You are on page 1of 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) RESIKO JATUH PADA LANSIA

DI WISMA MELATI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR


ASRAMA TULUNGAGUNG

BIDANG KEGIATAN :
PENGABDIAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
Ketua :
Prima Dewi K, S.Kep.,Ns., M.Kes
NIK. 13.07.03.011

Anggota :
MARIA ARDIANA LAU NIM. 1712B0036 Tahun Angkatan 2017
RONNIE SETIAWAN U. S. NIM. 1712B0048 Tahun Angkatan 2017
MADA HENDRA YUDISTIRA NIM. 1712B0034 Tahun Angkatan 2017
MARIA ANCILA TOAN NIM. 1712B0035 Tahun Angkatan 2017
SONYA REDE LOMI NIM. 1712B0054 Tahun Angkatan 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul Kegiatan : Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Resiko Jatuh pada Lansia di Wisma
Melati Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar Tulungagung.
2. Bidang Kegiatan : Penyuluhan Masyarakat.
3. Bidang Ilmu : Pendidikan Ners.
4. Ketua Pelaksana
a. Nama : Prima Dewi K, S.Kep.,Ns, M.Kes.
b. NIK : 13.07.03.011
c. Alamat : Jalan Letjen Suparman Nomor 80 Kediri.
d. E mail : primastikes@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Maria Ardiana Lau NIM. 1712B0036
b. Ronnie Setiawan U. S. NIM. 1712B0048
c. Mada Hendra Yudistira NIM. 1712B0034
d. Maria Ancila Toan NIM. 1712B0035
e. Sonya Rede Lomi NIM. 1712B0054
6. Tempat Pelaksanaan : Wisma Melati UPT PSLU Blitar Asrama Tulungagung.
7. Waktu Pelaksanaan : Oktober 2017.

Menyetujui

Ketua Pelaksana Pembimbing Kepala Seksi Bimbingan dan


Wisma Tulip Pembinaan Lanjut

Prima Dewi K, S.Kep.,Ns., M.Kes Wiwin Yuliarti Sunu Pantjadharmo, Aks., Msi
NIK. 13.07.03.011 NIP. 19760705 200901 2 001 NIP. 19661104 199201 1 001

Ketua Prodi Pendidikan Ners Ketua LPPM

Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns., M.Kep Prima Dewi K, S.Kep.,Ns., M.Kes


NIK. 13.07.09.075 NIK. 13.07.03.011

Ketua
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes


NIP. 19700216 199203 1 007
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Resiko Jatuh padaLansia di Wisma
Melati Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Blitar Tulungagung.
2. Bidang Kegiatan : Penyuluhan Masyarakat.
3. Bidang Ilmu : Pendidikan Ners.
4. Ketua Pelaksana
a. Nama : Prima Dewi K, S.Kep.,Ns, M.Kes.
b. NIK : 13.07.03.011
c. Alamat : Jalan Letjen Suparman Nomor 80 Kediri.
d. E mail : primastikes@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Maria Ardiana Lau NIM. 1712B0036
b. Ronnie Setiawan U. S. NIM. 1712B0048
c. Mada Hendra Yudistira NIM. 1712B0034
d. Maria Ancila Toan NIM. 1712B0035
e. Sonya Rede Lomi NIM. 1712B0054
6. Tempat Pelaksanaan : Wisma Melati UPT PSLU Blitar Asrama Tulungagung.
7. Waktu Pelaksanaan : Oktober 2017.
8. Anggaran Biaya : Rp.

Menyetujui

Ketua Prodi Pendidikan Ners Ketua Pelaksana

Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns, M.Kep Prima Dewi K, S.Kep.,Ns, M.Kes


NIK. 13.07.09.075 NIK. 13.07.03.011
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TIPS TIPS UNTUK MENJADI LANSIA YANG SEHAT
Oleh : Mahasiswa Profesi Ners

