You are on page 1of 19

Bahan Pelatihan

Ahli Muda K3 Konstruksi

MODUL 5

MANAJEMEN PELATIHAN

XOHSTRUK SI I}IDO}IESIA

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI . INDONESIA
(42K4 - lndonesia)
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4{ndonesia)

MANAJEMEN PELATIHAN
K3 KONSTRUKSI

Pengantar
Sebagai calon ahli Keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi, anda diharapkan
mampu memahami manajemen pelatihan K3 Konstruksi yang paling tidak
nantinya setelah selesai pelatihan ini anda akan siap melakukan sosialisasi lewat
program yang anda jalankan baik lewat perencanaan pelatihan maupun
pelaksanaan.

Membuat rencana pelatihan dan melaksanakan pelatihan K3 konstruksi


membutuhkan keahlian khusus. Anda perlu kemampuan tersebut. Bisa saja
atasan anda menunjuk sebagai narasumber atau pemandu pelatihan, tentu saja
kesiapan bekal keahlian dibidang K3 konstruksi saja tidaklah cukup.

Tulisan ini mudah-mudahan dapat membantu anda dalam mempelajari dan


mempraktekannya dalam tugas dan kegiatan mensukseskan K3 konstruksi baik
sebagai peFencana, pengawas dan pelaksana pelatjhan sekaligus anda siap
sebagai narasumber atau pemandu yang baik.

Tujuan pelatihan
Dalam waktu yang singkat selama 4 (empat) jam pelajaran anda diharapkan
dapat menerima dan memahami tentang manajemen pelatihan yang berkaitan
dengan pelaksanaan K3, khususnya tentang :

1. Strategi Instruksional/Pdatihan
2. Prosedur pembuatan laporan pelatihan

Pokok Bahasan
1. STRATEGI INSTRUKSIONAVPEI-ATIHAN

Apakah yang dimaksud dengan strategi instruksional ?


strategi instruksional merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pengajaran dan peserta, peralatan dan bahan dan
kepanitiaan serta waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan instruksional
yang ditetapkan.

Berikut ini peserta diajak untuk memahami urutan tersebut dengan bantuan
bagan strateEi instruksional dibawah ini

l6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

Bagan Strategi lnstruksional

Deskripsi singkat

Pendahuluan Relevansi

TIK Tujuan Instruksional Khusus

Uraian

Penyajian Contoh

Latihan

Test Formatif

Penutup Umpan Balik

Tindak Lanjut

1.1 Urutan kegiatan Instruksional

Urutan kegiatan instruksional dimulai dengan pendahuluan, penyajian dan


penutup. Pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dimaksudkan ajakan
kepada peserta untuk siap dalam kondisi menerima pengetahuan, ketraripilan
atau materi pokok bahasan.

Keingin tahuan peserta tentang apa yang akan dipelajarinya seakan terjawab
dengan penjelasan singkat atau deskripsi singkat oleh instruktur. Gam-baran
secara umum didapatkan untuk mengantar kepada pokok bahasan, dan perlu
didukung oleh suatu uraian tentang apa relevansi buat peserta, iita iiaat
bermanfaat buat apa. Manfaat tentunya dapat dirasakan apabila meming perlu
untuk menyelesaikan permasalahan sehari hari atau yang berkaitan dengan
harapannya dalam mengikuti acara tersebut.

Penjelasan tujuan instruksional khusus memberikan gambaran kepada peserta


bahwa kemampuan apa saja yang akan didapat setelah mengikuti sesi atau masa
ajaran yang diberikan oleh instruktur. Peserta akan termotivasi dengan
penjelasan tersebut dan akan serius selama proses menerima pengajaran

Pendahuluan pada umumnya hanya menghabiskan waktu singkat antara 3


samapi dengan 5 menit pertama dari seluruh kegiatan pengajaran.

Penyajian meliputi kegiatan pokok bei-upa uraian, contoh dan latihan. Uraian
menjelaskan materi pelajaran, dapat pula konsep. prinsip, prosedur atau cara-
cara yang diajarkan. Sedangkan contoh adalah sesuatu yang disampaikan baik
bersifat positip atau negatip yang relevan dengan materi yang diberikan, semakin
relevan akan semakin baik.

