Professional Documents
Culture Documents
3
suatu bentuk perubahan dalam struktur sosial, yaitu suatu aktivitas yang
mencoba menghubungkan antara aktivitas migrasi atau distribusi sumber daya
sosial (social resources). Kedua, bahwa aktivitas ini juga sering dikaitkan dengan
suatu proses relasional dalam suatu proses pembangunan dengan elemen-
elemen sosial dan kelompok-kelompok sosial yang ada dalam suatu komunitas.
Lebih spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap sebagai suatu
proses kolonialisasi, baik yang dilakukan untuk kepentingan ekonomi maupun
politik. Selain itu ada dua dimensi penting dalam penelahan migrasi ini yaitu
dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu menurut BPS
batasannya adalah menetap selama 6 bulan didaerah migran tersebut.
Sedangkan untuk dimensi daerah batasannya unit wilayah dibagi dalam
beberapa provinsi menurut BPS. Migrasi ini juga dijadikan salah satu alternatif
pemerintah dalam pemerataan jumlah penduduk dan mengurangi angka
pengangguran. Terbukti dengan peningkatan jumlah migran dari tahun ketahun
yang sangat spektakuler.
Dalam konteks yang lebih luas, meningkatnya arus migrasi dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan komposisi penduduk di daerah yang terkait
dan juga mempengaruhi pola komunikasi baik individu maupun kolektif dalam
komunitas yang berbeda. Ini berarti dalam intensitas yang tinggi migarsi dapat
memberikan pengaruh modernisasi pada daerah tujuan migrasi. Sehingga
mendorong percepatan modernisasi dan pengalihan teknologi di daerah tersebut.
Dengan begitu dapat terjadi peningkatan kesejahteraan.
4
3. Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk
berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4. Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari
peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di
mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi
bisnis.
5. Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendiddikan, alasan tuntutan pekerjaan,
alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
5
Kota sebagai suatu wilayah industri dan pusat pelayanan jasa tentunya
memberikan magnet tersendiri bagi masyarakat desa untuk hijrah dan mencari
peruntungan. Beberapa hal yang menarik dari kota sehingga banyak orang rela
meninggalkan desanya disebut juga dengan faktor penarik terjadinya migrasi,
adapun beberapa faktor-faktor penarik yang mendorong terjadinya migrasi :
1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk
memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.
2. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik
3. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya :
iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung
6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota
kecil.
6
daerah yang mesti dijaga. Bagi daerah yang seperti ini sangat sulit sekali adanya
orang asing masuk kedaerah tersebut. Tetapi untuk saat ini, semua daerah
bebas di masuki oleh orang lain asalkan mereka tetap mengikuti tata aturan yang
berlaku dikalangan masyarakat. Keterbukaan ini telah membuat terjaadinya alih
teknologi yang dibawa pendatang kedaerah tersebut.
7
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah
mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.
Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk
atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.
Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung
bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan
pemerintah daerah yang dituju.
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan
proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan
transmigrasi pramuka.
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh
pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan
pemerintah).
Selain itu ada juga jenis migrasi yang didasarkan pada sifatnya yaitu :
Migrasi sirkuler atau migrasi musiman adalah migrasi yang terjadi jika
seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di
tempat tujuan migrasi.
Migrasi ulang-alik adalah orang berpindah setiap hari meninggalkan
tempat tinggalnya pergi ke tempat lain untuk bekerja atau berdagang.
Jenisjenis migrasi lainnya :
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana
alam atau keamanan.
Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat
berudara sejuk.
Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di
kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).
Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi
tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.
Repatriasi, adalah kembalinya suatu warga negara dari negara asing
yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal
kewarganegaraannya.
Seharusnya kegiatan ini dijadikan suatu hal yang dapat mengurangi jumlah
pengangguran yang ada, tetapi banyak juga kegiatan migrasi di sertai juga
dengan migran budaya. Sehingga kebudayaan di daerah migran menjadi
8
tergangu dengan adanya kebudayaan yang di bawa para imigran tersebut.
