UUD 1945.
Politik Hukum dalam Garis-garis Besar Haluan Negara. Politik Hukum Indonesia dan kemungkinan-
kemungkinannya.
hlm. 68
Titik berat terutama ditujukan pada hukum perdata, baik asas-asasnya maupun perjanjian bernama dan tidak
bernama baik yang diatur dalam KUHPerdata maupun perundangan lainnya untuk ditetapkan dalam praktek.
g. Peraturan Lelang
Mata kuliah ini akan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa berbagai aspek tentang peraturan dan
nstruksi lelang yang berkenaan dengan peraturan dan instruksi lelang yang berkenaan dengan peraturan
penjualan dimuka umum di Indonesia (ordonansi 28 April 1908, LN 08-189) dan peraturan lainnya.
Pembahasan perundang-undangan tersebut menyangkut tentang tata cara pelaksanaan lelang dan tata cara
perhitungan berbagai bea dan pajak yang ertuang akibat penjualan di muka umum (lelang) tersebut.
Mengingat fungsi Notaris dalam menjalankan jabatannya, pada keadaan tertentu seperti diisyaratkan oleh
undang-undang dapat bertindak sebagai juru lelang , maka pemahaman akan ketentuan-ketentuan tersebut
perlu dipahami.
hlm. 69
l. Hukum Keluarga dan Harta Benda Perkawinan
Dalam mata kuliah ini dipelajari hukum keluarga dan hukum harta perkawinan yang meliputi hubungan
keluarga sedarah dan perkawinan, serta harta kekayaan suami istri, akibat putusannya berdasarkan BW, UU
No. 1 Th. 74 Tentang Perkawinan, Hukum Adat, Hukum Islam.
q. Hukum Pajak
Dalam mata kuliah ini dipelajari teori, falsafah, asas, dasar hukum, fungsi, dan peraturan-peraturan
perpajakan yang sedang berlaku di Indonesia (Hukum Pajak Positif).
hlm. 70
u. Hukum Agraria
Dalam mata kuliah ini dipelajari hukum agraria nasional baik teori maupun praktek yang meliputi Dasar-
dasar Pembentukan UUPA, asas-asas hukum tanah nasional, hak-hak atas tanah, perolehan, peralihan dan
pembebanan hak atas tanah, pendaftaran tanah, konversi, landreform, dan penatagunaan tanah.
x. Kode Etik
Mata kuliah ini untuk memberikan dan mengenal Etika, Moral, Kode Etik, Kode Etik Profesi dan Notaris.
Dosen Pembina
Pengangkatan Staf Pengajar Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas
Padjadjaran dilakukan setiap tahun akademik berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran.
hlm. 72
NO. NAMA Kode MATA KULIAH SKS
1 2 3 4 5
Not. Dewi Fortuna Limurti, S.H., M.Kn.
Pelaksanaan Ujian
Ujian dilaksanakan setiap akhir semester dengan jadwal mata kuliah sesuai dengan semester yang
bersangkutan.
hlm. 73
3. Komponen Penilaian Mata Kuliah, antara lain :
1) Ujian Tengah Semester
2) Ujian Akhir Semester
3) Tugas-Tugas/ Diskusi
hlm. 74
Percepatan Nilai
1. Persyaratan
a. Mahasiswa telah menempuh ujian tertulis, baik melalui Ujian Akhir Semester ataupun ujian
Semester Alih Tahun;
b. Permohonan diajukan setelah lewat masa tenggang waktu pemeriksaan oleh dosen ybs. ( lewat
14 hari setelah ujian mata kuliah dilaksanakan) ;
c. Bukti Registrasi Semester berjalan;
d. Tesis sudah disetujui / ditandatangani oleh Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
e. Surat permohonan ditujukan kepada Ketua Program;
f. Transkrip nilai yang menunjukkan mata kuliah yang akan dimohonkan percepatan nilai.
2. Prosedur
a. Mahasiswa membawa berkas persyaratan ke Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan;
b. Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyerahkan berkas tersebut ke Staf
Akademik untuk diperiksa dan disetujui ;
c. Staf Akademik mengecek semua persyaratan yang diserahkan mahasiswa, termasuk jangka
waktu antara perlaksanaan ujian akhir dan permohonan percepatan nilai
d. Setelah disetujui staf akademik, berkas diproses di petugas Akademik untuk dibuatkan surat
permohonan percepatan nilai yang ditujukan ke Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan;
e. Sebelum surat permohonan di tandatangani oleh Sekretaris Bidang Akademik & Kemahasiswaan
atas nama Ketua Program, surat di paraf oleh Staf Akademik;
f. Petugas Akademik menyerahkan surat permohonan tersebut kepada Mahasiswa yang
bersangkutan;
g. Mahasiswa menyampaikan surat permohonan tersebut kepada Dosen mata kuliah yang
bersangkutan untuk ditindaklanjuti;
h. Setelah nilai keluar Dosen yang bersangkutan menyerahkan surat tersebut kepada Sekretaris
Bid. Akademik & Kemahasiswaan atau Staf Akademik.
i. Staff akademik dengan bantuan sie akademik mengarsipkan dan meng-input nilai dalam sistem
informasi akademik.
Wisuda
Hari wisuda Program Magister Kenotariatan diselenggarakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Pimpinan
Universitas. Syarat untuk dapat wisuda yaitu sebagai berikut :
a. Telah mendapat Judicium;
b. Menyerahkan hasil revisi tesis dengan bukti tanda tangan pembimbing dan seluruh penguji
c. Telah terdaftar di Universitas 2 (dua) minggu sebelum hari wisuda;
d. Memenuhi persyaratan administrasi (biaya wisuda, sumbangan buku, dll)
hlm. 75
e. Surat bebas perpustakaan MKN.
Proses pengajuan wisuda dilaksanakan di Program.
Cuti Akademik
Cuti akademik tanpa izin Rektor tidak diakui sebagai cuti, oleh karenanya mahasiswa diwajibkan untuk
membayar SPP semester berjalan dan diperhitungkan dengan masa studi mahasiswa yang bersangkutan. Dan
apabila mahasiswa melakukan cuti tanpa izin Rektor selama lebih dari 1 (satu) semester dianggap
mengundurkan diri sebagai mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Sanksi Akademik
A. Usulan Penelitian
1. Usulan penelitian merupakan suatu kerangka tesis yang setelah diisi dengan data hasil penelitian
yang teruji menjadi sebuah tesis;
2. Seminar usulan penelitian dilaksanakan sekurang-kurangnya pada awal semester III;
3. Pada dasarnya seminar usulan penelitian dilaksanakan 1 (satu) kali, apabila tidak lulus diulang
paling banyak 1 (satu) kali lagi.
hlm. 76
4. Ujian dapat berlangsung apabila telah memenuhi quorum sekurang kurangnya 5 orang yang meliputi
komisi pembimbing dan penguji/penelaah.
2. Prosedur
a. Berkas persyaratan di ajukan ke Staf Akademik;
b. Staf Akademik memeriksa judul yang diajukan baik dari sisi substansi, kebaruan, kontribusi
untuk pengembangan keilmuan (problem solving) adanya kesenjangan antara teori dan praktik
dengan mengecek orisinalitas pada database judul penelitian:
1) Bila judul sudah ada, maka berkas di kembalikan kepada mahasiswa yang
bersangkutan untuk mencari judul yang lain;
2) Bila judul belum ada, staff akademik akan mengusulkan komisi pembimbing sesuai
dengan keilmuan dan pemetaan dosen.
c. Staf Akademik mendiskusikan kembali judul tesis dengan komisi pembimbing yang telah
diusulkan dengan Sekretaris Bid. Akademik & Kemahasiswaan;
d. Judul Tesis yang belum memenuhi syarat dikembalikan kepada mahasiswa melalui petugas
akademik;
e. Judul Tesis yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh Sekretaris Bid. Akademik &
Kemahasiswaan di ajukan ke Ketua Program untuk disetujui.
f. Judul Tesis yang sudah disetujui Ketua Program dan ditunjuk Komisi Pembimbingnya diproses
oleh petugas Akademik untuk didaftar dan dibuatkan Surat Kesediaan Pembimbing;
g. Mahasiswa menemui dan menyerahkan surat kesediaan pembimbing kepada Dosen yang
ditunjuk untuk disetujui;
h. Apabila Dosen yang ditunjuk tidak bersedia menjadi pembimbing, mahasiswa kembali ke
petugas Akademik;
i. Sekretaris Bid. Akademik & Kemahasiswaan, staf akademik akan membawa surat tersebut ke
Ketua Program untuk ditunjuk penggantinya;
j. Selanjutnya petugas Akademik membuat surat Kesediaan Pembimbing untuk Dosen yang
bersangkutan.
hlm. 77
b. Telah menempuh semua mata kuliah pada semester I dan II;
c. Bukti Registrasi semester berjalan;
d. Naskah UP yang sudah ditandatangani Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
e. Transkrip nilai semester I dan II;
f. Mengisi Blanko Pengajuan Seminar UP;
2. Prosedur
a. Berkas pengajuan diserahkan ke petugas Akademik untuk diperiksa kelengkapannya;
b. Berkas yang telah memenuhi syarat oleh petugas Akademik diajukan ke Staf Akademik untuk
diperiksa ulang;
c. Selanjutnya berkas dibawa dalam rapat pengelola untuk disetujui, ditentukan jadwal seminar dan
ditetapkan tim penguji berdasarkan pertimbangan atas usulan dari komisi pembimbing dan
bidang keahliannya dari dosen yang bersangkutan;
d. Berdasarkan usulan yang telah disetujui dan ditetapkan jadwalnya diproses oleh petugas
Akademik S.K Dekan.;
e. Petugas menyerahkan surat tugas penguji kepada mahasiswa yang bersangkutan;
f. Mahasiswa menyerahkan surat tugas penguji dan UP kepada dosen yang bersangkutan paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian;
g. Mahasiswa mengembalikan surat kesediaan penguji yang sudah ditandatangani kepada Sie.
Akademik sebelum pelaksanaan ujian;
h. Pelaksanaan ujian atau Seminar U.P. dihadiri sekurang-kurangnya oleh 5 (lima) orang pembahas
yang terdiri dari Komisi Pembimbing dan Penguji.
hlm. 78
PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
Program Studi Magister Ilmu Hukum yang dikelola oleh unit pengelola program studi Magister Ilmu Hukum :
a. Reguler
1. Konsentrasi Hukum Internasional
2. Konsentrasi Hukum Ketatanegaraan
3. Konsentrasi Hukum Bisnis
4. Konsentrasi Hukum Pidana
5. Konsentrasi Hukum HAM
6. Konsentrasi Hukum Kesehatan
7. Konsentrasi Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Kelas Internasional)
b. Kelas Khusus
1. Konsentrasi Hukum Bisnis
2. Konsentrasi Hukum Pidana
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNPAD
1. Visi
Menjadi Program Studi Magister Ilmu Hukum yang Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Ilmu Hukum
Kelas Dunia.
2. Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem pendidikan hukum lanjutan yang berbasis riset ;
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik di tingkat magister dan tenaga kependidikan guna menghasilkan
magister ilmu hukum yang berkualitas serta berguna bagi bangsa dan negara;
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian hukum di tingkat magister, baik di dalam maupun di luar
negeri yang berguna bagi pembangunan nasional.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian pada masyarakat guna meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat dalam menunjang pembangunan nasional.
1) Mengembangkan kurikulum program magister yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat.
2) Menyelenggarakan proses belajar mengajar melalui sistem by course work dengan metoda student
centered learning yang efektif dan efisien.
3) Meningkatkan kualitas pendidik melalui pendidikan lanjutan (doktoral), penelitian dan kegiatan
ilmiah lainnya
4) Menghasilkan lulusan magister hukum yang mampu :
a. Berdaya guna dan berdaya saing dalam penguasaan, penerapan dan kontribusi ilmu hukum di
tingkat nasional maupun internasional;
b. Memberikan solusi terhadap permasalahan hukum di masyarakat.
c. Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme hukum dengan menjunjung tinggi etika
profesi hukum.
hlm. 79
5) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian hukum di tingkat magister agar berdaya guna dan
berhasil guna dalam pembangunan hukum masyarakat.
6) Melaksanakan dan meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Sasaran :
3. Strategi Pencapaian
1. Melakukan peninjauan kurikulum secara periodik;
2. Menjalankan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi secara berkala proses belajar
mengajar;
3. Meningkatkan profesionalisme pendidik melalui penugasan pendidikan lanjut (program doktor) dan
pelatihan keahlian;
4. Menggunakan sistem pembelajaran yang menekankan pada pemahaman realitas hukum di masyarakat
(antara lain melalui studi banding, riset, penulisan artikel ilmiah);
5. Pemerataan kesempatan bagi setiap tenaga pendidik untuk melaksanakan penelitian baik yang terpogram
mapun tidak terjadwal.
4. Kompetensi :
Berdasarkan tujuan pendidikan Fakultas Hukum UNPAD, Kurikulum Fakultas Hukum UNPAD diarahkan
untuk membentuk kompetensi dan etika mahasiswa yang: menguasai ilmu pengetahuan dan profesi bidang
hukum; mampu menganalisis masalah-masalah hukum dalam masyarakat; mampu menggunakan hukum
sebagai sarana untuk memecahkan masalah yang konkret dengan bijaksana, dan tetap mendasarkan pada
pemecahan masalah dan penyelenggaraan kebutuhan masyarakat pada prinsip-prinsip hukum yang
berkeadilan.
Peraturan Akademik
Pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran diselenggarakan
atas dasar sistem kredit semester (SKS)
hlm. 80
2. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik
Mahasiswa Program Magister wajib mendaftarkan diri (registrasi) dan bagi mahasiswa lama wajib
melakukan pendaftaran ulang (herregistrasi). Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan akademik
yang ditetapkan. Berbeda dengan program sarjana, penghentian studi untuk sementara (cuti akademik)
atas izin Rektor hanya dapat diberikan terutama untuk alasan medik dan hanya diperkenankan satu
semester. Mahasiswa penerima BPPS tidak diperkenankan untuk cuti akademik dalam menyelesaikan
studinya selama beasiswa belum selesai/habis.
