You are on page 1of 21

MAKALAH METOLOGI PENILITIAN

JENIS JENIS PENILITIAN

Oleh Kelompok ? :

Asep Trizaldi (15000)

Annisa Rahmawati (15000)

Elsi Diana (15000)

Fatma Novia (15000)

Hanalia Zahara (15000)

Relita Anggraini (15000)

Tina Sari Bulan (1500036)

DOSEN: SEPTI MUHARNI, M.Farm.Apt

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di era sekarang, modernisasi terjadi di semua aspek kehidupan sehari-hari; dunia
ekonomi, politik, budaya sampi dunia keilmuan. Dalam perkembangannya, dunia keilmuan
terus berkembang pesat. Keilmuan yang terus berkembang membuat manusia yang memiliki
fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru
maupun mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan.
Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari kebenaran.
Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan
penelitian.
Kegiatan penelitian sangatlah penting dilakukan. Banyaknya dilakukan penelitian oleh
insan akademis mengindikasikan bahwa pendidikan di negara itu sukses. Bahkan, penelitian
dapat menjadi salah satu tolak ukur maju tidaknya peradaban sebuah bangsa. Oleh sebab itu,
alangkah baiknya kita sebagai insan akademis mengetahui apa itu penelitian, metodologi dan
kaidah-kaidah penelitian sehingga hasil penelitian kita pun benar adanya.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu penelitian?
2. Apa saja jenis-jenis penilitian?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penelitian
2. Mengetahui jenis-jenis penilitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penelitian

Kata penelitian atau riset diserap dari kata dalam bahasa Inggris research, yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan search (mencari), yang berarti mencari
kembali. Sumber lain menyebutkan bahwa research diturunkan dari bahasa Perancis
recherche yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas".
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa
penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Menurut John Creswell (2008), penelitian adalah suatu proses bertahap bersiklus
dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah
teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau kepustakaan. Sesudah
itu mementukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan pengumpulan dan
analisa data. Kemudian menafsirkan (interpretation) data yang diperoleh. Penelitian ini
berpuncak pada pelaporan hasil penelitian.

Gbr 1. Penelitian menurut John Creswell


Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga
pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis
data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Ketiga pertanyaan diatas dibahas dalam kategori metodologi penelitian. Metodologi


penelitiaan adalah ilmu membahas tentang suatu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan
masalah ataupun sebagai pengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode-
metode ilmiah.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian :
1. Identifikasi masalah
2. Merumuskan dan membatasi masalah
3. Studi kepustakaan
4. Merumuskan hipotesis
5. Menetapkan desain dan metode penelitian
6. Menyusun instrumen
7. Mengumpulkan data
8. Analisis data
9. Interpretasi
10. Kesimpulan
11. Rekomendasi
Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Akan tetapi, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis,
rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific
method) adalah hal yang disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih
bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan
metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).
Lebih lanjut, Kerlinger menyatakan bahwa penelitian ilmiah (scientific research)
merupakan investigasi sistemmatik, terkendali, bersifat empirik serta kkritis mengenai
fenomena alami (natural fenomena) yang dibimbing teori dan hipotesis mengenai hubungan-
hubungan yang diduga sebelumnya mengenai fenomena tersebut. Penelitian dikatakan ilmiah
jika memenuhi beberapa kriteria berikut, yakni :
1. Memiliki rumusan masalah yang jelas dan spesifik
2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
4. Proses pengumpulan dan analisis data serta pengambilan keputusan didasarkan
pada logika yang benar
5. Kesimpulan terbuka untuk diuji orang lain
2.2 Jenis-Jenis Penelitian
2.2.1 Penelitian Berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatannya penelitian dikelompokkan menjadi :
a. Penelitian Kuantitatif
Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto,
1992). Sedangkan menurut Sugiyono (2009:14), penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang data-datanya berupa angka dan data-data yang diangkakan kemudian data dikumpulkan
dalam bentuk angka dan ditafsirkan kedalam bentuk angka juga. Penelitian kuantitatif
dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif. Bersifat konfirmasi
disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori
yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada
dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga penelitian
kuantitatif diidentikkan dengan penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian
kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum ke
sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel, dan
ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan ketika:

Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya

Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak
mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi

Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini
cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode
kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad
kesehatan

Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat


berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif

Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur

Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori


dan produk tertentu.

Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :


Dipengaruhi metode penelitian alam
Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang
bersifat umum
Konversi kualitas menjadi kuantitas
Konfirmasi teori
Menjunjung tinggi objektivitas

Penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, seperti yang dikemukanakan oleh


Suryabrata, yaitu :
Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah
dianalisis.
Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang dapat
diandalkan dalam penelitian ilmiah.
Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.
Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat
Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan
Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang
menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia
Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi
Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu sehingga dapat
terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.
b. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif


berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (Sudarto :1997).
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:
Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian
dan dapat melakukan eksplorasi secara mendalam
Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang
Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang tersebut
Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun
berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan
Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya
jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi
provokator, maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum
dinyatakan selesai
Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang
tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.
Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
Penelitian kualitatif memiliki setting yang alamiah sebagaimana sumber datanya
yang langsung dan peneliti adalah sebagai instrumen kuncinya.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Para peneliti kualitaif lebih berkenaan dengan proses daripada dengan hasil.
Para peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif.
Makna sebagai sesuatu yang esensial dalam pendekatan kualitatif.
Keunggulan penelitian kualitatif :
Lebih dimungkinkan lahirnya teori sosial baru. Dengan cara kerja yang lebih
mementingkan konseptualisasi yang muncul dari data (induktif) yang diperoleh, dan
melalui abstraksi konseptual dengan bantuan teori yang sudah ada, akan lebih besar
kemungkinannya teori baru yang dilahirkan.
Dengan penelitian kualitatif masalah realitas subyektif seperti masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem nilai, agama atau masalah kebudayaan pada umumnya akan
dapat diungkapkan. Dalam kenyataannya tidak semua fakta sosial dapat
dikuantifikasir secara begitu saja. Dalam realitas sosial tertentu, penyeragaman
analisa melalui statistik misalnya, justru hanya akan membawa pada pendangkalan.
Kelemahan penelitian kualitatif :
Dengan tiadanya prinsip keterwakilan (representativeness) dalam pengambilan
sampel, jelas secara metodologis tidak memiliki hak untuk menggeneralisasikan
hasil temuannya. Di samping itu dengan tanpa menggunakan teori sebagai landasan
verifikasi, maka secara metodologis juga sulit dilakukan prediksi. Meskipun secara
substantif kemungkinan generalisasi temuan dan ramalan-ramalan itu masih
dimungkinkan dengan syarat yang sangat ketat. Di samping dibutuhkan tingkat
kedalaman dalam mengkaji keajegan yang terjadi, juga dibutuhkan ketajaman
analisa dalam menafsirkan data yang ditemukan.Bahkan penelitian kualitatif
cenderung menolak adanya generalisasi, karena memiliki prinsip bahwa dalam
setiap konteks pasti memiliki perbedaan khusus.
Unsur subyektifitas dari peneliti bagaimanapun sangat sulit untuk dihindari.
Meskipun sudah disediakan teknis untuk mengeliminasi subyektifitas peneliti
dengan melalui pembedaan yang ketat antara emik (pendapat yang diteliti) dan etik
(pendapat peneliti) bagaimanapun unsur subyektifitas tetap sangat sulit dihindari.
2.2.2 Penelitian Berdasarakan Fungsi
1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi
pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang
ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan
mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari
hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap
pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan
fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat
dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik.
Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar,
hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah
(Sukmadinata, 2005).
Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku
secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan
tetapi prinsipprinsip atau teori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah
praktis. Dengan kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis.
Contoh penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam
bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi sikap dan
perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam
pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses Pembelajaran/pendidikan.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-
kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi
tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan
masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara
individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk
wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu
jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta
mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari
penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa
tindakan langsung.
Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu,
pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian
terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu
bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau
teknologi. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan
praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis. Penelitian terapan
dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif
yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu. Hasil penelitian terapan tidak perlu
sebagai suatu penemuan baru tetapi meupakan aplikasi baru dari penelitian yang sudah ada
(Nazir, 1985). Akhir-akhir ini, penelitian terapan telah berkembang dalam bentuk yang lebih
khusus yaitu penelitian kebijakan (Majchrzak, 1984). Penelitian kebijakan berawal dari
permasalahan praktik dengan maksud memecahkan masalah-masalah sosial. Hasil penelitian
biasanya dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.
3. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun
tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000).
Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan
kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat
menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau
pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan
(Sukmadinata, 2005).
2.2.3 Penelitian Berdasarkan Tujuan
1. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
2. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk
memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan
hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar
berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
2.2.4 Penelitian Berdasarkan Metode
1. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data
yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel
sosilogis maupun psikologis.
2. Penelitian Ex Post Facto
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang
kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut.
3. Penelitian Eksperimen
Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti.
4. Penelitian Naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
5. Policy Reserach
Yang suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-
masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada
pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang
paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat
meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3)
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan
suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah
ditetapkan.
8. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di
masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam
kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa
lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan
sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan.
2.2.5 Peneltian Berdasarkan Bidang Ilmu
Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah: penelitian pendidikan (lebih lanjut
lagi pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan kesenian), ketekhnikan, ruang
angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya.
2.2.6 Penelitian Berdasarakan Jenis Data
1. Penelitian primer
Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama yang
biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara. yang
termasuk dalam kategori ini adalah : studi kasus (menggunakan individu atau kelompok
sebagai bahan studi dan biasanya bersifat longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif
untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu,yang menganut aturan
pendekatan kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan
Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek
studi yang bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang
sudah baku, terstruktur dan spesifik)
2. Penelitian sekunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana
untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan studi kepustakaan yang biasanya
digunakan oleh para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari
suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang
up date.
2.2.7 Penelitian Berdasarkan Tempat Atau Latar
1. Penelitian laboratorium, penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu
eksakta misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll.
2. Penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana
lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek
tertentu.
3. Penelitian perpustakaan, melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah
dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.