2t6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

Latihan merupakan bagian dari usaha menerapkan secara sederhana oleh peserta
sendiri baik secara individu atau kelompok yang merupakan bagian Aari Uetaiai,
bukan ujian. Latihan memerlukan bimbingan, koreksi dan pembenaran hingga
dapat dikuasai oleh peserta.
Urutan kegiatan penutup terdiri dari kegiatan test formatif, umpan balik dan
tindak lanjut. Test formatif merupakan satu set pertanyaan untuk dijawab atau
seperangkat tugas yang diberikan untuk mengukur kemajuan belajar peserta
setelah menyelesaikan suatu tahap pelajaran.

Test ini .dapat diajukan secara lisan maupun tulisan, Disamping merupakan
bagian dari menguji peningkatan kemampuan peserta, dengan -adanya test
dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik dari peserta secara aktif dimana
akan mempengaruhi respon keseluruhan pesefta lainnya untuk berbuat yang
sama dan memetik keuntungan secara bersama.

Tndak lanjut merupakan tahapan menyatakan bahwa pelajaran apakah harus


diulang atau ditambah bagi peserta ataukah cukup untuk mengantar peserta
masuk kedalam tahapan materi belajar berikutnya.

1.2 Metodelnstrtrksional

Salah satu komponen dalam strategi instruksional adalah metode instruksional.


Metode ini berfrrngsi sebagai cara dalam menyajibn ( menguraikan, memberi
contoh dan memberi latihan) kepada peserta. eeberapa'metod'e berikul ini a"pit
pesefta ketahui tetapi Udak harus dipakai semuanya karena harus diseleksi
apakah sesuai dengan Tujuan instruksional Khusus yang telah ditetapkan.

Metode- metode instru ksion al tersebut d ia ntaranya ada I a h:


* Metode ceramah
* Metode Denpnstrasi
* Metode Penampilan
. Metode Disk si
* Metode Studi Mandiri
* Metode Simulasi
* Metode Sun$ang Saran
* Metode Studi Kasus
* Metode Insiden
* Metode Praktikum
* Metode Proyek
.:. Metoe Bermain peran
i Metode Seminar

Pemahaman mebde tersebut diatas tidak dibahas pada sesi ini, melainkan
dibahas pada penrbahasan lanjutan. Tetapi pada intinya adalah tiOat< semui
metode cocok untuk digunakan pada Tujuan Instruksional Khusus yang sudah
ditetapkan. Peserta harus pandai dalam menetapkan mana pilihan yan! paling
tepat.

1.3 Media Instruksional

Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari
pengirm kepada penerima pesan. Media dapat berupa apa saja, baik gambar,
buku, tulisan, alat, sesuatu yang dapat disentuh dan digunakan iebagai alat.
3/6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

Kegunaan media umumnya dapat membantu penyampaian seperti :

Meningkatkan sisti matika pengaJaran seperti, transparansi, grafi k,


gambar, ilustrasi atau gambar bergerak.

Mendekatkan peserta kepada realita pembahasan diluaran atau yang jauh


dari tempat pengajaran, dengan mengambil contoh atau sample material
sehingga lebih menarik minat dan membantu pemahaman akan materi
belajar.

Memudahkan peserta dalam kelompok besar secara bersama-sama dapat


memaha mi materi jajaran, seperti men ggunaka n mul ti medid proyektor.

Meningkatkan daya tarik peserta, menghindari resiko yang mungkin


terjadi jika menggunakan peralatan sesungguhnya.

Pertimbangan menggunakan media mana yang lebih tepat berdasarkan apakah


biayanya lebih murah baik membeli dan mengoperasikan serta memelihaianya.
Apakah sesuai dengan metode instruksional, tidak mungkin membawa sebuah
benda yang kecil dihadapan peserta yang berjumlah banyak.