3. Cuti Akademik
Mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Permohonan cuti akademik diajukan sekurang-kurangnya pada awal semester II kepada Ketua
Program, dengan disertai alasan keterangan yang menyatakan mahasiswa tersebut benar - benar
tidak bisa mengikuti kuliah. Kemudian Ketua Program meneruskan permohonan tersebut kepada
Dekan untuk diteruskan kepada Rektor.
b. Cuti akademik hanya diperkenankan paling banyak satu (1) semester selama masa studi.
c. Cuti akademik dapat dilakukan setelah mendapatkan izin dari Rektor.
d. Selama cuti akademik tidak diperbolehkan mengikuti semua kegiatan akademik
e. Cuti akademik tidak diperhitungkan dengan batas waktu studi
f. Tidak ada tagihan membayar SPP untuk semester yang bersangkutan.
g. Cuti Akademik diajukan sebelum masa perkuliahan semester berjalan berlangsung.
4. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan/atau pemutusan studi.
a. Peringatan akademik
Peringatan akademik berbentuk surat dari Ketua Program kepada Mahasiswa untuk
memberitahukan bahwa batas waktu studinya sudah hampir habis. Hal ini dilakukan untuk
memperingatkan mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi;
b. Pemutusan Studi
1) Melewati batas waktu studi;
2) Tidak melakukan pendaftaran ulang 2 (dua) semester berturut-turut;
3) Tidak lulus Sidang Usulan Penelitian atau Sidang Ujian Tesis, 2 (dua) kali berturut-turut.
5. Perkuliahan
a. Berdasarkan prinsip kepedulian partisipatif, perkuliahan lebih terpusat pada partisipasi mahasiswa,
pengembangan belajar mandiri dengan arahan dari dosen. Dengan demikian mahasiswa dilatih agar
mampu mengembangkan ilmu dan bernalar ilmiah secara mandiri.
b. Beban studi untuk Program Magister sebesar 36 -50 SKS, termasuk 1 SKS Seminar Usulan Penelitian
dan 6 SKS Tesis.
c. Mata kuliah wajib (UNX), pelaksanaannya diserahkan kepada Program.
d. Perkuliahan untuk Program Magister dilaksanakan dalam dua sampai empat semester termasuk
tesis.
e. Penilaian atas kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara berkala berupa: ujian
(lisan/tertulis), pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.
f. Mahasiswa baru yang memilih bidang studi yang berbeda dari bidang studi Program Sarjananya
dikenai kewajiban mengikuti kegiatan matrikulasi dalam mata kuliah tertentu yang ditetapkan.
g. Kelulusan :
1) Mahasiswa dinyatakan lulus suatu mata kuliah apabila mendapat nilai sekurang-kurangnya C,
sedangkan untuk tesis minimal nilai B.
2) Mahasiswa dinyatakan lulus Program Magister apabila telah menempuh sejumlah SKS sesuai
dengan peraturan Program Studi masing-masing termasuk tesis, dengan IPK sekurang-kurangnya
3,00.
hlm. 81
3) Mata kuliah yang telah dicantumkan dalam KRS dan telah ditempuh serta telah memperoleh nilai,
tidak dapat dibatalkan.
c. Nilai akhir dalam bentuk huruf mutu (HM) ini harus diserahkan kepada Sekretariat Akademik pada
waktu yang telah ditetapkan untuk penghitungan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif
(IPK) mahasiswa.
d. Untuk penghitungan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK), huruf mutu (HM) ini
diubah menjadi angka mutu (AM) sebagai berikut:
Perbaikan Nilai
1. Persyaratan
a. Hanya nilai C yang boleh dimohonkan ujian perbaikan ( nilai D dan E diharuskan mengulang tahun
mendatang);
b. Hanya mahasiswa yang mempunyai nilai C maksimal empat (empat) yang diperbolehkan
menempuh ujian perbaikan dengan ketentuan hanya 2 (dua) mata kuliah yang dapat diperbaiki
melalui ujian perbaikan, sedangkan (2) mata kuliah ditinggalkan (tetap nilai C). Mahasiswa yang
bersangkutan harus membuat pernyataan diatas kertas bermaterai;
c. Bukti Registrasi Semester berjalan;
d. Tesis yang sudah disetujui / ditandatangani oleh Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
e. Apabila ada nilai mata kuliah yang belum keluar dan mahasiswa mengajukan permohonan
percepatan nilai, maka pengajuan perbaikan nilai hanya boleh dilakukan setelah keluar nilai atas
permohonan percepatan nilai;
f. Surat permohonan ditujukan kepada Ketua Program.
2. Prosedur
a. Mahasiswa membawa berkas persyaratan ke Sekretaris Bidang Akademik;
b. Sekretaris Bidang Akademik mendisposisikan berkas tersebut ke Staf Akademik untuk diperiksa dan
disetujui ;
c. Setelah disetujui, berkas diproses di Staf Akademik untuk dibuatkan surat permohonan perbaikan
nilai yang ditujukan ke Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan;
d. Sebelum surat permohonan di tandatangani oleh Sekretaris Bidang Akademik atas nama Ketua
Program, surat di paraf oleh Staf Akademik;
e. Petugas Sie. Akademik menyerahkan surat permohonan tersebut kepada Mahasiswa;
hlm. 82
f. Mahasiswa menyampaikan surat permohonan tersebut kepada Dosen mata kuliah yang
bersangkutan untuk ditindak lanjuti dan dijadwal pelaksanaannya;
g. Setelah ujian dilaksanakan Dosen yang bersangkutan memberikan nilai pada Form surat yang
dibawa mahasiswa;
h. Setelah mendapatkan nilai, Dosen yang bersangkutan menyerahkan kepada Sekretaris Bid.
Akademik atau Staf Akademik.
Percepatan Nilai
1. Persyaratan
a. Percepatan Nilai dapat dimohonkan oleh mahasiswa apabila mahasiswa yang bersangkutan akan
melaksanakan Sidang Ujian Tesis yang dibuktikan dengan Tesis yang sudah disetujui /
ditandatangani oleh Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
b. Permohonan diajukan setelah lewat masa tenggang waktu pemeriksaan oleh dosen ybs. (14 hari
setelah perkuliahan berakhir) ;
c. Bukti Registrasi Semester berjalan;
d. Surat permohonan ditujukan kepada Ketua Program;
e. Transkrip nilai.
2. Prosedur
a. Mahasiswa membawa berkas persyaratan ke Sekretaris Bidang Akademik;
b. Sekretaris Bidang Akademik menyerahkan berkas tersebut ke Staf Akademik untuk diperiksa dan
disetujui ;
c. Staf Akademik meminta persetujuan Sekretaris Bidang Akademik;
d. Setelah disetujui, berkas diproses di petugas Akademik untuk dibuatkan surat permohonan
percepatan nilai yang ditujukan ke Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan;
e. Sebelum surat permohonan di tandatangani oleh Sekretaris Bidang Akademik atas nama Ketua
Program, surat di paraf oleh Staf Akademik;
f. Petugas Akademik menyerahkan surat permohonan tersebut kepada Mahasiswa yang bersangkutan;
g. Mahasiswa menyampaikan surat permohonan tersebut kepada Dosen mata kuliah yang
bersangkutan untuk ditindak lanjuti;
h. Setelah nilai keluar Dosen yang bersangkutan menyerahkan surat tersebut kepada Sekretaris Bid.
Akademik atau Staf Akademik.
hlm. 83
NA 80 Huruf Mutu A Angka Mutu 4
68 NA< 80 Huruf Mutu B Angka Mutu 3
56 NA< 68 Huruf Mutu C Angka Mutu 2
45 NA< 56 Huruf Mutu D Angka Mutu 1
NA < 45 Huruf Mutu E Angka Mutu 0
k. Predikat kelulusan Dengan Pujian, memiliki syarat tambahan lain, yaitu : waktu kelulusan program
magister (tanggal ujian tesis) memperhatikan masa studi terjadwal ditambah 0.5 tahun (waktu
kelulusannya maksimum pada semester V).
hlm. 84
PEDOMAN PENULISAN SEMINAR USULAN PENELITIAN DAN TUGAS AKHIR MAHASISWA FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Bobot SKS
Dalam Kurikulum, bobot SKS Usulan Penelitian dan Tesis adalah sebagai berikut:
1. Seminar Usulan Penelitian mempunyai bobot 1 (satu) SKS; dan
2. Penulisan Tesis mempunyai bobot 6 (enam) SKS.
Total Bobot SKS dalam Usulan Penelitian dan Tesis adalah 7 (tujuh) SKS.
hlm. 85
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Singkatan
Halaman Daftar Tabel (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
F. Metode Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(Tulis Judul Yang Relevan)
BAB III OBYEK PENELITIAN
(Tulis Judul Yang Relevan)
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN
(Didasarkan Pada Identifikasi Masalah)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Curriculum Vitae
3. Penjelasan Sistematika
BAB I PENDAHULUAN, berisi uraian:
A. Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi uraian mengenai masalah hukum yang menarik minat peneliti,
B. Identifikasi Masalah
Disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan yang menunjukkan permasalahan
yang akan diteliti
C. Tujuan Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis terhadap
masalah hukum yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalah.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan hendaknya berguna baik secara teoritis maupun
praktis.
E. Kerangka Pemikiran
Berisi uraian tentang teori yang digunakan sebagai landasan untuk penelitian
yang relevan dengan masalah hukum yang diteliti.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan yuridis normatif dengan
spesifikasi bersifat deskriptif
1. Tahap Penelitian dan Bahan Penelitian
Tahap penelitian terdiri atas penelitian kepustakaan dalam upaya mencari
data sekunder dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder, dan
tertier. Di samping itu, dapat juga dilakukan tahap penelitian lapangan
untuk memperoleh data primer.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis kualitatif. Penggunaan data
dan analisis kuantitatif dapat digunakan hanya sebagai pendukung analisis
kualitatif.
hlm. 86
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi uraian teori, konsep, asas, norma, doktrin yang relevan dengan masalah
hukum yang diteliti baik dari buku, jurnal ilmiah, yurisprudensi, maupun
perundang-undangan, dan sumber data lainnya.
BAB III OBYEK PENELITIAN
Berisi uraian mengenai gambaran singkat obyek penelitian yang diuraikan secara
deskriptif.
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN
Bagian ini memuat analisis atau pembahasan terhadap identifikasi masalah.
BAB V PENUTUP
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban atas
identifikasi masalah. Saran merupakan usulan yang menyangkut
hlm. 87
(Contoh Format Halaman Judul / Cover)
Oleh:
(Nama Mahasiswa)
(NPM)
(Times New Roman, 12, Bold)
Komisi Pembimbing:
(Nama Pembimbing )
(Nama Pembimbing Pendamping)
(Times New Roman, 12, Bold)
(Usulan Penelitian/Tesis)
(Times New Roman, 14, Bold, UPPERCASE)
hlm. 88
(Contoh Format Lembar Pengesahan)
(Times New Roman, 12, Bold, Title case)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
(Nama )
hlm. 89
(Contoh Format Lembar Pernyataan Keaslian)
(Times New Roman, 12, Bold, Title case)
PERNYATAAN
(Spasi)
(Spasi)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
(Spasi)
Nama :.
Nomor Pokok Mahasiswa :.
Judul Usulan Penelitian /Tesis :
.........
(Spasi)
menyatakan bahwa (Usulan Penelitian/Tesis) ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa (Usulan Penelitian/Tesis) ini adalah plagiat, saya bersedia
menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Padjadjaran.
(Spasi)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan dalam keadaan sadar, sehat walafiat, dan tanpa tekanan dari
manapun juga.
(spasi)
(spasi)
Yang menyatakan,
(Nama Mahasiswa)
NPM.
hlm. 90
(Contoh Format Abstrak dan Abstract)
(Times New Roman, 12, Bold, Title case, 1 spasi)
.
(Alinea III : Ringkasan Hasil Penelitian)
hlm. 91
(Contoh Format Daftar Isi)
(Times New Roman, 12, Bold, Title case)
DAFTAR ISI
(spasi)
Halaman
hlm. 92
(Contoh Format Daftar Lampiran)
DAFTAR LAMPIRAN
(spasi)
Halaman
Lampiran I (Judul Lampiran)................................................
dst.
hlm. 93
(Contoh Format Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA
(spasi)
(spasi)
Nama pengarang, judul karangan, penerbit, tahun
terbit......
..
hlm. 94
(Contoh Format Lampiran)
Lampiran I/II/III/dst.
(JUDUL LAMPIRAN)
(spasi)
(spasi)
(Dokumen Lampiran)
hlm. 95
(Contoh Format Curriculum Vitae)
CURRICULUM VITAE
(spasi) Pasfoto
(spasi) Berwarna
(spasi) 3x4
(spasi)
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Alamat Orang Tua :
Nomor Telepon :
Nomor HP :
E-Mail :
Riwayat Pendidikan :
1. SD.. ..Lulus Tahun..
2. SMP.. ..Lulus Tahun..
3. SMU.. ..Lulus Tahun..
4. Strata I ....................................................Lulus Tahun..........
5. Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (tahun masuk-hingga saat ini)
Pengalaman :
1...............................................
2...............................................
3...............................................
4...............................................
dst.
(spasi)
(spasi)
Bandung,
(Nama Mahasiswa)
NPM.
hlm. 96
SYARAT DAN TATACARA PENGAJUAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS
B. Pengajuan Seminar Usulan Penelitian (SUP) dan Sidang Ujian Tesis (SUT)
1. Syarat-syarat SUP
a. Diajukan sekurang-kurangnya pada semester III;
b. Bukti Registrasi semester berjalan;
c. Naskah UP yang sudah ditandatangani Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
d. Transkrip nilai semester I dan II;
e. Mengisi Blanko Pengajuan Seminar UP
2. Syarat-syarat SUT
a. Bukti Registrasi semester berjalan;
b. Naskah Tesis yang sudah ditandatangani Komisi Pembimbing dan Ketua Program;
c. Transkrip nilai semester I,II dan III yang menunjukkan :
1). IPK sekurang-kurangnya 3.00 untuk perangkat mata kuliah
2). Memperoleh nilai C paling banyak 2 (dua) mata kuliah
3. Prosedur Pengajuan SUP dan SUT
hlm. 97
Wisuda
Wisuda Program Magister diselenggarakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Pimpinan Universitas. Syarat
untuk dapat wisuda yaitu sebagai berikut :
2. Telah di Yudisium;
3. Telah terdaftar di Universitas 3 (tiga) minggu sebelum hari wisuda atau sesuai dengan penetapan dari
pimpinan Universitas;
4. Memenuhi persyaratan administrasi yang telah di tetapkan Universitas dan Program Studi.
5. Proses pengajuan wisuda dilaksanakan di Program.
6. Untuk dapat mengikuti wisuda, mahasiswa program magister yang dinyatakan lulus, harus segera
menyerahkan tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh Tim Pembimbing, serta dijilid tebal
(hard cover) berwarna hitam, yang telah ditetapkan oleh Program.
