You are on page 1of 4

Performing Arts History And Literature 10 April 2017

Galih Aji - Preparatory 1

Perkembangan Lukisan Era Renaissance ke Era Romantik

1. Michelangelo (1475 - 1564)

Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (Michelangelo) ialah seorang arsitek, pelukis,


pemahat, dan penyair asal Italia, yang hidup di akhir era Renaissance. Ia dikenal sebagai salah satu
seniman terbaik, menyaingi Leonardo Da Vinci dan Raphael. Michelangelo memiliki julukan il divino
(the divine one), yang dapat berarti memiliki koneksi terhadap Tuhan.

Karya yang ia hasilkan, antara lain ialah:

a. Patung

Gambar 1. (kiri) Piet dan (kanan) David.

Piet ialah patung yang menggambarkan Bunda Maria, yang sedang merangkul tubuh Jesus
Christ yang sudah meninggal. Karya ini ia ciptakan waktu umur 24 tahun. Hal unik lainnya ialah
bahwa Piet merupakan satu-satunya karya Michelangelo yang memiliki ukiran namanya langsung,
di bagian baju Bunda Maria.

b. Lukisan

Gambar 2. The Last Judgement


Performing Arts History And Literature 10 April 2017
Galih Aji - Preparatory 1

The Last Judgement merupakan salah satu lukisan karya Michelangelo. Berbeda dengan
pelukis era modern pada umumnya, media yang ia gunakan bukanlah kanvas, melainkan dinding
bangunan altar (frescoes), dengan dimensi yang jauh lebih besar daripada menggunakan kanvas. The
Last Judgement merupakan lukisan yang menghiasi Sistine Chapel di kota Vatican.

Gambar 3. Lukisan pada atap Sistine Chapel.

2. Raphael (1483 - 1520)

Raffaello Sanzio da Urbino (Raphael) merupakan seorang pelukis dan arsitek asal Italia yang
hidup di akhir era Renaissance. Bersama dengan Michelangelo dan Leonardo da Vinci, mereka
bertiga merupakan seniman terkemuka pada era itu. Karya Raphael banyak terdapat di kota Vatikan.
Salah satu mahakarya dari Raphael ialah The School of Athens, dengan dimensi 5 x 7.7 meter. Lukisan
ini menghiasi gedung Stanze di Raffaello, yang terletak di Vatican.

Gambar 4. The School of Athens.

Ide dari The School of Athens ini ialah Raphael menggambarkan tokoh-tokoh pada zaman
Yunani kuno, yang sedang berkumpul di satu ruangan. Beberapa tokoh yang ia lukis antara lain
Pythagoras, Xenophon, Plato, Socrates, Archimedes, Aristotle, dan lain-lain.

3. Rembrandt (1606 - 1669)

Rembrandt Harmenszoon van Rijn merupakan seorang pelukis dan printmaker (seorang yang
membuat gambar / desain dengan cara mencetak) yang berasal dari Belanda. Tema yang ia ambil
Performing Arts History And Literature 10 April 2017
Galih Aji - Preparatory 1

sangatlah luas dan bervariasi. Misalnya, potret orang lain, potret diri sendiri, pemandangan, alegori
(kiasan), suasana sejarah, mitologi, spiritual (bible), hingga menggambar binatang. Ia hidup di era
lukisan Barok, dimana pada masanya disebut era Dutch Golden Age Painting. Semasa hidupnya, ia
menghasilkan 600 lukisan, 400 etsa, dan 2,000 gambar.

a. Lukisan

Gambar 5. The Stoning of Saint Stephen.

Lukisan The Stoning of Saint Stephen menggambarkan peristiwa hukuman mati terhadap
Saint Stephen, dengan cara dilempar batu (rajam), di luar kota.

b. Etsa

Gambar 6. (kiri) Joseph and Potiphars Wife (kanan) Cetakan Joseph and Potiphars Wife yang
terbuat dari tembaga.

Karya etsa Joseph and Potiphars Wife diambil dari cerita di dalam Bible, dimana istri dari
Potiphar mencoba untuk merayu Joseph.

4. Van Gogh (1853 - 1890)

Vincent Willem van Gogh merupakan seorang pelukis post imperssionist asal Belanda.
Selama hidupnya, ia menghasilkan 2,100 karya seni, yang diantaranya ialah 860 lukisan dengan
menggunakan cat minyak. Tema lukisan yang ia ambil ialah pemandangan, still lifes (objek yang
disusun sedemikian rupa), potret orang lain dan diri sendiri. Semasa kecilnya, ia memiliki kepribadian
Performing Arts History And Literature 10 April 2017
Galih Aji - Preparatory 1

yang pendiam, pemikir, dan serius. Ketika remaja, ia sering berkeliling negara sebagai pembeli dan
penjual barang seni. Namun, karir melukisnya tidak berjalan lancar. Selama ia hidup, hanya satu
lukisan yang berhasil ia jual, yaitu The Red Vineyard.

Gambar 7. The Red Vineyard

Dikarenakan karirnya tidak berjalan dengan lancar, Van Gogh sering mengabaikan
kesehatannya, seperti jarang makan dan banyak mengonsumsi alkohol, yang berujung pada depresi.
Dari depresi, ia mengalami gangguan jiwa dan sempat menjadi pasien di Saint-Paul Asylum, Perancis,
selama satu tahun. Selama satu tahun tersebut, ia aktif menghasilkan karya-karya lukisannya,
misalnya Starry Night. Van Gogh mengakhiri hidupnya dengan menggunakan revolver, yang ia
tembakkan ke arah dadanya sendiri. Ia sempat tertolong oleh dua orang dokter, namun tidak
dilakukan operasi, sehingga pelurunya tidak dapat dikeluarkan dari organ tubuhnya. Dua hari
kemudian, ia meninggal diakibatkan infeksi dalam tubuhnya. Ironisnya, setelah ia meninggal, karya-
karyanya baru dihargai oleh masyarakat luas. Seperti lukisan Potrait of Dr. Gachet, yang memiliki
nilai $82.5 juta, atau setara dengan Rp 1 trilyun.

5. Toulouse-Lautrec (1864 - 1901)

Henri Marie Raymond de Toulouse-Lautrec-Monfa (Toulouse-Lautrec) merupakan seorang


pelukis, printmaker , dan ilustrator. Tema yang biasa ia gambarkan ialah warna dan kehidupan dunia
teater di Paris, pada akhir abad ke-19. Yang cukup membedakan ia dari ke-4 pelukis lainnya ialah
terdapat pada bidang yang ia ambil, yaitu poster. Misalnya poster pada Moulin Rouge,
Ambassadeurs, Reine de Joe, Divan Japonais, The Photographer Sescau, dan The German Babylon. Isi
dari poster tersebut ialah menggambarkan secara garis besar isi dari acara yang ditampilkan, judul
acara, serta bintang acara tersebut. Sampai era modern sekarangpun, poster masih sering digunakan
sebagai media iklan suatu event (acara).

Gambar 8. Poster Moulin Rouge.

You might also like