Apakah sesuai dengan karakteristik peserta, boneka dibawa untuk peserta yang
terdiri dari para lnsinyur l. Apakah praktis atau tidak penggunaannya, dan
cukup waktu untuk mengoperasikannya dengan sumber daya manusia yang
dimiliki.

t.4 Waktu

Komponen terakhir adalah waktu, menghitung jumlah waktu yang disediakan dan
menghitung waktu yang seharusnya disediakan adalah dua hal yang berbeda.
secara teknis orang yang tidak mengerti apa arti pembelajaran dapat saja
memaksa instruktur untuk menggunakan waktu yang ditetapkan olehnya.
sepanjapg tujuan instruksional khusus dapat ditetapkan jumlah waKunya maka
toleransi atau kompromi terhadap waktu dapat dilakukan.

Lebih baik mengurangi satu topik atau modul pembelajaran daripada kompromi
untuk menekan jumlah waktu pengajaran secara merata, dari pada tujuan
pembelajaran menjadi kabur dan tidak tepat sasaran

Tujuan ajaran yang ditetapkan melalui praktek latihan tidak bisa digantikan
dengan hanya uraian dan penjelasan-penjelasan panjang lebar, hanya karena
waktu yang tersedia sedikit.

walaupun urutan kegiatan instruksional sama, metode dan media yang


digunakan sama juga, tetapi penekanan jumlah waktu bisa berbeda, dan hasilnya
dapat berbeda pula.

2. PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN PELATIHAN

Laporan pelatihan merupakan hasil akhir yang harus disajikan kepada


perusahaan atau kepada yang memerintahkan pelatihan. Tidak ada format baku
daripada laporan pelatihan tetapi setidaknya meliputi seluruh kegiatan mulai dari
4i6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan alas an penyimpangan dan penutupan.


Obyek yang dilaporkan meliputi peserta, Instruktur dan Kepanitian dan terakhir
penyajian Laporan Keuangan.

Berikut ini diberikan pola dasar yang dapat digunakan oleh pengelola pelatihan
dengan urutan sebagai berikut:

1. Rekapitulasi
Pembukaan dihadiri oleh dan dibuka oleh
Tempat Pelaksanaan dan Jam pelaksanaan
Penutupan dihadiri oleh dan ditutup oleh
Kesimpulan umum dan saran

2. Laporan Kegiatan

1.2.L Peserta (Umur, pendidikan, pengalaman kerja)


L.2.t.L Kondisi sebelum Kegiatan ( hasil Pra test )
1.2.L.2 Kondisi setelah kegiatan ( hasil Pas test )
L.2.t.3 Partisipasi pesefta
L.2.L.4 Daftar Hadir
1.2.1.5 Sertifikat ( Kepersetaan, Kelulusan ) dan Peringkat
1.2.2 Waktu, Jam Pelajaran dan pola pengajaran
L.2.2.L Rencana Pelaksanaan dan Jumlah jam pelajaran
L.2.2.2 Realisasi dan Jumlah jam pelajaran keseluruhan
L.2.2.3 Perubahan dan alasan jika ada.
L.2.2.4 Pola pengajaran ( Metode dan
t.2.3 Instruktur
L.2.3.L Waktu yang digunakan ( Tepat walGu, lama penggunaan waktu )
L.2.3.2 Perguasaan materi ( Hasil dari evaluasi peserta dan paniUa )
t.2.3.3 Daftar Hadir ( Absensi selama pelatihan bedangsung )
t.2.3.4 Erraluasi ( Apakah masih direkomendasikan untuk digunakan )
1.3 KepanitiaanatauPenyelenggara
1.3.1 Jumlah dan Nama panitia
L.3.2 Perlengkapan Peserta dan Panitia
1.3.3 Peralatan Kerja
L.3.4 Ucapan terima kasih ( Plakat, sertifikat, barang sejenisnya )
1.3.5 Erraluasi kerja Panitia
3. Laporan Keuangan
1.1 Pemasukan
1.1.1 Dari pesefta
t.L.2 Dari Sumbangan atau Sponsor
1.2 Pengeluaran
3.2.L Untuk Peserta
3.2.2 Untuk Instruktur
3.2.3 Untuk Panitia
1.3 Sisa Anggaran dan perlengkapan
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian pelatihan angkatan berikutnya
ataupun dalam mengajukan program dan anggaran biaya berikutnya. Laporan ini
dapat juga digunakan sebagai dasar untuk memutuskan tidak atau melanjutkan
5t6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KEHJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

pola pelatihan dan menggunakan penyelenggara yang sama apabila dilaksanakan


oleh sebuah lembaga independent atau dari iuar perusahaan.