7. Bagi mahasiswa program magister yang telah dinyatakan lulus, tetapi masih belum menyerahkan buku
tesis, selama tiga bulan sejak dinyatakan lulus, maka kelulusan yang bersangkutan dibatalkan.
8. Kepada lulusan Program Magister diberikan hak menggunakan gelar akademik Magister dalam Program
sesuai dengan Program yang ditempuh, yaitu : Ilmu Hukum (M.H.)
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 47 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 40 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
47 SKS
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara tiga mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.165 Hukum Kepailitan (2)
2. A20O.135 Hukum Alternatif Penyelesaian Perselisihan (ADR) (2)
3. A20O.136 Hukum Kawasan Pembangunan (2)
Dua mata kuliah (2 + 2) dipilih sendiri di antara tiga mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.140 Kapita Selekta Hukum Pengangkutan (2)
2. A20O.141 Hukum Pasar Modal (2)
3. A20O.142 Hukum Kejahatan Bisnis (2)
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 46 SKS, beban studi tersebut terdiri atas :
1. Mata kuliah wajib : 31 SKS
2. Mata kuliah pilihan : 8 SKS
3. Seminar usulan penelitian : 1 SKS
4. Tesis : 6 SKS
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri diantara dua mata kuliah berikut :
No Sandi Mata kuliah SKS
1 A200.168 Hukum Keuangan dan Perbankan 2
2 A200.152 Penafsiran Hukum 2
hlm. 99
Semester Kedua (13 SKS)
No Sandi Mata kuliah SKS
1 A200.210 Konvensi Kejahatan Transnasional/Internasional 2
2 A200.154 Hukum Pidana Internasional 3
3 A200.213 Politik Hukum 2
4 A200.125 Kapita Selekta Hukum Pidana 2
5 A200.232 Metodologi Penelitian Hukum 2
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri diantara dua mata kuliah berikut :
No Sandi Mata kuliah SKS
1 A200.225 Perbandingan hukum pidana 2
2 Manajemen Pengawasan 2
Dua Mata Kuliah (2+2 SKS) dipilih sendiri diantara tiga mata kuliah berikut :
No Sandi Mata kuliah SKS
1 A200.158 Masalah Ekstradisi 3
2 A200.159 Yurisprudensi MARI 3
3. Kurikulum Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Hak Asasi Manusia (HAM)
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 43 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 36 SKS
2. Mata Kuliah Pilihan : 6 SKS
3. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
4. Tesis : 6 SKS
hlm. 100
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara dua mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.149 Negara Hukum dan Demokrasi (2)
2. A20O.121 Hukum Ketenagakerjaan (2)
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara dua mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.228 Hukum Administrasi Negara (Lanjut) (2)
2. A20O.220 Hukum Tanggung Jawab Negara (2)
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara dua mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.150 Hak Atas Lingkungan dan Hak Atas (2)
Pembangunan
2. A20O.151 HAM dan Agama (2)
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 47 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 40 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
hlm. 101
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara empat mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.107 Masalah Pengelolaan Lingkungan Hidup (2)
2. A20O.115 Bahasa Inggris Hukum (2)
3. A20O.109 Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional (2)
4. A20O.110 Hukum Diplomatik (2)
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara empat mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.204 Sosiologi Hukum (2)
2. A20O.205 Perbandingan Hukum (2)
3. A20O.202 Hukum Penanaman Modal (2)
4. A20O.219 Hukum HAM Internasional (2)
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara empat mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. UNX20.113 Statistika Nonparametrik (2)
2. A20O.114 Masalah Hukum Alih Teknologi (2)
3. A20O.160 Hukum Informasi Teknologi (2)
4. A20O.161 Hukum Multi Media (2)
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 47 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 40 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
hlm. 102
Mata Kuliah Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Ketatanegaraan
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara tiga mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.107 Masalah Pengelolaan Lingkungan Hidup (2)
2. A20O.115 Bahasa Inggris Hukum (2)
3. A20O.102 Hukum Internasional Publik Lanjut (2)
Satu mata kuliah (2) dipilih sendiri di antara tiga mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.204 Sosiologi Hukum (2)
2. A20O.220 Hukum Agraria (Lanjut) (2)
3. A20O.226 Hukum Perbendaharaan Negara (2)
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara tiga mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.118 Hukum Pajak Internasional (2)
2. A20O.119 Hukum Pajak Langsung dan Pajak Tidak (2)
Langsung
3. A20O.121 Hukum Ketenagakerjaan (2)
hlm. 103
6. Kurikulum Magister Ilmu Hukum Konsetrasi Hukum Hak Kekayaan Intelektual
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 45 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 38 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
Mahasiswa wajib mengambil 12 Mata Kuliah Wajib dan 7 Mata Kuliah Pilihan
Mahasiswa berlatar belakang non hukum wajib mengambil 6 Mata Kuliah Matrikulasi Non SKS
sebelum mengambil Mata Kuliah Wajib dan Mata Kuliah Pilihan.
Mata Kuliah Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Hak Kekayaan Intelektual
Tiga mata kuliah (6 SKS) dipilih sendiri di antara Empat mata kuliah berikut :
Tiga mata kuliah (6 SKS) dipilih sendiri di antara Empat mata kuliah berikut :
No. Sandi Mata Kuliah SKS
1. A20O.135 Mekanisme Penyelesaian Sengketa (2)
2. A20O.138 Hukum Perdagangan Internasional (2)
3. A20O.205 Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (2)
4. A20O.101 Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (2)
hlm. 104
Satu mata kuliah (2 SKS) dipilih sendiri di antara Dua mata kuliah berikut :
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 39 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib dan Pilihan : 32 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
hlm. 105
Triwulan Keempat (6 SKS)
No Sandi Mata Kuliah SKS
1 UNX20.010 Tesis 6
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 49 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib : 42 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
hlm. 106
Deskripsi Mata Kuliah
TEORI HUKUM
Peristilahan dan batasan teori hukum, letak tempat teori hukum di dalam disiplin hukum, obyek
penyelidikan teori hukum, perkembangan teori hukum, aplikasi teori hukum pada masalah aktual,
pembahasan buku dan diskusi kelompok.
HUKUM KEBENDAAN
Benda pada umumnya, benda berwujud dan benda tidak berwujud, bezit, hak milik, piutang yang
diistimewakan, hak-hak kebendaan yang memberikan jaminan, hukum jaminan kebendaan dan perorangan,
jaminan perusahaan.
POLITIK HUKUM
Pengertian dan makna politik hukum, sistem hukum, sistem hukum Indonesia dan sistem hukum
nasional. Masalah-masalah dalam politik hukum seperti faktor-faktor yang mempengaruhi politik hukum di
Indonesia, berbagai asas yang melandasi politik hukum, politik hukum dalam perspektif konstitusi dalam
Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950 dan UUD 1945, serta politik hukum Indonesia dan kemungkinan-
kemungkinannya.
PENEMUAN HUKUM
Latar belakang (dalam menjawab kekosongan hukum dan kelengkapan peraturan perundang-
undangan), pengertian, (penegakan hukum, pembentukan hukum dan penemuan hukum), aliran-aliran
hukum dalam penemuan hukum (legisme, mazhab historis, freirechtslehre, begriffjuris-prundence, aliran
sosiologis, open system van het recht) metode penafsiran (gramatikal, sistematis, teologis, sejarah hukum dan
sejarah perundang-undangan, perbandingan, futurologis, dsb) dan teknik penemuan hukum (analogi,
penafsiran ekstensif dan restriktif, penghalusan hukum, argumentum a contrario), motif dan pertimbangan
hukum (demi kepastian hukum, manfaat pihak yang berkepentingan atau keadilan).
HUKUM KEPAILITAN
Menjelaskan antara lain tentang sistematika, proses kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU), pengertian-pengertian dalam ketentuan kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU), sejarah peraturan kepailitan, lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kepailitan, fase-fase
kepailitan, perdamaian dalam kepailitan dan PKPU, syarat-syarat perdamaian kepailitan dan PKPU, proses
pemeriksaan kepailitan dan PKPU, upaya hukum dalam kepailitan dan PKPU, tujuan kepailitan dan PKPU,
asas-asas dalam kepailitan dan PKPU, kasus-kasus kepailitan dan PKPU dalam praktek serta hukum
internasional dan rehabilitasi.
HUKUM PAJAK
Pajak sebagai sumber penerimaan negara dan pembangunan, subyek, obyek dan tarif pajak-pajak positif
yang meliputi pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak pertambahan nilai. Tindak
pidana perpajakan, prosedur penyelesaian sengketa di bidang pajak. Pengertian dan timbulnya pajak
berganda dan cara penghindaran pajak berganda (tax treaty).
HUKUM PERTANAHAN
hlm. 108
Politik, filosofi dan hukum agraria nasional, dikaitkan dengan Pasal 33 UUD 1945, termasuk prinsip-
prinsip landreform nasional, pendaftaran tanah, penguasaan dan pemilikan tanah, perkembangan
pembangunan keagrariaan seperti yang diharapkan oleh RPJMN dan RPJP, serta kaitan pengertian agraria
dengan bumi, air dan ruang angkasa.
ARBITRASE
Meliputi the nature of arbitration, the advantages and disadvantages arbitration, legal framework of
arbitration, arbitration agreements, procedure, the role and standards of conduct of the arbitrator, awards and
remedies, the enforceability of arbitral awards, challenge and modification of awards.
TESIS
Karya tulis berdasarkan penelitian mahasiswa sendiri dalam bentuk tesis yang harus dipertanggung-
jawabkan dalam sidang ujian akhir program secara lisan setelah dinilai dan disetujui bulat oleh tim penilai
yang terdiri atas komisi pembimbing dan para penelaah yang ditetapkan.
Jumlah beban studi ditetapkan sebanyak 50 SKS, Beban studi tersebut terdiri atas:
1. Mata Kuliah Wajib : 43 SKS
2. Seminar Usulan Penelitian : 1 SKS
3. Tesis : 6 SKS
TESIS
Karya tulis berdasarkan penelitian sendiri dalam bentuk tesis yang harus dipertanggungjawabkan dalam
sidang ujian akhir program secara lisan setelah dinilai dan disetujui bulat oleh tim penilai yang terdiri atas
Komisi Pembimbing dan para Penelaah yang ditetapkan
TEORI HUKUM
Peristilahan dan batasan teori hukum, letak tempat teori hukum di dalam disiplin hukum, obyek
penyelidikan teori hukum, perkembangan teori hukum pada masalah aktual ; pembahasan buku dan diskusi
kelompok.
POLITIK HUKUM
Pengertian dan makna politik hukum, sistem hukum, sistem hukum Indonesia dan sistem hukum nasional.
Masalah-masalah dalam politik hukum:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi politik hukum di Indonesia,
b. berbagai asas yang melandasi poltik hukum.
c. Politik hukum dalam perspektif konstitusi dalam :
1 Konstitusi RIS 1949;
2 UUD Sementara 1950;
3 UUD 1945.
d. Politik hukum Indonesia dan kemungkinan-kemungkinannya.
KEJAHATAN BISNIS
Mata kuliah ini menguraikan perspektif nasional dan internasional mengenai pengaruh globalisasi terhadap
perkembangan kejahatan di dalam aktivitas bisnis (nasional,transnasional dan internasional). Uraian
membahas mengenai perkembangan kejahatan bisnis di Indonesia sejak diberlakukannya UU Nomor 7 Drt
Tahun 1955 tentang Tindak Pidana Ekonomi, dilanjutkan dengan perkembangan dalam kurun waktu setelah
tahun 1966 sampai era reformasi. Uraian dari perspektif Internasional dimulai dari Negara anggota Uni
Eropa yang telah menetapkan Konvensi Uni Eropa Pemberantasan Tindak Pidana Suap Pejabat Publik Asing
hlm. 110
dalam Transaksi Bisnis Internasional (EU Convention on Combating Bribery of Foreign Public Officials in
International Business Transaction,1997); dilanjutkan terakhir dengan Konvensi PBB Anti Korupsi Tahun
2003 (UN Convention Againt Corruption) yang telah diratifikasi Indonesia dengan UU Nomor 7 Tahun 2006.
PENEMUAN HUKUM
Pembahasan mendalam tentang arti, fungsi dan tujuan hukum, asas, kaidah dan sistem hukum. Peristilahan,
batasan dan sistem penemuan hukum. pandangan-pandangan tentang kapan hakim melakukan penemuan
hukum (doktrin Sens-Clair). Penafsiran, argumentasi dan fiksi hukum sebagai metode penemuan hukum.
Penafsiran hukum dalam pengantisipasi era perdagangan bebas. prosedur penemuan hukum. Aliran-aliran
penemuan hukum.
FILSAFAT HUKUM
Pendalaman ilmu yang mempelajari lingkup inti dan hakikat hukum serta segala aspek perkembangannya.
CYBER LAW
Perkembangan teknologi yang kian pesat menimbulkan berbagai kemudahan yang kemudian menimbulkan
celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kejahatan didunia cyber
sudah demikian meresahkan sehingga Indonesia pun sudah menganggap kejahatan siber (cyber crime) ini
sebagai salah satu tindak pidana yang harus diberantas dengan dibentuknya UU No 11 tahun 2008 tentang
Informasi Transaksi Elektronik. Dalam perkuliahan cyber law ini, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti
apa yang dimaksud dengan cyber crime, bagaimana pencegahannya dan bagaimana cara penegakan
hukumnya. Mahasiswa dalam perkuliahan ini akan dipermudah dengan pemberian contoh kasus yang telah
terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri
hlm. 111
yurisprudensi Mahkamah Agung RI dalam pembentukan hukum nasional, membahas yurisprudensi
Mahkamah Agung yang menarik.
