Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa
melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan
lapanagan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional
yang salah satunya adalah menerapkan konsep, tepri dan prinsip ilmu perilaku,
ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan kepada masyarakat terutama mengkoordinasikan sumber
sumber yang di komunitas untuk meningkatkan kesehatan komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas yaitu puskesmas.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan
pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam
pembangunan kesehatan masyarakat untuk maksud tersebut, puskesmas
berfungsi melaksanakan tugas teknis dan administratif.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda
beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas
akan berbeda pula. Pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas diarahkan kepada
keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Dengan lain perkataan kegiatan
pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai
bagian dari masyarakat wilayah kerjanya.
Puskesmas Gunung Anyar dengan keadaan geografis, luas wilayah
dengan 4 kelurahan, sarana perhubungan dan kepadatan penduduk dalam
wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah
mendapatkan pelayanan puskesmas.
Pada praktek keperawatan puskesmas di Puskesmas Gunung Anyar,
kami kelompok 3 gelombang II mengidentifikasi program program puskesmas
yang dilaksanakan dari tanggal 10 30 Juli 2001 dengan tahapan yang dicapai
adalah mengidentifikasi P2M (DBD), KIA (Imunisasi) dan program Lansia.
Diharapkan kami mampu mengidentifikasi program puskesmas tersebut dalam
hal target dan sasaran, strategi, kegiatan, peran serta masyarakat, lintas
program dan lintas sektoral, melihat faktor pendukung dan penghambat, dan
mengidentifikasi kesenjangan antara program yang dilaksanakan dengan
program kesehatan nasional dan strategi intervensinya.
B. Data Khusus :
Puskesmas Gunung Anyar terletak di Kelurahan Gunung Anyar, dengan
Puskesmas Pembantu 1 buah terletak di Kelurahan Rungkut Menanggal
dengan 6 hari kerja dalam seminggu. Puskesmas keliling ada di Kelurahan
Gunung Anyar Tambak, melayani IX dalam seminggu.
Struktur organisasi puskesmas :
KEPALA DINAS KESEHATAN DAERAH
dr. Prajitno Rahardja
KEPALA PUSKESMAS
dr. Ny. Yohani
URUSAN TU
Khorin Inayati
PUSKESMAS PEMBANTU
PUSKEMAS KELILING
Keterangan :
1. Dokter umum : 1 6. Tata usaha :1
2. Dokter gigi :2 7. Petugas loket :1
3. Bidan :3 8. Sanitasi :1
4. Perawat :3 9. Asisten apoteker: 1
5. Perawat gigi :1 10. Pembantu bidan : 1
11. Tenaga lab. :1
B. Program Sasaran
Program sasaran sebagai praktek mahasiswa PSIK Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya Angkatan I Kelompok 3 di Puskesmas
Gunung Anyar adalah 3 program yakni program Lansia, P2M (DBD) dan
Imunisasi.
Berikut kami akan paparkan program dimaksud.
B. Tujuan P2M:
1. Mencegah penularan
2. Mengurangi kesakitan
3. Mengurangi kematian
RW IV
RW I
Hijau
RW V RW II
Hijau Merah S
A
W
RW III A
H
Merah
Keterangan :
Merah : Rawan I (RW II/III)
Hijau : Rawan II (RW IV/V)
Bebas :
RW I
2. Kegiatan :
- Survey epidemiologi
- Survey vektor
- Pemberantasan vektor
- Pertolongan pada penderita
Berikut hasil kegiatan yang dilakukan tim program P2M puskesmas
Gunung Anyar dalam menangani DBD, yaitu : pertemuan lintas sektoral
dimana hasil kegiatannya 4, pencapaian 80 dan nilai standarnya 80,
pemeriksaan jentik berkala dimana hasil kegiatannya 33, pencapaian 20
dan nilai standarnya 20, pembinaan satgas dimana hasil kegiatannya 4,
pencapaian 30 dan nilai standarnya 30, dan penemuan penyakit
DBD/bulan dengan hasil kegiatan 12, pencapaian 20 dan nilai
standarnya 20. Dalam pelaksanaan kegiatan kendala yang dihadapi
adalah masalah dana dan perilaku masyarakat tentang hidup sehat
masih minim.