Kebudayaan yang positif dapat membawa daerah tersebut menjadi lebih modern
dan high technology, tetapi jika budaya itu mengarah pada hal-hal yang negatif
maka akan merusak daerah itu seperti penggunaan narkoba.
Dalam konteks yang lebih kontemporer, aktivitas migrasi ini berkaitan
langsung dengan kegiatan ekonomi dalam konteks pembangunan ekonomi.
Proses perubahan ini paling kurang meliputi lima aspek yang secara langsung
memiliki implikasi penting dalam proses pembangunan ekonomi :
1. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kesempatan kerja antar negara.
2. Meningkatnya apresiasi masyarakat antar negara dalam hubungan-
hubungan sosial, budaya, dan ekonomi.
3. Berkembangnya suatu hubungan yang baru.
4. Munculnya kesepakatan-kesepakatan migran antar negara.
5. Terjadinya peningkatan pendapatan sebagai implikasi langsung dari
remiten dan besarnya volume migrasi kembali.
Kelima aspek ini dalam proses pembangunan, baik nasional maupun
internasional menjadi dasar alternatif dalam perumusan arah kebijakan
pembangunan yang mempertimbangkan posisi migran. Hal ini mengingat bahwa
suatu proses pembangunan merupakan suatu proses improvisasi kualitas
seluruh sumber daya yang ada yang ditujukan untuk peningkatan standar hidup
manusia. Migrasi antar negara ini merupakan suatu bentuk manifestasi dari
kebebasan melakukan pilihan ekonomi sebagai konsekuensi leburnya sistem
ekonomi lokal ke dalam sistem yang lebih global. Dengan leburnya sistem
ekonomi telah menciptakan bentuk-bentuk hubungan yang baru yang lebih
moderat dan terbuka.
Tetapi tidak selamanya setiap orang senang dengan istilah migrasi, ada
sebagian orang yang tetap bertahan di daerah asal. Mereka beranggapan bahwa
migrasi dapat menghilangkan kebudayaan dan adat istiadat di daerah mereka.
Biasanya masyarakat yang masih memandang seperti ini adalah mereka yang
memiliki pola piker yang tradisional yang menekankan pada unsur budaya.
Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam
sebagai berikut.
9
Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke
kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi
pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang
dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari
kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah,
sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan
lamanya.
Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dalam jangka
waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan
kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan
promosi produk dari suatu perusahaan.
10
kelahiran sama dengan angka kematian, dan angka emigrasi sama dengan
angka imigrasi, maka jumlah penduduk secara keseluruhan konstan saja. Ini
berarti bahwa secara lokal tidak ada perubahan. Contohnya perubahan populasi
akibat migrasi misalnya pada masa giling, jumlah penduduk sekitar pabrik gula
bertambah, perkampungan sekitar perguruan tinggi lebih padat penghuninya
selama tahun kuliah, dan kembali seperti semula kalau mahasiswa-
mahasiswanya sedang libur. Keadaan seperti ini merupakan penyebab
perubahan kepdatan populasi akibat transmigrasi khusus, dan sifatnya local.
Perpindahan imigran dari negara luar juga mengakibatkan naiknya populasi
penduduk, hal ini disebabkan sebuah negara berkewajiban menerima imigran
dari negara luar yang telah mendapatkan izin dari pemerintah luar negeri asal
transmigran tersebut. Ditambah lagi dengan sistem perdagangan bebas yang
disebut dengan MEA. MEA diawali tahun 2016 terjadi pemberlakuan
perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Sebuah integrasi ekonomi ASEAN
dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. MEA
dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020. Namun berdampak
terhadap perubahan peraturan tenaga kerja yang mamberi kebebasan untuk
tenaga kerja asing untuk mendapatkan lapangan peekerjaan di Indonesia. Hal ini
menimbulkan gelombang arus tenaga kerja yang tinggi dari negara luar dan
didorong situasi politik yang lemah dari pemerintah.