HUKUM INTERNASIONAL
Perkembangan dan penerapan hukum internasional terhadap aspek-aspek kejahatan intas batas negara,
mengingat batas-batas wilayah suatu negara makin tipis, sehingga dengan mudah suatu tindakan yang
dilakukan dalam suatu negara mempunyai dampak negatif bagi negara lain atau lalu lintas internasional
tindak kejahatan makin mudah di era globalisasi ini. Hukum internasional dalam aspek ini akan menjadi
fokus pembahasan, seperti jurisdiksi, tanggung jawab negara, perkembangan subjek hukum internasional
antara dari negara sampai individu, aspek high-tech kejahatan antarnegara, serta perkembangan
Internasional Criminal Court (ICC), peran pengadilan nasional sebagai exhaustion of local remedies dan
konvensi-konvensi yang berhubungan dengan kejahatan internaional juga akan dibahas case law-nya yang
mencerminkan prinsip-prinsip hukum internasional diterapkan dalam praktik baik oleh pengadilan
internasional (ICJ atau ICC) maupun pengadilan nasional.
MONEY LAUNDERING
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang komunikasi telah
menyebabkan terintegrasinya sistem keuangan termasuk sistem perbankan yang menawarkan mekanisme
lalu lintas dana antarnegara yang dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Keadaan ini di samping
mempunyai dampak positif, juga membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat yaitu dengan
semakin meningkatnya tindak pidana yang berskala nasional maupun internasional, dengan memanfaatkan
sistem keuangan termasuk sistem perbankan untuk menyembunyikan atau mengaburkan asal-usul dana
hasil tindak pidana (money laundering). Dengan dibentuknya PPATK dan disahkannnya UU No. 8 Tahun 2010
mengenai Money Laundering, maka tindak pidana pencucian uang (money laundering) telah dianggap salah
satu perbuatan yang dapat menyebabkan terganggunya keamanan negara dan stabilitas perekonomian
Negara terganggu.
hlm. 112
C. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM KELAS KERJASAMA BPSDM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
RI
hlm. 113
PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM
VISI, MISI, TUJUAN, DAN STANDARD KOMPETENSI PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
A. Visi
Visi Program Studi Doktor Ilmu Hukum disusun dengan mengacu pada visi yang dicanangkan UNPAD. Visi
Program Studi Doktor Ilmu Hukum adalah:
Menjadi program studi doktor yang unggul dalam penyelenggaraan pendidikan dan penelitian ilmu hukum
kelas dunia.
B. Misi
Misi Program Studi Doktor Ilmu Hukum disusun dengan mengacu pada misi yang dicanangkan
UNPAD. Misi Program Studi Doktor Ilmu Hukum adalah:
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem pendidikan hukum secara efektif dan efisien yang dapat
menunjukkan arah bagi pembangunan masyarakat secara tertib dan teratur serta merespon kebutuhan
masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga administrasi guna menghasilkan lulusan yang
berguna bagi bangsa dan negara;
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian hukum yang berguna bagi pembangunan nasional.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian pada masyarakat guna meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat dalam menunjang pembangunan nasional.
C. Tujuan
7) Mengembangkan kurikulum program doktor yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat.
8) Menyelenggarakan proses belajar mengajar melalui kombinasi sistem by research dan by course work
yang efektif dan efisien.
9) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui (post doctoral), penelitian dan kegiatan ilmiah
lainnya
10) Menghasilkan doktor yang mampu :
d. Berdaya guna dan berdaya saing dalam penguasaan, penerapan dan kontribusi ilmu hukum
di tingkat nasional maupun internasional;
e. Memberikan kontribusi keilmuan dalam pengembangan ilmu hukum
11) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian hukum di tingkat doktor
12) Melaksanakan dan meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
D. Standard Kompetensi
1. Motivasi
1). Memiliki rasa ingin tahu tentang dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di
bidang hukum;
hlm. 114
2). Memiliki kemampuan yang kuat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
hukum dan menerapkannya sehingga dapat memecahkan permasalahan-permasalahan hukum dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat dan yang terkait dengan masalah hukum nasional,
regional dan internasional;
3). Kemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan kemampuan dengan ketrampilan di bidang hukum
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
2. Sikap
1). Memiliki sikap yang objektif dan positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan hukum, budaya,
interdisiplin, kerjasama, institusi, otoritas dan pekerjaan;
2). Menghargai upaya interdisiplin dan multidisiplin secara proporsional dalam menggali, memanfaatkan
dan melestarikan sumber daya alam.
3. Keahlian
1). Terampil dalam mengelola ide, konsep, penemuan, pengembangan dan penerapan ilmu hukum dan inter-
relasinya dengan cabang ilmu lainnya;
2). Terampil dalam menerapkan konsep dan teori untuk menjawab fenomena kemanusiaan dan lingkungan;
3). Terampil dalam menyajikan ide, konsep, penemuan dalam bentuk karya tulis dan mempresentasikannya;
4). Terampil dalam menganalisis dan merumuskan ide, konsep, teori dan penemuan dalam bidang ilmu
hukum.
4. Kemampuan
1). Mampu mengembangkan, memutakhirkan dan menerapkan ilmu pengetahuan di bidang hukum;
2). Mampu memecahkan permasalahan di bidang hukum melalui penelitian dan pengembangan
berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan kaidah-kaidah berdasarkan metodologi penelitian hukum.
5. Pemahaman
1). Memahami konsep dan teori dalam ilmu hukum;
2). Memahami dasar-dasar dan pengertian-pengertian tentang arti, tujuan dan fungsi hukum;
3). Memahami metodologi dalam pengembangan ilmu hukum;
4). Memahami interelasi hukum dengan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
A. Umum
Program Doktor (S3) pada prinsipnya dilaksanakan secara kombinasi antara by Coursework dan by Research baik
melalui perkuliahan (pra-doktoral), seminar rumpun ilmu, seminar khusus promotor, seminar usulan penelitian,
uji kelayakan hasil penelitian dalam rangka penulisan disertasi.
B. Kurikulum
SEMESTER I
No MATA KULIAH SKS
1 Filsafat Ilmu Lanjut 2
2 Filsafat Hukum Lanjut 2
3 Politik Hukum Lanjut 2
4 Metodologi Penelitian Hukum 2
5 Seminar Penulisan Hukum 2
JUMLAH 10
hlm. 115
SEMESTER II
Pada semester ini, bentuk kegiatan seminar rumpun ilmu dan ujian kualifikasi dengan rincian berikut:
No KEGIATAN SKS
1 Ujian Kualifikasi -
2 Kuliah Rumpun Ilmu (*) 3
SEMESTER III
Pada semester ini, bentuk kuliah khusus promotor dan seminar usulan penelitian dengan rincian sebagai berikut:
No KEGIATAN SKS
1 Seminar Usulan Penelitian 1
2 Seminar Khusus Promotor (UNX) (*) 9
SEMESTER IV
Pada semester ini, kegiatan mencakup penyusunan seminar usulan penelitian dan penyusunan naskah
disertasi dengan rincian sebagai berikut:
No KEGIATAN SKS
1 Penelitian -
2 Penyusunan Disertasi -
SEMESTER V
Pada semester ini, kegiatan mencakup perbaikan hasil Ujian Naskah Disertasi dan melaksanakan Ujian
Disertasi dengan perincian sebagai berikut:
No KEGIATAN SKS
1 Uji Kelayakan Hasil Penelitian -
2 Penulisan Disertasi -
SEMESTER VI
hlm. 116
No KEGIATAN SKS
1 Ujian Naskah Disertasi -
2 Ujian Disertasi 30
C. Studi Komparatif
1. Setiap peserta program pendidikan doktor ilmu hukum melakukan studi komparatif dalam substansi
disertasinya, kecuali untuk bidang-bidang ilmu hukum tertentu yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan studi komparatif.
2. Studi komparatif dapat dilakukan melalui studi terhadap peraturan perundang-undangan atau sumber hukum
(negara) lain, kunjungan (site-visit) terhadap obyek penelitian baik di dalam maupun di luar negeri, maupun
melalui pemanfaatan website.
A. Penerimaan Mahasiswa
1. Cara Penerimaan
Penerimaan calon mahasiswa UNPAD, termasuk mahasiswa program doktor ilmu hukum UNPAD dilakukan
melalui proses penerimaan yang berada di bawah pengelolaan panitia Seleksi Mahasiswa Universitas
Padjadjaran (SMUP)/Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Untuk dapat mengikuti SMUP, calon
mahasiswa mengajukan lamaran dan mengisi formulir yang persyaratannya dapat diakses pada web-site
UNPAD di: http://www.unpad.ac.id
Formulir lamaran yang telah diisi data pelamar dilampiri :
1. Fotokopi ijazah Sarjana dan Magister Ilmu Hukum;
2. Fotokopi transkrip prestasi akademik Program Sarjana/Magister/Program Spesialis I yang sudah
dilegalisasikan;
3. Usulan Penelitian untuk disertasi sebanyak 5 - 10 halaman;
4. Rekomendasi Akademik dari dua orang Guru Besar sesuai bidang ilmunya yang mengenal kemampuan
pelamar, disampaikan dalam amplop tertutup;
5. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah;
6. Surat pernyataan sanggup membiayai seluruh biaya pendidikan selama studi bagi pelamar tanpa sponsor
biaya;
7. Calon mahasiswa tugas belajar dari instansi/lembaga tertentu wajib menyerahkan keterangan tugas
belajar atau izin belajar tertulis dari atasannya untuk mengikuti Program Pascasarjana.
Informasi tentang waktu atau tanggal pendaftaran yang diselenggarakan oleh SMUP/Panitia PMB
dapat diakses pada website UNPAD yaitu di http://www.unpad.ac.id.
B. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan Program Pascasarjana ditetapkan sesuai dengan Keputusan Rektor. Besaran biaya
dan persyaratan lainnya ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Hasil seleksi calon mahasiswa diumumkan pada website UNPAD. Hasil seleksi bersifat final dan tidak
dapat diganggu gugat.
D. Peraturan Akademik
1. Beban Studi dan Lama Pendidikan:
1) Beban studi bagi peserta Program Doktor ilmu hukum pada FH Unpad adalah 53 SKS yang terdiri atas:
No KEGIATAN SKS
1 Kuliah Pra Doktoral 10
2 Kuliah Rumpun Ilmu 3
3 Seminar Khusus Promotor (UNX) 9
4 Seminar Usulan Penelitian 1
5 Disertasi 30
JUMLAH 53
2) Masa studi pendidikan program doktor ilmu hukum adalah 6 (enam) semester yang dapat diperpanjang,
dengan syarat tertentu, sampai dengan 10 (sepuluh) semester (batas akhir studi).
3) Nilai akhir dalam bentuk huruf mutu ini harus diserahkan kepada Subbagian Akademik pada waktu yang
telah ditentukan untuk penghitungan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK)
mahasiswa.
4) Untuk menghimpun indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK), huruf mutu (HM) ini diubah
menjadi angka mutu (AM) sebagai berikut :
hlm. 118
5) Perolehan nilai di bawah C pada semester I untuk total 9 SKS mengakibatkan mahasiswa dikenakan
sanksi pemutusan studi.
hlm. 119
E. Ujian Kualifikasi
1. Ujian Kualifikasi merupakan ujian komprehensif yang harus ditempuh seorang mahasiswa program
doktor untuk memperoleh status kandidat doktor;
2. Ujian Kualifikasi dilaksanakan pada akhir semester II;
3. Apabila mahasiswa tidak mengikuti atau berhalangan melaksanakan ujian kualifikasi pada waktu yang
ditentukan, yang bersangkutan dapat melaksanakan ujian kualifikasi paling lambat pada Semester IV.
4. Jika pada akhir Semester IV yang bersangkutan belum juga melaksanakan ujian prakualifikasi, yang
bersangkutan dianggap mengundurkan diri dari Program Pendidikan Doktor.
5. Ujian Kualifikasi dilaksanakan secara tertulis pada akhir semester II secara terjadwal. Pelaksanaan ujian
kualifikasi di bawah supervisi KPS S3 dibantu oleh tim Guru Besar yang diangkat dengan SK Dekan
Fakutas Hukum. Ujian Kualifikasi meliputi materi: (1) Filsafat Ilmu; (2) Bidang Ilmu hukum; (3) Tentative
dan Metode Penelitian.
6. Untuk ujian kualifikasi mahasiswa perlu lebih dulu berkonsultasi dengan tim promotor untuk
menentukan topik disertasi dan menyusun konsep awal usulan penelitian.
7. Sejalan dengan tujuannya, materi ujian kualifikasi terdiri:
(a) Filsafat Ilmu: 5 (lima) soal;
(b) Materi bidang ilmu berkaitan dengan topik penelitian disertasi: 8 (delapan) soal;
(c) Materi yang berkaitan dengan tentative: 3 (tiga) soal dan metode penelitian: 2 (dua) soal.
8. Nilai kumulatif seluruh materi ujian kualifikasi harus memenuhi nilai angka minimum, 75; perolehan di
bawah nilai minimum hanya diperkenankan maksimal 4 (empat) soal.
9. Mahasiswa yang tidak lulus ujian kualifikasi, termasuk pengulangan; dinyatakan tidak lulus untuk
menempuh seluruh program doktor ilmu hukum, dan tidak diperkenankan melanjutkan studi program
doktor.
10. Mahasiswa yang tidak lulus ujian kualifikasi, diberi kesempatan mengulang ujian sebanyak maksimal 2
(dua) kali hanya untuk materi yang nilainya (di bawah nilai 75) dalam tenggat waktu maksimal 3 (tiga)
bulan terhitung sejak ujian kualifikasi 1 dilaksanakan.
hlm. 120
F. Tim Promotor
1. Tim Pembimbing ditetapkan bersama-sama oleh KPS S3 dan Dekan Fakultas Hukum. Pembimbingan
dilaksanakan oleh tim promotor sesuai dengan kompetensinya yang terdiri atas seorang promotor
sebagai ketua dan dua orang ko-promotor sebagai anggota tim promotor.
2. Ketua Tim Promotor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Dosen tetap Unpad yang masih aktif, dan
b. Kualifikasi akademik doktor,
c. Jabatan fungsional Guru Besar, dan
d. Kualifikasi bidang ilmu yang relevan dengan bidang ilmu yang diteliti mahasiswa, dan
e. Pada kondisi tertentu, misalnya karena beban guru besar atau spesialisasi keilmuan,
diperbolehkan kualifikasi akademik doktor dan jabatan fungsional lektor kepala.
