You are on page 1of 2

Feed Back Positif dan Negatif pada Mekanisme Hipotalamus, Hipofisis, dan Testis

Beberapa feed back terjadi saat jalur endokrin pada individu jantan terjadi. Feed back
ini akan menyebabkan perkembangan yang lebih sempurna dan maju dari sistem gonadal
jantan. Kegagalan pada sistem ini menyababkan berbagai gangguan fisiologi reproduksi
dantaranya adalah kemandulan, keterlambatan pubertas, dan tidak berkembangnya struktur
perkembangan sekunder. Secara sederhana sistem feed back yang negatif ditunjukkan pada
feed back testosteron terhadap produksi dari LH dan juga GnRH untuk FSH akan ditekan
oleh ekspresi sel sertoli berupa inhibin. Untuk feed back positif ditunjukkan pada sistem ini
adalah semakin banyak FSH direproduksi maka semakin banyak GnRH di sintesis. Hal ini
terjadi sebelum beredarnya testosteron dalam darah begitu juga yang terjadi pada GnRH
terhadap LH dan FSH terhadap Inhibin. Akan terjadi jalur signaling sederhana yang mengacu
kearah suatu system unik yaang melatar belakangi perkembangan testicular dari individu
jantan (Johnson, 2007).
LH merangsang sekresi testosteron oleh sel Leydig, dan testosteron pada gilirannya
bertindak untuk memodulasi sekresi LH dengan feed back negatif. Dengan demikian,
perubahan pada keluaran LH dan FSH dapat dicapai dengan (1) meningkatkan atau
menurunkan amplitudo atau frekuensi GnRH, atau (2) memodulasi respon gonadotrof pada
pulsa. Sebenarnya, kedua mekanisme itu digunakan.
Efek feed back negatif androgen pada keluaran LH dan FSH dicapai dengan
menurunkan frekuensi dan amplitudo GnRH. Reseptor androgen ditemukan dalam
kelimpahan baik pada hipotalamus dan hipofisis, dan implantasi testosteron di bagian
mediobasal wilayah periarcuate hipotalamus menyebabkan penurunan signifikan pada tingkat
LH yang beredar. Paling sedikit pada hewan pengerat, 5-dihydrotestosterone juga memiliki
efek penghambatan sekresi LH, baik yang diberikan secara sistemik atau ditanamkan di
hipotalamus. Testosteron menekan sekresi FSH, namun pengaruhnya kurang dari LH.
Penekanan FSH yang lebih lengkap berasal dari aksi gabungan androgen dan hormon testis,
dan inhibin yang bekerja sepenuhnya pada tingkat hipofisis untuk mengurangi sensitivitas
terhadap GnRH. Inhibin diproduksi oleh sel Sertoli, dan merupakan penanda keberhasilan
penyelesaian spermiogenesis, menurun saat produksi sperma rusak. Karena FSH
menstimulasi sel Sertoli secara langsung, umpan balik negatif sepertinya cara logis mengatur
fungsi sel Sertoli (Johnson, 2007).
Gambar 1. Kontrol Hormonal pada Organ Reproduksi
Sumber : Justisz, 1983

Ida, PPT ne gambar iku ae koreksien yooo kata2ku, soale aku translate
:D
DAFPUS

Johnson, M.H. 2007. Essential Reproduction 7th Edition. Sussex: John Wiley & Sons.

Jutisz, M., Counis, R., And Corbani, M. Biosynthesis of Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH): Present Status. 1983. Psychoneuroendocrinology. Vol : 8 (3). Pp : 251-258.

You might also like