PERBANDINGAN
TEST OBYEKTIT'DAN TEST URAIAN

TESTOBYEKTIF TESTURAIAN
Taksonomi yang Baik untuk mengukur pengetahuan Kurang baik untuk mengukur
diukur ingatan, pemahaman, aptikasi dan pengetahrr*n ingatan, pemahaman,
analisa, kurang tepat untuk mengukur aplikasi dan analis4 kurang tepat
sintesa dan evaluasi untuk mengukur sintesa dan evaluasi

Jumlah sampel Dapat mengukur lebih banyak sampel Hanya dapat menanyakan beberapa
pertanyaao sehingga benar-benar pertanyaan sehingga kurang
mewakili materi yang diajarkan mewakili materi yang diajarkan

Menyusun Muryusun pertanyaan yang baik dan Lebih mudah menyusun pertanyaan
pertanyaan banyak sulit dilakukan dan memerlukan uraian dan memerlukan waktu yang
waktu yang lama relatif singkat
.

Pengolahan Relatif sederhana dan ketepatannya Sangat subyehif sukar dan


jawaban cukup tinggi ketepatannya rendah serta
memerlukan waktu yang lama

Faktor-faktor yang Kemampurn membaca dao menerka Kemampu". menulis dan


mengganggu hasil jawaban sangat berbeda-beda bagi mendongeng dan penguasaan yang
pengolahanjawaban masing-masing peserta rendah sangat berpengaruh

Me,ndorong peserta untuk lebih banyak Mendorong peserta untuk lebih


mengingat dari pada mendalami analisa dalam memahami mengaitkan dan
menyatakan opini

6t6
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIAT(A2K4-lndonesia)

Strategi lnstruksional adalah perpaduan


giatan mengelola TUJUAN INSTRUKSIONAL
MERUBAH

g
't'u.rtr.\N
INSTITIJKSION^L
POLA
PIKIR
P & w POLA
SIKAP TINGKAH I.AKU
KETRAMPILAI{

Tujuan Pelatihan........
PERSERTAI4AMPU UNTUK g4gAN STRATEGT |NSTRUKS|oNAL
MENGGUNAIGN SAFETY EELT

i lloeskdD6l slnok tl
I Pendahutuan l#
i ll Rhvar6t I
I l-:-r
I llr.r.K

!t
I

I ll untan I
I t::-----------J
I PeoyaJian ll Conton
II t|+
t-
I

I ll rauhan
I

lerjch3rr Kd;i reS II ll rest


t- Fo.matif i

l{63lswtin lnenrtrp llG;"


I l--J
B"*-f
Fubi.s.fch bclr
I llnndak Lanlut I
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESI{A2K4-lndonesia)

MENGAPA HARUS PERLU ?


MANAJEMEN PELATIHAN
CALON AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

\ii*iaffi\
CAI,ON ITIILI K] KONSTRUKSI

APA YANG ANDA DAPATKAN


H
ffiU
\'ll#;rsrnnr
sEsr 1
Ec I I N srRU KS o NAL
I

SESI 2
PEMBUATAN
LAPQRAN PELATIHAN
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA ({2K4-lndonesia)

MEDIA INSTRUKSIONAL METODE INSTRUKSIO


f.'.""*l @a| Elu-l t
XEIE6IHAN

XELEAIH.A'I
AUTUH WM EANYAK PESER,TA I{ER^SASX UXG
S(ENARIO HARUS SATX SUNG PCRl''IHYA
KEPAXIUT AANYAK PLUS NIilUS SGERA DA?AT
DIKOR,EXSI
IilAKTU TERKOR.KSI AAIK

F;;'^",.l F"..*,"?"1,1 t5ffi!