3. Ko-promotor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Dosen tetap dengan kualifikasi:
1) Pendidikan akademik doktor dengan jabatan fungsional akademik sekurang-kurangnya
lektor, atau
2) Guru besar/doktor perguruan tinggi lain yang dipilih berdasarkan
spesialiasi/kepakaran ilmunya.
b. Dosen tidak tetap dengan kualifikasi
1) Pendidikan akademik doktor, atau
2) Guru besar emeritus, atau
3) Pendidikan akademik doktor yang telah mengakhiri jabatan fungsional akademik guru
besar
4. Penggantian promotor pada dasarnya tidak diperkenankan apabila telah dikeluarkan SK Tim
Promotor oleh Direktur Pascasarjana Universitas Padjadjaran, kecuali dalam hal:
a. Promotor mengundurkan diri yang dinyatakan secara tertulis, atau,
b. Promotor berhalangan tetap atau,
c. Perubahan judul secara fundamental.
5. Perubahan promotor hanya dapat dilakukan (diusulkan) atas permintaan Ketua Promotor, dan
hanya dapat dilakukan sebelum pelaksanaan Seminar Usulan Penelitian.
hlm. 121
H. Seminar Usulan Penelitian
1. Persyaratan Seminar Usulan Penelitian
1). Seminar Usulan Penelitian (SUP) adalah suatu tahapan dari rangkaian proses pendidikan program S3
yang bertujuan untuk menggali, menemukan, dan mengamati alur pikir atau disain penelitian kandidat
doktor serta untuk mengetahui kedalaman dan keluasan pengetahuan dan pengalaman kandidat doktor
berkaitan dengan objek penelitian disertasi yang diusulkan. Uraian kandidat doktor harus menggunakan
pendekatan hukum normatif dan analisis singkat atas permasalahan dari objek penelitian disertasi.
2). SUP hanya dibolehkan bagi kandidat doktor yang telah dinyatakan lulus ujian prakualifikasi dan atas
persetujuan tertulis Ketua Tim Promotor.
3) SUP dilaksanakan pada Semester III (setelah lulus kualifikasi) dan selambatnya pada Semester VII. Jika
pada akhir Semester VI mahasiswa belum melaksanakan SUP, yang bersangkutan dianggap
mengundurkan diri.
4). Tim penguji untuk seminar usulan penelitian terdiri atas :
(1) Tim promotor sebagaimana ditetapkan oleh SK Direktur Pascasarjana UNPAD;
(2) Tim penelaah yang telah ditunjuk dan diangkat berdasarkan SK Dekan Fakultas Hukum, sebanyak
3 (tiga) orang. Satu di antara tim penelaah, apabila memungkinkan, berasal dari Guru Besar atau
Doktor dari Perguruan Tinggi lain, yang ditentukan dan disetujui oleh Ketua Tim Promotor dan
Ketua Program Studi S3.
4. Penilaian Seminar Usulan Penelitian, Ujian Naskah Disertasi dan Ujian Disertasi
a. Penilaian seminar usulan penelitian (SUP), ujian naskah dan ujian disertasi pada Program Doktor
diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran antara 0-100.
3. Rata-rata nilai seminar usulan penelitian (SUP) ini diubah menjadi huruf mutu (HM) menggunakan
pedoman yang berlaku bagi ujian naskah disertasi (UND) dan ujian disertasi (UD). Untuk penghitungan
indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK), haruf mutu (HM) ini diubah menjadi angka mutu
(AM).
4. Apabila dinyatakan tidak lulus dari seminar usulan penelitian, maka yang bersangkutan diberi 1 (satu)
kesempatan lagi untuk melakukan seminar usulan penelitian ke-2, kecuali tim promotor beserta
penelaah dan KPS S3 berpendapat yang bersangkutan tidak mampu lagi meneruskan penelitiannya.
Apabila sampai dua kali SUP dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa dikenakan sanksi pemutusan studi.
5. Mahasiswa yang lulus, sebelum melakukan pengumpulan data, mahasiswa wajib membuat matriks hasil
koreksi maupun saran dari tim penguji, yang selanjutnya harus mendapat persetujuan dari tim penguji
dan tim promotor.
I. Disertasi
1. Disertasi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan penelitian mendalam yang secara mandiri di bawah
pengawasan/bimbingan Tim Promotor. Disertasi harus dapat memberikan sumbangan baru bagi
masalah-masalah yang sementara telah ada jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru
terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilakukuan oleh kandidat doktor.
2. Bobot sumbangan ilmiah sebuah disertasi harus seimbang dengan manfaat praktisnya, terutama bagi
pembangunan hukum, masyarakat dan negara ;
3. Kualitas disertasi meliputi:
1) Originalitas disertasi;
2) Sumbangan pada ilmu (teori atau konsep) dan nilai penerapannya berupa rekomendasi (yang
bersifat praktis dan operasional);
3) Kedalaman metode penelitian, dan penguasaan dasar teori;
4) Kejelasan sistematika pemikiran;
5) Kecermatan perumusan masalah, keakuratan pemaparan hasil penelitian, ketajaman analisis dan
kesimpulan yang sahih;
6) Ada tidaknya temuan baru yang berupa rekonseptualisasi, reklasifikasi dan/atau teori;
7) Menguasai teknik penulisan karya ilmiah sesuai dengan kode Etik akademik yang berlaku dalam
program studi doktor ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
hlm. 123
1. Persyaratan Uji Kelayakan Hasil Penelitian
a. Uji Kelayakan Hasil Penelitian merupakan suatu rangkaian proses dari program S3 yang
bertujuan untuk menggali, menemukan alur pikir kandidat doktor, mengetahui kedalaman dan
keluasan pengetahuan dan pengalaman kandidat doktor berkaitan dengan objek penelitian
disertasi yang telah diteliti, serta menentukan kelaikan naskah disertasi untuk dapat tidaknya
menempuh Ujian Naskah Disertasi (UND).
b. Uji kelayaan hanya dibolehkan bagi kandidat doktor yang telah dinyatakan lulus ujian Seminar
usulan penelitian dan atas persetujuan Ketua Tim Promotor dan ditelaah oleh Tim Penelaah
selama waktu 1 (satu) bulan.
c. Tim Penelaah untuk Uji Kelayakan terdiri atas :
Tim penelaah yang telah ditunjuk dan diangkat berdasarkan SK Dekan Fakultas Hukum,
sebanyak 3 orang dan Ketua Program Studi S3/Sekretaris bidang Akademik dan
Kemahasiswaan. Satu di antara tim penelaah sedapat-dapatnya berasal dari Gurubesar dari
Perguruan Tinggi lain, yang ditentukan dan disetujui oleh Ketua Tim Promotor dan Ketua
Program Studi S3. Tim penelaah merupakan tim penelaah yang sama dengan penelaah pada
waktu Seminar Usulan Penelitan.
NO NILAI REKOMENDASI
1 90-100 Dilanjutkan untuk ujian tertutup tanpa
perbaikan;atau
2 76-89 Dilanjutkan untuk ujian tertutup dengan
perbaikan minor; atau
3 66-75 Dilanjutkan untuk ujian tertutup dengan
perbaikan besar; atau
4 50-65 Tidak direkomendasikan untuk diajukan pada
ujian tertutup.
hlm. 124
K. Ujian Naskah Disertasi (Ujian Tertutup)
1. Ujian Naskah Disertasi (UND) atau Ujian Tertutup dilaksanakan pada Semester V dan selambatnya
dilaksanakan pada Semester IX. Jika pada waktu yang ditentukan mahasiswa yang bersangkutan belum
menempuh UND, yang bersangkutan dianggap telah mengundurkan diri dari program pendidikan doktor.
2. Sidang UND dipimpin oleh Dekan Fakultas Hukum atau KPS S3 dan tertutup bagi para mahasiswa
program doktor ilmu hukum atau keluarga kandidat. Apabila Dekan berhalangan, Dekan dapat
mendelegasikan kepada KPS S3 Ilmu Hukum sebagai ketua sidang;
3. UND dapat dilaksanakan jika telah dicapai korum (5 orang) dengan minimal 2 (dua) orang penelaah telah
hadir, 1 (satu) orang Representasi Guru Besar UNPAD, dan minimal 2 (dua) orang promotor;
4. Dalam hal Ketua Tim Promotor berhalangan hadir karena sakit atau berhalangan hadir, UND hanya dapat
dilanjutkan jika Ketua Tim Promotor memberi kuasa kepada KPS atau anggota tim promotor untuk
melanjutkan UND;
5. UND tetap dilaksanakan apabila satu anggota tim promotor berhalangan hadir dengan catatan tim
promotor tersebut telah menginformasikan ketidak-hadirannya dan korum telah dipenuhi;
6. UND dilaksanakan paling lama 3 (tiga) jam. UND diawali dengan paparan kandidat selama 10 (sepuluh)
menit. Penguji pertama dalam UND adalah tim penelaah dilanjutkan oleh tim promotor. Paparan
mencakup hasil penelitiannya (latar belakang; permasalahan; dan analisis serta kesimpulan dan
rekomendasi). Kandidat harus dapat memaparkan hasil temuanya termasuk hal-hal baru dari hasil
penelitiannya;
7. Selama UND berlangsung, seluruh penguji/tim promotor wajib memperhatikan tata tertib sidang;
8. Pengumuman hasil UND dilakukan pada hari yang sama, dan diumumkan oleh ketua sidang dihadapan
kandidat;
9. Kandidat doktor di bawah supervisi Tim Promotor wajib melakukan perbaikan naskah disertasi.
Perbaikan naskah disertasi diteliti kembali oleh tim promotor. Seluruh perbaikan naskah disertasi harus
diketahui dan disetujui oleh seluruh anggota tim penelaah/penguji dan diketahui oleh Ketua Tim
promotor;
10. Apabila terdapat situasi yang mana masukan atau saran dari salah satu tim penguji bertentangan atau
tidak sama dengan penguji lainnya, maka Ketua Tim Promotor mempunyai kewenangan untuk
menentukan situasi tersebut;
11. Keputusan kelulusan naskah disertasi untuk diajukan ke Ujian Disertasi merupakan keputusan terakhir
dan mengikat. Peninjauan kembali atas keputusan hanya dapat dilakukan dalam keadaan tertentu dan
disetujui oleh Senat Guru Besar Fakultas Hukum Unpad.
12. Dalam sidang Ujian Naskah Disertasi penguji pria berpakaian sipil resmi dan penguji wanita berpakaian
bebas rapi; kandidat doktor pria berpakaian sipil resmi (jas dan dasi) dan kandidat doktor wanita
berpakaian menyesuaikan.
hlm. 125
L. Persyaratan Akademik Pelaksanaan Ujian Naskah Disertasi
1. Telah lulus perangkat mata kuliah dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00;
2. Telah lulus ujian kualifikasi;
3. Telah lulus ujian Seminar Usulan Penelitian dan Seminar Hasil Penelitian;
4. Kelaikan naskah disertasi ditelaah oleh 3 (tiga) orang penelaah/oponen yang terdiri atas pembahas pada
Seminar Usulan Penelitian.
hlm. 126
2). Kandidat doktor yang dinyatakan lulus ujian akhir program doktor ujian disertasi harus segera
menyerahkan:
(1) Dua buku disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh tim promotor serta dijilid tebal
(hard cover) berwarna kuning tua;
(2) Artikel ilmiah sebanyak 1 (satu) buah beserta soft-copy-nya dalam CD (Compact-Disc); dan
(3) Persyaratan lainnya untuk pelaksanaan wisuda.
.
N. Gelar Akademik
Kepada lulusan Program Doktor diberikan hak menggunakan gelar akademik doktor,
disingkat Dr, yang ditempatkan di depan nama, pada saat yudisium.
A. Kontrak Studi
1. Segera setelah calon mahasiswa program Doktor Ilmu Hukum diterima oleh Rektor sebagai mahasiswa
program Doktor Ilmu Hukum, mahasiswa wajib menandatangani Kontrak Studi berupa pernyataan
kesanggupan untuk melaksanakan dan menyelesaikan studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Kontrak Studi ditandatangai di atas meterai dan diketahui oleh Ketua Program Studi S3 Ilmu Hukum dan
Dekan Fakultas Hukum UNPAD.
B. Prestasi Akademik
1. Prestasi akademik dinyatakan dalam bentuk IP (Indeks Prestasi) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). IPK
yang harus dicapai minimal 3,00.
2. Mahasiswa program Doktor yang telah lulus ujian kualifikasi diubah status administratifnya menjadi
Kandidat Doktor.
C. Peringatan Akademik
1. Sesuai ketentuan yang berlaku, masa studi Program doktor hanya 6 (enam) semester. Jangka waktu ini,
atas persetujuan Dekan, dapat diperpanjang hingga maksimal 10 (sepuluh) semester. Pemberian
perpanjangan akan dipertimbangkan berdasarkan kemajuan studi atau prestasi akademik mahasiswa yang
bersangkutan.
2. Peringatan Akademik diberikan kepada mahasiswa antara lain apabila:
(1) Melalaikan kewajiban administrasi (antara lain tidak melakukan pendaftaran ulang, tidak membayar
biaya studi) untuk satu semester atau lebih;
(2) Pada akhir semester ke3 tidak mencapai IPK 3,00;
(3) Pada akhir semester ke4 belum lulus ujian kualifikasi;
(4) Pada akhir semester ke-6 belum melaksanakan Seminar Usulan Penelitian (SUP);
(5) Pada akhir semester ke-9 belum melaksanakan Ujian Naskah Disertasi (UND).
2. Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan untuk usulan penelitian terdiri atas:
1) Persetujuan Tim Promotor (Lihat Contoh pada Lampiran 2);
2) Persetujuan/Pengesahan Ketua Program Studi S3 (Lihat Contoh pada Lampiran 4).
3. Daftar Isi
Daftar isi memuat isi atau substansi usulan penelitian berikut penyantuman halaman secara akurat.
hlm. 128
3) Masalah yang diteliti relevan dengan waktu;
4) Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis dan praktis;
5) Berorientasi pada teori (body of knowledge); dan
6) Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah.
B. Jumlah Halaman
Tidak ada patokan berapa jumlah halaman untuk usulan penelitian disertasi. Berdasarkan praktik
dan kebiasaan, kisaran jumlah halaman suatu usulan penelitian disertasi adalah sekitar 50 halaman (tanpa
halaman daftar pustaka).
1. Judul
2. Lembar Pengesahan
hlm. 129
3. Lembar Pernyataan Keaslian
4. Abstrak
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Singkatan, Daftar Tabel, dan/atau Daftar Gambar
8. Substansi (Bab-bab) Disertasi
(1) Judul untuk naskah disertasi ditulis dalam huruf kapital dicetak tegak dan dibuat pula judul
dalam bahasa Inggris dalam huruf kapital dicetak miring (satu spasi).
