You are on page 1of 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan hal yang membahagiakan bagi seorang wanita

karena akan memperoleh keturunan sebagai pelengkap dan penyempurna

fungsinya sebagai wanita, namun juga merasa gelisah karena penuh dengan

perasaan takut dan cemas mengenai hal-hal buruk yang dapat menimpa dirinya

menjelang persalinan terutama saat proses persalinan berlangsung. Pada

umumnya kehamilan dan kelahiran bayi itu memberikan arti emosional yang

besar pada setiap wanita yang normal. Kehamilan termasuk salah satu periode

kritis dalam kehidupan seorang wanita yang tidak dapat dielakkan. Situasi ini

menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga psikologis.

Kecemasan menjelang pra persalinan pada ibu hamil merupakan suatu hal yang

fisiologis, namun di dalam menghadapi proses persalinan dimana terjadi

rangkaian perubahan fisik dan psikologis yang dimulai dari terjadinya

konstraksi rahim, dilatasi jalan lahir, dan pengeluaran bayi serta plasenta yang

diakhiri dengan bounding attachment awal antara ibu dan bayi. Kecemasan dan

depresi merupakan dua jenis gangguan kejiwaan yang satu dengan yang lainnya

saling berkaitan. (Saifudin, 2005 : 32)

Secara epidemiologis, kecemasan dapat terjadi pada semua

persalinan baik pada persalinan primigravida maupun multigravida. Felman et

al dalam penelitiannya menemukan lebih dari 12 % ibu-ibu yang pernah

melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami kecemasan pada saat

1
2

melahirkan, di mana pengalaman tersebut merupakan saat-saat tidak

menyenangkan dalam hidupnya (Suliswati, 2005 : 106). Penelitian yang

dilakukan oleh Prayuda A.L menyebutkan bahwa ada sekitar 52,5 % ibu hamil

menghadapi kelahiran anak pertama berada pada kategori kecemasan, peneliti

lain juga menyebutkan kejadian kecemasan ibu hamil pada trimester III dalam

menghadapi persalinan dan kelahiran anak pertama yaitu sebesar 15,4%

(Suliswati, 2005 : 106). Selain itu juga di antara sebanyak 357 wanita hamil,

yang dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan Lee dan rekanrekannya, para

ilmuan tersebut menemukan lebih dari separuh (54%) calon ibu memiliki rasa

cemas dan lebih dari sepertiga (37%) menunjukkan tanda-tanda depresi pada

periode tertentu dalam masa kehamilan (Wiranihardjo, 2008 : 80). Di BPS Ny.

Yenie Ika S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang, pada bulan Maret 2014

didapati dari jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 54 orang, 80% mengaku

mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan yang terlihat saat

melakukan kunjungan ANC.

Kecemasan dapat terjadi pada ibu-ibu dengan pengetahuan yang

rendah tentang proses persalinan, hal-hal yang akan dan harus dialami oleh ibu

sebagai dampak dari kemajuan persalinan. Hal ini disebabkan karena kurangnya

informasi yang diperoleh ibu hamil (Wiranihardjo, 2008 : 81). Rasa takut,

cemas dan sakit menimbulkan stres yang mengakibatkan pengeluaran adrenalin

semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan

mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga terjadi

penurunan kontraksi rahim yang akan menyebabkan memanjangnya waktu


3

persalinan (Suliswati, 2005 : 108). Melzack (1973) menyatakan bahwa pasien

yang cemas dan gelisah lebih sensitif terhadap rasa nyeri yang dirasakan,

ambang batas nyeri berkurang karena adanya peningkatan rasa cemas

menyebabkan terjadinya kebencian pada nyeri yang dirasakan. Ketakutan akan

nyeri atau antisipasi terhadap tingkat nyeri akan meningkatkan terjadinya

kecemasan yang berlebihan, yang sebaliknya akan menyebabkan terjadinya

lingkaran yang terus berputar, karena peningkatan kecemasan akan

mengakibatkan peningkatan sensitifitas nyeri dan akan sangat berpengaruh pada

psikologi ibu. (Wiknjosastro, 2005 : 110)

Dalam masalah di mana seorang pasien yakni yang kita bicarakan di

sini ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan dalam menghadapi

persalinan perlu dilakukan tindakan tepat oleh tenaga kesehatan untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah konseling prapersalinan, di mana tenaga kesehatan menilai

tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien menggunakan HARS (Hamilton

Anxiety Rating Scale) untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan

tingkat kecemasan. HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan

pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut

HARS terdapat 14 symptoms yang nampak pada individu yang mengalami

kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 sampai

4 untuk penilaian derajat kecemasan (Sari, D.M & Basri, A. Sukarian, 2007 :

89). Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas maka penelitian

tentang Pengaruh Pemberian Konseling Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap
4

Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny Yenie Ika S.

S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dianggap

penting untuk dilaksanakan mengingat dampaknya sangat berpengaruh terhadap

kelancaran proses persalinan, juga terhadap kesehatan ibu dan bayi sehingga

dapat menjadi masukan dalam perencanaan pemberian asuhan kepada ibu dalam

masa kehamilan dan persalinan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian konseling pada ibu hamil trimester III

terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPS Ny Yenie

Ika S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah diuraikan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini yaitu :

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana pengaruh pemberian konseling pada ibu hamil

trimester III terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi

persalinan di BPS Ny Yenie Ika S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan

Gondang Kabupaten Mojokerto.


5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dengan

pre test dan post test pada kelompok kontrol di BPS Ny Yenie Ika

S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.

(Kelompok kontrol)

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dengan

pre test dan post test pada kelompok perlakuan di BPS Ny Yenie

Ika Sugiarti S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten

Mojokerto. (Kelompok perlakuan)

3. Menganalisis pengaruh pemberian konseling pada ibu hamil

trimester III terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan di BPS Ny Yenie Ika S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan

Gondang Kabupaten Mojokerto. (kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1.4.1 Bagi responden

Ibu hamil trimester III mengetahui dan mengerti tentang

persalinan sehingga mengurangi tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan serta menginformasikan pada ibu hamil lain

yang kurang pengetahuannya tentang persalinan.


6

1.4.2 Bagi peneliti

Mengetahui bagaimana pengaruh dari pemberian konseling pada

ibu hamil trimester III terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan

1.4.3 Bagi profesi kebidanan

Menjadi masukan yang berarti untuk memberikan pelayanan

kebidanan yang efektif dan aman bagi para ibu hamil khususnya

berhubungan dengan masalah konseling prapersalinan

1.4.4 Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai sumber data bagi penelitian selanjutnya yang masih

berkaitan dengan proposal karya tulis ilmiah ini dan membantu dalam

menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh pemberian konseling pada ibu

hamil trimester III terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

di BPS Ny Yenie Ika S. S.ST Desa Bakalan Kecamatan Gondang Kabupaten

Mojokerto

You might also like