11
2011-2016 mencapai 71.776 pekerja. Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia
tersebut berdasarkan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) yang dikeluarkan
pemerintah.(databoks : 2016).
Data tersebut merupakan jumlah yang terdata secara sah/ legal.
Perdebatan di masyarakat soal jumlah tenaga kerja asing, terutama asal Cina,
yang masuk ke Indonesia terus terjadi. Sebagian mengatakan jumlah mereka
mencapai 10 juta orang tapi angka ini dibantah oleh Direktur Jenderal
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja,
Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto. Anggota DPR dari Komisi III
Muslim Ayub mengatakan bahwa fokusnya nanti adalah untuk memastikan,
apakah para warga negara Cina yang masuk ke Indonesia benar turis atau
menggunakan visa turis untuk bekerja. "Tenaga kerja termasuk di perkebunan,
tambang emas, batu bara, pekerja-pekerja karet, yang sudah masuk dari Cina.
Saya yakin itu bukan 21.000, saya tidak menafsirkan itu sampai 10 juta, tapi bagi
saya, sampai hampir mencapai satu juta, itu sangat memungkinkan," kata
Muslim. (A.Isyana : 2016)
Perubahan populasi penduduk juga dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah
wisatawan asing yang berkunjung atau disebut juga dengan emigrasi. Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman) atau turis asing ke Indonesia pada bulan Februari 2017 naik 7,8 persen
dibanding jumlah kunjungan wisman pada Februari 2016, dari 888.310
kunjungan menjadi 957.580 kunjungan.
12
Hal ini tentu saja mempengaruhi jumlah kepadatan penduduk, akan tetapi
pertambahan penduduk tersebut terjadi umumnya di daerah yang tidak begitu
padat tapi memiliki daya tarik dari objek wisata namun tidak menutup
kemungkunan turut menjadi andil terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan
oleh migrasi tersebut.
Akan tetapi tidak semua aspek bagian migrasi yang berdampak buruk
misalnya transmigrasi dimana Pembangunan transmigrasi merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional dan daerah. Kebijakan tersebut dilakukan
sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan, terutama di kawasan yang
masih terisolasi atau tertinggal. Tujuan yang diharapkan yakni meningkatkan
kesejahteraan para transmigran dan masyarakat sekitarnya.
Saat ini pembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan.
Program tersebut diprioritaskan untuk mendukung pembangunan wilayah
perbatasan negara melalui pembangunan satuan permukiman baru, satuan
permukiman pugar, dan satuan permukiman tempatan dengan berbagai pola
usaha yang dikembangkan. Upaya pengembangan ekonomi lokal dalam rangka
meningkatkan daya saing daerah juga terus dilakukan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014, hingga saat ini
sudah terbentuk 23 kawasan transmigrasi yang telah ditetapkan oleh menteri.
Lokasi tersebut diantaranya, Kawasan Salor, Kabupaten Merauke; Kawasan
Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah; Kawasan Air Terang, Kabupaten Buol;
Kawasan Bungku, Kabupaten Morowali; Kawasan Pawonsari, Kabupaten
Boalemo; Kawasan Subah, Kabupaten Sambas; Kawasan Gerbang Kayong,
Kabupaten Kayong Utara; dan Kawasan Telang, Kabupaten Banyuasin. Sebelum
terbentuk menjadi kawasan transmigrasi, pemerintah telah menetapkan 48 Kota
Terpadu Mandiri (KTM). KTM merupakan embrio dari kawasan transmigrasi.
Pada tahun 2016 ini, pemerintah telah memberangkatkan 1.658 Kepala Keluarga
(per Desember 2016).
Sejumlah kontribusi positif dari program transmigrasi yakni, pertama,
membuka keterisolasian daerah terpencil. Data mencatat, program transmigrasi
telah berkontribusi pada pembangunan jalan penghubung/ poros dan jalan desa
sepanjang 68.002 kilometer serta jembatan dan gorong-gorong sepanjang
142.021,97 M2 di kawasan-kawasan transmigrasi.