(2) Untuk judul dalam bahasa Inggris, disarankan judul tersebut telah dikonsultasikan dengan ahli
bahasa (Inggris).
BAB I PENDAHULUAN
BAB II (Kajian Pustaka/Teori)
BAB III (Obyek Penelitian)
BAB IV (Hasil Pembahasan)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka
LAMPIRAN: Riwayat Hidup, dll.
Dalil
Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Cara penulisan lihat pedoman penulisan
Daftar Pustaka Bidang Ilmu Hukum yang merujuk pada pedoman Penulisan Disertasi di bawah ini.
Pelengkap informasi mengenai peneliitian, seperti angket, kuisoner atau pedoman wawancara dan
foto, peta lokasi, riwayat hidup penulis dan persetujuan komisi etik bagi yang mensyaratkan.
Lampiran tidak memuat data yang telah dipublikasikan, misalnya peraturan perundang-undangan.
Ad. Dalil
hlm. 131
1. Penulisan disertasi diwajibkan menyusun 7 (tujuh) buah dalil yang terdiri atas:
1) Hasil penelitian: 2 (dua) dalil;
2) dari ilmu sendiri: 2 (dua) dalil;
3) dari bidang ilmu lain: 2 (dua) dalil;
4) dari bidang Pendidikan: 1 (satu) dalil.
2. Dalil ditulis pada lembaran terpisah dan disisipkan di balik sampul luar (jilid luar) disertasi.
B. Jumlah Halaman
Tidak ada patokan berapa jumlah halaman untuk suatu naskah disertasi. Berdasarkan praktik dan
kebiasaan, kisaran jumlah halaman suatu usulan naskah disertasi adalah sekitar 300 - 450 halaman (tanpa
halaman daftar pustaka dan lampiran).
Naskah disertasi dapat diketik/dicetak di atas kertas bolak-balik (dua muka).
(1) Semua mahasiswa yang akan melaksanakan ujian akhir diwajibkan menyerahkan artikel ilmiah. Artikel
ilmiah merupakan ringkasan disertasi.
(2) Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan huruf Times New Romans (font 12);
(3) Naskah artikel diserahkan dalam bentuk hard-copy dan soft-copy atau file elektroniknya (disket atau CD)
bersamaan dengan berkas pendaftaran ujian disertasi ke Sub Bagian Akademik Program Doktor Ilmu
Hukum UNPAD;
(4) Daftar pustaka/rujukan isi naskah disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Fakultas
Hukum UNPAD (Lihat di bawah, Bab VIII);
(5) Naskah yang masuk diseleksi, diberi catatan dan dikirim kepada redaktur ahli (penyunting ahli) untuk
dikoreksi dan diberi catatan;
(6) Artikel setelah diperbaiki akan dipertimbangkan untuk diterbitkan dalam Jurnal di lingkungan Fakultas
Hukum UNPAD.
hlm. 132
PEDOMAN PENULISAN
A. Format Penulisan
1. Spasi Penulisan
1. Huruf (font) yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan ukuran font 12.
2. Judul bab ditulis dalam huruf kapital dan tebal (bold).
3. Sub bab ditulis tebal (bold).
4. Footnote menggunakan ukuran font 11 dengan jenis huruf yang sama. Misalnya, apabila tubuh
kalimat menggunakan Times New Roman, maka footnote pun harus menggunakan Times New
Roman.
5. Istilah asing termasuk Abstract (bahasa Inggris) ditulis cetak miring.
Penomoran Bab dan sub-sub bab dapat dilakukan dengan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
BAB I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
i
i)
1. Sistem pengutipan (penulisan rujukan) yang digunakan adalah sistem Footnote, bukan Running Note
(rujukan diletakkan di dalam tubuh kalimat) atau Endnote (rujukan diletakkan di bagian akhir tulisan).
2. Footnote adalah catatan kaki pada halaman yang bersangkutan untuk menyatakan sumber suatu
kutipan, buah fikiran, fakta-fakta atau ikhtisar. Footnote juga dapat berupa komentar atas suatu teks
yang dikemukakan.
3. Nomor footnote harus diberi jarak dengan garis margin teks sebelah kiri. Jika footnote lebih dari satu
baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada margin teks.
4. Nomor footnotes harus berurutan dari Bab I hingga Bab akhir.
1. Buku
a. Penulis Tunggal
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit,
tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
1. Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-konsep Hukum Hukum dalam Pembangunan, Bandung: Alumni, 2002,
hlm. 5.
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit,
tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
1. Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama Ruang
Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Bandung: Alumni, 2000, hlm. 17.
2. Dian Triansjah Djani (et.al.), Sekilas WTO (World Trade Organization), Jakarta: Deplu, 2002, hlm. 22.
c. Suntingan/Editing
1) Satu Orang Penyunting
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar) (ed), judul buku (cetak miring), kota
penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
3. Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1983, hlm.
112.
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama saja yang disebutkan diikuti tanda: (eds.),
(tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm).
Contoh:
4. Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis
Komprehensif tentang Hukum Oleh 63 Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar
Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 22.
d. Terjemahan
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis dengan tambahan kata (eds) (tanpa gelar), judul buku
(dalam bahasa Indonesia cetak miring), Penerjemah, kota penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm). Contoh:
hlm. 134
5. Manfred B. Steger, Globalisme: Bangkitnya Ideologi Pasar, terjemahan Heru Prasetia, Jogjakarta: Lafadl
Pustaka, cet. 2, Juni 2006, hlm. 157.
6. Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika
Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum Oleh 63
Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum
Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.
2. Jurnal
a. Jurnal Asing
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul tulisan dalam jurnal (cetak tegak
diberi tanda kutip pembuka dan penutup), nama jurnal (cetak miring), tahun terbit, Volume, Judul Jurnal
(dicetak miring), dan halaman yang dikutip. Contoh:
7. Han Hyewon and Nelson Wagner, Corporate Criminal Liability, (2000-2001) 24 Hasting International and
Comparative Law Review 351.
b. Jurnal Nasional
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul tulisan dalam jurnal (cetak tegak
diberi tanda kutip pembuka dan penutup), nama jurnal (cetak miring), Nomor volume dan/atau nomor
penerbitan, tahun terbit, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
8. Huala Adolf, The Meaning of International Arbitration According to UNCITRAL Arbitration Model Law and
Indonesian Arbitration Law, Indonesian Law Journal Vol. 5, December 2012, hlm. 10.
3. Peraturan Perundang-undangan
Penulisannya sebagai berikut: nama peraturan beserta nomor dan tahun penerbitannya (seluruhnya
ditulis tegak). Contoh:
9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
4. Rujukan Elektronik
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul tulisan (cetak tegak diberi tanda
kutip pembuka dan penutup), tahun penerbitan/artikel, alamat website dengan menggunakan kurung
penutup dan pembuka, waktu download. Contoh:
11. Jodee L. Kawasaki, and Matt R. Raveb. 1995. Computer-Administered Surveys in Extension. Journal of
Extension 33(June) 1995, E-Journal on-line.<http://www.joe.org/june33/95.html/> [diakses pada
06/01/2010]
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul artikel (dalam tanda kutip), nama
ceminar (cetak miring), tempat, tahun halaman yang dikutip (disingkat: hlm).
12. Campbell Bridge, Mediation and Arbitration, Are They Friends or Foes?, One Day Seminar and Workshop
on International Commercial Arbitration, Jakarta, 2012, hlm. 7.
Ibid kependekan dari ibidem yang artinya pada tempat yang sama, dipakai apabila suatu kutipan
diambil dari sumber yang sama dengan yang mendahuluinya, yang tidak disela oleh sumber atau Footnote
lain.
2) Pemakaian Op.cit
Op.cit singkatan dari opera citato artinya dalam karangan yang telah disebut, dipakai untuk
menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain dan telah
diselingi oleh sumber lain. Gunakan kata note diikuti nomor footnote pertama rujukan dibuat. Apabila nama
penulis sama dan buku yang dikutip lebih dari satu, untuk menghindari kesalahan sebaiknya disebutkan
sebagian dari judul buku atau sumber tersebut.
3) Pemakaian Loc.cit
Loc.cit singkatan dari loco citato artinya pada tempat yang telah disebut, digunakan untuk
menunjuk kepada halaman yang sama atau persoalan yang sama dari suatu sumber yang telah disebut tetapi
belum diselingi oleh sumber lain.
Contoh:
1. Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-konsep Hukum Hukum dalam Pembangunan, Bandung: Alumni, 2002,
hlm. 5.
2. Mochtar Kusumaatmadja, Ibid, hlm. 7.
3. Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika
Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum Oleh 63
Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum
Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.
4. Mochtar Kusumaatmadja, Op.Cit. (Note 1), hlm. 10.
5. Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1983, hlm.
112.
6. Koentjaraningrat (ed.), Ibid.
7. Bagir Manan, Loc.cit.
E. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka menyantumkan secara lengkap kepustakaan yang dipergunakan. Sumber yang
digunakan disusun secara sistematis sebagaimana dalam penulisan Footnote.
Susunan Daftar Pustaka disusun dengan urutan sebagai berikut:
A. Buku
B. Artikel dalam Jurnal
C. Peraturan Perundang-Undangan dan Instrumen Hukum Internasional (bila ada)
D. Sumber lainnya
1. Sumber websites
2. Kamus/Ensiklopedia
Contoh:
Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika Hukum:
Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum Oleh 63
Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum
Percetakan Negara RI, 2008.
Beerling, R.F., Filsafat Dewasa Ini, Jakarta: Balai Pustaka, 1951.
Daud Silalahi, Penegakan Hukum Lingkungan Dalam Sistem Hukum Nasional, Bandung: Alumni, 1995.
Echols, John M. dan Hasan Sadili, Kamus Inggris Indonesia, An English-Indonesian Dictionary, Cet. XXI, Jakarta:
Gramedia, 1995.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1983.
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-konsep Hukum Hukum dalam Pembangunan, Bandung: Alumni, 2002.
Muhammad Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1958.
Soepomo, R., Bab-bab Tentang Hukum Adat, Jakarta: Djambatan, 1958.
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21 X 29,7 cm)
2. Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis bukan hard cover) dari bahan kertas buffalo dengan ketentuan
warna sebagai berikut: kuning tua untuk Usulan Penelitian; hijau tua. Untuk naskah Seminar Hasil
Penelitian, sampul luar menggunakan plastik mika (putih), dijilid lakban. Untuk Naskah Disertasi, dan
warna kuning tua untuk disertasi.
3. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna kuning muda atau hijau
muda.
G. Pengetikan
1. Pengetikan naskah disertasi dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out sebagai berikut:
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Roman atau huruf yang setara dengan ukuran sebagai berikut:
I. Penomoran Halaman
1). Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPUL. AN DAN SARAN)
menggunakan angka Arab (1,2 dst) dan diletakkan pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak
tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor
halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.
2) Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan
BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan
jarak tiga spasi dari pias (marjin) bawah teks.
3) Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda kurung, misalnya 1),
2) dst. Dan (1), (2) dst.
d. Kode Disertasi
Pada sampul luar (kulit luar) disertasi diketikkan kode J.06 pada sudut kanan atas, berjarak 4 cm
dari pinggir atas sampul luar (kulit luar) maupun pada halaman judul dalam, dengan huruf Roman tebal,
font.12. (Lihat contoh format halaman judul pada Lampiran 1).
hlm. 138
e. Pengetikan Dapat Dilakukan di atas Kertas Bolak-Balik
Naskah disertasi dapat diketik (dicetak) di atas kertas bolak-balik (dua muka pada satu kertas) atas
arahan promotor. Cetakan bolak-balik (dua muka) pada satu kertas ini terutama dianjurkan untuk disertasi
yang halamannya lebih dari 400 halaman.
Pengetikan dengan dua muka ini dapat dilakukan untuk naskah disertasi pada Uji Kelayakan Hasil
Penelitian/Penelaahan, UND (Ujian naskah disertasi)/Ujian Tertutup atau Ujian Disertasi (Ujian
Terbuka/Promosi Doktor).
Untuk seminar usulan penelitian, pengetikan dan cetakannya dilakukan hanya pada halaman muka
(tidak bolak balik).
Sebaliknya tidak sedikit mahasiswa yang terhenti di tengah jalan atau gagal dalam merampungkan
studinya. Kesulitan atau kegagalan dalam studi umumnya disebabkan karena hal-hal berikut:
A. Guru Besar
Nama
Prof. Emeritus Dr. Mochtar Kusuma-atmadja, SH.,LL.M
Prof. Emeritus Dr. Taufik Sri Soemantri Martosoewignjo, S.H
Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasjid, S.H.
Prof. Dr. C.F.G. Sunaryati Hartono, S.H.
Prof. Emeritus Dr. Lili Rasjidi, S.H.,S.Sos, LL.M
Prof. Emeritus Dr. E. Saefullah Wiradipradja, S.H., LL.M
Prof. Dr. Mieke Komar K, S.H.,MCL.CN
hlm. 139
Prof.Dr. Bagir Manan, S.H.,MCL
Prof.Dr.M. Daud Silalahi, S.H.
Prof. Dr. Djuhaendah Hasan, S.H
Prof.Dr. Man S Sastrawidjaja, S.H.,SU
Prof. Dr. Rukmana Amanwinata, S.H., M.H.
Prof. Dr. Romli Atmasasmita, S.H.,LL.M
Prof.Dr. Etty R Agoes, S.H., LL.M
Prof .Dr. Eddy Damian, S.H
Prof. Dr. I. Gde Pantja Astawa, S.H., M.H.
Prof.Dr. Ahmad M. Ramli, S.H.,M.H., FCBArb
Prof.Dr. Komariah E. Sapardjaja,S.H
Prof. Dr. Mien Rukmini, S.H.,M.S
Prof. Dr. Veronica Komalawati, S.H., M.H
Prof. Dr. Eman Suparman, SH., MH
Prof. Dr. Wiratni Ahmadi, S.H.,C.N.
Prof. Dr. Collin C.Y. Ong
Prof . Huala Adolf, S.H., LL.M.,Ph.D
B. Doktor
hlm. 141
HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN
hlm. 142
BAB III
TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR
SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3)
A. Format Penulisan
1. Spasi Penulisan
Ukuran spasi penulisan sebagai berikut :
(1) Penulisan naskah menggunakan ukuran 2 (dua) spasi;
(2) Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya kurang dari 4 baris menggunakan ukuran 2
(dua) spasi;
(3) Penulisan kutipan langsung yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris menggunakan ukuran 1
(satu) spasi;
(4) Penulisan abstrak menggunakan ukuran 1 (satu) spasi;
(5) Penulisan footnote menggunakan ukuran 1 (satu) spasi.
