Professional Documents
Culture Documents
PEMETAAN SEDERHANA
ABSTRAK
Prinsip pemetaan dengan pengukuran secara sederhana seperti: kerja lapangan, unsur
yang perlu di ukur dalam pembuatan peta sederhana adalah pengukuran jarak, pengukuran
sudut arah, pengelolaan data penyajian data. Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
membuat peta daerah dari suatu komunitas. Cara kerjanya dengan menentukan dua titik
konstan (P dan Q) di luar lokasi, menghubungkan kedua titik itu dengan meteran,
menentukan titik-titik pada batas luar dari daerah yang akan dipetakkan, menentukan
derajat/kedudukan titik-titik itu terhadap kedua titik konstan menggunakan kompas, mencatat
data pada table, dan menggambarkan PQ pada kertas grafik dengan skala 1 : 100.
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dapat diketahui bahwa penyebaran tumbuhan
adalah memencar karena jarak antar tumbuhan relative tidak sama. Dalam pengambilan data
pengamatan kami melakukan pengukuran di sekitar masjid UIN Sunan Gunung Djati
Bandung dengan keadaan lingkungan yang dikelilingi oleh banyak pohon sehingga dapat
melakukan pengukuran dengan banyak variasi. Ada banyak metode yang digunakan dalam
pemetaan ini yaitu memencar, interseksi, beranting dan meloncat. Dari ke empat metode
tersebut, yang dilakukan adalah pemetaan sederhana dengan metode memencar yang terdiri
dari titik A sampai J dengan menggunakan skala 1 : 200.
Kata Kunci: Kompas, Memencar, Pemetaan, Peta, Skala.
Peta pertama kali dibuat oleh dalam bentuk gambar, tulisan, peta, dan
berbentuk tablet dari tanah liat sekitar atau output dari peta. Sedangkan Spasser
Kuno sangat pesat. Alat cetak untuk peta pemetaan.Kedua pendapat ini tidak
sekitar abad 15. Pada mulanya, peta di karena sebuah produk atau output
cetak menggunakan papan kayu yang pemetaan dihasilkan melalui suatu proses
secara ilmiah. Definisi pemetaan yang antara batas penelitian dalam bidang
3
G 45 13.05 60 10.17
H 70 10.28 90 9.28
I 90 6.81 125 7.41
J 105 4.2 144 6.14
Tabel. Kedudukan terhadap titik konstan
U
SKALA 1 : 200
4
sedangkan pada hasil pengamatan vegetasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan
jenis tumbuhan ditemukan sendiri - sendiri keadaan lingkungan yang dikelilingi oleh
secara terpisah. banyak pohon sehingga dapat melakukan
Di dalam pemetaan sederhana ini pengukuran dengan banyak variasi. Ada
alat yang digunakan terdiri dari beberapa banyak metode yang digunakan dalam
macam yaitu diantaranya adalah kompas pemetaan ini yaitu memencar, interseksi,
dan meteran, kompas ini berfungsi untuk beranting dan meloncat. Dari ke empat
penentuan arah dari satu titik/tempat ke metode tersebut, yang dilakukan adalah
titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh pemetaan sederhana dengan metode
besarnya sudut azimut. Menurut Hidayat memencar. Metode memencar ini
(2005) jenis - jenis kompas, yaitu : kompas merupakan metode pemetaan yang
datar, kompas bidik. Dan fungsi dari dilakukan untuk lokasi yang dapat
meteran itu sendiri yaitu untuk mengukur dijangkau hingga ke tengah lokasi. Salah
jarak atau panjang. Meteran juga berguna satu contoh lokasi untuk metode
untuk mengukur sudut, membuat sudut memencar adalah kebun atau lapangan.
siku-siku, dan juga dapat digunakan untuk Untuk memulai metode memencar,
membuat lingkaran. Satuan yang terlebih dahulu menetapkan dua titik
digunakan dalam meteran adalah mm atau konstan ( P dan Q ) di dalam lokasi.Setelah
cm, feet tau inch. Menurut Periadi (2011), menentukan dua titik konstan, kemudian
Output dari kegiatan pemetaan adalah menentukan titik-titik yang lain diluar
gambar, tulisan, peta, dan grafik yang lokasi. Jarak antara P ke Q diukur dengan
menunjukkan hubungan antar elemen meteran, kemudian sudut P ke Q maupun
pengetahuan. Q ke P dibidik dengan kompas untuk
Pemetaan ini adalah menurut menentukan sudut konstannya. Selisih
pandangan pribadi yaitu sebagai letak sudut P ke Q maupun sebaliknya harus
suatu jenis tumbuhan dan pola 180. Kemudian hal yang dilakukan
penyebarannya dalam suatu wilayah dan selanjutnya yaitu menentukan jarak dari P
untuk mengetahui jarak dan sudut dari dan Q ke titik titik yang lain, yang dalam
suatu tempat yang dijadikan objek praktikum ini terdiri dari titik A sampai J
penelitian dan hasilnya tersebut dapat dengan menggunakan skala 1 : 200. Selain
dijadikan sebuah peta atau grafik dengan menentukan jarak, juga menentukan
skala yang telah disesuaikan. Dalam azimutnya. Azimut ini adalah sudut yang
pengambilan data pengamatan kami diukur searah jarum jam dari sembarang
melakukan pengukuran di sekitar masjid meridian acuan.
5
4. Kesimpulan Martina, B. 2010. Biologi. Bandung:
Dari hasil pengamatan yang telah Persada.
Priadi, A dan Yuwono. 2011. Studi
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Tentang Pengukuran Dan
membuat peta ialah dengan menentukan
Pemetaan Pada Pelaksanaan
daerah yang akan di petakan, memilih peta
Land reform Di Indonesia.
dasar yang tepat, membuat peta dasar baru,
Jurnal Geomatika. 45 (12): 1-
yaitu peta yang belum di beri simbol,
13.
mencari dan mengklasifikasikan data
Sudaryatno. 2001. Ilmu Ukur Tanah.
sesuai dengan kebutuhan, membuat
Yogyakarta :Gadjah Mada
simbol-simbol yang mewakili data,
University Press.
menempatkan simbol pada peta dasar, dan
Suprawito dan Deni. 2010. Sistem
melengkapi peta dengan komponen yang
Pemetaan Program Rencana
lain.
Strategis Dinas Pendidikan
5. Daftar Pustaka
Kab/ Kota Berbasis Distrik
Hartana, H. 2009. Pemetaan. Jakarta:
Erlangga. Planning Support Sistem dalam
Hidayat, R. 2005. Seri Panduan Pemetaan rangka Otonomi Daerah. Jurnal
Prsitipatif. Bandung :Garis Penelitian Pendidikan. 11 (1):
Penggerakan.
109-122.
Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Jakarta:
Erlangga.