I. IDENTIFIKASI
Tema : Resiko Jatuh pada Lansia.
Sasaran : Lansia yang Tinggal di Wisma Melati UPT PSLU Blitar Asrama
Tulungagung
Tempat : Wisma Melati UPT PSLU Blitar Asrama Tulungagung.
Alokasi : 30 menit.
Hari, Tanggal : Oktober 2017.
Pemateri : Mada Hendra Yudistira
Moderator : Maria Ancila Toan
Observer : Sonya Rede Lomi
Dokumentasi : Ronnie Setiawan, Maria Ardiana

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Klien mengerti relaksasi otot progresif untuk kualitas tidur lansia.
2. Tujuan Khusus : 1. Klien mengerti tentang pengertian lansia.
2. Klien mengerti penyebab resiko jatuh pada lansia.
3. Klien mengetahui cara pencegahan resiko jatuh pada lansia.

III. POKOK POKOK MATERI


1. Pengertian lansia
2. Penyebab resiko jatuh pada lansia.
3. Cara pencegahan resiko jatuh pada lansia.

IV. METODE DAN MEDIA


Metode : Ceramah dan Tanya Jawab.
Media : Lembar Balik dan Leaflet.
V. PROSES PENYULUHAN

No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Respon peserta


1. Pembukaan Mengucapkan salam. Menjawab salam
(Modetator) Memperkenalkan diri Mendengarkan
5 menit Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan
Kontrak waktu Mendengarkan
Menjelaskan peraturan penyuluhan Mendengarkan

2. Pelaksanaan Menjelaskan pengertian lansia Mendengarkan


(Presentator) Menjelaskan penyebab resiko jatuh pada Mendengarkan
10 menit lansia.
Menjelaskan cara pencegahan resiko Mendengarkan
Presentator + jatuh pada lansia.
fasilitator Tanya jawab pertanyaan Bertanya
Mendengarkan

3. Evaluasi Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab


(Moderator) materi yang telah diberikan pertanyaan
3 menit Menerima leaflet

4. Penutup Mengucapkan terimakasih atas peran Mendengarkan


(Moderator) serta peserta.
2 menit Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

VI. MATERI
a. Pengertian lansia
Menurut WHO dalam Bandiyah (2009) lanjut usia meliputi :
1. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
Menurut Undang-undang RI nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia dalam
Bandiyah (2009): yang dimaksud dengan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia
di atas 60 tahun.

Pada lansia umumnya mengelami gangguan atau penurunan fungsi tubuh sehingga
dapat menyebabkan keterbatasan fungsi fisik yang dapat menyebabkan masalah pada
kesehatan lansia itu sendiri. Salah satu masalah yang palig sering terjadi pada lansia adalah
jatuh. Lansia sangat berisiko terhadap kejadian jatuh, jatuh adalah suatu kejadian yang
mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk dilantai maupun tempat
yang lebih redah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka, trauma, dan cedera.

b. Penyebab resiko jatuh pada lansia


1. Faktor Intrinsik merupakan faktor penyebab yang timbul dalam diri lansia itu sendiri,
seperti :
a. Proses penuaan
Seiring dengan terjadinya proses penuaan, terjadi penurunan kekuatan dan daya tahan
otot dan tulang mulai rapuh. Pada lansia bila terjadi jatuh, akan sangat cepat timbul cedera
pada organ yang mengalami benturan.
b. Berbagai penyakit degenerative seperti :
1) Stroke
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah ke otak. Jaringan otak yang tidak mendapatkan suplai darah dapat
mengalami kematian sehingga dapat mengganggu sistem kerja tubuh. Tubuh dapat
mengalami kelemahan dan kehilangan keseimbangan. Tidak jarang stroke juga
disertai dengan lumpuhnya satu sisi tubuh, sehingga pada lansia yang mengalami
stroke sangat berisiko mengalami jatuh.
2) Parkinson
Parkinson adalah penyakit neurodegenerative progresif yang berkaitan erat dengan
usia. Penyakit ini ditandai dengan penurunan kemampuan melihat, tremor
(gemetar) dan kerusakan koordinasi motorik kasar sehingga lansia akan mengalami
kesulitan saat beraktivitas.
3) Gangguan kardiovaskuler
Gangguan kardiovaskuler seperti hipertensi dan penyakit jantung lainnya dapat
mengganggu sirkulasi darah ke jaringan. Darah berperan dalam metabolisme
karena didalamnya terdapat oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh sel. Jaringan
yang tidak mendapat suplai oksigen dan darah akan mengalami gangguan dan
kehilangan fungsi. Tubuh umumnya akan focus untuk mensuplai darah ke organ
vital seperti otak, jantung dan paru. Organ organ ekstremitas umumnya akan
mengalami kekurangan suplai darah sehingga dapat menyebabkan kelemahan.
c. Depresi
Depresi yang terjadi pada lansia dapat mengalihkan perhatian lansia saat
melakukan aktivitas, sehingga pada lansia yang mengalami depresi akan berkurang
perhatiannya saat berjalan sehingga tidak menyadari akan hal-hal yang dapat
mencederai dirinya.