2. Bentuk dan Ukuran Huruf
(1) Bentuk huruf (font) yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan ukuran font
12.
(2) Judul bab ditulis dalam huruf kapital dan tebal (bold).
(3) Sub bab ditulis secara (Title Case) dengan format ditebalkan (bold).
(4) Untuk kutipan ditulis dengan font 12.
(5) Footnote menggunakan ukuran font 10 dengan jenis huruf yang sama yaitu Times New Roman.
(6) Istilah asing termasuk abstract (bahasa Inggris) ditulis cetak miring.
3. Penomoran Bab dan Sub-sub Bab
Penomoran Bab dan sub-sub bab dapat dilakukan dengan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
i
ii
(1) Sistem pengutipan (penulisan rujukan) yang digunakan adalah sistem Footnote, bukan Running Note
(rujukan diletakkan di dalam tubuh kalimat) atau Endnote (rujukan diletakkan di bagian akhir tulisan).
(2) Footnote adalah catatan kaki pada halaman yang bersangkutan untuk menyatakan sumber suatu
kutipan, buah fikiran, fakta-fakta atau ikhtisar. Footnote juga dapat berupa komentar atas suatu teks
yang dikemukakan.
(3) Nomor footnote harus diberi jarak dengan garis margin teks sebelah kiri. Jika footnote lebih dari satu
baris, maka baris kedua dan seterusnya dimulai pada margin teks.
(4) Nomor footnotes harus berurutan dari Bab I hingga Bab akhir.
1. Sumber Buku
a. Penulis Tunggal
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit:
penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Bandung:
Binacipta, (tanpa tahun), hlm. 5.
hlm. 143
b. Penulis Bersama (2 Penulis)
1) Dua Orang Penulis
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit:
penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
Mochtar Kusumaatmadja dan Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama
Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Bandung: Alumni, 2000, hlm. 17.
Dian Triansjah Djani (et.al.), Sekilas WTO (World Trade Organization), Jakarta: Deplu, 2002, hlm. 22.
c. Suntingan/Editing
1) Satu Orang Penyunting
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar) (ed), judul buku (cetak miring), kota
penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm). Contoh:
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1983, hlm. 112.
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis pertama saja yang disebutkan diikuti tanda: (eds.),
(tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit: penerbit, tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm). Contoh:
Rudi Rizki, (eds.), Refleksi Dinamika Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis
Komprehensif tentang Hukum Oleh 63 Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr.
Komar Kantaatmadja, S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 22.
d. Terjemahan
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis dengan tambahan kata (eds) (tanpa gelar), judul buku
(dalam bahasa Indonesia cetak miring), Penerjemah, kota penerbit: tahun terbitan, halaman yang dikutip
(disingkat: hlm). Contoh:
Manfred B. Steger, Globalisme: Bangkitnya Ideologi Pasar, terjemahan Heru Prasetia, Jogjakarta:
Lafadl Pustaka, cet. 2, Juni 2006, hlm. 157.
Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika
Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum
Oleh 63 Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja,
S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.
2. Jurnal
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul tulisan dalam jurnal (cetak tegak
diberi tanda kutip pembuka dan penutup), nama jurnal (cetak miring), Nomor volume dan/atau nomor
penerbitan, halaman yang dikutip (disingkat: hlm) tahun terbit. Contoh:
Huala Adolf, Arbitration under the Indonesian Investment Law, 11:2 International Arbitration Law
Review N31-N36 (2008).
hlm. 144
3. Peraturan Perundang-undangan
Penulisannya sebagai berikut: nama peraturan beserta nomor dan tahun penerbitannya (seluruhnya
ditulis tegak). Contoh:
Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
4. Rujukan Elektronik
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul tulisan (cetak tegak diberi tanda
kutip pembuka dan penutup), tahun penerbitan/artikel, alamat website dengan menggunakan kurung
penutup dan pembuka, waktu download. Contoh:
Jodee L. Kawasaki, and Matt R. Raveb. 1995. Computer-Administered Surveys in Extension. Journal
of Extension 33(June) 1995, E-Journal on-line.<http://www.joe.org/june33/95.html/>
[06/01/2010]
Penulisannya sebagai berikut: nama penulis (tanpa gelar), judul artikel (dalam tanda kutip), nama
ceminar (cetak miring), tempat, tahun halaman yang dikutip (disingkat : hlm).
1) Pemakaian Ibid
Ibid kependekan dari ibidem yang artinya pada tempat yang sama, dipakai apabila suatu kutipan diambil
dari sumber yang sama dengan yang mendahuluinya, yang tidak disela oleh sumber atau Footnote lain.
2) Pemakaian Idem
Pemakaian Idem, sama dengan pemakaian Ibid, tetapi pada halaman yang berbeda dari sumber yang
dikutip.
3) Pemakaian Op.cit
Op.cit singkatan dari opera citato artinya dalam karangan yang telah disebut, dipakai untuk
menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain dan telah
diselingi oleh sumber lain. Gunakan kata note diikuti nomor footnote pertama rujukan dibuat. Apabila nama
penulis sama dan buku yang dikutip lebih dari satu, untuk menghindari kesalahan sebaiknya disebutkan
sebagian dari judul buku atau sumber tersebut.
4) Pemakaian Loc.cit
Loc.cit singkatan dari loco citato artinya pada tempat yang telah disebut, digunakan untuk
menunjuk kepada halaman yang sama atau persoalan yang sama dari suatu sumber yang telah disebut tetapi
belum diselingi oleh sumber lain.
Contoh:
Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Bandung:
Binacipta, (tanpa tahun), hlm. 5.
Mochtar Kusumaatmadja, Idem, hlm. 7.
Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika
Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum
Oleh 63 Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja,
S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.
hlm. 145
Mochtar Kusumaatmadja, Op.Cit., hlm. 10.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1983, hlm. 112.
Koentjaraningrat (ed.), Ibid.
Bagir Manan, Loc.cit.
E. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka menyantumkan secara lengkap kepustakaan yang dipergunakan, baik dari bahan
hukum primer (misalnya perturan perundang-undangan), atau bahan hukum sekunder (teks-book, hasil
penelitian, jurnal ilmiah, seri penerbitan sain), juga dapat dari bahan buku tersier (misalnya biografi, indeks
kumulatif dan lain-lain). Sumber yang digunakan disusun secara sistematis sebagaimana dalam penulisan
Footnote. Penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
Contoh:
Bagir Manan, Restorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam: Rudi Rizky, (eds.), Refleksi Dinamika
Hukum: Rangkaian Pemikiran dalam Dekade Terakhir (Analisis Komprehensif tentang Hukum
Oleh 63 Akademisi & Praktisi Hukum), In Memoriam Prof. Dr. Komar Kantaatmadja,
S.H.,LL.M.,), Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008.
Beerling, R.F., Filsafat Dewasa Ini, Jakarta: Balai Pustaka, 1951.
Daud Silalahi, Penegakan Hukum Lingkungan Dalam Sistem Hukum Nasional, Bandung: Alumni, 1995.
Echols, John M. dan Hasan Sadili, Kamus Inggris Indonesia, An English-Indonesian Dictionary, Cet. XXI,
Jakarta: Gramedia, 1995.
Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1983.
Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Bandung:
Binacipta, (tanpa tahun).
Muhammad Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1958.
Soepomo, R., Bab-bab Tentang Hukum Adat, Jakarta: Djambatan, 1958.
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran A4 (21 X 29,7 cm)
2. Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis bukan hard cover) dari bahan kertas buffalo
a. warna biru muda untuk tugas akhir mahasiswa S1 (Skripsi, Studi Kasus, dan Legal
Memorandum);
b. warna kuning tua untuk tesis dan disertasi.
3. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna kuning muda atau biru
muda.
G. Pengetikan
1. Pengetikan naskah Tugas akhir mahasiswa S1 (skripsi, studi kasus, dan legal memorandum), tesis dan
disertasi dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out sebagai berikut:
hlm. 146
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial atau huruf yang setara dengan ukuran
sebagai berikut:
I. Penomoran Halaman
hlm. 147
d. Kode Bagi Disertasi
Pada sampul luar (kulit luar) disertasi diketikkan kode J.06 pada sudut kanan atas, berjarak 4 cm
dari pinggir atas sampul luar (kulit luar) maupun pada halaman judul dalam, dengan huruf Roman tebal,
font.12. (Lihat contoh format halaman judul pada lampiran 1).
hlm. 148
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD)
Fakultas Hukum UNPAD dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dilangsungkan di
beberapa lokasi, yaitu:
a) Gedung Utama Fakultas Hukum UNPAD, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung;
b) Gedung Perpustakaan Hukum Mochtar Kusumaatmadja Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung;
c) Sekretariat Bagian-bagian Hukum Jl. Imam Bonjol No. 21 Bandung;
d) Gedung Magister Kenotariatan dan Magister Hukum Kesehatan Jl. Cimandiri No. 2 Bandung;
e) Gedung Komar Kantaatmadja. (Program Pascasarjana), Jl. Banda No.40 Bandung
f) Gedung Biro Bantuan Hukum Jl. Progo No. 17 Bandung;
g) Gedung Pendidikan Fakultas Hukum UNPAD Jl. Dago Pojok No. 22 Bandung;
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Fakultas Hukum saat ini berada
di bawah Dekan, yang secara maksimal dipergunakan untuk proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Sarana dan prasarana yang ada di Fakultas Hukum UNPAD, selain
dipergunakan oleh Program S1 dan Program Pascasarjana Fakultas Hukum UNPAD.
hlm.149
Lebih jauh lagi, untuk proses belajar mengajar dan penelitian telah dikembangkan program e-learning
melalui internet dan intranet yang difasilitasi juga melalui keberadaan dan pengembangan laboratorium
komputer.
1. Sistem Informasi
Fakultas Hukum UNPAD pada tahun 1996 telah mulai membangun rancangan sistem informasi
dengan mengadopsi program yang telah disiapkan oleh Pusat Komputer (PUSKOM) UNPAD, yang
bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengelolaan data, yang pada awalnya ditujukan untuk
kegiatan akademik, yaitu mempersiapkan data yang berkaitan dengan mahasiswa dan proses belajar
mengajar.
Kemudian dengan perkembangan yang terjadi di UNPAD mengenai intranet dan internet UNPAD,
maka Fakultas Hukum berupaya untuk masuk di dalamnya dengan mempersiapkan infrasturktur
jaringan informasi Fakultas Hukum, sehingga data dan informasi dapat diakses langsung oleh mahasiswa
dan unit kerja lainnya di lingkungan UNPAD.
hlm. 150
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) yang ditujukan untuk lebih meningkatkan layanan.
Dapat diakses melalui laman : http://lib.fh.unpad.ac.id
hlm.151
www.fh.unpad.ac.id
Email : info@fh.unpad.ac.id
hlm. 152
BAB V
KERJASAMA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD)
Dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran telah
melakukan kerjasama dengan berbagai instutusi nasional maupun internasional. Kegiatan kerjasama dikelola
langsung di bawah lembaga Dekanat melalui Koordinator Kerjasama yang dibentuk sejak tahun 1998. Tujuan
dilaksanakannya kerjasama terutamanya adalah untuk meningkatkan kontribusi dalam pembangunan
hukum, peningkatan dan penyediaan sumber daya manusia di bidang hukum. Sesuai dengan kapasitas yang
dimiliki, sumber daya manusia Fakultas Hukum sering berpartisipasi dalam kegiatan berbagai institusi
pemerintah maupun non-pemerintah, baik sebagai tenaga ahli, nara sumber, peneliti. Di pihak lain, mitra
kerjasama memberikan kontribusinya dalam bentuk antara lain, penyediaan dosen tamu, penelitian bersama,
penyelenggaraan seminar / training, dan recruitment lulusan.
Dalam bidang penegakan hukum, ahli oleh Pemerintah, Kejaksaan dan Kepolisian, serta masyarakat
umum lainnya yang memerlukan dalam perkara di peradilan umum dan Mahkamah Konsititusi. Dalam
kegiatan Penelitian terutamanya melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Departemen Hukum
dan HAM R.I. memiliki sejarah yang panjang dalam kerjasama dengan Fakultas Hukum Unpad.
Pada tahun 2006 telah dilaksanakan kegiatan kerjasama antara lain dengan Sekretriat Jenderal MPR
R.I. dalam Sosialiasi Keputusan-Keputusan MPR terutama tentang Perubahan UUD 1945; Sekretariat Wakil
Presiden R.I. berupa Focus Group Discussion (FGD) mengenai Kajian Hubungan Bilateral Indonesia-Singapura
dalam Konteks Kerjasama Hukum Antar Negara (Ekstradisi, Mutual Legal Assistance, dan Transfer of
Sentenced Person); Departemen Komunikasi dan Informatika R.I. (Depkominfo) berupa Workshop tentang
Perkembangan ICT Terkini dan Perlindungan HKI di Perguruan Tinggi dan Proses untuk Beracara di
Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Tata Cara Menguji Material (Judicial Review dan
Constitutional Review) di Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi; BPHN berupa Seminar tentang
Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana; dan PT. Indosat berupa Seminar tentang Perlindungan HKI
dalam Industri Telekomunikasi di Indonesia.
Pada tahun 2007 telah dilaksanakan pula kegiatan kerjasama antara lain dengan organisasi profesi
advokat PERADI melalui IKADIN dan AAI untuk pelaksanaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat; Sekretariat
Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) R.I. berupa FGD mengenai Peran DPD R.I. dalam Sistem
Ketatanegaraan di Indonesia; dan Kemominfo berupa Diskusi Publik RUU Keterbukaan Informasi Publik.
Fakultas Hukum Unpad telah menjalin kerjasama dengan Kementrian Hukum dan HAM R.I. dalam program
Rintisan Gelar, yang dimaksudkan untuk peningkatan kualitas tenaga keimigrasian dan pemasyarakatan
melalui jenjang pendidikan S1 dan S2. Pada bulan April 2010 kerjasama ini dilanjutkan di bawah Nota
Kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM dan Rektor Universitas Padjadjaran.
Bebagai penelitian bersama juga dilakukan dengan Kementrian Luar Negeri dan Bank Indonesia. Sedangkan
untuk bidang pendidikan, kerjasama dengan Kementrian Luar Negeri umumnya dilakukan dengan berbagai
kegiatan seminar dan penelitian.