WAKTU LATIHAN MENYUSUN TIK-)TIU

BEBEMPA IBU-IBU BELUIYI PERNAH MENGGU


NAKAN ALAT BANTU PALU DAN PAKU UNTUK
MEMASANG HIASAN DINDING BERUPA PIGURA
AT{rIK SEBESAR 10 X 20 CM, RINGAN

l...-J-.--,J-5.
tS'ftRAuAT rexog,r i
ii!,
il
ISTIRAIIAT PAN.IANC ;l
:-r:::_r--
H,C,nl Ltnun \
.\\\ -h..:..\
I}TA KSII\{ I.'M DA YA
SS-:rnr:-r
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA(A2K4-lndonesia)

LAPORAN PELATIHAN
LAPORAN PELATIHAN
lqr{ar{u!a:r--l
CALON AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI I iPESERTA -*iI IPJ
I ; jwexru, poLA --l
lillir.rsTnurrua
litfilrsTcurrun
liii,--J
rrirr-:--,
-l
I I I I iPqryrELEry9c4tl___l
I I
I i i IKEUANGAN
rjlill
,ril

REWUMAN)
KRONOLOCIS SINCKAT
I D"" Urn*t p-"rl" I

lH*r P,G|
frr*uP",.l
tTl"gk"r
"*",.-P."il
lP*Gk"rffil
lE*t"*' K"lt"d,-.;l
'l'anda Kelulusan
I
I
/ Sertifikar
I
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESK (A2K4-lndonesia)

WAKTU DAN POLA PENGAJARAN LAPORAN INSTRUKTUR


lilu-,.t"*rkG
lM"-tT,.r-jr."".l liltlar.rrto-p.;A
F".d" l^rr"l=1"";il
Ioi'iffi:p*'b"st"" *,dl
lv.a;t"t",t-rb-;;fl [r>"n;K"h"d;l
lffi;_rr*r-r,-p.l"i*;l |p"'"il;M",u":4
F"rilK.|"'-Lop'"s"';l tR"kor"*d^l L"ji6l
F"',r-lrpong.;l

PENYELENGGARA LAPORAN KEUANGAN

lE*u,"".E;td;l l}-"n^rk . I
l+* I

I Perlcngtapan Diri I l-sp",*


|-Sur6q lainnn
I
I

lP"'Gk'!"" K"j;l l;;;ffi]


@ l.nem
I .lmru&rur
l.trmi
I
I
I

lfila*',il'P"'"'rA I -e.'i ;. I

lE'"I"*l K"-j- P""lt;l F"j"k d"" silkt'n


ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K{-lndonesia)

KENDALA PENYELESAIAN LAPORAN

I. NIAL,\S
2. I]UK]'I P[NDTlKT]NG KIIIT]\N(;
3. ANCCO-|A BUBAII
4. I)APA'T TIICAS BU\IIU
5. TIDAK DICICII, LAPOR,\NNYA
I@ ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

I
A
b*:'ilr*lkat'
VERBAL
WORK INSTRUCTION
PEMBUATAN PESAWAT TERBANG

KIRI ATAS KANAN ATAS

KIRI BAWAH KANAN ATAS

LANGKAH KERJA

1 Ucapan Penekanan, supaya Fokus pada kata{<ata penuntun " KITA MEMBUAT PESAWAT TERBANG " dari kertas

2 Letakan Kertas dimeja

3 fdentifikasi posisi Kiti,{F6 KidBawah KananAtas KananBawah


4 Lipat kedalam menjadi dua bagian - sisi kiri bertemu sisi Kanan - buka kembali - sebagai GARIS POLA
5 Lipat sisi Ujung Kanan Atas - kedalam- menuiu garb pola, membentuk kerucut sebelah

Lipat sisi Ujung Kiri Atas - kedalam - mem{u garb pola, membentuk keructrt sebelah
Sekarary bentuknya sepedi Rumah, dengan kerucut diatas
KerucutAtas dilipat kebawah. menuju sisi bawah. Lipatan dilebihkan kira-kira satu jempol tangan
Sekarang bentuknya sepefi Segi empat, dengan adanya lipatan kerucut dibaurah