d. Gangguan penglihatan
Pada lansia umumnya mengalami penurunan daya penglihatan terkait dengan
katarak dan penurunan tonus otot mata. Lansia tidak mampu melihat dengan baik
lingkungan sekitarnya sehingga dapat berisiko mengalami jatuh.

e. Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan oleh diare, demam serta asupan cairan yang kurang
sehingga dapat timbul ketidakseimbangan pada tubuh. Kondisi yang tidak
seimbang pada lansia dapat menimbulkan jatuh saat lansia melakukan aktivitas.

c. Pencegahan Resiko Jatuh pada Lansia


Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat menyebabkan
jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang diderita,
pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan, gangguan
visual, ataupun faktor lingkungan. Dibawah ini akan di uraikan beberapa metode
pencegahan jatuh pada orang tua:
a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi
kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan
tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki.
b. Managemen obat-obatan
Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik di antara:
1) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat
2) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan
3) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama sedatif
dan tranquilisers
4) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas indikasi
klinis kuat
5) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan
c. Modifikasi lingkungan
1) Jalan masuk dan keluar rumah serta kamar dibuat bebas hambatan
2) Hindari ubin licin, barang-barang berserakan tidak pada tempatnya, dan lampu
redup
3) Letakkan alat-alat komunikasi agar mudah terjangkau; telepon, intercom, bel,
letakkan televise/ radio pada posisi yang terbaik
4) Pegangan tangan pada tangga
5) Penyesuaian peralatan
6) Penyesuaian di ruang duduk, termasuk bentuk dan ukuran kursi setinggi kursi
makan dan berlengan
7) Penyesuaian di kamar mandi di lengkapi beberapa pegangan.
d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya :
1) Bangun dari tidur jangan langsung berdiri. Anjurkan lansia untuk miring terlebih
dahulu, kemudian duduk perlahan lalu berdiri. Bila lansia merasa pusing
anjurkan untuk tetap dalam posisi duduk.
2) Jangan berikan lansia mengangkat barang yang berat. Bila ingin memindahkan
barang, anjurkan untuk memindahkan sedikit demi sedikit.
3) Anjurkan lansia bila ingin mengambil barang dibawah jangan langsung duduk,
mulai dengan jongkok terlebih dahulu, bila perlu disesuaikan dengan pegangan.
e. Alas kaki
Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki:
1) Gunakan sepatu yang tidak berhak/berhak lebar dengan bahan antislip pada
haknya
2) Jangan berjalan hanya dengan menggunakan kaos kaki karena sulit untuk
menjaga keseimbangan
3) Berikan alas kaki yang tepat sesuai dengan ukuran, tidak hanya menggunakan
kaos kaki bila berjalan
f. Alat Bantu jalan
Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan
untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang mendasarinya.
Penggunaan alat bantu jalan memang membantu meningkatkan keseimbangan,
namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh
untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda, karena itu
penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual.
Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat ditangani
dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya adalah
dengan alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker.
(Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane.
Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi
menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang
paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan
alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.
g. Memelihara kesehatan lansia
1) Jaga asupan nutrisi lansia, sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lansia.
2) Berikan suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin untuk meningkatkan
kekuatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang akibat terjatuh pada orang
tua
3) Anjurkan pasien untuk berjemur di pagi hari
4) Berhenti merokok
5) Hindari konsumsi alkohol

You might also like