G. Usul saran
Beberapa saran yang dapat kelompok sampaikan adalah :
1. Prinsip dipegang bahwa walaupun hanya beberapa orang
menderita DBD namun perlu diingat bahwa DBD merupakan penyakit
wabah yang penyebarannya dalam waktu singkat.
2. Penderita atau suspect DBD perlu diambil darahnya untuk
pemeriksaan serologis.
3. Jadwal yang pasti mengenai PSN, mengingat wabah dan
dana yang mungkin diperoleh dari sumbangan sukarela masyarakat.
4. Penyuluhan tentang tanda dan gejala serta upaya atau
tindakan dini yang bisa dilakukan sebelum penderita dibawa ke
puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya sehingga tidak sampai
membawa kepada keadaan yang tidak diinginkan.
V. PROGRAM LANSIA
A. Pengertian
Lansia ialah mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas dan
merupakan figure tersendiri dalam kaitannya dengan budaya bangsa,
termasuk golongan yang patut dihargai dan dihormati sesuai dengan
eksitensi dalam sstrata kemasyarakatan dalam kehidupan nasional. Lanjut
usia merupakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman kehidupan yang dimilikinya juga dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan suatu kehidupan secara keseluruhan.
C. Sasaran :
Sasaran langsung yaitu kelompok usila dini, kelompok usila dan
kelompok usila risti ; sasaran tidak langsung adalah keluarga, petugas
social, petugas sector terkait dan institusi pelayanan kesehatan dan non
pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
F. Rencana kegiatan
1. Dari DKK Surabaya
a. Pemeriksaan kesehatan lansia tiap 3 bulan sekali
b. Pembinaan mental melalui pengajian tiap bulan
c. Rekreasi
d. Simulasi tiap 3 bulan sekali
e. Olahraga tiap minggu satu kali.
f. Koor lansia tiap 3 bulan sekali.
2. Program lansia di puskesmas Gunung Anyar
a. Gunung Anyar Tambak.
Jadwal kegiatannya adalah setiap kamis minggu ketiga tribulan
dengan lansia binaan 54 orang. Namun yang aktif 25 orang.
Programnya meliputi : pemeriksaan kesehatan oleh petugas
kesehatan bersama kader tiap 3 bulan sekali, pembinaan mental tiap
bulan, olahraga, rekreasi, simulasi dan koor lansia.
b. Gunung Anyar
Jadwal kegiatannya adalah setiap rabu minggu ketiga dengan lansia
binaan 50 orang. Namun yang aktif 33 orang. Programnya meliputi :
pemeriksaan kesehatan tiap 3 bulan sekali, binaan mental satu bulan
sekali, olahraga seminggu sekali, simulasi 3 bulan sekali dan koor
lansia 3 bulan sekali.
c. Rungkut Menanggal
Jadwal kegiatannya adalah setiap kamis minggu keempat dengan
lansia binaan 42 orang. Namun yang aktif 35 orang. Programnya
meliputi : pemeriksaan kesehatan tiap 3 bulan sekali, binaan mental
satu bulan sekali, olahraga seminggu sekali, simulasi 3 bulan sekali
dan koor lansia 3 bulan sekali.
H. Usul saran
Beberapa saran yang dapat kelompok sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perlunya upaya promotif seperti penyuluhan seperti
olahraga teratur dan makanan bergizi
2. Perlunya upaya preventif seperti pencegahan terjadi
hipertensi, kecelakaan akibat gangguan pendengaran, ingatan,
penglihatan.
3. Perlunya mempertahankan pemeriksaan dan pengobatan
rutinitas sesuai dengan program puskesmas sebagai upaya kuratif.
4. Perlunya upaya rehabilitatif seperti pengembangan
ketrampilan misalnya kerajinan tangan bagi penderita rematik, tekanan
darah tinggi dan fisioterapi.
5. Perlunya kerjasama dengans sector terkait terutama
lembaga pemerintah, LSM atau swasta seperti industri di sekitar
puskesmas dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan untuk
usia lanjut.