7 Lipat sisi Ujung Kanan Atas - kedalam- menuiu garis pola, membentuk keructrt sebelah

Lipat sisi Ujung Kiri Atas - kedalam - menuju garis pola, membentuk kerucut sebelah

8 Lipat Ujung Kerucui kecildbawah - keluar keatas - menjepit sisi


9 Lipat Keluar, gunakan garb pola - hingga membentuk kerucut, dengan dua lembar sisi
10 Sisi satu lipat kedalam - menuju garis poh segaris - membentuk kerucut sayap kiri
Sisi satu lipat kedalam - menuju garis pola segaris - membentuk kerucut sayap kiri
11 Pesawat Terbang selesai.

12 Lakukan Test terbang, Laporkan hasilnya

c@ffifrf)n
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

Bagaimana membuat
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
dan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

Strategi lnstruksional adalah perpaduan


dari urutan kegiatan mengelola

lP""ttil

tr"t"d"l

INSTRUKSTONAL

TUJUAN INSTRUKSIONAL
MERUBAH SDM.....

E
<>
B
f,,

@
W
POLA POLA
Gt!./AFr TINGKAH LAKU
PIKIR rJll\Af
KETRAMPILAN
ASOSIASI AHLI I
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia) i
i
r

BAGAN STRATEGI INSTRUKSIONAL


fu RArAN iiGrArAN I f EropEl |ltleorAl trxrul
lD"rL.ipri r.sk"tl
lnerevansi II II II
lrrx ll ll li
i

|u,"i"", ll li li
I

Uraian

lc*t"h ll
i

Penyajian Contoh ll ll
ll",h*lllilil
I

Latihan

lr"'tF*'.t*li ll
Test Formatif
ll I

Penutup Iu-p*,B"rik-ll
Umpan Balik ll ll I

tri"d"kl""j,.-l| ll
Tindak Lanjut ll I

Pelatihan........ _a6ffi
Tujuan
PERSERTA MAMPU UNTUK q TTil IIII ] \
MENGGUNAI(AN SAFETY BELT IUB) U

Memastikan pengguma:m
Safety bclt dengan
beflar

Menjelaskan Kondisi yang


Memilih Safety belt
Mengharuskan
Yang memenuhi syarat
pemakaian safety belt
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

LAPORAT{
PELAKSANAAN PELATIHAN AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
PT HUTAMA KARYA (PERSERO)
Ruang Pelatihan HK, PT Hutama karYa
Jl. Cawang, Jakarta Timur

Pembukaan oleh Direktur Utama HK, Bpk. Soedarsono Hardjosoeratno


Tempat Ruang Pelatihan , PT HK, Cawang lakarta Timur
Hari dan Tanggal Senin, 28 Juni 2004, lam 08.30
Dihadiri oleh Para Direktur PT Hutama Karya ( kecuali Dir Adm)
Para manajer Divisi
A2K4, Bpk. Soni Yaniarso
Depnakertrans, Bpk. Amri AK

2. Penutupan oleh DireKu Administrasi HK, Bpk Chamim


Tempat Ruang Pelatihan, PT HK, Cawang, Jakarta Timur
Hari dan Tanggal Jumat, 2 Juli 2004,lam 17.00
Dihadiri oleh A2K4. Bpk. Ans Zaini
Depnakertrans, Bpk. Amri AK

3. Masa Pelaksanaan Senin, 28 Juni 2004 sampai dengan Jumat, 2 Juli 20O4
Selama 5 (lima) hari kerja
Jam pelaksanaan Setiap hari Mulai09.30 sampai dengan 17.00

