Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN OSTEOARTRITIS DAN HIPERTENSI
DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU, NGALIYAN, SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar program Profesi Ners Praktik
Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing:
Ns. Muin, M.Kep, Sp.KepKom
Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.KepKom
Disusun oleh:
Faisal Fachrur Arifin
22020116220108
Ny. S Pemateri
Supervisor
G. Susunan Acara
Hari : Selasa, 8 Agustus 2017
Tempat: Tempat tidur Ny. S
Waktu Kegiatan
09.30 09.35 WIB Orientasi:
Perkenalan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan prosedur latihan
keseimbangan
Kontrak waktu
09.35 09.55 WIB Tahap kerja:
Latihan keseimbangan
(demonstrasi)
09.55 10.00 WIB Terminasi dan evaluasi:
Evaluasi
Penutup dan kontrak waktu
H. Pengorganisasian
Fasilitator : Faisal Fachrur Arifin
Peserta : Ny. S
Supervisior : Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.KepKom
I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan preplanning
b. Kontrak waktu
c. Persipan peralatan dan bahan (sudah siap)
2. Proses
Klien antusian dan kooperatif
3. Hasil
a. Terjadi peningkatan pengetahuan Ny. S mengenai manfaat dan
latihan keseimbangan
b. Ny. S berkeinginan untuk melakukan latihan keseimbangan
secara mandiri
J. Materi (Lampiran)
LATIHAN KESEIMBANGAN
Latihan keseimbangan adalah latihan yang ditujukan untuk membantu
meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah dan untuk meningkatkan
sistem keseimbangan tubuh. Organ yang berperan dalam sistem
keseimbangan tubuh adalah balance perception. Latihan keseimbangan
sangan penting pada lansia Karena latihan ini sangat membantu
mempertahankan tubuh sehingga dapat mencegah resiko jatuh pada lansia.
Latihan keseimbangan membutuhkan kerjasama dari orgab otak, otot
dan tulang bekerja bersama-sama menajaga keseimbangan tubuh supaya tetap
seimbang dan mencegah terjatuh. Ketiga organ ini merupakan sasaran yang
terpenting dan harus dioptimalkan pada latihan kesimbangan untuk itu
program latihan integrase yang lengkap harus dipersiapkan oleh perawat atau
fisioterapis. Dasar untuk menciptakan program latihan keseimbangan yaitu
pada awalnya adalah latihan kesimbangan seperti berdiri dengan kaki atau
memejamkan mata.
Sensitivitas sensor proprioseptif berfungsi mengatur keseimbangan
tubuh inilah yang membuat kita menyadari posisi tubuh sedang berdiri, duduk
atau sedang melakukan aktivitas apapun sehingga tidak terjatuh atau tubuh
tidak seimbang ketika berdiri
Proprioseptif dapat ditemukan pada beberapa bagian tubuh seperti
seluruh kulit, otot dan sendi. Degenerasi fungsi proprioseptif merupakan awal
gangguan keseimbangan yang sering terjadi ketika mulai memasuki usia ke
50 tahun. Proses alamiah tersebut akan menyebabkan metabolisme otot
menurun, sehingga lemak mudah mengumpul dan timbunan lemk ini yang
membuat otot kehilangan kekuatan, akibatnya keseimbangan tubuh juga
semakin berkurang.
Latihan keseimbangan bertujuan untuk mengasah sensitivitas sensor
proprioseptif. Prinsip gerakan latihan kesimbangan cukup mudah hanya
dengan duduk kemudian berdiri yang dialkukan berulang-ulang, tetapi dapat
menjadi sulit bagi mereka yang keseimbangan terganggu akan merasa seperti
jatug ketika berdiri.
Gerakan pada latihan keseimbangan meliputi :
a. Keseimbangan 1
Gerakan single limb stance, merupakan gerakan mempertahankan
keseimbangan tubuh dengan mengangkat salah satu kaki dan menjadikan
kaki lainnya sebagai tumpuan. Tujuan dari latihan keseimbangan ini
dalah untuk mengaktifkan otot core dan gluteus yang berfungsi dalam
memberikan postur yang baik pada tubuh dan dapat menunjang
keseimbangan postur pada lansia (Kause, 2009)
b. Keseimbangan 2
Gerakan balancing wand, merupakan latihan keseimbangan dengan
meletakan botol berisi air pada telapak tangan dalam keadaan duduk dan
lansia di instruksikan untuk mempertahankan botol berisi air tersebut agar
tidak jatuh selama yang klien bisa lakukan. Latihan ini berfungsi untuk
melatih koordinasi mata dengan lengan tangan sebagai efek dalam
mempertahankan pusat gravitasi tubuh ketika memproteksi tubuh supaya
tidak jatuh.
c. Keseimbangan 3
Gerakan tandem stance, berfungsi untuk meningkatkan keseimbangan
stastis dan menguatkan otot-otot ankle dalam upaya mempertahankan
pusat gravitasi tubuh
d. Keseimbangan 4
Gerakan Heel to toe, merupakan bentuk latihan keseimbangan pada posisi
tubuh dinamik, dimana kemampuan tubuh unutuk menjaga keseimbangan
pada posisi bergerak, dengan cara berdiri lurus pandangan ke depan
kemudian berjalan pada satu garis lurus.
LAMPIRAN GAMBAR
LANGKAH 1
LANGKAH 2
LANGKAH 3
LANGKAH 4
Catatan Perkembangan Latihan Keseimbangan Ny. S di Ruang Anggrek Panti
Wredha Harapan Ibu Ngaliyan, Semarang
a. Kegiatan
Masalah keperawatan resiko jatuh pada lanisa dapat diketahui dari riwayat
klien dan mobilisasi lansia yakni pernah jatuh di kamar mandi satu bulan yang
lalu. Faktor resiko jatuh terjadi diakibatkan antara lain Karena kekuatan
ekstremitas bawah 4|4, skor morse fall risk 65, nilai skala berg 28 dan nyeri sendi
5.
b. Strategi Pelaksanaan
a. Target Audiens : Ny. S
b. Hari/Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017
c. Tempat : Ruang Anggrek Panti Wredha Harapan Ibu
d. Waktu : Pukul 09.30-10.30 WIB
I. Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi Proses
Preplanning disiapkan 2 hari sebelum implementasi supervise dilakukan
Kontrak waktu dan tempat, 1 hari sebelum latihan keseimbangan yang
sudah disepakati
Tempat telah disiapkan
Materi tentang latihan keseimbangan sudah disiapkan
b. Evaluasi Proses
Klien kooperatif selama dilakukan latihan keseimbangan
Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak
Klien antusias saat diberikan latihan keseimbangan untuk lansia
c. Evaluasi Hasil
Evaluasi Persiapan
No Penilaian Iya Tidak
1. Menyiapkan preplanning sebelum pelaksanaan v
latihan keseimbangan
2. Melakukan kontrak waktu dengan Ny. S sebelum v
kegiatan berlangsung
3. Melakukan kontrak waktu dengan dosen v
pembimbing
Evaluasi Proses
No Penilaian Iya Tidak
1. Mahasiswa datang sesuai dengan kontrak yang disepakati. v
2. Ny. S terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan Latihan v
Keseimbangan (balance exercise)
3. Ny. S dapat menjelaskan tentang pengertian latihan v
keseimbangan (balance exercise)
4. Ny. S dapat menjelaskan manfaat latihan keseimbangan v
(balance exercise)
5. Diskusi dan tanya jawab berjalan dengan lancar v
6. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan efektif v
7. Ny. S mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai v
(kooperatif)
Evaluasi Gerakan