6. Karena lansia merupakan salah satu anggota keluarga
maka pendekatan kepada keluarga dan keterlibatan dari keluarga sangat
diperlukan
C. Strategi
1. Sustainability dan decentralization
2. Pendekatan resiko
D. Kebijaksanaan
1. Umum
a. Meningkattkan jangkauan pelayanan imunisasi
b. Skrining secara tepat untuk menghindarkan kehilangan kesempatan di
lapangan
c. Mengadakan supervisi secara rutin
d. Menggunakan satu jarum dan satu syiring untuk tiap suntikan
e. Menekankan pada angka drop out
f. Penyuluhan
g. Pemantauan dampak terhadap PD3I
2. Khusus
a. Mengupayakan alokasi dana
b. Mengupayakan potensi yang ada di masyarakat
c. Mencari celah potensi secara khusus yang dapat meningkatkan
pencapaian program
d. Perencanaan dan pelaksanaan melibatkan program terkait
e. Kerjasama lintas program untuk eliminasi tetanus neonatorium dan
eradikasi polio
VII. KESIMPULAN
Dari hasil penyajian kelompok diatas dapat disampaikan bahwa hal
tersebut tidak terlepas dari perawatan kesehatan masyarakat dengan tujuan
umumnya adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah keperawatan kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Adapun tujuan khususnya adalah masyarakat memahami
pengertian sehat dan sakit, meningkatny kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar
dalam rangka mengatasi masalah kesehatan, tertanganinya keluarga rawan
yang memerlukan pembinaan dan pelayanan keperawatan, terlayaninya kasus
kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan keperawatan dan
tertanganinya kasus kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
keperawatan di puskesmas dan di rumah.
Dalam hati kita bertanya, bagaimana keterkaitan perkesmas dengan
kegiatan pokok puskesmas dan sektor lainnya! Keterkaitan perkesmas dengan
pelayanan kesehatan lainnya dapat terjadi dalam upaya untuk meningkatkan
cakupan kontak baru pelayanan kesehatan, meningkatkan cakupan pembinaan
kasus lama, meningkatkan upaya deteksi dini resiko tinggi perinatal/neonatal,
bayi, anak balita dan maternal, perawatan kasus di puskesmas dengan ruang
rawat inap, keterkaitan dengan upaya kesehatan di masyarakat. Keterkaitan
dengan sektor lain yang menangani sasaran yang sama seperti sektor sosial,
sektor kehakiman.
Jadi kegiatan pokok puskesmas lainnya termasuk yang dibahas di atas
yaitu program P2M (DBD), Lansia dan imunisasi juga merupakan bagian
terintegrasi dengan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) dengan
upaya perkesmas paripurna dasar meliputi :
- pelayanan keperawatan
- asuhan keperawatan
- PSM dalam asuhan keperawatan
- Pengembangan upaya keperawatan berdasarkan
kebutuhan masyarakat.
Dalam melaksanakan peran dan tugas tenaga keperawatan yang
profesional di puskesmas maka perkesmas melaksanakannya berorientasi pada
pemecahan masalah yang disebut dengan proses keperawatan : pengkajian
masalah keperawatan, perencanaan pemecahan masalah, pelaksanaan dan
penilaian. Sehingga dalam pelaksanaan perkesmas diperlukan kebijaksanaan
seperti kegiatan pokok perkesmas merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan puskesmas, dilaksanakan secara menyeluruh terpadu pelayanan
kesehatan puskesmas lainnya dengan metode proses keperawatan,
mengutamakan keluarga dengan penekanan pada pelayanan yang bersifat
promotif, preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dan semua tenaga
keperawatan puskesmas mempunyai kesempatan yang sama sebagai pelaku
dan bertanggung jawab atas daerah binaan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, (1985), Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi, Jakarta
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, (1988), Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta
Nomor : Surabaya, 3 Agustus 2001
Lampiran :
Perihal : Undangan
Kepada Yth.
Bapak/Ibu .....................
Di
T e m p a t.-
Dengan hormat,
Koordinator Kelompok 3,
Intim Cahyono
NIM. 0199300 B
LAPORAN INI TELAH DISETUJUI DAN DISAJIKAN
DI PUSKESMAS GUNUNG ANYAR SURABAYA
TANGGAL 7 AGUSTUS 2001