4. Peserta Inhouse Training PT HK, Jumlah 29 orang


PT Hutama Karya 29 Orang
AsosiasiAhli K3 Konstruksi 2 Orang

5. Materi Pelajaran Total 50 Jam Pelajaran @ 45 menit


Teori 30 (tiga puluh) Jam Pelajaran
Praltek 20 (dua puluh) Jam Pelajaran

5. Instruktur 17 (tujuh belas) orang


Depnakertrans 5 (lima) orang
A2K4 .11 (sebelas) orang
IfJK 1 (satu) orang

7. Anggaran
Surnber Dana PT Hutama Karya dan SubsidiA2K4
Pengeluaran ......dst atau lampiran

8. CJtatan Peserta
Materi Pelajaran Perlu dikaji Ulang, seperti Pengetahuan Tehnik Konstruksi
Soal Ujian Perlu dilakukan Koreksi-Koreksi pilihan jawab dan soal
Hasil Ujian Untuk MP terutama 4,5,6 dan 7 Tingkat Keberhasilan Rendah
Uhat Lampiran
Absensi Memenuhi syarat Minimal Kehadiran 80o/o atau 8 kali

9. Catatan Panitia
Pelayanan Cukup Baik, Staf Pembantu Kepala Sekolah perlu pelatihan
Materi Pelajaran Dicicil, agak terlambat
Fasilitas Komputer, belum tersedia oleh A2K4
Sertifikat Belum diserahkan kepada PT HK dan A2K4, ada Koreksi

10. Catatan InstruKur


Penyampaian 2 (dua) orang sebaiknya dibenahi segera.
Usulan S:ebaiknya sel uruh Instruktur ha rus Bersertifi kat Instru ktu r
Hasil Evaluasi " elah disampaikan kepada seluruh Instruktur
Sertifikat ,'enghargaan kepada Instruktur belum ada

Dominggus Manuputty, 2 )u'i 2OO4


Penanggungjawab
ASOSIASI AHLI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI INDONESIA (A2K4-lndonesia)

BAGAII4ANA MEMBANDINGKAN

T.ETODE CERAMAH
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1 Biaya persiswa rendah 1 Searah, peserta minim terlibat
2 Sasaran bisa untuk banYak orang 2 Tidak cocok untuk tujuan ketrampilan dan sikap
3 Mudah direncanakan dan dikendalikan 3 Kreatifitas peserta terbatas
4 Cocok untuk instruktur Pemula 4 Membosankan
5 Tujuan untuk merubah Pola Pikir 5 Peserta kekurangan kontak

ME'-ODE PERTANYAAN

f Mudah direncanakan dan dikendalikan 1 Jawaban bisa singkat atau kemana-mana


.2 Menggugah peserta untuk menjawab 2 Hanya sebagai pelengkap (biasanya)
3 Memastikan pengulangan oleh peserta 3 l(eatifi tas peserta terbatas
4 4
5 5

METODE PERAGAAN

1 Ketrampilan bisa dipancing berkembang 1 Harus dicoba st4ersatu


2 Menumbuhkan minat ingin tahu 2 Jumlah peserta sedikit kecuali alat banyak
3 Biaya murah dibanding bermain peran 3 Memerlukan Latihan2 sebelum peragaan
4 4
5 5

TTETODE CURAH PENDAPAT

1 Peserta bebas mengeluarkan ile gila 1 Kebampilan lnstuKur harus tinggi


2 Partisipatif 2 Peserta yang bolct harus dipandng
3 Kualitas tinggi 3 Budaya timur kurang mendukung
4 ndak terlalu lormal 4
5 5

METODE BERMAIN PERAN


KEUNGGULAN
1 Peserta merasakan langsung perannya 1 Butuh waktu yang lama
2 Plus minus bisa dilakukan langsung 2 Skenario kegiatan harus baik
3 Waktu dapat terkoreksi langsung 3 Butuh kepanitiaan banyak
4 Sasaran Pola pikir dan perilaku dicapai 4
5 5

METODE STUDI KASUS


KELEMAHAN
1 Saling memperkaya pengalaman peserta 1
Tidak mudah menulis dan membimbing
2 Menguji pengetahuan peserta 2
Butuh kemampuan tinggi instruktur
3 Belajar saling menghargai 3
Memerlukan Latihan2 sebelum peragaan
4 Belajar mempertahankan pendapat 4
Waktu berjenjang dan lama
5 Emosi terlibat 5
Variasi hasil menjadi banyak

You might also like