You are on page 1of 3

Performing Arts History And Literature 13 Maret 2017

Galih Aji - Preparatory 1

Sejarah Teater Broadway

Broadway merupakan pertunjukan teater yang berlokasi di New York, Amerika, lebih
tepatnya di Theater District, Manhattan. Teater ini pertama kali dibentuk oleh Walter Murray dan
Thomas Keane pada tahun 1750, yang pada masanya masih disebut sebagai Resident Theater.
Gedung teater tersebut berkapasitas kurang lebih 280 orang, dimana pertunjukkan yang dimainkan
secara umum merupakan karya Shakespeare.

Kemudian pada tahun 1775, Amerika mengalamin peristiwa sejarah yang disebut sebagai
American Revolutionary (Revolusi Amerika). Hal ini berdampak pada pertunjukan seni teater, dimana
mereka harus berhenti melakukan pertunjukkan hingga pada tahun 1798. Pada tahun ini pula
dibangun sebuah teater bernama Park Theatre di Chatham Street (yang sekarang berubah nama
menjadi Park Row), New York. Park Theatre memiliki daya tampung mencapai 2,000 orang, berkali-
kali lipat dari gedung teater sebelumnya. Sejak itu, pertunjukan teater broadway mulai naik
popularitasnya dikalangan masyarakat. Gedung-gedung teater lain mulai bermunculan di kota New
York, seperti Bowery Theatre.

Gambar 1. Bowery Theater, NYC.

Hingga pada tahun 1829, Niblos Garden dibangun di Prince Street, New York. Niblos Garden
merupakan sebuah gedung teater broadway yang memiliki kapasitas mencapai 3,000 orang. Tempat
ini kemudian menjadi premiere nightspot di New York, yaitu tempat pertunjukan broadway teater
yang paling bergengsi pada masanya. Namun, tidak semua sejarah teater broadway menunjukan
kehidupan yang gemilang, tetapi beberapa gedung teater ini juga mengalami kebangkrutan. Seperti
Palmos Opera House yang dibangun pada tahun 1844, harus menutup usahanya di tahun 1847.

Pertunjukkan yang dibawakan di teater broadway di era 1850-an umumnya menampilkan


karya dari William Shakespeare. Kemudian teater broadway mengalami perkembangan-
perkembangan, yang salah satunya dari perkembangan dari sisi fisik gedung. Pada tahun 1906,
dimana The Red Mill menjadi salah satu pertunjukkan, perkembangan dari sisi gedung mulai terlihat.
Pemasangan lampu-lampu di pintu gedung mulai diperkenalkan. Hal ini bertujuan untuk
menunjukkan jadwal, pemain, dan judul pertunjukkan yang akan berlangsung. Selain itu, tujuannya
juga untuk menambahkan kesan mewah dari teater ini.
Performing Arts History And Literature 13 Maret 2017
Galih Aji - Preparatory 1

Gambar 2. Tampilan muka gedung teater broadway.

Kemudian perkembangan dari sisi pertunjukkan juga terlihat di awal 1900-an. Dari era 1800
yang secara umum membawakan pertunjukkan dari Shakespeare, teater broadway mulai
menekankan sisi musikal, tarian / dance, kemewahan panggung dan kostum, serta tema-tema yang
dibawakan mulai lebih ke sisi hiburan (komedi). Pada era ini, Ziegfeld Florenz Jr. menjadi salah satu
tokoh penting dalam kesuksesan teater broadway. Ziegfeld Florenz Jr. dikenal sebagai impresario
dalam American Broadway. Impresario disini dapat berarti sebagai produser, yang memegang peran
kunci dalam kesuksesan acara.

Gambar 3. Ziegfeld Florenz Jr.

Pertunjukkan yang diproduseri oleh Ziegfeld dikenal dengan sebutan Ziegfeld Follies, yang
sukses merajai dunia broadway pada tahun 1907 hingga 1931. Kesuksesannya hingga ia dapat
mendirikan sebuah gedung teater atas nama dirinya, yaitu Ziegfeld Theater yang berlokasi di 54th
street, Manhattan, NYC. Salah satu karya-karyanya yaitu Show Boat (1929) dan Glorifying The
American Girl (1929). Kemudian dari karya-karya Ziegfeld, Metro -Goldwyn-Mayer memfilmkan,
hingga dimainkan oleh artist terkemuka seperti Fred Astaire, Gene Kelly, dan Barbra Streisand.
Seperti The Babbitt and The Bromide, yang dimana Fred Astaire dan Gene Kelly terlibat dalam
penyusunan koreografi. Bukan hanya itu, musik dan lirik juga di komposisi oleh George dan Ira
Gershwin. Kemudian film Funny Girl, yang mengisahkan tentang seorang bintang broadway Fanny
Brice (dimainkan oleh Barbra Streisand), yang sering memainkan peran di Ziegfeld Follies di New
York. Dari film ini, Barbra Streisand meraih penghargaan oscar sebagai aktris terbaik. Dan film ini
juga meraih penghargaan dari kategori lain, seperti Best Picture, Best Sound, Best Cinematography,
Best Score of a Musical Picture, dan lainnya.
Performing Arts History And Literature 13 Maret 2017
Galih Aji - Preparatory 1

Gambar 4. Suasana pertunjukkan broadway, Ziegfeld Follies.

Kesimpulan dari essay ini ialah pertunjukan teater terus mengalami perkembangan dari
masa ke masa. Hal ini terlihat dari sejarah teater broadway, dimana awalnya terkesan tradisional,
dilihat dari sisi pertunjukkan dan kapasitas penonton, yaitu membawakan karya-karya klasik dari
William Shakespeare / opera dengan tarian ballet, dan kapasitas gedung yang hanya mencapai
ratusan orang hingga berubah menjadi lebih modern, seperti kapasitas gedung mencapai ribuan
orang dan karya yang dimainkan mulai mengandung unsur mewah, komedi, musik yang lebih
bervariasi, disertai dengan tarian-tarian modern. Jika melihat ke masa sebelumnya, terlihat seperti
teater di kebudayaan Yunani kuno, yang kemudian diubah oleh teater Roma.

Referensi

1. http://historythings.com/the-history-of-broadway/

2. https://www.musicals101.com/bwaythhist.htm

3. http://broadwayscene.com/broadway-history-the-princess-musicals-bigger-was-not-better

4. http://www.encyclopedia.com/people/literature-and-arts/theater-biographies/florenz-ziegfeld

You might also like