Pada tahun 2008, kerjasama yang dilakukan banyak melibatkan pemerintahan daerah, seperti
Pemerintah Kota Bandung, PD Kebersihan Pemerintah Kota Bandung, dan PT. Perkebunan Nusantara VIII.
Selain itu, dilaksanakan pula Pelatihan Legal Drafting yang diikuti oleh Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi
Papua. Dalam hal ini peran Fakultas Hukum adalah sebagai pemateri dan instruktur pelatihan.
Pada tahun 2009, dilanjutkan kembali kegiatan yang sempat dilakukan pada tahun-tahun
sebelumnya, yaitu Pendidikan Khusus Profesi Advokat bekerja sama dengan Asosiasi Advokat Indonesia.
Kegiatan kerjasama di bidang penelitian yaitu dengan Pemerintah Kota Bandung, PD. Pasar Pemerintah Kota
Bandung dan Komisi Yudisial. Kegiatan kerjasama khususnya penelitian ini melibatkan sivitas akademika
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Pada tahun 2010, selain seminar yang dilakukan dengan berbagai instansi pemerintah, terdapat pula
bentuk kerjasama yang berupa penelitian. Adapun penelitian yang dilakukan di tahun 2010 ini Fakultas
Hukum mengadakan kerjasama diantaranya dengan Bank Indonesia, Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan pada Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri R.I, dan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat.
hlm.153
Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan lembaga-lembaga internasional baik dalam bentuk
kuliah umum dan pelatihan, misalnya dengan Palang Merah Internasional (International Committee of the Red
Cross/ICRC), Komisi Tinggi Untuk Pengungsi (UN High Commission for Refugee/UNHCR) dan Program
Pembangunan PBB (UN Development Program/UNDP). Sebelumnya, telah dilakukan kerjasama dengan Raoul
Wallenberg Institute (RWI), Swedia, dalam bentuk Book Donation Project, pelatihan bersama untuk tingkat
regional ASEAN (South East Asian Human Rights of Women/SEAHUWO), yang berlangsung dari tahun 2002
2007.
Dalam hal pelatihan (training), Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan
Universitas Leiden, Universitas Groningen dan Universitas Indonesia dalam program Building Blocks for the
Rule of Law yang telah dijajaki sejak tahun 2009 untuk dilaksanakan pada tahun 2010 dan 2011. Bidang
pelatihan yang dikerjasamakan adalah: hukum perdata, hukum pidana, hukum perburuhan, dan sosio-legal
studies.
Sejak tahun 2011 Fakultas Hukum Unpad telah mengadakan kerjasama dengan Direktorat Jendral
Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam pelaksanaan Pelatihan Hak
Kekayaan Intelektual.
Pada tahun 2012 Fakultas Hukum Unpad telah menandatangani Momerandum of Understanding
(MoU), untuk melaksanakan beberapa jenis kerja sama.
Unpad telah menjalin kerjasama dengan Kementrian Hukum dan HAM R.I. dalam program Rintisan
Gelar, yang dimaksudkan untuk peningkatan kualitas tenaga keimigrasian dan pemasyarakatan melalui
jenjang pendidikan S2 ilmu hukum. Pada bulan April 2010 kerjasama ini dilanjutkan di bawah Nota
Kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM dan Rektor Universitas Padjadjaran, Pada
Tahun 2012 Program studi Magister Ilmu Hukum Khusus untuk konsentrasi Hukum HKI telah dilakukan
kerjasama dengan (World Intelectual Property Organization (WIPO) yang bermarkas di Jenewa. Kerjasama
dengan WIPO dilakukan dalam bentuk perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Unpad dengan melibatkan dosen-dosen dari WIPO.
hlm. 154
BAB VI
KEMAHASISWAAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN (UNPAD)
B. Lembaga Kemahasiswaan
1. Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Hukum Unpad
Tugas Badan Perwakilan Mahasiswa :
a) Menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja BEM FH Unpad selama satu tahun
kepengurusan dalam melaksanakan GBHK dan Peraturan yang ditetapkan oleh Kongres KM FH
Unpad.
b) Melakukan audit terhadap laporan keuangan BEM FH Unpad.
c) Membentuk Tim Ad Hoc Kongres KM FH Unpad.
d) Menyelenggarakan rapat koordinasi antar lembaga kemahasiswaan yang dinaungi Keluarga
Mahasiswa FH Unpad minimal setiap 3 bulan sekali.
e) Menyelenggarakan rapat koordinasi Ketua Angkatan minimal 4 bulan sekali.
f) Menampung dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa FH Unpad.
hlm.155
Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa
a) Leadership Training Camp
b) Leader Camp
c) LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa)
d) Pelatihan Profesi Hukum (PPH)
e) Workshop dispute solution with litigation or non litigation
f) Pelatihan Legal Drafting Kontrak Nasional dan Internasional
g) Workshop Suhardiman Sujoyo Ekodiputro Kardono (SSEK)
h) Mentoring PIH & PHI
i) Padjadjaran Law Fair
1) Lomba Debat tingkat Internal FH Unpad
2) Lomba Karya Tulis Ilmiah Internal FH Unpad
3) Lomba Debat tingkat Nasional
4) Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional
j) Seminar Dialog Tokoh Mayarakat
k) Seminar Regenerasi Perjuangan memperingati hari pahlawan
l) Refleksi Akhir Tahun
m) Pelatihan Class Action
n) Gerakan Aksi dAn advokasI (GRADASI)
o) Kajian Rutin
p) Publikasi Isu dan Hasil Kajian
q) Proker Roadshow Internal UNPAD
r) Kunjungan KEMA dan beberapa fakultas di UNPAD
s) Roadshow Eksternal UNPAD
t) Roasdshow kelembagaan dalam taraf Nasional
u) Studi komparatif ke universitasuniversitas di wilayah Bandung dan sekitarnya.
v) Roadshow lembaga dan Media FH UNPAD
w) Aksi Solidaritas HAM
x) Student Festival
y) Membentuk komunitas minat/hobi dan klub-klub bahasa
z) Outbond Mahasiswa
hlm. 156
4. Moot Court Society (MCS)
Dibentuk sebagai wadah mahasiswa untuk mengikuti lomba peradilan semu nasional dan
internasional. Memberikan pelatihan bagaimana cara bersidang di pengadilan baik nasional maupun
internasional.
Program Kerja MCS :
a) Recruitment Day
b) Musyawarah Besar (Mubes) yang diadakan tiap tahun
c) Pelatihan MCC Nasional dan Internasional.
d) MCC Internal Nasional
e) MCC Internal Internasional
f) MCC Perdata Nasional
g) Diskusi Rutin Pidana
h) Road Show MCS
i) Philip Jessup International Moot Competition by ISIL
j) ICRC International Moot Competition
k) Willem C.vis International Moot Competition, Hongkong
l) International Maritime Law Arbitration Moot Competition by Murdoch University, Australia
m) Asia Cup International Moot Competition, Japan
Selama beberapa tahun ini MCS FH Unpad telah meraih prestasi guna mengharumkan nama
Universitas Padjadjaran dalam kompetisi peradilan semu tingkat nasional yang diadakan oleh
universitas-universitas di Indonesia, antara lain :
1. Juara I Kompetisi Peradilan Semu Nasional Hak Asasi Manusia, ( Unpad ), Bandung
2. Juara III Kompetisi Peradilan Semu Nasional piala Mutiara DjokoSoetono Fakultas Hukum
Universitas Indonesia 2006, Depok.
3. Jaksa Terbaik Kompetisi Peradilan Semu Nasional Anti Money Laundering Fakultas Hukum
Universitas Trisakti 2006, Jakarta.
4. Peringkat 4 Kompetisi Peradilan Semu Nasional Piala Prof.Abdul Kahar Muzakkir Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia (UII),2007,Yogyakarta.
5. Penasihat Hukum Terbaik Kompetisi Peradilan Semu Nasional Anti Money Laundering
Fakultas Hukum Universitas Trisakti 2008, Jakarta.
6. Juara II Kompetisi Peradilan Semu Nasional Piala Prof.Abdul Kahar Muzakkir III Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia 2009, Yogyakarta.
7. Panitera terbaik Kompetisi Peradilan Semu Nasional Piala Prof.Abdul Kahar Muzakkir III
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia 2009, Yogyakarta.
8. Juara II Kompetisi Peradilan Semu Nasional Universitas Airlangga 2009, Surabaya.
9. 2nd Runner Up dan 2nd Best Memorial Kompetisi Peradilan Semu Nasional Philip C. Jessup
2009, Jakarta.
10. Juara IV National Round International Humanitarian Law Moot Court Competition ICRC
Jakarta 2009, Jakarta.
11. 2nd bEst Memorial dan 2nd Best Oralish Kompetisi Peradilan Semu Nasional Cyber Crime
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta 2010, Jakarta
12. Juara I, Hakim, Penasehat Hukum dan Penuntut Umum Terbaik Kompetisi Peradilan Semu
Nasional ALSA Universitas Sriwijaya 2010, Palembang.
13. Juara IV Naskah Terbaik Moot Court Competition (MCC) 2011, UNSOED Purwokerto.
hlm.157
14. Juara I, Penasehat Hukum Terbaik, Penuntut Hukum Terbaik, Panitera Terbaik, Hakim
Terbaik Moot Court Competition (MCC) Abdul Kahar Muzakir 2011, UII Yogyakarta.
15. Juara III, Majelis Hakim Terbaik, Penasehat Hukum Terbaik, Penuntut Umum Terbaik,
Panitera Terbaik, Berkas Terbaik Moot Court Competition (MCC) AlSA Piala Mahkamah
Agung 2012 yang diselenggarakan di UNHAS Makasar.
16. Juara III, Moot Court Competition (MCC) Piala Mutiara Djokosoetono 2012, UI, Jakarta.
17. Juara I, Moot Court Competition (MCC) Piala Franseda 2012 Universitas Atma Jaya, Jakarta.
1. 1st Winner ICRC Moot Court Competition National Round 2006, Jakarta.
2. 2nd Best Memorial International Maritime Law Arbitration Moot Competition 2008, Perth-
Australia.
3. Team Achievement Award International Maritime Law Arbitration Moot Competition 2008,
Perth - Australia.
4. 2nd Runner Up Phillip C. Jessup Moot Court Competition National Round 2008, Jakarta.
5. 2nd Best Memorial Phhillip C. Jessup Moot Court Competition National Round 2008, Jakarta
6. 2nd Runner Up Phillip C . Jessup Moot Court Competition National Round 2009, Jakarta
7. 2nd best Memorial Phillip C. Jessip Moot Court Competition National Round 2009, Jakarta
8. Best Speaker Achievement Award, International Maritime Law Arbitration Moot 2009,
Brisbane, Australia
9. 1st Winner Asia Cup Moot Court Competition National Round, 2009.
10. 3rd Best Memorial Asia Cup Moot Court Competition 2009, Japan.
11. 2nd Best Memorial Phillip C Jessup Moot Court Competition National Round 2010, Jakarta
12. 2nd Best Oralist Phillip C. Jessup Moot Court Competition National Round 2010, Jakarta.
5. Vonis
Dibentuk sebagai wadah kegiatan jurnalistik pers mahasiswa Fakultas Hukum Unpad wadah
penyaluran dan pembinaan penalaran dan keilmuan, seni dan sastra, minat dan bakat, serta
kreatifitas dan inovasi mahasiswa Fakultas Hukum Unpad, wadah menumbuhkembangkan potensi
diri mahasiswa Fakultas Hukum Unpad kearah pembentukan integritas kepribadian yang mandiri,
kritis, ilmiah, demokratis dan religius, wadah menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.
Tujuan Pembentukan :
a) mengembangkan kemampuan jurnalistik mahasiswa Fakultas Hukum Unpad sebagai salah satu
fungsi kontrol kritis mahasiswa terhadap lingkungannya.
b) mendinamiskan suasana kehidupan ilmiah dalam segala dimensinya di lingkungan Fakultas
Hukum Unpad.
c) membentuk mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang berkepribadian, mandiri, kritis, ilmiah,
demokrasi dan religius.
d) membantu proses pendidikan hukum dan proses penyadaran hukum di lingkungan Fakultas
Hukum Unpad pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
hlm. 158
6. Asian Law Students Association Local Chapter Padjadjaran University (ALSA)
Dibentuk sebagai wadah kegiatan mahasiswa Fakultas Hukum dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan dan mengadakan kerjasama dengan fakultas hukum lainnya di Indonesia dan
fakultas hukum di kawasan Asia.
Kegiatan ALSA :
a. Musyawarah Nasional ALSA Indonesia
b. Laporan perkembangan acara ALSA nasional.
c. Laporan kegiatan acara ALSA Internasional.
d. Outward bound.
e. Seminar & Workshop Nasional.
f. National Moot Court Competition.
g. Alsa Camp.
h. English Days.
i. Workshop.
7. Olahraga
Dibentuk sebagai wadah kegiatan olah raga di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
untuk menyalurkan bakat dan minat mahasiswa dalam olah raga.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Latihan Futsal
b. Latihan Basket
c. Latihan Bulutangkis
d. Geologi Cup
e. UBL Cup
f. FORSI
g. Trisakti Cup
11. Mapanjala
Dibentuk sebagai wadah kegiatan pencinta alam di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
untuk menyalurkan bakat dan minat mahasiswa dalam kegiatan pencinta alam.
Adapun kegiatannya antara lain :
hlm. 160
a. Oprec
b. Pengenalan gunung hutan
c. Simulasi gunung hutan
d. Pelatihan Dasar
e. Ekspedisi
f. Pendakian bersama
g. Pelatihan Medik
h. Pelatihan Rock Climbing
i. Pelatihan Arung Jeram
12. PLEADS
Dibentuk sebagai wadah mahasiswa untuk mengikuti berbagai lomba debat nasional dan
internasional. Memberikan pelatihan bagaimana cara berbicara, berargumentasi dan mengemukakan
pendapat dalam suatu kompetisi.
Program kerjanya antara lain :
a. Mengikuti Asirlangga Law Fair
b. Mengikuti Lomba Debat Piala Soediman Kartohadiprodjo
c. Justice Fair
d. Padjadjaran Lawyer Club
e. Penelitian
f. Bakti Pleads
g. Seminar
h. Simposium
i. Jurnal Ilmiah
hlm.161