2.2.8 Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi


Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

1. Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan
dengan variabel yang lain.
2. Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama
dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau
dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian Asosiatif/Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable
atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal
utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan (scoring).
2.2.9 Penelitian Rekayasa

Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang


menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur
rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi
spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut
memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi
rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan
membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan
secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian perangkat lunak komputer
dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa

2.3 Penelitian Kesehatan

Penelitian kesehatan merupakan langkah metode ilmiah yang berorientasikan atau


memfokuskan kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan.
Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni pertama kesehatan individu
yang berorientasikan klinis, pengobatan. Sub bidang kedua yang berorientasi pada kelompok
atau masyarakat, yang bersifat pencegahan. Selanjutnya sub bidang kesehatan inipun terdiri
dari berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, keperawatan, epidemiologi, pendidikan
kesehatan, kesehatan lingkungan, manajemen pelayanan kesehatan, gizi dsb. Sub bidang
tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya.
Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai
suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative serta masalah yang
berkaitan dengan unsur tersebut; dengan mencari bukti dan dilakukan melalui langkah-
langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis (Notoatmodjo, 1993).
2.4 Tujuan Penelitian Kesehatan

Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu :


1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang
kesehatan.
2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam
bidang kesehatan.
3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang telah
ada.
4. Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.
2.5 Manfaat Penelitian Kesehatan
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya
dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan
kesehatan.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah kesehatan
atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat dijadikan
acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah.
4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan
pengembangan pelayanan kesehatan.

2.6 Jenis-Jenis Penelitian Kesehatan

Pengelompokan jenis penelitian kesehatan bermacam-macam. Hal ini tergantung dari metode
yang dipakai. Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat digolongkan
menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Metode penelitian survey
Dalamm penelitian survey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan
walalupun tidak dilakukan ke seluruh populasi namun hanya diambil sampel. Hasil dari
sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi. Metode ini digolongkan
menjadi 2 bagian yaitu deskriftif dan analitik.
a) Survey deskriftif
Dalam survey deskriftif, peneliyian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan
suatu keadaan di dalam satu komunitas. Seperti distribusi penyakit, distribusi jenis kelamin
atau karakteristik lainnya.
b) Survey analitik

Pada survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi.
Analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa (why?). survey
analitik terbagi 3, yaitu :

a. Cross sectional
Dalam penelitian cross sectional, pengumpulan data baik variable dependent
maupun independent dan factor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan.
b. Retrospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena pada masa lalu. Pengumpulan data
dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi dan dilihat apakah ada keterkaitan
dengan masa lalu. Contoh apabila mencari hubungan antara merokok dengan kanker
paru. Maka dimulai dengan mencari data kasus penderita kanker paru kemudian
ditanyakan riwayat merokok di masa lampau.
c. Prospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena ke depan. Dimulai dengan melihat
variable penyebab dan dilihat dampaknya di masa datang. Misalnya untuk melihat
hubungan antara alcohol dengan kejadian chirosis hati, dimulai dengan
mengumpulkan data pengguna alcohol lalu diteruskan dengan obeservasi ke depan
apakah yang menggunakan alcohol positif menderita chirosis hati atau tidak.

2. Metode penelitian eksperimen


Penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan pada responden dan mengukur
akibat atau pengaruhnya. Perlakukan dapat berupa sengaja atau terkontrol. Misalnya
penelitian tentang dampak terapi music terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan
dilakukan operasi.
Namun apabila dilihat dari segi kegunaanya, maka penelitian kesehatan dapat
digolongkan menjadi :
1. Penelitian dasar (basic of fundamental research)
Penelitian ini dilakukan untuk memahami gejala yang muncul pada suatu
masalah. Kemudian gejala tersebut dianalisa dan kesimpulannya menjadi teori
atau pengetahuan yang baru.
2. Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi system atau
program yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan menerapkan suatu system
atau metode baru namun masih uji coba.
3. Penelitian tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna
memperbaiki situasi di suatu komunitas. Penelitian biasanya dilakukan dimana
penyelesaian masalah perlu dilakukan. Misalnya penelitian tindakan untuk
peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi.
4. Penelitian evaluasi
Penelitian dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanan suatu
program dalam rangka mencari umpan balik. Misalnya meneliti tingkat kepuasan
pasien di rumah sakit setelah menerapakan konsep keperawatan primer.
BAB III

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.


Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, 2009. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

You might also like