Kedua, program transmigrasi telah mendorong pembentukan 2 ibukota
provinsi baru. Mamuju, yang kini menjadi ibukota Sulawesi Barat, merupakan
13
pengembangan dari kawasan transmigrasi. Selain itu, ibukota Kalimantan Utara,
yakni Bulungan, juga lahir dari pengembangan kawasan transmigrasi. Ketiga,
program ini juga telah mendorong pembentukan ibukota kabupaten/ kota dan
kecamatan. Tercatat, terdapat 104 permukiman transmigrasi yang berkembang
menjadi ibukota kabupaten/ kota. Selain itu, 385 permukiman transmigrasi telah
menjadi ibukota kecamatan.
Keempat, kontribusi positif transmigrasi yakni mendorong terbentuknya
desa-desa baru. Dari 3.055 desa baru yang terbentuk dari permukiman
transmigrasi, 1.183 telah menjadi desa definitif yang diakui oleh pemerintah.
Kelima, transmigrasi juga mendorong swasembada pangan. Upaya tersebut
diwujudkan melalui penambahan luas areal pertanian pangan berupa
ekstensifikasi (lahan pekarangan, lahan usaha I dan lahan usaha II) seluas
8.081.969 hektar. Keenam, mendukung upaya ekspor non migas. Wujud nyata
dari kontribusi tersebut yaitu melalui pembukaan lahan perkebunan seluas
391.559 hektar dan berkembangnya pusat produksi baru yang berbasis
pertanian yaitu perkebunan kelapa sawit dan karet. Sebagian besar lokasi
tersebut tersebar di Sumatera dan Kalimantan.(Badan Pertahanan Nasional :
2016)
Ketidak seimbangan dalam migrasi penduduk mengakibatkan masalah
ledakan jumlah populasi penduduk dan pada akhirnya akan menjadikan masalah
bagi lingkungan, adapun permasalahan yang disebabkan oleh ledakan jumlah
penduduk adalah:
1) angka kelahiran tinggi
2) angka kematian rendah
3) ekonomi yang teratur dan meningkat
4) membaiknya kesehatan masyarakat
5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah
14
meningkat akan timbul berbagai masalah dimana jika terus dimana apabila hal ini
dibiarkan maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan yang nantinya juga
akan merusak lingkungan.Dampak yang dapat terjadi antara lain:
15
3. Krisis terhadap ketersediaan lahan
peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan,
akibatnya ketersediaan lahan kosong semakin menyempit. Karena tidak terpenuhinya
lahan untuk pemukiman maka dampak yang banyak terjadi adalah timbulnya
pemukiman kumuh.
16
Gambar Air limbah rumah tangga dan industri masuk ke perairan alam
Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri. Air biasanya
disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak
bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae
blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi.
17
lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan
ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya
dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya
menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah,
seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai.
Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga
bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan
menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang
tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.
6. Rusaknya Hutan
peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan eksploitasi
terhadap alam yang menyebabkan ketidakseimbangan alam. Adanya pembukaan
hutan secara liar untuk dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil
hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan. Para
ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang alami telah
ditebang atau rusak parah. Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula
dengan meningkatnya penggunaan sumber alam hayati.
18
bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas udara
terjaga dengan baik.Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang
sehat.
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup
manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah
penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya
pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar
CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga
menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NO x) dan oksida
belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang
tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka
kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap
wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai
penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk
menurunkan tingkat pencemaran udara.
19
ke angkasa, akibatnya panas akan tertahan di bumi. Peningkatan suhu inilah
yang disebut dengan efek rumah kaca.
9. Hujan Asam
Hujan asam dapat diartikan dengan hujan yang tingkat keasaman air atau pH-nya
kurang dari 6. Penurunan derajat keasaman air ini karena adanya belerang sisa
pembakaran bahan bakar fosil dengan nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan
kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan
dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
20